Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN PENELITIAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERNUANSA ETNOMATEMATIKA


DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL DAM-DAMAN
DALAM MEMAHAMI MATERI GARIS DAN SUDUT

TIM PENGUSUL
KETUA : Uzdlifatul Imalia
ANGGOTA 1 : Eric Dwi Putra, S.Pd.,M.Pd (0722108503)
ANGGOTA 2: Indah Rahayu Panglipur.,S.Pd.,M.Si (…………….)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER
Bulan dan Tahun

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : Pengembangan Bahan Ajar Bernuansa


Etnomatematika Dengan Permainan Tradisional
Dam-Daman Dalam Memahami Materi Garis Dan
Sudut

Fokus Penelitian : ……….


Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Uzdlifatul Imalia
b. NIM : 2018184202B0003
c. Jabatan Fungsional :-
d. Program Studi : Pendidikan Matematika
e. Nomor HP : 083832032912
f. Alamat Email : uzdlifaa@gmail.com
Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap : Eric Dwi Putra, S.Pd.,M.Pd
b. NIDN : 0722108503
c. Program Studi : Pendidikan Matematika
Anggota Peneliti (2)
a. Nama Lengkap : Indah Rahayu Panglipur.,S.Pd.,M.Si
b. NIDN : 0723098404
c. Program Studi : Pendidikan Matematika
Anggota Peneliti (3)
a. Nama Lengkap : ………..
b. NIDN : ………..
c. Program Studi : ………..

Lama Penelitian : ….. Tahun


Biaya Penelitian : Rp. …………... (dengan huruf….)

Jember, ……………….
Mengetahui, Ketua Peneliti,
Dekan

(……………………………) (Uzdlifatul Imalia)


NIP/NIS/NIDN. ………..

Ketua LPPM,

(Drs. J. Agung Indratmoko, M.Pd.)


NIS. 19630303 201306 3 036

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
RINGKASAN.........................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................1
1.2. Tujuan Penelitian dan Pengembangan..............................................................3
1.3. Spesifikasi Produk yang diharapkan ................................................................3
1.4. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan .....................................................4
1.5. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan ................................4
1.6.Definisi Operasional…………………………………………………………..5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………….7
BAB 3. METODE PENELITIAN.........................................................................21
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................34
BAB 5. KAJIAN DAN SARAN ..........................................................................69
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................71

iii
RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar Handout bernuansa


etnomatematika dengan permainan tradisional Dam-daman dalam memahami
materi garis dan sudut ditinjau dari aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp yang dimodifikasi
menjadi 4 tahapan meliputi tahap investigasi awal (prelimenary investigation),
desain (design), realisasi/konstruksi (realization/construction), dan tes, evaluasi
dan revisi (test, evaluation and revision). Instrumen yang digunakan meliputi (1)
lembar validasi, (2) lembar observasi keterlaksanaan Handout, (3) angket respon
siswa, dan (4) soal tes. Subjek penelitian ini adalah 16 siswa kelas VII-E di SMP
Negeri 1 Puger. Kualitas bahan ajar Handout pengembangan dilihat dari aspek
kevalidan termasuk dalam kategori sangat valid dengan rata-rata skor 4,5 dari ahli
media dan rata-rata skor 4,7 dari ahli materi dengan kategori sangat valid.
Penilaian validasi RPP diperoleh skor 4,8 terkategori sangat valid. Instrumen lain
yang divalidasi berupa lembar observasi keterlaksanaan Handout dengan skor 4,8
dalam kategori sangat valid, angket respon siswa dengan rata-rata skor 4,8 dengan
kategori sangat valid, dan lembar soal tes dengan skor 4,7 terkategori sangat valid.
Aspek kepraktisan Handout diperoleh dari hasil observasi keterlaksanaan Handout
dengan skor 4,5 dalam kategori sangat praktis dan hasil angket respon siswa
dengan skor 4,4 dalam kategori sangat praktis. Dari aspek keefektifan bahan ajar
Handout dinyatakan efektif dari hasil analisis tes siswa yaitu kenaikan nilai pre-
test ke post-test menggunakan rata-rata N-Gain yang diperoleh sebesar 0,78
sehingga memiliki tingkat efektifitas tinggi. Dengan demikian bahan ajar Handout
bernuansa etnomatematika yang dikembangkan dinyatakan memenuhi aspek
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.
Kata Kunci: Penelitian Pengembangan, Bahan Ajar Handout, Etnomatematika,
Permainan Tradisional Dam-Daman, Garis dan Sudut.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan ilmu yang selalu berkembang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan manusia akan teknologi. Oleh sebab itu matematika merupakan salah
satu mata pelajaran yang wajib diberikan dengan tujuan membekali siswa untuk
kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, sistematis, analitis, serta memiliki
kemampuan dalam bekerjasama pada proses pembelajaran (Panglipur dan Putra,
2019). Mengingat pentingnya pembelajaran matematika, sehingga pendidik
dituntut untuk menyesuaikan dan melakukan perbaikan dalam pembelajaran, salah
satunya bahan ajar yang digunakan agar siswa lebih tertarik untuk belajar
matematika. Hal ini sesuai dengan pendapat Nugroho dkk (2019) yang
menyatakan bahwa keberadaan bahan ajar membuat siswa lebih tertarik untuk
mempelajari materi yang diajarkan oleh guru.
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang tersusun secara sistematis baik
tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta suatu suasana yang
memungkinkan siswa belajar (Gunawan dkk, 2021). Pada penelitian ini akan
membahas mengenai bahan ajar cetak, dimana menurut Mardeni dkk (2021)
bahan ajar cetak merupakan bahan ajar yang disajikan dalam kertas yang berisi
informasi maupun keperluan pembelajaran. Salah satu jenis bahan ajar cetak
adalah Handout. Handout merupakan bahan ajar yang berisi ringkasan materi dari
beberapa sumber yang relevan dengan kompetensi dasar (Prastowo, 2015). Selain
itu, menurut Avval dkk (2013) menyatakan Handout juga dapat menciptakan
suasana belajar yang lebih efektif dan menarik. Untuk membuat Handout lebih
menarik lagi, maka dikembangkan Handout dengan nuansa Etnomatematika.
Bahan ajar bernuansa etnomatematika yang dimaksud adalah bahan ajar yang
disajikan dengan memadukan kebudayaan lokal sebagai materi pembelajaran.
Sependapat dengan Imswatama dan Lukman (2018) yang menyatakan bahwa
bahan ajar matematika bernuansa etnomatematika merupakan sekumpulan materi
dan soal matematika yang dikaitkan dengan kebudayaan lokal dan masalah
kontekstual di lapangan dengan tujuan agar siswa mendapat pengalaman dalam

1
2

pembelajaran matematika. Pengertian etnomatematika (ethnomathematics) sendiri


merupakan salah satu wujud pembelajaran berbasis budaya dalam konteks
matematika. Etnomatematika dianalogikan sebagai lensa untuk memandang dan
memahami matematika sebagai suatu hasil budaya atau produk budaya
(Wijayanto, 2017).
Salah satu bentuk penerapan Etnomatematika yakni melalui permainan
tradisional. Terdapat banyak sekali permainan tradisional yang berkembang di
masyarakat, salah satunya permainan tradisional “Dam-daman”. Permainan
tradisional dam-daman merupakan salah satu permainan yang tidak asing lagi di
telinga anak-anak khususnya di wilayah Jawa. Permainan ini merupakan
permainan tradisional yang membentuk bidang petak semacam permainan catur
atau sejenisnya yang hanya dapat dimainkan oleh dua orang (Sutini, 2018). Media
yang digunakan untuk permainan ini adalah sebuah gambar garis berbentuk segi
empat sama sisi yang di dalamnya dibagi menjadi bentuk-bentuk segitiga. Di dua
sisi pojok dan tengah saling bertemu satu sama lainnya. Melalui permainan ini
akan dikembangkan melalui susunan garis dan sudut yang terangkai dalam bidang
permainan Dam-daman untuk memahami materi garis dan sudut pada mata
pelajaran matematika kelas VII SMP.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di SMPN 1 Puger pada hari
Jumat, tanggal 22 April 2022 kepada Luki Setyowati, S.Pd yang merupakan salah
satu guru matematika di sekolah yang akan digunakan sebagai tempat penelitian,
guru menyatakan bahwa di sekolah tersebut belum pernah menggunakan bahan
ajar Handout sebelumnya. Guru juga menyatakan bahwa pembelajaran hanya
menggunakan buku paket sebagai bahan ajar pegangan guru dan tidak dibagikan
kepada siswa. Pada proses pembelajaran, guru memberikan materi yang
bersumber dari buku paket dengan menuliskan pada papan tulis untuk kemudian
siswa catat pada buku tulis masing-masing. Guru juga menyatakan hasil belajar
matematika siswa dengan rata-rata yang tergolong rendah. Salah satu contohnya
nilai rata-rata siswa kelas VII-E dengan rata-rata 65,32 yang diambil dari nilai
harian dan hasil PTS siswa semester genap tahun ajaran 2021/ 2022. Daftar nilai
kelas VII-E terlampir pada lampiran 1.
3

Pada hasil wawancara sebelumnya, dengan dikembangkannya bahan ajar


Handout bernuansa Etnomatematika diharapkan dapat merangsang rasa ingin tahu
siswa dalam mengikuti pembelajaran, juga dapat meningkatkan pemahaman dan
hasil belajar siswa melalui materi yang dituangkan pada bahan ajar yang dikemas
lebih ringkas, jelas, serta tatanan yang mudah dimengerti. Dengan adanya bahan
ajar Handout ini diharapkan dapat menjadi alternatif baik bagi siswa maupun guru
untuk mengatasi permasalahan pembelajaran. Juga diharapkan siswa dapat
memahami secara mandiri materi yang dituangkan pada bahan ajar Handout
bernuansa etnomatematika dengan permainan dam-daman. Sehingga Handout
yang akan dikembangkan menjadi bahan ajar yang memenuhi nilai valid, praktis,
dan efektif.
Berdasarkan penjabaran tersebut, maka penting untuk dilakukan suatu
penelitian pengembangan bahan ajar yang dituangkan dalam judul
“Pengembangan Bahan Ajar Bernuansa Etnomatematika dengan Permainan
Tradisional Dam-daman dalam Memahami Materi Garis dan Sudut”.

1.2 Tujuan Penelitian dan Pengembangan


Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menjelaskan proses dan hasil
pengembangan bahan ajar bernuansa etnomatematika dengan permainan
tradisional Dam-daman dalam memahami materi garis dan sudut ditinjau dari
aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan.

