Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH METODOLOGI STUDI ISLAM

PENDEKATAN DAN METODOLOGI DALAM MEMAHAMI ISLAM

DOSEN PENGAMPU : BAMBANG HADI CAHYONO, M.H.

DISUSUN OLEH :

NUR AINI SALSABILA (103220062)

SHELLY CHOIRUNISA (103220078)

KELAS : HTN.C

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami
pendekatan dan metodologi dalam memahami islam.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan –


kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Dalam
penulisan makalah ini kami menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada
dosen pengampu yang selalu memberikan dukungan nya.

Madiun, 5 April 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR............................................................................................Error:
Reference source not found

DAFTAR
ISI.........................................................................................................Error:
Reference source not found

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan
Masalah........................................................................................Error:
Reference source not found

C. Tujuan Masalah...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2

A. pengertian Pendekatan Studi Islam..............................................................2


B. Beberapa Pendekatan Studi
Islam................................................................Error: Reference source not
found

BAB III PENUTUPAN..................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................Er
ror: Reference source not found
B. Saran...........................................................................................................11

iii
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Secara teoritis Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya
diwahyukan tuhan kepada manusia melalui Muhammad sebagai Rasul.
Islam pada hakikatnya membawa ajaran yang bukan hanya mengenai
berbagai segi dari kehidupan manusia. Sumber ajaran yang mengambiul
berbagai aspek adalah Al-Qur’an dan Hadist.
Sumber-sumber ajaran Islam yang merupakan bagian pilar penting
kajian Islam dimunculkan agar dikursuskan dan paradigma keislaman
tidak keluar dari sumber aslinya, yaitu Al-Qur’an.Selain itu pokok-pokok
ajaran Islam dan sejarh realitas pelaksanaannya merupakan bagian yang
perlu dikaji. Dalam kajian ini diperlukan beberapa pendekatan studi Islam
sehingga pemahaman tentang studi Islam dapat dengan mudah tercapai.
Pemahaman itu perlu didekati dengan berbagai dimensi, di antaranya
mengenai makna tentang Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendekatan studi Islam?
2. Apa saja pendekatan dalam studi Islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pendekatan studi islam
2. Agar dapat mengetahui apa saja pendekatan dalam islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendekatan Studi Islam


Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), Pendekatan
merupakan “proses pembuatan, cara mendekati, usaha dalam rangka
penelitian”. Secara Terminologi yang diambil dari Mulyanto Sumardi
“Pendekatan selalu terkait dengan tujuan, metode, dan teknik” secara bahasa
yang lebih mudah pendekatan merupakan cara pandang atau paradigma yang
terdapat suatu bidang ilmu.
Kata “pendekatan”, termasuk dalam konteks studi Islam, pada umumnya
secara bahasa dinamakan dengan madkhal dalam istilah Arab dan approach
dalam bahasa Inggris. Istilah pendekatan merupakan kata terjemahan dari
bahasa Inggris. Maksudnya, adalah suatu disiplin ilmu untuk dijadikan
landasan kajian sebuah studi atau penelitian. Pendekatan adalah cara pandang
atau paradigma yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya
digunakan dalam memahami agama. Dalam hal ini adalah agama Islam. Islam
dapat dilihat dalam beberapa aspek yang sesuai dengan paradigmanya.
Pendekatan dalam aplikasinya lebih mendekati disiplin ilmu karena tujuan
utama pendekatan ini untuk mengetahui sebuah kajian dan langkah-langkah
metodologis yang dipakai dalam pengkajian atau penelitian itu sendiri.
Setiap disiplin ilmu memiliki kekhususan metodologi sebab tidak ada
sebuah metode yang dapat digunakan dalam semua disiplin ilmu. Jika seorang
pengkaji telah menentukan pendekatan yang digunakannya, akan dengan
mudah terbaca langkah-langkah metodologis yang digunakannya.1 Pendekatan
studi Islam adalah suatu cara kerja untuk memudahkan seseorang mengetahui

1
Jamali Sahrodi, Metodologi Studi Islam, Menelusuri Jejak Historis Kajian Islam ala Sarjana
Orientalis (Bandung: Pustaka Setia, 2008), 64-65.

2
3

dan mendalami Islam secara luas dan menyeluruh agar tidak muncul pola fikir
yang dangkal.
Pendekatan Studi Islam adalah suatu cara kerja umtul memudahkan
seseorang mengetahui dan mendalami islam secara luas dan menyeluruh agar
tidak muncul pola pikir yang dangkal.

B. Beberapa Pendekatan Studi Islam

Adapun  jenis-jenis pendekatan yang dibutuhkan dalam studi islam adalah


sebagai berikut :

1. Pendekatan antropologis

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa Antropologi merupakan


suatu disiplin ilmu tentang manusia dan kebudayaan. Kebudayaan
adalah keseluruhan pengetahuan manusia yang diperoleh sebagai
makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan
menginterpretasikan  pengalaman dan lingkungan dan mendasari
serta mendorong tingkah lakunya. Selain itu Antropologi
memperhatikan terbentuknya pola-pola perilaku manusia dalam
tatanan nilai yang dianut dalam kehidupan manusia.
Dalam konteks sebagai metodologi, antropologi merupakan ilmu
tentang masyarakat dengan titik tolak dari unsur-unsur tradisional,
mengenai aneka warna, bahasa, dan sejarah perkembangannya serta
persebarannya, dan mengenai dasar-dasar kebudayaan manusia
dalam masyarakat.

Pendekatan ini menjadi penting, dikarenakan dengan pendekatan


ini kita akan mampu mengetahui karakter dari masyarakat yang akan
kita coba kaji tentang pemecahan dari masalah yang ada. Kajian
antropologi dibagi empat, yaitu:
4

a. Intelektualisme, yaitu mempelajari agama dari sudut


pandang intelektual yang mencoba melihat definisi agama
dalam setiap masyarakat, kemudian melihat
perkembangannya (religius development) dalam suatu
masyarakat. E.B. Taylor mengemukakan bahwa agama
sebagai kepercayaan terhadap adanya kekuatan
supernatural.
b. Strukturalis
c. Fungsionalis
d. Malinowski bertujuan mengetahui titik pandang pemikiran
masayarakat sederhana dan hubungannya dengan kehidupan
serta mengatakan pandangan-pandangan mereka tentang
dunia. liran historis EE Evans Pritchard dalam penelitiannya
mengatkan bahwa aliran historis adalah membandingkan
struktur masyarakat dan kebudayaan yang berbeda. liran
struktural Claude Levi Strauss mengemukakan bahwa.
Simbolis Ketiga teori ini dikembangkan Emile Durkheim,
mengilhami banyak orang dalam melihat agama dari sisi
yang sangat sederhana sekaligus menggabungkannya secara
struktur. Objek antropologi agama ada empat, yaitu: odus
pemikiran primitif, omunikasi, seperti simbol dan mite, eori
dan praktik keagamaan, Praktik ritual sampingan seperti
magic. Sedangkan aliran antropologi agama terdiri dari:
liran fungsional Penelitian Brosnilaw Kacper bahasa dan
mite menggambaerkan kaitan antara alam dengan budaya
dan hubungan antara alam dan budaya itu ditemukan
hukum-hukum pemikiran masyarakat yang diteliti.
5

2. Pendekatan sosiologis

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam


masyarakat. Sarjono soekanto mengartikan bahwa sosiologi adalah
suatu ilmu  pengetahuan yang membatasi diri terhadap persoalan nilai.
Selanjutnya, sosiologi dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan
dalam memahami agama, hal ini karena banyak bidang kajian agama
yang baru dapat dipahami secara proposional dengan menggunakan
ilmu sosiologi. Dalam agama islam dapat dijumpai peristiwa Nabi
Yusuf yang dahulu  budak lalu akhirnya bias jadi penguasa mesir.
Mengapa dalam melaksanakan tugasnya nabi Musa harus dibantu nabi
Harun, dan masih  banyak contoh lainnya. Beberapa peristiwa tersebut
dapat ditemukan hikmahnya dengan bantuan ilmu sosiologi. Disinilah
letaknya sosiologi asebagai salah satu alat dalam memahami agama.
Dalam buku  berjudul Altenative, Jalaluddin Rahmat menunjukkan
berapa besarnya perhatian agama dalam masalah sosial, dengan lima
alasan sebagai berikut:

a. Al-qur’an atau kitab-kitab hadits yaitu berkenaan dalam


urusan muamalab. Misal dalam surat Al-mukminun ayat 1-9
berisi mengenai orang yang khusyuk sholaynya,
menghindarkan diri ari perbuatan yang tidak
bermanfaat,menjaga amanat dan janji.  
b. Ditekankan masalah muamalah (sosial) dalam ibadah adalah
adanya kenyataan bahwa bila urusan ibadah dikerjakan sesuai
mestinya.
c. Bahwa ibadah mengandung segi kemasyarakatan lebih besar
ganjarannya daripada perseorangan.
d. Dalam urusan ibadah ada ketentuannya. Misal apabila tidak
mampu melaksanakan puasa maka jalan keluarnya membayar
fidyah dalam  bentuk member makan orang miskin.
6

e. Islam terdapat ajaran bahwa amal baik dalam bidang


kemasyarakatan mendapat ganjaran lebih besar.2
 Melalui pendekatan sosiologis agama akan dapat dipahami
dengan mudah karena agama sendiri itu diturunkan untuk
kepentingan sosial.

3. Pendekatan filosofis
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti
cinta kepada kebenaran, ilmu dan hikmah. Selain itu, filsafat dapat
pula berarti mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan
akibat serta berusaha menafsirkan pengalaman-pengalaman
manusia. 3
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Poerwadarminta
mengartikan filsafat sebagai pengetahuan dan penyelidikan dengan
akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas, hukum dan sebagainya
terhadap segala yang ada dialam semesta ataupun mengenai
kebenaran dan arti ‘adanya’ sesuatu.4
Kajian filsafati merupakan suatu kajian istimewa yang
berusaha untuk menjawab masalah-masalah yang tidak dapat
dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa. Karena masalah-masalah
tersebut itu diluar diatas jangkauan ilmu pengetahuan biasa.
Dengan pendekatan ini, kita nantinya akan berusaha
memahami permasalahan yang ada secara radikal dan integral serta
sistematis.
Cabang filsafati yang bisa digunakan dalam hal ini biasanya
filsafat islam. Dengan alasan filsafat ini akan menghadapkan pada

2
Abuddin Nata Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Pesada. 2001.

3
Omar Mohammad AL-Toumy Al-Syaibani. Filsafah Pendidikan Islam. (terj.) Langgulung dari
judul aslifalsafah al-tarbiyah al-islamiyah. (Cet. I; Jakarta: Bulan Bintang.1979). hlm. 25.

4
J.S Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Cet. XII; Jakarta: Balai Pustaka. 1991).
hlm. 280.
7

universalitas ajaran Al-Qur’an dengan situasi yang bersifat lokal dan


pemikiran yang orisinil serta dengan cara itu pula mampu
mengekspresikan perkembangan dan pergumulan pemikiran
keislaman.
Demikian pendekatan yang dapat kita gunakan dalam
memahami kajian studi islam guna memecahkan masalah-masalah
yang mungkin muncul ditengah msyarakat.

4. Pendekatan Historis
Secara etimologis, sejarah mempunyai banyak arti; Sejarah bisa
berarti cerita; suatu rekonstruksi; atau juga kumpulan gejala empiris
masa lampau. Secara umum, sejarah mempunyai dua pengertian,
yaitu sejarah dalam arti subyektif, dan sejarah dalam arti obyektif.
Menurut materinya (subject-matter)nya, sejarah dapat dibedakan atas:
a. Daerah (Asia, Eropa, Amerika, Asia Tenggara, dan
sebagainya)
b. Zaman, (misalnya zaman kuno, zaman pertengahan
modern)
c. Tematis (ada sejarah sosial politik, sejarah kota, agama,
seni dll).5
Menurut Soerjono Soekanto, pendekatan historis
mempergunakan analisa atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam
untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Metode ini dapat
dipakai misalnya, dalam mempelajari masyarakat
Islam dalam hal pengamalan, yang disebut dengan ”masyarakat
Muslim” atau ”kebudayaan Muslim”. Metode ini sebaiknya
dikombinasikan dengan metode comparative (perbandingan). Cont
ohnya ialah seperti yang digunakan oleh Geertz yang membanding

5
supiana. Metodologi Studi Islam. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama
2012. . hal. 90.
8

kan bagaimana Islam berkembang di Indonesia (Jawa) dan di


Maroko.
Perdasarkan di atas, maka pendekatan historis merupakan
pendekatan yang digunakan untuk memahami kejadian pada masa
lalu secara akurat dan terstruktur, baik mulai dari awal kejadian
sampai akhir kejadian tersebut. Kegunaan untuk memahami
budaya, bahasa, di suatu masyarakat atau Negara tertentu. Menurut
Charles pendekatan historis sangat penting dalam
penelitian atau pengkajian Islam, sebab dengan pendekatan ini para
peneliti dapat mengetahui perubahan dan perkembangan sebuah
peristiwa , hukum, atau bahkan sejarah  yang terjadi pada masa
lampau secara terperinci dan akurat.6
Contoh pendekatan historis yaitu ketika seseorang ingin
memahami Alquran secara benar maka hendaknya ia juga
mempelajari sejarah turunnya alquran atau kejadian-kejadian yang
mengiringi turunnya alquran. Hal ini bertujuan untuk memahami
hikmah dari suatu ayat yang  berkenaan dengan hukum tertentu dan
memelihara syariat dari kekeliruan dalam pemahamannya.

5. Pendekatan Fenomenologi
Menurut Jamali Sahrodi Pendekatan fenomenologi adalah sebuah
pendekatan yang didasari oleh filsafat fenomenologi. Yakni
mengajarkan pada pentingnya melihat gejala yang tampak dari
sebuah entitas untuk menafsirkan alam pemikiran yang berkembang
dalam entitas tersebut. Jika fenomenologi digunakan dalam mengkaji
Islam berarti seorang peneliti memahami dan menganalisis Islam
bukan atas dasar nilai-nilai yang tertuang dalam teks yang bersifat
normatif, namun bagaimana seorang peneliti memahami dan

6
Charles J.Adams, „‟Islamic Relegious Tradition‟‟ dalam Leonard Binder.The Study of The
Middle East; Research and Scholarship ib The Humanities an The Social Sciences (New York;
John Wiley
dan Sons, 1976), hal. 43.
9

menganalisis Islam berdasarkan apa yang dipahami dan


diamalkan oleh umatnya.7
Menurut Charles, di dalam pendekatan fenomenologi memiliki
beberapa ciri tersendiri dengan pendekatan-pendekatan yang lain, di
antara ciri-ciri dari pendekatan ini yaitu: Pertama, sebagai usaha
memahami agama lain dengan berusaha untuk masuk pada suatu
komunitas agama dengan melepaskan atribut yang dimilikinya.
Kedua, pendekatan fenomenologi dipandang sebagai suatu
pendekatan yang mencoba mengelompokkan struktur dasar dari
fenomena-fenomena agama dengan melintasi batas-batas komunitas
agama dan bahasa.8

7
Ibid . hal. 95.

8
Charles J.Adams, hal. 49-50.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Dalam memahami Islam kita perlu pendekatan- pendekatan yang sesuai agar
mampu menilai suatu permasalahan dengan tepat dan akurat, kita tidak boleh
menilai suatu permasalahan hanya dengan satu sudut pandang (pendekatan)
karena apabila kita menilai dari satu sudut pandang, maka penyelesaianya akan
cacat atau bahkan tidak bermanfaat bagi permasalahan yang ingin diselesaikan.
Dari mulai pendekatan teologis
Pendekatan Metodologi Studi Islam adalah cara pandang atau paradigma
yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan dalam
memahami agama. Dalam hal ini adalah agama Islam. Islam dapat dilihat dalam
beberapa aspek yang sesuai dengan cara pandangnya. Adapun pendekatan studi
Islam, antara lain:
1.Pendekatan antropologis adalah salah satu upaya memahami agama dengan
cara melihat praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat.
2. Pendekatan sosiologi adalah salah satu upaya memahami agama dengan
cara meningkatkan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri atau
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya agar pola fikir berkembang dan akan
mengalami evolusi yang menyebabkan perubahan sosial masyarakat baru dan
akan tercipta tingkat integrasi lebih besar.
3.Pendekatan filosofis merupakan studi proses tentang kependidikan yang
didasari nilai-nilai filosofis yang bersumber dari Al Quran dan Hadist.
4.Pendekatan fenomenologi merupakan pendekatan agama dengan cara
membandingkan berbagai macam gaya dari bidang yang sama antara berbagai
macam agama

10
B. Saran

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih


jauh dari sempurna. Banyak kekurangan disana-sini untuk itu mohon kiranya
para pembaca sekalian mau memberikaan masukan kritik dan saran guna
perbaikan dimasa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Adams Charles J. 1976 ,‟Islamic Relegious Tradition‟‟ dalam Leonard Binder.The Study of The
Middle East; Research and Scholarship ib The Humanities an The Social Sciences (John
Wiley dan Sons : New York)

Nata Abuddin. 2001, Metodologi Studi Islam. ( Raja Grafindo Pesada : Jakarta)

Sahrodi, Jamali. 2008, Metodologi Studi Islam, Menelusuri Jejak Historis Kajian Islam ala
Sarjana Orientalis (Pustaka Setia : Bandung)
supiana.2012, Metodologi Studi Islam. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama .

11
Zuhri, A. M. (2021). Agama Islam Sebagai Obyek dan Gejala Sosial Budaya dalam Kajian Ilmiah
(Sebuah Refleksi Kajian Filosofis Studi Islam). ijmus, 2(2), 1-11.

12

Anda mungkin juga menyukai