Ketika remaja, Moh Hatta mendalami agama Islam, bahasa Belanda hingga
mengikuti berbagai macam ceramah dan pertemuan politik. Tidak hanya
pertemuan yang dipimpin oleh Sutan Ali Said yang notabene seorang lokal saja.
Melainkan Moh Hatta juga mengikuti pertemuan yang diisi oleh luar Jawa
seperti Abdul Moeis dari Serikat Islam.
Perjuangan Moh Hatta tidak berhenti disini, dalam biografi Moh Hatta
menyebutkan bahwa sekembalinya Hatta ke tanah air beliau diasingkan
kembali. Hal ini bermula ketika Hatta bersama Sjahrir membentuk PNI. Namun
berbeda dengan Bung Karno yang membuat Partindo. Hal inilah yang
membuat pertemuan antara Hatta dan Soekarno tidak baik karena selisih
pendapat.
Pada tanggal 7 dan 9 Agustus 1945, bom atom menghancurkan Hiroshima dan
Nagasaki. Hal ini membuat hampir seluruh tentara Jepang kembali ke
negaranya. Akhirnya Bung Karno dan Bung Hatta mengambil tindakan tegas
dengan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945