Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KARANGAN ILMIAH (KARYA ILMIAH)

BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Alya Alzaski (233110423)
2. Azhifa Fauziah Zakyra (233110430)
3. Ghina Dwi Apriliyanti (233110438)
4. Melviana (233110445)
5. Rahma Zaitun Nahara (233110452)
6. Sufy Aldiantika (233110459)

Dosen Pembimbing:
Drs. Maswardi,M.Kes

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN PADANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq serta hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Bahasa Indonesia yang berjudul
“Karya Ilmiah”. Selanjutnya Sholawat serta salam saya haturkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW dan semoga kita mendapatkan syafa’at beliau di Yaumil Qiyamah nanti.
Amiin.
Dan tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Maswardi,M.Kes yang
telah memberikan tugas makalah ini dengan tujuan agar dapat menambah wawasan maupun
pengetahuan mengenai Karya Ilmiah. Kami mengakui bahwa makalah ini terdapat banyak
kekurangan karena pengetahuan kami yang terbatas. Oleh karenanya kami mengharapkan kritik
dan saran dari teman-teman semua demi kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini memberikan manfaat dan pemahaman bagi kita
semua di masa mendatang.

Padang, 10 Oktober 2023

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...........................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................4
PEMBAHASAN..............................................................................................................................4
2.1 Pengertian Karangan Ilmiah...................................................................................................4
2.2 Pengertian Karangan Non Ilmiah...........................................................................................5
2.3 Pengertian Karangan Ilmiah Populer.....................................................................................5
2.4 Ciri-Ciri Karangan Ilmiah Populer Dan Contohnya..............................................................5
2.5 ciri-ciri karangan non ilmiah dan contohnya.........................................................................7
2.6 tujuan penulisan karangan ilmiah..........................................................................................7
2.7 ciri-ciri karangan ilmiah.........................................................................................................8
2.8 Jenis-Jenis Karya Ilmiah........................................................................................................9
2.9 Bahasa Karangan Ilmiah......................................................................................................13
2.10 Perbedaan Jenis-Jenis Karya Ilmiah..................................................................................18
BAB III..........................................................................................................................................20
PENUTUP.....................................................................................................................................20
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................20
3.2 Saran.....................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................21

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karya ilmiah telah menjadi bagian integral dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
penelitian di berbagai disiplin ilmu. Seiring berjalannya waktu, penghasilan karya ilmiah
telah menjadi sarana utama bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi untuk menggali
pengetahuan yang lebih mendalam dalam berbagai bidang studi. Fenomena ini tidak terlepas
dari perkembangan masyarakat yang semakin kompleks dan kebutuhan akan informasi yang
akurat.
Karya ilmiah merupakan hasil dari proses penyelidikan, analisis, dan sintesis informasi
yang bertujuan untuk mengatasi berbagai permasalahan dan pertanyaan yang ada dalam
masyarakat. Hal ini tidak hanya memengaruhi kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga
memberikan kontribusi positif dalam pengambilan keputusan, perbaikan kebijakan, serta
pengembangan teknologi.
Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang esensi
dan signifikansi karya ilmiah dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan pengaplikasiannya
dalam berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini juga akan membahas peran karya ilmiah
dalam mengatasi tantangan dan perubahan sosial yang terus berkembang.
Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang karya ilmiah, diharapkan masyarakat,
terutama para peneliti dan praktisi, dapat memanfaatkan potensi karya ilmiah dengan lebih
efektif. Dengan demikian, penelitian ini akan memberikan landasan yang kuat bagi
peningkatan kualitas penelitian dan kontribusi karya ilmiah dalam menghadapi perubahan
zaman.
Dalam bab berikutnya, penelitian ini akan membahas tinjauan pustaka terkait karya
ilmiah dan kerangka konseptual yang akan digunakan dalam penelitian ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan karangan ilmiah?
2. Apa yang dimaksud dengan karangan non ilmiah?
3. Apa yang dimaksud dengan karangan ilmiah populer?
4. Apa ciri-ciri karangan ilmiah populer? Beserta contohnya!
5. Apa ciri-ciri karangan non ilmiah? Beserta contohnya!
6. Apa tujuan penulisan karya ilmiah?
7. Apa ciri-ciri karangan ilmiah?
8. Jelaskan jenis jenis karya ilmiah!
9. Jelaskan bahasa karya ilmiah!

3
10. Apa perbedaan jenis jenis karya ilmiah?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui maksud dari karangan ilmiah.
2. Mengetahui maksud dari karangan non ilmiah.
3. Mengetahui maksud dari karangan ilmiah populer.
4. Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah populer. Beserta contohnya.
5. Mengetahui ciri-ciri karangan non ilmiah. Beserta contohnya.
6. Mengetahui tujuan penulisan karya ilmiah.
7. Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
8. Mengetahui jenis jenis karya ilmiah.
9. Mengetahui bahasa karya ilmiah.
10. Mengetahui perbedaan jenis jenis karya ilmiah.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karangan Ilmiah


