Kelompok 3
Anggota :
1. Lailatul Afifah
2. Ndari Kusmita
3. Puji Lestari
4. Sawitri
Materi
ALIRAN SENI LUKIS
Aliran seni lukis adalah gaya, genre atau paham khas yang diikuti oleh individu atau kelompok
tertentu dalam menciptakan karya seni lukis. Aliran yang dimaksud ini dapat berupa gagasan pokok
yang dicetuskan oleh seseorang, atau mengalir alami muncul sendiri dalam perkembangan seni lukis.
Aliran atau mazhab seni lukis juga selalu dipengaruhi atau dapat dikatakan dibentuk oleh keadaan
masyarakat di suatu masa. Terdapat aliran besar yang pengaruhnya juga sama kuatnya, terdapat pula
aliran kecil yang tidak begitu banyak mendapatkan perhatian. Dahulu, aliran naturalisme dan
realisme adalah aliran yang paling kuat pengaruhnya, karena memiliki fungsi aplikatif sebagai
dokumentasi, sebelum kamera menggantikannya. Kini, aliran itu masih tetap bertahan namun tidak
sekuat dahulu.
Banyak pelajaran, inspirasi, serta pengetahuan yang dapat ditarik dari bermacam aliran seni lukis
yang ada. Oleh karena itu, mempelajari aliran-aliran seni lukis akan membuka banyak khazanah baru
baik hanya sekedar untuk mengapresiasinya dengan lebih baik, maupun menggeluti dunia seni lukis.
Berikut adalah jenis-jenis aliran seni lukis terbesar dan terpenting yang berurutan berdasarkan dari
urutan kemunculannya di dalam sejarah
1. Romantisme
Istilah Romantisisme berasal dari Bahasa Perancis, yaitu Roman yang artinya cerita. Memang benar,
dalam gaya Romantisisme mencerminkan adanya pengaruh dari sastra roman Perancis. Khususnya
dalam melukiskan cerita tentang tragedi yang sangat dahsyat, peristiwa yang dramatis dan
mencekam.
Aliran romantisisme adalah salah satu aliran seni rupa yang menggambarkan atau menampilkan
sebuah lukisan yang indah dan fantastik melalui cara yang lebih dramatis serta memiliki suasana
seperti sedang bermimpi. Biasanya aliran romantisisme melukis hal–hal mengenai suatu tragedi,
pemandangan alam, sebuah sejarah, seperti seseorang yang berdiri dipuncak bukit saat senja, kapal
yangterombang ambing dicuaca badai, dan lain sebagainya.
2. Naturalisme
Aliran naturalisme adalah aliran yang ingin menggambarkan kembali alam semirip dan seakurat
mungkin sesuai dengan referensi yang dilukisnya. Naturalisme merupakan ajang apresiasi bagi
seniman terhadap alam. Seniman biasanya akan memilih keadaan waktu tertentu (senja/golden hour)
untuk melukiskan pemandangan yang luar biasa.
3. Realisme
Realisme adalah aliran yang ingin menampilkan suatu peristiwa, suasana atau model tertentu
dengan keadaan sehari-hari, tanpa di dramatisir atau dipilih keadaan paling indahnya saja. Aliran ini
bisa saja tidak mengkopi dengan sempurna apa yang dilihatnya, peristiwa atau temanya yang realistis,
bukan gambarnya saja.
5. Fauvisme
Fauvisme merupakan aliran dengan menggunakan gaya yang hampir mirip dengan impresionisme,
namun menolak ide dasarnya, yaitu: peniruan alam. Aliran fauvisme membuat warna menjadi unsur
seni yang independen. Warna tidak hanya menjadi warna baju, warna langit atau warna kulit, namun
menjadi salah satu unsur yang berdiri sendiri tanpa menjadi representasi fisik apapun.
a. Ciri-ciri aliran fauvisme
● Warna mencolok yang tidak melihat keakurasian pada model referensi yang dilukis.
● Bentuk gambar pada lukisan diiringi oleh garis tegas yang gelap
● Warna digunakan untuk mengekspresikan gagasan Seniman, bukan sekedar pewarna
● Keakurasian detail bentuk gambar pada referensi model atau subjek dihiraukan
● Menyampaikan gagasan atau pesan pribadi dari pelukisnya
6. Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah aliran yang ekspresi individu seniman terhadap apa yang diingat, dilihat
dan dirasakannya. Bisa dikatakan ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menonjolkan
ungkapan dari dalam jiwa. Ekspresionisme tidak akan membebankan ketelitian dan kesulitan melukis
pada karyanya. Karena itu aliran ini tidak memiliki tingkat kemiripan yg akurat bahkan sangat
melenceng dari referensi alam.
7. Kubisme
Kubisme adalah aliran yang memuat beberapa sudut pandang dari suatu objek dalam satu gambar
yang sama, sehingga menghasilkan lukisan yang terfragmentasi dan terdeformasi. Aliran ini juga
menyederhanaan objek hingga menyerupai bentuk geometris. Suatu objek lukis dapat terdiri dari
berbagai angle secara bersamaan sehingga menghasilkan kejanggalan yang estetik
Aliran dadaisme memancarkan keindahan estetis dari sisi-sisi yang yang jarang dimuat dalam
keindahan generik atau biasa seperti: keindahan dalam ketidakteraturan dan sesuatu yang acak
(random) namun tetap seimbang.
9. Surealisme
Surealisme adalah aliran yang menghadirkan gambar objek nyata dalam keadaan yang tidak
mungkin terjadi dalam dunia nyata, sehingga citranya seperti dalam mimpi. Gambar yang nyata tapi
dalam keadaan tidak nyata itu seperti: Manusia yang melayang, jam dinding meleleh atau potret
wajah dengan hidung dan mulut yang posisinya tertukar. Surealisme menggunakan pendekatan teori
psikologi Freud yang mengeksplorasi alam bawah sadar dan citra mimpi manusia sebagai salah satu
penggambaran dari hasrat manusia.
a. Ciri-ciri aliran surealisme
● Memuat gambar objek nyata dalam keadaan tidak nyata
● Pencitraan seperti dalam mimpi
● Memiliki kontras tinggi, dalam artian: terdapat wujud besar yang bersebelahan dengan wujud
kecil
● Memainkan imaji yang terdapat dalam mimpi dengan dunia nyata
● Tampak seperti fantasi namun tetap berpegangan pada referensi dunia nyata