Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAHASA INDONESIA

KARANGAN ILMIAH

Dosen Pengampuh: Dr. Anita Candra Dewi, M.Pd

KELOMPOK 3
Khalidiyah Wihda (230209501071)
Auliya Sudirman (230209501076)
Fachrul Muslihi (230209501106)
A. Muh. Syuaib Alfareza (230209501086)
Muhammad Farhan Agus (230209501090)
Mudrika Syahraeni (230209502115)
Munadiatul Izzah (230209501098)
Silmi Hafizat (230209501100)
Muh. Zaki Mubarak Ihwan (230209501079)
Muh. Nurul Fajri (230209501072)
Nadiaya Gianata Trinovita (230209501085)
Muh. Alief Rahmat Rafy RI (230209501099)

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan


KomputerUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.

Dengan memanjatkan doa dan puji syukur kehadirat Allah SWT, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas kelompok dengan tema karangan ilmiah.

Adapun peyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari segala pihak yang
membantu menyelasaikan penyusunan makalah ini.Maka dari itu penyusun mengucapkan
terimakasih kepada :
Dr. Anita Candra Dewi, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberi tugas untuk penyusunan makalah ini. Rekan satu kelompok yang telah membantu dan
penyusunan makalah ini. Rekan satu kelompok yang telah membantu dan menyumbang idenya
serta memberi informasi yang sangat diperlukan dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat
terselesaikan.

Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan,maka dari itu tim penyusunan mengharapkan sumbangan pikiran, pendapat serta
saran-saran yang berguna demi memperbaiki makalah ini.semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi pembaca.

Makassar, 01 November 2023

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ ii
Daftar Isi .....................................................................................................................................................iii
BAB I ......................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................................................... 4
1.4. Metode Penulisan ...................................................................................................................... 4
BAB II ........................................................................................................................................................ 5
LANDASAN TEORI ................................................................................................................................ 5
2.1. Karangan ilmiah ....................................................................................................................... 5
2.2. Karangan semi ilmiah ............................................................................................................... 5
2.3. Karangan Non-ilmiah ............................................................................................................... 6
2.1. Perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah ........................................................................... 6
BAB III ...................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 7
3.1. Ciri-ciri Karangan Ilmiah ........................................................................................................ 7
3.2. Tujuan Karangan Ilmiah .......................................................................................................... 7
3.3. Syarat Menulis Karya Ilmiah ................................................................................................... 8
3.4. Sifat Karya Ilmiah .................................................................................................................... 9
3.5. Sistematika Dalam Karangan Ilmiah ...................................................................................... 9
3.6. Jenis-Jenis Karangan Ilmiah .................................................................................................. 10
3.7. Langkah-Langkah Pokok Pembuatan Karangan Ilmiah ..................................................... 12
3.8. Manfaat Penyusunan Karangan Ilmiah ................................................................................ 14
BAB IV .................................................................................................................................................... 17
PENUTUP ............................................................................................................................................... 17
4.1. Kesimpulan .............................................................................................................................. 17
4.2. Saran ........................................................................................................................................ 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Karangan adalah suatu karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkupkan gagasan dan menyampaikannya melalui nahasa tulis kepada pembaca
untuk dipahami. Lima jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah
narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
Karangan dibedakan menjadi 3 jenis yaitu karya tulis non-ilmiah (karya non
ilmiah), semi ilmiah dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas
mengenai karangan ilmiah. Karangan ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan
cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non
ilmiah dan karangan popular memilki ciri khasnya tersendiri. Proses penulisan
karangan ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu: tahap prapenulisan, tahap
penulisan, dan tahap perbaikan. Dengan demikian makalah mempunyai pengertian
dari berbagai sumber serta mempunyai syarat dan sistematika tertentu. Makalah ini
akan menjelaskan jenis-jenis karangan ilmiah, syarat dan sistematikanya sehingga bisa
menuliskan karangan ilmiah yang baik dan benar.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian karangan ilmiah?
2. Apakah ciri-ciri dari karangan ilmiah?
3. Apa perbedaan antara karangan ilmiah dan non ilmiah?
4. Jenis-jenis karangan apa saja yang termasuk kategori karangan ilmiah?
5. Bagaimana proses penyusunan karangan ilmiah?
6. Bagaimana syarat-syarat suatu karangan ilmiah?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian dari karangan ilmiah.
2. Mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
3. Mengetahui perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah.
4. Mengetahui jenis-jenis karangan yang termasuk kategori karangan ilmiah.
5. Mengetahui proses penyusunan karangan ilmiah yang baik dan benar.
6. Mengetahui syarat-syarat suatu karangan ilmiah.
1.4. Metode Penulisan
Studi Pustaka yang diperoleh dari buku maupun artikel-artikel online.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Karangan ilmiah


