Anda di halaman 1dari 36

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN SENI RUPA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Seni
Rupa

Dosen Pengampu: Dr. Zakarias S. Soeteja, M.Sn.

oleh:
Zulfikar Rachman Jaelani
2001361

KELAS A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN
FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pertemuan pertama yaitu membuat
makalah mengenai mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Seni Rupa ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen pada mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Seni Rupa. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Mencari Informasi
Sebanyak-Banyaknya Dari Berbagai Sumber Belajar Tentang Metode atau Metodologi
Penelitian bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Zakarias S. Soeteja, M.Sn,
selaku Dosen Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Seni Rupa yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 11 September 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………...................
DAFTAR ISI…………………………………………………………..................
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………..........
1.1.Latar Belakang…………………………………………………...........
1.2.Rumusan Masalah……………………………………………………..
1.3.Tujuan Penelitian……………………………………………………...
1.4.Manfaat Penelitian……………………………………………….........
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................
2.1.Pengertian ontologi, epistemologi dan aksiologi dalam penelitian……
2.2.Pengertian, tujuan dan manfaat dari kegiatan Riset (Penelitian) dan
Penyelidikan (Inquiry)………………………………………………...
2.3.Pengertian konsep, teori dan hukum…………………………………...
2.4.Manfaat konsep dan teori dalam penelitian……………………………
2.5.Perbedaan metodologi dan metode penelitian…………………………
2.6.Paradigma, pendekatan, karakteristik dan jenis-jenis penelitian
kuantitatif dan kualitatif………………………………………………
2.7.Pengertian populasi dan sampel serta contoh populasi dan sampel
dalam penelitian………………………………………………………..
2.8.Pengertian, manfaat dan jenis “data” dalam penelitian………………..
2.9.Pengertian, manfaat dan jenis “instrumen” dalam pengumpulan data...
2.10. Pengertian, manfaat dan teknik analisis data dalam penelitian……...
2.11. Pengertian “Kajian pustaka” dan manfaatnya dalam penelitian…….

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………......
3.1.Simpulan……………………………………………………................
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Metode untuk Penelitian dan penilaian tentang seni rupa, sebenarnya bisa dikaji
dari banyak aspek, mengingat seni merupakan suatu ilmu yang tergolong ilmu sosial
sangat menyatu dengan kehidupan masyarakat luas, segala aktivitas kehidupan ini
secara tidak sadar membutuhkan sentuhan seni, hidup tanpa seni terasa gersang. Para
pemerhati seni membuat rumusan-rumusan dengan tinjauan yang berbeda-beda
diantaranya Tolstoy (dalam The Liang Gie, 1976, 60) yang menyebutkan bahwa seni
adalah suatu kegiatan manusia yang secara sadar dengan perantaraan tanda-tanda
lahiriah tertentu menyampaikan pesan-pesan yang telah dihayatinya kepada orang
lain sehingga mereka kejangkitan perasaan-perasaan ini dan juga mengalaminya, ada
sumber lain menyebutkan bahwa pengertian seni dapat dilihat dari beberapa tinjauan
yaitu teori bentuk biasa disebut formalis yaitu seni itu memiliki bentuk yang
bermakna ( significant form) yang berhadapan dengan perasaan estetis (aesthetic
emotion), teori pengungkapan atau ekspresi bertumpu pada ungkapan perasaan
manusia (art is an expression of human feeling), teori metafisika bertumpu pada
realita idiil yang paling sempurna dan abadi.Seni adalah imitasi atau realita tiruan
dari yang ilahi itu sehingga keindahan seni merupakan keindahan semu , teori
psikologis seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar, dan teori
kontekstual adalah seni adalah pembawa pesan yang terselubung sesuai konteks.
sudah banyak dilakukan baik itu perorangan maupun kelompok, baik diperguruan
tinggi maupun lembaga-lembaga terkait dengan seni budaya. Namun bahasan
mengenai seni rupa ditinjau dari bahasa rupa masih sangat sedikit, sebab penelitian
seni rupa kebanyakan dititik beratkan pada aspek estetis dan simbolis. Padahal seni
rupa pada awalnya sebagai media komonikasi antara pencipta seni rupa dengan
masyarakat sudah berlangsung ber abad-abad dari zaman prasejarah hingga zaman
modern, dengan ditemukan peninggalan-peninggalan berupa gambar/lukisan pada
dinding gua. Ini memperkuat dugaan bahwa bahasa rupa merupakan salah satu
bahasa tertua setelah bahasa sentuhan dan lisan, (Primadi : 1991: 41). Bahasa rupa,
dalam perkembangannya semakin terdesak oleh bahasa tulis, sebab bahasa tulis
paling banyak digunakan dan paling populer, terlebih lagi setelah ditemukan mesin
cetak yang dapat mencetak huruf, dan diadakan penelitian terhadap bahasa tulis
hampir di seluruh penjuru dunia, sehingga muncul berbagai ilmu bahasa kata,seperti
ilmu phonologi,, sintaksis, etimologi, dan lain sebagainya. Di temukan mesin cetak
tersebut, memudahkan mencetak kata-kata, sehingga bahasa tulis sangat dominan
dalam media komonikasi, se olah-olah bahasa rupa dikesampingkan,hanya sebagai
media pelengkapnya saja. Tapi kenyataan sekarang menunjukan bahwa ba hasa rupa
tetap penting dan selalu dibutuhkan,bahkan maju dan berkembang pesat sebagai
media dalam bidang pendidikan, hiburan, periklanan dan berbagai bidang lainnya.
Bahasa rupa yang berkembang dan dikenal oleh bangsa Indonesia sekarang
kebanyakan bukan bahasa rupa asli Indonesia,tetapi kebanyakan bahasa rupa dari
Barat (Primadi, 1991 :3), padahal bangsa Indonesia sejak zaman dahulu telah
memiliki jenis bahasa rupa yang khas dan tersendiri, yang telah dipergunakan dalam
seni rupa tradisi, secara turun temurun.
Berdasarkan kenyataan yang ada, bahwa kita bangsa Indonesia sudah dari dahulu
sebenarnya mempunyai suatu metodelogi/ cara pengkajian bahasa rupa tradisional
yang bisa diterapkan pada bahasa rupa modern, selama ini kita terkontaminasi oleh
menstriem barat yang se olah-olah paling benar, segala sesuatu yang dari luar
dianggap paling baik. Tentu dalam hal ini kita tidak bisa mencari salah atau benar,
masuk akal atau tidak itu adalah hak setiap orang untuk menilainya, namun kita
sebagai generasi penerus dari sekarang harus waspada dan belajar menghargai
kekayaan tradisi yang kita miliki tentu di negara lain tidak memilikinya, kalau tidak
kita siapa lagi ? Tentunya diperlukan sosialisasi penggunaan bahasa rupa tradisional
sebagai acuan untuk penelitian-penelitian, yang digunakan untuk skripsi, tesis,
desertasi bagi mahasiswa juga untuk peneliti-peneliti lain.
1.2.Rumusan Masalah
1 Apa Pengertian ontologi, epistemologi dan aksiologi dalam penelitian?
2 Apa Pengertian, tujuan dan manfaat dari kegiatan Riset (Penelitian) dan
Penyelidikan (Inquiry) ?
3 Apa Pengertian konsep, teori dan hukum?
4 Apa Manfaat konsep dan teori dalam penelitian?
5 Apa Perbedaan metodologi dan metode penelitian?
6 Bagaimana Paradigma, pendekatan, karakteristik dan jenis-jenis penelitian
kuantitatif dan kualitatif?
7 Apa Pengertian populasi dan sampel serta contoh populasi dan sampel dalam
penelitian?
8 Apa Pengertian, manfaat dan jenis “data” dalam penelitian?
9 Apa Pengertian, manfaat dan jenis “instrumen” dalam pengumpulan data?
10 Apa Pengertian, manfaat dan teknik analisis data dalam penelitian?
11 Apa Pengertian “Kajian pustaka” dan manfaatnya dalam penelitian?