Menurut Suyono (2015:1) Karangan Ilmiah adalah tulisan yang diterbitkan dan
mencakup konvensi ilmiah, meliputi logika berfikir, sistematika dan gaya bahasa penulisan.
Karangan ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Karangan ilmiah
biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai suatu hal dan untuk membuktikan kebenaran
tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya jika tulisan ilmiah
sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru dan belum pernah ditulis dengan orang lain.
Meskipun tulisan itu sudah pernah ditulis dengan tema yang sama namun tujuannya
adalah sebagai upaya pengembangan daritema terdahulu. Hal semacam ini disebut juga dengan
penelitian lanjutan. Karangan ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan
(science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah.
Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah.
Selain itu karangan ilmiah juga bergantung pada data-data yang falid dan analisi terhadap data-
data tersebut. Karangan ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan
teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses
perwujudannya lewat metode ilmiah. Selain itu karangan ilmiah juga bergantung pada data-data
yang falid dan analisi terhadap data-data tersebut.

2.2 Pengertian Karangan Non Ilmiah


Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan
dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum,
dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu
formal).
Bentuk – bentuk dari karangan non-ilmiah, yaitu:
 Dongeng
 Cerpen
 Novel
 Drama
 Roman

5
2.3 Pengertian Karangan Ilmiah Populer
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi
dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan
didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga
merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-
analitis karena sering dimasukkan dalam karya tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya
digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Karangan ilmiah populer adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta
pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Terdapat juga pengertian lain,
dimana karangan ilmiah populer diartikan sebagai karya tulis yang berpegang kepada standar
ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum yang mudah dipahami oleh masyarakat awam
dan layout yang menarik sehingga masyarakat lebih tertarik untuk membacanya. Karangan
ilmiah populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur, mengutip, dan meramu
informasi dari berbagai tulisan orang lain, daripada menulis murni gagasan, pendapat, dan
pernyataan sendiri.

2.4 Ciri-Ciri Karangan Ilmiah Populer Dan Contohnya


1. Ciri-ciri Karangan Semi Ilmiah (Populer)
• Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
• Fakta yang disimpulkan subjektif.
• Gaya bahasa formal dan popular:
• Mementingkan diri penulis.
• Melebih-lebihkan sesuatu;
• Usulan-usulan bersifat argumentatif, dan Bersifat persuasif

2. Contohnya :
1. Artikel
Artikel adalah suatu karya tulis yang lengkap dan terdapat di dalam majalah, surat kabar,
dan media massa lainnya. Tema-tema yang terkandung di dalam artikel bisa berupa pengalaman
pribadi, imajinasi penulis, pengetahuan umum, dan juga penelitian ilmiah. Semua tema tersebut

6
harus ditulis secara menarik dan menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa,
agar menarik perhatian pembaca dan juga agar lebih tertata secara kaidah bahasa.
2. Editorial
Editorial adalah salah satu rubrik khusus yang ada pada media cetak yang didalamnya
berisi tanggapan dari pihak media terhadap suatu isu yang tengah terjadi di masyarakat.
Penentuan topik dan penulisan editorial biasanya dilakukan oleh tim khusus yang dibentuk oleh
pihak media massa tersebut, Topik yang ditulis dalam editorial merupakan hasil dari jajak
pendapat antara tim khusus editorial dengan seluruh pihak yang terlihat di dalam suatu media
massa. Tapi, biasanya topik yang ditulis dalam editorial yaitu isu yang tengah hangat
diperbincangkan di tengah masyarakat.
3. Feature
Feature adalah salah satu karangan semi ilmiah dan karya jurnalistik yang ditulis dengan
gaya bahasa yang khas serta bersifat subjektif. Feature disebut juga karangan khas. Biasanya,
gaya bahasa khas yang digunakan pada feature yaitu gaya bahasa sastrawi yang mengandung
macam-macam majas di dalamnya. Tema feature ini bisa berupa sejarah, pemandangan alam
atau tempat wisata, human interest, profil seorang tokoh atau biografi, petunjuk praktis dalam
melakukan sesuatu, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Resensi
Resensi adalah ulasan buku, film, lagu, dan album musik yang dimana semuanya diulas
mulai dari kelebihan hingga kekurangannya. Tujuan resensi yaitu untuk mengetahui seberapa
jauh kualitas dari buku, film, lagu, ataupun album musik. Selain itu, resensi juga menjadi sarana
untuk memberikan masukan bagi para penulis buku, pembuat film, pencipta lagu, serta para
musisi yang membuat sebuah album musik.
5. Opini
Opini adalah karangan yang berisi pendapat subjektif seseorang terhadap peristiwa atau
isu yang diperkuat dengan fakta dan data. Opini bisa dijumpai pada rubrik khusus yang
disediakan media cetak dan media daring (online).

2.5 ciri-ciri karangan non ilmiah dan contohnya


1. Ciri -Ciri Karangan non ilmiah
• Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
• Fakta yang disimpulkan subyektif.
• Gaya bahasa konotatif dan populer.

7
• Tidak memuat hipotesis
• Penyajian dibarengi dengan sejarah.
• Bersifat imajinatif.
• Situasi didramatisir.
• Bersifat persuasif.
• Tanpa dukungan bukti.