1.3 Spesifikasi Produk yang Diharapkan


Produk yang diharapkan dalam penelitian ini berupa bahan ajar cetak
Handout bernuansa Etnomatematika dengan permainan tradisional Dam-daman
untuk memahami materi garis dan sudut. Produk yang dikembangkan terdiri dari
aspek sebagai berikut:
1. Produk pengembangan dapat digunakan sebagai sumber pembelajaran untuk
siswa SMP.
2. Produk yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan ini berbentuk
Handout bernuansa Etnomatematika melalui permainan dam-daman pada
materi garis dan sudut, lebih spesifiknya hubungan antar garis dan hubungan
antar sudut.
4

3. Handout yang dikembangkan sesuai dengan SK dan KD materi garis dan


sudut kelas VII. Lebih tepatnya terfokus pada materi hubungan antar garis
dan hubungan antar sudut.
4. Produk Handout disajikan dengan gambar dan warna yang menarik agar
meningkatkan ketertarikan siswa.
Pemilihan Handout sebagai bahan ajar dikarenakan memiliki karakteristik
dan kelebihan sebagai berikut:
1. Materi yang dituangkan lebih ringkas, jelas dengan tatanan mudah dimengerti
dan dapat memberikan kerangka pemikiran yang lebih utuh.
2. Dapat merangsang rasa ingin tahu siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3. Menjaga konsistensi penyampaian materi pembelajaran di kelas oleh
pendidik.
4. Dapat memeriksa hasil pembelajaran siswa.

1.4 Pentingnya Penelitian dan Pengembangan


Penelitian pengembangan bahan ajar Handout ini tentunya sangat penting.
Hal ini dikarenakan Handout yang merupakan pengembangan produk dari
penelitian dan pengembangan ini dapat menjadi inovasi dan variasi baru yang
digunakan dalam pembelajaran. Handout bernuansa Etnomatematika juga
diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran
bahkan dipelajari secara mandiri. Dengan adanya inovasi ini diharapkan dapat
memberikan sumbangan bagi pemecahan masalah lain yang konteksnya lebih
luas.

1.5 Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan


1. Asumsi
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti membuat asumsi yang digunakan
pada saat penelitian. Asumsi tersebut diantaranya sebagai berikut:
a. Para validator memberikan penilaian secara objektif tanpa dipengaruhi
faktor dari luar sehingga dapat mencerminkan keadaan sebenarnya dari
produk Handout yang dikembangkan dan benar-benar bisa digunakan di
lapangan atau tidak.
b. Siswa sebagai sasaran penelitian mengisi dan menjawab pertanyaan
angket dan respon siswa dan soal tes dengan sungguh-sungguh dan jujur.
5

2. Keterbatasan
Dikarenakan beberapa keterbatasan, maka penelitian ini difokuskan pada:
a. Subjek penelitian ini adalah sebagian siswa kelas VII-E SMPN 1 Puger
dengan jumlah siswa sebanyak 16 siswa.
b. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp, namun hanya
sampai fase tes, evaluasi, dan revisi. Fase implementasi tidak dilakukan
secara gamblang namun terpadu.
c. Materi yang dimuat pada bahan ajar Handout lebih spesifik pada
hubungan antar garis dan hubungan antar sudut.

1.6 Definisi Operasional


Sehubungan dengan luasnya permasalahan yang ada, maka untuk
menghindari salah tafsir dari pembaca diperlukan adanya definisi operasional
dalam penelitian ini, hal-hal yang didefinisikan diantaranya sebagai berikut:
1. Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan (Research and Development) merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dengan
menguji kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan produk yang dihasilkan.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp dengan 4 fase
yaitu: (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi/ konstruksi,
dan (4) fase tes, evaluasi, dan revisi.
2. Handout
Handout merupakan bahan ajar berisi ringkasan materi yang dikemas dengan
lebih singkat dan padat, namun memberikan kerangka pemikiran yang lebih
utuh berasal dari beberapa sumber yang terkait dengan kompetensi dasar.
3. Etnomatematika
Etnomatematika (ethnomathematics) merupakan suatu wujud pembelajaran
berbasis budaya dalam konteks matematika.
4. Permainan Tradisional Dam-daman
Dam-daman merupakan salah satu permainan tradisional di Indonesia yang
hanya dapat dilakukan oleh dua orang pemain. Permainan dam-daman
dimainkan diatas papan dengan pola khusus yang membentuk bidang petak-
petak semacam papan catur.
6

5. Garis dan Sudut


Garis dapat didefinisikan sebagai kumpulan titik-titik yang berjejer dan
terhubung dan berkesinambungan. Sudut adalah suatu objek geometri yang
tersusun dari dua sinar garis dengan kedua pangkal sinar garis yang bertemu
pada satu titik.
6. Bahan ajar Handout dikatakan valid apabila pada uji validitas yang meliputi
validasi media dan materi berada dalam kategori minimal valid, yaitu berada
pada rentangan skor 3,4 sampai dengan 4,2 sesuai dengan tabel 3.2.
7. Bahan ajar Handout dikatakan praktis apabila berdasarkan hasil observasi
keterlaksanaan Handout dan hasil angket siswa berada dalam kategori
minimal praktis dengan skor rata-rata akhir berada pada rentangan 3,4 sampai
dengan 4,2 sesuai dengan tabel 3.4.
8. Bahan ajar Handout dikatakan efektif jika pada hasil rata-rata nilai N-Gain
memenuhi klasifikasi minimal sedang atau tingkat efektifitas sedang dengan
rentangan nilai 0,30 sampai dengan 0,70 sesuai dengan tabel 3.5.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Pengembangan


2.1.1 Pengertian Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan terdiri dari dua kata yaitu penelitian
(research) dan pengembangan (development). Kegiatan pertama adalah
melakukan penelitian dan studi literatur untuk menghasilkan rancangan
produk tertentu, dan kegiatan kedua adalah pengembangan yaitu menguji
efektifitas, validasi rancangan yang telah dibuat, sehingga menjadi produk
yang teruji dan dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Menurut Mulyatiningsih
(2012), penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk
baru melalui proses pengembangan.
Menurut Borg dan Gall yang dikutip dalam buku Metode Penelitian dan
Pengembangan (Research and Development atau R&D) oleh Sugiyono
(2015), menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan adalah proses yang
digunakan dalam mengembangkan dan menguji validitas produk pendidikan.
Sedangkan menurut Sugiyono sendiri (2015), metode penelitian dan
pengembangan digunakan sebagai cara ilmiah peneliti dalam merancang,
memproduksi dan memvalidasi produk yang dihasilkan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian
pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah model
penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang diawali
dengan riset kebutuhan untuk kemudian dilakukan pengembangan sehingga
menghasilkan sebuah produk yang telah teruji nilai kevalidan, kepraktisan,
dan keefektifannya.
2.1.2 Penelitian Pengembangan Model Plomp
Model penelitian pengembangan yang digunakan pada penelitian ini
adalah model yang dikemukakan oleh Plomp atau disebut sebagai model
pengembangan Plomp. Menurut Rochmad (2012), menjelaskan bahwa model
pengembangan Plomp terdiri dari 5 fase, yaitu fase investigasi awal
(prelimenary investigation), fase desain (design), fase realisasi/konstruksi

7
8

(realization/construction), fase tes, evaluasi dan revisi (test, evaluation and


revision), dan implementasi (implementation) . Penjabaran dari 5 fase
tersebut diantaranya:
1. Fase Investigasi Awal (Prelimenary Investigation)
Pada tahapan ini dilakukan kegiatan pendahuluan untuk mengetahui
informasi atau masalah yang terjadi. Plomp dan Van de Wolde
menyatakan bahwa kegiatan investigasi merupakan kegiatan untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi, permasalahan dan rencana
lanjutan dari produk yang akan dikembangkan (Rochmad, 2012). Pada
tahap ini dilakukan beberapa kegiatan analisis yang diperlukan sesuai
dengan kebutuhan penelitian.
2. Fase Desain (Design)
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendesain solusi dari masalah
yang ditemukan pada fase investigasi awal. Plomp dalam Rochmad
(2012) menyatakan bahwa karakteristik pada fase ini adalah penjabaran
pemecahan masalah, membandingkan serta mengevaluasi solusi-solusi
yang ditemukan, sehingga menghasilkan desain untuk perealisasian.
3. Fase Realisasi/Konstruksi (Realization/ Construction)
Fase realisasi atau konstruksi merupakan tahapan atau proses dalam
pengembangan produk. Tahapan ini sebagai kegiatan realisasi dari tahap
desain sehingga dihasilkan prototipe 1 dan instrument yang dibutuhkan
dalam penelitian.
4. Fase Tes, Evaluasi dan Revisi (Test, Evaluation, and Revision)
Pada fase ini, solusi yang telah dikembangkan dievaluasi terlebih dahulu
sebelum diuji cobakan. Kegiatan evaluasi merupakan proses
pengumpulan dan analisis informasi secara sistematik untuk memperoleh
produk yang layak untuk diuji coba. Plomp dan Van den Wolde
menyatakan bahwa tanpa adanya evaluasi, maka pemecahan masalah
atau solusi tidak dapat ditentukan dengan baik (Rochmad, 2012). Sesuai
data yang terkumpul bisa ditentukan solusi yang disebut paling baik
untuk dipergunakan maupun yang masih perlu dikembangkan, yang
berarti perlu adanya perbaikan pada kegiatan sebelumnya atau disebut
9

juga dengan siklus balik (feedback cycle). Siklus dilakukan berulang kali
hingga solusi yang diinginkan tercapai. Pada tahapan ini dilakukan dua
kegiatan utama, yaitu (1) validasi dan (2) melakukan uji coba lapangan
prototipe hasil validasi.
5. Implementasi (Implementation)
Setelah dilakukan evaluasi serta diperoleh produk yang valid, praktis,
dan efektif; maka produk dapat diimplementasikan ke wilayah yang lebih
luas.
Kelebihan dari model pengembangan Plomp yaitu memiliki tahapan yang
sederhana serta terdapat proses pengembangan pada setiap tahapannya.
Menurut Rochmad (2012) menyatakan bahwa model Plomp dipandang lebih
luwes serta fleksibel sebab memuat kegiatan pengembangan yang dapat
disesuaikan dengan karakteristik penelitiannya pada setiap langkahnya.
Sedangkan menurut pendapat lain, kelebihan model Plomp ini memiliki
metode kerja yang sistematik menuju pemecahan dari masalah yang ada serta
menggunakan pendekatan sistem dengan uraian langkah-langkah yang
lengkap (Kusnaeni, 2017).

2.2 Bahan Ajar Handout


2.2.1 Definisi Handou
Handout merupakan bahan ajar tertulis tambahan yang dapat
memperkaya siswa dalam belajar untuk mencapai kompetensinya
(Prastowo, 2014). Handout berdasarkan Prastowo (2015) juga merupakan
bahan ajar yang berisikan ringkasan materi yang berasal dari beberapa
sumber yang relevan dengan kompetensi dasar. Bahan ajar Handout
memuat beberapa komponen seperti yang dikatakan Sari (2014) bahwa
Handout memuat uraian materi, bagan, tugas, serta bahan referensi yang
sudah disiapkan. Menurut Avval dkk (2013) Handout dapat menciptakan
suasana belajar yang lebih efektif dan menarik.
Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa
Handout merupakan bahan ajar dengan ringkasan materi yang bersumber
dari literasi yang relevan terhadap kompetensi dasar yang diajarkan
10

kepada siswa dengan suasana belajar yang menarik guna memudahkan


siswa dalam memahami materi yang dipelajari.
2.2.2 Fungsi dan Tujuan Pembuatan Handout
Fungsi Handout menurut Steffen dan Peter Ballstaedt dalam Prastowo
(2012:80) antara lain:
1) Membantu siswa agar tidak perlu mencatat.
2) Menjadi pendamping penjelasan guru.
3) Menjadi bahan rujukan siswa.
4) Memotivasi siswa supaya lebih giat belajar.
5) Pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan.
6) Memberi umpan balik.
7) Menilai hasil belajar.
Selain itu, tujuan dalam penyusunan Handout sebagai bahan ajar
adalah sebagai berikut:
1) Untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi
pembelajaran sebagai pegangan bagi siswa.
2) Untuk membuat siswa lebih mandiri sesuai dengan tuntutan kurikulum
3) Untuk mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari guru.
Beberapa manfaat penerapan Handout dalam pembelajaran
diantaranya memudahkan siswa saat mengikuti proses pembelajaran dan
melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku
ajar maupun secara lisan oleh pendidik.
2.2.3 Struktur Handout
Handout sebagai salah satu bentuk bahan ajar menurut Sawitri
(2019) memiliki struktur yang terdiri dari 2 unsur atau komponen, yaitu:
1) Identitas Handout
Meliputi nama sekolah, kelas, nama mata pelajaran, pertemuan ke-,
handout ke- , jumlah halaman, dan mulai berlakunya Handout.
2) Materi pokok
Materi pokok didapat dari buku-buku pelajaran yang terkait dan
kegiatan atau tugas-tugas yang berhubungan dengan materi pokok.
11

Handout sebagai suatu bahan ajar dituntut untuk mampu


menampilkan sebuah isi serta tampilan yang luar biasa, oleh karena itu
maka diperlukanlah inovasi sehingga dalam pengembangan Handout
dapat membuat siswa termotivasi untuk belajar. Untuk mewujudkan hal
tersebut, Handout perlu dikembangkan sedemikian rupa agar mampu
menjadi suatu bahan ajar yang luar biasa.
2.2.4 Kelebihan Handout
Menurut Habibati dkk (2019) Handout memiliki beberapa
kelebihan seperti: memperkaya pengetahuan peserta didik, memuat inti
materi pelajaran, dibuat dari beberapa sumber rujukan, dan dibuat
sebagai penguat atau pendukung penjelasan guru. Adapun pendapat lain
yang menyatakan kelebihan bahan ajar Handout dalam kegiatan belajar
mengajar diantaranya dapat merangsang rasa ingin tahu dalam mengikuti
pelajaran, meningkatkan kreativitas siswa dalam kegiatan belajar
mengajar dan menjaga konsistensi penyampaian materi pelajaran di kelas
oleh pendidik sesuai dengan perancangan pengajaran. Selain itu Handout
juga berguna untuk memperkenalkan informasi maupun teknologi baru,
dapat memeriksa hasil belajar siswa, mendorong keberanian siswa
berprestasi serta dapat membantu pengetahuan ingatan dan
penyempurnaan (Muzamzam, 2013).
2.2.5 Langkah-Langkah Membuat Handout
Menurut Purwanto dan Rahmawati (2017) mengemukakan bahwa
langkah-langkah penyusunan Handout diantaranya sebagai berikut:
1) Menganalisis kurikulum.
2) Menentukan judul Handout serta disesuaikan dengan kompetensi
dasar serta materi pokok yang akan dicapai.
3) Mengumpulkan referensi sebagai bahan penulisan dan gunakan
referensi terkini serta relevan dengan materi pokok.
4) Tidak menggunakan kalimat yang terlalu panjang.
5) Evaluasi hasil tulisan dengan cara dibaca ulang.
6) Perbaiki Handout sesuai kekurangan-kekurangan yang didapati.
12

7) Gunakan sumber belajar lain yang dapat memperluas materi Handout,


misal dari buku, internet, dll.

Adapun langkah-langkah menyusun Handout menurut Nainggola


(2018) sebagai berikut:
1) Melakukan analisis kurikulum
2) Menentukan judul Handout dan menyesuaikan kompetensi dasar dan
materi pokok yang akan dicapai
3) Mengumpulkan referensi sebagai bahan tulisan, upayakan referensi
terkini dan relevan dengan materi pokok
4) Menulis Handout, dalam menulis diupayakan agar kalimat yang
digunakan tidak terlalu panjang, untuk siswa SMP diperkirakan
jumlah kata perkalimatnya tidak lebih dari 25 kata atau usahakan
jumlah kalimatnya antara 3 sampai dengan 7 kalimat pada satu
paragraf
5) Mengevaluasi hasil tulisan dengan membaca baca ulang, jika perlu
dibaca orang lain terlebih dahulu untuk memperoleh masukan.
Pada penelitian ini menggunakan langkah-langkah pembuatan
Handout menggunakan langkah-langkah menurut Purwanto dan
Rahmawati sebagai pedoman menyusun bahan ajar Handout yang akan
dikembangkan.
2.3 Etnomatematika
Etnomatematika (Ethnomathematics) merupakan salah satu wujud
pembelajaran berbasis budaya dalam konteks matematika. Menurut
Wijayanto (2017) bahwa etnomatematika dianalogikan sebagai lensa untuk
memandang dan memahami matematika sebagai suatu hasil budaya atau
produk budaya. Menurut pendapat lain, etnomatematika merupakan suatu
pengetahuan yang mengaitkan matematika dengan unsur budaya yang dapat
diperlihatkan dalam aspek penerapan konsep-konsep matematika dalam suatu
serta cara mengerjakan matematika yang disesuaikan dengan budaya lokal
dan keunikan karakter siswa sehingga diharapkan siswa dapat “membaur”
dengan konsep matematika yang diajarkan dan merasa bahwa matematika
13

adalah bagian dari budaya mereka (Dahlan dan Permatasari, 2018). Secara
ringkas, etnomatematika dapat diartikan sebagai konsep matematika yang
terdapat di dalam suatu budaya (Pratiwi dan Pujiastuti, 2020).
2.4 Handout Bernuansa Etnomatematika
Bahan ajar matematika bernuansa etnomatematika merupakan
sekumpulan materi dan soal matematika yang dikaitkan dengan kebudayaan
lokal dan masalah kontekstual di lapangan dengan tujuan agar siswa
mendapat pengalaman dalam pembelajaran matematika (Imswatama dan
Lukman, 2018). Bahan ajar berbasis kearifan lokal merupakan bahan ajar
yang dikembangkan dengan memanfaatkan kekayaan budaya lokal dengan
tujuan dapat menjadi sumber belajar yang layak guna memberikan
pengalaman belajar pada setiap peserta didik (Santoso, 2020).
2.5 Permainan Tradisional Dam-daman
2.5.1 Pengertian Permainan Dam-daman
Permainan tradisional dam-daman merupakan permainan
tradisional yang membentuk bidang petak semacam permainan catur atau
sejenisnya yang hanya dapat dimainkan oleh dua orang (Sutini, 2018).
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah gambar bidang
petak permainan Dam-daman dan kancing sebagai pion, yang nantinya
akan digunakan oleh siswa sebagai media pembelajaran. Berikut
merupakan gambar media bidang petak permainan Dam-daman:

Gambar 2.1 Media permainan Dam-daman

2.5.2 Permainan Dam-daman Terkait Materi Garis dan Sudut


Pada bidang petak permainan dam-daman tersusun dari garis-garis
dan membentuk sudut-sudut, hal ini berkaitan dengan materi garis dan
sudut. Untuk penjabarannya dapat dilihat pada penjelasan berikut.
14

Langkah pertama digambarkan bidang petak permainan Dam-


daman dengan membedakan warna setiap garis agar memudahkan siswa
memahami materi seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.2 Bidang permainan Dam-daman dengan warna


Jika dilihat pada gambar, terdapat garis yang digambarkan dengan
empat warna yang berbeda, yaitu garis berwarna merah, kuning, hijau,
dan garis berwarna biru. Hal ini jika dikaitkan dengan materi garis, maka
akan diperoleh kedudukan antar garis dengan penjelasan berikut.
Ketika terdapat dua buah garis, maka akan memberikan sebuah
kedudukan. Kedudukan dua garis sesuai dengan gambar dibagi menjadi
tiga, yaitu: sejajar, tegak lurus, dan berpotongan.
1. Dua Garis Sejajar
Dua garis sejajar adalah dua buah garis yang saling berhadapan. Pada
gambar petak permainan Dam-daman terdapat garis-garis dengan warna
yang sama, yang menandakan bahwa garis-garis tersebut saling sejajar.
Contoh:
a. Dua buah garis yang berwarna merah, digambarkan sebagai berikut:
15

b. Dua buah garis yang berwarna biru, digambarkan sebagai berikut:

c. Dua buah garis yang berwarna kuning, digambarkan sebagai berikut:

d. Dua buah garis yang berwarna hijau, digambarkan sebagai berikut:

2. Dua Garis Berpotongan


Dua garis berpotongan adalah dua buah garis yang saling bertemu
sehingga terdapat titik perpotongan. Pada gambar permainan Dam-daman
terdapat beberapa pasangan garis yang saling berpotongan.
Perhatikan contoh berikut:
a. Garis berwarna merah dengan garis berwarna hijau yang saling
berpotongan, seperti gambar berikut.
16

b. Garis berwarna biru dengan garis berwarna kuning yang saling


berpotongan, seperti gambar berikut.

3. Dua Garis Tegak Lurus


Dua garis tegak lurus adalah dua buah garis yang saling bertemu
sehingga membentuk posisi tegak lurus. Pada gambar permainan Dam-
daman terdapat garis berwarna merah dan garis berwarna biru yang
saling tegak lurus.
Perhatikan gambar di bawah ini agar lebih jelas!

Selain kedudukan dua garis, melalui gambar bidang petak permainan


Dam-daman juga terdapat hubungan antar sudut. Dalam hubungan antar
sudut terdapat beberapa hubungan yaitu: berpenyiku, berpelurus, bertolak
belakang, dan sudut-sudut pada dua garis sejajar. Untuk lebih jelasnya
perhatikan pembahasan berikut.

1. Sudut Berpenyiku
17

Sesuai dengan namanya yaitu sudut berpenyiku, maka sudut yang


dihasilkan adalah 90o. Jika dilihat pada gambar permainan Dam-daman,
apabila salah satu garis berwarna merah dan garis berwarna biru saling
berpotongan dan tegak lurus kemudian dipotong oleh garis berwarna
hijau akan diperoleh gambar berikut.

Pada gambar terbentuklah dua buah sudut yaitu a dan b . Hubungan


kedua sudut inilah yang disebut sebagai dua sudut yang berpenyiku.
Besar a dan b jika dijumlahkan besarnya 90o.
2. Sudut Berpelurus
Sudut berpelurus adalah sudut yang dibentuk oleh garis lurus yang
besarnya 180o. berikut beberapa contoh sudut berpelurus yang dapat kita
amati dari gambar permainan Dam-daman.

(1) (2) (3)

Pada gambar di atas terdapat beberapa pasangan sudut berpelurus dengan


penjelasan sebagai berikut:
a. Gambar (1) diperoleh dari salah satu garis merah pada gambar
permainan dam-daman yang berpotongan tegak lurus dengan garis
berwarna biru, sehingga membentuk dua sudut yakni a dan b .
Hubungan kedua sudut tersebut saling berpelurus, sehingga besar a
dan besar b jika dijumlahkan besarnya 180o.
b. Gambar (2) merupakan perpotongan dari salah satu garis berwarna
merah dan kuning. Terdapat garis berwarna merah horizontal yang
dipotong oleh garis berwarna kuning, sehingga bembentuk dua sudut
18

yaitu m dan n. Hubungan kedua sudut tersebut saling berpelurus


dengan besar sudut 180o.
c. Pada gambar (3) terdapat dua sudut yang terbentuk dari garis
berwarna merah yang dipotong oleh garis berwarna hijau. x dan y
mempunyai hubungan saling berpelurus, sehingga jumlah kedua
sudut ini 180o.
19

3. Sudut Bertolak Belakang


Sesuai dengan namanya yaitu sudut bertolak belakang, maka sudut yang
dihasilkan akan saling bertolak belakang. Sudut yang bertolak belakang
mempunyai besar sudut yang sama. Salah satu contoh sudut bertolak
belakang yang dapat dilihat dari gambar permainan Dam-daman adalah
sebagai berikut.

Pada gambar di atas, diperoleh empat sudut dari dua garis yang
berpotongan yaitu 1, 2, 3, dan 4 . 1 bertolak belakang dengan 3, sehingga
besar 1 sama dengan 3. 2 bertolak belakang dengan 4 , sehingga besar 2
sama dengan 4 .
4. Sudut pada Dua Garis Sejajar
Jika terdapat dua garis sejajar kemudian dipotong oleh sebuah garis lurus,
maka akan terbentuk sudut-sudut seperti pada gambar di bawah.
Perhatikan gambar berikut!

Sudut-sudut yang terbentuk sebagai berikut:


a. Sudut-sudut luar, yaitu: 1, 2, 7 , dan 8
b. Sudut-sudut dalam, yaitu:3, 4 , 5, dan 6
20

Sedangkan hubungan antar sudut jika dua garis sejajar dipotong oleh
sebuah garis lurus adalah sebagai berikut:
a. Sudut Sehadap
Sudut sehadap adalah sudut-sudut yang menghadap kearah yang
sama dan memiliki besar sudut yang sama. Pada gambar sudut-sudut
sehadap yaitu:

 1 dan 5, sehingga m1 = m5
 2 dan 6, sehingga m2 = m6
 3 dan 7 , sehingga m3 = m7
 4 dan 8, sehingga m4 = m8
b. Sudut Dalam Sepihak
Sudut dalam sepihak adalah dua sudut dalam yang terletak pada sisi
yang sama. Sudut-sudut dalam sepihak jumlah sudutnya 180o atau
berpelurus. Sudut-sudut dalam sepihak yang terdapat pada gambar
yaitu:
 4 dan 5, sehingga m4 + m5 = 180o
 3 dan 6 , sehingga m3 + m6 = 180o
c. Sudut Dalam Berseberangan
Dua sudut dikatakan saling dalam berseberangan jika sudut-sudut
tersebut saling berseberangan dan terletak di antara dua garis yang
sejajar. Sudut-sudut dalam berseberangan memiliki besar yang sama.
Sudut-sudut dalam berseberangan yang terdapat pada gambar yaitu:
 3 dan 5, sehingga m3 = m5
 4 dan 6 , sehingga m4 = m6
d. Sudut Luar Berseberangan
Sudut luar berseberangan adalah dua sudut luar yang tidak berdekatan
di sisi-sisi yang berseberangan terhadap garis pemotong. Pasangan
sudut luar berseberangan mempunyai besar sudut yang sama. Sudut-
sudut luar beseberangan yang terdapat pada gambar yaitu:
 1 dan 7 , sehingga m1 = m7
 2 dan 8 , sehingga m2 = m8
BAB III
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

3.1 Model Penelitian dan Pengembangan


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan atau lebih sering dikenal sebagai Research and Development
(R&D). Model yang digunakan adalah pengembangan Plomp karena memiliki
langkah-langkah yang sederhana serta terdapat proses pengembangan pada setiap
langkahnya. Model pengembangan Plomp terdiri dari 5 fase, yaitu: (1) fase
investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase realisasi/konstruksi, (4) fase tes, evaluasi
dan revisi, dan (5) fase implementasi.
Pada penelitian ini, pengembangan hanya dilakukan hingga pada fase tes,
evaluasi, dan revisi. Fase implementasi tidak dilakukan secara gamblang namun
terpadu pada pelaksanaan penelitian, yakni pada saat melakukan uji coba
lapangan saat penelitian. Implementasi dalam lingkup yang lebih luas tidak
dilakukan dalam penelitian ini, karena keterbatasan situasi dan kondisi
pelaksanaan penelitian.

3.2 Prosedur Penelitian


3.2.1 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan bahan ajar Handout bernuansa
etnomatematika ini terdiri dari beberapa tahapan. Uraian tahap penelitian
adalah sebagai berikut:
1. Tahap Investigasi Awal
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan dan
menganalisis informasi permasalahan pembelajaran dan rencana lanjutan dari
produk pengembangan. Analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Analisis ujung depan
Analisis ujung depan bertujuan untuk menetapkan masalah dasar yang
diperlukan dalam pengembangan bahan ajar.
b. Analisis siswa

21
22

Analisis siswa merupakan telaah mengenai karakteristik siswa yang sesuai


dengan rancangan bahan ajar siswa meliputi kemampuan dan sikap
terhadap proses pembelajaran matematika.
c. Analisis materi
Analisis materi bertujuan untuk menyesuaikan materi pembelajaran
dengan bahan ajar sesuai hasil analisis ujung depan.
d. Spesifikasi kompetensi
Bertujuan untuk menentukan kompetensi dasar yang akan dicapai
berdasarkan hasil dari analisis materi.
2. Tahap Desain
Tahap desain dilakukan berdasarkan hasil investigasi awal yaitu dengan
merancang penyelesaian masalah berupa bahan ajar beserta instrumen yang
dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan bahan ajar. Karena materi yang
akan diajarkan adalah materi garis dan sudut dengan nuansa etnomatematika
permainan dam-daman, maka pada tahap ini akan disusun secara sistematis
prinsip materi garis dan sudut yang akan diajarkan kepada subjek penelitian.
3. Tahap Realisasi/ Konstruksi
Tahapan ini merupakan tindak lanjut dari tahap desain. Pada tahap ini
dihasilkan bahan ajar sebagai realisasi dari tahap desain yaitu berupa Handout
bernuansa etnomatematika. Selain itu juga dihasilkan RPP dan instrument
pendukung yang dibutuhkan.
4. Tahap Tes, Evaluasi, dan Revisi
Pada tahap ini terdapat dua kegiatan utama yang dilakukan, yaitu validasi
ahli dan uji coba.
a. Validasi ahli
Pada kegiatan validasi digunakan instrumen berupa lembar validasi
mengenai kelayakan bahan ajar. Instrumen yang diserahkan kepada
validator yaitu: bahan ajar, RPP, dan instrumen penelitian. Proses validasi
dilakukan oleh 3 orang validator ahli yang terdiri dari 2 orang dosen dan
seorang guru matematika di SMP tempat penelitian. Kemudian dilakukan
analisis terhadap hasil validasi oleh validator sebelum melakukan uji coba
dengan syarat sebagai berikut:
23

1) Jika hasil valid tanpa revisi, maka dapat dilakukan uji coba lapangan.
2) Jika hasil valid namun diperlukan sedikit revisi sesuai saran perbaikan
dari validator, maka dilakukan revisi kecil terlebih dahulu untuk
kemudian langsung dilakukan uji coba lapangan.
3) Jika hasil tidak valid, maka dilakukan revisi besar sehingga diperoleh
prototipe baru untuk kemudian dilakukan validasi kembali. Pada
kegiatan ini kemungkinan terjadi siklus balik untuk memperoleh
prototipe yang valid.
b. Uji coba
Kegiatan uji coba dilakukan secara terbatas hanya kepada 16 siswa di
kelas VII-E. Selama proses uji coba, peneliti berperan sebagai observer
untuk melihat sejauh mana kepraktisan dan keefektifan bahan ajar dalam
proses pelaksanaan pembelajaran di kelas. Pada proses ini dilakukan
dengan uji coba lapangan, analisis data hasil uji coba, dan revisi
berdasarkan hasil analisis data dari hasil uji coba. Pada uji coba, analisis,
dan revisi kemungkinan juga terjadi siklus balik untuk mendapatkan
prototipe final sebagai bahan ajar yang memenuhi kriteria praktis dan
efektif.
Adapun prosedur pengembangan bahan ajar dapat dilihat pada Gambar 3.1
berikut.

Keterangan:
= urutan kegiatan
= siklus jika diperlukan
= proses pengembangan
= hasil pengembangan
= pertanyaan
24

1. Analisis Masalah Pembelajaran


2. Analisis Karakteristik Siswa Fase Investigasi Awal
3. Analisis Materi (Preliminary Investigation)
4. Spesifikasi Kompetensi

1. Merancang Penyelesaian Masalah


2. Pemetaan Materi Fase Perancangan
3. Pemilihan Media Pembelajaran (Design)
4. Pembuatan Bahan Ajar, RPP, dan Instrumen

1. Prototipe (Handout) Fase Realisasi/ Konstruksi


2. RPP (Realization/ Construction)
3. Instrumen Penelitian

Prototipe 1i, Validasi Ahli ke-i, i ≥ 1

Revisi Besar

Analisis
(Apakah Bahan Ajar, RPP, dan
Tidak Instrumen Penelitian Valid?)
Ya
Fase Tes,
Revisi Evaluasi,
Ya
Revisi Kecil dan Revisi
(Test,
Tidak Evaluation,
and
Uji Coba Lapangan ke-i, i≥1 Revision)
Prototipe 2i, Prototipe 2

Revisi Besar

Analisis
(Apakah Bahan Ajar
Tidak Praktis dan Efektif?) Ya

Ya Revisi
Revisi Kecil

Tidak

Hasil Pengembangan
(Bahan Ajar yang Valid,
Praktis, dan Efektif)

Gambar 3.1 Prosedur Pengembangan Bahan Ajar


25

3.3 Uji Coba Produk


Uji coba produk bertujuan untuk mendapatkan data akurat yang digunakan
sebagai dasar dalam melakukan revisi guna mencapai tingkat kevalidan,
kepraktisan, dan keefektifan produk yang dikembangkan. Beberapa kegiatan yang
dilakukan untuk uji coba produk pengembangan antara lain: (1) desain uji coba,
(2) subjek uji coba, (3) instrument pengumpulan data, dan (4) teknik analisis data.

3.3.1 Desain Uji Coba


Desain uji coba produk pengembangan yang dikembangkan dapat
dilihat pada Gambar 3.2 berikut.

