Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP YANG PERLU DIKETAHUI DALAM PEMBUATAN KARYA


TULIS ILMIAH

Tim Penyusun :
1. Prangbakat Badra Nur Aprilian (2204056023)
2. Achmad Fikri Ash Shofi (2204056018)

PROGRAM STUDI ILMU SENI DAN ARSITEKTUR ISLAM


FAKULTAS USHULUDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2022

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..........

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………..1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….1

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………..1

1.4 Manfaat penulisan……………………………………………….....1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2

2.1 Konsep Karya Ilmiah……........................................................... 2

2.2 Ciri Karya Ilmiah......................................................................... 4

2.3 Jenis Karya Ilmiah...................................................................... 6

2.3.1 Karya Ilmiah Akademis..................................................... 6

2.3.2 Karya Ilmiah Profesional.................................................. 7

2.3.3 Bentuk Karya Ilmiah. ....................................................... 7

2.4 Kerangka Umum Karya Ilmiah................................................... 8

2.4.1 Pengenalan......................................................................... 8

2.4.2 Batang Tubuh..................................................................... 10

2.4.3 Bagian Kepustakaan........................................................... 10

BAB III PENUTUP......................................................................................... 11

3.1 Simpulan....................................................................................... 11

3.2 Saran………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Karya tulis ilmiah merupakan gabungan dari tiga suku kata. menurut kamus
besar bahasa indonesia, karya dapat diartikan sebagai hasil sebuah usaha, upaya,
perbuatan atau ciptaan sedangkan tulis atau menulis memiliki arti segala kegiatan
yang terkait dengan huruf, angka, pena, atau media tulis yang lain. Yang ketiga
adalah ilmiah, menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti bersifat ilmu, secara
ilmu pengetahuan, atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Sehingga
jika diartikan secara menyeluruh, karya tulis ilmiah merupakan sebuah karya yang
dihasilkan dari kegiatan menulis, dengan menggunakan penerapan kaidah ilmiah,
mengutamakan aspek rasionalitas, mengusung permasalahan yang bersifat
objektif serta faktual.
Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konsep berarti
pengertian, gambaran mental dari objek, proses, pendapat (paham), rancangan
(cita-cita) yang telah dipikirkan. Agar segala kegiatan berjalan dengan sistematis
dan lancar dibutuhkan suatu perencanaan yang mudah dipahami dan dimengerti.
Perencanaan yang matang menambah kualitas dari kegiatan tersebut. Di dalam
perencanaan kegiatan yang matang tersebut terdapat suatu gagasan atau ide yang
akan dilaksanakan atau dilakukan oleh kelompok maupun individu tertentu,
perencanaan tadi bisa berbentuk ke dalam sebuah peta konsep.
Pada dasarnya konsep merupakan abstraksi dari suatu gambaran ide atau
menurut Kant yang dikutip oleh Harifudin Cawidu yaitu gambaran yang bersifat
umum atau abstrak tentang sesuatu. Fungsi dari konsep sangat beragam, akan
tetapi pada umumnya konsep memiliki fungsi yaitu mempermudah seseorang
dalam memahami suatu hal. Karena sifat konsep sendiri adalah mudah dimengerti,
serta mudah dipahami.
Konsep bisa diartikan sebagai rancangan ide. Dengan konsep kita akan lebih
mudah dalam membuat karya ilmiah. Selain itu, konsep karya ilmiah juga dapat

1
memudahkan para pembaca dalam memahami hasil karya ilmiah. Maka dari itu,
dalam penulisan karya ilmiah memerlukan konsep agar karya ilmiah dapat dibuat
dengan benar dan dipahami oleh pembaca serta memberikan manfaat yang
optimal untuk pembaca.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana konsep karya tulis ilmiah?

1.2.2 Bagaimana ciri-ciri karya tulis ilmiah?

1.2.3 Apa saja jenis-jenis karya tulis ilmiah?

1.2.4 Bagaimana kerangka umum karya tulis ilmiah?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui konsep karya tulis ilmiah.

