KARANGAN ILMIAH
KELOMPOK 3
Khalidiyah Wihda (230209501071)
Auliya Sudirman (230209501076)
Fachrul Muslihi (230209501106)
A. Muh. Syuaib Alfareza (230209501086)
Muhammad Farhan Agus (230209501090)
Mudrika Syahraeni (230209502115)
Munadiatul Izzah (230209501098)
Silmi Hafizat (230209501100)
Muh. Zaki Mubarak Ihwan (230209501079)
Muh. Nurul Fajri (230209501072)
Nadiaya Gianata Trinovita (230209501085)
Muh. Alief Rahmat Rafy RI (230209501099)
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim.
Dengan memanjatkan doa dan puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas kelompok dengan tema karangan ilmiah.
Adapun peyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari segala pihak yang
membantu menyelasaikan penyusunan makalah ini.Maka dari itu penyusun mengucapkan
terimakasih kepada :
Dr. Anita Candra Dewi, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberi tugas untuk penyusunan makalah ini. Rekan satu kelompok yang telah membantu dan
penyusunan makalah ini. Rekan satu kelompok yang telah membantu dan menyumbang idenya
serta memberi informasi yang sangat diperlukan dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat
terselesaikan.
Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan,maka dari itu tim penyusunan mengharapkan sumbangan pikiran, pendapat serta
saran-saran yang berguna demi memperbaiki makalah ini.semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembaca.
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ ii
Daftar Isi .....................................................................................................................................................iii
BAB I ......................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 4
1.4. Metode Penulisan ...................................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................................................ 5
LANDASAN TEORI ................................................................................................................................ 5
2.1. Karangan ilmiah ....................................................................................................................... 5
2.2. Karangan semi ilmiah ............................................................................................................... 5
2.3. Karangan Non-ilmiah ............................................................................................................... 6
2.1. Perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah ........................................................................... 6
BAB III ...................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 7
3.1. Ciri-ciri Karangan Ilmiah ........................................................................................................ 7
3.2. Tujuan Karangan Ilmiah .......................................................................................................... 7
3.3. Syarat Menulis Karya Ilmiah ................................................................................................... 8
3.4. Sifat Karya Ilmiah .................................................................................................................... 9
3.5. Sistematika Dalam Karangan Ilmiah ...................................................................................... 9
3.6. Jenis-Jenis Karangan Ilmiah .................................................................................................. 10
3.7. Langkah-Langkah Pokok Pembuatan Karangan Ilmiah ..................................................... 12
3.8. Manfaat Penyusunan Karangan Ilmiah ................................................................................ 14
BAB IV .................................................................................................................................................... 17
PENUTUP ............................................................................................................................................... 17
4.1. Kesimpulan .............................................................................................................................. 17
4.2. Saran ........................................................................................................................................ 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
2.3. Karangan Non-ilmiah
Karya tulis non ilmiah adalagh serangkaian karangan yang menyajikan fakta
pribadi terkait pengalaman dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
dalam penulisannya memiliki sifat yang subyektif dan tidak didukung oleh fakta-fakta
umum, serta biasanya disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan
atau bisa dikatakan menggunakan bahasa yang tidak terlalu formal.
Karya tulis non ilmiah adalah sebagai karangan yang ditujukan kepada masyarakat
umum yang berisi tentang pengetahuan, cerita, rekaan, atau apa saja dengan teknik
penyajian yang sederhana terkait hal-hal dalam kehidupan sehari-hari.
1. Karangan ilmiah bersifat objektif dan faktual atau berdasarkan fakta yang ada.
Sementara itu, karangan non ilmiah bersifat subjekti dan fiktif atau berdasarkan
imajinasi sang penulis.
2. Karangan tidak bersifat persuasif atau mempengaruhi pembaca, sementara
karangan non ilmiah bersifat persuasif dan juga bersifat dapat merangsang
imajinasi pembaca.
3. Karangan ilmiah disusun demi kepentingan pribadi, sedagkan karangan non
ilmiah disusun demi kepentingan seni dan kepuasan batin penulisnya.
4. Karangan ilmiah sangat mengandalkan analisis dan hipotesis, sedangkan
karangan non ilmiah tidak/.\, terlalu mengandalkan kedua unsur tersebut.
5. Gaya bahasa karangan ilmiah cenderung formal/ baku dan lugas, sedangkan
karangan non ilmiah gaya bahasanya cenderung sastrawi dan berkias.
6. Dari segi penulisannya, karangan ilmiah ditulis dengan meode penulisan
ilmiah, sementara karangan non ilmiah ditulis berdasarkan gaya penulisan jenis
karangan non ilmiahnya.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
3. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk foster etos ilmiah di kalangan siswa
sampai mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi seorang konsumen
pengetahuan, tetapi mampu menjadi produsen berpikir dan menulis di bidang
ilmu pengetahuan.
4. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk bisa membuktikan pengetahuan
dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa sampai mahasiswa dalam
menghadapi dan memecahkan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah
mendapat pengetahuan.
5. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk melatih keterampilan dasar
melakukan penelitian hingga tercipta ilmu pengetahuan baru.
6. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan bagi penulis dan pembacanya.
8
3.4. Sifat Karya Ilmiah
Apa pun jenis karya ilmiah yang ditulis oleh ilmuwan atau akademisi
sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya harus mempunyai
ciri sifat sebagai berikut:
1. Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang
diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga,
setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti
yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat
mengecek kebenaran dan keabsahanya.
2. Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas
dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun
kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’,
‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
3. Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila
mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,
kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa
mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
4. Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar
induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data
digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori
atau hipotesis digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian,
atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh
karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti
orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang
seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang
bertengkar) hendaknya dihindarkan.
9
2. Dasar Teori
Pada bagian kedua ini, dasar teori memiliki banyak hal. Dengan
memperdalam dasar teori yang kuat dengan referensi yang jelas dan relevan
dengan penelitian, maka sebuah karya ilmiah akan semakin kuat dan baik lagi.
Beberapa bagian yang bisa dihabas dalam bab dasar teori, antara lain sebagai
berikut.
1. Kerangka teoritis
2. Kajian pustaka
3. Hipotesis penelitian
3. Data Penelitian
Inilah yang banyak membedakan antara non-ilmiah dan ilmiah. Dalam data
penelitian, akan ditampilkan data apa saja yang digunakan, cara mendapatkan
data, data pendukung dan teknik pengolahan datanya.
4. Analisis dan Pembahasan
Bagian ini menjelaskan tentang maksud dari hasil penelitian dan
pengolahan data yang dihasilkan. Serta menjelaskan keterkaitan hasil
penelitian dengan teori dan penelitian terdahulu.
Analisis adalah kegiatan menghitung (menambah, mengurangi, membagi),
menimbang-nimbang, membandingkan antara teori dan praktik serta mengkaji
satu atau beberapa aspek berdasarkan satu atau berbagai sudut pandang.
5. Penutup
Bagian ini merupakan penutup dari karya ilmiah yang terdiri dari
kesimpulan dan saran. Hal yang wajib diperhatikan adalah pastikan membuat
kesimpulan yang bisa menjawab tujuan.
10
mencerminan penerapan metode ilmiah tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara
penulisan karya ilmiah.
Penulisan karangan ilmiah terdapat berbagai jenis yaitu sebagai berikut:
1. Makalah
Karangan ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah
menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
Makalah bisa dipaparkan dalam sebuah seminar berupa presentasi dan bisa juga
untuk dipresentasikan di kelas.
2. Artikel Ilmiah
Karangan ilmiah yang berisi pendapat penulis terhadap masalah atau topik
yang diteliti yang dikaitkan dengan teori yang ada. Secara umum, artikel ilmiah
termasuk karangan ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah atau kumpulan
artikel ilmiah lainnya. Artikel ditulis berdasarkan hasil penelitian penulis yang
dirancang dengan kaidah tata cara penulisan yang berlaku. Artikel ilmiah harus
sesuai dengan dasar ilmiah yang berlaku secara universal. Misalnya, penulis
menggunakan teori yang dipaparkan ahli sebagai penguat pendapat atau
penelitian. Tujuannya adalah untuk menyediakan analisis penulis atas suatu
permasalahan dengan menggunakan teori tertentu sebagai landasannya.
Sementara itu, artikel jurnalistik hanyalah sebatas pendapat subjektif
seorang penulis dan tidak dilandasi teori tertentu.
3. Skripsi
Karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan
fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan
atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa
temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah
satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya. Hasil penulisan biasanya berupa
analisis maupun pembuktian yang berhasil ditemukan oleh penulis.
Analisis yang ditulis dalam skripsi dibedakan menjadi dua metode penelitian
yaitu
penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah sebuah
metode yang menyajikan deskripsi atau penjabaran dari sebuah topik
permasalahan. Sementara itu, penelitian kuantitatif adalah metode yang
condong pada deskripsi analisis berupa detail angka yang digunakan sebagai
bukti atau sampel.
4. Tesis
Karangan ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan
skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian
sendiri.
11
5. Disertasi
Karangan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasarkan data dan fakta yang valid dengan analisis yang terinci.
Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal.
Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan
penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor atau S3.
12
berbagai sumber seperti pengalaman, hasil penelitian, survei,
pengamatan, wawancara, kreasi imajinatif dll.
Untuk lebih meningkatkan keterampilan dan memudahkan dalam
upaya mencari tema tulisan upayakan banyak mendengar, berdiskusi,
mengamati, membaca buku, jurnal dan sumber-sumber lainnya,
kembangkan imjinasi dan kreatiitas.
Pilihlah tema yang menarik, sederhana, mudah digarap, tidak terlalu
melebar/luas tetapi juga tidak terlalu sempit
• Pemilihan Judul
Setelah menentukan tema pokok dan kerangka tulisan langkah
selanjutnya adalah membuat judul. Judul harus menarik, perhatian
pembaca juga harus mencerminkan tema tulisan, judul harus harus
relevan dengan isi tulisan, judul sebaiknya juga tidak terlalu pendek
atau terlalu panjang, sebuah judul akan lebih baik lagi dibuatkan
synopsis agar diperoleh gambaran keseluruhan isi artikel.
Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah. Judul
karangan ilmiah harus memenuhi syarat, yaitu : menggambarkan isi, singkat,
menarik minat pembaca, dan tidak provokatif.
Contoh : Peranan masyarakat dalam upaya menurunkan tingkat kematian
karena penyakit demam berdarah.
13
5. Tahap Penulisan
Kerangka karangan adalah rencana karangan secara garis besar yang
memuat pokok-pokok bahasan yang disusun menurut tingkat kepentingan dan
relevansinya. Fungsi kerangka bagi penulis agar ia dapat mengungkapkan
idenya secara terinci, sistematis, dan lengkap.
6. Tahap Penyuntingan
Ada tiga tahap penyusunan kerangka yang dapat dijadikan pedoman yaitu:
1. Curah ide atau inventarisasi ide, maksudnya semua ide yang berkaitan
ditulis tanpa penyaringan secara cermat
2. Pengoreksian dan penyempurnaan ide, maksudnya ide yang ditulis,
dikoreksi ditambah, dikurang, diganti dsb. sesuai dengan ide baru yang
lebih baik.
3. Pengelompokan ide, artinya semua ide dikelompokkan menurut jenis
dan tingkatannya dan disusun menurut bab, pasal, subpasal dst.
2. Melatih diri dalam menggabungkan review bacaan yang diambil dari berbagai
sumber atau referensi
Ketika kita melakukan kegiatan penulisan Karya Ilmiah sudah seharusnya
menggunakan banyak referensi yang kita gunakan sebagai arti sitasi dalam
memperkuat argumen yang kita gunakan. Melalui kegiatan tersebut, kita selaku
orang yang melakukan penelitian akan semakin terlatih dalam menggabungkan
bacaan yang diambil dari berbagai macam sumber untuk kita susun kembali.
Dengan melakukan Penulisan Karya Ilmiah ini kita harus merekontruksi materi
yang kita baca dengan menggunakan bahasa diri kita sendiri, sesuai dengan
pemahaman nalar kita akan beragam materi yang telah kita baca.
14
3. Membiasakan diri dengan kegiatan kepustakaan
Salah satu manfaat yang bisa kita dapat ketika melakukan kegiatan Penulisan
Karya Ilmiah adalah bisa membiasakan diri dengan kegiatan kepustakaan. Karena
dengan melakukan kegiatan ini pastinya membutuhkan banyak sekali rujukan atau
referensi yang diambil, sehingga hal ini membuat kita semakin mengenal kegiatan
yang berkaitan dengan kepustakaan. Hal ini menjadi sangat bermanfaat sekali bagi
kita karena akan membuat soft skill secara tidak langsung yaitu bisa dengan mudah
mencari referensi bilamana ada tugas yang bersangkutan dengan kegiatan
kepustakaan.
4. Meningkatkan tupoksi antara data dan fakta secara lugas dan sistematis
Melakukan Penulisan Karya Ilmiah, maka pasti melakukan proses Penelitian
didalamnya. Dengan dilakukannya penelitian tersebut, penulisan dalam materinya
sudah ditentukan sesuai dengan tema penelitian yang diambil. Jenis data yang kita
ambil dari proses penelitian harus disusun sedemikian rupa secara lugas juga
sistematis dengan mengikuti kaidah penulisan yang sudah ditentukan. Dengan
menggunakan kaidah yang ditentukan maka akan menghasilkan informasi baru
yang sangat berguna bagi para pembaca, khususnya pembaca dengan bidang ilmu
yang sama.
15
7. Sebagai rujukan untuk bahan materi penelitian selanjutnya
Dengan membuat penelitian di suatu bidang keilmuan, pastinya karya yang kita
buat akan menjadi rujukan atau referensi pada penelitian selanjutnya di bidang ilmu
yang sama. Dengan membuat Karya Ilmiah entah bertaraf Nasional ataupun
Internasional maka bisa menjadi acuan untuk para peneliti yang serupa bahkan
berbeda dengan bidang keilmuwan yang kita tekuni. Bisa saja Karya Ilmiah kita
memberikan mereka ruang untuk bisa melengkapi hasil Penelitian yang serupa,
sehingga penelitian yang kita lakukan menjadi sangat bermanfaat sekali.
8. Bersifat abadi
Terakhir dengan membuat suatu proses penelitian maka Karya Ilmiah kita akan
bersifat abadi. Sehingga diakui untuk kemajuan Ilmu Pengetahuan Dunia. Dengan
begitu Karya yang kita buat selain bermanfaat untuk banyak orang juga menjadi
suatu kenangan tersendiri bagi kita. Ditambah Karya Ilmiah kita dipakai oleh
banyak orang untuk menjadi rujukan dalam bidang ilmu mereka. Kita juga diberi
kesempatan untuk membuat Karya Ilmiah sebaik mungkin, agar bisa dimanfaatkan
oleh banyak orang.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Karangan ilmiah merupakan sebuah karya tulis yang mematuhi aturan tertentu
dalam penyajiannya dan dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu laporan hasil
penelitian dan hasil pemikiran ilmiah. Dalam pembuatan sebuah karangan ilmiah,
terdapat serangkaian langkah penting yang harus diikuti. Pertama, penulis perlu
memilih topik atau tema yang problematis dan terbatas, yang menjadi fokus dari
karangan tersebut. Langkah selanjutnya adalah pengumpulan informasi dan bahan dari
berbagai sumber, seperti buku, jurnal, dan data-data terkait. Setelah data terkumpul,
penulis perlu melakukan evaluasi data dan menganalisisnya dengan cermat. Proses
pembuatan karangan ilmiah ini tidak hanya membantu penulis untuk mengembangkan
keterampilan penulisan ilmiah, tetapi juga memungkinkan pembaca untuk memahami
topik yang dibahas dan memperoleh pengetahuan baru. Selain itu, karangan ilmiah
berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dengan menyajikan penelitian
dan pemikiran yang berdasarkan pada data dan argumen yang kuat. Dengan demikian,
karangan ilmiah memainkan peran penting dalam dunia akademik dan penyebaran
ilmu pengetahuan.
4.2. Saran
Berikut adalah saran dalam membuat karangan ilmiah, terdapat beberapa langkah-
langkah yang perlu diikuti. langkah yang perlu diikuti. Berikut adalah langkah-
langkah tersebut:
1.Memilih topik atau tema: Pilihlah topik atau tema yang problematis dan terbatas,
yang menjadi fokus dari karangan ilmiah tersebut.
2.Pengumpulan informasi dan bahan: Cari informasi dan data dari berbagai sumber,
seperti buku, jurnal, dan data-data terkait.
3.Evaluasi dan analisis data yang telah Anda kumpulkan dengan menggunakan met
ode atau teknik yang sesuai. Pastikan bahwa data yang Anda gunakan valid dan dap
at mendukung argumen yang Anda sampaikan dalam karangan.
4.Penyusunan kerangka tulisan: Buatlah kerangka tulisan yang berguna agar tulisan
tidak menyimpang dari tema. Kerangka tulisan ini juga membantu menghindari ke
mungkinan terlupa dan mempermudah dalam mengkaji point-point
penting secara kritis.
5.Gunakan bahasa yang formal dan baku: Karangan ilmiah harus menggunakan
bahasa yang formal dan baku. Hindari penggunaan bahasa slang atau kata-kata
yang tidak sesuai dengan konteks ilmiah.
17
DAFTAR PUSTAKA
18