Anda di halaman 1dari 41

MAKALAH

PENULISAN MANUSKRIP DAN TEKNIK PENGAJUAN


PUBLIKASI JURNAL TERINDEK NASIONAL DAN
INTERNASIONAL

(Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Riset Keperawatan)

Dosen : Nur Intan Hayati Husnul K,sv S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun oleh :

Riski Nurul Insani 191FK03082

Deden Selamet Riyadi 191FK03083

Dina Rosmawati 191FK03085

Muhamad Syatibi A 191FK03128

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA


2023

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini. shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Kita
Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya dan kita selaku
umatnya hingga akhir zaman.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna hal ini karena
kemampuan dan pengalaman kami yang masih ada dalam keterbatasan. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 09 Januari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................... 2
1.4 Metode........................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan.................................................................... 3

BAB II Tinjauan Teori

2.1 Laporan Penelitian......................................................................... 4


2.1.1 Jenis-Jenis Laporan Hasil Penelitian.................................... 4
2.1.2 Fungsi Laporan..................................................................... 4
2.1.3 Manfaat Laporan.................................................................. 4
2.1.4 Tujuan Laporan.................................................................... 4
2.2 Publikasi Hasil Riset..................................................................... 5
2.2.1 Definisi Publikasi Hasil Riset............................................... 5
2.2.2 Fungsi Publikasi................................................................... 6
2.2.3 Jenis-Jenis Publikasi............................................................. 6
2.2.4 Jurnal Ilmiah......................................................................... 6
2.3 Teknik Memasarkan Karya Tulis Ilmiah....................................... 8
2.4 Layak Dimuat................................................................................ 12
2.5 Prinsip-Prinsip Penulisan Hasil Riset............................................ 16

ii
2.6 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah.............................................. 17

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.................................................................................. 32

3.2 Saran............................................................................................. 32

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab I pendahuluan kami akan membahas tentang latar belakang dari


publikasi hasil riset, prinsip penulisan hasil riset, sistematika penulisan karya
ilmiah, tujuan penulisan, metode yang digunakan, ruang lingkup dan sistematika
penulisan.

I.I Latar Belakang

Publikasi adalah tahap terakhir dalam menulis karya tulis ilmiah. Menyusun


karya tulis ilmiah dan mempublikasikannya bukan hanya tanggung jawab guru,
peneliti, dan pengembang lain, melainkan tanggung jawab banyak orang. Sebelum
mempublikasikan karyanya, seorang penulis dituntut untuk mampu menyuarakan
pengetahuannya, memecahkan masalah dengan membaca keadaan sekitar,
menstimulasi permasalahan dari berbagai sudut pandang atau sekadar
mengungkapkan ekspresi emosionalnya dalam memandang suatu permasalahan ke
dalam sebuah karya tulis ilmiah.
Menyusun karya ilmiah yang berbobot membutuhkan waktu, tenaga pikiran
dan fisik yang ekstra. Mulai dari membaca buku sebanyak mungkin yang terkait
dengan penulisan karya tulis ilmiah hingga mengintegrasikan energi otak kanan
dan otak kiri. Hal tersebut dilakukan agar tulisan yang dihasilkan memiliki
kupasan yang komprehensif dan mendalam. Adapun hal lain yang harus
diperhatikan oleh penulis adalah dimensi-dimensi keterkaitan karya tulis
ilmiahnya dengan keteraksesannya dengan pembaca budiman. Intinya penulis
juga harus menyesuaikan tulisannya dengan sasaran pembaca.
Hal-hal yang berkaitan dengan tahap-tahap publikasi sangat menarik untuk
diulas secara gamblang, maka dari itu penulis mencoba mengulas pembahasan
tentang publikasi, mulai dari kiat-kiat memasarkan naskah karya tulis ilmiah,
teknik menembus publikasi (jurnal, media massa, koran), contoh-contoh surat

1
2

pengantar ke penerbit dan surat penawaran seminar dan lokakarya serta sajian
tulisan pada sub-bab yang terakhir yaitu harga mahal sebuah karya tulis.
Sistematika karya ilmiah adalah cara penyusunan dan penulisan suatu karya
ilmiah dengan baik dan benar atau bisa disebut juga dengan penulisan dan
penyusunan yang sesuai dengan aturan.
Pengertian karya ilmiah adalah sebuah karya tulis yang mana didalam isinya
mengungkapkan suatu pembahasan yang lengkap dan secara ilmiah yang
dituliskan oleh seorang penulis.Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis
dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah juga biasanya ditulis untuk
mencari sebuah jawaban mengenai sesuatu hal yang di teliti dan untuk
membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan
tersebut. Biasanya tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang
baru (aktual) dan belum pernah ditulis oleh orang lain agar terlihat beda dan
terkesan baik.Istilah karya ilmiah adalah mengacu kepada sebuah karya tulis yang
menyusun dan menyajikan berdasarkan pada suatu kajian ilmiah dan cara kerja
ilmiah.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian makalah
seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain
yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain
dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan publikasi ilmiah?

1.3Tujuan Penulisan

Pada tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan


memahami tentang publikasi hasil riset, prinsip penulisan hasil riset dan
sistematika penulisan karya ilmiah.
1.4 Metode
3

   Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan


atau memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi. Adapun
metodologi yang penulis gunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan
yang ditemukan adalah dengan metode studi kepustakaan
dengan cara membaca buku – buku dan berdiskusi untuk mengambil
kesimpulan.
1.5 Sistematika Penulisan 
Untuk mempermudah dalam memahami makalah ini, kami membuat
sistem penulisan yang terdiri dari tiga bab, yang dimana tiap – tiap bab saling
berhubungan, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN 
Pada bab ini diuraikan secara singkat pembahasan tentang latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, metode, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Pada bab ini kami membahas tentang publikasi hasil riset, prinsip penulisan
hasil riset dan sistematika penulisan karya ilmiah.
BAB III PENUTUP
Pada bab ini kami mengambil kesimpulan yang bisa diambil dari seluruh
materi yang diharapkan bisa bermanfaat bagi kami dan pembaca
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Laporan Penelitian 


Laporan penelitian merupakan suatu media atau dokumen komunikasi
antara peneliti dengan masyarakat umum terutama pembaca yang ditargetkan
atau yang berkepentingan dengan penelitian yang telah dilakukan tersebut.
2.1.1 Jenis-jenis Laporan Hasil Penelitian 
Adapun jenis-jenis laporan hasil penelitian adalah sebagai berikut: 
1) Laporan lengkap
2) Catatan penelitian pendek untuk publikasi jurnal akademik
3) Monografi atau working paper dimana yang diutamakan adalah
pengutaraan interpretasi sementara
4) Makalah atau artikel jurnal akademik
5) Makalah atau artikel untuk press release untuk menarik perhatian
membaca secara lengkap
6) Buku di mana pengorganisasiannya disesuaikan dengan format buku. 
2.1.2 Fungsi Laporan 
1) Memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan
2) Memberitahukan atau menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan,
keputusan atau pemecahan masalah
3) Merupakan sumber informasi 
4) Merupakan bahan untuk pendokumentasian.
2.2.3 Manfaat Laporan
Laporan kegiatan merupakan alat yang penting untuk :
a. Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan pimpinan.
b. Bahan penyusunan rencana kegiatan berikutnya.
c. Mengetahui perkembangan dan proses peningkatan kegiatan.
d. Data sejarah perkembangan satuan yang bersangkutan dan lain-lain.
2.1.4 Tujuan Laporan 

4
5

1) Mengatasi suatu masalah


2) Mengambil suatu keputusan yang lebih efektif
3) Mengetahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah
4) Mengadakan pengawasan dan perbaikan
5) Menemukan teknik–teknik baru.
 