Karangan ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu.
Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang sudah dibakukan
oleh pengelola akademik. Proses penulisan karangan ilmiah dilakukan dalam tiga
tahapan, yaitu: tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikkan. Sebagai
hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah mengandung komponen
adanya masalah yang menjadi topic karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian,
metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan
adanya hasil penelitian yang diperoleh.
Karangan ilmiah ialah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.Karangan ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai suatu hal
dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan.
Maka sudah selayaknya jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal
yang baru dan belum pernah ditulis dengan orang lain.Meskipun tulisan itu sudah
pernah ditulis dengan tema yang sama namun tujuannya adalah sebagai upaya
pengembangan daritema terdahulu. Hal semacam ini disebut juga dengan penelitian
lanjutan.
Karangan ilmiah sebagai suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan
teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses
perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah,
antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.

2.2. Karangan semi ilmiah


Karangan semi ilmiah adalah jenis karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta umum dan menurut metodologi penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan
bahasa konkret, gaya bahasa formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta
umum yang bisa dibuktikan benar atau tidaknya. Dengan kata lain, pengertian
karangan semi ilmiah adalah suatu penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam
satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi formal namun tidak sepenuhnya
mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan
non ilmiah. Karangan semi ilmiah juga sebuah bentuk tulisan yang menyajikan fiksi
dalam satu tulisan dan penulisan dengan Bahasa konkret,gaya Bahasa formal,dan
didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya.

5
2.3. Karangan Non-ilmiah
Karya tulis non ilmiah adalagh serangkaian karangan yang menyajikan fakta
pribadi terkait pengalaman dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari sehingga
dalam penulisannya memiliki sifat yang subyektif dan tidak didukung oleh fakta-fakta
umum, serta biasanya disajikan dengan gaya bahasa yang populer atau biasa digunakan
atau bisa dikatakan menggunakan bahasa yang tidak terlalu formal.
Karya tulis non ilmiah adalah sebagai karangan yang ditujukan kepada masyarakat
umum yang berisi tentang pengetahuan, cerita, rekaan, atau apa saja dengan teknik
penyajian yang sederhana terkait hal-hal dalam kehidupan sehari-hari.

2.1. Perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah

1. Karangan ilmiah bersifat objektif dan faktual atau berdasarkan fakta yang ada.
Sementara itu, karangan non ilmiah bersifat subjekti dan fiktif atau berdasarkan
imajinasi sang penulis.
2. Karangan tidak bersifat persuasif atau mempengaruhi pembaca, sementara
karangan non ilmiah bersifat persuasif dan juga bersifat dapat merangsang
imajinasi pembaca.
3. Karangan ilmiah disusun demi kepentingan pribadi, sedagkan karangan non
ilmiah disusun demi kepentingan seni dan kepuasan batin penulisnya.
4. Karangan ilmiah sangat mengandalkan analisis dan hipotesis, sedangkan
karangan non ilmiah tidak/.\, terlalu mengandalkan kedua unsur tersebut.
5. Gaya bahasa karangan ilmiah cenderung formal/ baku dan lugas, sedangkan
karangan non ilmiah gaya bahasanya cenderung sastrawi dan berkias.
6. Dari segi penulisannya, karangan ilmiah ditulis dengan meode penulisan
ilmiah, sementara karangan non ilmiah ditulis berdasarkan gaya penulisan jenis
karangan non ilmiahnya.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Ciri-ciri Karangan Ilmiah


Bicara mengenai struktur dari penyusunan karya tulis ilmiah maka akan langsung
terhubung kepada pembahasan ciri-ciri karya ilmiah. Sebab ciri-ciri ini akan menjadi
struktur khas dan unik dari karya ilmiah itu sendiri. Secara umum, ciri-ciri dari
karangan ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Menyajikan fakta objektif secara sistematis.
2. Pernyataannya cermat, tepat, tulus, dan benar serta tidak memuat terkaan.
3. Penulisnya tidak mengejar keuntungan pribadi.
4. Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual, dan prosedural.
5. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta.
6. Tidak emotif menonjolkan perasaan.
7. Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta.

Menurut Haryanto, ciri-ciri karangan ilmiah dapat disimpulkan bahwa


penyajiannya berdasarkan fakta, sistematis, tepat, tidak mengejar keuntungan pribadi.

3.2. Tujuan Karangan Ilmiah


Tujuan penulisan karangan ilmiah yang paling utama adalah untuk melatih peneliti
berpikir kritis, komprehensif, dan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan baru.
Karangan ilmiah yang ditulis dan diterbitkan merupakan laporan yang menyajikan hasil
penelitian atau studi yang telah dilakukan oleh seorang individu atau tim untuk
memenuhi aturan dan etika ilmu dikonfirmasi dan dipatuhi oleh komunitas ilmiah.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, karangan ilmiah
adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip ilmiah, menurut data dan fakta
(observasi, eksperimen, kajian pustaka).
Dalam karya ilmiah harus berisi data, fakta, dan solusi mengenai masalah yang
diangkat. Jadi, saat membuat karya ilmiah, seorang penulis harus menaati bagian-
bagian penting dalam kaidah kepenulisan karya ilmiah, seperti menggunakan bahasa
yang formal, baku, sesuai teori, dan fakta yang ada di lapangan.
Berikut ini ada beberapa tujuan penulisan karya ilmiah yang perlu Anda ketahui,
diantaranya :
1. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk melatih ide tersurat atau dapat
menghasilkan penelitian dalam bentuk karya ilmiah yang tersusun secara
sistematis dan metodologis.
2. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk dijadikan sebagai sarana atau
wahana transformasi pengetahuan antar sekolah dan masyarakat.

7
3. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk foster etos ilmiah di kalangan siswa
sampai mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi seorang konsumen
pengetahuan, tetapi mampu menjadi produsen berpikir dan menulis di bidang
ilmu pengetahuan.
4. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk bisa membuktikan pengetahuan
dan potensi ilmiah yang dimiliki oleh siswa sampai mahasiswa dalam
menghadapi dan memecahkan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah
mendapat pengetahuan.
5. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk melatih keterampilan dasar
melakukan penelitian hingga tercipta ilmu pengetahuan baru.
6. Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk memperluas wawasan dan
pengetahuan bagi penulis dan pembacanya.

3.3. Syarat Menulis Karya Ilmiah


Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan karya ilmiah. Syarat-
syarat itu antara lain:
1. Komunikatif, artinya uraian yang disampaikan dapat dipahami pembaca. Kata
dan kalimat yang disusun penulis hendaknya bersifat denotatif, sehingga tidak
menimbulkan penafsiran ganda pada pembaca. Pemahaman penulis hendaknya
sama dengan pemahaman pembaca.
2. Bernalar, artinya tulisan itu harus sistematis, berurutan secara logis, ada kohesi
dan koherensi, dan mengikuti metode ilmiah yang tepat, dipaparkan secara
objektif, benar, dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Ekonomis, artinya kata atau kalimat yang ditulis hendaknya diseleksi
sedemikian rupa sehingga tersusun secara padat berisi.
4. Berdasarkan landasan teori yang kuat, artinya suatu hasil karya ilmiah bukan
subjektifitas penlisnya, melainkan harus berdasarkan teori-teori tertentu yang
dikuasai secara mendalam oleh penulis. Penulis melakukan kajian berdasarkan
teori-teori tersebut.
5. Tulisan harus relevan dengan disiplin ilmu tertentu, artinya tulisan ilmiah itu
ditlis oleh seseorang yang menguasai suatu bidang ilmu tertentu.
6. Memiliki sumber penopang yang mutakhir, artinya tulisan ilmiah harus
mempergunakan landasan teori berupa teori mutakhir (baru).
7. Bertanggung Jawab, artinya sumber data, buku acuan, dan kutipan harus secra
bertanggung jawab disebutkan dan ditulis dalam karya ilmiah.

8
3.4. Sifat Karya Ilmiah
Apa pun jenis karya ilmiah yang ditulis oleh ilmuwan atau akademisi
sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya harus mempunyai
ciri sifat sebagai berikut:
1. Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang
diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga,
setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti
yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat
mengecek kebenaran dan keabsahanya.
2. Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas
dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun
kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’,
‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
3. Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila
mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi,
kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa
mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
4. Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar
induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data
digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori
atau hipotesis digunakan pola deduktif.
5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian,
atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh
karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti
orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang
seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang
bertengkar) hendaknya dihindarkan.

3.5. Sistematika Dalam Karangan Ilmiah


Terdapat 5 sistematika karangan ilmiah, yaitu pendahuluan, teori, data, analisis,
kesimpulan dan saran (kalau ada).
1. Bagian Pendahuluan
Di bagian pendahuluan, masih sama seperti biasanya yang membahas latar
belakang (kronologi) mengapa Kamu mengangkat masalah yang ada dan kira-
kira apa urut-urutannya.
Berikut beberapa bahasan yang ada di pendahuluan.
1. Latar belakang masalah
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Manfaat penelitian

9
2. Dasar Teori
Pada bagian kedua ini, dasar teori memiliki banyak hal. Dengan
memperdalam dasar teori yang kuat dengan referensi yang jelas dan relevan
dengan penelitian, maka sebuah karya ilmiah akan semakin kuat dan baik lagi.
Beberapa bagian yang bisa dihabas dalam bab dasar teori, antara lain sebagai
berikut.
1. Kerangka teoritis
2. Kajian pustaka
3. Hipotesis penelitian
3. Data Penelitian
Inilah yang banyak membedakan antara non-ilmiah dan ilmiah. Dalam data
penelitian, akan ditampilkan data apa saja yang digunakan, cara mendapatkan
data, data pendukung dan teknik pengolahan datanya.
4. Analisis dan Pembahasan
Bagian ini menjelaskan tentang maksud dari hasil penelitian dan
pengolahan data yang dihasilkan. Serta menjelaskan keterkaitan hasil
penelitian dengan teori dan penelitian terdahulu.
Analisis adalah kegiatan menghitung (menambah, mengurangi, membagi),
menimbang-nimbang, membandingkan antara teori dan praktik serta mengkaji
satu atau beberapa aspek berdasarkan satu atau berbagai sudut pandang.
5. Penutup
Bagian ini merupakan penutup dari karya ilmiah yang terdiri dari
kesimpulan dan saran. Hal yang wajib diperhatikan adalah pastikan membuat
kesimpulan yang bisa menjawab tujuan.

3.6. Jenis-Jenis Karangan Ilmiah


Karangan ilmiah secara umum dapat dikelompokkan kedalam dua kategori, yakni
karangan ilmiah berupa laporan hasil penelitian, dan karangan ilmiah berupa hasil
pemikiran yang bersifat ilmiah. Keduanya dapat disajikan dalam bentuk laporan hasil
penelitian, buku, diktat, modul, karya terjemahan, makalah, tulisan di jurnal, atau
berupa artikel yang dimuat di media masa. Namun, karangan ilmiah yang ditulis dan
publikasi melalui media massa seperti koran atau majalah, lebih dikenal dengan
sebutan karya tulis ilmiah populer.
Pada beberapa jenis karangan ilmiah, pengkajian atau analisis harus berdasarkan
teori yang telah ditelurkan para ahli dunia sehingga hasilnya layak untuk
dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, hasil pengkajian atau analisis bisa
dijadikan acuan bagi peneliti atau penulis lain di kemudian hari. Menurut Soehardjono
(2006) meskipun berbeda macam, semua karangan ilmiah juga mempunyai beberapa
kesamaan, yaitu hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan
keilmuan kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah kerangka sajiannya

10
mencerminan penerapan metode ilmiah tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara
penulisan karya ilmiah.
Penulisan karangan ilmiah terdapat berbagai jenis yaitu sebagai berikut:
1. Makalah
Karangan ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya
berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah
menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
Makalah bisa dipaparkan dalam sebuah seminar berupa presentasi dan bisa juga
untuk dipresentasikan di kelas.
2. Artikel Ilmiah
Karangan ilmiah yang berisi pendapat penulis terhadap masalah atau topik
yang diteliti yang dikaitkan dengan teori yang ada. Secara umum, artikel ilmiah
termasuk karangan ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah atau kumpulan
artikel ilmiah lainnya. Artikel ditulis berdasarkan hasil penelitian penulis yang
dirancang dengan kaidah tata cara penulisan yang berlaku. Artikel ilmiah harus
sesuai dengan dasar ilmiah yang berlaku secara universal. Misalnya, penulis
menggunakan teori yang dipaparkan ahli sebagai penguat pendapat atau
penelitian. Tujuannya adalah untuk menyediakan analisis penulis atas suatu
permasalahan dengan menggunakan teori tertentu sebagai landasannya.
Sementara itu, artikel jurnalistik hanyalah sebatas pendapat subjektif
seorang penulis dan tidak dilandasi teori tertentu.
3. Skripsi
Karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan
fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung (obsevasi lapangan
atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan sumbangan material berupa
temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu tentang salah
satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya. Hasil penulisan biasanya berupa
analisis maupun pembuktian yang berhasil ditemukan oleh penulis.
Analisis yang ditulis dalam skripsi dibedakan menjadi dua metode penelitian
yaitu
penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah sebuah
metode yang menyajikan deskripsi atau penjabaran dari sebuah topik
permasalahan. Sementara itu, penelitian kuantitatif adalah metode yang
condong pada deskripsi analisis berupa detail angka yang digunakan sebagai
bukti atau sampel.
4. Tesis
Karangan ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan
skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian
sendiri.

11
5. Disertasi
Karangan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh
penulis berdasarkan data dan fakta yang valid dengan analisis yang terinci.
Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal.
Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan
penguji, penulisnya berhak menyandang gelar doktor atau S3.

3.7. Langkah-Langkah Pokok Pembuatan Karangan Ilmiah


Langkah-langkah pembuatan karangan ilmiah memiliki beberapa pokok, yaitu:
1. Tahap pemilihan topik atau pokok bahasan
Topik adalah pokok masalah yang akan dibahas dengan syarat berikut ini.
• Problematis
Artinya menuntut pemecahan masalah, tidak hanya membicarakan
sesuatu tetapi harus mencari pemecahan masalah. Dengan kata lain,
sebuah topik tidak hanya dideskripsikan, tetapi dianalisis dan dicari
solusinya sampai pada akhirnya ditegaskan pada simpulan dan bila
perlu diusulkan dengan saran.
Misalnya, topik meningkatkan kesadaran hidup sehat. Di sini kita
tidak hanya berbicara apa dan bagaimana hidup sehat itu. Akan tetapi,
kita harus mencari upaya apa yang harus ditempuh untuk dapat
meningkatkan kesadaran hidup sehat sebagai salah satu bentuk kegiatan
sehari-hari yang harus dijalankan.
• Terbatas
Maksudnya pokok bahasan tidak terlalu melebar jauh sehingga
penulis tidak mungkin mengkajinya dan data tak mungkin diperoleh.
Topik yang terlalu luas harus dibatasi dengan pembatasan substansi,
lokasi, waktu dsb. Misalnya, urusan hidup sehat harus dibatasi hidup
sehat apa, misalnya, menjaga kebersihan, lalu kebersihan apa misalnya
kebersihan lingkungan……….dll .
Pada judul dapat dibatasi lagi dengan menambahkan lokasinya
dimana. Dengan pembatasan demikian, penulis dapat mengkaji dan
membahas masalah tersebut secara mendalam dan tuntas dengan data
yang jelas dapat diperoleh. Dengan demikian, karangan itu memenuhi
salah satu ciri karangan ilmiah.
Syarat lain yang tak kurang pentingnya adalah topik itu menarik,
penting, aktual, dan data dapat diperoleh baik data literatur maupun
lapangan.
• Pemilihan Tema
Tema merupakan pokok masalah yang akan diuraikan dalam sebuah
tulisan. Tema harus ditentukan sebelum mulai mengarang, karena tanpa
tema tidak akan dihasilkan tulisan yang baik. Tema dapat diperoleh dari

12
berbagai sumber seperti pengalaman, hasil penelitian, survei,
pengamatan, wawancara, kreasi imajinatif dll.
Untuk lebih meningkatkan keterampilan dan memudahkan dalam
upaya mencari tema tulisan upayakan banyak mendengar, berdiskusi,
mengamati, membaca buku, jurnal dan sumber-sumber lainnya,
kembangkan imjinasi dan kreatiitas.
Pilihlah tema yang menarik, sederhana, mudah digarap, tidak terlalu
melebar/luas tetapi juga tidak terlalu sempit
• Pemilihan Judul
Setelah menentukan tema pokok dan kerangka tulisan langkah
selanjutnya adalah membuat judul. Judul harus menarik, perhatian
pembaca juga harus mencerminkan tema tulisan, judul harus harus
relevan dengan isi tulisan, judul sebaiknya juga tidak terlalu pendek
atau terlalu panjang, sebuah judul akan lebih baik lagi dibuatkan
synopsis agar diperoleh gambaran keseluruhan isi artikel.
Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah. Judul
karangan ilmiah harus memenuhi syarat, yaitu : menggambarkan isi, singkat,
menarik minat pembaca, dan tidak provokatif.
Contoh : Peranan masyarakat dalam upaya menurunkan tingkat kematian
karena penyakit demam berdarah.

2. Tahap Pengumpulan Informasi dan Bahan


Mencari informasi/data dari kepustakaan, menyusun daftar angket,
melakukan wawancara, melakukan pengamatan di lapangan, melakukan
percobaan di laboratorium.

3. Tahap Evaluasi Informasi dan Bahan


Penyusunan data dapat diartikan menyeleksi, mengolah, dan menganalisis
data dengan menggunakan teknik-teknik atau metode yang telah ditentukan.

4. Tahap Pengelolaam Pokok-pokok Pikiran


Setelah menentukan tema, buatlah kerangka tulisan (karangan) yang
gunanya agar tulisan yang dibuat tidak menyimpang dari tema. Kerangka
tulisan ini berguna untuk menghindari kemungkinan terlupa dan bermanfaat
untuk mengkaji sekali lagi point-point yang penting secara kritis. Catat segala
ide/gagasan yang timbul dari perkiraan atau yang didapat dari kumpulan
sumber-sumber yang dipercaya, mengatur/mengorganisir gagasan-gagasan
yang telah diperoleh,kaji ulang gagasan yang telah dikelompokkan dalam bab-
bab dan pasal-pasal dalam tulisan yang akan dibuat kerangka tulisan harus
mengandung pokok-pokok bahasan yang cukup mendalam, dan kerangka
tulisan disusun secara cermat dan logis

13
5. Tahap Penulisan
Kerangka karangan adalah rencana karangan secara garis besar yang
memuat pokok-pokok bahasan yang disusun menurut tingkat kepentingan dan
relevansinya. Fungsi kerangka bagi penulis agar ia dapat mengungkapkan
idenya secara terinci, sistematis, dan lengkap.

6. Tahap Penyuntingan
Ada tiga tahap penyusunan kerangka yang dapat dijadikan pedoman yaitu:
1. Curah ide atau inventarisasi ide, maksudnya semua ide yang berkaitan
ditulis tanpa penyaringan secara cermat
2. Pengoreksian dan penyempurnaan ide, maksudnya ide yang ditulis,
dikoreksi ditambah, dikurang, diganti dsb. sesuai dengan ide baru yang
lebih baik.
3. Pengelompokan ide, artinya semua ide dikelompokkan menurut jenis
dan tingkatannya dan disusun menurut bab, pasal, subpasal dst.

3.8. Manfaat Penyusunan Karangan Ilmiah


Dengan membuat karya ilmiah pastinya akan memberikan manfaat untuk penulis
maupun pembacanya. Berikut beberapa manfaat penyusunan karya ilmiah:

1. Melatih dan mengembangkan kemampuan membaca yang efektif


Dalam menulis suatu Karya Ilmiah tentunya bermanfaat sekali dalam
mengembangkan keterampilan membaca yang sangat efektif. Dengan
dijalankannya proses keteramapilan membaca seefektif mungkin yang mengacu
pada meningkatnya kemampuan yang efektif dalam membaca materi yang akan
disampaikan. Hal ini dipengaruhi dengan kecepatan dalam membaca juga
memahami isi dari keseluruhan materi tersebut.

2. Melatih diri dalam menggabungkan review bacaan yang diambil dari berbagai
sumber atau referensi
Ketika kita melakukan kegiatan penulisan Karya Ilmiah sudah seharusnya
menggunakan banyak referensi yang kita gunakan sebagai arti sitasi dalam
memperkuat argumen yang kita gunakan. Melalui kegiatan tersebut, kita selaku
orang yang melakukan penelitian akan semakin terlatih dalam menggabungkan
bacaan yang diambil dari berbagai macam sumber untuk kita susun kembali.
Dengan melakukan Penulisan Karya Ilmiah ini kita harus merekontruksi materi
yang kita baca dengan menggunakan bahasa diri kita sendiri, sesuai dengan
pemahaman nalar kita akan beragam materi yang telah kita baca.

14
3. Membiasakan diri dengan kegiatan kepustakaan
Salah satu manfaat yang bisa kita dapat ketika melakukan kegiatan Penulisan
Karya Ilmiah adalah bisa membiasakan diri dengan kegiatan kepustakaan. Karena
dengan melakukan kegiatan ini pastinya membutuhkan banyak sekali rujukan atau
referensi yang diambil, sehingga hal ini membuat kita semakin mengenal kegiatan
yang berkaitan dengan kepustakaan. Hal ini menjadi sangat bermanfaat sekali bagi
kita karena akan membuat soft skill secara tidak langsung yaitu bisa dengan mudah
mencari referensi bilamana ada tugas yang bersangkutan dengan kegiatan
kepustakaan.

4. Meningkatkan tupoksi antara data dan fakta secara lugas dan sistematis
Melakukan Penulisan Karya Ilmiah, maka pasti melakukan proses Penelitian
didalamnya. Dengan dilakukannya penelitian tersebut, penulisan dalam materinya
sudah ditentukan sesuai dengan tema penelitian yang diambil. Jenis data yang kita
ambil dari proses penelitian harus disusun sedemikian rupa secara lugas juga
sistematis dengan mengikuti kaidah penulisan yang sudah ditentukan. Dengan
menggunakan kaidah yang ditentukan maka akan menghasilkan informasi baru
yang sangat berguna bagi para pembaca, khususnya pembaca dengan bidang ilmu
yang sama.

5. Mendapatkan kepuasan intelektual


Dengan melakukan Penelitian dan dituangkan pada bentuk Karya Ilmiah, maka
kita akan mendapatkan rasa kepuasan intelektual itu sendiri, ditambah dengan
karya yang kita buat dikutip atau disitasi oleh orang lain. Maka akan timbul rasa
berbangga diri atas karya ilmiah intelektual yang telah kita buat, hal ini setidaknya
menunjukan bahwa pesan yang kita sampaikan dalamm karya tersebut sudah
dipahami oleh para pembaca. Dan karya yang kita buat akan menjadi rujukan
dalam penelitian selanjutnya, sehingga menjadi suatu pprestasi tersendiri bagi diri
masing–masing.

6. Memperluas dunia ilmu pengetahuan


Salah satu lagi manfaat yang bisa kita dapatkan adalah menambah ilmu
pengetahuan yang semakin luas akibat kita selalu membaca banyak referensi dan
melakukan kegiatan kepustakaan. Selain itu, Karya Ilmiah yang sudah
dipublikasikan maka akan banyak pembaca yang mereviewnya sehingga bisa
mengembangkan materi yang ada dalam penelitian kita. Apabila penelitian yang
kita lakukan hanya menjadi konsumsi pribadi, tentu Karya Ilmiah yang kita buat
tidak akan memberikan sumbangan apapun pada Dunia ilmu pengetahuan. Akan
tetapi jika kita publikasikan karya ilmiah tersebut maka hasil Penelitian yang sudah
kita lakukan dan dituangkan dalam bentuk Karya Ilmiah akan menambah wawasan
baru dan sangat bermanfaat bagi orang lain.

15
7. Sebagai rujukan untuk bahan materi penelitian selanjutnya
Dengan membuat penelitian di suatu bidang keilmuan, pastinya karya yang kita
buat akan menjadi rujukan atau referensi pada penelitian selanjutnya di bidang ilmu
yang sama. Dengan membuat Karya Ilmiah entah bertaraf Nasional ataupun
Internasional maka bisa menjadi acuan untuk para peneliti yang serupa bahkan
berbeda dengan bidang keilmuwan yang kita tekuni. Bisa saja Karya Ilmiah kita
memberikan mereka ruang untuk bisa melengkapi hasil Penelitian yang serupa,
sehingga penelitian yang kita lakukan menjadi sangat bermanfaat sekali.

8. Bersifat abadi
Terakhir dengan membuat suatu proses penelitian maka Karya Ilmiah kita akan
bersifat abadi. Sehingga diakui untuk kemajuan Ilmu Pengetahuan Dunia. Dengan
begitu Karya yang kita buat selain bermanfaat untuk banyak orang juga menjadi
suatu kenangan tersendiri bagi kita. Ditambah Karya Ilmiah kita dipakai oleh
banyak orang untuk menjadi rujukan dalam bidang ilmu mereka. Kita juga diberi
kesempatan untuk membuat Karya Ilmiah sebaik mungkin, agar bisa dimanfaatkan
oleh banyak orang.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Karangan ilmiah merupakan sebuah karya tulis yang mematuhi aturan tertentu
dalam penyajiannya dan dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu laporan hasil
penelitian dan hasil pemikiran ilmiah. Dalam pembuatan sebuah karangan ilmiah,
terdapat serangkaian langkah penting yang harus diikuti. Pertama, penulis perlu
memilih topik atau tema yang problematis dan terbatas, yang menjadi fokus dari
karangan tersebut. Langkah selanjutnya adalah pengumpulan informasi dan bahan dari
berbagai sumber, seperti buku, jurnal, dan data-data terkait. Setelah data terkumpul,
penulis perlu melakukan evaluasi data dan menganalisisnya dengan cermat. Proses
pembuatan karangan ilmiah ini tidak hanya membantu penulis untuk mengembangkan
keterampilan penulisan ilmiah, tetapi juga memungkinkan pembaca untuk memahami
topik yang dibahas dan memperoleh pengetahuan baru. Selain itu, karangan ilmiah
berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dengan menyajikan penelitian
dan pemikiran yang berdasarkan pada data dan argumen yang kuat. Dengan demikian,
karangan ilmiah memainkan peran penting dalam dunia akademik dan penyebaran
ilmu pengetahuan.

4.2. Saran
Berikut adalah saran dalam membuat karangan ilmiah, terdapat beberapa langkah-
langkah yang perlu diikuti. langkah yang perlu diikuti. Berikut adalah langkah-
langkah tersebut:
1.Memilih topik atau tema: Pilihlah topik atau tema yang problematis dan terbatas,
yang menjadi fokus dari karangan ilmiah tersebut.
2.Pengumpulan informasi dan bahan: Cari informasi dan data dari berbagai sumber,
seperti buku, jurnal, dan data-data terkait.
3.Evaluasi dan analisis data yang telah Anda kumpulkan dengan menggunakan met
ode atau teknik yang sesuai. Pastikan bahwa data yang Anda gunakan valid dan dap
at mendukung argumen yang Anda sampaikan dalam karangan.
4.Penyusunan kerangka tulisan: Buatlah kerangka tulisan yang berguna agar tulisan
tidak menyimpang dari tema. Kerangka tulisan ini juga membantu menghindari ke
mungkinan terlupa dan mempermudah dalam mengkaji point-point
penting secara kritis.
5.Gunakan bahasa yang formal dan baku: Karangan ilmiah harus menggunakan
bahasa yang formal dan baku. Hindari penggunaan bahasa slang atau kata-kata
yang tidak sesuai dengan konteks ilmiah.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, A. (2023, February 2). Ciri-Ciri Karangan Ilmiah - Pendidikan. Pendidikan.


https://pendidikan.matamu.net/ciri-ciri-karangan-ilmiah/
Gazali,E.(12 November 2006).menulis artikel ilmiah .cirebon: iain syekh nurjati
http://repository.syekhnurjati.ac.id/681/1/Materi%20Menulis%20Makalah%20ilmiah.pdf
Ayu Rifka Sitoresmi. (2021, October 25). Tujuan Penulisan Karya Ilmiah, Lengkap dengan
Struktur dan Manfaatnya. Liputan6.com; Liputan6.
https://www.liputan6.com/hot/read/4693185/tujuan-penulisan-karya-ilmiah-lengkap-dengan-
struktur-dan-manfaatnya?page=9
Unknown. (2017, August 3). Syarat-syarat Karya Ilmiah | Prinsip-prinsip Umum yang
Mendasari Penlisan Sebuah Karya Ilmiah | Bahasa Baku dalam Karya Ilmiah. Blogspot.com;
Blogger. https://tktugas.blogspot.com/2017/08/syarat-syarat-karya-ilmiah-prinsip.html
Ayu Rifka Sitoresmi. (2021, October 25). Tujuan Penulisan Karya Ilmiah, Lengkap dengan
Struktur dan Manfaatnya. Liputan6.com; Liputan6.
https://www.liputan6.com/hot/read/4693185/tujuan-penulisan-karya-ilmiah-lengkap-dengan-
struktur-dan-manfaatnya?page=9
Vanya. (2022, July). Perbedaan Karya Ilmiah dan Non-Ilmiah - Kompas.com. KOMPAS.com;
Kompas.com. https://amp.kompas.com/skola/read/2022/07/01/090000669/perbedaan-karya-
ilmiah-dan-non-ilmiah
Unknow. (2017,Agustus 16). Definisi,Ciri,Sifat karya ilmiah.
https://saifedia.blogspot.com/2017/08/definisi-ciri-sifat-karya-ilmiah.html#
Yusuf Abdhul Azis. (2023,Maret 10). Sistematika Karya Ilmiah.
https://deepublishstore.com/blog/sistematika-karya-ilmiah/
Fadhol. (2023,Februari 23). Pengertian Karya Ilmiah Menurut Para Ahli Dan Jenis-Jenis
Karya Ilmiah.https://blog.maukuliah.id/pengertian-karya-ilmiah-menurut-para-ahli-dan-
jenis-jenis-karya-ilmiah/
Isna Dwi Setianingsih.Unknow.Makalah Tentang Karya Ilmiah.
https://www.academia.edu/33259033/MAKALAH_TENTANG_KARANGAN_ILMIAH_docx
widuri.raharja.info pertama kali diindeks oleh Google pada Januari 2013.
https://widuri.raharja.info/index.php?title=Cara_membuat_karya_ilmiah
Ferdiansah R. 2022. Manfaat Penulisan Karya Ilmiah. Green Publisher. Diakses pada 4 nov
2023. https://greenpublisher.id/blog/manfaat-penulisan-karya-ilmiah/

18

Anda mungkin juga menyukai