Anda di halaman 1dari 20

EFEKTIVITAS ETNOMATEMATIKA DALAM MEMBANTU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS


SISWA PADA MATERI DERET ARITMATIKA YANG
TERDAPAT PADA PERMAINAN
TRADISIONAL CONGKLAK

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penulisan Skripsi

Disusun Oleh:
Nama: Septia Ayu Lestari
NIM: 2030206063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2023
Daftar Isi

COVER.................................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................iii
A. PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1. Latar Belakang............................................................................................................1
Rumusan Masalah..........................................................................................................3
2. Tujuan Penelitian....................................................................................................3
3. Manfaat Penelitian.................................................................................................3
Bagi Peneliti Lain........................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................5
Etnomatematika.............................................................................................................5
Kemampuan Pemahaman Matematis............................................................................5
Deret Aritmatika.............................................................................................................7
Permainan Tradisional Congklak....................................................................................7
METODOLOGI PENELITIAN.................................................................................................9
Jenis Penelitian...............................................................................................................9
Desain Penelitian............................................................................................................9
Subjek Penelitian..........................................................................................................10
Fokus Penelitian...........................................................................................................11
Teknik Pengumpulan Data...........................................................................................11
Teknik Analisis Data.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Desain Penelitian non equivalent group

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian

iv
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan
di sekolah semua jenjang di Indonesia (Kadir & dkk, 2019). Karena
matematika merupakan ilmu yang sangat penting dalam pendidikan di
Indonesia. Dalam Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun 2016 disebutkan
bahwa pendidikan matematika harus diberikan pada semua jenjang
pendidikan dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling
tinggi, yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis, kritis,
analitis dalam mengatasi persoalan yang berhubungan dengan realita
kehidupan sebagai rutinitas yang dijalani, serta mempunyai rasa
tanggung jawab, cepat tanggap dan semangat yang tinggi dalam
menyikapi berbagai keadaan dan situasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang menggunakan
konsep matematika untuk segala hal dalam kehidupannya, karena
matematika merupakan pengetahuan universal yang membantu
manusia memahami segala aspek kehidupan melalui berbagai bentuk
pembelajaran. Salah satunya adalah pembelajaran matematika
disekolah yang berbasis etnomatematika.
Etnomatematika pertama kali diajarkan oleh seorang ilmuan
bernama D’Ambrosio dengan maksud dan tujuan untuk memahami
bahwa terdapat langkah-langkah lain yang berbeda dalam matematika,
yaitu dengan mempertimbangkan ilmu matematika yang
dikembangkan oleh masyarakat melalui budaya, dimana dalam setiap
aktivitas budaya, masyarakat mendiskusikan praktik matematika yang
mereka gunakan seperti mengukur, menghitung, mengelompokkan,
merancang, membilang dan sebagainya (Aini, 2022). Etnomatematika
adalah satu kajian dalam pendidikan matematika yang
menghubungkan matematika dengan budaya dimana siswa tinggal.
Dalam etnomatematika, siswa tidak hanya diajak untuk
mengembangkan kemampuan matematisnya, tetapi juga belajar

