Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH

INDUSTRIALISASI
PADA DESAIN (1)
Oleh
I Gede Mugi Raharja
PENGARUH INDUSTRIALISASI PADA DESAIN (Bagian ke-1)
a. Revolusi Industri Abad ke-18
b. Gerakan Anti Industri (1850 – 1900)
c. Estetika Mesin (1900 – 1930)
A. Revolusi Industri Abad ke-18

➢Babak ini diawali oleh penemuan mesin uap yang dipatenkan


oleh James Watt pada 1773, kemudian menjadi titik tolak
sejarah Desain Modern (Revolusi Industri 1.0).
➢Penemuan mesin uap pada abad ke-18 di
Eropa telah membuat perubahan besar
dalam dunia industri, sehingga disebut
revolusi industri.
➢Akibat penemuan mesin uap, terjadi
transformasi energi dari manusia, hewan
dan air, ke tenaga mesin uap.
➢Industri kemudian terbebas dari faktor
demografis dan geografis.
Dampak Sosial Revolusi Industri
• Revolusi industri juga menyebabkan
munculnya gejala sosial baru.
• Terjadi perubahan struktur masyarakat,
sehingga timbul kelas masyarakat
menengah dan kelas proletariat (buruh).
• Kesenjangan sosial antara kelas
masyarakat, menyebabkan
berkembangnya teori sosialisme Karl
Marx, yang dikenal sebagai ajaran
Marxisme.
➢Menurut Karl Marx, masyarakat ideal
akan tercipta bila tidak ada lagi
pengkotakan sosial atau masyarakat tanpa
kelas.
• Karl Marx bersama Friederich Engels
kemudian menulis buku Manisfesto
Komunis.
• Ajarannya tersebut kemudian berdampak
pada keadaan sosial politik abad ke-20.
Dampak Ajaran Marxisme terhadap Desain

• Ajaran Marx (Marxisme) juga


berdampak pada pemikiran kritisi
desain pada akhir abad ke-19, yaitu
kritik terhadap gaya historisisme.
• Gaya historisisme, dianggap
pengulangan dari gaya arsitektur masa
lalu, tanpa usaha menemukan idiom-
idiom desain yang baru.
Dampak Marxisme terhadap Desain

Augustus • Desain dengan gaya historisisme


Welby
Northmore
dianggap hanya mengekspresikan
Pugin gaya hidup kalangan borjuis.
(1812-1852)

• Kritik terhadap kedangkalan produksi


massa dilakukan oleh Augustus Welby
Northmore Pugin ada 1841, tetapi
masih berpijak dari sudut pandang
dari gaya historisisme.
B. Gerakan Anti Industri (1850-1900)
▪ Akibat dari penggunaan tenaga mesin yang
makin banyak di pabrik-pabrik, buruh
pabrik dan buruh industri kerajinan secara
bertahap kehilangan mata pencaharian.
▪ Kemiskinan dan pengangguran kemudian
menimbulkan gerakan anti industri (1850 –
1900), sebagai ungkapan kemarahan para
seniman dan pengrajin.
1. Gerakan Seni dan Kerajinan (Art & Craft Movement)
➢Muncul gerakan sosial menentang
industrialisasi, karena industrialisasi dinilai
telah mengikis mutu rancangan dan nilai
kekriyaan.
John Ruskin
➢Gerakan sosial menentang industrialisasi
memuncak pada pertengahan abad ke-19,
karena menilai industrialisasi telah mengikis
mutu rancangan dan nilai kekriyaan.
➢Tokoh gerakan ini adalah John Ruskin dan
William Morris dengan gerakan Art & Craft
William Morris Movement (1850 – 1900).
2. Gerakan Seni Baru (Art Nouveau)

• Pada 1890 di Eropa muncul gerakan Seni


Baru atau Art Nouveau.
• Art Nouveau cenderung bersifat rasional
dan mengikuti prinsip-prinsip yang baku
dalam industri.
• Secara umum gerakan Art Nouveau
ditandai oleh munculnya bentuk alami
yang mengabstrak, meliuk, dihias
dengan bentuk dasar geometris.
Wall Cabinet, Louis Majorelle The kiss, Peter Behren 1900 - Victor Horta Maison et Atelier
woodblock Horta, Brussels, Belgium,
1898–1900
• Sebagai mashab desain, Art Nouveau yang tumbuh pada akhir
abad ke-19, sikapnya masih dianggap ambivalen.
• Oleh karena, di satu pihak masih terikat pada tema di luar
kaidah desain (bentuk vegetatif, sensual, bertolak dari alam,
dramatis, romantis), tetapi di lain pihak tidak mau terikat pada
peniruan gaya-gaya periode sejarah tertentu.
• Karya tokoh-tokoh Art Nouveau berkembang terus.
• Pada awal abad ke-20 sudah menunjukkan karya-karya yang
dikategorikan sebagai awal modernisme atau proto
modernisme, sehingga Art Nouveau dikenal sebagai “katalis
menuju desain modern”.
• Seperti karya-karya Peter Behren, Mackintosh dan Josef
Hoffmann, telah menunjukkan ciri-ciri desain modern,
fungsional, sesuai dengan sifat material, sederhana dan
mengekspresikan proses masinal dan manufaktur.
Beberapa Karya Desain Peter Behrens
Beberapa Karya Desain Charles Rennie Mackintosh
• Proto modernisme dapat dianggap gerakan
awal yang meninggalkan pendekatan desain
Art Nouveau, yang menggunakan unsur-
unsur ornamental.
• Walter Crane adalah salah seorang tokoh Art
Nouveau yang sangat risau bila Art Nouveau
menjadikan ornamen sebagai tujuan akhir.