2.2 Publikasi Hasil Riset 
2.2.1 Definisi Publikasi Hasil Riset
Publikasi ilmiah adalah dokumen dokumen yang berguna untuk
mengkomunikasikan metoda metoda dan prestasi yang di hasilkan oleh studi
akademik dan penyelidikan riset kepada profesi lain (Dorothy, 2000) 
Publikasi ilmiah adalah publikasi hasil penelitian (karya ilmiah) dalam
jurnal, proceedings atau buku. Steven R.Covey, (BPSDM-Kemendikbud,
2012) menyebutkan bahwa kegiatan publikasi ilmiah adalah salah satu
bentuk upaya untuk memperbaharui mental.

Imam Ali bin Abi Thalib pernah menuliskan kata-kata dengan tinta
emas beliau yakni Ikatlah ilmu dengan jalan menuliskannya. Dari kata-kata
beliau dapat kita ambil pemahaman menulis hasil penelitian, PTK, dan
pengalaman nyata di bidang pembelajaran bermakna mengikat apa yang
telah ditemukan, diperoleh, dialami, dan dicapai di bidang ini. Temuan-
temuan penelitian itu akan mati atau hanya sebatas”harta karun” mana kala
tidak dipublikasikan.

Menulis karya publikasi atau karya tulis pada umumnya, intinya adalah
memasarkan dan menjual kepada publik mengenai segala sesuatu yang
terkait dengan bidang ini (Sudarwan, 2010 hal 18). Di samping itu,
menyusun karya publikasi ilmiah intinya adalah menata gagasan dan temuan
untuk dinikmati pembaca. Gagasan atau temuan itu memiliki nilai sosial,
ekonomi, dan kemanusiaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Publikasi karya tulis ilmiah dan sejenisnya dapat disajikan dalam


bentuk buku, artikel ilmiah, artikel online, atau dikemas dalam bentuk
6

sebuah karya ilmiah populer. Di dalamnya terkandung proses-proses yang


meliputi (Sudarwan, 2010 hal 19):

a. Pengembangan teks tulisan.


b. Memasarkan pengalaman, pengetahuan, dan produk teknologi.
c. Ekspresi atas verifikasi focus yang ditulis
d. Jembatan antara produk pemikiran dan teoretik dengan operasi-operasi
komponensial.
e. Pemecahan masalah yang berkaitan dengan subtansi dan fokus tulisan.
f. Memfasilitasi rekontekstualisasi pengalaman dan pengetahuan atau
produk teknologi yang dihasilkan.
g. Proses hubungan transformasional sesama pakar atau kelompok peminat. 
2.2.2 Fungsi Publikasi
a. Sarana komunikasi penelitian.
Tugas utama dari seorang peneliti adalah komunikasi dengan
komunitas ilmiah yang lebih luas.
b. Publikasi sebagai informasi
Publikasi sebagai informasi atau ajakan atau warta, yang memuat
sekilas kegiatan hasil penelitian.
c. Profesionalisme 
1) Meningkatkan profesionalisme.
2) Salah satu unsur utama.
3) Memperoleh angka kredit sesuai dengan peranannya
2.2.3 Jenis – jenis publikasi
a. Jurnal, 
b. Prosiding, 
c. Poster,   
d. Seminar,  
e. Laporan penelitian,   
f. Artikel Ilmiah,
2.2.4 Jurnal Ilmiah
7

Jurnal ilmiah dapat didefinisikan sebagai bentuk publikasi ilmiah


berkala yang memuat hasil kegiatan bidang keilmuan tertentu, baik
berupa hasil pengamatan empirik maupun kajian konseptual, yang
bersifat penemuan baru, maupun koreksi, pengembangan,
dan penguatan terhadap paradigma, konsep, prinsip, hukum, dan teori
yang sudah ada. Jurnal ilmiah merupakan sarana komunikasi antar
anggota komunitas bidang keilmuan tertentu.
Dengan sarana ini, para ilmuwan berinteraksi satu sama lain dan
saling mengisi untuk membangun suatu bidang keilmuan. Konsekwensi
dari karakteristik yang mengarah pada eklusivitas bidang keilmuan
menyebabkan pembaca suatu jurnal ilmiah menjadi relatip terbatas.
Keterbatasan pembaca menyebabkan sering penerbitan jurnal ilmiah
tidak memiliki kelayakan finansial.Keberadaan jurnal ilmiah
disebabkan kebutuhan nyata masyarakat ilmiah, untuk, (a) memperoleh
kritikan, saran, dan masukan lainnya bagi karyanya, (b) pengakuan
keilmuan dan promosi jabatan, (c) rujukan terbaru, (d) ide aktual untuk
kajian lanjutan, dan (e) mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. 
Dengan demikian, kesinambungan jurnal ilmiah sangat tergantung
pada kuatnya komitmen organisasi profesi dan lembaga perguruan
tinggi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal
ilmiah seyogyanya memuat (a) kumpulan informasi terbaru, (b) hasil
objektif dari sebuah kajian ilmu, dan (c) rekomendasi.
Untuk memperoleh bahan seperti yang dimaksud, maka harus
dilakukan langkah-langkah metode ilmiah. Isi jurnal ilmiah seyogyanya
adalah hasil penelitian. Walaupun demikian, dimungkinkan pemuatan
artikel konseptual dan telaah (review). Artikel jurnal ilmiah diharapkan
aktual dan berguna meskipun penulisan artikel tersebut telah dilakukan
dalam waktu yang cukup lama.
Dengan kata lain tetap dapat dimanfaatkan sebagai sumber
pengetahuan. Hasil penelitian ilmiah merupakan sumber artikel jurnal
8

ilmiah. Artikel hasil penelitian merupakan tulisan yang paling sering


dimuat dalam jurnal ilmiah. Sehingga ada identifikasi bahwa jurnal
ilmiah adalah kumpulan artikel hasil penelitian ilmiah.  
 
2.3 Teknik Memasarkan Karya Tulis Ilmiah

Setelah menghasilkan sebuah karya tulis ilmiah, langkah yang harus


dilakukan oleh para penulis adalah mempublikasikannya. Tentunya sudah
menjadi impian seorang penulis agar tulisannya dapat dipublikasikan dan
dimuat baik melalui media massa maupun melalui cara lainnya.langkah-
langkah yang harus diambil dalam mempublikasikan karya tulis ilmiahnya:

a. Mengirimkan naskah ke media atau penerbit

Dalam mempublikasikan karyanya penulis bisa mengirimkan tulisannya


atau karya buku ke penerbit.Bila naskah belum jadi kita bisa mengirimkan
proposal terlebih dahulu. Untuk mempermudah penerbit dalam mempelajari
naskah yang kita kirimkan, sebaiknya kita melampirkan proposal pengajuan
naskah beserta foto kopi naskah yang akankita kirimkan. Bahkan jika
naskah yang kita tulis belum selesai, kita bisa mengajukan proposalnya
terlebih dahulu ke penerbit. Ada beberapa carapengiriman proposal dan juga
naskah ke penerbit:

1) Proposal

Proposal bisa dikirimkan dengan berbagai carasebagai berikut:

a) Langsung

Penulis dapat mengirimkan langsung proposal naskah dan


mengantarkannya kepada pihak yang berkompeten. Proposal sebaiknya
dimasukkan ke dalam amplop yang layak, dengan nama dan alamat
penerima yang jelas, serta nama dan alamat anda.

b) Pos
9

Penulis juga bisa menggunakan jasa pengiriman seperti pos


atau kurir. Gunakan pengiriman tercatat atau kilat khusus yang yang
memberikan tanda terima pengiriman.

c) Faksimile

Anda harus memastikan proposal yang yang tercetak dengan tinta hitam
dan mudah untuk dibaca untuk menghindari ketidakjelasan pada waktu
proposal diterima dalam bentuk faksimile. Bila tulisan dikirim dengan
warna selain hitam maka tulisan akan menjadi kabur atau bahkan tidak bisa
dibaca sama sekali.

d) Email

Kini jasa email banyak digunakan oleh penebit. Penulis tidak hanya


dapat mengirimkan proposal ke penerbit tapi juga sekaligus naskahnya. File
bisa dikirim seluruhnya dengan menggunakan fasilitas attachment. Email
juga merupakan sarana yang efektif untuk komunikasi antara penerbit dan
penulis.

2) Naskah

Untuk mengirimkan naskah karya tulis ilmiah kepada penerbit kita bisa
mengirimkannya lewat:

a) Langsung

Memasukkan naskah ke kantong plastik sebelum membungkusnya ke


dalam amplop adalah upaya preventif untuk menghindari naskah dari
kerusakan. Naskah dapat diberikan langsung kepada pihak yang
berkompeten dan tanda terima dari si penerima harus diterima.

b) Pos

Naskah dapat dikirim melalui media pos. Pengiriman naskah tercatat


melalui pos harus dilengkapi dengan tanda terima. Penulis sebaiknya
memasukkan amplop kosong yang sudah dilengkapi dengan alamat
10

pengirim dan perangko secukupnya agar penerbit mudah mengirimkannya


kembali jika naskah ditolak.

c) Email

Pengiriman naskah juga bisa dilakukan via email melalui fasilitas file
attachment. Namun sebaliknya dikonfirmasi terlebih dahulu kepada penerbit
yang dituju apakah penerbit bersedia menerima naskah melalui email atau
tidak karena tidak semua penerbit bersedia menerima naskah melalui
email. Setelah anda mengirimkan naskah via email, sebaiknya
mengkorfimasi penerbit  yang bersangkutan untuk mengecek apakah email
anda sudah diterima dengan baik. Hal ini perlu dilakukan karena terkadang
timbul masalah dalam pengiriman naskah via email, misalnya kesibukan
server email yang menyebabkan email yang dikirim tidak masuk ke alamat
email yang dituju.(Sutanto, 2010 hal 145-147)

b. Menunggu lampu hijau dari redaksi

Setelah tulisan dikirim, kita tinggal menuggu lampu hijau dari redaksi
apakah memuat tulisan atau tidak.Untuk menunggu kabar dari media yang
kita kirimi tulisan  bisa memakan waktu berkisar dari sehari hingga tiga
bulan, tergantung kepada media yang kita ajukan. Untuk harian biasanya
tenggang waktu menuggu berita  pemuatan lebih cepat dibanding majalah
atau jurnal ilmiah. Untuk majalah atau jurnal ilmiah yang terbitnya bulanan
atau triwulan, redaksi biasanya mengabarkan bahwa artikel yang kita
kirimi akan dimuat pada edisi tertentu.

c. Proses penerbitan

Untuk karya tulis yang berupa buku, setelah penulis menulis naskah
buku teks pelajaran, proses selanjutnya adalah menerbitkannya
sehingga menjadi  buku teks pelajaran.(Sitepu, 2012 hal 175) Tahap dalam
publikasi ilmiah ini adalah proses penerbitan dan pemasaran. Sebelum
diterbitkan buku itu akandiedit terlebih dahulu. Setelah buku terbit dan
dikirimkan oleh percetakan ke gudang penerbit, maka tahap berikutnya
11

adalah memasarkannya. Kegiatan utama pemasaran buku adalah promosi,


distribusi, dan penjualan.  Dilihat dari tiga unsur utama diatas, kita dapat
menggolongkan pola pemasaran penerbit ke dalam tiga golongan besar.

Golongan pertama adalah penerbit yang mempercayakan


pendistribusiannya kepada distributor tunggal. Penerbit yang masuk
kedalam golongan ini hanya cukup berhubungan dengan distributor
tunggalnya.

Golongan kedua adalah penerbit yang mendistribusikan buku-bukunya


ke beberapa distributor/ grosir dan toko buku.

Golongan terakhir adalah penerbit yang sama sekali tidak mengandakan


tokmo buku dalam pemasarannya. Penerbit golongan ini menerapkan modus
penjualan langsung (direct selling). Para penjualnya biasanya mendatangi
komunitas tertentu misalnya arisan ibu-ibu. (A. Rahmat, 2008 hal 133-134)

d. Teknis Menembus Publikasi Ilmiah


Suatu karya tulis ilmiah pantas untuk dipublikasikan dan dimuat di
media massa atau sebagainya apabila karya tulis tersebut berkualitas dan
memiliki conten yang berbobot, baik itu dari segi judul, isi, bahasa, serta
dari segi format penulisannya.
 
1) Memulai menulis
Media massa umunya menyediakan ruang khusus untuk penulis kolom
ini. Kolom ini juga merupakan wahana persaingan terbuka bagi para penulis
siapa pun, meski sesekali redaksi itu juga memanfaatkannya. Oleh karena
sifatnya bersaing, karya tulis ilmiah siapa yang paling cepat, paling baik,
dan paling cocok dengan visi dan misi media itu memiliki peluang besar
untuk dimuat.
Menulis di media massa itu sangat menarik, meski tidak selalu mudah,
terutama bagi penulis pemula. Bagi penulis pemula, menulis di
media massa merupakan perjuangan tersendiri. Penulis pemula, laksana
12

produk baru yang jika tidak bisa memasarkannya dengan cara menyentuh


alam sadar pembeli, akan sulit laku. Sangat mungkin redaktur terlebih
dahulu ingin mengenali siapa yang menawarkan sebuah tulisan. Berbeda
dengan penulis yang sudah terkenal, redaktur tidak lagi bertanya-tanya
mengenai siapa dia, melainkan langsung berfokus pada apa yang ditulisnya.
Namun demikian , perlu disadari bahwa setiap penulis itu berawal dari
pemula terlebih dahulu.
2) Tidak ada kata gagal
Setelah seorang penulis mengirimkan tulisannnya ke redaktur. Jangan
menggunakan kata “gagal” ketika tulisan ditolak oleh redaktur. Meski tidak
dimuat, penulis akan tetap diuntungkan, karena dengan menulis itu dia akan
memperoleh pengalaman langsung atas substansi tulisannya. Juga menerima
pengalaman langsung dari respon redaktur. Terimalah pengalaman itu
sebagai kemenangan karena tidak ada gunanya meresapi ketidaknyamanan.
Bagi penulis pemula, perlu diperhatikan bahwa tidak pernah akan gagal
menulis di media massa, kecuali kalau memulainya. Ketika mulai
memberanikan diri menulis, ketika itu pula potensi gagal
berawal. Sebaliknya, keberanian mencoba itu pulalah yang akan mengawali
keberhasilan menulis di media massa. Perlu kita ketahui, dalam dunia
menulis di media massa terjadi persaingan yang sangat ketat.
2.4 Layak Dimuat
Tidak ada formulasi yang paling akurat untuk memastikan apakah sebuah
karya tulis yang dikirim akandimuat pada rubrik opini media massa. Cara
yang paling baik adalah berani memulai dan tidak merasa takut
apakah akan dimuat atau tidak. Ketika tidak dimuat ikuti saran –saran
redaktur. Transformasikan saran-saran itu ketika membuat tulisan baru.
Kriteria dan syarat agar suatu karya ilmiah layak untuk dipublikasikan,
antara lain sebagai berikut:
a) Pada umumnya media massa hanya akan memuat tulisan yang sesuai
dengan visi, misi, dan karakter media tertentu (Sudarwan, 2010 hal 58).
b) Gagasan yang futuristik.
13

Sebagian koran suka memuat opini yang futuristik atau berupa pemikiran


yang proyektif penulisnya. Tentu saja bukan sekedar khayalan melainkan
sebuah ramalan ilmiah, pemikiran yang ke depan secara nisbi dapat
dipertanggungjawabkan. Seperti contoh artikel  tentangakan
tenggelamnya bumi akibat global worming (Sudarwan, 2010 hal 58)
c) Keunikan atau keklasikan gagasan.
Gagasan atau praktik lama yang dimodifikasi, karena dipandang
masih relevan dengan tuntutan zaman atau layak disegarkan kembali
secara kekinian.
d) Penggunaan bahasa yang baik dan benar, serta memenuhi kriteria
sopan dan santun secara sosial.
Penggunaan bahasa yang bernilai kritik sosial atau menjadi penting,
tapi harus ada batasnya alias tidak terlalu vulgar (Sudarwan, 2010 hal
59). Untuk karya tulis di media koran dan majalah hendaknya
menggunakan bahasa ilmiah populer, tulisan yang menggunakan bahasa
ilmiah populer akan menarik perhatian redaks ( Mudrajad, 2009 hal
143). Perlu diperhatikan, dalam karya tulis ilmiah yang berupa artikel,
dalam penggunaan ragam tulis mau tidak mau, kita dituntut tunduk pada
kaidah gramatika, kaidah ejaan, dan kaidah istilah yang sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar ( Wahyu, 2006 hal 75)
e) Kemanfaatannya bagi pembaca.
Dalam memilih topik karya tulis haruslah yang bermanfaat dan layak
dibaca. Bermanfaat, berarti bahasan tentang topik itu akan memberi
sumbangan pada ilmu atau profesi bagi pembaca ( Wahyu, 2006 hal 81 ).
f) Tulisan sesuai dengan bidang penulis.
Redaksi akan lebih senang menerima tulisan dari orang yang sesuai
dengan bidangnya.Hal ini merupakan hal yang sangat manusiawi karena
umumnya kita pasti akan lebih percaya pada tulisan seorang dokter
specialis daripada tulisan seorang profesor ekonomi bila sedang berbicara
masalah pencegahan kanker. Maka, tulislah sesuatu yang sesuai dengan
kompetensi, atau paling tidak tidak jauh dari bidang profesi penulis,
14

atau akan jadi lebih baik lagi jika menjadi seorang penulis specialis.


Tidak perlu khawatir karena pada fase awal kita memang
umumnya akan menjadi seorang penulis generalis, yaitu menulis
bemacam-macam tulisan dengan bermacam-macam tema. Namun, ketika
jam terbang kita sudah banyak. Maka kita akan menemukan karakter dan
“tempat kita yang sebenarnya”. Pada saat itulah spesialisasi atau ciri khas
akan terbangun ( Mudrajad, 2009 hal 142).
g) Tema yang spesifik dan aktual.
Judul yang spesifik akan memaksa penulis memberikan kajian yang
lebih dalam karena judul itu membatasi ruang lingkup pembahasan.
Dengan demikian, pembahasan yang diungkapkan lebih bisa terarah dan
mengena pada sasarannya ( Sutanto, 2010 hal 41). Media massa harian
atau koran biasanya tidak mau memuat tema-tema yang basi. Dengan
demikian, penulis harus mengikuti informasi kekinian. Isu-isu besar yang
aktual yang biasnaya menyedot perhatian banyak orang. Isu-isu
semacam iu biasanya akan bertahan lebih lama. Namun demikian, ketika
ada isu atau peristiwa lain yang lebih hangat dan menggema, isu-isu yang
lama tadi masuk kategori basi. Aneka isu besar di masyarakat laksana
gelombang pasang, satu ombak besar akan “ditelan” oleh ombak lain
yang datang secara susul menyusul.
h) Substansi utama atau ide tulisan bukan hasil plagiat atau jiplakan.
Tulisan merupakan hasil karya penulisnya. Jika terjadi komplain atau
tulisan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis rubrik kolom
itu. Dengan karya tulis orisinil tidak berarti bahwa semua substansinya
harus merupakan produk berpikir penulisnya. Istilah plagiat juga
mengandung makna bahwa substansi yang diperoleh dari sumber-sumber
sekunder, kajian pustaka, pendapat orang lain, dan sejenisnya harus
dinyatakan secara jujur. Tulisan yang telah dikirim ke media massaatau
koran tertentu, jangan dikirim ke koran lain. Praktik semacam
ini akan menimbulkan artikel ganda, jika masing-masing koran
memuatnya. Memang ada korantertentu yang memberi toleransi, ketika
15

satu opini dikirim ke dua jenis media massa yang berbeda. Toleransi ini
biasanya dimungkinkan pada koran yang berbeda bahasanya.Seandainya
anda mengirim satu tulisan pada dua koran nasional maupun daerah
dalam waktu yang bersamaan dan ketahuan, sama artinya menciderai
kepercayaan dari redaktur dan tentu saja sanksi bahwa tulisan kita tidak
akan lagi dimuat cukup beralasan karena hal tersebut adalah hal yang
tidak fairdan anda  bisa dinilai serakah karena ingin mendapatkan honor
berlipat ganda dari banyak media dengan satu tulisan anda
tersebut. Dilarang keras mengirimkan karya yang mengandung nsur
plagiarisme.Menurut Jennings (2006), plagiarisme adalah penjiplakan
atau pengambilan karangan, pendapat dan sebagainya dari orang lain dan
menjadikannya seolah-olah karangan dan pendapat sendiri. Plagiat
dapat dianggap  sebagai tindakan pidana karena mencuri hak cipta orang
lain. Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah,
Utorodewi, et.al. (2007) menggolongkan hal-hal berikut sebagai
plagiarisme, yaitu mengakui tulisan dan gagasan orang lain sebagai
tulisan orang lain atau pemikirannya sendiri, menyajikan tulisan yang
sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal-usulnya,
meringkas dan memparafrasakan dengan menyebut sumbernya, tetapi
rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan
sumbernya, meringkas dan memparafrasakan (mengutip tak langsung
atau menulis kembali dengan bahasa yang berbeda maski intinya sama)
tanpa menyebutkan sumbernya (Mudrajad, 2009 hal 145-146)
7. Perbaikan naskah
Penulis jangan menutup diri atau egois menerima saran editor atau
reviewer. Kalau ada saran perbaikan atas naskah publikasi yang dikirim
perbaikilah segera, apalagi ada pemberitahuan batas waktunya. Naskah
publikasi yang telah dikembalikan untuk diperbaiki biasanya disertai dengan
lembaran komentar reviewer  yang bisa bersifat umum atau spesifik. Sangat
mungkin juga disertai dengan tambahan beberapa catatan lain pada naskah
publikasi tersebut.
16

Perbaikilah naskah publiksi sesuai dengan saran, komentar, serta koreksi


yang diberikan. Biasanya pengirim naskah publikasi diminta memberikan
jawaban secara rinci baris demi baris mengenai apa yang diperbaiki. Dalam
kerangka ini penulis dapat saja tidak setuju dengan saran para reviewer,
dengan mengemukakan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah. Guru juga dapat menambahkan hal-hal yang dianggap penting,
meskipun tidak ada saran dari editor.
8. Pengiriman kembali
Perbaikilah segera naskah publikasi sesuai dengan saran dan catatan
redaktur, editor, atau reveiwer. Setelah semua diperbaiki, kirimkan kembali
naskah tersebut beserta jawaban atau komentarnya atas saran para editor
atau reviewer.  Sertakan pula naskah publikasi yang lama berisikan
koreksian. Bersabarlah menunggu respon editor atas naskah yang telah
diperbaiki. Harap perhatikan suratterdahulu, beberapa kopi penulis harus
mengirimkan naskah. Jika tidak ada surat pemberitahuan yang meminta
naskah diperbaiki kembali, ada potensi kuat naskah itu akan dimuat. Pada
saat revisi terakhir biasanya pengirim naskah juga diminta untuk
mengirimkan naskah publikasi dalam bentuk soft copy. Pengiriman melalui
email, web, dan sebagainya, sehingga proses pemuatan berjalan lebih
cepat (Sudarwan, 2010 hal 81).
 
2.5 Prinsip – Prinsip Penulisan Hasil Riset 
1. Objektif, artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karya ilmiah harus
didasarkan kepada data dan fakta.

2. Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan


deduktif. Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan
observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri kesimpulan
umum. Penalaran deduktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan
penyajian fakta yang bersifat umum, disertai pembuktian khusus, dan diakhiri
simpulan khusus yang berupa prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku khusus
17

3. Rasional dalam pembahasan data. Seorang penulis karya ilmiah dalam


menganalisis data harus menggunakan pengalaman dan pikiran secara logis.

 
2.6 Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Sistematika karya ilmiah adalah urutan letak bagian-bagian karya
ilmiah, bagian mana yang harus didahulukan dan bagian yang harus
dikemudiankan. Secara garis besar, bagian yang diletakkan di bagian depan
biasa kita sebut dengan bagian awal, kemudian bagian inti karya ilmiah dan
bagian penutup. 
Secara garis besar karya ilmiah dikelompokkan menjadi dua macam
yaitu yang disusun berdasarkan hasil penelitian kuantitatif dan hasil
kualitatif.
1. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah Hasil Penelitian Kuantitatif
Hal-hal yang disajikan dalam penelitian kuantitaf umumnya bersifat
kompleks, mulai isi kajian terhadap berbagai teori yang substantif dan
mendasar sampai pada hal-hal yang bersifat operasional teknis. Karena
kompleksnya materi yang disajikan, laporan penelitian kuantitatif perlu
diatur sedemikian rupa sehingga pembaca laporan dapat dengan mudah
menentukan setiap bagian yang dicari dan dapat memahaminya secara
tepat.
a) Bagian Awal 1
Bagian ini terdiri atas :
1) Halaman Sampul
Halaman sampul biasanya berisi judul secara lengkap, kata
skripsi, tesis, atau disertasi, nama dan nomor induk mahasiswa
(NIM), lambang perguruan tinggi, nama universitas, fakultas,
jurusan dan waktu (bulan, tahun) lulus ujian. Semua huruf dicetak
dengan huruf kapital, dengan komposisi dan tata letak tiap-tiap
bagian diatur secara simetris, rapi dan serasi.ukuran huruf (font
18

size) yang digunakan antara 12-16 point, jenis huruf konsisten


(misalnya Times New Romans, Arial atau lainnya yang standart).
2) Halaman Judul
Halaman judul terdiri atas dua halaman.Halaman pertama berisi
dan berformat sama dengan halaman sampul. Halaman judul lembar
kedua memuat (1) Judul karya ilmiah secara lengkap diketik dengan
huruf kapital, (2) teks karya ilmiah ditujukan untuk...., (3) nama dan
nomor induk mahasiswa, diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-
huruf pertama dari nama dan NIM, (4) nama lengkap institut,
fakultas dan jurusan diketik dengan huruf kapital, dan (5) bulan
(diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama) dan tahun lulus
ujian.
3) Lembar Persetujuan 
Ada dua macam lembar persetujuan yaitu pertama lembar
persetujuan yang memuat  persetujuan dari pembimbing. Hal-hal
yang dicantumkan pada lembar persetujuan lembar pembimbing
adalah 1) teks Tesis oleh... ini telah disetujui untuk diuji, 2) nama
lengkap dan nomor induk pegawai (NIP) pembimbing utama dan
pembimbing anggota.1
Lembar pengesahan kedua adalah lembar persetujuan yang
berisi pengesahan oleh para penguji, ketua jurusan dan dekan,
pengesahan ini diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh
penulis yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang
diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian.
4) Lembar persetujuan pembimbing
5) Lembar persetujuan dan pengesahan kelulusan
6) Abstrak
Kata abstrak ditulis di bagian tengah halaman dengan huruf
kapital,simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda
titik. Namapenulis diketik dengan jarak spasi dari kata abstrak,
ditepi kiri dengan urutan : nama diakhiri titik, tahun lulus diakhiri
19

dengan titik, judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil
(kecualihuruf pertama dari setiap kata) dan diakhiri dengan titik. 
Kemudian diikuti dengan kata karya ilmiah, tesis atau
disertasidiakhiri dengan koma, diikuti oleh nama jurusan, fakultas,
universitas/ institut, diakhiri dengan titik. Setelah itu
dicantumkan nama  dosen pembimbing utama dan anggota.
Dalam abstrak dicantumkan kata kunci yang ditempatkan paling
bawah teks abstrak. Jumlah kata kunci antara tiga
sampai lima buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi
sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci  dapat ditemukan
dengan mudah judul-judul karya ilmiah beserta abstraknya.
Teks abstrak disajikan dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia
dan Inggris secara padat intisari, yang mencakupi latar belakang,
masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh
dan simpulan. Teks abstrak diketik dengan jarak spasi tunggal,
dengan panjang maksimal satu halaman kuarto atau 250-300 kata.
7) Prakarta
Isi kata pengantar diserahkan pada peneliti.pada dasarnya berisi
ucapan terimakasih pada berbagai pihak yang telah membantu
peneliti untuk dapat menyelesaikan karya ilmiah.
8) Daftar Isi
Dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul sub bab dan
judul subsub bab yang disertai dengan nomor halaman tempat
pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf
kapital, judul sub bab dan subsub bab dengan huruf kecil kecuali
huruf pertama pada setiap kata utama.
9) Daftar Tabel
Lembaran daftar tabel berisi urutan tabel yang terdapat pada
laporan penelitian. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang
terdapat di dalam teks. Jarak antar baris judul tabel diketik dengan
20

spasi ganda, sedangkan judul tabel yang memerlukan lebih dari satu
baris, jarak antar baris diketik dengan spasi tunggal.
 
 
 
10) Daftar Gambar
Lembar daftar gambar berisi urutan gambar yang terdapat pada
laporan karya ilmiah, nomor gambar mengikuti ketentuan
yang sama seperti penomoran daftar tabel.
11) Daftar Lampiran
Lembar daftar lampiran berisi urutan lampiran pada karya
ilmiah. Daftar lampiran ini tidak meneruskan urutan halaman karya
ilmiah. Masing-masing mempunyai urutan halaman
tersendiri.Nomor lampiran digunakan angka Arab : 1, 2, 3,...dst.
12) Daftar Lain (misalnya daftar lambang, daftar singkatan dsb).
 
b) Bagian Inti 
Bagian ini terdiri atas :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah membahas tentang isi latar belakang
menggambarkan alasan pentingnya dilakukan penelitian.tinjauan
pustaka secara ringkas dan padat tentang area yang akan diteliti,
mengupas ide-ide secara keseluruhan yang merupakan kerangka
kerja yang akan dijalani.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah diawali dengan membandingkan
kenyataan atau fenomena dengan harapan sesuai dengan teori dan
konsep. Peneliti akan membuat pernyataan yang sangat mendasar
yang pada penelitian nantinya akan menjawab tujuan penelitian.
1.3 Tujuan Penelitian
21

Tujuan penelitian terdiri dari penjelasan tujuan umum dan


khusus, sehingga pembaca mengerti tentang pentingnya penelitian
ini dilaksanakan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian membahas manfaat untuk
layanan masyarakat dan pendidikan dan perkembangan ilmu yang
berhubungan dengan karya  ilmiah. 
 
• Hipotesis
Pada penulisan hipotesis peneliti menentukan
apakah akan menetapkan hipotesis nol atau alternatif, tergantung
dari prediksi peneliti terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan.
• Definisi operasional terdiri dari :
a.Variable penelitian
b.Definisi operasional
c.Cara ukur
d.Hasil ukur
e.Skala ukur
BAB II KERANGKA TEORITIS
Merupakan bagian yang penting dari serangkaian bagian
penelitiaan. Tinjauan pustaka merupakan suatu analisis dan sintesis
terhadap sumber-sumber yang diperlukan untuk menggambarkan suatu
fenomena yang diketahui atau belum diketahui termasuk teori dan
model yang relevan sebagai pendekatan untuk penyelesaian masalah
dan menjawab tujuan penelitian. Penelitian-penelitian yang dirujuk
harus mempunyai kaitan dengan penelitian
yang akan dilakukan. Rangkuman dari tinjauan pustaka dituangkan
dalam kerangka teori.
Pada pemaparan rujukan yang diambil dari peneliti lain,
perlu disebutkan :
a)Area yang diteliti
22

b)Sampel/partisipan
c)Tempat penelitian dilaksanakan
d)Koefisien realibilitas dan validitas instrumen penelitian tersebut
e)Hasil temuan dan kritik terhadap temuan tersebut
Beberapa petunjuk untuk menelusuri pustaka adalah :
a)Identifikasi berbagai sumber dari buku,artikel, internet dan
document kebijakan.
b) Pilih sumber yang sesuai.
c)Kritik (analisis dan sintesis) sumber tersebut untuk mendapatkan informasi
yang sesuai dengan area penelitian yang dilakukan.
d)Informasi yang diperoleh disajikan dalam bentuk tulisan termasuk
mengintegerasikan hasil penelitian tersebut.
 
Tinjauan pustaka ini akan membantu peneliti untuk membuat kerangka teori
dan kerangka konsep.
2.1  .......
2.2  ........
2.3 Dan seterusnya
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain penelitian
Desain penelitian terdiri dari deskriptif, korelasi, kuasi eksperimen dan
eksperimen. Harus diuraikan apa dan bagaimana hal tersebut akan
dilakukan. Desain penelitian yang digunakan harus sesuai dengan tujuan
dan kerangka konsep penelitian.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah kumpulan dari objek penelitian.Sampel merupakan
gambaran kecil dari populasi yang ditetapkan berdasarkan kriteria dan
dihitung dengan menggunakan formula /rumus yang sesuai.Sampel dipilih
sesuai dengan metode pemilihan sampel. Pada bagian ini juga
ditulisakan carapenghitungan dan pemilihan sampel tersebut.
3.3 Tempat Penelitian
23

Penetapan tempat penelitian harus disertai dengan alasan pemilihan


tempat tersebut.
3.4 Waktu Penelitian
Waktu penelitian (hanya ada pada proposal) terdiri dari waktu persiapan,
pelaksanaan dan penyusunan laporan yang ditampilakan dalam bentuk
“Gant chart”.
3.5 Etika Penelitian
Uraian tentang resiko penelitian yang mungkin timbul pada responden
dan peneliti selamapenelitian serta cara mengatasi resiko termasuk aplikasi
prinsip-prinsip etik yang dipakai. Juga diuraikan bagaimana memperoleh
persetujuan dari calon responden dan persetujuan dari komite etik dan
responden.
3.6 Alat Pengumpul Data
Bagian ini menguraikan data yang akandikumpulkan dan instrumen
penelitian yang akan digunakan dan cara penyusunannya serta
dilampirkan.
3.7 Prosedur Pengumpulan Data
       Bagian ini menguraikan langkah-langkah pengumpulan data secara
rinci.
3.8 Rencana analisis Data
Bagian ini menguraikan bagaimana data yang terkumpul akan diolah
dan dianalisis. Disebutkan pula metode statistik yang digunakan.
BAB IVHASIL PENELITIAN
Hasil merupakan bagian yang utama dalam karya ilmiah, namun
biasanya merupakan bagian yang paling ringkas yang disajikan dalam
bentuk teks, tabulasi atau piktorial agar lebih jelas dengan susunan
sebagai berikut :
a) Pengantar Bab
Berisi penjelasan umum tentang bab hasil, cukup satu paaragraf
b) Penjelasan tentang karakteristik sampel
24

Menggambarkan karakteristik sampel meliputi semua data demografi yang


diambil datanya seprti usia, tingkat pendidikan, agama dll
c) Penjelasan tentang hasil untuk setiap tujuan, pertanyaan penelitian atau
hipotesis penelitian (bila ada).
4.1 Deskripsi Data
4.2 Pengujian Hipotesis
BAB VPEMBAHASAN
Pada bagian ini  peneliti menjelaskan makna hasil
penelitiannya. Pembahasan bukanlah pengulangan ringkasan hasil
penelitian, namun merupakan pembahasan rinci hasil-hasil penelitian yang
dikaitkan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian yang sudah dibahas
ditinjauan teoritis tidak perlu diulang, tetapi hasil yang didapat
dibandingkan, atau diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya. Isi
pembahasan minimal 50% dari jumlah halaman tinjauan pustaka.
Pembahasan terdiri dari :
a) Pengantar bab
Menjelaskan tentang isi / kontens bab ini secara singkat, cukup satu
paragraf
b) Interpretasi dan diskusi hasil
Membandingkan hasil penleitian dengan hasil penelitian
sebelumnaya yang telah dipublikasikan : apakah berlawanan, ataukah
memberikan hasil yang baru. Tiap pernyataan tersebut harus dijelaskan,
dan didukung oleh literatur yang sudah dibahas pada tinjauan pustaka.
c) Keterbatasan penelitian
Berisikan alasan-alasan rasional yang bersifat metodologik akan hasil
penelitian yang didapat.apakah pemilihan desain yang kurang tepat,
populasi dan sampel, atau instrumentasi khususnya uji
validitas. Keterbatasan ini tidak diperuntukkan bagi alasan-alasan yang
berasal dari keterbatasan peneliti seperti terbatasnya waktu penelitian,
terbatasnya literatur yang dibaca atau lain-lain.
d) Implikasi untuk pendidikan
25

5.1 ......
5.2 ......
5.3 dan seterusnya
BAB VIPENUTUP
Bagian ini memuat simpulan hasil pembahasan penelitian secara
sistematis yang berkaitan dengan upaya menjawab hipotesis dan atau tujuan
penelitian. Saran-saran yang disampaikan berkaitan dengan simpulan
penelitian yang telah dilakukan. Saran tersebut harus terkait dengan haisl
penelitian yang dilakukan dapat berupa kebijakan, upaya praktik
penyelesaian masalah yang dihadapi dan aspek yang dapat diteliti lebih
lanjut. Saran tersebut hendaknya dibuat secara operasional sehingga
beremanfaat bagi mereka yang menerima saran tersebut.
6.1 Simpulan
6.2 Saran
2. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah Hasil Penelitian Kualitatif 
Penelitian kualitatif berisi ungkapan gejala secara menyeluruh dan
sesuai dengan konteks (holistik-konstektual) melalui pemngumpulan data
dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen
kunci. Penelitian semacam ini bersifat deskritif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna
dari sudut pandang subjek lebih ditonjolkan dalam pernelitian ini. Ciri-
ciri penelitian kualitatif tersebut sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena
itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi
yang bersifat  kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri
alaminya.
Krangka Sistematika Penulisan Karya Ilmiah Hasil
Penelitian Kualitatif :
a) Bagian awal
Bagian ini terdiri atas: 
Halaman 
Daftar isi
26

Daftar tabel
Daftar gambar
Daftar lampiran
b) Bagian inti
Bagian ini boleh menggunakan beberapa alternatif format, berikut
contoh bagian inti :
Sampul
Halaman judul
Lembar persetujuan (pembimbing dan pengesahan)
Abstrak
Prakarta
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar belakang masalah
1.2Rumusan masalah
1.3Tujuan penelitian
1.4Kerangka teoritis
1.5Kegunaan penelitian
 
BAB II METODELOGI PENELITIAN
2.1 Rekruimen partisipan / informan
2.2 tempat dan waktu penelitian
2.3 etika penelitian
2.4 Prosedur pengumpulan data
2.5 alat bantu pengumpulan data
2.6 Rencana analisis data
BAB IIIPAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
BAB IVPEMBAHASAN
BAB VPENUTUP
c) Bagian akhir 
Bagian ini terdiri atas :
Daftar pustaka
27

Pernyataan keaslian tulisan


Lampiran 
Riwayat hidup
Penjelasan :
a) Isi bagian awal 
Unsur-unsur yang harus ada pada bagian ini samadengan yang ada pada
bagian awal penelitian kuantitatif. Susunan unsur-unsur dan isi uraiannya
juga sama.
b) Isi bagian inti
1) Bab I Pendahuluan
Bab pendahuluan berisi wawasan umum tentang arah penelitian
yang dilakukan. Dengan pendahuluan ini pembaca dapat mengetahui
konteks atau latar belakang penelitian, fokus
penelitian,tujuan penelitian dan kegunaan penelitian. 
Latar belakang masalah
Latar belakang masalah membahas kejelasan identifikasi fenomena
dan berbagai alasan pemilihan fenomena penelitian disertai dengan
berbagai bukti ilmiah yang menyebabkan fenomena tersebut perlu
dipelajari atau diteliti. Selain itu, pada latar belakang dijelaskan
berbagai filosofi yang mendasari fenomena tersebut perlu
dipelajari. Pada bagian ini juga peneliti menceritakan berbagai isu dan
gambaran fenomena yang akan diteliti dengan ditunjang data kualitatif
dari hasil pra penelitian. Dituliskan juga alasan pemilihan daerah atau
area penelitian. Pada bagian akhir menjelaskann landasan filosofis
kenapa fenomena tersebut perlu diteliti secara kualitatif dan dengan
pendekatan kualitatif antara lain: fenomenologi, grounded theory,
etnographi serta mencantumkan alasan memilih pendekatan tersebut.
2) Rumusan masalah
Sama dengan penelitian kuantitatif.
3) Tujuan penelitian
28

Tujuan penelitian memuat deskripsi tujuan umum dan tujuan


khusus dari studi yang dilakukan.
4) Kerangka teoritis/ tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka pada penelitian kualitatif membahas berbagai
literatur yang berasal dari tinjauan teoritis dan tinjauan empiris (hasil-
hasil penelitian terkait dengan fenomena yang akan diteliti). Kedua
sumber tinjauan tersebut harus menggambarkan berbagai isu yang
terkait dengan fenomena yang akan diteliti. Literatur teoritis
membahas berbagai konsep dan teori yang melandasi fenomena yang
dipelajari dan berkaitan dengan fenomena tersebut. Selanjutnya
tinjauan empiris membahas kritisi hasil-hasil penelitian sebelumnya
baik yang berasal dari penelitian kualitatif dan yang berasal dari
penelitian kuantitatif relevan dengan fenomena
yang akan diteliti. Rangkuman dari tinjauan pustaka dituangkan dalam
kerangka teori.
5) Kegunaan penelitian
Manfaat penelitian membahas manfaat penelitian dilakukan bagi
masyarakat, pendidikan dan perkembangan ilmu.
6) Bab IIMetodelogi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan merupakan metode yang
kompatibel dengan tujuan penelitian dan adekuat untuk dapat
menjawab atau menyelesaikan fenomena atau topik yang diteliti. Jika
peneliti menggunakan suatu pendekatan khusus, maka peneliti
melengkapinya dengan berbagai deskripsi tentang tahapan-tahapan
penelitiannya. Pada bab ini harus dicantumkan alasan pemilihan
metode penelitian untuk fenomena yang diteliti.
7) Rekruimen partisipan 
Pemilihan atau seleksi informan/ partisipan harus dijelaskan dengan
metode sampling. Jumlah informan/ partisipan ditentukan berdasarkan
saturasi data, tetapi pada proposal dapat menuliskan prediksi sampel
berdasarkan pengalaman penelitian yang lalu.
29

8) Lokasi dan waktu penelitian


Sama dengan penelitian kuantitatif.
9) Etika penelitian
Sama dengan penelitian kuantitatif
10) Prosedur pengumpulan data
Jelaskan strategi bagaimana data penelitian akandikumpulkan dan
juga dituliskan jika ada teoritikal yang mendasari pengumpulan data
tersebut. Tahapan pengumpulan data harus diuraikan secara rinci.
11) Alat bantu pengumpulan data
Pada penelitian kualitatif, peneliti menjadi alat utama untuk
pengumpulan data. Peneliti kualitatif membutuhkan alat bantu untuk
mengumpulkan data penelitiannya antara lain tape recorder, video dan
catatan lapangan.
12) Rencana analisis data
Diuraikan penjelasan strategi yang digunakan untuk analisis data
misalnya sebutkan cara atau metode siapa yang digunakan untuk
mengolah dan menganalisis data penelitian yang sudah
dikumpulkan. Juga diuraikan bagaimana peneliti mempertahankan
keabsahan data penelitian tersebut.
13) Bab III Paparan Data Dan Hasil Penelitian
Komponen yang dituliskan pada hasil penelitian terdiri dari :
a.Karakteristik informan / partisipan, dan
b.Hasil analisis penelitian
Analisis penelitian disesuaikan dengan metodelogi penelitian
antar lain analisis tema ditulis dalam bentuk skema dan narasi dari
transkrip data penelitian. Dapat juga dilengkapi dengan foto-foto atau
catatan-catatan lapangan lainnya yang mendukung hasil penelitian
yang diperoleh (jika ada).
14) Bab IVPembahasan
Uraian pembahasan terdiri dari :
a.Interpretasi hasil penelitian dan diskusi :
30

Pada bagian ini, peneliti membahas berbagai temuan hasil dalam


penelitiannya yang dibandingkan dan disamakan dengan hasil-hasil
penelitian sebelumnya (compare and contrast). Hasil penelitian
dikaitkan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Selain itu,
berbagai konsep dan teori yang terkait dengan hasil-hasil penelitian
juga digunakan untuk melengkapi pembahasan interpretasi hasil
penelitian.
b.Keterbatasan penelitian
Sama dengan penelitian kuantitatif
c.Implikasi untuk pengembangan ilmu
Dibuat sesuai dengan konteks yang dihasilkan dari hasil atau temuan
penelitian sama seperti kuantitatif.
15) Bab VPenutup
Simpulan penelitian harus mencerminkan refleksi hasil atau temuan
penelitian dan rekomendasi penelitian mencantumkan keberlanjutan
penelitian yang akandilakukan selanjutnya. 
16) Bagian akhir 
Bagian ini tidak menggunakan judul bab, akan tetapi penomoran
halamannya melanjutkan nomor halaman sebelumnya. Bagian akhir
ini terdiri dari :
17) Daftar Rujukan / Pustaka
Bahan yang dimasukkan ke dalam daftar rujukan (pustaka) harus
sudah disebutkan dalam teks. Istilah daftar pustaka digunakan untuk
menyebutkan daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang digunakan
oleh peneliti, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam teks.
18) Pernyataan Keaslian Tulisan
Pernyataan keaslian berisi ungkapan penulis bahwa karya ilmiah
yang ditulisnya tidak merupakan hasil pengambilalihan tulisan atau
pikiran orang lain yang diaku sebagai hasil tulisan atau pemikirannya
sendiri.
19) Lampiran 
31

Bagian ini diawali dengan halaman yang ditulis kata LAMPIRAN


ditengah bidang pengetikan dan diletakkan sesudah daftar
pustaka. Halaman lampiran ini tidak diberi nomor. Halaman
berikutnya adalah lampiran dengan nomor lampiran dinyatakan
dengan angka Arab dan diketik di bagian kanan atas bidang
pengetikan.
Isi lampiran mencakup hal-hal penting yang diperlukan untuk melengkapi
penjelasan, antara lain :
1)Instrumen yang digunakan
2)Informed consent
3)Hasil pengolahan data dengan komputer (hanya untuk laporan
hasil, selanjutnya untuk laporan akhir tidak ditampilkan)
20) Riwayat hidup
Pada daftar riwayat hidup penulis dicantumkan nama,
tempat/tanggal lahir, riwayat pendidikan dan pekerjaan serta artikel
yang pernah dipublikasikan penulis (jika ada).
32
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Publikasi adalah tahap terakhir dalam menulis karya tulis


ilmiah. Menyusun karya tulis ilmiah dan mempublikasikannya bukan hanya
tanggung jawab guru, peneliti, dan pengembang lain, melainkan tanggung
jawab banyak orang. 

Menyusun karya ilmiah yang berbobot membutuhkan waktu, tenaga


pikiran dan fisik yang ekstra.  Hal-hal yang berkaitan dengan tahap-tahap
publikasi sangat menarik untuk diulas secara gamblang, maka dari itu penulis
mencoba mengulas pembahasan tentang publikasi, mulai dari kiat-kiat
memasarkan naskah karya tulis ilmiah, teknik menembus publikasi (jurnal,
media massa, koran), contoh-contoh surat pengantar ke penerbit dan surat
penawaran seminar dan lokakarya serta sajian tulisan pada sub-bab yang
terakhir yaitu harga mahal sebuah karya tulis

3.2 Saran

Diharapkan makalah ini dapat menjadi dasar dalam melakukan penelitian


selanjutnya di lingkup atau bidang keperawatan yang hasilnya dapat
menambah pengetahuan para pembaca.

33
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2010. Karya Tulis Inovatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.
Kuncoro, Mudrajad. 2009. “Mahir Menulis”. Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama.
Leo, Sutanto. 2010. Kiat Jitu Menulis dan Menerbitkan Buku. Jakarta:
PT.Gelora Aksara Pratama.
Rosyadi, A. Rahmad. 2008. Menjadi penulis Professional itu mudah.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Sitepu. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Wibowo, Wahyu. 2006. Berani Menulis Artikel. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai