Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN TATA LETAK RUANG MUSEUM MACAN DENGAN KONSEP DESAIN

PROKSEMIK

Dosen:

Dr. Rachmita Maun Harahap, ST., M.Sn

Disusun oleh :

Ghina Sarah Castilla 41719010047

METODOLOGI PENELITIAN

FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

OKTOBER 2021

1
KAJIAN TATA LETAK RUANG MUSEUM MACAN DENGAN PENERAPAN DESAIN
PROKSEMIK
Abstrak
Ghina Sarah Castilla, ghinasarahc@gmail.com,
Rachmita Maun Harahap

Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum Seni Modern dan
Kontemporer di Nusantara – Museum MACAN) adalah sebuah museum seni di Jakarta. Museum
MACANadalah institusi yang memberikan akses publik terhadap koleksi seni modern dan
kontemporer yangsignifikan dan terus berkembang dari Indonesia dan seluruh dunia. Dari
pengamatan langsung banyakmemiliki permasalahan, namun peneliti memutuskan untuk mengkaji
ruang/tata letak dari ruang museummacan dengan penerapan desain proksemik. Proksemik berkaitan
dengan personal space yang diartikansebagai studi yang mempelajari tentang posisi tubuh dan jarak
tubuh (jarak antar tubuh ketika seseorang berkomunikasi antar personal) atau cara seseorang
menggunakan ruang dalam berkomunikasi (dalam Altman, 1975). Istilah lain dari proksemik juga
adalah komunikasi non verbal yang ditunjukkan denganruang dan jarak antar individu dengan orang
lain. Proksemik dibagi atas dua yaitu proksemik jarak danproksemik ruang. Diharapkan dengan
adanya penerapan desain proksemik dapat terciptanya aktifitasdalam bentuk perilaku dalam ruang
memberikan gambaran bahwa ruang mengakomodasi banyak kepentingan masyarakat misalnya sosial,
budaya, lingkungan serta sosial politik baik yang bersifat publik maupun privat. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui tata letak ruang museum macan denganpenerapan desain proksemik.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan
studi kasus. Penelitian kualitatif adalah penelitian untuk memahamifenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data studi literature, yaitu mencari referensiteori yang relevan
dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan. Referensi ini dapat dicari dari buku,jurnal, artikel,
laporan penelitian, dan dari internet. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif sertadiuraikan
dalam bentuk deskriptif. Hasil penelitian ini membahas tentang elemen interior dengan desain
proksemik pada ruang museum macan berserta fasilitasnya yang tersedia dimuseum macan.

Kata kunci: Tata letak, museum, museum macan, proksem

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Desain interior sebagai sebuah studi tidak hanya mempelajari tentang ilmu hubungan manusia
dengan ruang, manusia dengan lingkungan dan juga mempelajari tentang hubungan manusia dengan
manusia lainnya yang berada di suatu ruang, menurut Edward T. Hall (1966) seorang antropologis
manusia mempunyai jarak antara manusia lain untuk dapat saling berhubungan, dapat juga diartikan
sebagai komunikasi nonverbal, manusia secara tidak sadar membuat struktur ruang mikro jarak antar
manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari dan teori ini disebut dengan proksemika, secara luas
proksemika dianggap sebagai semiotika ruang (semiotics of spaces) (Hall, 1963: 1003). Desain interior
ruang saat ini tidak hanya dipandang sebagai suatu bentuk susunan ruang saja namun juga sebagai bentuk
susunan ruang yang mengandung makna di dalamnya, Istilah proksemik diperkenalkan oleh seorang
antropologis, Edward T. Hall pada tahun 1966 untuk menjelaskan jarak antar-manusia sesuai dengan cara
mereka berinteraksi, menurut Hall, bisa disimpulkan secara gamblang dalam kalimat berikut: seperti
gravitasi, pengaruh dari dua badan satu sama lain adalah berbanding terbalik tidak hanya kepada kuadrat
dari jarak mereka, tapi juga bahkan pangkat tiga dari jarak antara mereka, Proksemik merupakan
penyampaikan pesan-pesan melalui pengaturan jarak dan ruang. Manusia mempunyai wilayah-wilayah
atau zona dalam berkomunikasi, wilayah juga berarti daerah atau ruang yang orang klaim sebagai
miliknya, yang seolah- olah merupakan perluasan dari tubuhnya, jarak wilayah (zona), zona intim zona
yang dapatmelakukan kontak fisik, dari jarak semua zona hanya zona inilah yang terpenting karena pada
zona ini orang menjaganya seolah-olah zona ini milik pribadi Umumnya berjarak 15-46 cm (bersentuhan-
18 inch), zona pribadi Jarak ini dilakukan seperti pada saat kita dipesta-pesta, acara kantor dan lain
sebagainya.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dengan berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka inti dari permasalahan yang didapat adalah:

1. Tidak boleh membawa makanan dan minuman ke dalam galeri foto

2. Cara seseorang menggunakan ruang dalam berkomunikasi

3. Tata letak pada area museum macan

1.3 BATASAN MASALAH

3
Gambar 1.3 Analisa View Site

Sumber:

https://www.google.com/maps/place/Museum+Macan+(Modern+and+Contemporary+Art+in+N

usantara)/@-6.190942,106.767622,15z/data=!4m5!3m4!1s0x0:0xf19623593db3f0f6!8m2!3d-

6.1909003!4d106.7676201?hl=id

1. Lokasi : AKR Tower, Jl. Perjuangan No.5, RT.11/RW.10, Kb.

Jeruk, Kec. Kb. Jeruk, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota

Jakarta 11530

Batas-batas antara lain:

• Utara: Waroeng Sunda

• Barat: Jonpowel Smart Home Jakarta

• Timur: SMA Negeri 78 Jkt

• Selatan: Tuttonero Coffee and Eat

2. Untuk menghindari covid-19 atau sesuai aturan protocol

1.4 RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja elemen-elemen interior dengan desain proksemik pada ruang museum macan?

2. Bagaimana analisis tata ruang museum macan dengan desain proksemik?

1.5 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui elemen-elemen interior dengan desain proksemik pada ruang museum macan

2. Untuk mengetahui analisis tata ruang museum macan dengan desain proksemik

1.6 MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis 4
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pada kajian tata letak ruang
museum macan dengan penerapan desain proksemik

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi referensi penelitian kajian tata letak ruang museum macan dengan
penerapan desain proksemik

1.7 KERANGKA BERPIKIR

Sebelum dimulainya penelitian terlebih dahulu dibuat tahapantahapan dalam pelaksanaan penelitian dari
mulainya penelitian sampai selesainya penelitian yang dijabarkan dalam sebuah bagan alir seperti gambar
berikut

5
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 State of The Art

State of The Art merupakan kumpulan jurnal yang digunakan sebagai referensi dalampenelitian ini. State
of The Art turut memberikan penjabaran mengenai perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian
yang akan dilakukan. Berikut ini adalah State of The Art referensi penelitian terdahulu dengan penelitian
yang sekarang saya lakukan..

2.2 DESAIN PROKSEMIK

Tipe hubungan interaksi berdasarkan jarak ini diadaptasi dari E.T. Hall yang membagi jarak proksemik
menjadi empat bagian, yaitu:

• Jarak Intim

Jarak intim berkisar dari 0 hingga 45 cm. Orang yang berinteraksi pada jarak intim sering menerima
sinyal sensorik tambahan seperti panas dan aroma tubuh dari lawan interaksinya, dan juga meningkatnya
6
kewaspadaan sensor lainnya, dan sentuhan menggantikan komunikasi verbal karena interaksi yang
terjalin sangat dekat. Jarak intim biasanya digunakan untuk orang yang memiliki hubungan yang sangat
dekat, seperti kekasih, suami/istri, anak-orang tua, selain itu orang asing yang diperbolehkan masuk
biasanya adalah atlet fisik, dokter-suster, dan lain-lain.

• Jarak Personal

Jarak personal dari 45 cm-120 cm. Orang yang berinteraksi pada jarak personal, indera penciuman dan
visual mulai memudar,

pandangan normal dan menggunakan komunikasi verbal daripada sentuhan. Jarak pememanjangrsonal
merupakan jarak yang

umum untuk percakapan santai dengan teman dekat dan interaksi setiap hari dengan partner kerja.

• Jarak Sosial

Jarak memanjang dari 120 cm-360 cm. Orang yang berinteraksi pada jarak social, interaksi menggunakan
visual dan komunikasi verbal. Jarak social digunakan oleh orang-orang yang bekerja bersama atau
mereka yang melakukan bisnis informal. Jarak ini juga digunakan untuk interaksi bisnis yang formal
dengan menaikan level suara saat berkomunikasi.

• Jarak Publik

Jarak ini lebih dari 360 cm. Orang yang berinteraksi pada jarak public, tidak merasakan input sensorik
dan tidak ada visual yang spesifik karena jarak yang jauh antar individu. Komunikasi yang dapat
digunakan adalah komunikasi non verbal dan verbal. Jarak ini digunakan ketika berinteraksi dengan
orang asing yang jumlahnya lebih dari dua, seperti interaksi tokoh yang dihormati dengan public atau
masyarakat, penyanyi di panggung, dan lain-lain.

7
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk
katakata, gambar, bukan angka-angka. Menurut Bogdan dan Taylor (1975), sebagaimana yang dikutip
oleh Lexy J.Moleong (1989), penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian ini
bersifat kualitatif yaitu berusaha mengeksplorasi secara rinci dan mendalamtentang kajian tata letak ruang
museum macan dengan penerapan desain proksemik melalui pendekatan kualitatif yang dilakukan dalam
kurun waktu yang ditentukan untuk memperoleh data yang cukup, terfokus pada kajian tata letak ruang
museum macan dengan penerapan desain proksemik. Sementara itu, penelitian deskriptif adalah suatu
bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang
ada, baik fenomena alamiah maupun rekayasa manusia. Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah
untuk membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau
daerah tertentu. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui kajian tata letak ruang museum macan dengan
penerapan desain proksemik.

3.2 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Metode pengumpulan data
yang dipakai yaitu:

1. Observasi, mencatat data yang bersifat fisik yang diamati dengan cara mengumpulkan data melalui
pengamatan dan pencatatan terhadap gejala yang ada di lokasi penelitian.

Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Metode
pengumpulan data yang dipakai yaitu:

1. Internet, data yang diperoleh melalui internet secara tidak langsung dari objek penelitian.

2. Jurnal, berupa laporan penelitian dengan tujuan untuk menambah ilmu pengetahuan.

3. Studi kepustakaan, menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi
obyek penelitian. Informasi tersebut dapat diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi,
ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain.

4. Dokumentasi, menggunakan kamera foto digital untuk mendapatkan data visual dari objek yang akan
diteliti.

3.3 METODE ANALISIS DATA

8
Penelitian ini nantinya akan menganalisis data dari dokumentasi, observasi, catatan dan data- data
literatur yang sesuai kemudian disusun secara sistematis, faktual, dan akurat yang nantinya akan
diuraikan dengan metode deskriptif kualitatif. Metode analisis kualitatif menggunakan uraian dan
gambaran mengenai data primer dan data sekunder. Data primer sendiri adalah data yang diambil dari
peneliti kepada sumbernya tanpa adanya perantara. Sedangkan, data sekunder adalah data yang diperoleh
secara tidak langsung dari objek penelitian. Sumber data yang dimaksud berupa dokumentasi bisa berupa
gambar yang diambil dengan menggunakan kamera handphone, melakukan observasi, serta data-data
literatur sebagai sumber informasi tambahan.

9
BAB 4

HASIL PEMBAHASAN

4.1 ELEMEN INTERIOR DENGAN DESAIN PROKSEMIK PADA MUSEUM MACAN

1.Elemen Furniture

Elemen furniture berada di Café museum macan, merupakan penjelasan mengenai jenis-jenis meja dan
kursi yang digunakan pada area café museum macan. Furniture di café museum macan menggunakan
warna-warna senada dengan ruangan yakni putih untuk meja maupun kursinya. Selain itu untuk
menciptakan keserasian dan harmonisasi dalamruang mengharuskan adanya kemampuan untuk
menyatukan semua elemen pembentuk ruang. Setiap elemen yang ada harus saling menyatu,
berkesinambungan, dan menguatkan satu sama lain dengan komposisi yang seimbang. Yakni
menggunakan prinsip desain interior unity. Pada area café ini pengunjung berjarak 45 cm-120 cm pada
jarak proksemik yang disebut jarak personal.

