Ari Irawan
Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Tanjung Barat,
Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12530. Indonesia
Email: mascan_89@yahoo.com, Telp: +6285691331979
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengungkap unsur matematika yang terdapat dalam permainan engklek
yang merupakan permainan tradisional. Metode penelitian yang digunakan adalah survey eksloratif
dengan pendekatan kualitatif. Instrumen yang digunakan berupa wawancara, pengamatan/ observasi
langsung, studi literatur dan konsultasi dengan pakar etnomatematika. Penelitian ini menemukan
bahwa dalam permaian engklek terdpat unsur matematika berupa geometri datar, bilangan asli,
bermanfaat untuk melatih motorik halus, dan untuk melatih pendidikan karakter pada anak sejak dini
berupa kejujuran, disiplin dan kebersamaan.
Abstract
The study aims to reveal the elements of mathematics contained in the game that is a traditional game.
The research method used is survey explorative with qualitative approach. Instruments used in the
form of interviews, direct observation / observation, literature studies and consultation with experts
etnomatematics. The study found that in the cradle of the mathematical element in the form of flat
geometry, the original number, useful for fine motor training, and to train character education in
children from an early age in the form of honesty, discipline and togetherness.
D’Ambriso (1985) dalam (Cimen, 2014) tentang menemukan atau mengungkap berbagai
mengungkapkan ethnomathematics is the Cara untuk mengetahui bahwa dianggap
mathematics which is practiced among sebagai elemen matematika.Hal inilah yang
identifiable cultural groups such as national- diperlukan dalam kajian penelitian ini.Akan
tribe societies, labor groups, children of certain kentalnya budaya yang ada masyarakat Sunda
age brackets and professional di Kabupaten Purwakarta, maka penulis akan
classes.Etnomatematika merupakan matematika mengungkap unsur matematika apa saja yang
yang tumbuh dan berkembang dalamsuatu terkandung dalam permainan engklek serta
kebudayaan tertentu (Puspadewi & Putra, manfaat dan dampak permain enklek bagi
2014).Berdasarkan pendapat tersebut pendidikan anak-anak..
etnomathematics adalah matematika yang
secara praktis merupakan kelompok budaya METODE
seperti masyarakat suku bangsa, kelompok Metode penelitian yang digunakan
buruh, anak-anak kurung usia tertentu dan kelas adalah survey eksloratIf dengan pendekatan
profesional. Hal ini lah yang melatarbelakangi kualitatif. Instrumen yang digunakan berupa
bahwa dalam budaya yang ada terdapat unsur wawancara, pengamatan/ observasi langsung,
matematika yang perlu diungkap sebagai bahan studi literatur dan konsultasi dengan pakar
pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam etnomatematika
pembelajaran berbasis budaya, budaya
menjadisebuah metode bagi siswa untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
mentransformasikan hasil observasi mereka ke Etnomatematika yang menggabungkan
dalam bentukdan prinsip yang kreatif tentang matematika dengan budaya akan memiliki
bidang ilmu. Salah satu wujud pembelajaran fungsi ganda jika diterapkan dalam
berbasis budayaadalah etnomatematika pembelajaran, selain untuk membuat siswa
(Etnomatematics)(Wahyuni, Tias, & Sani, lebih mudah untuk memahami materi pelajaran
2013). juga dapat mengkaji nilai-nilai yang terkandung
Matematika dapat ditemukan dalam dalam budaya fungsi ganda jika diterapkan
berbagai unsur budaya dan dalam kehidupan dalam pembelajaran, selain untuk membuat
masyarakat sehari-hari. Akibatnya secara umum siswa lebih mudah untuk memahami materi
dapat dikatakan bahwa etnomatematika pelajaran juga dapat mengkaji nilai-nilai yang
merupakansuatu bidang yang mempelajari cara- terkandung dalam budaya mereka (Wahyuni et
cara yang dilakukan manusia dari budayayang al., 2013). Permaian yang dimainkan antara 2
berbeda dalam memahami, melafalkan dan sampai 5 anak ini merupakan permainan yang
menggunakan konsep daribudayanya yang masih dilestarikan oleh pemerintah Kabupaten
berhubungan dengan matematika. Sehingga Purwakarta salah satu upayanya yaitu dengan
dalametnomatematika dapat dikaji bagaimana memberikan ajang bersama di kawasan kantor
cara orang memahami, mengekspresikandan bupati setiap hari minggu pagi digunakan ajang
menggunakan konsep-konsep budaya yang berbagai macam permainan tradisional.
digambarkan secara matematis(Hariastuti,
2017).
