Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

DISUSUN OLEH :
Salvador Kevin Lay (1907020035)
Alfa Daniela Tassi (1907020233)
Claudia Kewa Gokok (1907020019)
Yoan Casandra Mooy (1907020248)
Juan T. G. N. Warduna (1907020174)
Melsin A. S. Mellu Lani (1907020075)
Alisye R.S. Suy (1907020065)
Christian Kolobani (1907020250)
Satria P. W Pati Awang (1907020148)
Faizaldy Yahya
Primus Seran
James R. Loe

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PRODI PSIKOLOGI
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat Nya sehingga ini makalah
tersusun hingga selesai dengan baik dan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi kewajiban dan syarat untuk bidang studi Bahasa
Indonesia. Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengetahuan
bagi pembaca. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Kupang, November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................... 1
1.3 TUJUAN PENULISAN ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 2
2.1 PENGERTIAN LAPORAN PENELITIAN ...................................................... 2
2.2 SISTEMATIKA DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH .............. 3
2.3 HUBUNGAN GENRE PADA TAHAPAN LAPRAN PENELITIAN ............. 5
2.4 CIRI-CIRI AKADEMIK PADA LAPORAN PENELITIAN .......................... 6
2.5 KAIDAH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA ................................................. 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 9
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................... 9
3.2 SARAN .................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Karya ilmiah merupakan hasil tulis yang mengikuti suatu aturan tertentu. Aturan tersebut
merupakan suatu syarat tata tulis. Secara umum, karya ilmiah memiliki tiga tahap yang harus
dilakukan, pertama tahap prapenulis, tahap penulisan dan tahap perbaikan. Menulis laporan
merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian,karena menulis merupakan proses
komunikasi yang membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.
Jadi, belajar menulis karya ilmiah merupakan hal yang sangat penting, agar di setiap
proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Selain itu, belajar menulis karya
ilmiah juga sangat penting agar dapat memperjelas tujuan dilaksanakannya penelitian
sehingga dalam pembahasannya, dapat disampaikan secara jelas dan tepat sehingga mudah
dipahami oleh pembaca.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan laporan penelitian ?
1.2.2 Jelaskan sistematika laporan penelitian !
1.2.3 Apa hubungan genre pada setiap tahapan laporan penelitian ?
1.2.4 Jelaskan ciri-ciri akademik laporan penelitian !
1.2.5 Jelaskan kaidah penulisan daftar pustaka !
1.3 TUJUAN PENULISAN
1.3.1 Agar mahasiswa dapat mengerti apa itu laporan penelitian
1.3.2 Agar mahasiswa dapat membuat laporan penelitian sebagaimana kaidah yang berlaku
1.3.3 Agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami cirri akademik pada laporan penelitian
serta kaidah penulisan daftar pustaka
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN LAPORAN PENELITIAN


Laporan penelitian adalah suatu dokumen tertulis tentang hasil pelaksana suatu penelitian
yang dibuat secara jelas, yang disusun berdasarkan metode penulisan dan sistematika tertentu
dengan bahasa yang lugas. Pada hakikatnya suatu laporan harus berisikan tiga hal yaitu, apa
yang dilaporkan, siapa yang melaporkan, dan kepada siapa laporan diberikan.
Suatu penelitian baru dianggap selesai apabila telah diakhiri dengan suatu laporan
penelitian, yang siap untuk di dokumentasikan atau diolah lebih lanjut menjadi naskah ilmiah
untuk di informasikan ke masyarakat luas, melalui majalah ilmiah.
2.1.1 Jenis-jenis Karya Tulis Ilmiah
 Paper
Paper adalah salah satu jenis karya ilmiah yang banyak dijadikan tugas
dikalangan mahasiswa. Konten yang disajikan paper hampir mirip dengan artikel
ilmiah namun tanpa adanya tata cara penulisan tertentu seperti bab dan sub-bab.
Paper biasanya hanya terdiri atas beberapa halaman saja.
 Skripsi
Skripsi biasanya berkaitan erat dengan mahasiswa. Skripsi merupakan
karya tulis ilmiah yang digunakan sebagai syarat wajib untuk mendapat gelar
sarjana. Biasanya menulis skripsi dilakukan pada akhir masa studi. Penulisan
skripsi harus didasarkan pada teori para ahli. Hasil penulisan biasanya berupa
analisis maupun pembuktian yang berhasil ditemukan oleh penulis.
Analisis yang ditulis dalam skripsi dibedakan menjadi 2 metode
penelitian, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian
kualitatif adalah sebuah metode yang menyajikan deskripsi atau penjabaran dari
sebuah topik permasalahan. Sementara penelitian kuantitatif adalah metode yang
lebih pada deskripsi analisis berupa detail angka yang digunakan sebagai bukti
atau sampel.
 Tesis
Jenis karya tulis ilmiah tesis hampir mirip dengan skripsi. Jika skripsi
biasanya diperuntukan bagi mahasiswa pascasarjana, maka tesis merupakan syarat
untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar magister.
Tesis biasanya ditulis dengan menyajikan analisis lebih mendalam
menggunakan teori. Tesis bisa juga merupakan media pembuatan produk baru
seperti media pembelajaran atau semua hal yang berkaitan dengan jurusan yang
dipilih.
 Disertasi
Disertasi biasanya diperuntukan bagi orang yang ingin memperoleh gelar
doctor.
2.2 SISTEMATIKA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
2.2.1 BAB 1 PENDAHULUAN
Pendahuluan terbagi atas beberapa bagian, yaitu:
 Latar belakang
Latar belakang biasanya merupakan alasan mengapa kita mengamati suatu
peristiwa atau melakukan penelitian tersebut.
 Rumusan masalah
Berisis poin-poin apa saja yang akan dibahas dalam karya ilmiah tersebut.
 Tujuan
Berisi tujuan kita melakukan pengamatan atau penelitian tersebut.
2.2.2 BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
 Penemuan-Penemuan Sebelumnya
Berdasarkan atas penemuan-penemuan sebelumnya peneliti memililih
permasalahan yang belum terangkat atau permasalahan yang belum
terpecahkan.
 Teori yang Mendasari
Biasanya berisi teori yang mendasari kegiatan penelitian yang dilakukan.
 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran diperlukan dalam penulisan karya ilmiah agar
pembaca memahami pola pikir yang dikembangkan oleh peneliti.
 Hipotesis
Berisi hasil dugaan sementara sebelum dibuktikan melalui kegiatan
penelitian.
2.2.3 BAB III METODELOGI PENELITIAN
 Metode Penelitian
Peneliti harus menjelaskan metode penelitian yang digunakan.
 Pemilihan Populasi, Sampel, dan Teknik sampling
Teknik sampling yang digunakan juga harus dijelaskan seperlunya agar
pembaca akan memperoleh keyakinan berkaitan dengan validitas data
yang dijadikan landasan dalam proses analisis nanti.
 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan harus dijelaskan pula.
2.2.4 BAB IV PEMBAHASAN
 Deskripsi hasil penelitian.
Peneliti harus memaparkan deskripsi tentang hasil-hasil penelitian.
 Analisis data penelitian
 Pembahasan
Pembahasan merupakan bagian terpenting dari sebuah karya ilmiah. Pada
bagian ini pembaca dapat lebih memahami secara lebih rinci apa yang
dibahas.
2.2.5 BAB V PENUTUP
 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan inti dari proses penelitian yang telah dilakukan.
 Saran
Peneliti menyampaikan saran-saran atau rekomendasi terhadap beberapa
instansi yang dipandang memiliki kaitan dengan hasil penelitian yang
dilaksanakan
2.3 HUBUNGAN GENRE PADA SETIAP TAHAPAN LAPORAN
PENELITIAN
2.3.1 Abstrak
Abstrak menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari laporan itu sendiri secara
keseluruhan. Pada laporan penelitian, abstrak adalah genre mikro yang berisi ringkasan
seluruh penelitian yang dilaporkan. Pada konteks ini, abstrak juga disebut ringkasan atau
intisari. Oleh sebab itu, sebagai ringkasan, abstrak berfungsi social untuk menjelaskan
keseluruhan isi penelitian yang meliputi :
(1.) Masalah yang diteliti (dan tujuan penelitian),
(2.) Metodelogi penelitian,
(3.) Temuan yang dihasilkan dan pembahasan,
(4.) Serta Simpulsn, Implikasi dan atau saran.
2.3.2 Pendahuluan
Pada laporan penelitian, pendahuluan merupakan tahapan yang berfungsi untuk
menyatakan latar belakang penelitian yang telah dilaksanakan, permasalahan yang diteliti,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, pentingnya masalah itu diteliti, dan
pendekatan/metode/teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Tiga hal yang
disebutkan pertama sering dinyatakan ke dalam subbab tersendiri atau dinyatakan dalam
satu kesatuan dan disisipkan ke dalam paragraf-paragraf pendahuluan. Perlu digarisbawahi
pula bahwa melalui Tahapan Pendahuluan, pembaca diharapkan sudah mengetahui isi dan
arah penelitian secara keseluruhan. Tahapan Pendahuluan juga sepadan dengan Tahapan
Penutup, karena permasalahan yang diteliti (termasuk tujuan yang dicapai) dijawab pada
Tahapan Penutup yang meliputi simpulan dan saran/implikasi itu.
Isi Tahapan Pendahuluan pada laporan penelitian dan pada proposal penelitian pada
dasarnya sama. Oleh sebab itu, genre mikro yang digunakan untuk mengungkapkan Tahapan
Pendahuluan dan Tahapan Penutup pun relatif sama, yaitu eksposisi dan atau meliputi
deskripsi.
2.3.3 Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Tahapan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka berisi dua hal. Yang pertama, adalah
landasan teori yang berfungsi untuk menyampaikan ulasan teori yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang diteliti, dan yang kedua adalah tinjauan pustaka yang berfungsi
untuk menyatakan perbandingan antara penelitian yang dilaporkan itu dan penelitian-
penelitian sebelumnya. Genre mikro yang digunakan adalah ulasan atau review. Ulasan
adalah genre makro yang mengandung beberapa genre mikro. Akan tetapi, yang paling
penting pada Subtahapan Landasan Teori adalah bahwa teori yang digunakan untuk
memecahkan masalah penelitian dirumuskan dengan mengevaluasi keunggulan dan
kelemahan sejumlah teori yang ada dengan membanding-bandingkan melalui genre mikro
diskusi atau eksposisi.
2.3.4 Metodologi Penelitian
Tahapan Metodologi Penelitian berisi sajian tentang pendekatan, metode, dan teknik
penelitian yang diterapkan pada penelitian yang dilaporkan, termasuk langkahlangkah yang
ditempuh. Untuk mengungkapkan kenyataan pada Tahapan Metodologi Penelitian seperti
digambarkan di atas, genre mikro yang digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi
laporan, rekon, dan prosedur. Deskripsi digunakan untuk memaparkan lokasi penelitian dan
sifat-sifat kekhususan data; laporan digunakan untuk mengklasifikasikan data; rekon
digunakan untuk menyatakan rangkaian kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian
berlangsung; dan prosedur digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh
dalam melaksanakan penelitian.
2.3.5 Hasil Penelitian dan Pembahasan
Tahapan Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri atas dua hal yang berbeda: hasil
penelitian dan pembahasan. Pada laporan penelitian, kedua hal itu dapat dijadikan satu bab,
dengan nama “Hasil Penelitian dan Pembahasan”, atau dijadikan dua bab, masingmasing
dengan nama “Hasil Penelitian” dan “Pembahasan”. Penyajian menjadi satu bab atau dua
bab adalah persoalan gaya selingkung. Yang lebih penting adalah bahwa laporan penelitian
harus mengandung esensi hasil penelitian dan pembahasan. Secara esensial, keberadaan
kedua hal itu mengisyaratkan perealisasian dua fungsi retoris yang berbeda tetapi sekaligus
tidak dapat dipisahkan. Fungsi Tahapan Hasil Penelitian dan Pembahasan yang pertama
direalisasikan dengan genre deskripsi dan laporan untuk menggambarkan hasil atau temuan
penelitian (yang dipaparkan berdasarkan tema, pertanyaan penelitian, atau klasifikasi
data/metode pengambilan data). Selanjutnya, fungsi yang kedua direalisasikan dengan genre
diskusi (meliputi eksplanasi) untuk membahas dan menjelaskan hasil atau temuan yang
diperoleh itu. Kemudian hasil atau temuan tersebut dikaitkan dengan teori yang dirujuk dan
penelitian-penelitian sejenis sebelumnya.
2.3.6 Penutup
Bab Penutup merupakan tahapan terakhir pada struktur teks laporan penelitian. Tahapan
ini biasanya mengandung dua unsur, yaitu simpulan dan saran. Selain kedua unsure itu,
implikasi penelitian juga sering dimasukkan ke dalam tahapan tersebut. Untuk
menyampaikan simpulan dan saran (termasuk implikasi hasil penelitian), genre mikro yang
digunakan adalah deskripsi dan atau meliputi eksposisi. Deskripsi digunakan untuk
memaparkan simpulan, yang tidak lain adalah jawaban langsung terhadap pertanyaan
penelitian yang telah disampaikan pada tahapan pendahuluan.
Simpulan merupakan penegasan ulang bahwa permasalahan penelitian telah dijawab atau
hipotesis itu benar. Penegasan ulang seperti itu menjadi penanda genre eksposisi. Pada
dasarnya, simpulan merupakan ringkasan dari temuan penelitian. Di pihak lain, simpulan
harus segaris dengan tujuan penelitian, karena dari simpulan diketahui bahwa tujuan
penelitian itu tercapai atau tidak. Selanjutnya, berdasarkan temuan-temuan penelitian
tersebut, saran diajukan. Saran berisi masukan tentang tindakan yang seharusnya dilakukan,
baik secara teoretis maupun praktis. Adapun implikasi adalah konsekuensi logis yang timbul
sebagai akibat dari temuan-temuan tersebut. Saran dan implikasi tampak sebagai dua hal
yang tumpang tindih, sehingga implikasi sering disisipkan ke dalam saran.
2.3.7 Daftar Pustaka dan Lampiran
Daftar pustaka dan lampiran tidak dimasukkan ke dalam struktur teks laporan penelitian,
meskipun dua hal itu penting. Lampiran adalah materi pendukung laporan penelitian yang
diletakkan di bagian belakang, di luar bab-bab inti teks laporan. Lampiran dibuat tersendiri
di bagian belakang, karena apabila dijadikan satu dengan bab-bab laporan, lampiran itu akan
mengganggu sajian laporan inti. Namun demikian, hal ini tidak berarti bahwa lampiran tidak
penting. Lampiran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari isi teks laporan
secara keseluruhan.
2.4 CIRI-CIRI AKADEMIK PADA LAPORAN PENELITIAN
Laporan penelitian maupun laporan kegiatan dapat dianggap bagus apabila memiliki ciri-
ciri akademik sebagai berikut :
1. Ringkas atau padat
Laporan yang ditulis hanya berisi hal-hal pokok secara ringkas, sehingga penerima
laporan segera mengetahui permasalahannya.
2. Lengkap
Laporan berisi aspek-aspek yang diteliti atau dilakukan dengan didukung oleh sumber
kepustakaan yang memadai.
3. Logis
Laporan berisi informasi yang disertai penjelasan dengan alasan-alasan yang masuk
diakal dan yang dapat ditelusuri kembali secara metodologis.
4. Sistematis
Laporan disusun menurut struktur teks yang mengandung tahapan-tahapan yang
berurutan dan dalam sistematika menunjukan satuan-satuan yang saling berhubungan.
5. Lugas
Laporan disajikan dengan bahasa yang objektif yang langsung menunjukan pecahan
persoalan yang diteliti atau kegiatan yang dilaksanakan.
2.5 KAIDAH PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
2.5.1 Kaidah Penulisan Daftar Pustaka yang Bersumber dari Buku
1. Nama Penulis
Dapat nama seorang, dua orang atau lebih dari dua orang. Jika tidak ada nama orang,
dipakai nama lembaga/organisasi yang bertanggungjawab terhadap informasi tersebut.
Tidak ada istilah “anonim” dalam daftar pustaka. Nama orang umumnya terdiri dari 2
atau lebih nama : (1) nama pertama (first name, nama kecil yang diberikan sewaktu
lahir), (2) kemudian ditambah dengan nama akhir (last name, nama kedua) yang di
banyak negara barat dapat berupa nama keluarga (family name) atau nama marga di
Indonesia, atau nama Bapak bagi banyak masyarakat beragama Islam, dan di negara-
negara Arab disisip dengan kata “bin” (laki-laki) atau binti (bagi perempuan), atau
memang nama tambahan yang tidak terkait dengan nama orang tua. (3) Sekarang
banyak orang memakai nama tengah (middle name), kadang-kadang sampai (4) kata,
karena mungkin selain orang tuanya memberi nama sewaktu anaknya lahir tetapi juga
neneknya menambah nama untuk cucunya. Hindari memakai nama tunggal. Penamaan
tunggal ini banyak terjadi di masyarakat Indonesia. Misalnya: namanya Ali saja. Untuk
mengidentifikasi Ali mana yang dimaksud kita perlu mencari tahu nama keduanya
(apakah nama ayah, marga, famili, dsb.). Misalnya Ali Arham, Ali Mahmud, Ali
Siregar, dan sebagainya. Begitu juga banyak nama Luhut di suku Batak, tentunya kita
harus tahu marganya apakah Luhut Sitompul, Luhut Pangaribuan, Luhut Panjaitan.
Kalau masih banyak nama Luhut Panjaitan, tentunya kita dapat mencari tahu apakah ada
nama tengahya, seperti Luhut Binsar Panjaitan. Nama-nama ini akan mempengaruhi
masukan dalam daftar pustaka. Sebagai entry dalam daftar pustaka, kita hanya memakai
nama generic, yaitu nama kedua (apapun nama tersebut) kemudian diikuti tanda baca
“koma” dan nama spesifik dalam bentuk inisial (huruf pertama dari nama senndiir
(nama spesifik) diikuti tanda baca “titik” secara berturut-turut. (“inisial” dari bahasa
Inggeris “initial”). Dalam daftar pustaka, penulisan nama tidak memakai gelar
akademis, seperti Prof. Dr. Ir. atau M.Sc atau pangkat kemiliteran: Jenderal, Laksamana,
atau sebutan lain seperti Presiden, Menteri, dan sebagainya.
Kalau ada 2 orang penulis, maka ada sisipan “dan” di antara penulis pertama dan
penulis kedua; kalau lebih dari 2 orang maka “dan” ditulis sebelum nama terakhir.
Kalau penulis pertama ditulis dalam daftar pustaka mulai dengan nama generik, maka
penulis ke dua, ke-tiga, dst (jika ada) ditulis sebagaimana lazim menulisnya (nama
spesifik kemudian nama generik, atau nama spesifik, nama tengah dan nama generik).
Nama spesifik dan nama tengah ditulis dalam bentuk inisial dan nama generiknya ditulis
penuh. Contoh: Dahuri , R. dan D.G.Bengen White, A.T., P.Martosubroto dan M.S.M.
Sadora Dahuri, R., J. Rais, S.P.Ginting dan M.J.Sitepu
2. Tahun terbit
Tahun penulisan acuan dalam daftar pustaka ditulis antara dua tanda baca “titik” .
Dimulai dengan titik, diikuti tahun dan ditutup dengan titik lagi. Jika ada hanya satu
penulis, di mana nama spesifiknya adalah inisial dan sudah beri tanda baca titik, maka
tidak perlu ditambah tanda baca “titik” lagi pada pembukaan.
Contoh : Dahuri, R. 1998. ( Dalam hal ini titik pertama sudah ada sebagai inisial
dari penulis, maka tidak perlu ditambah titik lagi) Dahuri, R. dan D.G.Bengen. 1997.
UNESCO. 1987.
3. Judul buku
Penulisan judul buku disesuaikan dengan judul buku aslinya, serta pada setiap
katanya ditulis menggunakan font kapital, kecuali pada kata penghubung. Untuk
penulisan judul buku menggunakan font Italic. Kalimat dimulai dengan huruf besar dan
kata-kata selanjutnya ditulis dengan huruf kecil, kecuali nama orang atau nama spesifik
unsur geografis. Setelah judul diakhiri dengan titik.
4. Penerbit
Sertakan tanda titik dua antara penulisan kota penerbit dengan penerbit buku yang
dijadikan referensi. Bagi penerbit internasional yang telah terkenal seperti Wiley &
Sons., McGraw Hill, Longmans, dst tidsak perlu lagi ditulis nama negaranya tetapi
nama kota penerbit perlu ditulis, seperti Wiley & Sons ada di London, New York, dst.
 Buku (satu penulis)
Nama penulis. Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.
Contoh : Adimihardja, Kusnaka. 1992. Kasepuhan Yang Tumbuh di Atas Yang
Luruh. Bandung: Tarsito.
 Buku (dua sampai tiga penulis)
Nama penulis 1, 2, 3. Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.
Contoh 1 : Hers, Norman dan Garrison, Ervan G. 1998. Geological Methods for
Archaeology. Oxford: Oxford University Press.
Contoh 2 : Danasasmita, Saleh., Iskandar, Yosef., dan Atmadibrata, Enoch.
1983/1984. Rintisan Penelusuran Masa Silam Sejarah Jawa Barat Jilid I.
Bandung: Proyek Penerbitan Buku Sejarah Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.
 Buku (empat penulis atau lebih)
Nama penulis 1., dkk. Tahun terbit. Judul Buku. Kota terbit: Penerbit.
Contoh : Maryanto, Ibnu., dkk. 2007. Nama Daerah Mamalia di Indonesia.
Jakarta: LIPI Press.
2.5.2 Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Bersumber dari Koran atau Majalah
1. Nama Penulis Artikel
Penulisan nama penulis yang bersumber dari koran atau majalah juga ditulis
secara terbalik,dimulai dari nama belakangnya lalu penulisan namanya harus dipisahkan
dengan menggunakan tanda koma. Namun, apabila nama penulis berjumlah lebih dari
dua kata maka urutannya dimulai dari nama terakhir lalu dilanjutkan dengan nama
depan dan nama kedua.
2. Judul Artikel
Penulisan judul pada artikel menggunakan huruf cetak normal menggunakan
huruf kapital pada setiap kata, kecuali pada kata hubung.
3. Nama Koran atau Majalah
Penulisan untuk nama koran atau majalah pada daftar pustaka menggukan huruf
capital pada awal kata.
4. Nomor Halaman
Daftar pustaka yang bersumber dari koran atau majalah tidak menggunakan lokasi
penerbit dan penerbit.
2.5.3 Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Bersumber dari Internet
Urutan penulisan acuan adalah : Organisasi atau Lembaga. Tahun. Judul informasi
yang diacu ditulis dalam italic. Lokasi dalam Internet. Alamat protocol.
Contoh: Australian Surveying and Land Information Group. 1995. Products and
Services. http://www.auslig.gov.au/welcome.htm
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dalam menulis laporan peneliti harus mengikuti aturan-aturan ilmiah karena
penelitian sendiri merupakan suatu kerja ilmiah. Tetapi sebelum mengikuti aturan/kaidah
yang ada, seorang penulis wajib untuk mengetahui dan memahami hal-hal apa saja yang
menjadi bagian dari sebuah laporan penelitian. Seperti yang sudah dijelaskan di dalam
pembahasan bahwa laporan penelitian adalah suatu dokumen tertulis tentang hasil
pelaksana suatu penelitian yang dibuat secara jelas, yang disusun berdasarkan metode
penulisan dan sistematika tertentu dengan bahasa yang lugas. Ada beberapa jenis karya
tulis ilmiah seperti halnya paper dan skripsi yang biasanya dipakai oleh mahasiswa, tesis
yang biasanya digunakan oleh seorang magister, dan disertasi yang juga tidak biasa
dikalangan doctor. Didalam sebuah laporan penelitian terdapat sistematika penulisan,
yaitu pendahuluan, kajian pustaka, metodologi penelitian, pembahasan, dan diakhiri
dengan penutup, yang berisi kesimpulan dan saran. Biasanya beberapa karya tulis ilmiah
memiliki daftar pustaka, yaitu kumpulan sumber/referensi yang dipakai dalam sebuah
karya ilmiah tersebut. Paling terakhir bukan berarti tidak penting, daftar pustaka sendiri
memiliki kaidah/aturan tersendiri sehingga membuat daftar pustaka merupakan hal
penting dalam laporan penelitian.
3.2 SARAN
Dalam sebuah penulisan laporan penelitian penulis pastinya tidak akan luput dari
kesalahan. Sehingga daripada itu dibutuhkan beberapa kritik dan saran dari pembaca agar
penulis juga dapat mengevaluasi dirinya dan dapat menulis lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Ebook Bahasa Indonesia : Ekspresi Diri dan Akademik, hal 135-215.


https://moondoggiesmusic.com/contoh-daftar-pustaka/

Anda mungkin juga menyukai