Desain Handout (Draf I)

Validasi Ahli

Tidak
Valid? Revisi

Ya

Draf II Uji Coba Kelas

Revisi
Tidak
Efektif?
Konsultasi dengan Validator
Ya

Hasil Pengembangan Bahan Ajar


yang valid, praktis, dan efektif

Gambar 3.2 Desain Uji Coba Bahan Ajar Handout


26

3.3.2 Subjek Uji Coba


Penelitian ini dilakukan pada kelas VII SMP Negeri 1 Puger tahun
ajaran 2021/2022, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Siswa yang sedang menempuh mata pelajaran garis dan sudut pada
semester genap
2. Merupakan siswa aktif di SMP Negeri 1 Puger yang merupakan tempat
penelitian
3. Siswa bersedia memberikan pendapat pada angket tentang bahan ajar yang
dikembangkan
Jumlah kelas VII pada SMP Negeri 1 Puger terdapat 9 kelas yaitu:
VII-A, VII-B, VII-C, VII-D, VII-E, VII-F, VII-G, VII-H, dan VII-I. Dalam
hal ini kelas yang dipilih adalah kelas VII-E dengan jumlah siswa sebanyak
31 siswa. Namun hanya akan diambil setengah dari jumlah siswa kelas VII-E
yaitu sebanyak 16 siswa sebagai sampel, dikarenakan sekolah menerapkan
pembagian jadwal menjadi 2 sesi pembelajaran. Sehingga setiap kelas dibagi
menjadi 2 kelompok yang ditentukan menurut nomor absen yang
mengharuskan siswa masuk secara bergantian sesuai jadwal yang ditentukan.
Uji coba dilakukan dengan teknik penyampelan secara simple random
sampling dimana pengambilan sampel dipilih secara acak tanpa
memerhatikan strata yang ada dalam populasi.

3.3.3 Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Lembar Validasi
Penelitian ini menggunakan lembar validasi ahli materi, validasi
ahli media, validasi RPP, validasi lembar observasi keterlaksanaan
Handout, validasi angket respon siswa dan validasi soal tes. Lembar
validasi digunakan untuk mengetahui kevalidan bahan ajar Handout
yang dikembangkan.
a. Lembar Validasi Handout
Data yang dikumpulkan dengan lembar validasi ini adalah data
tentang kevalidan Handout. Lembar validasi Handout terdiri dari dua
27

lembar validasi yaitu lembar validasi untuk ahli materi dan untuk ahli
media.
b. Lembar Validasi RPP
Data yang dikumpulkan dengan lembar validasi ini adalah data
tentang kevalidan RPP. Penilaian kevalidan RPP ditinjau dari
beberapa aspek, seperti rumusan kompetensi dasar indikator, isi yang
disajikan, penggunaan bahasa, alokasi waktu pembelajaran,
pendekatan metode dan teknik pembelajaran, dan kegiatan penutup.
c. Lembar Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan Handout
Data yang dikumpulkan dengan lembar validasi ini adalah data
tentang kevalidan lembar observasi keterlaksanaan Handout. Penilaian
kevalidan lembar observasi keterlaksanaan Handout ditinjau dari 4
aspek yaitu: petunjuk penggunaan instrumen, identitas, bahasa, dan
penilaian secara umum atau hasil.
d. Lembar Validasi Angket Respon Siswa
Data yang dikumpulkan dengan lembar validasi ini adalah data
tentang kevalidan angket respon siswa. Penilaian kevalidan angket
respon siswa ditinjau dari 4 aspek yaitu: petunjuk penggunaan
instrumen, identitas, bahasa, dan penilaian secara umum atau hasil.
e. Lembar Validasi Tes Hasil Belajar
Data yang dikumpulkan dengan lembar validasi ini adalah data
tentang kevalidan soal. Penilaian kevalidan soal ditinjau dari 3 aspek,
yaitu aspek materi, kontruksi, dan bahasa. Kriteria untuk menyatakan
bahwa intrumen valid terdiri atas 5 derajat skala penilaian, yaitu: tidak
valid (nilai 1), kurang valid (nilai 2), cukup valid (nilai 3), valid (nilai
4), dan sangat valid (nilai 5). Teknik yang dilakukan untuk
mengumpulkan data tentang kevalidan instrumen adalah dengan
memberikan instrumen beserta lembar validasinya kepada validator.
Validator diminta untuk memberikan penilaian terhadap instrumen
yang dikembangkan dengan cara menuliskan penilaian atas aspek
yang ada dengan memberikan tanda centang () pada kolom yang
sesuai.
28

2. Lembar Angket
Angket respon siswa digunakan untuk memperoleh data respon
siswa terkait penggunaan Handout. Selain itu, lembar angket ini
berfungsi untuk mengetahui kepraktisan Handout.
3. Lembar Tes
Lembar tes diberikan kepada siswa untuk mengetahui keefektifan
Handout yaitu peningkatan hasil belajar siswa. Lembar tes yang dibuat
terdiri dari soal pre-test dan soal post-test. Instrumen lembar tes berupa
soal uraian yang terdiri dari 5 butir soal.
4. Lembar Observasi Keterlaksanaan Handout
Instrumen ini digunakan sebagai pedoman mengamati
keterlaksanaan dan kepraktisan Handout dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas. Penilaian terhadap keterlaksanaan terdiri atas 5
derajat skala penilaian yaitu, tidak baik (nilai 1), kurang baik (nilai 2),
cukup baik (nilai 3), baik (nilai 4), dan sangat baik (nilai 5). Dalam
pelaksanaannya, observasi dilakukan oleh peneliti.
5. Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara tidak terstruktur atau bebas, dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman yang tersusun. Peneliti hanya menanyakan
hal-hal pokok yang diperlukan sebagai data penelitian. Wawancara
dilakukan kepada guru matematika yang mengajar di kelas subjek
penelitian. Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan
data yang diperlukan dan sebagai bagian dari tahapan proses analisis,
diantaranya analisis ujung depan, analisis siswa, analisis materi dan
analisis kompetensi.

3.3.4 Teknik Analisis Data


29

Data yang diperoleh dari penelitian akan dianalisis untuk kelayakan


dari bahan ajar Handout yang dikembangkan. Analisis data dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
1. Analisis Data Kevalidan
Data kevalidan bahan ajar, RPP, lembar observasi keterlaksanaan
Handout, angket respon siswa dan lembar tes merupakan data yang
digunakan untuk menggambarkan kevalidan bahan ajar yang dikembangkan.
Penelitian ini menggunakan skala Likert atau jenis skala deskriptif untuk
mengukur kevalidan media. Menurut Sukmadinata (2013) skala deskriptif
merupakan skala yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang responnya
berbentuk skala persetujuan atau penolakan, dimulai dari sangat setuju,
setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kategori penilain
adaptasi dari skala Likert dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Kategori Skala Penilaian Kevalidan

(
Jamil dkk, 2021)
Data yang telah diperoleh dari validator, selanjutnya akan dianalisis
untuk mendapatkan skor kevalidan handout matematika bercirikan kearifan
lokal. Adapun cara menghitung skor kevalidan tiap ahli adalah sebagai
berikut:

∑ va (Jamil dkk, 2021)


Va= i=1
n
30

Keterangan:
𝑉𝑎: Rata-rata total skor validitas tiap ahli
𝑣𝑎 : Jumlah skor semua aspek
𝑛 : Banyaknya aspek
Selanjutnya untuk menghitung rata-rata tiap ahli dari semua validator, adalah
sebagai berikut:
n

∑ Va (Jamil dkk, 2021)


i=1
V=
Keterangan: n

𝑉 : Rata-rata total semua validator


𝑉𝑎: Rata-rata total skor validitas tiap ahli
𝑛 : Banyaknya validator
Hasil yang telah diperoleh, akan digunakan untuk mengukur kriteria
validasi dari handout yang telah dikembangkan. Kriteria validasi yang
digunakan diinterpretasikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.2 Kriteria Kevalidan Produk

(Aini dkk, 2018)


Handout dikatakan valid dan dapat digunakan ketika hasil uji kevalidan
media dan materi pada handout sudah memenuhi kategori minimal baik atau
valid yaitu ketika skor akhir berapa pada rentangan nilai 3,4 sampai dengan
4,2.
31

2. Analisis Data Kepraktisan


Untuk mengukur kepraktisan Handout yaitu melalui angket respon siswa
serta hasil observasi keterlaksanaan Handout dalam pembelajaran. Data
tersebut selanjutnya diukur skala Likert. Kriteria kepraktisan yang digunakan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.3 Kategori Skala Penilaian Kepraktisan

(Jamil dkk, 2021)


Adapun cara menghitung skor dalam uji kepraktisan produk dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut ini:
n

∑ pa (Jamil dkk, 2021)


i=1
P=
Keterangan: n
𝑃 : Rata-rata total skor kepraktisan tiap siswa
𝑝𝑎 : Jumlah skor semua aspek
𝑛 : Banyaknya aspek
Selanjutnya untuk menghitung rata-rata skor semua siswa dalam satu
kelas, adalah sebagai berikut:
n

∑P (Jamil dkk, 2021)


Pr= i=1
Keterangan: n

𝑃𝑟 : Rata-rata total semua siswa


𝑃 : Rata-rata total skor kepraktisan tiap siswa
𝑛 : Banyaknya jumlah siswa
32

Kriteria kepraktisan produk dapat dilihat pada tabel berikut ini:


Tabel 3.4 Kriteria Kepraktisan Produk

(Aini dkk, 2018)


Pengembangan handout dikatakan praktis jika pada hasil analisis angket
respon siswa pada handout sudah memenuhi kategori minimal baik atau
praktis yaitu ketika skor akhir berapa pada rentangan nilai 3,4 sampai dengan
4,2.

3. Analisis Data Keefektifaan


Keefektifan produk dianalisis berdasarkan hasil tes siswa. Hasil
pengukuran diperoleh dari skor pada tiap-tiap soal pre-test dan post-test yang
dikerjakan siswa sebelum dan setelah proses pembelajaran menggunakan
handout yang telah dikembangkan. Pengembangan handout dapat dikatakan
efektif jika pada hasil rata-rata nilai kelas pada post-test mengalami
peningkatan dari hasil pre-test. Untuk mengukur peningkatan hasil tes, maka
digunakan perhitungan N-Gain menurut Hake (2002) sebagai berikut.

