Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM

METODE DAN KAJIAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

Dosen Pengampu : Suburiah Anhikmah, M.Pd

Oleh Kelompok 2:

-Nupus Aupa

-Zahir Ilhamdi

-Wahyu Rifaldi
PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
ISTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI PANCOR
T.A 2023/2024

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah
SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis
dapatmenyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan
sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam
semogaselalu dilimpahkan kepada junjungan kita semua habibana wanabiana Muhammad
SAW,kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita
selaku ummatnya.

Dalam Makalah ini penulis membahas mengenai“Metode-metoden dan Kajian-kajian


Sejarah Peradaban Islam”, dengan makalah ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran dan
bermanfaat bagi mahasiswa.

Kami menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penulisan makalah-makalah selanjutnya.
Terakhir tak lupa kami ucapkan trimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu
menyelesaikan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2

A. Pengertian Metodologi....................................................................................................2
B. Metode dan Kajian Sejarah Peradaban Islam.................................................................3

BAB III PENUTUP...................................................................................................................6

A. Kesimpulan.....................................................................................................................6
..........................................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Studi keislaman semakin berkembang. Islam tidak lagi dipahami hanya dalam
pengertian tekstual dan doktriner, tetapi telah menjadi fenomena yang kompleks. Islam tidak
hanya sebagai pedoman hidup. Islam telah melebur menjadi sebuah sistem budaya,
peradaban, komunitas dan sebagainya sehingga mempengaruhi perkembangan dunia.1
Mengkaji dan mendekati Islam, tidak lagi mungkin hanya dari satu aspek, karenanya
dibutuhkan metode dan pendekatan interdisipliner. Islam telah menjadi kajian yang menarik
minat banyak kalangan. Tentunya semua aspek kehidupan tidak lepas dari faktor sejarah,
sejarah merupakan bukti yang nyata bahwa sesuatu telah ada, dan karena dengan sejarah,
manusia bisa belajar apa saja yang telah terjadi. Dalam metodologi islam, diperlukan sejarah
untuk mengetahui kebenaran yang valid keadaan masa lampau, untuk itu sangatlah urgan
dalam mengkaji ajaran Islam dengan menggunakan pendekatan Sejarah (Historis).

Karena pentingnya pembelajaran sejarah peradaban Islam maka kiranya penulis ingin
menguraikan metode-metode dan kajian-kajian studi sejarah peradaban Islam yang nantinya
bagi para peminat sejarah bisa diambil beberapa point sebagai modal dalam melakukan
penelitian.

Untuk mengawali makalah ini penulis akan menjelaskan terlebih dahulu definisi
metodologi dalam studi Sejarah Peradaban Islam yang di dalamnya juga ada penjelasan
tentang bagaimana cara-cara atau jalan untuk melakukan penelitian sejarah khususnya dalam
studi sejarah peradaban Islam. Sehingga nantinya diharapkan para pengkaji sejarah dapat
menggali, menjelaskan dan menguraikan kejadian atau peristiwa dimasa lalu kepada
masyarakat serta mengambil hikmah-hikmah yang bisa diambil dan ditemukan ketika
melakukan penelitian.

1
Abdullah, M. Amin, Studi Agama Normativitas atau Historisitas, Yogyakarta;1996. hlm 46.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Metodologi?
2. Apa saja metode dan kajian sejarah peradaban islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Metodologi
2. Untuk mengetahui metode dan kajian sejarah peradaban islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Metodologi

Secara bahasa metodologi terdiri dari “metode dan logi”. Metode berasal dari “method”
artinya cara, jalan arti lainnya adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai
suatu maksud. Bisa juga diartikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksaaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan logi/loghos
berarti ilmu. Jika digabungkan berarti ilmu berupa jalan atau cara dalam memahami sesuatu. 2
Metodologi adalah ilmu cara- cara dan langkah- langkah yang tepat ( untuk menganalisa
sesuatu) penjelasan serta menerapkan cara.3

Menurut Anita Puji Metodologi adalah studi tentang metode yang digunakan dalam suatu
bidang ilmu untuk memperoleh pengetahuan mengenai pokok persoalan dari ilmu itu,
menurut aspek tertentu dari penyelidikan. Metodologi (Science of Method) dapat juga
diartikan sebagai suatu pembahasan konsep teoritis atau metode yang terkait dalam suatu

2
Asep Maluna Rohimat, Metodologi Studi Islam, Cet. 1, (Yogyakarta: CV Gerbang Media Aksara, 2018),
hal. 1
3
Pios A partanto M. dahlan al barry, Kamus Ilmiyah Populer, (Surabaya : penerbit arkola, 1994)hlm.462

