XI MIPA 7 / 16
1. PRIMITIVISME
Seni rupa aliran Primitivisme merupakan aliran yang bersifat sederhana dan jauh dari teknik-
teknik lukis modern. Aliran ini memiliki sifat sahaja, spontan, serta tidak terikat dengan
profesionalisme teknik baik dalam proses penggarapan teknik maupun dalam perwanaannya.
Seni rupa aliran Primitivisme juga tidak mengenal latihan untuk pembuatannya.
Contoh dari lukisan aliran Primitivisme yang sudah ada yaitu lukisan – lukisan maupun
goresan – goresan yang ada di dinding gua yang dibuat oleh orang – orang zaman pra sejarah
yang biasanya menggambarkan telapak tangan, tapak kaki, binatan buruan, sesembahan atau
dewa – dewa, serta dapat berupa lukisan arwah nenek moyang.
2. REALISME
Realisme adalah aliran seni rupa yang berusaha menggambarkan kejadian yang benar-benar
pernah terjadi. Dalam aliran ini yang ditekankan adalah suasana pada saat kejadian itu
berlangsung, tidak spesifik pada obyek tertentu. Tokoh yang terkenal sebagai penganut
realisme antara lain seperti Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honor Daumier.
Beberapa ciri yang dimiliki oleh seni lukis aliran Realisme antara lain :
3. NATURALISME
Naturalisme adalah aliran seni yang mengutamakan keakuratan dan kemiripan objek
yang dilukis agar tampak natural dan realistis seperti referensinya yang terdapat di alam.
1) Mengutamakan kemiripan gambar pada lukisan dengan objek yang dilukis sesuai
dengan referensi
2) Teknik dan kepiawaian seniman menjadi senjata utama
3) Membawakan tema-tema lukisan yang indah namun berdasarkan kemurniannya
4) Naturalisme adalah bentuk apresiasi seniman terhadap keindahan alam
5) Mengangkat tema keindahan pemandangan di sekitar seniman
6) Melukiskan kecantikan atau ketampanan potret manusia apa adanya, tanpa dilebih-
lebihkan
1. KUBISME
Kubisme adalah aliran seni rupa yang memuat beberapa sudut pandang dari suatu objek
atau figur dalam satu gambar yang sama, sehingga menghasilkan lukisan yang
terfragmentasi dan terdeformasi. Aliran ini juga seakan memecah gambar melalui
penyederhanaan objek hingga menyerupai bentuk geometris. Suatu lukisan potret dapat
terdiri dari angle samping dan angle depan secara bersamaan sehingga menghasilkan
kejanggalan yang artistik.
2. FUTURISME
Aliran Futurisme merupakan aliran seni lukis yang menggambarkan objek lukisan yang
terlihat seperti bergerak. Sebuah objek digambarkan dengan beberapa kali secara perspektif,
secara sama.
3. FAUVISME
Aliran fauvisme adalah aliran yang menekankan kualitas unsur-unsur seni seperti garis,
bentuk dan warna yang kuat diatas nilai-nilai realistis yang masih dipertahankan
oleh Impresionisme . Dapat dikatakan fauvisme adalah versi yang lebih radikal dari
impresionisme. Meskipun impresionisme telah keluar dari
prinsip realisme atau naturalisme , namun sifat dasarnya masih meniru alam. Fauvisme
menggunakan gaya yang hampir mirip dengan impresionisme, namun menolak ide dasar
peniruan alam tersebut.
1) Warna mencolok yang tidak melihat keakurasian pada referensi model atau objek
yang dilukis.
2) Bentuk gambar pada lukisan diiringi oleh garis tegas
3) Warna digunakan untuk mengekspresikan gagasan Seniman
4) Keakurasian bentuk gambar pada referensi model atau subjek dihiraukan
5) Menyampaikan gagasan atau pesan pribadi dari pelukisnya
6) Marka kuas yang kontras dan tidak ditutup-tutupi
4. SUREALISME
Surealisme adalah aliran yang menghadirkan kontradiksi antara mimpi dan realita
menjadi nyata dalam gambar yang memperlihatkan objek nyata dalam keadaan yang
tidak mungkin terjadi, seperti dalam mimpi atau alam bawah sadar manusia. Surealisme
menggunakan pendekatan teori psikologi Freud yang mengeksplorasi alam bawah sadar
dan citra mimpi manusia sebagai salah satu penggambaran dari hasrat manusia.
5. EKSPRESIONISME
Ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menganggap bahwa seni merupakan sesuatu
yang keluar dari diri seniman, bukan dari peniruan alam dunia. Seniman memiliki
ingatan dan cara pandang tersendiri dari apa yang pernah dilihatnya di alam, lalu
diekspresikan pada karyanya. Seniman ekspresionis menghiraukan berbagai teknik
penciptaan formal untuk mendapatkan ekspresi yang lebih murni dan tanpa tekanan dari
kepentingan ekstrinsik Seni. Singkatnya dapat dikatakan bahwa Ekspresionisme
adalah aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari dalam jiwa.