1.3.Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian ontologi, epistemologi dan aksiologi dalam
penelitian
2. Untuk mengetahui Pengertian, tujuan dan manfaat dari kegiatan Riset
(Penelitian) dan Penyelidikan (Inquiry)
3. Untuk mengetahui Pengertian konsep, teori dan hukum
4. Untuk mengetahui Manfaat konsep dan teori dalam penelitian
5. Untuk mengetahui Perbedaan metodologi dan metode penelitian
6. Untuk mengetahui Paradigma, pendekatan, karakteristik dan jenis-jenis
penelitian kuantitatif dan kualitatif
7. Untuk mengetahui Pengertian populasi dan sampel serta contoh populasi dan
sampel dalam penelitian
8. Untuk mengetahui Pengertian, manfaat dan jenis “data” dalam penelitian
9. Untuk mengetahui Pengertian, manfaat dan jenis “instrumen” dalam
pengumpulan data
10. Untuk mengetahui Pengertian, manfaat dan teknik analisis data dalam penelitian
11. Untuk mengetahui Pengertian “Kajian pustaka” dan manfaatnya dalam penelitian

1.4.Manfaat Peneltian
Secara teoritis makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
wacana pendidikan umum tentang Metodologi Peneltian Pendidikan Seni Rupa.
Makalah ini juga memiliki manfaat untuk memberikan landasan bagi para peneliti
dan pembaca dalam melakukan penelitian lain yang sejenis dalam rangka
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi dalam Penelitian


Kata Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi menurut bahasa berasal dari bahasa
Yunani. Kata Ontologi berasal dari kata “Ontos” yang berarti “berada (yang ada)”.
Kata Epistemologi berasal dari bahasa Yunani artinya knowledge yaitu
pengetahuan.3 Kata tersebut terdiri dari dua suku kata yaitu logia artinya
pengetahuan dan episteme artinya tentang pengetahuan.4 Jadi pengertian etimologi
tersebut, maka dapatlah dikatakan bahwa epistemologi merupakan pengetahuan
tentang pengetahuan. Dan kata Aksiologi berasal dari kata “Axios” yang berarti
“bermanfaat”. Ketiga kata tersebut ditambah dengan kata “logos” berarti”ilmu
pengetahuan, ajaran dan teori”
Menurut istilah, Ontologi adalah ilmu hakekat yang menyelidiki alam nyata ini
dan bagaimana keadaan yang sebenarnya. 6 Epistemologi adalah ilmu yang
membahas secara mendalam segenap proses penyusunan pengetahuan yang benar.7
Sedangkan Aksiologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang
ditinjau dari sudut kefilsafatan.
Dengan demikian Ontologi adalah ilmu pengetahuan yang meneliti segala
sesuatu yang ada. Epistemologi adalah ilmu yang membahas tentang teori,
sedangkan Aksiologi adalah kajian tentang nilai ilmu pengetahuan.
A. Ontologi
Ontologi adalah bagian filsafat yang paling umum, atau merupakan bagian
dari metafisika, dan metafisika merupakan salah satu bab dari filsafat. Obyek
telaah ontologi adalah yang ada tidak terikat pada satu perwujudan tertentu,
ontologi membahas tentang yang ada secara universal, yaitu berusaha mencari
inti yang dimuat setiap kenyataan yang meliputi segala realitas dalam semua
bentuknya.
Setelah menjelajahi segala bidang utama dalam ilmu filsafat, seperti filsafat
manusia, alam dunia, pengetahuan, kehutanan, moral dan sosial, kemudian
disusunlah uraian ontologi. Maka ontologi sangat sulit dipahami jika terlepas dari
bagian-bagian dan bidang filsafat lainnya. Dan ontologi adalah bidang filsafat
yang paling sukar.
Metafisika membicarakan segala sesuatu yang dianggap ada, mempersoalkan
hakekat. Hakekat ini tidak dapat dijangkau oleh panca indera karena tak
terbentuk, berupa, berwaktu dan bertempat. Dengan mempelajari hakikat kita
dapat memperoleh pengetahuan dan dapat menjawab pertanyaan tentang apa
hakekat ilmu itu.
Ditinjau dari segi ontologi, ilmu membatasi diri pada kajian yang bersifat
empiris. Objek penelaah ilmu mencakup seluruh aspek kehidupan yang dapat
diuji oleh panca indera manusia. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa hal-hal
yang sudah berada diluar jangkauan manusia tidak dibahas oleh ilmu karena
tidak dapat dibuktikan secara metodologis dan empiris, sedangkan ilmu itu
mempunyai ciri tersendiri yakni berorientasi pada dunia empiris. Berdasarkan
objek yang ditelaah dalam ilmu pengetahuan dua macam:
1. Obyek material (obiectum materiale, material object) ialah seluruh
lapangan atau bahan yang dijadikan objek penyelidikan suatu ilmu.
2. Obyek Formal (obiectum formale, formal object) ialah penentuan titik
pandang terhadap obyek material.
B. Epistemologi
Terjadi perdebatan filosofis yang sengit di sekitar pengetahuan manusia,
yang menduduki pusat permasalahan di dalam filsafat, terutama filsafat modern.
Pengetahuan manusia adalah titik tolak kemajuan filsafat, untuk membina filsafat
yang kukuh tentang semesta (universe) dan dunia. Maka sumber-sumber
pemikiran manusia, kriteria-kriteria, dan nilai-nilainya tidak ditetapkan, tidaklah
mungkin melakukan studi apa pun, bagaimanapun bentuknya. Salah satu
perdebatan besar itu adalah diskusi yang mempersoalkan sumbersumber dan
asal-usul pengetahuan dengan meneliti, mempelajari dan mencoba
mengungkapkan prinsip-prinsip primer kekuatan struktur pikiran yang
dianugerahkan kepada manusia.
Pengetahuan yang telah didapatkan dari aspek ontologi selanjutnya digiring
ke aspek epistemologi untuk diuji kebenarannya dalam kegiatan ilmiah. Menurut
Ritchie Calder proses kegiatan ilmiah dimulai ketika manusia mengamati
sesuatu. 18Dengan demikian dapat dipahami bahwa adanya kontak manusia
dengan dunia empiris menjadikannya ia berpikir tentang kenyataan-kenyataan
alam.
Setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri yang spesifik mengenai apa,
bagaimana dan untuk apa, yang tersusun secara rapi dalam ontologi,
epistemologi, dan aksiologi. Epistemologi itu sendiri selalu dikaitkan dengan
ontologi dan aksiologi ilmu. Persoalan utama yang dihadapi oleh setiap
epistemologi pengetahuan pada dasarnya adalah bagaimana cara mendapatkan
pengetahuan yang benar dengan mempertimbangkan aspek ontologi dan
aksiologi masing-masing ilmu.
Kajian epistemologi membahas tentang bagaimana proses mendapatkan ilmu
pengetahuan, hal-hal apakah yang harus diperhatikan agar mendapatkan
pengetahuan yang benar, apa yang disebut kebenaran dan apa kriterianya. Objek
telaah epistemologi adalah mempertanyakan bagaimana sesuatu itu datang,
bagaimana kita mengetahuinya, bagaimana kita membedakan dengan lainnya,
jadi berkenaan dengan situasi dan kondisi ruang serta waktu mengenai sesuatu
hal.20 Jadi yang menjadi landasan dalam tataran epistemologi ini adalah proses
apa yang memungkinkan mendapatkan pengetahuan logika, etika, estetika,
bagaimana cara dan prosedur memperoleh kebenaran ilmiah, kebaikan moral dan
keindahan seni, apa yang disebut dengan kebenaran ilmiah, keindahan seni dan
kebaikan moral.
Metode ilmiah adalah suatu rangkaian prosedur tertentu yang diikuti untuk
mendapatkan jawaban tertentu dari pernyataan yang tertentu pula. Epistemologi
dari metode keilmuan akan lebih mudah dibahas apabila mengarahkan perhatian
kita kepada sebuah rumus yang mengatur langkah-langkah proses berfikir yang
diatur dalam suatu urutan tertentu Kerangka dasar prosedur ilmu pengetahuan
dapat diuraikan dalam enam langkah sebagai berikut:
a. Sadar akan adanya masalah dan perumusan masalah
b. Pengamatan dan pengumpulan data yang relevan
c. Penyusunan atau klarifikasi data
d. Perumusan hipotesis
e. Deduksi dari hipotesis
f. Tes pengujian kebenaran (Verifikasi)