2. Elemen Lantai

Lantai merupakan merupakan elemen pembentuk ruang dalam sebuah bangunan. Lantai dari museum
macan ini menggunkan lantai parket. Lantai tersebut menggunakan warna kayu. Lantai parket ini
digunakan untuk meningkatkan estetika bangunan, khususnya pada bagian dalam (interior). Area yang
menggunakan lantai parket adalah cafe, Great Gigantic Pumpkin, The Letter Writing Project. Selain
menggunakan parket ada juga area yang menggunkan kaca seperti pada Infinity Mirrored Room. Pada
area karya seni seperti gambar yang dibawah cukup luas. Pada area ini jarak anta pengunjung lebih dari
360 cm termasuk jarak publik dalam proksemik.

10
3. Elemen Dinding dan Plafon

Dinding museum macan dihiasi dengan bintik polkadot dengan berbagai ukuran dari yang kecil hingga
yang besar. Dan berbagai macam warna. Plafonnya sendiri juga menyatu dengan dinding pada area karya
seni semua elemen pembentuk ruangan (lantai, dinding, plafon) dihiasi stiker bulat warna-warni yang
memenuhi seluruh ruangan. Pada ruangan karya seni yoyoy kusama termasuk ruangan public jadi tidak
ada batasan untuk berkunjung.

4.2 ANALISIS TATA RUANG MUSEUM MACAN DENGAN DESAIN PROKSEMIK

1. Tata Pencahayaan dan Sirkulasi Udara

Tata pencahayaan yang digunakan museum macan dengan desain proksemik adalah salah satunya
pencahayaan buatan pada area Great Gigantic Pumkin yaitu menggunakan jendela yang berukuran besar.
Sehingga cahaya matahari yang masuk sangat banyak dan bisa untuk berjemur karena menyehatkan.
Sirkulasi udara yang terjadi sangat bagus karena menggunakan ventilasi yang besar.

2. Tata Keselamatan

Tata keselamatan pada museum macan menggunakan cctv, Fire Extinguisher, serta tangga darurat. Jadi
staf dimuseum macan mengutamakan keselamatan pengunjung untuk dievakuasi lebih dulu jika terjadi
seperti, kebakaran atau gempa bumi.

3. Aksesoris dan Hiasan

Museum macan menyediakan toko souvenir sebagai hiasan dan aksesoris museum macan sebagai oleh-
oleh.

11
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Tata ruang museum macan belum sepenuhnya sesuai dengan desain proksemik.

5.2 SARAN

- Menambahkan area hijau pada museum macan

- Tata ulang pada area café museum macan. Elemen furniture museum macan ditata berjaga jarak dari
120 cm-360 cm untuk menghindari covid-19.

12
DAFTAR PUSTAKA

[1] Hall, Edward T. (1966). The Hidden Dimension. Anchor Books. ISBN 0-385-08476-5.

[2] Bogdan dan Taylor. 1975. Dalam J. Moleong, Lexy. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif.

Bandung: Remadja Karya.

[3] Altman, I. (1975). The Environment & Social Behavior, Privacy. Personal Space. Territory.

Crowding. Monterey: Brooks/Cole publishing company.

[4] Esche Charles and Hujatnika Agung. 2017. Art Turns. World Turns. Exploring the Collection of the
Museum of Modern and

Contemporary Art in Nusantara. Jakarta: Ak.’sa.ra

[5] McAndrew, F.T. (1992), Environmental Psychology, Brook Cole Publishing Company, California.

[6] https://docplayer.info/59576555-Redesain-tempat-rekreasi-pantai-tambio-e-di
beopenerapanproksemikdalam-arsitektur.html Diakses pada tanggal 17 Oktober 2021.

[7] https://id.wikipedia.org/wiki/The_Museum_of_Modern_and_Contemporary_Art_in_Nusantara
Diakses pada tanggal 19 Oktober 2021.

[8] http://nymendes.blogspot.com/2018/11/prinsip-prinsip-tata-letak-dalam-desain.html Diakaes pada


tanggal 19 Oktober

2021.

[9] https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/daseng/article/view/17093/pdf# Diakses pada tanggal 13


November 2021.

[10] https://www.shopback.co.id/katashopback/museum-macan Diakses pada tanggal 17 Oktober 2021.

13

Anda mungkin juga menyukai