Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METODE PENULISAN KARYA ILMIAH

Dosen Pengampu: Maisarah Gusvita, S.Pd.I., M.Pd

Oleh :

Kelompok 9

Eva Noviati

Tuti Widyawati

IAI NUSANTARA BATANG HARI

FAKULTAS PENDIDIKANISLAM DAN KEGURUAN

PIAUD

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulilah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


mengajarkan manusia ilmu dengan pena tentang apa-apa yang tidak
diketahuinya. Shalawat dan salam senantiasa tercurah limpahkan kepada
nabi agung, Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman
jahiliyah menuju jalan yang rahmatan lil alamin.

Makalah ini disusun guna membahas tentang pendahuluan dalam


menulis karya ilmiah. Hal tersebut dibahas mulai dari pengertian,
kerangka, metode, kriteria, serta teknik sistematika penulisan.

Dengan selesainya makalah ini, penulis menyampaikan terima


kasih kepada seluruh pihak dalam penyusunan makalah ini. Terlebih
kepada ibu Maisarah Gusvita, S.Pd.I., M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah “Bahasa Indonesia”.

Penulis mengharapkan pembaca dapat memperoleh manfaat dan


informasi yang tepat, sehingga dapat memahami mengenai pendahuluan
dalam penulisan karya ilmiah.

Demi penyempurnaan makalah ini, diharapkan kritikan dan saran


dari pembaca serta mohon maaf apabila ada kekeliruan dalam penulisan
makalah ini.

Wassalamualaikum wr.wb

Muara Bulian, Oktober 2022

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................1
B. Rumusan masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan.................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................3
A. Pengertian Karya Ilmiah.......................................................................3
B. Bentuk Karya Ilmiah.............................................................................4
C. Metode Penulisan Karya Ilmiah...........................................................7
D. Teknik Penulisan Karya Ilmiah dan Sistematika..................................8
PENUTUP..................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................14
B. Saran..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan


tertentu. Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis
yang telah dibakukan olehmasyarakat akademik. Secara umum, proses
penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap
prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.

Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah


mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan
ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut,
objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanyahasil penelitian
yang diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan
penelitian harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan
karena sasaran akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil
penelitian pada khalayak terkait. Oleh karena itu, menulis laporan
merupakan tahap akhir yang penting dalam penelitian, karena menulis
laporan merupakan proses komunikasi yang membutuhkan adanya
pengertian yang samaantara penulis dan pembaca.

Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat


penting. Supaya disetiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan
yang berlaku. Selain itu, pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga
dapat memperjelas sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian
sehingga dalam pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan
mudah dipahami oleh pembaca. Sehingga kami membuat makalah
penulisan karya ilmiah ini sebagai bahan pembelajaran.

1
B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian karya ilmiah?


2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
3. Bagaimana metode penulisan karya ilmiah yang baik?
4. Bagaimana teknik penulisan karya ilmiah dan sistematikanya yang
baik dan benar?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami apa itu karya ilmiah


2. Untuk memahami seperti apa dan bagaimana sistematika atau
kerangka penulisan karya ilmiah
3. Untuk memahami seperti apa dan bagaimana cara penulisan karya
ilmiah yang baik
4. Untuk mengetahui teknik penulisan karya ilmiah dan sistematikanya
yang baik dan benar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah

1. Munawar Syamsudin menjelaskan bahwa penulisan ilmiah merupakan


sebuah naskah  yang membahas suatu masalahtertentu, atas dasar
konsepsi ilmiah tertentu, dengan memilih metode tertentu dari
presentasi secara keseluruhan, padateratur dan konsisten. 1
2. Awidyamartaya mengemukakan karya ilmiah adalah suatu karya yang
memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan menggunakan
kaidah-kaidah keilmuan.
3. Brotowidjoyo menjelaskan bahwa karya ilmiah merupakan karangan
ilmu pengetahuan yang menampilkan fakta dandibuat dengan
menggunakan metodologi penulisan yang baik dan benar.
4. Eko Susilo M menjelaskan karya ilmiah merupakan suatu tulisan
ataupun karangan yang didapatkan sesuai dengansifat keilmuannya
dan didasari dari berbagai hasil pengamatan, penelitian, dan
peninjauan terhadap bidang ilmu tertentu, yang disusun dengan
menggunakan metode tertentu dengan memperhatikan sistematika
penulisan yang baik dan santun, serta dapat dipertanggungjawabkan
keilmiahannya.
5. Jones menjelaskan karya ilmiah merupakan karangan ilmiah yang
ditujukan untuk masyarakat tertentu ataupun profesional yang biasanya
bersifat karya ilmiah tinggi.
6. Hery Firman menjelaskan bahwa karya ilmiah merupakan laporan
berupa tulisan yang dipublikasikan ataupun dipaparkan dari hasil
pengkajian ataupun penelitian yang telah dilakukan, yang dalam
penulisannya memperhatikan kaidah dan etika keilmuan yang berlaku
di masyarakat keilmuan.
1
Ana rosmiati, Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah, (Surakarta: ISI Press), 2017, hlm. 83

3
Jadi, karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji
suatu masalah tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan.
Adapun, yang dimaksud dengan kaidah-kaidah keilmuan adalah bahwa
karya ilmiah menggunakan metodeilmiah di dalam membahas
permasalahan, menyajikan kajiannya menggunakan bahasa baku dan tata
tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti:
bersifat objektif, logis, empiris (berdasarkan fakta), sistematis, lugas,
jelas,dan konsisten.

B. Bentuk Karya Ilmiah

1. Makalah 
Tanjung dan Ardial megemukakan bahwa makalah adalah karya tulis
yang memuat pemikiran tentang suatu masalah topik tertentu yang
ditulis secara sistematis dan disertai analisis yang logis dan objektif
sedangkan menurut Surakhmad makalah adalah segala jenis tugas
kuliah yang harus diselesaikan secara tertulis baik sebagai hasil
pembahasan buku maupun sebagai hasil karangan tentang suatu
pokok permasalahan. Makalah dapat berupa hasil pembahasan buku
atau hasil suatu pengamatan.2
2. Laporan 
Hampir setiap orang tidak pernah lepas dari yang namanya membuat
laporan baik laopran kegiatan, laporan kerja, laporan penelitian, laporan
keuangan, dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan laporan
adalah bentuk karangan yang menyajikan fakta tentang suatu fakta
tentang suatu peristiwa ataupun kegiatan.
3. Skripsi
Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk
mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisanhasil
penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena

2
Anarosmiati,Dasar-dasarPenulisanKaryaIlmiah,(Surakarta:ISIPress),2017,hlm.91

4
dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang
berlaku.
Skripsi ditulis berdasarkan kajianpada studi pustaka, penyelidikan,
observasi, atau penelitian lapangan. Skripsi bertujuan agar mahasiswa
mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah, sesuai dengan
bidang ilmunya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan
menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan
yang diambilnya.
4. Tesis 
Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung oleh argumen yang
dikemukakan dalam karya tulis ilmiah; untukmendapatkan gelar
kesarjanaan pada perguruan tinggi. Tesis juga dapat berarti sebuah
karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa. Tesis diharapkan
mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi.
Pernyataan-pernyataan dan teor idalam tesis didukung oleh argumen-
argumen yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis
dengan bimbingan seorang dosen senior yang bertangungjawab dan
memiliki kompeten bidang studi tertentu.
5. Disertasi 
Disertasi adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa
dalam menyelesaikan Program S3 ilmu pendidikan. 
Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam
melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru
dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan. Disertasi ialah karangan yang
diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang
diberikan oleh suatu univesitas. Penulisan desertasi ini di bawah
bimbingan promotor atau dosen yang berpangkat profesor, dan isinya
pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam
daripada persoalan dalam tesis.
6. Resensi 
Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya.Karya yang

5
dimaksud disini bisa berupa buku dan karyaseni film dan drama.
Menulis resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi yang
diperoleh dari buku dan disampaikan kepada masyarakat. Resensi
ialah karya tulis yangberisi hasil penimbangan, pengulasan, atau
penilaian sebuah buku. Resensi yang disebut juga timbangan buku
atau book review sering disampaikan kepada sidang pembaca
melalui surat kabar atau majalah. Tujuan resensi ialah memberi
pertimbangan dengan penilaian secara objektif, sehingga masyrakat
mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah
tidak.
7. Esai
Pengertian esai dan ciri-cirinya. Esai adalah karanganprosa yang
membahas suatu masalah secara sepintas laludari sudut pandang
pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esai. Esai sebagai satu
bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. adalah semacam
kritik yang lebih bersifat subjektif. Maksudnya apa yang dikemukakan
dalam esai lebih merupakan pendapat pribadi penulisnya.
8. Artikel ilmiah
Artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal
atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan
mengikuti pedoman yang telah disepakati atau ditetapkan. Bisa ditulis
secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal
skripsi, tesis, disertasi, ataupenelitian lainnya dalam bentuk lebih
praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel
ilmiah adalahpada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak
megurangi nilai keilmiahannya.

C. Metode Penulisan Karya Ilmiah

Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis


terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Metode
Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para

6
ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini
menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol.
Supaya suatu metode yang digunakan dalam penelitian disebut metode
ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai kriteria sebagai berikut: 3

1. Berdasarkan fakta
2. Bebas dari prasangka
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa
4. Menggunakan hipotesa
5. Menggunakan ukuran objektif
6. Menggunakan teknik kuantifikasi

Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi tujuh tahap, yaitu:

1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus


diselesaikan.
2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah
dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji
teori atau kajian pustaka.
3. Menyusun hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang
disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama
observasi atau telaah pustaka.
4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode
statistik untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan
metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas
ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa
saja akan memberikan hasil yang sama).
6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui
hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa
3
Sukamto, Metode Penulisan Karya Ilmiah, (Malang: Badan Penerbitan Universitas
Widyagama) 2009, hlm. 7

7
mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum)
dan bahkan menjadi teori.
7. Menulis laporan Ilmiah.Untuk mengkomunikasikan hasil penelitian
kepada orang lain sehingga orang lain tahu bahwa kita telah melakukan
suatu penelitian ilmiah.

D. Teknik Penulisan Karya Ilmiah dan Sistematika

Teknik penulisan ilmiah maksudnya adalah teknik menulis karya ilmiah


dengan mengikuti kaidah ilmiah dan menggunakan bahasa tulis yang
benar dan baku. Berikut ini akan diuraikan secara ringkas tentang teknik
dan gaya penyajian karya ilmiah, meliputi ketentuan dalam pengetikan,
aspek bahasa, ilustrasi, kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka.

1. Pengetikan
Karya ilmiah pada umumnya diketik pada kertas HVS 80 gram
berukuran 21,25 cm x 28,00 cm atau kuarto. Huruf yang digunakan
adalah huruf standar. Naskah diketik dengan spasi 2 (rangkap) pada
halaman dengan pias 4,0 cm dari pinggir kiri dan pias 3,0 cm dari
kanan, atas serta bawah kertas. Khusus untuk abstrak dan ringkasan,
pengetikan dilakukan dengan jarak 1 spasi. Setiap awal paragraf,
pengetikan dimulai dengan menjorok ke dalam (indensi) sebanyak 5
karakter. Demikian pula pada kutipan langsung panjang dan baris
pertama catatan kaki.

Penomoran halaman untuk bagian awal (sebelum teks) menggunakan


angka Romawi kecil dan ditempatkan di tengah halaman bawah (i, ii, iii,
iv, ... dan seterusnya). Adapun untuk bagian teks dan lampiran,
penomoran halaman menggunakan angka Arab dan ditempatkan di tepi
sebelah kanan atas (1, 2, 3, ... dan seterusnya). Pada halaman judul,
nomor halaman tidak dicantumkan tetapi tetap diperhitungkan, dan
setiap halaman judul bab baru, nomor halaman ditempatkan di tengah
halaman bagian bawah.

8
2. Aspek Bahasa

Penulisan karya ilmiah diwajibkan menggunakan Bahasa Indonesia


yang baik dan benar sesuai dengan “Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan” dan “Pedoman Umum Pembentukan Istilah”
yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Selaindapat diperoleh dalam terbitan khusus yang tersendiri, kedua
pedoman tersebut terlampirkan dalam “Kamus Besar Bahasa
Indonesia”.

Aspek kebahasaan yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya


ilmiah, antara lain penggunaan huruf, pengejaan kata, pemenggalan
kata, penggunaan tanda baca, pemilihan kata dan istilah, penataan
kalimat, pengefektifan paragraf, serta penulisan angka, satuan dan
lambang. Khusus untuk penulisan angka dan satuan digunakan
pedoman dasar yang dianut secara universal yaitu Satuan Sistem
Internasional (SI).

3. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan suatu bentuk penyajian informasi dalam bentuk


tabel, grafik, diagram alir, foto atau gambar. Dengan ilustrasi, informasi
dapat disajikan lebih efektif dan penggunaan kalimat yang panjang
dapat dihindari sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan
lebih mudah. Prinsip yang harus diingat dalam pembuatan ilustrasi
adalah bahwa ilustrasi harus menarik dan mampu menjelaskan tentang
apa yang ingin disampaikan. Dalam penulisan karya ilmiah, semua
ilustrasi yang berupa bentuk tabel dinyatakan sebagai Tabel,
sedangkan ilustrasi dalam bentuk grafik, diagram alir, foto dan gambar
dinyatakan sebagai Gambar.

Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan diawali oleh huruf kapital
tanpa diakhiri dengan tanda titik. Sedangkan judul gambar - yang dapat
berupa satu kalimat atau lebih - diletakkan di bawah gambar dan

9
diawali oleh huruf kapital serta diakhiri dengan tanda titik. Pencantuman
judul tabel atau gambar sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut : (a)
merupakan kalimat pernyataan yang ringkas, (b) memberikan informasi
singkat yang dapat dipahami secara mudah tanpa harus membaca
tubuh tulisan, (c) menyatakan kunci-kunci informasi saja, dan (d)
merupakan kalimat yang berdiri sendiri dan dapat menerangkan arti
tabel atau gambar.

4. Kutipan

Mengutip tulisan dari pengarang lain, dalam penulisan karya ilmiah,


dapat dibenarkan (tidak dilarang). Meskipun demikian, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam menyisipkan kutipan yaitu : (a)
hindari membuat kutipan yang terlalu banyak, (b) mengutip jika dirasa
sangat perlu saja, (c) pengutipan yang terlalu banyak dikhawatirkan
akan mengganggu kelancaran uraian dalam teks.

Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kutipan langsung


dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung adalah kutipan yang
dilakukan persis seperti sumber aslinya. Dibedakan kutipan langsung
pendek dan kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek
adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga baris
ketikan. Sedang apabila melebihi tiga baris ketikan diklasifikasikan
sebagai kutipan langsung panjang. Kutipan langsung pendek dijalin
dalam teks dengan cara memberi tanda petik di antara bahan yang
dikutip. Sedang kutipan langsung panjang harus diberi tempat tersendiri
dalam alinea baru yang berdiri sendiri. Diketik dengan jarak satu spasi,
dengan indensi tujuh ketukan huruf (karakter) untuk baris pertama dan
lima ketukan huruf untuk baris berikutnya, dan tanda petik tidak perlu
digunakan.

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak persis sama seperti
tulisan aslinya. Kutipan ini merupakan pokok-pokok pikiran atau

10
ringkasan kesimpulan yang disusun menurut jalan pikiran dan
dinyatakan dalam bahasa pengutip sendiri. Dibedakan menjadi kutipan
tidak langsung pendek dan kutipan tidak langsung panjang. Kutipan
tidak langsung tidak dituliskan di antara tanda petik, dan diketik dengan
jarak 1,5 spasi sebagaimana uraian dalam teks.

Pengacuan kutipan perlu dituliskan baik pada kutipan langsung maupun


tidak langsung dengan cara menuliskan nama (keluarga) penulis, tahun
dan halaman yang dikutip. Sebagai contoh, perhatikan pengacuan pada
kutipan tidak langsung berikut ini :

Memilih sumber-sumber pembelanjaan perusahaan hendaknya


memperhatikan pedoman biaya modal atau biaya penggunaan modal.
Karena tanpa memperhatikan hal tersebut perusahaan tidak akan
memiliki gambaran secara jelas dan komplit dalam rangka menambah
dana, dan dengan pengetahuan terhadap “cost of capital” bisa
membantu manajer keuangan memilih tambahan finansial yang
diinginkan dari sumber-sumber yang berbeda (Hampton, 1980: 376).

5. Catatan Kaki

Pencantuman catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah.


Catatan kaki mempunyai empat fungsi, yaitu : (a) untuk menyatakan
penghargaan kepada penulis lain yang buah pikiran tertulisnya telah
kita pinjam, (b) untuk menyatakan kepada pembaca dari mana pengutip
memperoleh informasi yang dikemukakan, (c) sebagai catatan
penjelasan yang memberikan keterangan tambahan, yang dirasa tidak
layak bila dimasukkan dalam teks, (d) sebagai referensi silang tentang
topik yang dibahas dalam tulisan tersebut.

Unsur pokok catatan kaki adalah nama penulis, judul tulisan, data
publikasi (kota tempat terbit, nama penerbit dan tahun penerbitan),
serta nomor halaman. Semua sumber kutipan yang baru muncul

11
pertama kali harus ditulis secara lengkap, sedang untuk pemunculan
berikutnya digunakan singkatan ibid., op. cit., atau loc. cit.

Ibid. adalah singkatan dari ibidem, digunakan apabila segera sumber


kutipan pertama diikuti dengan kutipan berikutnya yang sumbernya
sama, tanpa diselingi dengan sumber kutipan lain.

Op. cit. adalah singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang
telah dikutip (dikutip terlebih dahulu). Kutipan berasal dari sumber yang
sama dengan sumber yang pernah dikutip (hanya halamannya
berbeda), tetapi telah diselingi dengan sumber kutipan lain.

Loc. cit. adalah singkatan dari loco citato, artinya yaitu tempat yang
pernah dikutip. Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber
yang pernah dikutip (termasuk halamannya sama), tetapi telah diselingi
dengan sumber kutipan lain.

6. Daftar Pustaka

Daftar pustaka ialah suatu daftar yang terperinci dan sistematis dari
pada semua literatur yang oleh penulis telah dipergunakan untuk
menulis karya ilmiahnya, baik dipergunakan secara langsung (ada
bagian yang dikutip) maupun tidak langsung (dibaca sebagai bahan
perbandingan). Jadi daftar pustaka itu berupa dan berisi sumber-
sumber bacaan yang dipergunakan untuk menyusun karya ilmiah (baik
langsung maupun tidak langsung).

Fungsi daftar pustaka adalah untuk memelihara kode etik yakni untuk
menghargai penulis-penulis lain yang hasil karyanya telah
dimanfaatkan untuk menyusun karya ilmiah penulis yang bersangkutan.
Sebagai pedoman, kode etik tersebut di antaranya : (a) semua sumber
kutipan yang dimasukkan dalam teks harus pula dimasukkan dalam
daftar pustaka; kecuali keterangan lisan yang tidak dipublikasikan, (b)
semua bahan yang dipergunakan dalam penyusunan karya ilmiah

12
harus dimasukkan dalam daftar pustaka walaupun tidak dikutip
langsung.

Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :

 Tuliskan nama pengarang, judul karangan, dan data tentang


penerbitannya (tempat, penerbit, tahun).
 Daftar pustaka disusun secara alfabetis, tidak hanya untuk huruf
terdepannya saja tetapi juga huruf kedua dan seterusnya.
 Tiap pustaka diketik dengan satu spasi, dan jarak untuk masing-
masing pustaka adalah 1,5 spasi.
 Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka
diketik tepat pada garis tepi kiri tanpa indensi, sedang untuk
baris berikutnya digunakan indensi 5 karakter.
 Penulisan nama pengarang diawali dengan nama keluarga
(lastname/surname) baru kemudian given name-nya, dan diakhiri
dengan middle name bilamana ada. Untuk dua atau tiga
pengarang, nama pengarang kedua atau ketiga tidak perlu
dibalik.
 Jika seorang pengarang menulis dua atau lebih karangan dalam
dua tahun penerbitan yang berbeda, maka daftar pustaka
disusun menurut urutan waktu (tahun).
 Dalam daftar pustaka, sama sekali tidak diperbolehkan
mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Karya ilmiah merupakan laporan berupa tulisan yang dipublikasikan


atau pun dipaparkan dari hasil pengkajian atau pun penelitian yang telah
dilakukan, yang dalam penulisannya memperhatikan kaidah dan etika
keilmuan yang berlaku di masyarakat keilmuan. Bentuk-bentuk karya
ilmiah yaitu; makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi, resensi, esai, artikel
ilmiah.

Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan


oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini
menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol.

Teknik penulisan ilmiah maksudnya adalah teknik menulis karya


ilmiah dengan mengikuti kaidah ilmiah dan menggunakan bahasa tulis
yang benar danb aku.

Untuk itu penulisan karya ilmiah harus rajin dan teliti dalam hal
membaca dan mencatat konsep-konsep serta teori-teori yang mendukung
karya tulis ilmiahnya.

B. Saran

Penulis membuat makalah ini untuk pembelajaran bersama.


Penulis mengambil dari berbagai sumber, jadi apabila pembaca
menemukan kesalahan dan kekurangan, maka penulis sarankan untuk
mencari referensi yang lebih baik. Apabila pembaca merasa ada
kekurangan dapat membaca buku yang menjadi referensi secara lengkap.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ana rosmiati, Dasar-dasar Penulisan Karya Ilmiah, (Surakarta: ISI Press),


2017

Sukamto, Metode Penulisan Karya Ilmiah, (Malang: Badan Penerbitan


Universitas Widyagama) 2009

Anda mungkin juga menyukai