S post −S pre
g= (Hake, 2002)
Smaks −S pre

Keterangan:
g : N-Gain
Spost : Skor post-test
Spre : Skor pre-test
Smaks : Skor maksimum (100)
33

Selanjutnya untuk menghitung nilai rata-rata N-Gain dihitung dengan


rumus berikut.
n
(Hake, 2002)
∑g
(g)= i=1
n
Keterangan:
(g) : nilai rata-rata N-Gain
g : N-Gain
n : jumlah siswa
Hasil perhitungan rata-rata N-Gain dapat dilihat menggunakan klasifikasi
Hake. Tingkat keefektifan berdasarkan nilai rata-rata N-Gain dapat dilihat
pada tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5 Nilai rata-rata N-Gain dan klasifikasinya

(Hake, 2002)
Pengembangan Handout dikatakan efektif jika pada hasil rata-rata nilai
N-Gain memenuhi klasifikasi minimal sedang atau tingkat efektifitas sedang
dengan rentangan nilai 0,30 sampai dengan 0,70.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Produk Pengembangan


Prosedur pengembangan bahan ajar Handout bernuansa etnomatematika
melalui permainan tradisional Dam-daman dalam memahami materi garis dan
sudut ini dilakukan dengan model pengembangan Plomp yang telah dimodifikasi
menjadi 4 fase atau tahapan. Keempat tahapan tersebut adalah tahap investigasi
awal (prelimenary investigation), tahap desain (design), tahap realisasi/konstruksi
(realization/construction), dan tahap tes, evaluasi dan revisi (test, evaluation and
revision). Berdasarkan penelitian dan pengembangan yang dilakukan, diperoleh
hasil penelitian sebagai berikut.
1. Tahap Investigasi Awal (preliminary investigation)
Tahapan awal dari penelitian ini adalah menganalisis informasi
permasalahan pembelajaran terkait produk yang akan dikembangkan yang
terdiri dari analisis ujung depan, analisis siswa, analisis materi, dan spesifikasi
kompetensi yang diuraikan sebagai berikut.
a. Analisis ujung depan
Analisis ujung depan dilakukan untuk menetapkan masalah dasar yang
diperlukan dalam pengembangan bahan ajar. Masalah dasar tersebut
diperoleh dari hasil wawancara dengan guru matematika di SMPN 1 Puger.
Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara antara lain: (1) kurangnya
pendistribusian buku paket sebagai bahan ajar siswa, (2) keterbatasan waktu
pembelajaran dikarenakan pembagian sesi pada masa pandemi, dan (3) hasil
belajar matematika siswa dengan rata-rata yang tergolong rendah.
b. Analisis siswa
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara dengan guru
matematika mengenai karakteristik siswa kelas VII-E yang sesuai dengan
rancangan bahan ajar siswa meliputi kemampuan dan sikap terhadap proses
pembelajaran matematika sebagai berikut.

34
35

1) Kemampuan akademik
Pada tahap analisis kemampuan akademik siswa kelas VII-E SMPN 1
Puger diperoleh nilai rata-rata kelas yang tergolong rendah, yaitu dengan
nilai rata-rata 65,32 yang diambil dari nilai harian dan hasil PTS
(Penilaian Tengah Semester) siswa semester genap tahun ajaran
2021/2022. Daftar nilai siswa kelas VII-E terlampir pada lampiran 1.
2) Sikap siswa terhadap proses pembelajaran
Pada proses pembelajaran guru memaparkan bahwa siswa kurang
antusias dan kurang memahami materi yang dijelaskan guru, hal ini
dikarenakan keterbatasan waktu yang menuntut guru dan siswa mengejar
materi yang tertinggal sehingga tidak ada waktu bagi guru untuk
menjelaskan ulang. Pembelajaran matematika hanya dilakukan 1 kali
pertemuan tiap minggu selama 2 x 25 menit tiap pertemuan.
c. Analisis materi
Berdasarkan hasil analisis, maka peneliti memilih materi garis dan sudut
yang terdapat pada bab 7 semester 2 yang disesuaikan dengan bahan ajar
yang akan dikembangkan. Materi yang dimuat dalam bahan ajar akan lebih
spesifik untuk mendalami hubungan antar garis, hubungan antar sudut, dan
hubungan sudut-sudut pada dua garis sejajar yang dipotong oleh garis
transversal.
d. Spesifikasi kompetensi
Kompetensi dasar yang akan dicapai berdasarkan hasil analisis materi
adalah menganalisis hubungan antar sudut sebagai akibat dari dua garis
sejajar yang dipotong oleh garis transversal dengan tujuan pembelajaran
sebagai berikut:
1) Menjelaskan kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit, berpotongan)
melalui benda konkrit.
2) Memahami hubungan dua sudut yang saling berpelurus, berpenyiku, dan
bertolak belakang.
3) Memahami sudut-sudut pada dua garis sejajar yang dipotong oleh garis
transversal.
36

4) Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sudut-sudut pada


dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal.
37

2. Tahap Desain (design)


Tahap desain dilakukan untuk merancang penyelesaian masalah yang didapat
dari hasil investigasi awal. Tahap ini meliputi:
a. Merancang penyelesaian masalah
Penyelesaian masalah yang diperoleh adalah dengan melakukan
pengembangan bahan ajar berupa Handout bernuansa etnomatematika
dengan permainan tradisional Dam-daman dalam memahami materi garis
dan sudut.
b. Pemetaan materi
Materi yang disampaikan pada Handout berdasarkan hasil analisis materi
adalah materi garis dan sudut, dengan spesifikasi sebagai berikut:
1) Kedudukan dua garis yang sesuai dengan gambar bidang petak
permainan Dam-daman diantaranya: dua garis sejajar, dua garis
berpotongan, dan dua garis tegak lurus.
2) Hubungan antar sudut yang terdapat pada bidang petak permainan Dam-
daman diantaranya: sudut berpenyiku, sudut berpelurus, sudut bertolak
belakang, dan sudut-sudut yang terbentuk dari dua garis sejajar yang
dipotong oleh garis transversal.
Pemetaan materi pada Handout dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.1 Peta Konsep Materi Garis dan Sudut


38

c. Pemilihan media pembelajaran


Untuk mendukung pelaksanaan bahan ajar Handout dalam proses
pembelajaran di kelas, maka dipilih media pembelajaran sebagai berikut:
1) Gambar bidang petak permainan Dam-daman
Gambar permainan Dam-daman dicetak berbentuk banner dengan ukuran
panjang 100 cm dan lebar 75 cm. Media pembelajaran yang dicetak dapat
dilihat pada gambar 4.2 berikut.

Gambar 4.2 Media Pembelajaran Cetak Permainan Dam-daman


2) Kancing sebagai pion Dam-daman
Untuk pion dalam permainan Dam-daman menggunakan kancing dengan
dua jenis warna yang berbeda, yaitu 16 buah kancing berwarna ungu dan
16 buah kancing berwarna oranye. Kancing-kancing ini akan diletakkan
pada titik-titik yang sudah ditentukan pada gambar permainan Dam-
daman seperti pada gambar berikut.

Gambar 4.3 Kancing untuk Pion Dam-daman


39

Gambar 4.4 Gambar Dam-daman


3) Papan tulis dan board marker yang sudah disediakan sekolah.
d. Pembuatan bahan ajar, RPP, dan instrumen penelitian
1) Penyusunan desain isi Handout
Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Handout
bernuansa etnomatematika dengan permainan Dam-daman dalam
memahami materi garis dan sudut. Penyusunan Handout bernuansa
etnomatematika ini diawali dengan mempelajari materi garis dan sudut
serta disesuaikan dengan permainan Dam-daman, kemudian menentukan
judul Handout yang sesuai, yaitu “Garis dan Sudut Melalui Permainan
Dam-daman”. Langkah selanjutnya menentukan komponen-komponen
pada Handout meliputi:
a) Halaman sampul atau cover Handout
b) Kata pengantar
c) Daftar isi
d) Indeks kompetensi bertujuan untuk memberikan gambaran materi
yang akan dipelajari
e) Halaman pengantar berisi pengenalan permainan Dam-daman yang
berhubungan dengan materi garis dan sudut.
f) Contoh soal, disajikan agar siswa lebih mudah memahami penerapan
materi yang telah dipelajari. Pada Handout juga disajikan contoh soal
yang harus dikerjakan siswa untuk melihat pemahaman siswa terhadap
materi yang telah dipelajari.
g) Kolom kesimpulan untuk melatih proses berpikir kritis siswa dalam
menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
40

h) Latihan soal bertujuan untuk melihat tingkat pemahaman siswa


mengenai materi yang telah dipelajari.
i) Daftar pustaka sebagai sumber rujukan penulisan bahan ajar Handout.
2) Penyusunan desain isi RPP
Berikut merupakan komponen-komponen yang terkandung dalam
Rancangan Perencanaan pembelajaran.
a) Identitas yang terdiri dari nama sekolah, mata pelajaran, kelas,
semester, materi, dan alokasi waktu.
b) Standar kompetensi yang terdiri dari kompetensi inti (KI),
Kompetensi dasar (KD), dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).
Pada penyusunan kompetensi ini disesuaikan dengan kurikulum yang
digunakan sekolah, yaitu kurikulum 2013. Berikut uraian singkat
mengenai kompetensi yang ingin dicapai.
Tabel 4.1 KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi

KD Indikator

3.10 Menganalisis 3.10.1 Menjelaskan kedudukan dua


hubungan antar garis (sejajar, berhimpit,
sudut sebagai berpotongan) melalui benda
akibat dari dua konkrit
garis sejajar 3.10.2 Memahami hubungan sudut
yang dipotong berpelurus, berpenyiku dan
oleh garis bertolak belakang
transversal 3.10.3 Memahami sudut-sudut pada dua
garis sejajar yang dipotong oleh
garis transversal

c) Tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan indikator sebagai


berikut:
(1) Menjelaskan kedudukan dua garis (sejajar, berhimpit,
berpotongan) melalui benda konkrit
(2) Memahami hubungan dua sudut yang saling berpelurus,
berpenyiku, dan bertolak belakang
(3) Memahami sudut-sudut pada dua garis sejajar yang dipotong oleh
garis transversal
41

(4) Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sudut-sudut


pada dua garis sejajar yang dipotong oleh garis transversal
d) Materi pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
(1) Kedudukan dua garis
(2) Mengenal sudut
(3) Hubungan antar sudut
(4) Hubungan sudut-sudut pada dua garis sejajar yang dipotong oleh
garis transversal
e) Metode pembelajaran yang dipakai yaitu menggunakan pendekatan
kontekstual dengan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching
Learning)
f) Media pembelajaran yang digunakan adalah gambar permainan Dam-
daman, pion dari kancing, papan tulis, dan board marker.
g) Sumber belajar yang digunakan adalah Handout pengembangan.
h) Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
i) Alokasi waktu yaitu 2 x 25 menit untuk satu pertemuan.
j) Penilaian hasil pembelajaran yang diambil dari keaktifan dan perilaku
siswa selama pembelajaran, serta hasil tugas yang dikerjakan siswa.
3) Penyusunan instrumen penelitian
a) Lembar observasi keterlaksanaan Handout yang digunakan untuk
melihat keterlaksanaan Handout yang dikembangkan pada proses
pembelajaran.
b) Lembar angket respon siswa yang bertujuan untuk mengetahui respon
siswa terhadap Handout bernuansa etnomatematika yang telah
digunakan dalam pembelajaran.
c) Lembar tes yang terdiri dari soal pre-test dan post-test dengan jumlah
soal masing-masing sebanyak 5 soal uraian. Soal pre-test dan post-test
dibuat dengan bentuk yang berbeda namun tetap dengan tingkatan
kesulitan yang sama. Untuk setiap soal bernilai 20 point
menyesuaikan penjabaran soal dan skor maksimal yang diperoleh
bernilai 100.
42

d) Lembar validasi untuk mengetahui tingkat kevalidan instrumen yang


akan digunakan pada penerapan proses penelitian. Lembar validasi
digunakan pada Handout pengembangan, RPP, lembar observasi
keterlaksanaan Handout, lembar angket, dan soal tes.
3. Tahap Realisasi/Konstruksi (realization/construction)
Pada tahapan ini dihasilkan bahan ajar sebagai realisasi dari tahapan desain.
Bahan ajar Handout yang dihasilkan sebelum divalidasi oleh validator adalah
sebagai berikut.
a) Halaman sampul Handout
Sampul Handout memuat judul, kelas, nama penyusun, dan gambar
pendukung. Tampilan sampul Handout yang dikembangkan sebagai berikut.

Gambar 4.5 Sampul Handout


b) Kata pengantar
Kata pengantar berisi ungkapan rasa syukur atas terselesaikannya
penyusunan bahan ajar, gambaran isi bahan ajar, ungkapan terima kasih
serta harapan kritik dan saran yang membangun kesempurnaan bahan ajar
yang disusun. Tampilan kata pengantar sebagai berikut.
43

Gambar 4.6 Kata Pengantar Handout


c) Daftar isi
Daftar isi dicantumkan agar memudahkan pembaca untuk mencari nomor
halaman materi yang diinginkan. Tampilan daftar isi sebagai berikut.

Gambar 4.7 Daftar Isi Handout


d) Indeks kompetensi
Indeks kompetensi berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian
kompetensi, dan peta konsep materi dalam Handout. Tampilan indeks
kompetensi sebagai berikut.
44

Gambar 4.8 Indeks Kompetensi Handout


e) Halaman pengantar
Halaman pengantar memuat bab materi dan pengenalan permainan
tradisional Dam-daman sebagai pengenalan awal terhadap materi garis dan
sudut. Tampilan halaman pengantar sebagai berikut.

Gambar 4.9 Halaman Pengantar Handout


f) Contoh soal
Contoh soal berisi contoh pengerjaan dari soal yang berkaitan dengan materi
yang disajikan. Tampilan contoh soal sebagai berikut.
45

Gambar 4.10 Contoh Soal Handout


g) Kolom kesimpulan
Kolom kesimpulan memuat pertanyaan yang mengajak siswa untuk
menyimpulkan pendapat mereka dari materi yang telah dipelajari. Tampilan
kolom kesimpulan sebagai berikut.

Gambar 4.11 Kolom Kesimpulan Handout


h) Latihan soal
Latihan soal berisi soal-soal uraian sebagai bahan evaluasi dan penilaian
siswa terhadap materi yang telah dipelajari. tampilan latihan soal sebagai
berikut.

Gambar 4.12 Latihan Soal Handout


i) Daftar pustaka
46

Daftar pustaka berisi kumpulan kajian atau sumber yang dipakai sebagai
acuan penyusunan bahan ajar Handout. Berikut tampilan daftar pustaka.

Gambar 4.13 Daftar Pustaka Handout


47

4. Tahap Tes, Evaluasi dan Revisi (test, evaluation and revision)


Pada tahapan ini dilakukan kegiatan validasi, revisi, dan uji coba.
a. Validasi Ahli
Tujuan pada tahapan ini adalah menghasilkan bahan ajar yang sudah
direvisi berdasarkan saran dan masukan dari validator. Uji validitas produk
ini menggunakan lembar validasi yang telah disediakan dan dilakukan oleh
tiga validator yaitu 2 dosen pendidikan matematika Universitas PGRI
Argopuro Jember dan 1 guru matematika SMP Negeri 1 Puger.
Sebelum melakukan uji coba lapangan, peneliti menyerahkan seluruh
instrument kepada validator. Validasi pertama kepada guru matematika
SMP yaitu Luki Setyowati, S.Pd. yang dilakukan pada tanggal 29 Juni 2022,
validasi kedua dilakukan kepada Aswar Anas, S.Si., M.Sc. pada tanggal 29
Juni 2022, dan validasi ketiga kepada Dimas Anditha Cahyo Sujiwo, S.Pd.,
M.Pd. pada tanggal 30 juni 2022. Hasil validasi dari tiap ahli dirata-rata
secara keseluruhan untuk menentukan hasil validasi akhir sebagai kriteria
kevalidan produk pengembangan. Hasil validasi yang dilakukan para ahli
adalah sebagai berikut.
1) Analisis Kevalidan Handout oleh Ahli Media
Hasil validasi dari validator disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.2 Hasil Validasi Handout oleh Ahli Media
Penilaian
Validator Rata-
No. Aspek yang Dinilai Kategori
rata
V1 V2 V3

1. Ukuran dan komposisi dari unsur tata


letak (judul, ilustrasi, dll) seimbang 4 5 5 4,6 Sangat Valid
dan seirama dengan tata letak isi
2. Sampul menggambarkan isi materi
ajar dan menggunakan karakter bahan 5 5 5 5 Sangat Valid
ajar
3. Ilustrasi sampul sesuai dengan materi 5 5 5 5,6 Sangat Valid
4. Warna dan unsur tata letak sampul
5 4 5 4,6 Sangat Valid
yang harmonis
5. Penempatan unsur tata letak (judul, 4 5 4 4,3 Sangat Valid
48

sub judul, dan uraian materi)


berdasarkan pola untuk setiap kegiatan
6. Keruntutan dan keterpaduan antar
4 5 4 4,3 Sangat Valid
kegiatan
7. Penempatan judul, sub judul, ilustrasi
dan keterangan gambar tidak 4 5 4 4,3 Sangat Valid
mengganggu pemahaman
8. Gambar yang digunakan sesuai
5 5 5 5 Sangat Valid
dengan masalah yang disajikan
9. Ukuran huruf proporsional 4 5 5 4,6 Sangat Valid
10. Tidak menggunakan terlalu banyak
4 5 5 4,6 Sangat Valid
kombinasi huruf
11. Ketepatan penggunaan variasi huruf 5 5 5 5 Sangat Valid
12. Margin halaman yang berdampingan
4 5 5 4,6 Sangat Valid
proporsional
13. Spasi antar teks proporsional 4 5 5 4,6 Sangat Valid
14. Kesederhanaan penggunaan warna
5 5 5 5 Sangat Valid
pada halaman ini
15. Keruntutan materi 4 5 4 4,3 Sangat Valid
16. Keterpaduan antar kegiatan belajar 4 5 4 4,3 Sangat Valid
17. Rangkuman berfungsi mempermudah
5 5 5 5 Sangat Valid
siswa dalam belajar
18. Daftar pustaka sebagai acuan dalam
3 5 4 4 Valid
menulis Handout
19. Kesesuaian bahasa dengan tingkat
4 4 5 4,3 Sangat Valid
perkembangan berfikir siswa
20. Kesesuaian bahasa dengan tingkat
4 4 5 4,3 Sangat Valid
perkembangan emosional siswa
21. Bahasa yang digunakan menjadikan
materi yang disajikan mudah untuk 5 4 5 4,6 Sangat Valid
dipahami siswa
22. Kemampuan memotivasi siswa untuk
5 5 5 5 Sangat Valid
mempelajari materi
49

23. Ketepatan tata bahasa 4 5 4 4,3 Sangat Valid


24. Ketepatan ejaan 4 5 4 4,3 Sangat Valid
Rata-rata Tiap Validator 4,3 4,8 4,6
Skor Rata-rata Total 4,5 Sangat Valid

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh skor rata-rata dari masing-masing


validator yaitu validator 1 dengan skor rata-rata 4,3 tanpa revisi, validator
2 diperoleh skor rata-rata 4,8 dengan sedikit revisi, dan validator 3
dengan skor rata-rata 4,6 tanpa revisi. Sehingga diperoleh hasil rata-rata
total dari semua validator dengan skor 4,5. Sesuai kategori kevalidan
yang ditetapkan berdasarkan tabel 3.2 mengenai kriteria kevalidan
produk, maka Handout yang dikembangkan termasuk dalam kategori
sangat valid sehingga bahan ajar Handout dinyatakan layak untuk diuji
coba.
Dalam penilaian, validator 2 yaitu Aswar Anas, S.Si., M.Sc. memberikan
saran perbaikan untuk garis pada gambar bidang petak permainan Dam-
daman dalam Handout di halaman 2 agar lebih dipertebal seperti yang
dipaparkan pada gambar 4.14 berikut.

Gambar 4.14 Komentar dan Saran Validator 2 Ahli Media


Berdasarkan saran dari validator 2, maka dilakukan revisi sebagai

Sebelum Revisi Sesudah revisi

berikut.
Gambar 4.15 Hasil Revisi Handout Oleh Validator 2 ahli Media

2) Analisis Kevalidan Handout oleh Ahli Materi


50

Hasil penilaian dari validator disajikan pada tabel berikut.


Tabel 4.3 Hasil Validasi Handout oleh Ahli Materi
Penilaian
Rata-
No. Aspek yang Dinilai Validator Kategori
rata
V1 V2 V3
1. Kelengkapan materi 4 5 54,6 Sangat Valid
2. Keluasan materi 5 5 5 5 Sangat Valid
3. Kedalaman materi 4 5 54,6 Sangat Valid
4. Konsep permainan Dam-daman
sesuai dengan materi garis dan 5 5 5 5 Sangat Valid
sudut
5. Terdapat hubungan gambar petak
5 5 5 5 Sangat Valid
Dam-daman dengan materi
6. Keakuratan konsep dan definisi 4 4 5 4,3 Sangat Valid
7. Keakuratan gambar dan ilustrasi 5 4 5 4,6 Sangat Valid
8. Keakuratan notasi dan simbol 4 5 5 4,6 Sangat Valid
9. Keakuratan prinsip 4 5 5 4,6 Sangat Valid
10. Keakuratan contoh 5 5 5 5 Sangat Valid
11. Keakuratan soal 5 5 5 5 Sangat Valid
12. Sistematika penyajian 4 5 4 4,3 Sangat Valid
13. Keruntutan penyajian 4 5 4 4,3 Sangat Valid
14. Soal latihan 5 5 5 5 Sangat Valid
15. Daftar pustaka 5 5 5 5 Sangat Valid
16. Rangkuman 5 5 5 5 Sangat Valid
17. Merangsang berpikir kritis, kreatif,
5 5 5 5 Sangat Valid
dan inovatif
18. Memunculkan umpan balik untuk
5 5 5 5 Sangat Valid
evaluasi diri
Rata-rata Tiap Validator 4,6 4,8 4,8
Skor Rata-rata Total 4,7 Sangat Valid
Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh skor rata-rata dari masing-masing
validator yaitu validator 1 dengan skor rata-rata 4,6 tanpa revisi, validator
2 diperoleh skor rata-rata 4,8 dengan sedikit revisi, dan validator 3
dengan skor rata-rata 4,8 tanpa revisi. Sehingga diperoleh hasil rata-rata
total dari semua validator dengan skor 4,7. Sesuai kategori kevalidan
yang ditetapkan berdasarkan tabel 3.2 mengenai kriteria kevalidan
produk, maka Handout yang dikembangkan termasuk dalam kategori
sangat valid sehingga bahan ajar Handout dinyatakan layak untuk diuji
coba.
51

Dalam penilaian, validator 2 memberikan saran perbaikan pada Handout


yaitu jelaskan maksud dari lambang m (besaran sudut) pada halaman 7
Handout agar tidak menjadi pertanyaan siswa. Komentar dan saran
perbaikan dari validator 2 yaitu Bapak Aswar anas, S.Si., M.Sc. dapat
dilihat pada gambar 4.16 berikut.