2. Contohnya :
1. Dongeng
2. Cerpen
3. Novel
4. Drama
5. Roman

2.6 tujuan penulisan karangan ilmiah


Adapun beberapa tujuan dari penulisan karya ilmiah, sebagai berikut:
1. Karya ilmiah bisa menjadi wahana untuk melatih ide.
2. Menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat.
3. Untuk membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa.
4. Pembuktian dalam menghadapi dan memecahkan masalah.
5. Melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian.
Tujuan umumnya yaitu Membuktikan pengetahuan dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh
siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah dalam bentuk karya ilmiah yang
bersangkutan setelah mendapat pengetahuan.dan Menjadi media untuk melatih seseorang
menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan secara sistematis dan metodologis yang
diperoleh dari hasil penelitian.

2.7 ciri-ciri karangan ilmiah


Ciri-ciri karya ilmia hal yang harus dipahami mengenai karya ilmiah ialah ciri-cirinya:

8
1. Reproduktif
Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan
dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca
harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah.
2.Tidak Ambigu
Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan
pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan.
Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.
3. Tidak Emotif
Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya.
Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis
penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.
4. Menggunakan Bahasa Baku
Menggunakan bahasa dan kata baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa
baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga
penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat
pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami
pembaca.
5. Menggunakan Kaidah Keilmuan
Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah
akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa
peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam
karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa
ahli peneliti pada bidang keilmuannya.
6. Bersifat Dekoratif
Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki
satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis
dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa
menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa
membingungkan.
7. Terdapat Kohesi
Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan
bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah
karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling
bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin
disampaikan.

9
8. Bersifat Objektif
Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah
tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-
fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.
9. Menggunakan Kalimat Efektif
Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan
dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar
pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan
kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung.

2.8 Jenis-Jenis Karya Ilmiah


Jenis karya ilmiah adalah macam-macam karya ilmiah yang biasanya dipakai dalam
dunia pendidikan. Misalnya dalam perguruan tinggi, ada karya tulis ilmiah berupa makalah,
skripsi, disertasi, atau tesis. Berikut ini jenis-jenis karya ilmiah.
1. Makalah
Yang pertama ada di daftar kami adalah makalah. Makalah merupakan karya tulis yang
didasari oleh data-data yang bersifat empiris-objektif dari lapangan. Makalah sering kita jumpai
dalam kegiatan seminar untuk dipresentasikan.
Selain itu, makalah juga kerap dijadikan sebagai tugas yang diberikan saat proses
pembelajaran. Meskipun penyusunannya terbilang mudah, tapi bagi beberapa orang butuh waktu
untuk menyusunnya dengan baik dan benar. Untuk itu, kami siapkan bagaimana susunan karya
ilmiah makalah yang seharusnya.
1.Pendahuluan
Pendahuluan biasanya memuat tentang persoalan atau pembahasan tertentu, yang
meliputi: a) latar belakang, yang mana kamu akan menjelaskan tentang manfaat topik
atau persoalan yang diangkat sebagai judul makalah, b) Rumusan Masalah, yang
mencakup tentang ruang lingkup persoalan yang menjadi batasan persoalan tersebut, c)
Maksud dan tujuan penulisan, yaitu bagian yang memuat tentang maksud dan tujuan dari
penulisan makalah itu sendiri sesuai dengan persoalan yang dibahas.
2. Pembahasan atau isi
Pada bagian pembahasan atau isi makalah, kamu akan menguraikan mengenai inti
yang relevan dengan rumusan masalah yang dibahas. Harus menggunakan bahasan
singkat dan teori pendukung berdasarkan data dan referensi yang digunakan. Secara
umum pembahasan atau isi merupakan bagian utama dari makalah. Hal ini dikarenakan
menjadi bahasan luas dari persoalan dari topik yang diangkat. Tidak hanya itu saja, kajian
permasalahan serta faktor pendukung dan penghambat permasalahan juga dibahas di sini.

10
3. Penutup
Penutup berisi ringkasan umum dari isi makalah. Di dalamnya juga meliputi
jawaban atas rumusan masalah topik yang dibahas sesuai dengan bagian pendahuluan.
Bagian penutup wajib memuat hasil penelitian. Hasil penelitian juga bisa dikembangkan
dan diuraikan untuk menemukan kelemahan dan kekurangan hasil penelitian.

2. Artikel
Jenis karya ilmiah yang satu ini lebih sering banyak kita jumpai dibanding dengan karya
ilmiah lainnya, baik di media cetak atau media daring. Biasanya, fakta dan opini disusun dengan
gaya santai.
Artikel kerap ditujukan untuk mengemukakan gagasan seseorang secara subjektif
mengenai peristiwa atau topik tertentu. Artikel bisa berupa karya tulis lengkap, tulisan non fiksi,
serta karangan tertulis yang tidak memiliki panjang tertentu. Adapun cara pembuatan artikel,
sebagai berikut:
1. Menentukan Tema
Pemilihan tema menjadi salah satu kunci terpenting dalam pembuatan artikel.
Dengan memilih tema yang lebih disukai akan mempercepat dan membuat kamu senang
ketika mengerjakan. Hal ini memudahkanmu dibanding dengan tema yang terkesan berat
atau awam di telinga kamu. Akan tetapi, pemilihan tema terkadang harus memperhatikan
kondisi dan situasi yang berlangsung. Ini akan membuat artikelmu lebih banyak menarik
pembaca.
2. Menentukan Judul
Ada banyak artikel setiap harinya yang diterbitkan baik dalam bentuk media cetak
maupun media daring. Namun, hanya beberapa yang menjadi pilihan favorit bagi
pembaca karena melihat judul yang menarik. Oleh sebab itu, buatlah judul semenarik
mungkin hingga orang-orang tertarik dan penasaran untuk membaca artikel kamu.
3. Menyusun Kerangka Artikel
Setelah tema dan judul sudah ditentukan mulailah untuk menyusun kerangka
artikel. Tentukan poin-poin penting yang akan kamu tulis di artikelmu. Selain
memudahkan kamu ketika menulis, tahap ini akan membuat kualitas artikel kamu lebih
menarik. Hal ini karena membuat kamu bisa mengembangkan poin-poin yang sudah
disusun tadi.
4. Mencari Referensi
Semakin banyak kamu punya referensi, maka akan semakin menarik pula artikel
yang akan kamu tulis. Tulisan yang kaya referensi akan membuat tulisanmu lebih akurat
dan berbobot. Tahap ini juga bisa mencegah kamu untuk menulis hal yang belum tentu

11
keabsahannya. Memanfaatkan buku bacaan atau membaca artikel di internet bisa menjadi
rujukan untuk artikel kamu.
5. Menuangkan Ide Pokok atau Masalah
Setelah referensi yang kamu punya dirasa cukup, kamu bisa memulai tahap
penulisan. Kamu bisa mengembangkan poin-poin yang sudah disusun tadi, baik dari
sumber yang sudah didapat atau menuangkan ide dan gagasan kamu sendiri. Dalam
penulisan artikel selain, menuangkan apa yang didapat dari sumber referensi, kamu juga
harus menyelipkan gagasanmu sendiri. Tetapi tentunya harus berdasarkan fakta dan
didukung dengan bukti dan keabsahan gagasanmu.
6. Membuat Kesimpulan
Setelah semua dianggap cukup, buatlah kesimpulan dari ide atau gagasan yang
kamu jadikan sebagai topik pembahasan, baik secara terperinci atau sederhana.

3. Kertas Kerja
Di daftar ketiga kami, ada kertas kerja. Jenis karya ilmiah ini identik dengan kebutuhan
perusahaan saat akan menyusun laporan keuangan. Kenapa? Karena kertas kerja biasanya
disusun secara sistematis, detail dan sangat terperinci. Dalam proses penyusunannya, sistematika
pembuatan kertas kerja hampir serupa dengan pembuatan makalah. Hanya saja, penyusunan
kertas kerja membutuhkan analisis yang lebih mendalam jika dibandingkan dengan penyusunan
makalah.

4. Paper
Paper merupakan salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang hampir mirip dengan artikel
ataupun makalah, lihat perbedaanya disini. Istilah ini akrab dengan mahasiswa. Biasanya, Paper
berisi tentang pembelajaran dan proses pendidikan sebelum menyelesaikan jenjang perkuliahan.
Penyusunan Paper serupa dengan makalah. Kecuali dalam penyusunan Paper dibuat lebih singkat
dan padat dibandingkan dengan penyusunan makalah.

5. Skripsi
Skripsi tentu sangat familiar terutama bagi kamu yang berstatus mahasiswa. Bagian yang
pasti dilalui bagi mahasiswa tingkat akhir untuk memperoleh gelar Sarjana. Pengertian Skripsi
sendiri adalah karya ilmiah dalam bentuk tulisan yang dibuat berdasarkan konsentrasi keilmuan
dari teori yang sebelumnya telah dipelajari selama perkuliahan. Penyusunan skripsi terbilang
sederhana, berikut adalah sistematika penyusunan skripsi secara umum.
1. Bagian Pertama

12
Pada bagian ini biasanya terdiri dari sampul judul, persetujuan pembimbing,
pengesahan kelulusan, lembar pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar diagram atau gambar jika itu menjadi kebutuhan
dalam skripsi. Singkatnya bagian awal skripsi adalah bagian menjelaskan pengenalan dan
pengesahan skripsi yang kamu buat.
2. Bagian kedua
Bagian kedua merupakan pokok yang menjadi bagian terpenting dari skripsi. Di
dalamnya membahas secara detail tentang judul atau topik permasalahan yang kamu
angkat sebagai skripsi. Bagian kedua ini terbagi lagi menjadi lima bab pokok yang harus
kamu buat. Berikut lima bagian pokok beserta dengan perannya masing-masing.
3. Bagian Akhir
Bagian akhir adalah penutup dari skripsi. Didalamnya berisi daftar pustaka, dan
lampiran. Selain itu juga berisi susunan sumber atau rujukan yang menjadi faktor
pendukung dalam penelitian. Mulai dari data tambahan semisal biografi seorang penulis
buku yang dimana menjadi salah satu sumber rujukan penelitian kamu.