Illustrasi dari
Ceritera Beauty Buku
and the Beast, Desain dan
1875 Illustrasi
Beberapa Karya Desain Josef Hoffmann
• Sikap anti ornamen juga dilakukan oleh Adolf Loos dalam
tulisannya yang berjudul Ornamen and Crime.
• Adolf Loose sangat menentang penggunaan ornamen dalam
desain, karena dianggap menyalahi kodrat perkembangan
kebudayaan.
• Menurut Adof Loose, manusia modern tidak lagi menghias
dirinya dengan tato atau warna-warni, seperti orang primitif.
Begitu pula arsitektur, tidak perlu lagi harus dihias dengan cat
warna-warni. Lalu mengatakan telah mampu menemukan
keindahan dari sebuah batu.
Karya Desain Adolf Loos
• Henry van de Velde, seorang tokoh lain Art
Nouveau dari Belgia, melakukan terobosan
yang mengisyaratkan benih modernisme.
• Pemikiran Velde ditekankan pada unsur
permesinan, cahaya dan kilauan pisau
bedah (metalik) sebagai citra dunia modern.
• Ia sangat mendukung rasionalitas melalui
bahasa rupa bercitra teknologis, tetapi ia
tidak anti ornamen.
Beberapa Karya Desain Henry van de Velde
3. Gerakan de Styl

• Meskipun Perang Dunia I masih


berkecamuk, pada 1917 sekelompok
seniman dan arsitek di Negeri
Piet Mondrian
Belanda, a.l. Piet Mondrian, Theo van
Doesburg dan Gerrit Rieteld,
menerbitkan majalah “de Styl”.
• Kelompok ini dipengaruhi oleh
pemikiran filosofis Neoplatonis.
Gerrit Rieteld Theo van Doesburg
• Tujuan gerakan de Styl adalah untuk
menciptakan estetika baru, dengan
menggunakan bahasa visual yang
elementer, seperti bentuk-bentuk geometris,
untuk mencapai nilai universal obyek seni.
• Kelompok ini tidak terlalu tertarik dengan
industrialisasi dan produksi massa faham
desain.
• Kelompok ini lebih tertarik pada ide
filosofis desain daripada realitas sehari-hari.
• Desain kursi Merah dan Biru karya Rietveld
dan karya lukisan Piet Mondrian, banyak
menjadi rujukan.

• Teori arsitektur Rietveld adalah tidak terpaku


pada konsep yang ingin menyatukan berbagai
fungsi ruang menjadi satu dalam sebuah
kubus, tetapi meletakkan elemen fungsi ruang
(space cells) secara sentrifugal pada poros
(core) bangun atau inti bangunan.
C. ESTETIKA MESIN
DAN DESAIN UNTUK INDUSTRI (1900 – 1930)

• Perang Dunia I (PD I) pada 1914 – 1918


mempunyai dampak cukup signifikan
terhadap perkembangan desain.
• Sebelum PD I meletus, negara-negara Eropa
memasuki era panas. Masing-masing negara
yang memiliki masalah dengan negara lain,
membentuk aliansi, sedangkan pihak yang
lain membentuk oposisi bagi aliansi tersebut.
• Faktor industri dan wilayah kekuasaan juga
menjadi faktor penyebab peperangan,
sehingga putra mahkota suatu negara pun
menjadi puncak era panas tersebut.
• Setelah terjadi kehancuran akibat PD I
(1914-1918), kemudian memacu industri
pembuat barang di Eropa berproduksi
secara besar-besaran.
Setelah Perang Dunia I, di Eropa sudah
terlihat adanya upaya penyatuan konsep
mekanik dengan estetik dalam desain
industri (estetika mesin dan desain
untuk Industri) pada 1900 – 1930.
Unsur-unsur dekoratif mulai terlihat
menjadi suatu tampilan yang bersifat
struktural dan fungsional.
Pada 1918 mulai diterapkan standar baku dan rasionalisasi
metoda produksi, sehingga biaya produksi bisa ditekan.
Dalam hal ini peran desain semakin dirasa penting untuk
mendorong jumlah penjualan.
Pada 1927-an dan 1929 muncul resesi
dan depresi ekonomi, sehingga terjadi
kompetisi usaha yang hebat.
Kondisi inilah yang menyebabkan peran
desainer produk industri dengan latar
belakang keahlian yang berbeda-beda
sangat diperlukan.
Ahli desain grafis (DKV) sangat
diperlukan untuk membuat brosur produk
usaha.
SEKIAN TERIMAKASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai