Anda di halaman 1dari 34

Beragam Jenis Karya Seni Rupa

Terapan : Eropa , Timur Tengah &


Asian (Mancanegara).

Kelompok

1. Florentin Evelyn
2. Kharisma T
3. Intan Selvidya
4. Rosalinda Merry
5. Kentrio
6. Richard
Kompentensi Dasar
• 1.1 Mengidentifikasi jenis karya seni rupa
terapan daerah setempat.

• 1.2 Menampilkan sikap apresiasi terhadap


keunikan gagasan & teknik karya seni rupa
terapan daerah setempat.
Standar Kompetensi
• 1. Mengapresiasi karya seni rupa

• Indikator : Mengidentifikasi & mengklarifikasi


beragam proses karya seni rupa terapan.
Karya seni rupa terapan Eropa
Perjalanan sejarah seni rupa modern di Eropa atau Barat memiliki benang merah
yang jelas dan tegas. Alur dan bentangannya memperlihatkan satu kesatuan
yang saling berhubungan.
Gaya atau aliran yang satu muncul sebagai akibat menentang (mereaksi)
aliran/gaya sebelumnya. Penentangan atau reaksi tersebut didasari argumentasi
atau konsepsi senimannya yang sangat kuat. Pada dasarnya perjalanan atau
perkembangan seni rupa Barat tidak lepas dari perjuangan terhadap nilai
kebebasan dan kreativitas. Nilai kebebasan gaya yang satu ditentang oleh nilai
kebebasan gaya yang lainnya, baik kebebasan segi pemilihan tema, estetika
maupun teknik dan proses kreatifnya.
Mempelajari seni rupa pada dasarnya mempelajari
peradaban manusia, sejarah peradaban tidak dapat
dipisah-pisahkan, karena pada dasarnya kesenian
antar bangsa memberi dan menerima pengaruh.
Khusus di era Seni Rupa Klasik Eropa, aliran ini dimaksudkan untuk meniru semirip
mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu
pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik
daripada kata-kata dalam banyak hal. Orientasi yang fundamental dari seni rupa Barat
adalah seni klasik Yunani dan Romawi kuno.

Ciri-ciri Lukisan Klasik :


a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.

Para ahli berpendapat bahwa seni rupa Barat modern pada dasarnya bersumber dari
zaman Yunani dan Romawi yang disebut zaman Klasik. Kebudayaan Yunani tersebut dibawa
ke Eropa Barat melalui Roma. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada awal
abad ke-19 menyebabkan munculnya berbagai produk. Keadaan ini akhirnya mengubah
berbagai aspek kehidupan manusia, tak terkecuali di bidang seni rupa.

Perhatian manusia cenderung pada hal-hal yang bersifat material, hal ini menyebabkan
pemberontakan seniman. Pemberontakan seniman termanifestasikan dalam bentuk-
bentuk kreativitas, sehingga di dunia perkembangan seni rupa lahir aliran-aliran dalam seni
rupa yang saling menerusakan atau menentang aliran - aliran sebelumnya.
ABAD KE-19 DAN KE-20
a. Abad Ke-19

1. Klasisisme
Suasana abad ke-19 ini adalah suasana abad mesin uap. Kegemuruhan mesin-mesin
dengan suara buruh pabrik, kesibukan tambang, dan lalulintas kapal laut dan kereta api,
telegraf, dan alat potret. Dan sebagaiannya menjadi tentangan bagi perkembangan seni
rupa.
Para seniman-seniman pada abad ke-19 ini menyadari tantangan abad baru ini. Namun
para seniman tidak menentang tetapi mengintegrasikan diri sambil mempertahankan
bidang seni rupa supaya tidak terlindas dan lenyap dilanda akibat kebangkitan abad yang
dasyat ini.
Pada permulaan abad ini lahir berbagai aliran-aliran neo, hal ini disebabkan karna orang-
orang telah mulai menemui kebutuhan setelah mengalami kelimaksnya pada zaman
barok, yang telah ditandai oleh kehadiran Rococo.
Seni patung pada permulaan abad ini belum terlalu mengalami perubahan seperti seni
bangunan. Namun setelah akhir perempatan abad ini , seni patung mulai mendapat napas
baru, karna munculnya aliran-aliran baru seperti impresionisme, Realisme, dan lain-lain
telah memberikan gaya baru bagi para seniman patung atau pematung
Contoh Klasisisme
2. Romantic
Aliran Romantik ditandai dengan cahaya yang tegas, kaya warna, dan
komposisi yang hidup. Perbedaan Romantik dengan klasisisme pada
pengambilan tema, karna pengambilan tema pada Aliran Romantik memilih
kejadian-kejadian dasyat sebagai temanya, selain itu juga aliran romantic penuh
dengan khayalan, prasaan, pertualang tentang tejadian-kejadian masa kuno dan
tentang negeri-negeri timur yang fantastis.
Alian romantic ini banyak digunakan di baret atau eropa tertama
diprancis aliran ini sangat kuat terlihat pada seni bangunannya. Di Indonesia juga
terdapat pelukis atau seniman yang menggunakan aliran romatik yaitu Raden
Saleh karna memang beliau telah belajar dieropa.
3. Impresionisme
impresionisme sebenarnya adalah sebuah kata ejekan pada lukisanClaude Monen
(1840-1926) yang di pertunjukan pada ppameran di paris tahun 1874. Lukisan itu
menggambarkan tentang bunga teratai dengan suasana pagi hari, dengan warna yang
lembut, bentuk-bentuknya tidak tegas, kekabur-kaburan oleh cuaca dan embun pagi.
Walaupin gaya lukisan impreionisme di ejek namun monet tetapmeneruskan aliran ini.
4. Neo Impresionisme
Pada dasarnya aliran impresonisme lebih mengutamakan cahaya, oeh karna itu
dapat dilihat karya-karya impresionisme belanda, kebanyakan memperlihatkan
efek cahayanya mendung seperti cuaca mendung belanda. Dan dari karya-karya
prancis tentang aliran impresionisme membawakan efek-efek cahaya cahaya yang
panas sesuai dengan keadaan udaranya perencis.
Pendapat ini melahirkan gaya melukis yang lain dari biasanya yaitu meletakkan
warna-warna dengan berdekatan yang dinamakan divisonisme. Sebagai contohnya
Makin kecil petak-petak warna nya yang hapir merupakan titik-titik, maka hal itu
dinamakan Pointilisme. Keselutuhannya adalah bentuk untuk membuat efek
cahaya yang kuat dan aliran ini lah yang disebut dengan neo impresionisme.
5. Realisme
Realisme dalam seni rupa abad ke-19 merupakan gerakan yang menolak tema Neo-
Klasikisme dan Romantikisme. Seniman Realis tidak mendasarkan karyanya pada tema
mitologi Yunani dan Romawi atau tema dari Timur Dekat, tetapi tema “di sini dan kini”.
Mereka mendasarkan tema lukisan mereka pada pengamatan sehari-hari. Sebagaimana
diketahui bahwa terdapat pertentangan dianatara kaum Neoklasikisme dengan
Romantisisme, namun pada hakekatnya mereka hanya berurusan dengan hal yang tidak
tidak nampak mata, yaitu rasio dan emosi, mereka adalah kaum idealisme yang tidak
menerima kenyataan apa adanya.
Tidak demikian halnya dengan kaum Realisme, yang mempunyai pandangan dalam
menghayati alam ini tanpa ilusi, dan menerima sebagai objek seni sebagaimana apa
adanya yang kasat mata. Hal demikian dikuatkan oleh ucapan salah seorang tokoh
Realisme, yaitu Courbet seorang pelukis Prancis, dalam deklarasi Realisme:”tunjukkanlah
malaikat padaku dan aku akan melukiskannya”, suatu ucapan yang menunjukkan betapa
fanatismenya terhadap hal yang hanya dapat dilihat oleh mata, dan bukan suatu ilusi, juga
tanpa idealis apalagi distorsi.
Sebagai konsekwensi dari ucapan kaum realism tersebut, mereka betul-betul
mengungkapkan suatu realita, tidak saja secara visual hanya mewujudkan objek dengan
realistis, namun mereka juga mengungkapkan realita kehidupan, tanpa memperdulikan
keindahan, kemolekan, kecantikan, tetapi apa adanya dalam kehidupan sosial, kehidupan
sosial kelas bawahpun sering diangkat menjadi objek realita. Kalaupun melukiskan
keindahan alam, namun sesungguhnya ia bukanlah melukiskan keindahannya tetapi
begaimana keadaan alam tersebut, yang Nampak dalam panorama atau pemandangan.
Contoh Realisme
6. Simbolisme dan Monumentalisme
Masyarakat beranggapan bahwa agama tidah hanya sebatas penting saja tetapi menjadi
factor penting dalam seni, sehingga mulai meresapi jiwa para seniman. Maka muncullah
ilham untuk mewujudkannya dalam bentuk karya seni yang dinamakan aliran simbolis.
Karya simbolis ini pada umumnya menggambatkan pergolakan batin atau tentang
perasaan seperti kegelisahan, pesimisme, dan kemurungan. Simbolisme yang dibawa