Matematika dalam pembelajaran
etnomatematika merupakan suatu produk atau
hasil karya dari suatu budaya yang dihasilkan
oleh manusia dalam kehidupannya, sehingga
matematika memiliki nilai-nilai sosial dan
terikat dengan budaya setempat (Arisetyawan,
2016).The emphasis is on mathematics, because Sumber:http://www.permainan
ethnomathematics is about finding or tradisional.com/2017/05/manfaat-mengajarkan
uncovering different ways of knowing that are permainan.html
regarded as constituting mathematical elements Gambar 1:Petak Permainan Engklek
(Adam, 2010). Penekanannya ada di
matematika, karena etnomatematika adalah
tradisional engklek yaitu unsur geometri datar, and Behavioral Sciences, 152, 523–528.
dan bilangan. Selain itu permainan engklek juga https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.09.2
dapat melatih motorik halus dan motorik kasar. 15
Permainan ini juga dapat memberikan Hariastuti, R. M. (2017). Permainan tebak-
konrtribusi dalam pendidikan karakter yaitu tebakan buah manggis: sebuah inovasi
kejujuran, kebersamaan dan sportivitas. Dalam pembelajaran matematika berbasis
pembelajaran matematika engklek juga dapat etnomatematika. Jurnal Matematika Dan
diterapkan berkaitan engan pembelajaran Pendidikan Matematika, 2(1), 25–35.
matematika realistik dan kontekstual untuk Laurens, T., Batlolona, F. A., Batlolona, J. R.,
mempermudah guru dalam menjelaskan tentang & Leasa, M. (2018). How does realistic
materi-materi yang berkaitang dengan mathematics education (RME) improve
ethnomatematika yang terdapat dalam students’ mathematics cognitive
permainan engklek achievement? Eurasia Journal of
Saran penulis ialah hendaknya guru Mathematics, Science and Technology
matematika dapat mengaitkan kearifan lokal Education, 14(2), 569–578.
sekitar sekolahnya untuk dikaitkan dan gunakan https://doi.org/10.12973/ejmste/76959
sebagai media pembelajaran matematika. Selain Marsigit. (2016). Pembelajaran matematika
itu diharapkan dapat mengungkap unsur-unsur dalam perspektif kekinian. Math Didactic:
etnomatematika lain yang ada di Indonesia agar Jurnal Pendidikan Matematika, 2(3), 132–
siswa juga merasakan bahwa matematika ada 141.
didalam kehidupanya dan berguna serta Novianti, N., Negara, I., & Suara, I. M. (2015).
bermanfaat dalam kehidupan sehari- Penerapan metode demonstrasi melalui
hari.Diharapkan siswa juga mencintai dan permainan tradisional engklek untuk
melestarikan budaya didaerahnya masing- meningkatkan perkembagan motorik kasar
masing. anak kelompok B2 semester II TK Widya
Santhi. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Undiksha, 3(1), 1–10.
DAFTAR PUSTAKA Prihastari, E. B. (2015). Pemanfaatan
Adam, N. A. (2010). Mutual interrogation: A etnomatematik melalui permainan engklek
methodological process in sebagai sumber belajar. MENDIDIK:
ethnomathematical research. Procedia - Jurnal Kajian Pendidikan Dan
Social and Behavioral Sciences, 8, 700– Pengajaran, 1(2), 155–162.
707. Puspadewi, K. R., & Putra, I. G. N. N. (2014).
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2010.12.0 Etnomatematika di balik kerajinan
97 anyaman bali. Jurnal Matematika, 4(2),
Arisetyawan, A. (2016). Mengintegrasikan 80–89.
pembelajaran matematika berbasis budaya Sari, S. P. (2015). Efektivitas permainan
banten pada pendirian sd laboratorium upi engklek untuk mengenal bilangan bagi
kampus serang, 3(1), 1–18. anak tunagrahita sedang X DIII C1 SLB
https://doi.org/10.17509/mimbar- Payakumbuh. E-Jupekhu (Jurnal Ilmiah
sd.v3i1.2510 Pendidikan Khusus), 4(1), 162–173.
Ashar, H. (2017). Pengaruh pembelajaran https://doi.org/10.1016/j.cognition.2014.0
diskusi caolagium berbasis permainan 6.002
engklek terhadap hasil belajar. Jurnal Suwito, A., & Trapsilasiwi, D. (2016).
Pendidikan Fisika, 5(1), 45–48. Pengembangan model pembelajaran
Cahyani, N. P. D. (2014). Permainan matematika SMP kelas VII berbasis
Tradisional : Media Pembelajaran di kehidupan masyarakat JAWARA (Jawa
Dalam Kelas BIPA. In ASILE Conference dan Madura) di Kabupaten Jember. JIPM
(pp. 1–11). (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika),
Cimen, O. A. (2014). Discussing 4(2), 79–84.
Ethnomathematics: Is Mathematics Tarver, T. (2015). The retention rate of students
Culturally Dependent? Procedia - Social of mathematics education. Procedia -