2
sistem pengetahuan.4 Begitu juga dengan P. Hardono Hadi arti metodologi secara singkat
dapat dipahami sebagai “ilmu atau deskripsi mengenai metodemetode atau prosedur yang
digunakan di dalam suatu kegiatan tertentu”. Namun menurutnya kata tersebut umumnya
digunakan juga sebagai “suatu penyelidikan atau penelitian terhadap maksud-maksud
tertentu yaitu konsep dan prinsip-prinsip penalaran ilmu tertentu, dan hubungan-hubungan
antara bagian-bagian ilmu bersangkutan”.

Dengan demikian menurut P. Hardono berkesimpulan bahwa metodologi yaitu suatu ilmu
yang mencangkup usaha-usaha untuk menganalisis dan menelaah tujuan, konsep-konsep
pokok (misalnya penjelasan, penyebaban, percobaan, probabilitas 5) metode-metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, pembagian ilmu tersebut di dalam cabang-
cabangnya, hubungan antara cabang-cabang tersebut dan sebagainya.6

Sedangkan metodologi penelitian dalam kajian Islam, secara sederhana, adalah ilmu
tentang cara-cara atau metode-metode yang digunakan secara runtut dalam meneliti,
memahami dan menggali ajaran-ajaran atau pengetahuan-pengetahuan dari sumber-sumber
yang diakui oleh pedoman otoritatif, Al-Qur`an. Dalam skema Al-Qur`an, pengetahuan itu
dapat diperoleh melalui wahyu (haqq al-yaqin), rasionalisme atau inferensi yang didasarkan
pada pertimbangan dan bukti (‘ilm al-yaqin), imperisisme dan melalui persepsi, yakni dengan
observasi, eksperimen, laporan sejarah, deskripsi pengalaman (‘ain al-yaqin).7

Metodologi Studi Islam  adalah prosedur yang ditempuh secara ilmiah, cepat, tepat dan
praktis dalam mempelajari Islam  secara luas dan mendalam pada beragam aspeknya; baik
aspek sumber ajaran, pemahaman terhadap sumber ajaran, maupun aspek kelembagaan serta
sejarahnya yang panjang (aspek historis) baik dari kalangan insider maupun outsider.8

4
Anita Puji Astutik, Buku Ajar Metodologi Studi Islam dan Kajian Islam Kontemporer Perspektif
Insider/Outsider,(Sidoarjo: UMSIDA Press, 2018), hal. 2
5
Probabilitas arti lainnya Kebolehjadian, kemungkinan, peluang.Tim, Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hal. 386
6
P. Hardono Hadi, “Kebenaran Dan Metodologi Penelitian Filsafat”, dalam tulisan Anton Bakker, dkk,
Metodologi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 2011), hal. 12
7
Abd al-Rasyid Moten, “Islamization of Knowledge” Methodology of Research in Political Science,
American Journal of Islamic Social science, 1990, hlm. 164
8
Metodologi Studi Islam , Prof. Dr Supiana, M. Ag, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama), cet. 2, th. 2012, hal. 4 dengan beberapa pengembangan dan penyesuaian...

3
B. Metode dan Kajian Sejarah Peradaban Islam

Sebelum menulis sejarah perlu diperhatikan langkah-langkah dalam mengkaji Sejarah.


Bila seseorang melakukan sebuah penelitian maka perlu untuk melihat dan memahami
metodologi mana yang akan digunakan dalam melakukan penelitian tersebut, maka kejelian
dan kehati-hatian seseorang peneliti sangat di butuhkan.9

Diantara metode yang dipakai dalam pendektan kajian islam anatara lain sebagai beikut;10

1. Heuristik
Heuristik adalah kegiatan mencari dan menemukan sumber yang diperlukan.
Berhasil-tidaknya pencarian sumber, pada dasarnya tergantung dari wawasan peneliti
mengenai sumber yang diperlukan dan keterampilan teknis penelusuran sumber.
Berdasarkan bentuk penyajiannya, sumber-sumber sejarah terdiri atas arsip, dokumen,
buku, majalahatau jurnal, surat kabar, dan lain-lain. Berdasarkan sifatnya, sumber sejarah
terdiri atas sumber primer dan sumber sekunder.
Agar pencarian sumber berlangsung secara efektif, ada dua unsur penunjang
heuristik harus diperhatikan yaitu:11
a. Pencarian sumber harus berpedoman pada bibliografi kerja dan kerangka tulisan.
Dengan memperhatikan permasalahanpermasalahan yang tersirat dalam kerangka
tulisan (bab dan subbab), peneliti akan mengetahui sumbersumber yang belum
ditemukan.
b. Dalam mencari sumber di perpustakaan, peneliti wajib memahami system katalog
perpustakaan yang bersangkutan.
2. Interpretasi
Setelah fakta untuk mengungkap dan membahas masalah yang diteliti cukup
memadai, kemudian dilakukan interpretasi, yaitu penafsiran akan makna fakta dan
hubungan antara satu fakta dengan fakta lain. Penafsiran atas fakta harus dilandasi oleh
sikap obyektif. Kalaupun dalam hal tertentu bersikap subyektif, harus subyektif rasional,