6. Tesis
Untuk kamu yang akan melanjutkan jenjang pendidikan Pascasarjana, kamu akan
bertemu dengan tugas untuk membuat karya ilmiah ini. Tesis biasanya digunakan sebagai syarat
utama kelulusan. Tesis merupakan pernyataan hasil dari analisis atau penelitian yang lebih
mendalam. Tesis bertujuan untuk dijadikan bahan analisis di bidang akademis.
Sistematika penulisan tesis tidak jauh berbeda dengan skripsi, tapi tentu saja ada
beberapa perbedaan antara Perbedaan antara skripsi, tesis dan disertasi. Hanya saja dalam hal
penulisan kamu akan lebih mengerjakannya secara mandiri dari segi referensi jika dibanding
penyusunan skripsi.

7. Disertasi
Disertasi merupakan karya ilmiah yang sangat kompleks. Dibutuhkan analisis dan
pengujian yang sangat panjang dalam penyusunannya. Proses analisis dan validasi akan melalui
proses tiga kali lebih panjang dari tesis. Pemaparan yang didominasi dengan hasil analitis dan
diharuskan hasil karya orisinal membuat karya ilmiah ini menjadi gelar tertinggi seorang
mahasiswa dibidang akademik.
Sama halnya dengan skripsi dan tesis, secara garis besar ketiga karya ilmiah ini memiliki
sistematika penulisan yang sama namun dalam pembahasannya memiliki tingkat analisis yang
berbeda.

13
2.9 Bahasa Karangan Ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, memang ada ketentuan atau aturan khusus yang harus
diikuti oleh seorang penulis dalam menggunakan bahasanya. Bahasa dalam karya ilmiah
mempunyai ciri khas yang berbeda dengan bahasa dalam karya-karya fiksi atau tulisan di media
massa. Bahasa dalam karya ilmiah adalah ragam bahasa tulis yang termasuk dalam ragam bahasa
baku yaitu ragam yang mempunyai kaidah-kaidah paling lengkap dibanding ragam lainnya,
ragam yamg mempunyai gengsi dan wibawa yang tinggi dan yang menjadi tolok bandingan bagi
pemakaian bahasa yang benar (Alwi, dkk, 2003:13). Secara khusus bahasa baku yang dipakai
dalam karya tulis ilmiah ini disebut dengan bahasa Indonesia ragam ilmiah atau ragam ilmu
pengetahuan.
A) Ciri Ciri Penggunaan Bahasa Dalam Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu Masalah tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yaitu Menggunakan metode ilmiah di dalam membahas
permasalahan, menyajikan Kajiannya dengan menggunakan bahasa baku dan tata tulis ilmiah,
serta Menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang meliputi: bersifat objektif, logis, Empiris,
sistematik, lugas, jelas, dan konsisten ( Jajah Koswara dalam Prayitno, Dkk, 2000: 12).
Sesuai dengan ciri-ciri tersebut, tulisan yang termasuk dalam jenis Karya ilmiah di
antaranya ialah: makalah (paper), artikel ilmiah, laporan akhir, Dan laporan penelitian (termasuk
skripsi, tesis, dan disertasi). Dari pengertian Tersebut jelas sekali bahwa sebuah tulisan ilmiah
harus memenuhi kriteria Keilmiahan tertentu serta kriteria kebahasaan yang tertentu pula. Sifat
objektif, logis, sitematik, lugas, dan jelas dalam sebuah karya tulis Ilmiah dapat dicapai hanya
dengan bahasa yang tepat. Isi atau gagasan yang Sangat bagus jika disampaikan dengan bahasa
yang kurang tepat atau kurang Bagus akan berakibat pada kurangnya pemahaman pembaca
terhadap ide atau Gagasan yang disampaikan oleh penulis.
Oleh karena itu, faktor bahasa dalam Karya ilmiah menjadi salah satu faktor yang sangat
penting untuk dipersiapkan.Untuk mencapai kualitas tulisan ilmiah yang baik khususnya dilihat
dariSegi bahasanya, perlu kiranya dipahami bahwa bahasa Indonesia dalam karya Ilmiah
mempunyai beberapa ciri khas atau aturan yang berbeda dari karya tulis Nonilmiah. Terdapat
beberapa ciri khas yang harus dipenuhi dalam hal Penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan
karya ilmiah. Menurut Suwito (1982) bahasa tulis ragam ilmu pengetahuan memiliki ciri-ciri
yaitu:
1.Pilihan Kata dan Istilah yang Tepat
Untuk menyampaikan gagasan secara jelas kepada pembaca, pemilihan Kata atau istilah
yang tepat sangat penting dalam menulis. Karena konteksnya Adalah penulisan karya ilmiah,
pemilihan kata atau diksi serta pemilihan istilah.Harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku.
Selain itu pemilihan kata atau istilah Juga menyangkut pemilihan berdasarkan ketepatannya
dalam mengantarkanGagasan yang dimaksud oleh penulis. Berkaitan dengan pemilihan kata atau
istilah Yang tepat ini, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menulis karya Ilmiah
yaitu:

