Anda di halaman 1dari 3

ART AND CRAFT MOVEMENT

Gerakan seni dan kriya atau lebih dikenal dalam bahasa Inggris sebagai art and craft movement
adalah suatu gerakan pada akhir masa revolusi industri yang mementingkan komitmen kerja dan
keindahan. Pergerakan seni dan kriya dimulai sebagai pencarian untuk gaya otentik dan berarti dari
abad 19 dan sebagai reaksi kepada kebangkitan elektik dari gaya sejarah dari era Victorian dan
“soulness” produksi mesin yang dibantu oleh revolusi industri. Konflik antara kualitas produksi dan
desain, dan percobaan untuk memperbaiki keduanya, merupakan perdebatan mengenai desain yang
mendominasi pada akhir abad 20an. Hal ini disebabkan adanya perbedaan pemikiran dan pemahaman
bahwa obyek desain yang dihasilkan dengan mesin bukan merupakan produk yang baik karena bersifat
massal, mengalami pemiskinan bentuk, dan kurang dapat menyalurkan ekspresi senimannya. William
Morris mendirikan Art and Craft Movement di Inggris bersama kelompoknya dan berusaha meyakinkan
kebenaran idenya, bahkan Morris membuat workshop sendiri untuk merealisasikan idenya menjadi
kenyataan dan menunjukkan bahwa idenya benar dan dapat berfungsi di masyarakat. Hal ini akan
segera tertangkap pada kediaman Morris yang terlihat ”terinspirasi” dengan bangunan yang menjulang,
pemilihan bahan (batu bata merah) yang sangat harmoni dan selaras dengan rerumputan hijau di
halaman yang lapang. Atau penggambarannya atas sosok ideal wanita pada masa tersebut yang lebih
bermain pada distorsi (dengan memanjangkan kaki dan membuat sosok yang lebih kurus) yang sangat
berlainan dengan sosok wanita ideal dari era Renaisans yang lebih mengagungkan sosok yang padat
berisi. Karya-karya pada Art and Craft Movement berangkat dengan gaya yang baru (new style) dengan
inspirasi dari alam (nature) yang disederhanakan (simplified) serta ditampilkan dalam bentuk pattern.
Art Nouveau merupakan suatu style seni internasional yang mengalami peralihan menuju modernisme,
arsitektur dan desain yang mencapai puncak popularitasnya pada awal abad 20 (1880-1914) dan
memiliki ciri khas pada highly style, bergelombang-gelombang, desain yang melengkung-lengkung sering
dipadukan dengan gambar flora ataupun motif-motif tumbuhan lainnya. Pada dasarnya aliran ini muncul
sebagai sebuah reaksi terhadap industrialisasi dan gaya mesin yang dianggap menghilangkan sifat
manusiawi dalam seni dan pembuatan barang-barang kebutuhan manusia. Gaya ini diaplikasikan dalam
seni, arsitektur, furniture serta perabot logam dan ilustrasi buku serta berbagai barang cetakan.Nama
Art Nouveau diambil dari nama toko di Paris, Maison de l’Art Nouveau yang dibuka pada tahun1895 oleh
Siegfried Bing.

Di Eropa aliran ini menggunakan beberapa nama:

