NIM : 2001361
Kelas : PSR – A
Mata Kuliah : Sejarah Seni Rupa Barat
Jawaban
1. Masa Impresionisme hingga masa Seni Kontemporer
A. Seni Rupa masa Impresionisme (Arts Impresionism)
Impresionisme adalah sebuah aliran yang berusaha menampilkan kesan-kesan
pencahayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. Namun
kalangan akademisi ada yang justru menampilkan kesan garis yang kuat dalam
impresionisme ini. Aliran Impresionisme muncul dari abad 19 yang dimulai dari Paris pada
tahun 1860an. Nama ini awalnya dikutip dari lukisan Claude Monet, "Impression, Sunrise"
("Impression, soleil levant"). Kritikus Louis Leroy menggunakan kata ini sebagai sindiran
dalam artikelnya di Le Charivari.
Karakteristik utama lukisan impresionisme adalah kuatnya goresan kuas, warna-warna
cerah (bahkan banyak sekali pelukis impresionis yang mengharamkan warna hitam karena
dianggap bukan bagian dari cahaya), komposisi terbuka, penekanan pada kualitas
pencahayaan, subjek-subjek lukisan yang tidak terlalu menonjol, dan sudut pandang yang
tidak biasa. Pengaruh impresionisme dalam seni rupa juga merambah ke bidang musik dan
sastra.
Seniman impresionisme pada awalnya terinspirasi oleh teori-teori Eugene
Delacroix yang mulai merasakan ketidakpuasan terhadap perkembangan seni akademis
pada masa itu yang terlalu berkonsentrasi kepada mahzab seni lukis klasik. Ia berpendapat
bahwa lukisan tidak selamanya dibentuk dengan pengolahan garis secara berlebihan seperti
dikembangkan oleh Ingris selama bertahun-tahun. Sebaliknya pengolahan bidang-bidang
warna dengan penuh perhitungan akan menghasilkan bentuk lukisan yang tidak kalah
menariknya.
Namun Delacroix sendiri bisa dianggap gagal melepaskan diri dari pengaruh pakem
seni lukis akademi karena bagaimanapun lukisannya sendiri masih berkonsentrasi pada
bentuk-bentuk secara ideal.
Kemudian beberapa pelukis secara radikal melanggar aturan-aturan akademis dalam
pembuatan lukisan. Lukisan ini tidak lagi berkonsentrasi pada bentuk secara mendetail
dengan mementingkan kontur, volume, dan garis. Juga meninggalkan pengamatan
struktural bentuk suatu objek. Sebaliknya, suasana didapatkan dengan menangkap kesan
(impresi) cahaya yang ditangkap sekilas oleh mata. Akibatnya bentuk objek menjadi lebih
sederhana, tidak seperti lukisan naturalisme atau realisme.
Dalam sejarah perubahan Paris oleh Napoleon III, Académie des beaux-
arts mendominasi kegiatan seni pada abad 19. Akademi ini adalah penguasa standardisasi
tradisional lukisan-lukisan Prancis, termasuk dalam hal tema dan gaya. Tema historis,
religius, dan potret sangat dihargai pada saat itu, sementara tema pemandangan dan still
life hanya dipandang sebelah mata. Académie des beaux-arts juga menginginkan setiap
lukisan memperhatikan setiap detail dan finishing yang sempurna, dan jika bisa mendekati
kemiripan fotografis. Semua goresan kuas sangat diperhatikan dengan mempertimbangkan
bahwa hal tersebut adalah cerminan kepribadian, emosi, dan teknik yang dimiliki seorang
pelukis. Warna-warna gelap dan suram lebih dihargai.
• Pengaruh Teknologi dan Sains
Secara kebetulan, pada masa keemasan impresionisme, ditemukan pula penggunaan
teknik fotografi. Pada awalnya fotografi dianggap bisa memusnahkan keberadaan seni
lukis. Namun tujuan utama impresionisme yang menangkap kesan sesaat justru membuat
fotografi menjadi alat bantu utama yang sangat bermanfaat. Pelukis menjadi bisa
mengeksplorasi hal-hal yang biasanya hanya terjadi sesaat, seperti langkah kuda saat
berlari, suasana kota yang dinamis Selain itu teori warna juga sangat berkembang dan
membantu pengembangan aliran impresionisme.
• Pengaruh Terhadap Seni Rupa Modern
Ada banyak hal yang menyebabkan impresionisme bisa dianggap sebagai pelopor
gerakan seni rupa modern lain. Antara lain berhasil mendobrak keterpakuan seni terhadap
subjek yang akan dilukis. Hal ini bisa dilihat dari contoh karya Manet yang menganggap
moral bukanlah sesuatu yang harus terlalu dipertimbangkan di dalam seni rupa, sebab inti
dari lukisan adalah lukisan itu sendiri, bukan pesan yang akan disampaikannya. Namun,
bukan berarti hal itu membuat dunia lukis menjadi dunia yang cabul, sebab kevulgaran itu
sendiri bukanlah tujuan pelukis impresionisme, hanya saja jika ketelanjangan diperlukan,
katakanlah untuk membantu komposisi, maka hal itu memang harus dilukiskan.
• Ciri Khas
1) Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan
kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
2) Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang
digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.
3) Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak
digunakan sebagai bayangan).
4) Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
5) Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
6) Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian
diterapkan di dalam lukisan.
7) Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)
• Karya Seniman Aliran Imresionisme
2) Berthe Morisot
3) Pierre Auguste Renoir
B. Neo Impresionisme
1) Georges Seurat
2) Paul Signac
C. Optic Art
1) Victor Vasarely
D. Kinetik Art
1) Alexander Calder