9
H.m. Atho Mudhar,Pendekatan Studi Islam Dalam Teori dan Praktek, (Yogyakarta: pustaka
pelajar,2004), hlm.36-37.
10
Mudzhar, Atho. Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 1998.
hlm 25.
11
Ibid. Hlm. 35

4
jangan subyektif emosional. Rekonstruksi peristiwa sejarah harus menghasilkan sejarah
yang benar atau mendekati kebenaran.
3. Rekonstruksi
Rekonstruksi artinya melakukan kontruksi ulang secara runtut dan sistematik agar
ada keserasian dan kesesuaian dengan zaman bahwa tuntunan global hendaknya mampu
menyediakan model peradaban Islam dengan tujuan mampu menghadapi masalah lokal
dan global. menyediakan model peradaban Islam dengan tujuan mampu menghadapi
masalah lokal dan global.

Adapun dalam penulisan sejarah demikian pula dalam sejarah peradaban Islam, metode
yang digunakan mengacu kepada dua hal pertama, metode penggalian sejarah (historiografi)
dan kedua, metode sejarah.

1. Metode Penggalian Sejarah (historiografi)


Menurut Charles pendekatan historis sangat penting dalam penelitian atau pengkajian
Islam, sebab dengan pendekatan ini para peneliti dapat mengetahui perubahan dan
perkembangan sebuah peristiwa, hukum, atau bahkan sejarah yang terjadi pada masa
lampau secara terperinci dan akurat.12
Dalam penggalian sejarah terdapat beberapa metode yang dapat digunakan. Untuk
menggali data yang valid berkaitan dengan sejarah, diperlukan metode penggalian sejarah
yang akurat. Penggalian sejarah pada umumnya menggunakan metode lisan, observasi dan
dokumenter.13
a. Metode lisan (interview)
Dengan metode ini pelacak suatu objek sejarah dilakuakn dengan interview atau
wawancara disebut dengan metode kuesioner. Karena terjadi suatu dialog yang
dilakukan oleh pewancara (Interviewer) untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (Interviewee).
b. Metode Observasi
Dalam metode ini, objek sejarah diamati secara langsung sebelum penelitian
dimulai atau pertama kali terjun ke lapangan, metode observasi sangat penting untuk
12
Charles J.Adams, „‟Islamic Relegious Tradition‟‟ dalam Leonard Binder[edt.], The Study of TheMiddle
East; Research and Scholarship ib The Humanities an The Social Sciences (New York; John Wiley dan Sons,
1976), hal. 43
13
Sulthon Mas’ud, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA, 2014), hal. 7.

5
digunakan dalam sebuah penelitian dengan mengumpulkan data-data yakni
penyelidikan yang dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan
menggunakan alat indra terhadap kejadian yang dapat langsung ditangkap. Jadi metode
obersevasi adalah metode penelitian dengan pengamatan yang dicatat secara sistematis
fenomena-fenomena yang diselidiki.
c. Metode Dokumenter
Metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam segala catatan atau
dokumen tertulis. Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang
digunakan untuk mengetahui data yang dapat dilihat secara langsung. Sebagai laporan
tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap
peristiwa dan sengaja menyimpan keterangan-keterangan tertentu atau catatan-catatan.
2. Metode Sejarah
Adapun dalam penulisan sejarah, demikian pula sejarah peradaban Islam, metode
yang digunakan adalah metode deskriptif, komparatif dan analisis sintetis.14
a. Metode Deskriptif
Metode ini ditunjukkan untuk menggambarkan adanya peradaban Islam tersebut,
maksudnya ajaran Islam sebagai agama samawi yang dibawa oleh Nabi Muhammad
Saw yang berhubungan dengan peradaban diuraikan sebagamana adanya, dengan
tujuan untuk memahami yang terkandung dalam sejarah tersebut.
b. Metode Kompartif
Metode ini merupakan metode yang berusaha membandingkan sebuah
perkembangan peradaban Islam dengan peradaban Islam lainnya. Melalui metode ini
dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam tersebut dikomparasikan dengan fakta-fakta
yang terjadi dan berkembang dalam waktu serta tempat-tempat tertentu untuk
mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu permasalahan tertentu.
Dengan demikina, dapat diketahui pula adanya garis tertentu yang menghubungkan
peradaban Islam dengan peradaban yang dibandingkan.
c. Metode Analisis Sintesis
Metode ini dilakukan dengan melihat sosok peradaban Islam secara lebih kritis, ada
analisis dan bahasan yang luas serta kesimpulan yang spesifik. Dengan demikian akan
14
Anwar Sewang, Buku Ajar Sejarah Peradaban Islam, (Pare-pare: STAIN Pare-Pare Sulsel, 2017), hal. 5-
6.

6
tampak adanya berlebihan dan kekhasan peradaban Islam. Hal tersebut akan lebih jelas
dengan adanya pendekatan sintesis yang dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan
yang diambil untuk memperoleh suatu keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian
tujuan serta manfaat penulisan sejarah peradaban Islam.

BAB III

PENUTUP

7
A. Kesimpulan
Pertama, Metodologi adalah ilmu cara- cara dan langkah- langkah yang tepat
(untuk menganalisa sesuatu) penjelasan serta menerapkan cara. Sedangkan metodologi
penelitian dalam kajian Islam, secara sederhana, adalah ilmu tentang cara-cara atau
metode-metode yang digunakan secara runtut dalam meneliti, memahami dan menggali
ajaran-ajaran atau pengetahuan-pengetahuan dari sumber-sumber yang diakui oleh
pedoman otoritatif, Al-Qur`an.
Kedua, dalam melakukan metodologi sejarah peradaban Islam ada tiga langkah
yang perlu diperhatikan yaitu Heuristik, Interpretasi, dan Rekonstruksi. Adapun dalam
penulisan sejarah ada dua hal yang perlu dikuasai, dipahami dan dilaksanakan yaitu 1)
metode penggalian sejarah (historiografi) terdiri metode lisan, observasi dan dokumenter.
Kemudian 2) metode sejarah yang terdiri tiga yaitu deskriptif, komparatif dan analisis
sintesis. Sehingga dari beberapa tahapan-tahapan diatas diharapkan seseorang yang
melakukan penelitian sejarah paradaban Islam bisa tercapai.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA

8
Abdullah, M. Amin, Studi Agama Normativitas atau Historisitas, Yogyakarta;1996

Asep Maluna Rohimat, Metodologi Studi Islam, Cet. 1, (Yogyakarta: CV Gerbang Media
Aksara, 2018)

Pios A partanto M. dahlan al barry, Kamus Ilmiyah Populer, (Surabaya : penerbit arkola, 1994)

Anita Puji Astutik, Buku Ajar Metodologi Studi Islam dan Kajian Islam Kontemporer Perspektif
Insider/Outsider,(Sidoarjo: UMSIDA Press, 2018)

Probabilitas arti lainnya Kebolehjadian, kemungkinan, peluang.Tim, “Tesaurus Bahasa


Indonesia Pusat Bahasa”, Departemen Pendidikan Nasional, 2008

P. Hardono Hadi, “Kebenaran Dan Metodologi Penelitian Filsafat”, dalam tulisan Anton
Bakker, dkk, Metodologi Penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 2011)

Abd al-Rasyid Moten, “Islamization of Knowledge” Methodology of Research in Political


Science, American Journal of Islamic Social science, 1990

Prof. Dr Supiana, M. Ag,”Metodologi Studi Islam”, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan


Islam Kementerian Agama), cet. 2, th. 2012

H.m. Atho Mudhar,”Pendekatan Studi Islam Dalam Teori dan Praktek”, (Yogyakarta: pustaka
pelajar,2004)

Mudzhar, Atho. Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
1998

Charles J.Adams, „‟Islamic Relegious Tradition‟‟ dalam Leonard Binder[edt.], The Study of
TheMiddle East; Research and Scholarship ib The Humanities an The Social Sciences
(New York; John Wiley dan Sons, 1976)

Sulthon Mas’ud, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA, 2014)

Anwar Sewang, Buku Ajar Sejarah Peradaban Islam, (Pare-pare: STAIN Pare-Pare Sulsel,
2017)

9
10

Anda mungkin juga menyukai