14
a. Menggunakan Kata-kata dan Istilah yang Baku
Dalam menulis karya ilmiah, kata-kata yang dipakai adalah kata-kata yang Baku
yaitu kata-kata yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang sudah Ditetapkan. Sebagai
pedoman yang dipakai untuk menentukan mana kata yang Baku dan mana kata yang
tidak baku adalah menggunakan Pedoman Eejaan Yang Disempurnakan dan Pedoman
Umum Pembentukan Istilah serta buku-Buku pedoman lain yang menunjang yang
dikeluarkan oleh Pusat Bahasa.
b. Penggunaan kata dan Istilah yang Tepat, Cermat dan Hemat
Selain harus baku, pemilihan kata juga harus lazim, hemat, dan cermat (Arifin,
1998:82). Kata yang lazim adalah kata yang sudah dikenal oleh Masyarakat luas. Adapun
kata yang hemat adalah kata-kata yang tidak disertai Penjelasan yang panjang karena
mempunyai bentuk gabungan kata yang lebih hemat. Kecermatan pemilihan kata
berkaitan dengan ketepatan antara ide Dengan bentuk yang dipilih oleh penulis.Kata-kata
yang terlalu spesifik akan susah dipahami oleh pembaca di Kalangan yang lebih luas.
Oleh karena itu, jika terdapat kata-kata asing atau Kata-kata dalam bahasa daerah tertentu
sebaiknya harus dicantumkan Padanannya dalam bahasa Indonesia. Kosakata bahasa
Indonesia yang dapat dijadikan istilah harus memenuhi Syarat seperti:
1) Kata yang dengan tepat mengungkapkan makna konsep, Proses, keadaan atau sifat
yang dimaksudkan;
2) Kata yang lebih singkat Daripada yang lain yang berujukan sama seperti ”gulma”
dibandingkan ddengan“tanaman pengganggu” atau “suaka politik” dibandingkan dengan
“perlindungan politik”;
3) Kata yang tidak bernilai rasa (konotasi) buruk dan Yang sedap didengar (eufonik),
seprti “tunakarya” dibandingkan dengan“penganggur”.
Demikian juga jika sumber istilah berasal dari bahasa Serumpun, pembentukan
istilah harus memenuhi persyaratan tersebut contoh Kata-kata seperti: gambut (Banjar),
nyeri (Sunda). Jika sumber istilah dari bahasa asing, pembentukan istilah dapat dilakukan
Dengan cara
a) menerjemahkan contoh: samenwerking yang berarti “kerjasama” atau network yang
artinya “jaringan”,
b) menyerap yaitu jika Memenuhi syarat-syarat berikut: istilah serapan lebih cocok
karena Konotasinya, lebih singkat jika dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya,
atau dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak
sinonimnya, dan menyerap sekaligus menerjemahkan Kata asing.Istilah asing yang
dibentuk dengan cara menyerap dan menerjemahkan
2. Kalimat Efektif

15
Karya tulis ilmiah yang baik tentunya selain menggunakan diksi dan Istilah yang tepat
juga harus menggunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif Adalah kalimat yang memenuhi
kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan Enak dibaca (Arifin, 1998:84). Secara lebih
rinci, Widjono (2005: 148) Mengemukakan beberapa ciri kalimat efektif adalah sebagai berikut:
a. Keutuhan, kesatuan, kelogisan, atau kesepadanan makna dan struktur,
b. Kesejajaran bentuk kata, dan (atau) struktur kalimat secara gramatikal,
c. Kefokusanpikiran sehingga mudah dipahami,
d. Kehematan pengunaan unsur kalimat,
e. Kecermatan dan kesantunan, dan
f. Kevariasian kata, dan struktur sehingga menghasilkan kesegaran bahasa.

a) Keutuhan
Keutuhan atau kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan struktur Dan
makna kalimat. Kesepadanan yang dimaksud adalah adanya Keseimbangan pikiran atau
gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Ciri kesepadanan ini di antaranya sebuah
kalimat harus mengandung Gagasan pokok, terdiri S (subjek)dan P (predikat),
penggunaan konjungsi Intrakalimat dan antarkalimat secara tepat.
Contoh:
Jika Anda tidak membayar pajak, akan dikenakan denda. Kalimat tersebut tidak
sepadan karena Subjeknya tidak ada. Seharusnya Kalimat yang baku adalah “Jika tidak
membayar pajak, Anda akan Didenda”.
b.) Kesejajaran
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan secara konsisten Atau
penggunaan bentuk-bentuk yang sama untuk menyatakan gagasan Yang sederajat.
Contoh:
Penelitian ini memerlukan tenaga yang terampil, biaya yang banyak serta Cukup
waktu (tidak sejajar).Penelitian ini memerlukan tenaga yang terampil, biaya yang banyak,
serta Waktu yang cukup (sejajar).

c.) Kefokusan
Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar mudah Dipahami
maksudnya. Contoh:
Sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas produk hortikultura ini (tidak
Efektif).Produk hortikultura ini sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya (efektif).
d.) Kehematan