Proses metode keilmuan pada akhirnya berhenti sejenak ketika sampai pada
titik “pengujian kebenaran” untuk mendiskusikan benar atau tidaknya suatu ilmu.
Ada tiga ukuran kebenaran yang tampil dalam gelanggang diskusi mengenai
teori kebenaran, yaitu teori korespondensi, koherensi dan pragmatis.23 Penilaian
ini sangat menentukan untuk menerima, menolak, menambah atau merubah
hipotesa, selanjutnya diadakanlah teori ilmu pengetahuan.

C. Aksiologi
Sampailah pembahasan kita kepada sebuah pertanyaan: Apakah kegunaan
ilmu itu bagi kita? Tak dapat dipungkiri bahwa ilmu telah banyak mengubah
dunia dalam memberantas berbagai termasuk penyakit kelaparan, kemiskinan
dan berbagai wajah kehidupan yang duka. Namun apakah hal itu selalu
demikian: ilmu selalu merupakan berkat dan penyelamat bagi manusia. Seperti
mempelajari atom kita bisa memanfaatkan wujud tersebut sebagai sumber energy
bagi keselamatan manusia, tetapi dipihak lain hal ini bisa juga berakibat
sebaliknya, yakni membawa manusia kepada penciptaan bom atom yang
menimbulkan malapetaka.
Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penemuan nuklir
dapat menimbulkan bencana perang, penemuan detektor dapat mengembangkan
alat pengintai kenyamanan orang lain, penemuan cara-cara licik ilmuan politik
dapat menimbulkan bencana bagi suatu bangsa, dan penemuan bayi tabung dapat
menimbulkan bancana bagi terancamnya perdaban perkawinan. Berkaitan
dengan etika, moral, dan estetika maka ilmu itu dapat dibagi menjadi dua
kelompok:
1. Ilmu Bebas Nilai
Berbicara tentang ilmu akan membicarakan pula tentang etika, karena
sesungguhnya etika erat hubungannya dengan ilmu. Bebas nilai atau tidaknya
ilmu merupakan masalah rumit, jawabannya bukan sekadar ya atau tidak.
Sebenarnya sejak saat pertumbuhannya ilmu sudah terkait dengan
masalahmasalah moral namun dalam perspektif yang berbeda. Ketika
Copernicus (1473-1543 M) mengajukan teorinya tentang kesemestaan alam
dan menemukan bahwa “bumi yang berputar mengelilingi matahari” dan
bukan sebaliknya seperti yang diajarkan oleh agama (gereja) maka timbullah
reaksi antara ilmu dan moral (yang bersumber pada ajaran agama) yang
berkonotasi metafisik. Secara metafisik ilmu ingin mempelajari alam
sedangkan dipihak lain terdapat keinginan agar ilmu mendasarkan pada
pernyataan-pernyataan nilai berasal dari agama sehingga timbullah konflik
yang bersumber pada penafsiran metafisik yang berakumulasi pada
pengadilan inkuisisi Galileo pada tahun 1633 M.
2. Teori tentang nilai
Pembahasan tentang nilai akan dibicarakan tentang nilai sesuatu, nilai
perbuatan, nilai situasi, dan nilai kondisi. Segala sesuatu kita beri nilai.
Pemandangan yang indah, akhlak anak terhadap orang tuanya dengan sopan
santun, suasana lingkungan dengan menyenangkan dan kondisi badan dengan
nilai sehat.
Ada perbedaan antara pertimbangan nilai dengan pertimbangan fakta.
Fakta berbentuk kenyataan, ia dapat ditangkap dengan pancaindra, sedang
nilai hanya dapat dihayati.30 Walaupun para filosof berbeda pandangan
tentang defenisi nilai, namun pada umumnya menganggap bahwa nilai adalah
pertimbangan tentang penghargaan. Pertimbangan fakta dan pertimbangan
nilai tidak dapat dipisahkan, antara keduanya karena saling memengaruhi.
Sifat-sifat benda yang dapat diamati juga termasuk dalam penilaian. Jika
fakta berubah maka penilaian kita berubah ini berarti pertimbangan nilai
dipengaruhi oleh fakta. Fakta itu sebenarnya netral, tetapi manusialah yang
memberikan nilai kedalamannya sehingga ia mengandung nilai. Karena nilai
itu maka benda itu mempunyai nilai. Namun bagaimanakah criteria benda
atau fakta itu mempunyai nilai.
Teori tentang nilai dapat dibagi menjadi dua yaitu nilai etika dan nilai
estetika, etika termasuk cabang filsafat yang membicarakan perbuatan
manusia dan memandangnya dari sudut baik dan buruk. Adapun cakupan dari
nilai etika adalah: Adakah ukuran perbuatan yang baik yang berlaku secara
universal bagi seluruh manusia, apakah dasar yang dipakai untuk
menentukan adanya norma-norma universal tersebut, apakah yang dimaksud
dengan pengertian baik dan buruk dalam perbuatan manusia, apakah yang
dimaksud dengan kewajiban dan apakah implikasi suatu perbuatan baik dan
buruk.
2.2.Pengertian, Tujuan dan Manfaat dari Kegiatan Riset (Penelitian) dan
Penyelidikan (Inquiry)
A. Riset (Penelitian)
Kata penelitian dalam Bahasa Inggris adalah Research. Dari kata ini kita
membuat istilah Riset dalam Bahasa Indonesia. Kata research sering digunakan
untuk mewakili serangkaian kegiatan atau untuk mengartikan sesuatu yang kurang
tepat sehingga perlu diluruskan terlebih dahulu. Untuk memahami apa itu riset atau
penelitian, kita perlu tahu apa yang bukan dikatagorikan riset dan apa karakteristik
riset.
Riset adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menerjemahkan informasi
atau data secara sistematis untuk menambah pemahaman kita terhadap suatu
fenomena tertentu yang menarik perhatian kita. Menurut Paul Leedy dalam Practical
Research:
1. Riset berasal dari satu pertanyaan atau masalah: dengan menanyakan
pertanyaan kita sedang berupaya untuk stimulasi dimulainya proses
penelitian. Sumber pertanyaan dapat berasal dari sekitar kita.
2. Riset membutuhkan tujuan yang jelas : pernyataan tujuan ini menjawab
pertanyaan : " Masalah apa yang akan diselesaikan/dipecahkan?" tujuan
adalah pernyataan permasalahan yang akan dipecahkan dalam riset.
3. Riset membutuhkan rencana spesifik: untuk melakukan penelitian
rencana kegiatan disusun. Selain menetapkan tujuan dari riset, kita harus
menetapkan juga bagaimana mencapai tujuan tersebut. Beberapa hal yang
perlu diputuskan misalnya: dimana mendapatkan data? Bagaimana
mengumpulkan data tersebut? Apakah data yang ada berelasi dengan
permasalahan yang ditetapkan dalam riset?
Secara umum tujuan penelitian antara lain untuk memperoleh pengetahuan atau
penemuan baru. Kedua, sebagai pembuktian atau pengujian tentang kebenaran dari
pengetahuan yang sudah ada. Dan ketiga, sebagai pengembangan pengetahuan suatu
bidang keilmuan yang sudah ada. Intinya semua penelitian yang dilakukan oleh
seseorang pasti memiliki tujuan tertentu.
Penggunaan tujuan penelitian bisa sebagai sarana untuk mencari dan
menemukan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan langsung di dalam kehidupan.
Penelitian jenis ini disebut juga dengan applied research. Ada juga penelitian yang
tujuannya hanya untuk mengetahui satu hal. Pengetahuan yang diperoleh dari
bentuk penelitian seperti ini tidak dapat dimanfaatkan secara langsung atau secara
praktis. Banyak peneliti yang menamainnya sebagai basic research.
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu:
1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaharuan kurikulum di taman
kanak-kanak yang terus berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan
sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
2. Memberikan sumbangan ilmiah dalam ilmu Pendidikan anak usia dini, yaitu
membuat inovasi penggunaan metode eksperimen dalam peningkatan
kemampuan sains anak.
3. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan peningkatan kemampuan sains pada anak usia dini
serta menjadi bahan kajian lebih lanjut.

B. Penyelidikan (Inquiry)
Welch mendefinisikan inquiry sebagai proses dimana manusia mencari informasi
atau pengertian, maka sering disebut away of thought. Sedangkan Kidsvatter dkk
menjelaskan inquiry sebagai model pengajaran dimana guru melibatkan kemampuan
berpikir kritis siswa untuk menganalisis dan memecahkan persoalan secara
sistematik.
Sedangkan menurut Wina Sanjaya, inquiry adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan
siswa.
Manfaat pendekatan inkuiri, secara garis besar, adalah: pertama, sebagai sumber
proses belajar. Pada dasarnya karakteristik dalam penggunaan pendekatan inkuiri
adalah menekankan pada kualitas pembelajaran. Karena dengan penggunaan
pendekatan inkuiri dalam proses pembelajaran dapat mendorong siswa untuk
berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat objektif, jujur, dan terbuka,
serta memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar sendiri dan dapat
mengembangkan bakat dan kecakapannya. Dengan pelaksanaan pendekatan inkuiri
diharapkan bagi siswa termotivasi dalam proses pembelajaran dan dapat
meningkatkan hasil belajar yang maksimal.
Inquiry bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara sistematis,
logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai proses dari
proses mental. Dengan demikian, siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi
pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang
dimilikinya
.
2.3.Pengertian Konsep, Teori dan Hukum
A. Konsep
Konsep atau anggitan adalah abstrak, entitas mental yang universal yang
menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Istilah
konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami.
Aristoteles dalam "The classical theory of concepts" menyatakan bahwa konsep
merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat
pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental,
yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai
bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam karakteristik.
Berbagai pengertian konsep dikemukan oleh beberapa pakar. Konsep
didefinisikan sebagai suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-
ciri yang sama. Konsep diartikan juga sebagai suatu abstraksi dari ciri-ciri sesuatu
yang mempermudah komunikasi antar manusia dan memungkinkan manusia untuk
berpikir. Pengertian konsep yang lain adalah sesuatu yang umum atau representasi
intelektual yang abstrak dari situasi, objek atau peristiwa, suatu akal pikiran, suatu
ide atau gambaran mental. Suatu konsep adalah elemen dari proposisi seperti kata
adalah elemen dari kalimat. Konsep adalah abstrak di mana mereka menghilangkan
perbedaan dari segala sesuatu dalam ekstensi, memperlakukan seolah-olah mereka
identik. Konsep adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata
untuk setiap extensinya.
B. Teori
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran
“pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan
mengapa variabel-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan
yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum,
teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain
pada sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori
umumnya hanya diterima secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir
yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan
kesimpulan yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan
pada pembuktian matematika.
Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori sosial.
Neuman mendefiniskan teori sosial adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaitan
abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang
dunia sosial. Perlu diketahui bahwa teori berbeda dengan idiologi, seorang peneliti
kadang-kadang bias dalam membedakan teori dan ideologi. Terdapat kesamaan di
antara kedunya, tetapi jelas mereka berbeda. Teori dapat merupakan bagian dari
ideologi, tetapi ideologi bukan teori. Contohnya adalah Aleniasi manusia adalah
sebuah teori yang diungkapakan oleh Karl Marx, tetapi Marxis atau Komunisme
secara keseluruhan adalah sebuah ideologi.
stilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang diramalkan oleh
suatu teori namun belum pernah terpengamatan. Sebagai contoh, sampai dengan
akhir-akhir ini, lubang hitam dikategorikan sebagai teoritis karena diramalkan
menurut teori relativitas umum tetapi belum pernah teramati di alam. Terdapat
miskonsepsi yang menyatakan apabila sebuah teori ilmiah telah mendapatkan cukup
bukti dan telah teruji oleh para peneliti lain tingkatannya akan menjadi hukum
ilmiah. Hal ini tidaklah benar karena definisi hukum ilmiah dan teori ilmiah itu
berbeda. Teori akan tetap menjadi teori, dan hukum akan tetap menjadi hukum.

C. Hukum
Hukum adalah Kumpulan peraturan yang terdiri atas norma dan sanksi-sanksi.
Hukum ialah sesuatu yang berkaitan erat dengan kehidupan manusia merujuk pada
sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan penegakan
hukum oleh kelembagaan penegak hukum karena segala kehidupan manusia dibatasi
oleh hukum dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi,
dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam
hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum perdata,
hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam
konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan
hak asasi manusia dan memperluas kekuasaan politik hukum umum serta cara
perwakilan mereka yang akan dipilih.
Administratif hukum digunakan untuk meninjau kembali dari pemerintah,
sementara hukum internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara dalam
kegiatan mulai dari perdagangan, lingkungan, peraturan atau tindakan militer. Filsuf
Aristotle menyatakan bahwa "sebuah supremasi hukum akan jauh lebih baik
dibandingkan dengan peraturan tirani yang merajalela.

2.4.Manfaat konsep dan teori dalam penelitian


Teori merupakan salah satu instrumen penting dalam suatu penelitian ilmiah.
Namun, teori memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda pada tiap penelitian
ilmiah yang digunakan. ((Seluruh materi yang ditulis dalam halaman ini adalah catatan
perkuliahan yang ditulis berdasarkan perkuliahan dalam kelas Prof. Dr. Susetiawan,
S.U.)) Perbedaan tersebut, muncul sebagai suatu konsekuensi metodologis dari tujuan-
tujuan penelitian itu sendiri.
Fungsi dan kegunaan teori dalam penelitian ilmiah yang menggunakan paradigma
positivistik dan cenderung kuantitatif tentu berbeda dari penelitian ilmiah yang
menggunakan paradigma interpretatif yang cenderung kualitatif. ((Meskipun dalam
perkembangannya metode kualitatif dapat digunakan sebagai pendekatan dalam
penelitian dengan paradigma positivistik, juga sebaliknya, untuk itu akan ada
pembahasan tersendiri pada sub-bab selanjutnya.)) Penggunaan prespektif yang ada,
tentu dipilih berdasarkan tujuan penelitian yang ingin di capai. Untuk itu, ada dua fungsi
dan kegunaan teori dalam penelitian ilmiah.
Secara umum, teori mempunyai tiga fungsi, yaitu untuk menjelaskan (explanation),
meramalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu gejala. Sementara Cooper &
Schindler (2003), menyatakan bahwa kegunaan teori dalam penelitian adalah:
1. Membatasi ruang lingkup yang diteliti,
2. Menyarankan pendekatan penelitian apa yang paling cocok digunakan untuk
mendapatkan makna yang paling besar,
3. Kembali menyarankan bagaimana cara mengklasifikasikan data sehingga
mempunyai makna yang tinggi,
4. Memandu merangkum data dari obyek yang diteliti,
5. Memprediksi fakta yang akan didapatkan.

2.5.Perbedaan metodologi dan metode penelitian


A. Metode
Metode (method), secara harfiah berarti cara. Metode atau metodik berasal dari
bahasa Greeka, metha (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi
metode bisa berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode adalah cara atau prosedur yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu.
Lalu ada satu istilah lainnya yang berkaitan dengan 2 istilah ini, yaitu teknik adalah
cara yang spesifik dalam pemecahan masalah tertentu yang ditemukan dalam
pelaksanaan prosedur.
Secara umum atau secara luasnya pengertian metode atau metodik artinya adalah
ilmu mengenai jalan yang harus dilalui untuk mengajar anak didik agar bisa tercapai
tujuan belajar mengajar.
Menurut Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961) mengungkapkan kalau metode
mengajar merupakan cara-cara pelaksanaan dari pada siswa-siswa di sekolah.
Menurut Pasaribu dan Simanjutak (1982), mengungkapkan kalau metode adalah cara
sistematik yang dipakai untuk menggapai tujuan.
B. Metodologi
Secara harfiah istilah Metodologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “metodos”
dan “logos”. Kemudian kata “metodos” terdiri atas 2 suku kata yakni “metha” yang
artinya melewati atau melalui “hodos” yang artinya cara atau jalan.
Metode artinya sebuah jalan yang dilewati untuk mencapai tujuan. Sedangkan
“logos” berarti ilmu. Jadi Metodologi adalah cara atau ilmu-ilmu yang dipakai untuk
menemukan kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam
menemukan kebenaran, tergantung dari realitas apa yang dikaji.
Ilmu terdiri dari 4 prinsip yaitu:
1. Orde (keteraturan)
2. Determinisme (sebab-musabab)
3. Parsimoni (kesederhanaan)
4. Empirisme (pengalaman yang bisa diamati)
Dari prinsip-prinsip tersebut maka terdapat banyak jalan untuk dapat
menemukan kebenaran. Metodologi adalah sebuah tata cara yang menentukan
proses penelusuran apa yang ingin digunakan.
Metodologi penelitian adalah sekumpulan kegiatan, peraturan serta prosedur
yang dipakai oleh peneliti suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan suatu
analisis teoritis tentang sebuah metode atau cara. Penelitian merupakan sebuah
penyajian yang sistematis dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengetahuan.
Metodologi adalah analisis teoritis sistematis dari metode yang diterapkan pada
bidang studi. Ini terdiri dari analisis teoritis dari tubuh metode dan prinsip-prinsip
yang terkait dengan cabang pengetahuan. Biasanya, ini mencakup konsep seperti
paradigma, model teoritis, fase dan teknik kuantitatif atau kualitatif.
Metodologi juga merupakan studi tentang metode, pertimbangan filosofis dan
analitis dasar untuk, kesesuaian dan batas logis dari berbagai pendekatan dan
perspektif pada penelitian itu sendiri.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan secara ringkas perbedaan


metode dan metodologi yaitu :

1) Berdasarkan Etimologi
a. Metode (method) berarti metode atau cara
b. Metodologi terdiri dari dua suku kata yaitu method dan logos yang artinya adalah
ilmu tentang metode

2) Berdasarkan Pengertian
a. Metode adalah “prosedur, teknik, atau langkah untuk melakukan sesuatu,
terutama untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Metodologi adalah “prosedur ilmiah yang didalamnya termasuk pembentukan
konsep, preposisi, model, hipotesis, dan teori, termasuk metode itu sendiri.

3) Berdasarkan Sifat
a. Metode bersifat khusus. Metode lebih berkaitan dengan teknis saja dari
keseluruhan yang dibahas dalam metodologi.
b. Metodologi bersifat umum. Metodologi merupakan sistem panduan untuk
memecahkan persoalan, dengan komponen spesifiknya adalah bentuk, tugas,
metode, teknik dan alat.
2.6.Paradigma, pendekatan, karakteristik dan jenis-jenis penelitian kuantitatif dan
kualitatif
A. Paradigma
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri
dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap
(afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat
asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam
sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual
Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan
kata serapan dari bahasa Latin pada tahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu
model atau pola; bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk
"membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik). Steven Covey,
dalam bukunya "7 Habits Of Highly Effective People" mendefinisikan paradigma
sebagai cara kita memandang sesuatu: pandangan kita, kerangka acuan kita atau
keyakinan kita. Paradigma adalah seperti kacamata. Steven Covey merangkum
bahwa ada 3 paradigma pada umumnya: paradigma tentang diri sendiri, paradigma
tentang orang lain dan paradigma tentang kehidupan.
B. Pendekatan
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Roy Kellen (1998)
mencatat bahwa terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan
yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches) dan pendekatan yang
berpusat pada siswa (student-centered). Pendekatan yang berpusat pada guru
menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran
deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran inkuiri dan discoveri serta
pembelajaran induktif.
Menurut Sanjaya (2008:127) “Pendekatan dapat dikatakan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk
pada pandangan tentang terjadinya proses yang sifatnya masih sangat umum”.
Berdasarkan kajian terhadap pendapat ini, maka pendekatan merupakan langkah
awal pembentukan suatu ide dalam memandang suatu masalah atau objek kajian,
yang akan menentukan arah pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan
perlakuan yang diterapkan terhadap masalah atau objek kajian yang akan ditangani.
C. Karakteristik
Karakteristik adalah ciri khas seseorang dalam meyakini, bertindak ataupun
merasakan. Berbagai teori pemikiran dari karakteristik tumbuh untuk menjelaskan
berbagai kunci karakteristik manusia (Boeree, 2009). Karakteristik adalah ciri-ciri
dari individu yang terdiri dari demografi seperti jenis kelamin, umur serta status
sosial seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, ras, status ekonomi dan sebagainya.
Menurut Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2011), perilaku manusia
dipengaruhi oleh 3 ( tiga ) faktor utama, yaitu faktor predisposisi (predisposing
factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat (reinforcing factor).
Faktor predisposisi terdiri dari pengetahuan, tingkah laku, nilai, keyakinan, dan
sosiodemografi. Sosiodemografi terdiri dari umur, jenis kelamin, status ekonomi,
pendidikan dan lain sebagainya. Faktor pemungkin terdiri dari ketrampilan dan
sarana. Faktor penguat terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan,
termasuk juga disini undang-undang, peraturan peraturan baik dari pemerintah
daerah maupun dari pusat.
D. Jenis-jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif
1. Kuantitatif
Jenis-jenis penelitian yang selanjutnya adalah penelitian kuantitatif. Arti dari
jenis-jenis penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang merupakan investasi
sistematis mengenai sebuah fenomena atau situasi dengan mengumpulkan data
yang dapat diukur menggunakan teknik statistik, matematika, atau komputasi.
Pada jenis-jenis penelitian kuantitatif, peneliti memiliki tujuan untuk
mengembangkan dan menggunakan berbagai model sistematis, berbagai teori,
dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam yang sedang terjadi. Pada
intinya, penelitian kuantitatif merupakan suatu proses pengukuran.
a. Metode Survei
Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode penelitian survei yang
artinya metode penelitian kuantitatif yang digunakan untuk mendapatkan
suatu data yang terjadi, baik pada masa lampau atau saat ini mengenai
keyakinan, pendapat, karakteristik, dan hubungan variabel yang dapat
digunakan untuk menguji beberapa hipotesis.
Biasanya, hipotesis yang diuji bisa berupa variabel sosiologis dan atau
psikologis dari sampel yang diambil dari populasi tertentu.Teknik
pengumpulan data yang digunakan melalui pengamatan yang diambil dari
wawancara atau kuesioner dan dari hasil penelitian yang cenderung
digeneralisasikan.
b. Metode Eksperimen
Jenis-jenis penelitian di dalam penelitian kuantitatif selanjutnya adalah
metode eksperimen. Di dalam metode eksperimen, metode penelitian
kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel
independen yang berupa treatment atau perlakuan terhadap hasil atau variabel
dependen dan kondisi yang tak terkendalikan.
Agar kondisi hasil atau variabel dependen dapat dikendalikan, maka di
dalam penelitian eksperimen bisa menggunakan kelompok kontrol. Salah
satu cara yang sering dilakukan pada metode eksperimen ini adalah
melakukan penelitian di laboratorium.
2. Kualitatif
Penelitian kualitatif merupakan jenis-jenis penelitian yang bersifat deskriptif
dan cenderung menggunakan analisis yang mendalam. Proses dan makna yang
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif ini memiliki landasan teori yang
dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di
lapangan.
Jenis-jenis penelitian ini melibatkan peneliti di dalam peristiwa atau situasi
yang sedang diteliti. Oleh sebab itu, diperlukan kedalaman analisis oleh peneliti
ketika melakukan riset dan proses menemukan hasil penelitian. Karena secara
umum, penelitian kualitatif ini nantinya bertujuan memeroleh data utama dari
wawancara dan observasi.
Penelitian kualitatif ini juga dibagi-bagi berdasarkan jenis-jenis penelitian
lagi, di antaranya sebagai berikut.
a. Fenomenologi. Penelitian fenomenologi ini artinya peneliti yang
melakukan penelitian akan melakukan pengumpulan data melalui
observasi partisipan untuk dapat mengetahui fenomena esensial partisipan
apa yang ada di dalam hidupnya atau sepanjang pengalaman hidupnya.
b. Penelitian Grounded Theory. Jenis penelitian selanjutnya adalah
penelitian grounded theory yang mana peneliti dapat menggeneralisasi
apa saja yang ia amati atau ia analisis secara induktif. Teori abstrak
mengenai proses, tindakan, atau interaksi dapat dilakukan dan didapat
berdasarkan pandangan partisipan yang diteliti.
c. Penelitian Etnografi. Di dalam jenis-jenis penelitian etnografi, peneliti
akan melakukan studi terhadap budaya suatu kelompok dalam kondisi
yang alamiah dan dilakukan melalui proses observasi dan atau
wawancara.
d. Penelitian Studi Kasus. Penelitian studi kasus di dalam jenis-jenis
penelitian kualitatif ini akan mengenal lebih dalam atau memahami
secara mendalam mengenai alasan suatu fenomena atau kasus tersebut
bisa terjadi. Kemudian dari situ akan dikembangkan menjadi riset
selanjutnya. Jenis penelitian ini nantinya akan dijadikan bahan untuk
menguji hipotesis.
e. Penelitian Narrative Research. Pada penelitian ini, peneliti akan
melakukan sebuah studi terhadap seseorang individu atau lebih untuk
dapat mendapatkan data mengenai sejarah perjalanan kehidupannya yang
kemudian disusun menjadi laporan naratif yang kronologis.
Biasanya, penelitian ini mengangkat pola mengenai bagaimana situasi
atau kondisi tersebut bisa terjadi dan bagaimana upaya untuk menjaga atau
memperbaiki situasi yang terjadi tersebut dengan data yang valid dan disusun
secara ilmiah.
2.7. Pengertian populasi dan sampel serta contoh populasi dan sampel dalam
penelitian
A. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian, sedangkan sampel adalah
sebagian dari populasi tersebut. Nilai yang dihitung dan diperoleh dari populasi ini
disebut dengan parameter. Populasi merupakan seluruh jumlah dari subjek yang
akan diteliti oleh seorang peneliti. Misalnya 1000 orang dikatakan sebagai populasi
karena terkait dalam suatu penelitian. Kemudian pada pendapat lain mengatakan
bahwa secara harfiah pengertian populasi adalah seluruh variabel yang terkait
dengan topik pada penelitian.
(Djarwanto, 1994: 420) Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan
atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan
tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi,
benda-benda, dst.
Menurut Netra (1976), Populasi adalah keseluruhan individu yang bersifat
general atau umum yang mempunyai karakteristik yang cenderung sama.
Contoh:
Penelitian tentang kualitas beras di desa Pringapus, Yogyakarta. Jumlah beras
di satu desa ini tentu sangat banyak. Bisa dari jumlah dalam bentuk kilogram
sampai dari segi jenis beras yang tersedia. Saking banyaknya jenis beras yang
akan diteliti, maka peneliti mengambil sampel dari beberapa jenis beras yang
paling mudah didapatkan. Hasil penelitian terhadap sampel beras ini kemudian
dianggap mewakili hasil penelitian semua beras di desa Pringapus.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik mirip dengan
populasi itu sendiri. Sampel disebut juga contoh. Nilai hitungan yang diperoleh dari
sampel inilah yang disebut dengan statistik.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti”
(Djarwanto, 1994:43). Sugiyono (2008: 118), Sampel adalah suatu bagian dari
keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.
Contoh:
Penelitian dilakukan untuk mengetahui jumlah kambing dan sapi qurban di kota
Semarang. Jumlahnya tentu sangat banyak, apalagi di kota Semarang sendiri ada
beberapa peternak kambing maupun sapi. Meneliti semuanya tentu akan sulit dan
sekalipun bisa akan memakan waktu yang lama dan biaya tidak sedikit.
Maka diambil sampel, misalnya hanya meneliti jumlah kambing di 5 kecamatan
di kota Semarang. Dari lima kecamatan ini kemudian akan didapatkan total jumlah
kambing dan kemudian dibuat rata-rata dan dikalikan dengan jumlah kecamatan di
kota Semarang.

2.8.Pengertian, Manfaat dan Jenis “Data” Dalam Penelitian


A. Pengertian
Data adalah sekumpulan keterangan ataupun fakta yang dibuat dengan kata-kata,
kalimat, simbol, angka, dan lainnya. Data disini didapatkan melalui sebuah proses
pencarian dan juga pengamatan yang tepat berdasarkan sumber-sumber tertentu.
Adapun pengertian lain dari data yaitu sebagai suatu kumpulan keterangan atau
deskripsi dasar yang berasal dari obyek ataupun kejadian.
Dimana di dalam kumpulan keterangan tersebut diperoleh dari hasil pengamatan
yang selanjutnya diolah menjadi bentuk lain yang lebih kompleks. Baik berupa
informasi, database, dan lainnya. Apabila ditinjau secara bahasa, kata data yaitu
berasal dari Bahasa Latin, yakni “Datum” yang artinya sesuatu yang diberikan. Dari
istilah itu, maka bisa kita jumpai arti data yang adalah hasil dari pengukuran atau
pengamatan suatu variabel tertentu dalam bentuk kata-kata, warna, angka, simbol,
dan keterangan lain.
Pengertian data menurut Arikunto Suharsimi adalah serangkaian fakta dan juga
angka yang bisa digunakan sebagai salah satu bahan untuk menyusun suatu
informasi.
Pengertian data menurut Nuzulla Agustina adalah suatu informasi mengenai
suatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa serangkaian angka, fakta, gambar,
tabel grafik, kata, simbol, huruf, dan lainnya yang mengekspresikan suatu pemikiran,
kondisi, ojek, dan situasi.
B. Manfaat
Data yang kamu temukan sekarang ini pasti mempunyai berbagai fungsi dan juga
manfaat masing-masing. Apabila ditinjau secara umum, di bawah ini beberapa
manfaat dan fungsi data yang bisa kamu dapatkan:
1. Sebagai Suatu Acuan Kegiatan
2. Sebagai Dasar Perencanaan
3. Dasar Untuk Membuat Keputusan
4. Sebagai Bahan Untuk Evaluasi
C. Jenis
1. Data Berdasarkan Cara Mendapatkannya
2. Data Berdasarkan Sumber
3. Data Berdasarkan Sifat
4. Data Berdasarkan Waktu Pengumpulannya

2.9.Pengertian, Manfaat dan Jenis “Instrumen” dalam Pengumpulan Data


A. Pengertian
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengukur
data yang hendak dikumpulkan. Instrumen pengumpulan data ini pada dasarnya
tidak terlepas dari metode pengumpulan data. Bila metode pengumpulan datanya
adalah depth interview (wawancara mendalam), instrumennya adalah pedoman
wawancara terbuka/tidak terstruktur. Bila metode pengumpulan datanya
observasi/pengamatan, instrumennya adalah pedoman observasi atau pedoman
pengamatan terbuka/tidak terstruktur. Begitupun bila metode pengumpulan
datanya adalah dokumentasi, instrumennya adalah format pustaka atau format
dokumen (Ardianto, 2010). Secara operasional, pengukuran merupakan suatu
prosedur perbandingan antar atribut yang hendak diuur dengan alat ukurnya
(Firdaos, 2006).
Menurut Gulo, Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang
wawancara, atau pengamatan, atau daftar prtanyaan, yang dipersiapkan untuk
mendapatkan informasi. Instrumen itu disebut pedoman pengamatan atau
pedoman wawancara atau kuesioner atau pedoman dokumenter, sesuai
denganmetode yang dipergunakan (Gulo, 2000). Instrumen adalah alat atau
fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah (Arikunto, 2006)
B. Manfaat
Instrumen penilitian memiliki manfaat yang sangat penting dalam proses
penelitian, yaitu digunakan sebagai alat dalam mengumpulkan data yang
diperlukan dalam suatu penelitian. Dengan adanya intrumen penelitian, maka
akan mengetahui sumber daya data yang akan diteliti dan jenis datanya, teknik
pengumpulan datanya, instrumen pengumpulan datanya, langkah penyusunan
instrumen penelitian tersebut serta mengetahui validitas, rebilitas, tingkat
kesukaran daya pembeda, dan pengecoh/distractor suatu data dalam penelitian.
Instrumen yang baik memiliki kriteria tertentu dalam penelitian, sehingga
menghasilkan kualitas data penelitian yang baik juga. Begitu juga sebaliknya
instrumen yang tidak memiliki kriteria yang baik dalam penelitian akan
menghasilkan kualitas data penelitian tidak baik juga.
C. Jenis
1. Kuesioner
2. Wawancara
3. Observasi
4. Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion)
5. Eksperimen atau Percobaan
6. Tes
7. Skala Bertingkat
8. Dokumentasi Intrumen Penelitian

2.10. Pengertian, Manfaat dan Teknik Analisis Data dalam Penelitian


A. Pengertian
Secara umum Pengertian Analisis Data ini ialah suatu proses atau suatu
upaya dalam pengolahan data menjadi sebuah informasi baru supaya
karakteristik data itu menjadi lebih mudah untuk dimengerti serta berguna
sebagai solusi bagi suatu permasalahan, khususnya yang berkaitan dengan
penelitian.
Analisis data ini juga dapat didefinisikan ialah sebagai suatu kegiatan
atau aktivitas yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari penelitian
menjadi sebuah informasi baru yang dapat atau bisa digunakan dalam
membuat kesimpulan.
Secara umum, tujuan analisis data ini ialah untuk menjelaskan suatu data
supaya dapat lebih mudah dipahami, selanjutnya itu dibuat sebuah kesimpulan.
kesimpulan yang didapat dari analisis data itu diperoleh dari sampel yang
umumnya itu dibuat dengan berdasarkan pengujian hipotesis atau juga dugaan.
B. Manfaat
Analisis data konsumen membawa peranan sangat besar bagi bisnis
karena dapat memberikan beberapa manfaat berikut ini:
1. Dapat dipakai untuk memberikan solusi terhadap suatu masalah yang
terjadi selama bisnis berjalan.
2. Bisa dijadikan sebagai bahan untuk menentukan sebuah keputusan
yang berkaitan dengan bisnis.
3. Sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kualitas bisnis, baik pada
produk maupun pelayanan konsumen.
4. Dapat menjadi bahan acuan terhadap berbagai kegiatan dalam bisnis.
5. Hasil analisis data dapat digunakan untuk membuat perencanaan bisnis
kedepannya.
C. Teknik
Teknik analisis data adalah metode dalam memproses data menjadi
informasi. Saat melakukan suatu penelitian, kita perlu menganalisis data agar
data tersebut mudah dipahami. Analisis data juga diperlukan agar kita
mendapatkan solusi atas permasalahan penelitian yang tengah dikerjakan.
a. Teknik Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diangkakan atau bersifat non
numerik. Teknik analisis data kualitatif pada umumnya merupakan bahasan
konseptual suatu permasalahan. Beberapa teknik analisis data kualitatif antara
lain:
1. Analisis Konten
2. Analisis Naratif
3. Analisis Wacana
b. Teknik Analisis Data Kuantitatif
1. Analisis Deskriptif
2. Analisis Inferensial
c. Teknik Pengolahan Data
1. Pengumpulan Data
2. Penyuntingan (Editing)
3. Pengodean (Coding)
4. Tabulasi

2.11. Pengertian “Kajian Pustaka” dan Manfaatnya dalam Penelitian


A. Pengertian
Kajian pustaka adalah kumpulan teori yang didapatkan dari berbagai macam
sumber yang akan digunakan sebagai bahan rujukan dalam melakukan kegiatan
penelitian atau membuat karya tulis ilmiah. Dalam hal ini, landasan teori bisa
diambil dari berbagai macam media, seperti jurnal, skripsi, artikel, berita, koran, dan
masih banyak lagi. Namun, dalam memilih teori yang akan digunakan, sebaiknya
pilihlah yang ada relevansinya dengan topik permasalahan penelitian atau karya tulis
ilmiah.
Kajian pustaka sering juga dikenal landasan teori. Kajian pustaka ini bertujuan
untuk menjawab atau menemukan solusi dari suatu topik permasalahan yang akan
diteliti. Maka dari itu, teori yang dipilih harus valid agar hasil penelitian bisa
dipertanggungjawabkan dan bisa memberikan manfaat serta solusi bagi pembaca
terhadap topik permasalahan yang diangkat.
Dikarenakan kajian pustaka sangat penting dalam proses penelitian dan
pembuatan karya tulis ilmiah, maka kajian pustaka harus ada. Kajian pustaka perlu
ditulis karena dapat menunjang ketajaman dari proses penelitian. Bukan hanya
ditulis begitu saja, tetapi kajian pustaka juga harus dijelaskan dengan bahasa ilmiah,
tetapi mudah dipahami agar pembaca memahami maksud jawaban atau analisis dari
penelitian tersebut.
Nyoman Kutha Ratna menyatakan tiga pengertian terkait dengan kajian pustaka,
antara lain:
a. Kajian pustaka adalah sebuah bacaan yang sebelumnya sudah pernah dibaca
dan dianalisis dalam bentuk yang sudah dipublikasikan atau sebagai koleksi
pribadi.
b. Kajian pustaka seringkali dihubungkan dengan landasan teori atau kerangka
teori, yaitu teori-teori yang sudah dipergunakan untuk melakukan analisis
objek penelitian. Oleh karena itu, bagi sebagian peneliti akan
menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka teori atau landasan teori.
c. Kajian pustaka adalah berbagai bahan bacaan yang secara khusus relevan
dengan objek penelitian yang akan diteliti atau dianalisis.
B. Manfaat
1. Mudah Menemukan Solusi dari Topik Permasalahan yang Diteliti
2. Memberikan Kemudahan Pada Proses Penelitian
3. Mudah Menentukan Kriteria Penelitian
4. Melakukan Verifikasi Terhadap Hasil Penelitian
BAB 3
PENUTUP

3.1. Simpulan
Metode untuk Penelitian dan penilaian tentang seni rupa, sebenarnya bisa dikaji dari
banyak aspek, mengingat seni merupakan suatu ilmu yang tergolong ilmu sosial sangat
menyatu dengan kehidupan masyarakat luas, segala aktivitas kehidupan ini secara tidak
sadar membutuhkan sentuhan seni, hidup tanpa seni terasa gersang. Makalah ini mampu
menambah wawasan para pembaca mengenai pengertian, manfaat, jenis, teknik, tujuan,
konsep tentang materi Metodologi Penelitian Pendidikan Seni Rupa.
DAFTAR PUSTAKA

Ayatrohaedi, 1985, Kepribadian Budaya Bangsa (Lokal Genius),


Pustaka Jaya, Jakarta.

Lihar AM. Saefuddin et.al, Desekularisasi Pemikiran: landasan Islamisasi (Cet. IV;
Bandung: Mizan, 1998), h. 31.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JFI/article/view/22695

Leedy, Paul.D., Jeanne.E. Ormrod. Practical Research: Planning and Design a Research
Edisi 8 [2005]. Ohio : Pearson Merrill Prentice Hall
http://eprints.binadarma.ac.id/642/1/RISET%20TEKNOLOGI%20INFORMASI%20M
ATERI%201.pdf

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 75 Paul Suparno,
Metodologi Pembelajaran Fisika (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma,
2007), h. 65
BAB II.pdf (iain-tulungagung.ac.id)

Jacobsen, D.A., Eggen, P., dan Kauchak, D. (2009). Methods for Teaching (Metode-
Metode Pengajaran Meningkatkan belajar siswa TK-SMA) (Eds. 8). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

John W Creswell, Research Design: Qualitative & Quantitative Approach, (London:


Sage, 1993) hal 120

Definisi "hukum" dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997)

https://vocasia.id/blog/pengertian-dan-kegunaan-teori-dalam-penelitian/

https://www.wajibbaca.com/bp/1019/perbedaan-metode-dan-metodologi
https://www.academia.edu/8447520/PENGERTIAN_METODE_DAN_METODOLOGI
_PENELITIN
https://www.academia.edu/31905294/Perbedaan_Metodologi_dan_Metode_dalam_Pene
litian

Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008.
Hal. 27.

Abdulhak, I, 2001. Komunikasi Pembelajaran: Pendekatan Konvergensi Dalam


Peningkatan Kualitas Dan Efektifitas Pembelajaran. Bandung: UPI.

BAB II.pdf (poltekkes-denpasar.ac.id)

Jenis-Jenis Penelitian Lengkap dengan Contoh dan Penjelasannya


(penerbitdeepublish.com)

Populasi dan Sampel: Pengertian, Perbedaan, dan Contoh Lengkap


(penerbitdeepublish.com)

https://www.statistikian.com/2012/10/pengertian-populasi-dan-sampel.html

http://fatkhan.web.id/pengertian-populasi-sampel-jenis-sampling-dan-teknik-sampling/

https://yuvalianda.com/populasi-dan-sampel/

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-data/#Manfaat_dan_Fungsi_Data

Afiyanti, Y. (2008). Validitas dan reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Jurnal

Keperawatan Indonesia, 12(2), 137-141. Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif.


Jakarta: Rajawal

https://pendidikan.co.id/pengertian-analisis-data-tujuan-jenis-beserta-tahapannya/

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/teknik-analisa-data-apa-bagaimana-dan-ragam-
jenisnya

https://www.gramedia.com/literasi/kajian-pustaka/#Manfaat_Kajian_Pustaka

Anda mungkin juga menyukai