1.3.2 Untuk mengetahui ciri-ciri karya tulis ilmiah.

1.3.3 Untuk mengetahui jenis-jenis karya tulis ilmiah.

1.3.4 Untuk mengetahui kerangka umum karya tulis ilmiah.

1.4 Manfaat

1.4.1 Melatih mengembangkan ketrampilan membaca yang efektif

1.4.2 Melatih menggabungkman hasil bacaan dari berbagai narasumber

1.4.3 Mengenalkan dengan kegiatan perpustakaan

1.4.4 Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan

2
Sistematis

1.4.5 Memperoleh kepuasan intelektual

1.4.6 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan

1.4.7 Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penilitian

selanjutnya

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Karya Tulis Ilmiah

Berdasarkan fakta dan cara penyajiannya, karangan ilmu pengetahuan dapat


dibagi menjadi dua golongan, yaitu karangan ilmu pengetahuan yang bersifat
ilmiah (karangan ilmiah) dan karangan ilmu pengetahuan yang bersifat non-ilmiah
(karangan non-ilmiah) (Jones dalam Brotowidjoyo, 1993 : 3).

Karangan ilmiah disebut juga karya ilmiah. Menurut Pateda (1993 : 91),
karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang
disusun secara matematis ilmiah, logis, benar, bertanggungjawab, dan
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Menurut Dalman (2009 : 76), karya
ilmiah adalah tulisan yang memiliki bobot akademis tertentu, ditinjau dari aspek
organisasi tulisan, substansi masalah, akurasi data, dan penyajianya.

Adapun dalam (bahasa Inggris: scientific paper), karya ilmiah adalah


laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian
yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Fakta yang digunakan dalam karangan ilmiah merupakan fakta umum yang
dapat dibuktikan kebenarannya serta ditulis secara ilmiah menurut prosedur
penulisan ilmiah. Selain itu, fakta umum juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam
menyusun kesimpulan. Contoh fakta yang bersifat ilmiah :

a. Setetes air terdiri atas molekul-molekul air, yang tiap molekul terdiri atas dua
atom hidrogen dan satu atom oksigen.

4
b. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan sebagian besar gas karbon
monoksida yang membahayakan kesehatan.
c. Jumlah sudut segitiga sama dengan dua sudut siku-siku.
d. Panas matahari dapat diubah menjadi listrik, dan sebagainya.
Berbeda dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya, fakta
pribadi tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Hal ini dapat disebut sebagai fakta
non-ilmiah. Contoh fakta non-ilmiah :

a. Hulu sungai Brantas mengalir melalui perkebunan yang indah.


b. Orang Batak lebih ulet daripada orang Jawa.
c. Pacarku lebih cantik daripada pacarnya.

Kalimat tersebut tidak dapat dijadikan sebagai landasan karangan ilmiah


karena terdapat pendapat pribadi yang belum tentu sama dengan penilaian orang
lain.
Tidak hanya berdasarkan fakta umum, karangan ilmiah juga disajikan
dengan mengikuti kaidah, prosedur, dan metodologi penulisan yang baik dan
benar. Dalam kaidah penulisan karya ilmiah, baik kaidah umum yang mencakup
penggunaan bahasa dan ejaan juga harus mempertimbangkan kaidah khusus yang
disesuaikan dengan jenis karya ilmiah. Sedangkan prosedur penulisan karya
ilmiah merupakan langkah-langkah penulisan karya ilmiah yang sistematis.
Metodologi penulisan karya ilmiah mencakup cara menyajikan fakta dan cara
penyajiannya. Karangan ilmiah yang hanya menyajikan fakta umum tanpa
menggunakan prosedur penyajian yang baik dan benar tidak dapat digolongkan
dalam karya ilmiah.
Selain menggunakan fakta dan disajikan secara metodologis, karya ilmiah
juga menggunakan bahasa ragam ilmiah. Ragam ilmiah merupakan ragam bahasa
Indonesia yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Ragam ilmiah sering
disebut juga ragam baku. Terdapat ketentuan baku dalam penulisan karya ilmiah,
seperti ejaan, pilihan kata, penggunaan kalima efektif, dan aturan pengembangan
paragraf. Dalam bahasa Indonesia, bahasa yang baku diukur berdasarkan Ejaan
Bahasa Indonesia (EBI), Tata Bentukan Istilah, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

5
dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Selain itu, kaidah yang berkaitan dengan
penomoran, aturan pengutipan, dan aturan penulisan judul juga menjadi tolak ukur
dalam penulisan karya ilmiah.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa karangan ilmiah
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang dapat
dibuktikan kebenarannya, disajikan menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar, dan menggunakan bahasa ragam ilmiah.

2.2 Ciri Karya Tulis Ilmiah


Secara umum karya Tulis ilmiah dapat dibedakan dengan karya non-ilmiah
melalui ciri-cirinya. Ciri-ciri karya ilmiah adalah sebagai berikut.
a. Logis, yakni segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akal.
b. Objektif, yakni segala keterangan yang dikemukakan menurut apa adanya
(sesuai dengan objek yang diteliti).
c. Penulisannya cermat, tepat, benar, dan tulus. Tidak memuat terkaan.
Pernyataan-pernyataan yang disampaikan tidak mengandung penafsiran
pribadi dan tidak berefek samping.
d. Tidak mengejar keuntungan pribadi, yakni tidak berambisi agar pembaca
berpihak kepadanya. Motivasi penulis hanya untuk memberitahukan sesuatu.
Penulis ilmiah tidak ambisius dan tidak berprasangka.
e. Sistematis, artinya setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual,
dan prosedural.
f. Tidak emotif, yakni menonjolkan perasaan dengan informasi yang sedikit.
Karangan ilmiah menyajikan sebab musabab dan alasan yang dikemukakan
induktif, mendorong untuk menarik kesimpulan tidak terlalu tinggi, dan
bukan bersifat ajakan.
g. Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung.
h. Jelas, artinya segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan
maksud secara jernih.. Tidak memancing pertanyaan-pertanyaan yang
memuat keraguan.

6
i. Tidak bersifat persuatif, yakni penilaian fakta tanpa bukti. Tujuan karangan
ilmiah dapat mendorong pembaca mengubah pendapat tetapi tidak melalui
ajakan, argumentasi, sanggahan, dan protes.
j. Lugas, yakni pembicaraan langsung kepada hal pokok.

Berdasarkan sifatnya karya ilmiah dikelompokkan menjadi empat macam :


a. Karya Tulis ilmiah non-teknis konkret
Karya tulis ilmiah non-teknis memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Bersifat informatif
2) Bernada populer tanpa definisi istilah-istilah khusus
3) Topiknya spesifik
4) Konkret
5) Tidak terdapat ajakan yang bersifat emosional atau imajinatif
6) Bahasa figuratif hanya dipakai untuk menghangatkan masalah
7) Tersusun sistematis
8) Ditujukan pada pembaca dengan pengetahuan ilmiah dasar
b. Karya Tulis ilmiah teknis umum
Karya tulis ilmiah teknis umum memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Seluruhnya informatif
2) Menggunakan kata-kata / istilah teknis tanpa definisi
3) Tidak mengejar keuntungan pribadi, tulus ikhlas,
4) Tidak memuat penilaian tetapi mendudukkan masalah secara umum
5) Bersifat konkret
6) Susunan dan nada formal
7) Tidak ada ajakan emosional
8) Ditujukan pada pembaca yang telah berpengetahuan teknis
c. Karya Tulis ilmiah abstrak formal
Karya tulis ilmiah abstrak formal memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Bersifat rangkuman umum
2) Informatif
3) Non-teknis
4) Tidak mengejar keuntungan pribadi

7
5) Tulus
6) Menyertakan bukti
7) Nada dan bahasanya formal
8) Tidak ada ajakan emosional
9) Isinya populer
10) Istilah yang dipakai juga populer
d. Karya Tulis ilmiah spesifik historis
Karya tulis ilmiah spesifik historis memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Seluruhnya informatif
2) Berdasar sumber sejarah
3) Tanpa ajakan emosional
4) Tidak mengejar keuntungan pribadi
5) Tulus
6) Tidak memuat penilaian
7) Konkret dan spesifik
8) Semi-teknis
9) Bahasa dan susunannya diatur secara formal

2.3 Jenis Karya Tulis Ilmiah


Karya tulis ilmiah yang disajikan dengan menggunakan format ilmiah
berdasarkan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni :

2.3.1 Karya Tulis Ilmiah Akademis


Ciri karya tulis ilmiah akademis :
a. Karya tulis ilmiah yang ditulis dalam rangka kegiatan akademis dan
biasanya ditulis sebagai syarat memperoleh gelar akademis.
b. Ditulis oleh siswa/mahasiswa dibawah bimbingan dan tanggung jawab
orang yang lebih profesional, seperti dosen yang membimbing
mahasiswa dalam menyusun makalah atau skripsi.
c. Tidak dipublikasikan, hanya didokumentasikan dalam perpustakaan.
d. Memerlukan proses pengujian oleh orang-orang profesional untuk
menentukan kualitas karya akademis.

8
e. Lebih menekankan pada proses daripada hasil.
f. Biasanya ditulis oleh perorangan namun ada pula yang disusun oleh
tim.
g. Contoh karya tulis ilmiah akademis adalah makalah kuliah/ tugas
kuliah/ paper, skripsi, dan tesis.

2.3.2 Karya Tulis Ilmiah Professional


Ciri karya tulis ilmiah profesional :
a. Ditulis sebagai sarana pengembangan profesi para kaum profesional.
Misalnya seorang dosen yang sedang studi lanjut ke jenjang S2.
b. Tidak memerlukan pembimbing.
c. Karya tulis ilmiah profesional tetap memerlukan penilaian untuk
menguji tingkat kualitas dan mutu karya ilmiah. Penilai karya ilmiah
dapat berupa penyunting ahli dalam sebuah jurnal ilmiah atau evaluator
dalam sebuah penelitian.
d. Umumnya diterbitkan untuk menyebarluaskan informasi akademis.
e. Lebih menekankan hasil daripada proses.
f. Contoh karya tulis ilmiah profesional adalah laporan penelitian, artikel
ilmiah, buku teks, makalah, dan sebagainya.

2.3.3 Bentuk Karya Tulis Ilmiah


Ada beberapa bentuk karya tulis ilmiah, yaitu buku, makalah, kertas kerja,
tugas akhir, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian. Bentuk-bentuk tersebut
diuraikan berikut ini.
a. Buku merupakan karya tulis ilmiah yang paling mudah dijumpai karena
beredar secara umum. Buku yang tergolong sebagai karya ilmiah adalah buku
yang memenuhi syarat karya ilmiah, yaitu berisi fakta umum yang ilmiah dan
ditulis dengan sistem penulisan yang standar. Dibanding jenis karya ilmiah
yang lain, isi buku lebih lengkap, luas, dan memiliki pembahasan masalah
yang lebih terperinci.
b. Makalah adalah karya tulis imiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya bedasarkan data di lapangan serta bersifat empiris-objektif

9
(Arifin 2000:2). Menurut Pranowo (1999:4), ada dua pola dalam makalah,
yaitu pola deskriptif dan pola argumentatif. Pola deskriptif merupakan
makalah yang berupa uraian tentang sesuatu yang sifatnya informatif.
Sedangkan pola argumentatif merupakan makalah yang berupa gagasan atau
ide tertentu yang didukung oleh argumen-argumen yang kuat dan
meyakinkan.
c. Kertas kerja adalah kaya imiah yang berisi analisis terhadap fakta secara
objektif. Analisis yang dilakukan dalam kertas kerja lebih terperinci dan
lengkap dibandingkan dengan makalah. Menurut Arifin (2000:3), kertas kerja
biasanya digunakan sebagai bahan lokakarya.
d. Artikel adalah karya imiah yang dikhususkan untuk diterbitkan di jurnal
ilmiah. Ada dua bentuk karya ilmiah, yaitu artikel konseptual dan artikel
penelitian. Artikel konseptual merupakan artikel yang dibuat dari gagasan
atau ide penulis. Sedangkan artikel penelitian merupakan artikel yang dibuat
dari hasil penelitian.
e. Tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi adalah karya imiah yang dibuat untuk
memenuhi persyaratan dalam pencapaiam gelar akademik. Tugas akhir
digunakan sebagai persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya, skripsi
digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana, tesis untuk memperoleh gelar
Magister, dan disertasi untuk memperoleh gelar Doctor. Penulisan keempat
jenis karya ilmiah ini dapat dilakukan dengan dua cara, yakni :
1) Penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di tengah-tengah
masyarakat.
2) Penelitian pustaka, yaitu penelitian yang dilakukan pada buku-buku atau
bacaan-bacaan lainnya.
f. Laporan penelitian adalah karya ilmiah yang menyajikan data dan analisis
dari suatu penelitian.

2.4 Kerangka Umum Karya Tulis Ilmiah


Pola dasar karya tulis ilmiah secara umum paling sedikit berisikan bagian-
bagian yang sudah baku, yaitu bagian pengenaan, batang tubuh, dan kepustakaan
(Rifai 1998:61-62). Dalam bahasa yang sederhana ketiga bagan tersebut juga
disebut istilah bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Inti karya ilmiah ada
pada bagian batang tubuh atau bagian tengah, sehingga secara proporsional bagian
tengahlah yang paling panjang uraiannya.

10
Isi masing-masing bagian berbeda-beda. Berikut diuraikan ketiga bagian
tersebut secara terperinci.
2.4.1 Pengenalan
Berisi hal-hal yang bersifat informatif tentang karya tulis ilmiah
tersebut. Ada dua jenis bagian pengenalan, yaitu yang bersifat umum (ada
pada semua jenis karya ilmiah) dan bersifat khusus (hanya dimiliki jenis
karya ilmiah tertentu). Berikut uraian bagian pengenalan pada masing-
masing bentuk karangan.

Buku Judul
Nama penulis
Nama penerbit dan tahun terbit
Identitas buku
Kata pengantar
Daftar isi

Makalah Judul
Nama penulis

Artikel Judul
Nama penulis
Abstrak
Kata kunci

Kertas Kerja Judul


Nama penulis

Skripsi, Tesis, Disertasi Judul


Nama penulis
Nama perguruan tinggi
Halaman persetujuan

11
Halaman pengesahan
Halaman moto dan
persembahan
Abstrak
Kata pengantar
Daftar isi

Laporan Penelitian Judul


Nama penulis
Nama lembaga
Lembar pengesahan
Abstrak
Daftar tabel dan lampiran
Kata pengantar
Daftar isi

Judul adalah identitas tulisan yang utama. Syarat judul karya ilmiah
yang baik dibicarakan pada langkah-langkah penulisan yang baik.
Dalam baris kepemilikan biasanya ditulis nama penulis beserta
lembaganya. Jika karangan ditulis oleh lebih dari satu orang, maka semua
nama penulis harus dicantumkan. Pangkat, kedudukan, dan gelar dapat
dicantumkan dalam catatan kaki atau lampiran (jika ada biografi
pengarang).
Abstrak adalah ringkasan tulisan. Abstrak harus mencakup seluruh
bagian isi karangan, baik dari pendahuluan maupun penutup.
Kata kunci adalah kata-kata atau istilah yang dianggap penting dan
mutlak harus diketahui pembaca dalam sebuah karya.

2.4.2 Batang Tubuh


Batang tubuh adalah isi karya tulis ilmiah yang sebenarnya. Secara umum
batang tubuh terbagi menjadi tiga, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan
bagian penutup.

12
Untuk karya tulis ilmiah yang berbentuk buku, makalah, dan artikel
konseptual, bagian pendahuluan setidaknya berisi latar belakang masalah dan
rumusan masalah. Sedangkan pada bagian isi berisi persoalan-persoalan
inti/materi inti yang ingin disajikan. Untuk semua jenis karya ilmiah penutup
berisi simpulan dan saran.

2.4.3 Bagian Kepustakaan


Termasuk pada bagian ini adalah daftar pustaka dan lampiran-lampiran,
seperti indeks dan biografi pengarang.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah serta pembahasan tentang “Konsep Karya


Tulis Ilmiah”, kami menyimpulkan dalam beberapa poin sebagai berikut.
a. Karya Tulis ilmiah merupakan laporan tertulis yang di buat sesuai dengan
keilmuan dan didasari dengan hasil pengamatan, peninjauan, dan penelitian
serta disusun menurut metode sistem penulisan yang benar dan isinya dapat di
pertanggungjawabkan secara keseluruhan. Penulisan karya ilmiah yang baik
dan benar sudah ditentukan, yaitu sesuai dengan tata bahasa Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan tata tulis yang disepakati oleh
masyarakat akademik.
b. Secara umum karya ilmiah mempunyai ciri-ciri, menyajikan fakta objektif
secara sistematis, penulisannya cermat, tepat, dan benar, serta tidak memuat
pandangan-pandangan tanpa data pendukung, serta masih banyak lagi seperti
yang telah dijelaskan pada bab pembahasan.
c. Jenis karya Tulis ilmiah yang disajikan dengan menggukan format ilmiah
berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Karya Ilmiah
Akademis dan Karya Tulis Ilmiah Profesional.
d. Adapun bentuk-bentuk karya Tulis ilmiah meliputi karya tulis, makalah,
skripsi, tesis, disertasi, laporan hasil penelitian, buku, kertas kerja, dan artikel.
Secara garis besar kerangka umum karya ilmiah dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu Pengenalan, Batang Tubuh, dan Bagian Kepustakaan.

14
3.2 Saran
Adapun saran dalam makalah ini adalah harus memahami aspek
pengerjaan karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah itu adalah hasil kreasi manusia
yang didasarkan atas ilmu yang benar, apakah berwujud benda fisik atau berwujud
tulisan. Dalam karya tulis ilmiah bisa jadi laporan, skripsi, tesis, disertasi, dan
lainnya. Setidaknya ada 5 poin yang harus diperhatikan saat menulis karya tulis
ilmiah, yaitu

1. Masalah
Masalah adalah sesuatu yang sangat penting dalam penulisan KTI. 
2. Ide solusi
Setelah menemukan masalah, baru setelah itu akan muncul peluang untuk
memikirkan sebuah ide solusi.
3. Jabarkan latar belakang, tujuan dan manfaat
4. Buat hipotesis
5. Rancang metode ilmiah

15
DAFTAR PUSTAKA

Rapa, James Arthur dkk. 2016. Makalah Penulisan Karya Ilmiah Bagian I.
Diperoleh dari: http://www.academia.edu/28518860/TugasMakalahPenulisa
nKarya_ilmiah

Zulaeha, Ida, Mukh Doyin, Wagiran. 2016. Bahasa Indonesia, Pengantar


Penulisan Karya Ilmiah. Semarang : UNNES Press.

Hafizulhaq, Fadli. 2019. 5 Hal yang Perlu Diperhatikan Menulis Karya Ilmiah.
Diperoleh dari: https://ajopiaman.com/5-hal-yang-perlu-diperhatikan-dalam-
menulis-karya-ilmiah/

16

Anda mungkin juga menyukai