Eksplorasi Etnomatematika Kain Songket Minang Kabau Untuk Mengungkap Nilai Filosofi
Konsep Matematika
Syahriannur 1
Guru MIN Simpang Gambir
Simpang Gambir, Kec. Linggga Bayu, Kab. Mandailing Natal, Sumatera Utara, 22983, Indonesia.1
Email : Syahriannur24@yahoo.com Telp : +6282160656433
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi contoh ide-ide matematika yang terdapat dalam motif kain
songket minang. Meskipun berupa hasil studi pustaka, didapati prinsip-prinsip geometri seperti
simetri, transformasi, refleksi dan pengulangan dalam menghasilkan kain sonket minang kabau. Begitu
juga didapatkan konsep-konsep matematika dalam motif kain songket minang kabau seperti garis
lurus, garis lengkung, lingkaran dan bangun polygon seperti segitiga, segiempat, bentuk bintang,
hexagon, octagon, piramid dan parallelogrammotif. Penting bagi kita untuk mempelajari agar
memperoleh wawasan baru tentang pengetahuan matematika yang pada hakekatnya memiliki wajah
yang beragam, bukan hanya matematika formal di sekolah, sehingga pembelajaran matematika dapat
dimulai dari memperkenalkan budaya lokal sebagai sumber pembelajaran.
Abstract
This study aims to explore the mathematical ideas that are available in minang songket cloth motif.
Although including the results of literature studies, found the principles of geometry such as
symmetry, transformation, reflection and repetition in producing minang kabau sonket cloth.
Likewise, mathematical concepts in songket motif such as straight line, circle and polygon build like
triangle, quadrilateral, star shape, hexagon, octagon, pyramid and parallelogrammotif. It is important
for us to develop in order to gain new insight into mathematical knowledge that essentially has a
variety of faces, not just mathematics in schools, but can also be used as part of learning.
Berikut ini diuraikan beberapa motif hias jepitannya ini akan menjadi bermakna
yang terdapat pada pakaian adat (kain songket) bila jika manusia adalah Sirangkak
Silungkang dan pandai sikek, antara lain (Kepiting) Buah Palo Bapatah 10 sangat
adalah: menyakitkan, apalagi yang disakiti itu
manusia yang tiada berdaya, dan ini
1. Motif Pucuak Rabuang (Pucuk biasanya digunakan untuk sindiran.
Rebung)
Motif hias pucuk rebung merupakan Sirangkak
tafsiran nilai guna yang banyak.
Pengrajin mematrikan motif ini
kedalam ukiran dan kain tenunan
sehingga makna dari nilai yang serba
guna ini menjadi suri tauladan bagi Gambar (2). Motif Sirangkak
masyarakat adat minang kabau. Rebung
ini adalah anak bambu yang keluar dari Desain sirangkak bakuruang
umbinya. Bentuknya seperti tumpal melambangkan pengendalian diri
(kerucut) dan bersisik, kecil enak terhadap sifat amarah dan sifat
dimakan, jika rebung ini sudah besar mengumbar emosi terhadap orang lain
dinamakan bambu. Perlambangan dari tanpa sebab musaban yang jelas. Sifat
bambu ini adalah: Muda berguna, tua pemarah harus dikendalikan agar hidup
terpakai menjadi contoh bagi kaumnya. disenangi oleh orang lain dan
lingkungan.Falsafah sirangkak ini jelas
kurang baik, bagaimanapun seorang
pemimpin datau masyarakat biasa harus
Pucuak pandai mengendarikan diri, amarah dan
rebuang emosinya. Seorang pimpinan adat harus
mendengarkan atau melihat dahulu
kesalahan anak-kemanakan atau
masyarakat lainnya sebelum mengambil
Gambar (1). Motif Pucuak Rabuang
keputusan, apalagi keputusan tersebut
Fenomena lain yang dapat dipelajari dari dapat merugikan orang lain. Jelas hal ini
bambu ini sebagaimana di jelaskan tidak baik dan sifat seperti ini harus
Wimar dalam Bart (2006), bahwa ketika dijauhi oleh seorang pimpinan adat.
sudah menjadi batang yang tinggi 3. Sajamba makan
pucuknya selalu merunduk kebawah. Ini Sajamba makan merupakan lambang
lambang dari kekuatan tanpa kebersamaan dalam menikmati
kesombongan, salah satu sifat yang keberhasilan dan makan beradat dalam
harus dimiliki oleh seorang pemimpin. upacara adat di Minangkabau, antara
Dapat ditafsirkan bahwa, nilai mendidik lain makan pada upacara adat yang
yang tersirat dari motif Pucuak Rabuang, terdiri dari enam orang atau empat
yakni pemimpin yang kuat dan punya orang.
ilmu pengetahuan serta berkharisma Desain dari motif sajamba makan
tinggi tentu disegani oleh banyak orang. melambangkan kebersamaan dalam
Sementara itu rebung sebagai nilai menikmati rezeki. Jumlah hidangan
simbolik kepemimpinan tentu belum biasanya enam atau empat sesuai
mampu menjadi pemimpin, namun ia dengan jumlah anggota dalam jamba.
dapat menjadi bagian dari proses Makan bersama satu jamba dilakukan
regenerasi kepemimpinan. dengan tertip dan rapi sehingga
2. Sirangkak (Kepiting) makanan yang dimakan tidak
Sirangkak adalah semacam kepiting berjatuhan ke tempat makan bahagian
yang suka hidup dalam air atau setengah orang lain kiri dan kanan yang ikut
kering. Ia suka merangkak, menggapai makan dalam satu jamba.
sambil menjepit kian kemari. Sifat
Tirai
Sirangkak
Tabel (1). Filosofi konsep matematika pada kain songket minang kabau