1
tentang budaya dan sejarah kehidupannya.Melalui etnomatematika,
guru dapat memberikan pemahaman budaya kepada siswanya dengan
informasi matematika, memungkinkan siswa untuk dengan mudah
memahami informasi dan mencitai budaya asli mereka (Pramesti &
dkk, 2021). Selain itu, diharapkan keterampilan belajar matematika
siswa dapat diperoleh melalui pembelajaran berbasis etnomatematika.
Hal ini karena siswa menghadapi masalah yang berkaitan dengan
budaya sehari-hari mereka selama pelajaran. Contohnya termasuk
menghitung, menyimpan data, memanipulasi data, dan menafsirkan
data. The National Council of Tecaher of Mathetmatics atau
NCTM dalam Principles and Standard For School Marhematics,
menyatakan dalam Prinsip dan Standar Matematika di Sekolah bahwa
metode pendidikan matematika harus mempromosikan pemecahan
masalah, pemikiran, komunikasi, komunikasi, koneksi, dan
representasi (representasi) (Weniarni & dkk, 2022).
Tujuan pendidikan matematika dan salah satu keterampilan yang
perlu dikembangkan dalam kaitannya dengan NCTM adalah
kemampuan memahami matematika. Menurut kurniawan dalam
(Aminah & Wahyuni, 2019), pemahaman matematis adalah
kemampuan penting dalam matematika yang meliputi: daya
mengasimilasi materi, mengingat rumus dan konsep matematika dan
menerapkannya pada delapan situasi sederhana atau serupa,
memprediksi ketepatan kata, dan menggunakan rumus teorema solusi .
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Sarwoedi, Desi Okta Marinka, Peni Febriani dan I Nyoman Wirne
yang berjudul “Efektivitas Etnomatematika dalam Meningkatkan
Kemampuan Matematika Siswa”. Pada penelitian tersebut disimpulkan
bahwa pembelajaran matematika berbasis etnomatematika efektif
dalam meningkatkan kemampuan pemahaman matematika siswa.
Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk meneliti
permasalahan tersebut pada materi matematika yang berjudul

2
“Efektivitas Etnomatematika Dalam Membantu Meningkatkan
Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Pada Materi Deret
Aritmatika Yang Terdapat Pada Permainan Tradisional
Congklak” yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas
etnomatematika pada permainan tradisional congklak untuk membantu
meningkatkan pemahaman matematis siswa pada materi deret
aritmatika.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, adapun rumusan masalah
dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Bagaimana efektivitas etnomatematika pada permainan tradisional
congklak dalam membantu meningkatkan kemampuan pemahaman
matematis materi deret aritmatika?
2) Bagaimana proses pembelajaran etnomatematika pada permainan
tradisional congklak dalam membantu meningkatkan kemampuan
pemahaman matematis materi deret aritmatika?

3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan yang hendak dicapai adalah
sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui etnomatematika pada permainan tradisional
congklak dalam membantu meningkatkan kemampuan pemahaman
matematis materi deret aritmatika.
2) Untuk menghasilkan proses pembelajaran etnomatematika pada
permainan tradisional congklak dalam membantu meningkatkan
kemampuan pemahaman matematis materi deret aritmatika.

4. Manfaat Penelitian
Manfaat yangdiperoleh dari penelitian ini adalah:
1) Bagi Peserta Didik

3
Pembelajaran berbasis etnomatematika pada permainan
tradisional congklak ini dapat dijadikan media pembelajaran yang
membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan pemahaman
matematis materi deret aritmatika.
2) Bagi Guru
Pembelajaran berbasis etnomatematika pada permainan
tradisional congklak dapat dijadikan sebagai bahan ajar yang lebih
menarik.
3) Bagi Peneliti Lain
Dapat menjadi bahan pengembangan dan referensi bagi
pembaca yang akan melakukan penelitian serupa.

4
B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Etnomatematika
Etnomatematika sebagai bidang studi memiliki banyak makna dan
interpretasi yang berbeda. Menurut Pratiwi & Pujiastuti (2020) dalam
(Nurlia & dkk, 2021), Etnomatematika mencakup angka, pola
geometris , perhitungan, dll., Yang dianggap sebagai penerapan
pengetahuan dalam matematika . Ini adalah budaya matematika dan
pendidikan matematika yang dapat melibatkan studi yang terlibat.
Sedangkan menurut Muhtadi, Etnomatematika merupakan konsep
matematika yang muncul dari aktivitas sehari-hari masyarakat di
lingkungannya (Muhtadi, 2017). Prahmana juga menjelaskan bahwa
etnomatematika adalah ilmu yang mempelajari pemahaman
matematika dan budaya yang saling terkait untuk mengungkapkan
hubungan antara keduanya (Prahmana, 2020).
Menurut Abdullah, etnomatematika merupakan jembatan yang
menghubungkan matematika dengan kehidupan sehari-hari (Abdullah,
2017). Etnomatematika adalah budaya atau perilaku yang mencakup
konsep atau unsur matematika dalam kehidupan manusia
(Krismonita, Sunardi & Yudianto, 2021). Etnomatematika bertujuan
untuk mengenali perspektif yang berbeda dari pengetahuan
“matematika” yang dihasilkan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
Etnomatematika adalah bentuk pembelajaran matematika yang
melibatkan budaya untuk membantu guru dalam proses penyampaian
materi yang bersifat kontekstual.

2. Kemampuan Pemahaman Matematis


Menurut Skemp, pemahaman matematis didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menghubungkan simbol-simbol matematika dan
simbol-simbol yang berkaitan dengan ide-ide matematika dan
mengubahnya menjadi penalaran logis (Ferdianto & Ghanny, 2014).

5
Sejalan dengan Skemp, Kusuma menyatakan bahwa kemampuan
memahami matematika adalah kemampuan siswa untuk memahami
informasi yang diajarkan kepadanya dan bahwa siswa tidak hanya
mengingat apa yang telah dipelajari, tetapi juga mengubah,
menginterpretasikan dan menalar (Kusuma, 2013).
Henriana, Rohaeti, dan Sumarno (2017) berpendapat bahwa
pemahaman matematis adalah bagian penting dari matematika dan
meliputi: menyerap materi, mengingat rumus dan konsep matematika
dan menerapkannya pada situasi sederhana atau serupa,
memperkirakan ketepatan kata, dan menggunakan model sebagai teori
untuk memecahkan masalah (Henriana, Rohaeti, & Sumarno, 2017).
Pemahaman Matematis (KPM) penting bagi siswa karena
kemampuan ini merupakan persyaratant untuk memiliki Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis (KPMM), ketika seseorang belajar
matematika agar dapat atau mampu memahami konsep-konsep, jadi
orang mulai Untuk mengembangkan pemikiran matematika lainnya, di
mana adalah kemampuan memecahkan masalah matematika.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan pemahaman matematis adalah kemampuan siswa dalam
memahami makna, konsep dan fenomena. Dengan memahami, kita
dapat memprediksi, menjelaskan, menafsirkan, membuat keputusan,
menerapkan prinsip untuk memecahkan masalah. Tidak hanya itu, kita
dapat menghubungkan satu metode dengan metode lainnya dan
menyusunnya kembali dalam bentuk lain yang mudah dipahami yang
dapat digunakan dalam banyak soal matematika.
 Indikator Kemampuan Pemahaman Matematis
Lestari, K.E. & Yudhanrgara,M.R. 2015 menyatakan bahwa
indikator kemampuan pemahaman matematis, yaitu:
1. Mengidentifikasikan dan membuat contoh dan bukan contoh,
2. Menerjemahkan dan menafsirkan makna simbol, grafik, tabel,
diagram, gambar, serta kalimat matematika,

6
3. Memahami dan menerapkan ide matematis, dan
4. Membuat suatu eksplorasi (perkiraan).

3. Deret Aritmatika
Deret Aritmatika merupakan penjumlahan suku-suku bilangan
dengan barisan aritmatika. Deret aritmatika adalah penjumlahan dari
suku-suku suatu barisan aritmatika. Bentuk umum jumlah n suku
pertama dereat aritmatika dituliskan sebagai berikut:
n
S n= ¿
2
Atau
n
Sn = ¿ )
2

Dimana:
Sn = Jumlah suku ke-n
a = Suku pertama
b = beda
n = banyaknya suku

4. Permainan Tradisional Congklak


Congklak merupakan salah satu permainan tradisional di Indonesia
yang dikenal dengan banyak nama. Dalam permainan biasanya
cangkang digunakan untuk membuat biji konglak, sebaliknya biji
tanaman dan batu kecil terkadang digunakan (KBBI). Permainan
congklak atau dakon merupakan permainan tradisional yang
dimainkan oleh dua orang dengan menggunakan papan konglak dan 98
biji kongklak (Mulyani, 2013). Congklak dianggap sebagai bagian dari
permainan yang bisa melatih angka intelijen (Purwanti, 2020).
Pada zaman dahulu papan konglak terbuat dari kayu dan berbentuk
lonjong memanjang, disebut 7 lubang dan 2 lubang besar atau lubang
utama di kiri dan kanannya. Lubang utama berada di kedua ujung

7
rangkaian lubang bawah. Sekarang papan konglak tidak hanya terbuat
dari kayu, tetapi juga dari plastik. Untuk memainkan Congklak,
pemain harus memasukkan 7 biji ke dalam setiap lubang anak. Papan
Congklak Sebelum bermain, ada dua pemain yang membagi 14 lubang
dan 2 lubang kunci menjadi 2 tempat pembuatan. Pemain kemudian
mencapai kesepakatan untuk menentukan siapa yang akan
menjalankan benih mereka.
Cara memainkan permainan Congklak adalah dengan menjalankan
biji di tempat kanan ke kiri sampai biji terakhir jatuh ke lubang utama.
Jika tidak ada biji lagi di lubang bawah, permainan akan berhenti
karena semua biji di lubang utama sudah terisi.Pemenangnya adalah
pemain yang mengumpulkan biji terbanyak di lubang induknya.
Permainan congklak yang merupakan konsep pendidikan memiliki
banyak manfaat seperti olah raga, kejujuran dan penat lelah
(www.dakontasik.com). Selain itu, permainan konglak dapat
digunakan sebagai alat untuk meningkatkan jumlah anak karena
permainan konglak menggunakan kombinasi gen (Li’anah & Sri,
2014).

8
C. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen.
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk
menjelaskan hubungan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain
(Siyoto, 2015). Namun, penelitian eksperimen digunakan tidak hanya
untuk menjelaskan hubungan antara satu dengan lainnya, tetapi juga
untuk menggambarkan dan memprediksi kekuatan atau arah suatu
variabel di masa depan (Siyoto, 2015).
Dalam penelitian ini juga mengggunakan penelitian dengan
pendekatan kuanitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
bersifat eksploratif dan menarik kesimpulan dari hasil uji statistik
dengan menggunakan bukti yang dikumpulkan dari data terukur
(Djaali, 2021 ). Menurut Nikolaus Duli (2019), penelitian kuantitatif
adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan
menyajikan data dalam suatu kuantitatif atau kuantitatif dalam rangka
memecahkan masalah atau mengevaluasi ide penelitian untuk
menetapkan prinsip (Duli, 2019).
Jenis penelitian bertujuan untuk mengetahui keefektifan
pembelajaran etnomatematika dengan menggunakan “permainan
congklak” yang menjelaskan dengan tepat bagaimana pembelajaran itu
berlangsung.

2. Desain Penelitian
Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
desain dari penelitian ekspreimen yaitu quasi experimental design.
Quasi experimental design adalah metode penelitian yang dapat
dirancang secara acak atau tidak diatur, asalkan penelitiannya tidak
terlalu ketat (Sani, 2018).
Dalam penelitian ini menggunakan salah satu bentuk dari quasi
experimental design yaitu non equivalent control group design .
Desain ini mirip dengan pre and posttest group design, tetapi pada

9
kelompok non equivalent control group design masing-masing
kelompok mendapat perlakuan yang berbeda .

Gambar 2.1. Desain Penelitian non equivalent group


Keterangan:
O1 : Keadaan awal kelas eksperimen sebelum diberkan perlakuan
O1 : Keadaan awal kelas eksperimen setelah diberkan perlakuan
O1 : Keadaan awal kelas kontrol
O1 : Keadaan awal kelas kontrol
X : Perlakuan yang diberikan, yaitu media belajar permainan
congklak.

3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai
kesimpulan hasil penelitian. Istilah lain yang digunakan untuk
menyebut subjek penelitian adalah responden, yaitu orang yang
memberi respon atas suatu perlakuan yang diberikan kepadanya (Fitrah
& Luthfiyah, 2018). Dalam penelitian ini yang akan menjadi subjek
penelitian adalah siswa/i kelas IX di SMP Bina Cipta Kota Palembang.
Dimana untuk penelitian ini akan diambil sebanyak dua kelas.
Untuk kelas pertama akan diberi nama kelas control dan kelas kedua
diberi nama kelas eksperimen. Dalam menentukan kelas control dan
eksperimen akan digunakan teknik simple random sampling.
Dikatakan simple random sampling karena pengambilan dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi itu
(Ahmad & Jaya, 2021).

10
Adapun alasan penggunaan teknik ini karena suatu penelitian
eksperimen memiliki syara kelas yang harus memiliki standar awal
yang sama. Maka, dalam penelitin ini tidak ada pembatasan khusus
sehingga semua populasi memiliki kesempatan untuk menjadi sampel
penelitian.

4. Fokus Penelitian
Fokus inti dari penelitian eksperimen ialah
untuk mengkomparasikan pengaruh sebuah kondisi terhadap kelompok
yang lain dengan pengaruh kondisi yang lain terhadap kelompok yang
berbeda. Penelitian ini akan difokuskan pada “Kemampuan
Pemahaman Matematis” yang objek utamanya berupa permaian
tradisional congklak.

5. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan metode yang dipakai untuk
mengumpulkan data-data penelitian. Pada penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui
teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, e-book,
artikel-artikel (Nurhadi & dkk, 2021). Dalam penelitian ini
dokumntasi berupa pengambilan gambar oleh peneliti sebagai
bukti telah melaksanakan penelitian dan memperkuat hasil
penelitian.
b. Angket
Angket merupakan metode pengumpulan data dengan
menyebarkan pertanyaan-pertanyaan ataupun pernyataan-
pernyataan kepada responden yang telah dijadikan subjek
penelitian. Pada penelitian ini, penelitian akan membagikan

11
beberapa pernyataan kepada siswa dengan empat opsi pilihan
untuk mengetahui seberapa besar tingkat ketertarikan atau minat
siswa dalam belajar dengan menggunakan media pembelajaran
permainan congklak.
c. Tes
Tes merupakan sebuah pertanyaan-pertanyaan yang
dberikan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari bentuk
tertulis. Dalam hal ini, peneliti akan menggunakan hasil tes belajar
yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan awal
siswa dan setelah mempelajari materi dengan diberikan perlakuan.
d. Observasi
Observasi merupakan salah satu metode asesmen psikologi yang
utama, selain daripada wawancara. Pada penelitian akan
menggunakan partiipal observation. Hal ini dikarenakan peneliti
akan terlibat didalam objek yang akan diamati yakni sebagai
pengajar.

6. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian kuantitaif umumnya
menggunakan statistik dan ada dua jenis statistik yang digunakan
untuk analisis data dalam penelitian kuantitatif, yaitu statistik
deskriptif dan statistik inferensial. Angket dan tes akan dianalisis
dengan statistic inferensial. Statistik Inferensial adalah salah satu
metode menganalisis data sampel dan menerapkan hasilnya ke
populasi. _ Karena hasil yang diperoleh dari data sampel adalah nyata,
maka analisis ini disebut juga analisis probabilitas.
Sebelum dilakukan pengujian pada sampel penelitian , soal tes dan
angket terlebih dahulu diuji cobakan untuk memastikan validitas dan
realibilitas soal dan angket yang diajukan, sehingga nantinya soal
dengan kategori baik. Setelah itu soal tes kemudian dapat diuji dalam
kelompok pretest dan posttest.

12
Dalam percobaan ini, pengujian hipotesis akan menggunakan uj
hipotesis komparatif. Pengujian hipotesis komparatif mencoba
mengukur perbedaan antara populasi dengan ukuran sampel yang
sama. Ini juga bisa berarti kemampuan generalisasi (signifikansi hasil
penelitian) yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua
sampel atau lebih. Yang mana dua sampel tersebut diambil pada satu
kelas eksperimen, kemudian membandingkan minat dan hasil belajar
matematika antara sebelum diberi perlakuan (O2) dan setelah diberi
perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran etnomatematika
dengan menggunakan permainan congklak.

13
D. DAFTAR PUSTAKA

Aini, I. (2022). EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA. Jember: Mualimin.


Amaliyah, I. N., & Satiti, W. S. (2021). Barisan Aritmatika Dan Geometri
Sekolah. Jombang: LPPM Universitas KH.A.Wahab Hasbullah.
Aminah, N., & Wahyuni, I. (2019). KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR.
Cirebon: LovRinz Publishing.
Bangsawan, I. P. (2019). Direktori Permainan Tradisional Kabupaten Banyuasin
Sumatera Selatan. Banyuasin: Yayasan Institut Studi Ekonomi dan
Kewirausahaan.
Dewi, N. R., & Ardiansyah, A. S. (2022). Dasar dan Proses Pembelajaran
Matematika. Klaten: Lakeisha.
Djaali. (2021). Metodologi Penelitian Kuantitatif. n.p: Bumi Aksara.
Duli, N. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif. n.p: Deepublish.
Handayani, L. T. (2018). Buku AjarImplementasi Teknik Analisis Data
Kuantitatif. n.p: PT. Scifintech Andrew Wijaya.
Kadir, & dkk. (2019). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika II
(SNPMAT II). Universitas Halu Oleo Press.
Nadhirah, A. D. (2022). Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mix
Method (Mengelola Penelitian Dengan Mendeley Dan Nvivo). n.p:
CV.Azka Pustaka.
Nurlia, & dkk. (2021). Strategi Pembelajaran: Integrasi Ritual Sigajang Laleng
Lipa Sarat Makna Dalam Peningkatan High Order Thinking Skills
(HOTS). Media Sains Indonesia.
Pramesti, S. L., & dkk. (2021). Computational Thinking dan Literasi Matematika
dalam Tantangan Asesmen Nasional. Pekalongan: PT Nasya Expandingg
Management.
Purbaningrum, M., Cahyani , C. M., Bilad, D. I., Wulandari, E. A., Dewi, D. L.,
Afifah, N., et al. (2021). Etnomatematika Beberapa Sistem Budaya di
Indonesia. n.p: Zifatama Jawara.

14
Sandu Siyoto, M. A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. n.p: Literasi Media
Publishing.
Sani, F. (2018). Metodologi Penelitian Farmasi Komunitas dan Eksperimental.
n.p: Deepublish.
Siyoto, S. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. n.p: Literasi Media Publishing.
Weniarni, L., & dkk. (2022). Etnomatematika 1. Pekalongan: PT Nasya
Expanding Management.

15
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
Kegiatan penelitian ini direncanakan berlangsung selama kurang lebih empat
bulan dengan alokasi waktu seperti tercantum dalam tabel dibawah ini:
No Tahapan dan Waktu (Bulan)
Kegiatan Penelitian Agst Sept Okt Nov
1 Persiapan
Penyusunan
Proposal Penelitian
2 Bimbingan
Penyusunan Laporan
Penelitian
3 Seminar Proposal
4 Pengumpulan Data
Prmer dan Sekunder
5 Pengolahan Data
Hasil Analisis Data
6 Seminar Hasil
7 Ujian Skripsi

16

Anda mungkin juga menyukai