menjadi bentuk-bentuk yang lebih sederhanan yang mewujudkan hiasan dan
pelambangan. Hal tersebut dinamakan juga dengan momumentalisme.
Aliran ini sebenarnya lahir dari penggaliran seni kuno. Seperti momunentalisme lahir
setelah mempelajari hasil-hasil karya seniman mesir kuno dan simbolisme berpangkal
pada orientasi kesenian hindu.
Simbolisme libih mengutamakan unsure-unsur kerohanian sebagai pengimbang dari
periode impresionisme yang telah mengabaikan factor ketuhanan , maka pelopor-
pelopor simbolisme mulai dengan membawakan aliran ini untuk menyadari kembali akan
hokum ada dan tiada.
b. Abad Ke-20
Abad ke-20 merupakan masa berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada
awal abad itu Wright bersaudara menemukan pesawat terbang. Beberapa tahun kemudian
Albert Einstein mengejutkan dunia dengan penemuaanya tentang materi, waktu, dan ruang.
Di sela-sela itu, terjadi dua perang dunia yang mengakibatkan keterpurukan ekonomi di
seluruh dunia dan ancaman serius bagi kemanusiaan. Atom berhasil dibelah dan senjata
atom pun diciptakan. Menjelang Perang Dunia II abad itu juga ditandai dengan
pengembangan alat komunikasi melalui radio dan munculnya televisi. Selama periode itu
muncul bentuk-bentuk seni rupa baru dan konsep-konsep seni rupa yang menentang nilai-
nilai tradisi masa lampau. Gaya seni rupa dalam periode secara keseluruhan itu disebut
dengan nama “Modernisme”. Istilah Modernisme digunakan untuk menunjukkan
perkembangan yang meninggalkan naturalisme menunju abstraksi dan nonrepresentasi.
1. Seni Patung
Salah satu ciri khas yang membedakan seni rupa abad ke-20 dengan periode seni rupa yang
lain adalah pergeseran dari naturalisme menjadi abstraksi dan nonrepresentasi. Dalam seni
patung kecenderungan pokok yang muncul adalah abstraksi formalis, yaitu abstraksi yang
didasarkan pada pendekatan pemikiran rasional tentang hubungan-hubungan visual yang
terstruktur. Pada awal abad ke-20 Ekspresionisme bukan merupakan trend yang penting
dalam seni patung.
Tokoh perintis patung moderen adalah Constantin Brancusi (1876-1957). Brancusi adalah
pematung kelahiran Rumania yang datang di Paris pada tahun 1904. Dengan penyederhaan
bentuk yang abstrak, ia melangkah melampaui Rodin dan Mailol, mengawali seni patung
modern.
2. Fauvisme dan Ekspresionisme
Istilah Ekspresionisme digunakan untuk menunjukkan seni rupa yang mengungkapkan
perasaan emosional. Gerakan ini berkembang pada awal abad ke-20 berdasarkan seni
rupa Post-Impresionisme. Di Eropa seni rupa Ekspresionisme dapat dibedakan menjadi
Ekspresionisme Jerman dan Ekspresionisme Perancis. Ekspresionisme di Perancis lebih
dipenuhi oleh struktur dan komposisi formal dan kurang mengandung emosi yang
mendalam. Di Jerman ekspresionisme lebih merupakan curahan situasi psikologis dan
perasaan yang mendalam.
3. Kubisme
Kubisme adalah gaya abstrak formalistik yang pertama-tama berkembang
seiring dengan Ekspresionisme sebelum Perang Dunia I. Istilah Kubisme dapat
digunakan secara umum untuk menunjukkan semua gaya abstrak geometrik pada
abad ke-20 atau secara terbatas menunjukkan gerakan-gerakan awal khususnya
Kubisme Analitik dan Kubisme Sinthetik. Tokoh Kubisme adalah Pablo Picasso dan
Georges Braque.
4. Seni Patung Kubunisme
Konsep Kubisme meluas sampai pada seni patung. Karya Picasso Guitar
(1912) meninggalkan tradisi seni patung, karena karya itu tidak dikerjakan dengan
teknik membentuk, teknik pahat, atau teknik cor, tetapi berupa konstruksi lempengan
logam dan kawat.
5. Kubisme dan Arsitektur
Kubisme juga memberikan tantangan bagi para arsitek untuk meninjau kembali
pendapat tradisional tentang bentuk dalam ruang tiga dimensional. Arsitektur abad ke-20
menekankan bentuk-bentuk geometrik dan rasional, dan bukan bentuk-bentuk organik dan
emotif.
7. Suprematisme Konstruktivisme Di Rusia
Sebelum Perang Dunia I dan selama Revolusi Rusia terjadi perkembangan besar
dalam seni rupa moderen di Rusia. Perkembangan seni rupa advant-garde ini berlangsung
hingga sekitar tahun 1920. Seniman moderen Rusia menerapkan konsep dasar Kubisme dan
Futurisme. Mereka juga mengembangkan lebih lanjut gagasan konstruksi Picasso dalam
seni patung dan mencapai keunggulan dalam cabang seni rupa ini.
8. Seni patung Konstruktivisme
Di Rusia seni patung Konstruktivisme dikembangkan oleh sekelompok seniman
yang menerapkan prinsip-prinsip Kubisme dalam bentuk tiga dimensional. Seniman
Konstruktivisme menolak pandangan tradisional tentang seni patung sebagai volume yang
dibatasi oleh massanya. Sebaliknya, mereka beranggapan bahwa seni patung sebagai
susunan ruang positip dan ruang negatif. Para pematung Konstruktivisme tidak
menggunkan teknik tradisional (misalnya teknik pahat atau membentuk), tetapi dengan
cara merakit berbagai jenis bahan (seperti kayu, logam, plastik, dan tanah liat). Kadang-
kadang mereka juga menggunakan cara mengikat atau memasang bahan-bahan tertentu
pada suatu tempat dengan teknik-teknik nontraditional. Sering kali karya mereka bersifat
kinetik, dengan bagian-bagian yang dapat bergerak untuk menekankan konsep dinamisme.
Fauvisme dan
Ekspresionisme

Kubisme
Seni patung kubisme Suprematisme
Sejarah Seni Rupa PERKEMBANGAN
SENI TIMUR
• 1. Kesenian Mesir Kuno

Daerah sekitar aliran sungai Nil merupakan daerah pertanian yang subur yang
dapat memberikan kemakmuran kepada rakyatnya, sehingga Mesir dapat
mengembangkan kebudayaanya dengan baik. Sejak dahulu mereka sudah
mengenal ilmu pengetahuan, kesenian dan sudah mengenal jenis tulisan yang
disebut Hirogli
Bangsa Mesir mempunyai kepercayaan dengan berbagai kultus (pemujaan),
yaitu kultus kematian, kultus Raja dan kultus Dewa, merekapun termasuk
penganut Polytheisme (banyak Dewa), seperti Dewa Amon, Dewa Osiris,
Dewa Hours, Dewa Isis, Dewi Hather dan
sebaginya, dan dari kegiatan – kegiatan kepercayaan itulah muncul seni Mesir
yang bersifat sacral, penuh magis dan misteri, mulai dari pembuatan mumi,
seni lukis, seni patung sampai pada bangunan – bangunan yang monumental
dan raksasa. Terutama seni bangunan dan seni patung dibuat dari batu kapur
dan batu granit. Sehingga peninggalan – peninggalannya masih dapat kita
lihat sampai sekarang
• a. Seni Bangunan (bangunan makan dan kuil) Mesir kuno
Bangunan makam yang disebut pyramid didirikan dari susunan batu kapur
berbentuk limas segi empat yang didalamnya terdapat gang – gang / lorong
menuju ke kamar Raja (Mummi Firaon), kamar premaisuri dan kamar harta.
Salah satu Pyramid yang terkenal yaitu pyramid Khufu di Ghizah yang dianggap
sebagi keajaiban dunia
Bangunan kuil di Mesir ada dua jenis, yaitu;
- Kuil lapangan, contohnya Kuil Amon Re di Karnak
- Kuil Korokan (kuil yang dipahatkan pada bukit karang), contohnya kuil Ramses
II di Abu Simbel
b. Seni Patung Mesir Kuno
Berdasarkan sikap tubuhnya, patung Mesir dibedakan menjadi:
- Patung Kourus, yaitu patung Dewa/Raja, memakai tutup kepala berdiri tegap,
tangan kanan dikepalkan disamping dan kaki kirinya dilangkahkan kedepan
- Patung kore, yaitu patung Dewi/ratu yang ciri – cirinya sama dengan kourus hanya
kaki kirinya tidak melangkah dan berpakain lengkap. patung dalam bentuk lain
disebut Sphynx, yaitu patung berkepala Raja berbadan singa
c. Seni relief / Lukis Mesir Kuno Ditemukan pada lembaran papyrus, peti
mati dan dinding. Kesan yang ditampilkan bersifat dekoratifilustratif dan
simbolis. Sedangkan cara menggambar objeknya yaitu:
- Bersifat ideoplastis, mengungkapkan apa yang dipikirkan dan bukan yang
dilihat sebenarnya - Menggunakan prespektif batin, artinya
menggambarkan besar kecilnya objek bukan ditentukan oleh jarak
pandangan melainkan berdasarkan martabat orang yang digambarkan.
Misalnya gambar seorang Raja lebih besar dari pada rakyatnya
d. Seni Musik dan Seni ari Mesir Kuno Sesuai dengan perkembangan kebudayaan
merekapun pada saat itu sudah mengenal seni Tari dan musik. Hal ini berdasarkan
pahatn mereka (relief) pada dinding bangunan. Diantaranya terdapat adegan yang
sedang memainkan suling dan harva serta adegan Tari Tarian ritual sesuai dengan
kepercayaan mereka pada saat itu

2. Kesenian Mesopotamia Mesopotamia adalah suatu daratan yang terletak antara


sungai Efrat dan sungai Tigris. Masyarakatnya makmur sehingga kebudayaannya
berkembang dengan baik, telah mengenal berbagai ilmu pengetahuan dan tulisan
yang disebut tulisan Paku
Daerah ini merupakan lalu lintas yang sangat ramai dan sering dijadikan sasaran
invansi oleh berbagai bangsa, antara lain oleh bangsa Sumeria, Babilonia, Asiria dan
Persia
Masyarakat Mesopotamia tidak mengenal kultus kematian sehingga jarang ditemukan
makam sebagai bentuk arsitektur yang khas. Keseniannya lebih bersifat duniawi,
tetapi sisa – sisa peninggalannya tidak sampai ke jaman kita karena:
- Mengunakan bahan yang tidak tahan lama (batu bata)
- Sering terjadi bencana banjir
- Masyarakatnya bersifat vandalis (perusak) karena sering terjadi perebutan
kekuasaan (perang)
a. Seni Bangunan Mesopotamia - Istana, dengan ciri – ciri: menggunakan
konstruksi lengkung tong tanpa menggunakan tiang. Pada bagian pintu gerbang
terdapat patung penjaga Ambang, yaitu patung berkepala Raja dan berbadan
banteng dan bersayap. Contohnya istana Sargon II di Khorzabad
- Ziggurat, yaitu sejenis menara bertingkat berbentuk kerucut yang berfungsi
sebagai banguan suci
- Stele, yaitu sejenis tugu batu yang permukaannya diberi relief tentang suatu
peristiwa, contohnya Stele Hamurabi
b. Seni Patung, ciri – cirinya:
- Patung Sumeria: tubuh kaku otot dilebih – lebihkan dan kepalanya bulat
- Ptung Asiria: matanya diperbesar, dekoratif, raut muka mengesankan kekerasan
- Patung Babilonia: bersikap tenang seolah – olah sedang menjalankan tugas
keagamaan

c. Seni relief
- Relief Babilonia : bertemakan tentang keagamaan
- Relief Asiria: bertemakan tentang kekerasan
3. Kesenian India
Kebudayaan purba India berkembang sekitar 3000 SM di lembah sungai Indus –
Pakistan. Dari beberapa hasil temuan ternyata sudah menunjukan suatu bentuk
kebudayaan yang bermutu tinggi. Tetapi masih belum memberikan gambaran secara
lengkap tentang peninggalannya, Karena masih belum banyak ditemukan
Peninggalan – peninggalanya antara lain: a. Seni bangunan, contohnya reruntuhan
bangunan yang ditemukan di dua kota lama (Mahenjo – Daro dan Harapa)
menggunakan batu bata, penempatan bangunan dengan system sentral dan sudah
ada bangunan yang bertingkat
b. Seni patung, berbaga naturalis dan stilasi terbuat dari batu logam dan kayu
c. Seni relief, berupa materai piktegraf dari lempengan tanah liat yang diberi gambar
binatang (badak lembu atau singa) dan tulisan yang sampai sekarang masih belum
bisa dibaca Kemudian sejak munculnya ajaran Hindu – Budha maka berkembang
berkembang kebudayaan yang bercorak khusus. Bentuk keseniannya mengarah pada
gaya perlambangan (simbolisme) dengan berpedoman pada buku seni disebut “Silfa
Sastra”
a. Seni Banguanan India
- Stamba (Tugu Asoka) berfungsi sebagai media penyebaran ajaran Budha
- Stupa (caitya) berfungsi sebagai lambang ajaran Budha
- Kuil Budha (Chaitya Griha) merupakan bangunan tempat meditasi para
pendeta Budha
b. Seni Patung India
Ketika masyarakat Budha masih bersifat Ai-Iconis (tidak mengenal patung sebagai media
pemujaan), maka Budha hanya diwujudkan dalam bentuk perlambangan saja, seperti
Tahta Budha, Cakra Budha atau Telapak Kaki Budha. Kemudian setelah India mendapat
pengaruh dari kesenian Yunani-Romawi, barulah Budha diwujudkan dalam bentuk
patung manusia dengan ciri – ciri masih memperlihatkan gaya seni patung Yunani (Dewi
Apolo). Ciri – cirinya yaitu: bergaya realis, muka lonjong, rambut bergelombang dan sikap
duduk kaki berjuntai. Dalam perkembangan selanjutnya seni patung India
memperlihatkan ciri khasnya, yaitu raut muka seperti orang India, duduk bersila dengan
sikap tangan tertentu yang mengandung atri (Mujra)

c. Seni Lukis dan Seni Relief India


Peninggalan seni relief India terdapat pada dinding di dalam biara – biara menggunakan
teknik fresco yaitu melukis yang dikerjakan ketika dindingnya masih basah sedangkan
seni reliefnya banyak terdapat pada dinding – dinding candi Hindu
Mengidentifikasi Seni Rupa Murni
yang Diciptakan di Indonesia dan Asia
1. Jenis
Jenis-jenis seni rupa murni di Indonesia pada umumnya sama seperti jenis seni rupa
murni yang ada di asia. Bahkan seni rupa murni di Indonesia merupakan perpaduan
dari 3 kebudayaan di Asia yaitu Asia Timur, Asia Selatan, dan Timur Tengah. Berikut
adalah beragam jenis seni rupa murni yang ada di Indonesia dan Asia:
• 1.1. Patung
Seni patung di Indonesia mendapat banyak pengaruh dari Asia Selatan seperti patung
burung garuda dan dewa-dewa Hindu. Sedangkan seni patung di Asia banyak
ditemukan di Asia Timur dan Asia Selatan. Patung-patung di Asia kebanyakan berupa
patung pahlawan, perjuangan, arca, dewa-dewa Hindu, dan patung Buddha.
1.2. Seni Lukis
Seni lukis di Indonesia cukup beragam. Mulai dari kaligrafi, lukisan pemandangan
alam, sampai lukisan gadis Bali. Ada beberapa pelukis ternama di Indonesia misalnya
Affandi. Seni lukis di Indonesia dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu dan penjajah dari
dunia Barat.

Salah satu contoh seni lukis Indonesia


Sedangkan seni lukis dari Asia yang paling terkenal berada di Asia Timur. Motif lukisan
di Asia Timur sangat khas dan dilengkapi dengan kaligrafi Asia Timur. Sedangkan di
Asia Selatan, lukisan para dewa sangat sering ditemukan disana. Kebanyakan seni
lukis di Timur Tengah berupa kaligrafi huruf Arab.
Seni Lukis Asia

1.3. Kerajinan dari Keramik


Kerajinan keramik di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya Asia Timur
yang terkenal akan kerajinan keramiknya. Dahulu orang-orang Tionghoa kerap
kali membawa piring dan guci keramik ke Indonesia.

Kerajinan keramik di Asia paling banyak dan paling terkenal


berada di Tiongkok. Ciri khasnya adalah terdapat huruf
Mandarin, gambar bunga, pemandangan, maupun naga
di bagian luar keramik tersebut. Harga keramik dari
Tiongkok biasanya sangat mahal dan hanya
dijadikan sebagai hiasan walaupun sebenarnya dapat
digunakan sebagai alat kebutuhan sehari-hari seperti
piring, guci, dan gelas.
1.4. Ukiran
Seni ukir di Indonesia terdapat di Bali dan Jepara. Kayu menjadi media terpopuler.
Namun di bali ada juga yang mengukir perak dan batu. Motif yang digunakan biasanya
bunga dan tumbuhan.
Seni ukir Asia terdapat di Asia Timur dan Asia Selatan. Media yang diukir biasanya
kayu dan logam. Motif ukiran biasanya berupa dewa, gajah, kuda, tumbuhan, bunga,
dan naga.
2. Teknik
Teknik dalam membuat seni rupa murni Indonesia dan Asia relatif sama. Misalnya
dengan goresan cat menggunakan kuas, mengukir, mencetak, mengecor dengan logam,
maupun membentuk dengan tanah liat.
3. Makna
Makna karya seni rupa murni di Indonesia yang biasa ditampilkan adalah keindahan dan
patriotisme. Keindahan terlihat dari karya seni yang menggambarkan keindahan alam
dalam bentuk lukisan, patung, dan ukiran bunga. Patriotisme terlihat dari patung
pahlawan dan lukisan tentang perjuangan merebut kemerdekaan.
Makna karya seni rupa murni Asia sangatlah beragam. Di Asia Selatan biasanya
bermakna rasa syukur dan pemujaan terhadap dewa-dewa atau Buddha. Di Timur
Tengah biasanya bermakna perwujudan Tuhan dalam bentuk kaligrafi. Di Asia Timur
biasanya bermakna keindahan alam dan kepahlawanan.
4. Perkembangan
Perkembangan seni rupa murni di Indonesia sudah ada sejak zaman prasejarah.
Perkembangannya telah dipengaruhi oleh banyak kebudayaan. Itu dikarenakan
Indonesia pernah mengalami masa kerajaan Hindu, kerajaan Islam, dan kolonialisme.
Seni logam telah dikenal sejak sekitar abad ke-8 sampai abad ke-10 masehi. Candi
Borobudur adalah karya seni rupa yang paling megah di masanya yakni sekitar tahun
760 sampai 830 masehi.
Perkembangan seni rupa murni di Asia sangatlah kompleks karena terdapat tiga
kebudayaan besar yang berkembang yaitu di Asia Timur, Asia Selatan, dan Timur
Tengah. Perkembangan seni rupa murni di kawasan Timur (Asia) berbeda dengan
perkembangan seni rupa murni di kawasan Barat (Eropa dan Amerika).

Anda mungkin juga menyukai