16
Prinsip kehematan ini seperti yang sudah disinggung di atas tentang Kehematan
menggunakan kata dalam mengungkapkan gagasan. Contoh:
1)Kita harus saling hormat-menghormati. (seharusnya tidak menggunakan „saling‟
karena sudah berarti saling menghormati)
2) Makalah ini akan membicarakan tentang faktor motivasi siswa dalam belajar.
(seharusnya tidak menggunakan „tentang‟ karena „membicarakan‟ sudah berarti
“berbicara tentang‟).
e.) Kecermatan dan Kesantunan
Kecermatan dam kesantunan meliputi ketepatan memilih kata sehingga
menghasilkan komunikasi baik, tepat, tanpa gangguan emosional pembaca atau
pendengar. Kecermatan dalam hal ini sama dengan kecermatan memilih kata. Kalimat
yang baik adalah kalimat yang singkat, jelas, lugas, dan tidak berbelit-belit. Dalam
kaitannya dengan kesantunan ini, sebuah karya tulis ilmiah di Indonesia pada umumnya
mengikuti kaidah bahwa penulis harus menghindari subjektivitas, contohnya penggunaan
ungkapan “ menurut pendapat saya.... adalah ungkapan yang kurang tepat, seharusnya
data menunjukkan bahwa atau penelitian membuktikan bahwa...
f.) Kevariasian
Untuk membentuk kevariasian kalimat dapat ditempuh dengan cara membuat
variasi struktur, diksi, dan gaya, atau bahkan jenis kalimat asalkan jangan sampai
mengubah isinya atau gagasan asli yang akan disampaikan kepada pembaca.
g.) Ketepatan Diksi dan Ejaan
Ketepatan diksi adalah ketepatan memilih kata yang tepat, seperti yang sudah
dibahas sebelumnya. Adapun tentang penggunaan ejaan yang tepat adalah penggunaan
ejaan yang sesuai dengan Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang meliputi
kaidah penulisan huruf, kata, unsur serapan, dan penulisan tanda baca dalam kalimat.
Contoh penulisan dengan prinsip EYD:
1.Untuk menjadi atlet profesional, ia harus memiliki konduite baik dan rack record yang
kuar biasa.
2.Meskipun usahanya belum berhasil, ia tidak pernah mengeluh.
3.Buku itu mahal tetapi dibelinya juga.
4.Buku ini berharga Rp50.000,00.
5.Ujian akan dilaksanakan dari tanggal 5 s.d. 10 Agustus 2006.
6.Tuhan memang Maha Esa, Mahakuasa, dan Maha Pengasih.

17
Oleh Karena itu, kita harus selalu berdoa kepada-Nya. Agar lebih memahami kaidah-
kaidah dalam EYD ini hendaknya seorang Penulis selalu mempelajari sekaligus mempraktikkan
prinsip-prinsip EYD Tersebut ketika menulis.

3. Paragraf yang Baik


Jika kalimat-kalimat yang mengantar ide atau gagasan tersebut sudah baik, Hal berikutnya
yang perlu dicermati adalah apakah paragraf yang disajikan sudah Merupakan paragraf yang baik
atau belum. Menurut Wibowo (2005:112) syarat Paragraf yang baik yaitu meliputi: kesatuan,
kepaduan dan kelengkapan. Paragraf yang baik harus menggunakan prinsip kesatuan yaitu dalam
sebuah Paragraf hanya terdiri dari satu gagasan pokok.
Semua kalimat yang membentuk Kesatuan dalam paragraf tersebut hanya merujuk pada
satu gagasan pokok Tersebut. Oleh karena itu, pastikan bahwa semua kalimat yang masih dalam
satu Paragraf tersebut benar-benar selaras antara satu dengan yang lain dalam Mengantarkan
gagsan tersebut. Prinsip ya ng lain adalah kepaduan yaitu kekompakan hubungan atau kohesi
Dan koherensi antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dalam sebuah Paragraf. Untuk
menciptakan hubungan yang serasi dan selaras ini tentunya Diperlukan alat bantu yaitu dengan
konjungsi (kata penghubung), paralelisme, kata Ganti, atau repetisi pada kata kunci atau
menggunakan rincian peristiwa.
Adapun yang dimaksud dengan kelengkapan dalam paragraf adalah Terpenuhinya
kebutuhan akan kalimat penjelas yang mengantar kalimat utama.Jika kalimat-kalimat yang
menopang kalimat utama dikembangkan secara jelas Dan lengkap sehingga tidak menyisakan
pertanyaan yang terkait dengan kalimat Utama maka dapat dikatakan bahwa paragraf tersebut
merupakan paragraf yang Lengkap.

2.10 Perbedaan Jenis-Jenis Karya Ilmiah


1. Artikel Ilmiah
Dalam konteks jurnalistik, artikel merupakan karya ilmiah yang berisi pendapat subjektif
pembuatnya mengenai sebuah peristiwa atau masalah tertentu. Sedangkan menurut sudut
pandang ilmiah, artikel dapat diartikan sebagai karya tulis yang sengaja dirancang untuk dimuat
dalam jurnal atau kumpulan artikel dengan memperhatikan kaidah penulisan ilmiah dan
mengikuti pedoman ilmiah yang berlaku.
2. Makalah
Makalah bisa diartikan sebagai karya tulis ilmiah, yang kajian masalahnya berdasarkan
data di lapangan yang bersifat empiris objektif. Makalah biasanya dipaparkan dalam sebuah
seminar berupa presentasi atau bisa juga untuk dipresentasikan di kelas. Adapun beda makalah
dengan artikel ilmiah adalah objek penelitiannya. Makalah disajikan dalam bentuk yang
sederhana, tetapi tetap mengacu pada kaidah tata cara penulisan yang berlaku.

18
3. Paper
Paper merupakan satu di antara jenis karya ilmiah yang populer di kalangan mahasiswa.
Tak jarang, dosen memberikan tugas kepada para mahasiswanya untuk membuat paper. Konten
yang disajikan paper hampir mirip dengan artikel ilmiah. Bedanya, dalam paper tidak ada tata
cara penulisan tertentu seperti bab dan sub-babnya. Paper biasanya hanya terdiri atas beberapa
halaman saja.
4. Skripsi
Skripsi erat kaitannya dengan mahasiswa semester akhir. Pasalnya, jenis karya ilmiah
tersebut digunakan sebagai syarat wajib untuk lulus jenjang strata 1 dan mendapat gelar Sarjana
(S1). Penulisan skripsi biasanya dilakukan pada akhir masa studi. Hampir sama seperti artikel
ilmiah, penulisan skripsi harus didasarkan teori dari para ahli.
Secara lengkap, penulisan karya ilmiah ini berupa pengujian suatu teori yang diterapkan
pada suatu permasalahan yang dipilih oleh penulis. Hasil penulisan biasanya berupa analisis
maupun pembuktian yang berhasil ditemukan oleh penulis. Analisis yang ditulis dalam skripsi
dibedakan menjadi 2 metode penelitian, yaitu penelitian kualitatif dan
5. tesis
Tesis merupakan jenis karya ilmiah yang hampir mirip dengan skripsi. Bedanya, tesis
diperuntukkan mahasiswa pascasarjana sebagai syarat wajib untuk menyelesaikan studi dan
mendapatkan gelar Magister. Jika skripsi ditulis berdasarkan pendapat subjektif dilandasi teori
yang berlaku, tesis ditulis dengan menyajikan analisis lebih mendalam menggunakan teori.
Tak hanya itu, tesis juga bisa berupa pembuatan produk baru, seperti media pembelajaran
atau semua hal yang berkaitan dengan jurusan yang dipilih.

19
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Karya tulis ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang
ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman dan konvensi
ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Karya tulis ilmiah merupakan suatu sajian bentuk
karangan yang dinamis. Karya tulis ilmiah bukan sebuah “pakem” keilmuan sehingga penyajiannya
harus menuntut sesuatu yang statis dari waktu ke waktu.
Dalam penulisannya memiliki metode penulisan yang meliputi beberapa tahap. Karya tulis ilmiah
juga harus memenuhi syarat – syarat penulisan karya tulis ilmiah diantaranya ialah karya tulis ilmiah
harus menyajikan fakta secara sistematis, penulisannya cermat, tepat, dan benar, sistematis, tidakmemuat
pandangan pendukung, menggunakan bahasa ilmiah, tidak emotif, tidak memancing pertanyaan yang
bernada keraguan, tidak persuasive dan tidak melebih-lebihkan.

Sebuah karya tulis ilmiah harus mengungkapkan sikap ingin tahu, ikap kritis, sikap terbuka,
sikap objektif, sikap rela menghargai pendapat orang lain; dan sikap berani mempertahankan
kebenaran. Adapun karakteristik dari karya tulis ilmiah ialah menyajikan fakta, menyajikan
pengertian/definisi tentang judul/itilah, atau permasalahan , menguraikan masalah, menerapkan
teori, membahas, memecahkan, dan menyimpulkan masalah.

3.2 Saran
Selain untuk tugas kelompok, kami harap dengan adanya makalah ini mahasiswa
menjadi lebih teliti dalam mengarjakan tugas karya tulis ilmiah seperti laporan atau makalah
yang diberikan oleh Dosen. Serta dengan adanya makalah ini Mahasiswa dapat lebih semangat
dalam mengikuti lomba karya tulis ilmiah.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://deepublishstore.com/blog/jenis-karya-ilmiah-yang-harus-diketahui-mahasiswa/
https://komputerisasi-akuntansi-d4.stekom.ac.id/informasi/baca/5-Tujuan-Penulisan-Karya-
Ilmiah-Beserta-Manfaatnya-Menambah-Wawasan/
f0cbf82b182a9ce5402bc89fed0c247b6c4936a2
https://lms-paralel.esaunggul.ac.id/mod/resource/view.php?id=184974
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132304799/pengabdian/bhs-ind-dlm-karya-ilmiah.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-semarang/bahasa-indonesia/karya-
ilmiah-and-karya-non-ilmiah/50537447
https://aaadiwijaya.wordpress.com/2016/04/14/karangan-ilmiah-dan-non-ilmiah/
AG, Haryanto, dkk. 2000. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah: Buku Ajar untuk
Mahasiswa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Sumarni, Ratna. 2017. Karangan Ilmiah, Semi Ilmiah dan Non Ilmiah beserta Perbedaannya.
Kurniawan, Gatot. Karangan Ilmiah, Non Ilmiah, dan Semi Ilmiah (Populer)
Hamzah, Ammar. 2016. Karya Ilmiah Karya non-Ilmiah Karya semi Ilmiah
Indriyono, Pungki. 2015. KARYA ILMIAH, SEMI ILMIAH DAN NON ILMIAH
www.quipper.com

21

Anda mungkin juga menyukai