NIM : 41721010028
Prodi : Design Interior
Gerakan seni dan kriya atau lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai art and
craft movement adalah suatu gerakan pada akhir masa revolusi industri yang
mementingkan komitmen kerja dan keindahan. Penganutnya menolak estetika yang
dihasilkan oleh produksi secara massal, yang dianggap sebab utama hilangnya
keindahan individual. Art and craft movement memberikan kesan kembali ke
periode Gothic, Roccoco, dan Renaisans. Salah satu ciri utamanya adalah karya seni
dibuat secara individu oleh seniman dengan sentuhan artistik yang khas. Setiap karya
digarap dengan serius dan teliti.
Art and Craft Movement ingin mengembalikan pada kaidah ”recover humanity
and beauty”. Karya-karya Morris sendiri banyak dipengaruhi oleh inspirasi seni Gothik
yang dianggap sebagai the culture of the God, berkesan glorius dengan sifat yang
authorian (berkuasa penuh/kekuasaan berada di tangan Tuhan). Tema-tema Gothik
sendiri memberikan kesan kejayaan, religius serta menekankan pada harmoni.
Karya-karya pada Art and Craft Movement berangkat dengan gaya yang baru
(new style) dengan inspirasi dari alam (nature) yang disederhanakan (simplified) serta
ditampilkan dalam bentuk pattern. Produk-produknya juga merupakan kombinasi dari
Art and Craft (sesuai nama gerakannya) yang begitu memperhatikan kualitas. Art and
Craft Movement menekankan pada produk-produk yang dihasilkan dengan tangan
(hand made), meski untuk itu produk yang dihasilkan secara jumlah menjadi sangat
terbatas. Itu dikarenakan gerakan ini anti mesin-mesin industri untuk membuat produksi
yang lebih massal. Ini pula yang kemudian dianggap sebagai faktor yang membuat
gerakan ini dianggap gagal.
Art and Craft Movement Lahir atas prakarsa William Morris, A.W.N Pugin, dan
John Ruskin yang menentang produk desain hasil produksi mesin. Mereka
menyarankan kembalinya seni kria dalam produksi karya desain. Bentuk dan ornamen
desainnya banyak mengambil dari gaya-gaya desain sebelumnya, seperti Neo Klasik,
neo Gotik, dsb. Hal ini juga dilakukan untuk mengurangi pengangguran sebagai
dampak Revolusi Industri.
Banyaknya produk-produk industri yang dihasilkan oleh mesin membuat banyak
kritikus desain mempertanyakan kembali nilai kejujuran desain yang dihasilkan oleh
seniman. Menurut mereka produk yang dihasilkan oleh mesin tidak memiliki nilai
keindahan hasil ekspresi senimannya karena desain hasil mesin dinilai kaku. Oleh
karena itu mereka memberdayakan kembali seni kriya.
Ironisnya karya-karya desain yang dihasilkannya makin lama makin rumit dan
mahal, sehingga hanya orang-orang kaya saja yang mampu membelinya.
William Morris
Ide interior oleh William Morris tahun 1860, diambil dari gaya Victoria yang didesain secara berlebihan.
Motif wallpaper diambil dari cerita abad pertengahan.
Guinevere dan Isolde oleh William Morris. Ide cerita dari legenda Arthurian. Jendela digambar tahun 1850
di ruang music Harden Grange, Yorkshire, Inggris
Tambahan :
Gerakan seni dan kriya atau lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai art and craft
movement adalah suatu gerakan pada akhir masa revolusi industri yang mementingkan
komitmen kerja dan keindahan. Penganutnya menolak estetika yang dihasilkan oleh
produksi secara massal, yang dianggap sebab utama hilangnya keindahan individual.
Art and craft movement memberikan kesan kembali ke periode gothic, roccoco, dan
renaisans. Salah satu ciri utamanya adalah karya seni dibuat secara individu oleh
seniman dengan sentuhan artistik yang khas. Setiap karya digarap dengan serius dan
teliti.
Gerakan yang lahir di Inggris ini merupakan respon atas dampak buruk revolusi industri
pada kehidupan sosial dan estetik masyarakat Inggris ketika itu. Dengan mengangkat
tradisi seni Eropa abad pertengahan, Art and Crafts Movement ingin membangkitkan
lagi kehidupan dan tradisi seni klasik yang penuh kegairahan di tengah masyarakat.
Sebagai penawar kejenuhan yang diberikan oleh sistem produksi industri.
“Fine Art is that in which the hand, the head, and the heart of man go together.”
– John Ruskin, 1870-
Konon, ungkapan dari John Ruskin tersebut menjadi salah satu gagasan terpenting di
akhir abad ke-19. Ide itu menjadi ruh dari munculnya Art dan Crafts Movement, yang
salah satunya digawangi oleh William Morris, seorang reformis dan desainer. Gagasan
itu menjadi penting, karena adanya pergeseran kondisi sosial yang terjadi pada waktu
itu. Revolusi Industri membawa dampak besar bagi kemajuan Inggris. Modernisasi
produk, produksi cepat dan massals serta tingkat harga yang rendah menjadi hal-hal
yang cukup diunggulkan. Akan tetapi, revolusi itu ternyata membawa dampak juga.
Dampak yang mungkin tidak tampak secara ekonomi, tetapi justru sangat terasa secara
sosial.
B. Art Nouveau
Sebagai suatu reaksi terhadap seni akademis abad ke-19, Art Nouveau
terinspirasi oleh berbagai struktur dan bentuk alami, bukan hanya bunga dan tanaman,
tetapi juga garis lengkung. Para arsitek berupaya untuk melakukan harmonisasi dengan
lingkungan alam.
Art Nouveau berasal dari bahasa Perancis yang artinya seni baru (new art). Art
Nouveau merupakan suatu style seni internasional yang mengalami peralihan menuju
modernisme, arsitektur dan desain yang mencapai puncak popularitasnya pada awal
abad 20 (1880-1914) dan memiliki ciri khas pada highly style, bergelombang-
gelombang, desain yang melengkung-lengkung sering dipadukan dengan gambar flora
ataupun motif-motif tumbuhan lainnya. Aliran ini muncul di Eropa dan Amerika mulai
tahun 1819 hingga menjelang perang dunia pertama pada tahun 1914. Di Eropa aliran
ini menggunakan beberapa nama:
Di Jerman: Jugendstil (gaya muda) dari nama majalah Die Jugend
Di Austria: Vienna Secession
Di Italia: Stile Liberty
Di Spanyol: Modernista
Di Inggris: Glassgow school
Pada hakikatnya gaya ini bertitik tolak dari keinginan untuk melepaskan diri dari
pengaruh dan tradisi masa lalu serta menciptakan tradisi yang sama sekali baru dalam
seni rupa dan desain.
Art Nouveau ditandai oleh munculnya bentuk-bentuk organis yang berombak-
ombak, organis yang distilasi dan diabstraksi, dinamis, tidak ada bentuk presedennya di
masa lalu. Ada pula bentuk yang meliuk yang dipadankan dengan bentuk geometris.
Salah satu ciri yang juga banyak digunakan dalam Art Nouveau adalah
ditampilkannya garis-garis lengkung yang cenderung langsing, diambil dari unsure-
unsur alam berupa hutan rimba, akar-akaran, tumbuhan, sulur-suluran tanaman,
hewan, aliran air, cahaya yang distilasi.
Tambahan :
Art Nouveau dipandang sebagai suatu gaya seni "total" yang merangkul
arsitektur, seni grafis, desain interior, dan sebagian besar seni dekoratif seperti
perhiasan, mebel, tekstil, kerajinan perak rumah tangga serta pencahayaan dan
perkakas lainnya, juga seni murni. Menurut filosofi gaya ini, seni seharusnya
merupakan suatu cara hidup. Bagi banyak orang Eropa yang berada, adalah mungkin
untuk hidup dalam sebuah rumah bercorak art noveau yang menggunakan kerajinan
keramik (misalnya peralatan makan, perhiasan, kotak rokok, dll.), kain, perlengkapan
makan dari perak, dan mebel Art Nouveau. Para seniman berkehendak untuk
mengkombinasikan seni murni dan seni terapan, bahkan pada objek-objek utilitarian.
Art Nouveau merupakan lanjutan dari aliran desain Arts and Cratfs. Gaya desain
Art Nouveau ditemukan dalam perlawanan seniman William Morris dengan komposisi
yang berantakan. Kebangkitan dan kecenderungan abad ke-19 serta berbagai teorinya
yang membantu memulai gerakan seni dan kerajinan. William Morris adalah seorang
desainer tekstil, dan ide-idenya tentang desain dan seni. Salah satu karya paling awal
dari Art Nouveau adalah Red House of Morris tahun 1859. Nama Art Nouveau diambil
dari nama sebuah galeri untuk dekorasi interior yang dibuka oleh Siegfried Bing di Paris
di tahun 1895 yang bernama “Maison de l’Art Nouveau”.
AWAL MODERNISME
GERAKAN MODERNISME DI AUSTRIA
Gerakan Modernisme salah satu tujuannya adalah untuk memerangi tradisi dan
mencari ekspresi seni yang sesuai zaman melanda seluruh Eropa, tak terkecuali di
Austria.
Pada tahun 1892 di Muenchen sudah muncul gerakan AVANTGARDE yang
bergabung dengan gerakan progresif Wina yang dipelopori oleh Josef Hoffman
membentuk klub diskusi bernama Sieneber Club yang menentang kelompok arsitek,
seniman dan desainer tradisionalis yang mereka anggap mandeg kreativitasnya.
Juga mengkritk institusi seni yang hanya mengajarkan pada murid-muridnya untuk
mengulang sesuatu yang sudah usang. Pertentangan ini memuncak, menyebabkan
pecahnya Himpunan Seniman Austria dan membentuk Gerakan Sezession. Tujuan
mereka adalah melawan komesialisasi dalam seni karena komersialisasi dianggap
dapat merusak sendi-sendi seni. Ide dari Gerakan ini cukup memberikan pengaruh
baik sehingga memberikan perubahan konsep pengelolaan pada institusi-institusi
seni, salah satunya Glasgow School of Art dimana salah satu alumninya Charles
Rennie Mackintosh, dianggap membawa pengembangan baru dalam desain.
Sezession
- Lukisan harus mengikuti esensi dasarnya, yaitu garis dan warna. Oleh
karenanya garis dan warna harus dibebaskan dari peniruan alam.
- Lukisan umumnya dibuat pada bidang datar tidak boleh membentuk ruang.
- Seniman harus menyederhanakan bentuknya karena yang sederhana itu
sangat universal sifatnya.
- Warna primer dianggap sebagai warna yang murni dan universal.
Tokoh : Piet Mondrian, Theo van Doesburg, Gerrit Rietveld, JJP Oud
Secara garis besar, De Stijl adalah sebuah pemikiran akan kesederhanaan dan abstrak,
yang berlaku di dunia arsitektur dan seni lukis, dengan hanya menggunakan unsur garis
lurus horizontal dan vertikal, dan bentuk-betuk persegi atau persegi panjang. Bahasa
desain yang digunakan pun mengerucut hanya menggunakan warna-warna primer,
merah, kuning, dan biru, dan tiga warna dasar, hitam, putih, dan abu-abu. Karya-karya
De Stijl menolak bentukan simetri dan mencoba mencapai keseimbangan estetis
dengan sebuah perlawanan . Elemen-elemen tersebut dalam gerakan ini memberikan
pengertian lain dari kata stijl: "sebuah tonggak, tiang atau penyokong"; hal ini
memberikan contoh terbaik dalam dunia konstruksi dalam bentuk sambungan
menyilang yang banyak ditemukan dalam pekerjaaan para tukang kayu.
Di dalam karya-karya tiga dimensi, garis vertikal dan horizontal diaplikasikan kedalam
lapisan-lapisan yang memberi kesan tiga dimensi atau pada bidang yang tidak saling
bersinggungan, dengan demikian memberikan kesempatan pada tiap elemen untuk
berdiri sendiri dan tidak menghalangi elemen yang lain satu sama lain.
KONSTRUKTIVISME
Konstruktivisme pertama kali diperkenalkan di Russia pada tahun 1913 ketika
pemahat berkebangsaan Rusia, Vladimir Tatlin dalam perjalanannya menuju Paris
menemukan hasil hasil kerja Picasso dan Braque.
Nama Konstruktivisme tidak menjelaskan pergerakan yang detil tetapi lebih
merupakan sebuah trend dalam bidang lukisan, pahat, dan khususnya gabungan para
seniman dan seni-seni mereka dengan produksi mesin, arsitektur, dan seni terapan.
Seni Konstruktivisme lebih mengarah ke optimistik, konstruksi relief yang tidak
representational, pahatan, kinetic dan lukisan. Para senimannya tidak percaya pada ide
yang abstrak, mereka lebih suka menghubungkan seni dengan ide yang konkrit dan
jelas.
Konstruktivisme adalah sebuah penemuan seniman baru Rusia yang diikuti oleh
seluruh berbagai benua. Senimannya rata-rata terdiri dari anak muda berkebangsaan
Rusia yang mencoba untuk menyatukan keseluruhan ide dari seni modern menurut
cara mereka sendiri. Mereka menggambarkan seni yang kebanyakan 3 dimensional.
Dan mereka juga sering menggambarkan seni yang dapat dihubungkan kepercayaan
Proletar mereka. Teori Konstruktivisme diperoleh dari Suprematisme Rusia, De Stijl
Belanda dan Bauhaus Jerman.
Di tahun 1920 Seni Konstruktivisme dari Uni soviet, menampilkan “produksi yang
lebih intelektual” di bidang yang berbeda. Gerakan ini memandang seni individual
sebagai hal yang tidak berguna, jadi mereka mulai menciptakan dan mengkreasikan
objek yang memiliki nilai guna, seperti : gedung, teater, poster, tekstil, perabotan, logo,
menu, dll.
Konsep Konstruktivisme adalah menyajikan bentuk-bentuk 3 dimensi geometris
abstrak menggunakan bahan-bahan modern seperti kawat, kayu, besi, dsb dan efisiensi
bahan karena terpengaruh dengan prinsip penghematan dalam standarisasi dalam
desain Modern ( terutama dapat dalam seni patung / arsitektur ). Dengan ini mereka
berharap mencapai supremasi dalam seni.
Seni grafis dan lukisnya banyak digunakan sebagai propaganda paham komunis
sehingga akhirnya digugat. Tokoh : Vladimir Tatlin, Antoine Pevsner, Naum Gabo, El
Lissitzky, dll.
.Karya-karya Konstruktivisme
Tambahan :
Definisi Constructivism atau Konstruktivisme merupakan gaya desain yang
muncul sekitar tahun 1913 s.d Nama Konstruktivisme adalah deskripsi diri karena para
seniman menggunakan material seperti besi, kabel, beton, plastik, dan bahkan kayu
untuk membangun karya tiga dimensional mereka. Nama Konstruktivisme tidak
menjelaskan pergerakan yang detil, tetapi lebih merupakan sebuah trend dalam bidang
lukisan, pahat, dan khususnya gabungan para seniman dan berbagai seni-seni mereka
dengan produksi mesin, arsitektur, dan seni terapan. Terdapat 3 Aspek penting gaya
Desain Konstruktivisme antara lain: 1. Aspek Tektonik: adalah seperti tujuan/maksud si
pembuat karya/desainer dalam menggunakan bahan/materi 2. Aspek Konstruksi adalah
proses dalam mengolah materi tersebut 3. Aspek Faktura adalah pemilihan
bahan/materi yang tepat dalam sebuah karya.
Perkembangan Konstruktivisme Gaya seni Konstruktivisme muncul sebagai
pelopor gerakan pembaharuan seni di Russia, yang sebelumnya hanya bisa dinikmati
oleh kaum Borjuis saja. Regim Bolshevik kala itu memandang bahwa seni hanya resmi
untuk pemerintahan Bolshevik di Russia. Konstruktivisme menjadi seni propaganda
komunis Soviet, yang sarat dengan muatan-muatan kampanye pemerintahan baru
pasca Revolusi Bolshevik. Konstruktivisme adalah penemuan dari avant-garde Rusia di
kota-kota besarnya. Para senimannya terdiri dari anak-anak muda Rusia yang
berusaha meningkatkan ide-ide kebaruan. Mereka berpendapat bahwa pada dasarnya
seni cenderung bermuatan 3 dimensi.
.Estetika Dalam Konstruktivisme Estetika, menurut seniman Konstruktivisme
berkaitan dengan bentuk atau bidang geometris kinetik. Sebagai sebuah cerminan
jaman modern yang dikuasai oleh mesin. Menurut El Lissitzky bidang persegi empat
adalah sumber dari segala ekspresi kreatif. Awalnya gaya seni/desain Konstruktivisme
hanya mengeksplorasi bentuk geometris saja, namun karena pesan menjadi kurang
efektif dan efisien maka selanjutnya dipakailah sosok atau figur manusia, sehingga
dikenal dengan istilah Sosial Realisme.
FUTURISME
Lukisan Futurisme
Tambahan:
Futurisme adalah aliran seni rupa yang ingin melupakan masa lalu dan
menyongsong masa depan (future) melalui sudut pandang Dinamisme Universal yang
tidak hanya mengotakan suatu konsep atau tema dalam satu sisi saja seperti seni
klasik, melainkan menggambarkannya dari seluruh sudut seperti gerak, suara,
pencahayaan, hingga aspek internal subjek karya seperti benak pikiran manusia.
MODERNISME
C. Perkembangan Pemikiran Modern
Pemikiran modern tumbuh disertai berbagai kritikan tentang anti ornamentasi, salah
satunya dari Adolf Loos, ”Ornament is a cerime” yang mempengaruhi karya rancangan
modern awal, yaitu cenderung geometris murni, menyajikan bentuk polos dan jujur, dan
anti ornamen.
Pengaruh modernisme kemudian juga merebak ke berbagai negara. Di Amerika salah
satu pendukungnya adalah Louis Sullivan yang mengungkapkan dogma ”Form Follows
Function” yang kemudian dianut para modernis di kemudian hari. Dogma ini berangkat
dari pemikiran bahwa segala bentuk terjadi karena mengikuti fungsi utamanya. Sullivan
menerapkannya dalam arsitektur.
TUJUAN BAUHAUS :
Menyatukan sistem pengajaran seni murni, desain, arsitektur, dan kolaborasinya
dengan teknologi serta mendidik masyarakat kreatif, sangguo bekerja dalam
proyek besar.
MISI BAUHAUS :
Mendidik para seniman dan desainer modern
Ide dasar dari pola pengajaran dari Bauhaus adalah kesatuan dari artistik itu
sendiri dan dedikasi praktikal. Setiap siswa harus menyelesaikan pelajaran pengantar
sebelum dia dapat memasuki sebuah workshop yang dia pilih sendiri. Ada beberapa
tipe workshop yang disediakan : Metal, Tipografi, Seni Lukis
Gelas, Pahatan, Mebel, Pekerjaan 3 Dimensi dan lain sebagainya.
Siswa di Bauhaus mengambil 6 bulan pelajaran pengantar yang melibatkan
melukis dan ekperimen dasar tentang bentuk, sebelum mereka lulus di tiga tahun
pelatihan workshop oleh dua ahli: Satu seniman dan satu pengrajin. Mereka
mempelajari arsitektur dalam teori dan praktik, bekerja dengan konstruksi bangunan
yang nyata. Sasaran kreatifitas dari kurikulum menarik keseluruhan dari staff
pengajar. Di antaranya adalah Paul Klee, Wassily Kandinsky, Oskar
Schlemmer,Johannes Itten, László Moholy-Nagy, Josef Albers dan Marcel Breuer.
INTERNATIONAL STYLE
ISTILAH INTERNATIONAL STYLE MUNCUL DALAM KATALOG PAMERAN
“THE INTERNATIONAL EXHIBITION OF MODERN ARCHITECTURE” YANG
DIADAKAN DI MUSEUM OF MODERN ART NEW YORK TAHUN 1932.