• Di Jerman: Jugendstil (gaya muda) dari nama majalah Die Jugend

• Di Austria: Vienna Secession

• Di Italia: Stile Liberty

• Di Spanyol: Modernista

• Di Inggris: Glassgow school

Art Nouveau dipandang sebagai suatu gaya seni "total" yang merangkul arsitektur, seni grafis, desain
interior, dan sebagian besar seni dekoratif seperti perhiasan, mebel, tekstil, kerajinan perak rumah
tangga serta pencahayaan dan perkakas lainnya, juga seni murni.
Gaya Art Nouveau pada awalnya dimaksud sebagai seni yang dapat dinikmati oleh orang kebanyakan
(popular art) namun pada kenyataannya lebih banyak diterapkan dalam seni dan barang-barang untuk
konsumsi orang-orang kaya. (Adityawan, Arif, Tinjauan Desain dari Revolusi Industri hingga Post
Modern, Jakarta, UPT Penerbitan, 1999,15) Dalam desainnya, Art Nouveau dikarakteristikan dengan
bentuk-bentuk tumbuhan dan dimasukkan ke dalam sejarah seni yang dibuat platnya pada abad 19.
Terdapat penekanan pada pergerakan antara dekoratif dan modern yang dapat dilihat pada pekerjaan
para desainer sebagaimana yang dikatakan dalam sejarahnya. Titik berat dekorasi dan kesatuan artistic
menghubungkan pergerakan ke ide symbolist sementara dalam seni yang dapat dilihat di karya Vienna
Secessionists, tetapi pergerakan itu digabungkan dengan ide Arts and Crafts contohnya bentuk jembatan
Art Nouveau antara Morris dan Gropius (Pioneers of the Modern Movement, 1936). Di Perancis, tidak
hanya gaya desain gelas Guimard dan desain besi Metro, pergerakan juga diekspresikan dalam seni,
khususnya pada perabotan gelas Lalique (1860-1945) dan Galle (1846-1904). Di Belgium, style ini
dipromosikan melalui Societe des Vingts (Les Vingt) didirikan pada tahun 1884 dan meliputi Ensor,
arsitek Art Nouveau yang berkarakteristik Horta dan Van de Velde. Art Nouveau merupakan modern
style pertama di dunia karena gaya inilah yang pertama kalinya dipromosikan oleh media massa dan
gaya seni pertama yang mempunyai ambisi untuk merubah bentuk dari sebuah kota. Ini merupakan
gaya dekoratif yang ekspresional dan tidak dapat dipungiri ini merupakan gaya seni pertama yang
mencoba menjadi seperti itu dan berangkat dari postmodern design. Pada hakikatnya gaya ini bertitik
tolak dari keinginan untuk melepaskan diri dari pengaruh dan tradisi masa lalu serta menciptakan tradisi
yang sama sekali baru dalam seni rupa dan desain. Art Nouveau ditandai oleh munculnya bentuk-bentuk
organis yang berombak-ombak, organis yang distilasi dan diabstraksi, dinamis, tidak ada bentuk
presedennya di masa lalu. Salah satu ciri yang juga banyak digunakan dalam Art Nouveau adalah
ditampilkannya garis-garis lengkung yang cenderung langsing, diambil dari unsure-unsur alam berupa
hutan rimba, akar-akaran, tumbuhan, sulur-suluran tanaman, hewan, aliran air, cahaya yang distilasi.
Pada tahun 1892 di Muenchen sudah muncul gerakan AVANTGARDE yang bergabung dengan gerakan
progresif Wina yang dipelopori oleh Josef Hoffman membentuk klub diskusi bernama Sieneber Club
yang menentang kelompok arsitek, seniman dan desainer tradisionalis yang mereka anggap mandeg
kreativitasnya. Misi Hoffman adalah ”mengembangkan keintiman hubungan antara publik, desainer, dan
tukang untuk menciptakan barang yang baik dan simpel untuk digunakan.” Tujuan Wiener Werkstatte
adalah membuat produk-produk mebel yang bagus desainnya dan diantaranya dikerjakan secara manual
dengan keterampilan tangan yang tinggi untuk menandingi produk mebel massal yang dibuat dengan
mesin dan dianggap tidak bermutu. Karena pertumbuhan penduduk yang tinggi, terbukanya peluang
pasar yang luas, dan kebutuhan konsumsi yang makin besar, maka untuk menanganinya tidak bisa lagi
dengan gaya kerja abad ke-19 yang mana masih banyak melibatkan seniman yang hanya terlibat dalam
proses pembuatan bentuk dan menghias semata, namun sudah harus mempertimbangkan pendekatan
ekonomi, kultural, dan teknologi baru sehingga konsep estetika yang diterapkan pun harus melalui studi
dan pendekatan baru. Dalam proses kerja Desain Industri ini, keputusan subyektif Desainer bukan yang
utama, obyektivitas sebuah desain produk tertentu berasal terutama dari hubungan teknologi, material,
proses, dan fungsi benda.

De Stijl (bahasa Inggris: the style) adalah gerakan seni di Leiden, Belanda, yang diprakarsai oleh Theo van
Deosburg, seorang arsitek dan pelukis pada tahun 1917. Selain Theo van Dooesburg, pendiri - pendiri
gerakan seni ini lainnya adalah sang pelukis Piet Mondrian, pemahat patung Vantongerloo, sang arsitek
Jacobus Johannes Pieter Oud, dan seorang arsitek sekaligus desainer Gerrit Rietveld Konsep ini
diwujudkan dalam pemikiran utopia, dengan bergerak pada bidang perencanaan kota, seni murni, seni
terapan, dan filosofi. Komposisi visual disederhanakan menjadi hanya bidang dan garis dalam arah
horisontal dan vertikal, dengan menggunakan warna-warna primer seperti merah, biru, dan kuning di
samping bantuan warna hitam dan putih. Piet Mondrian, salah seorang seniman yang terkenal pada
zaman ini kemudian mempublikasikan manifes seni mereka Neo-Plasticism pada tahun 1920, meskipun
istilah ini sebenarnya sudah digunakan olehnya pada 1917 di Belanda dengan frasa Nieuwe Beelding.

Nama Konstruktivisme tidak menjelaskan pergerakan yang detil tetapi lebih merupakan sebuah trend
dalam bidang lukisan, pahat, dan khususnya gabungan para seniman dan seni-seni mereka dengan
produksi mesin, arsitektur, dan seni terapan. Para senimannya tidak percaya pada ide yang abstrak,
mereka lebih suka menghubungkan seni dengan ide yang konkrit dan jelas. Tetapi lebih menekankan,
bahwa karya seni yang paling tak ternilai dapat sering di temui dalam perbedaan halus dari “Seni
terapan” dan melalui gambaran seorang pria dan mekanisasi dalam suatu rancangan estetis. Jerman
merupakan tempat kegiatan Konstruktivisme terbanyak di luar Uni soviet setelah Bauhaus Walter
Grophius, sebuah seni progresif dan sekolah desain yang simpatik terhadap pergerakan tersebut, sama
seperti pusat2 seni lainnya dan akhirnya Amerika serikat. Gerakan ini memandang seni individual
sebagai hal yang tidak berguna, jadi mereka mulai menciptakan dan mengkreasikan objek yang memiliki
nilai guna, seperti : gedung, teater, poster, tekstil, perabotan, logo, menu, dll. Gerakan ini diinspirasi dari
kehidupan yang berubah karena penemuan mesin yang menghasilkan unsur gerak dan kecepatan yang
sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia di awal abad ke-20. Konsep pemikiran Futurisme adalah :
menampilkan karya seni sebagai suatu sensasi yang dinamis yang dapat memecahkan realitas melalui
gerakan gerak dan cahaya. Pada tahun 1919, perekonomian di Jerman sangat kacau setelah perang
dunia yang menguras segenap kekuatan Jerman.Seorang arsitek Walter Gropius ditunjuk untuk
memimpin sebuah institusi yang dapat membantu membangun negara dan membentuk sebuah tatanan
sosial yang baru. Siswa di Bauhaus mengambil 6 bulan pelajaran pengantar yang melibatkan melukis dan
ekperimen dasar tentang bentuk, sebelum mereka lulus di tiga tahun pelatihan workshop oleh dua ahli:
Satu seniman dan satu pengrajin.Mereka menilai hal ini sebagai sebuah kedok bagi komunis, terutama
karena banyak seniman Rusia yang berkecimpung di dalamnya.. Sekolah Bauhaus akhirnya berpindah
pertama dari Weimar ke Dessau, dari Dessau ke Berlin, dan akhirnya ditutup karena rezim Nazi pada
tahun 1933.

Anda mungkin juga menyukai