Gambar 4.16 Komentar dan Saran Validator 2 Ahli Materi


Berdasarkan saran dari validator 2, sehingga dilakukan revisi
penambahan keterangan lambang m sebagai lambang besar sudut.
Sebagai contoh m1, maka dibaca besar sudut satu. Hasil revisi dapat
dilihat pada gambar 4. 17 berikut.

Sebelum Revisi

Setelah revisi

Gambar 4.17 Hasil Revisi Handout Oleh Validator 2 Ahli Materi


3) Analisis Kevalidan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Hasil penilaian dari validator disajikan pada tabel berikut.
52

Tabel 4.4 Hasil Validasi RPP


Penilaian
Validator Rata-
No. Aspek yang Dinilai Kategori
rata
V1 V2 V3

I Rumusan Kompetensi Dasar


Indikator
1. Rumusan indikator pencapaian
materi sesuai dengan 5 5 5 5 Sangat Valid
kompetensi inti dan kompetensi
dasar
2. Indikator mampu mewakili 5 5 5 5 Sangat Valid
kompetensi yang diharapkan
3. Rumusan tujuan pembelajaran
sesuai dengan indikator yang 5 5 5 5 Sangat Valid
ingin dicapai
4. Tujuan pembelajaran mampu
mencakup semua kompetensi 5 5 5 5 Sangat Valid
yang dibutuhkan
5. Materi yang disajikan sesuai
dengan indikator pencapaian 5 5 5 5 Sangat Valid
kompetensi
II Isi yang Disajikan
1. Sistematika penyusunan RPP 4 5 5 4,6 Sangat Valid
2. Kesesuaian urutan kegiatan 4 5 5 4,6 Sangat Valid
pembelajaran
3. Latihan soal mendukung konsep 5 5 5 5 Sangat Valid
4. Tugas mendukung konsep 4 5 5 4,6 Sangat Valid
5. Kesesuaian tingkat materi
dengan tingkat perkembangan 5 5 5 5 Sangat Valid
siswa
6. Kejelasan petunjuk atau arah 5 5 5 5 Sangat Valid
pembelajaran
7. Pemanfaatan kelengkapan 5 5 5 5 Sangat Valid
belajar
III Penggunaan Bahasa
1. Penggunaan bahasa baik dan 5 5 5 5 Sangat Valid
53

benar
2. Bahasa yang digunakan 4 5 5 4,6 Sangat Valid
komunikatif
3. Kesederhanaan struktur kalimat
dalam bahasa yang 5 5 5 5 Sangat Valid
dipergunakan
IV Alokasi Waktu
1. Kesesuaian alokasi waktu 5 5 5 5 Sangat Valid
keseluruhan
2. Rincian waktu untuk setiap 5 5 5 5 Sangat Valid
tahapan pembelajaran
V Pendekatan Metode
1. Metode pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran 4 5 5 4,6 Sangat Valid
yang akan dicapai
2. Pendekatan pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran 4 5 5 4,6 Sangat Valid
yang akan dicapai
VI Kegiatan Penutup
1. Diakhir kegiatan pembelajaran
dilakukan refleksi terhadap 5 5 5 5 Sangat Valid
materi yang telah dipelajari
2. Diakhir kegiatan pembelajaran
dilakukan penilaian terhadap 5 5 5 5 Sangat Valid
kegiatan pembelajaran yang
telah dilakukan
Rata-rata Tiap Validator 4,7 5 5
Skor Rata-rata Total 4,9 Sangat Valid
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh skor rata-rata dari masing-masing
validator yaitu validator 1 dengan skor rata-rata 4,7 tanpa revisi, validator
2 dengan skor rata-rata 5 tanpa revisi, dan validator 3 dengan skor rata-
rata 5 tanpa revisi. Sehingga diperoleh hasil rata-rata total dari semua
validator dengan skor 4,9. Sesuai kategori kevalidan yang ditetapkan
berdasarkan tabel 3.2 mengenai kriteria kevalidan produk, maka Rencana
Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun termasuk dalam
kategori sangat valid. Sehingga lembar RPP dapat langsung digunakan
tanpa perlu direvisi dan layak untuk diuji coba.
54

4) Analisis Kevalidan Lembar Observasi Keterlaksanaan Handout


Hasil penilaian dari validator disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.5 Hasil Validasi Lembar Observasi Keterlaksanaan Handout
Penilaian
Validator Rata-
No. Aspek yang Dinilai Kategori
rata
V1 V2 V3

I IDENTITAS
1. Terdapat nama sekolah yang 5 5 5 5 Sangat Valid
akan diisi oleh observer
2. Terdapat mata pelajaran dan
materi pokok yang akan disi 5 5 5 5 Sangat Valid
oleh observer
3. Terdapat kelas serta semester 5 5 5 5 Sangat Valid
yang akan disi oleh observer
4. Terdapat hari dan tanggal
dilakukannya observasi yang 5 5 5 5 Sangat Valid
akan disi oleh observer
II PETUNJUK PENGISISAN
1. Petunjuk pengisian tersusun 5 5 5 5 Sangat Valid
secara sistematis
2. Petunjuk cara penilaian jelas 5 5 5 5 Sangat Valid
3. Tercantum keterangan skor 5 5 5 5 Sangat Valid
penilaian
4. Tercantum macam-macam
keterlaksanaan Handout 5 5 5 5 Sangat Valid
dalam pembelajaran
III BAHASA
1. Penggunaan bahasa sesuai 4 5 5 4,6 Sangat Valid
dengan EYD
2. Bahasa yang digunakan 4 5 5 4,6 Sangat Valid
komunikatif
3. Kesederhanaan struktur 4 5 5 4,6 Sangat Valid
kalimat
Rata-rata Tiap Validator 4,7 5 5
Skor Rata-rata Total 4,9 Sangat Valid
55

Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh skor rata-rata dari masing-masing


validator yaitu validator 1 dengan skor rata-rata 4,7 tanpa revisi, validator
2 dengan skor rata-rata 5 tanpa revisi, dan validator 3 dengan skor rata-
rata 5 tanpa revisi. Sehingga diperoleh hasil rata-rata total dari semua
validator dengan skor 4,9. Sesuai kategori kevalidan yang ditetapkan
berdasarkan tabel 3.2 mengenai kriteria kevalidan produk, maka lembar
observasi termasuk dalam kategori sangat valid. Sehingga lembar
observasi keterlaksanaan Handout dapat langsung digunakan tanpa perlu
direvisi dan layak untuk diuji coba.
5) Analisis Kevalidan Angket Respon Siswa
Hasil penilaian dari validator disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.6 Hasil Validasi Angket Respon Siswa
Penilaian Validator Rata-
No. Aspek yang Dinilai Kategori
V1 V2 V3 rata

I TUJUAN
1. Tujuan pemberian angket jelas 4 5 5 4,6 Sangat Valid
2. Tujuan angket untuk
mengetahui respon siswa
mengenai isi, penyajian, bahasa, 4 5 5 4,6 Sangat Valid
kemenarikan dan
kebermanfaantan terhadap
Handout yang dikembangkan
3. Terdapat kelas serta semester 4 5 5 4,6 Sangat Valid
yang akan disi oleh siswa
4. Ketepatan butir pernyataan
dengan tujuan angket respon 4 5 5 4,6 Sangat Valid
siswa
II RUMUSAN BUTIR
PERTANYAAN
1. Rumusan butir pernyataan
menggambarkan tujuan yang 5 5 5 5 Sangat Valid
diinginkan peneliti
2. Rumusan butir pernyataan
mendorong siswa untuk 5 5 5 5 Sangat Valid
memberikan tanggapan tanpa
tekanan
56

3. Rumusan butir pernyataan


menggunakan kalimat yang 5 5 5 5 Sangat Valid
tidak menimbulkan makna
ganda atau salah pengertian
III BAHASA
1. Penggunaan bahasa pada
rumusan butir pernyataan sesuai 5 5 5 5 Sangat Valid
dengan EYD
2. Bahasa yang digunakan pada
rumusan butir pernyataan 5 5 5 5 Sangat Valid
komunikatif
3. Kesederhanaan struktur kalimat 5 5 5 5 Sangat Valid
pada rumusan butir pernyataan
Rata-rata Tiap Validator 4,6 5 5
Skor Rata-rata Total 4,8 Sangat Valid

Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh skor rata-rata dari masing-masing


validator yaitu validator 1 dengan skor rata-rata 4,6 tanpa revisi, validator
2 dengan skor rata-rata 5 tanpa revisi, dan validator 3 dengan skor rata-
rata 5 tanpa revisi. Sehingga diperoleh hasil rata-rata total dari semua
validator dengan skor 4,8. Sesuai kategori kevalidan yang ditetapkan
berdasarkan tabel 3.2 mengenai kriteria kevalidan produk, maka lembar
angket respon siswa yang telah dibuat termasuk dalam kategori sangat
valid. Sehingga lembar angket respon siswa dapat langsung digunakan
tanpa perlu direvisi dan layak untuk diuji coba.
6) Analisis Kevalidan Soal Tes
Hasil penilaian dari validator disajikan pada tabel berikut.
Tabel 4.7 Hasil Validasi Soal Tes
Penilaian
Validator Rata-
No. Aspek yang Dinilai Kategori
rata
V1 V2 V3

I MATERI
1. Soal sesuai dengan indikator 4 5 5 4,6 Sangat Valid
2. Batasan jawaban atau ruang lingkup 4 5 5 4,6 Sangat Valid
yang diuji sudah jelas
57

3. Isi materi sesuai dengan jenjang 4 5 5 4,6 Sangat Valid


sekolah
II KONTRUKSI
1. Menggunakan kata tanya atau perintah 4 5 5 4,6 Sangat Valid
yang menuntut jawaban uraian
2. Petunjuk yang jelas tentang cara 5 5 5 5 Sangat Valid
pengerjaan soal
III BAHASA
1. Bahasa yang digunakan komunikatif 5 5 5 5 Sangat Valid
2. Penggunaan bahasa sesuai EYD 5 5 5 5 Sangat Valid
3. Tidak menggunakan penafsiran ganda 5 4 5 4,6 Sangat Valid
atau salah pengertian
Rata-rata Tiap Validator 4,5 4,8 5
Skor Rata-rata 4,7 Sangat Valid

Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh skor rata-rata dari masing-masing


validator yaitu validator 1 dengan skor rata-rata 4,5 tanpa revisi, validator
2 dengan skor rata-rata 4,8 tanpa revisi, dan validator 3 dengan skor rata-
rata 5 tanpa revisi. Sehingga diperoleh hasil rata-rata total dari semua
validator dengan skor 4,7. Sesuai kategori kevalidan yang ditetapkan
berdasarkan tabel 3.2 mengenai kriteria kevalidan produk, maka lembar
soal tes termasuk dalam kategori sangat valid. Sehingga soal tes dapat
langsung digunakan tanpa perlu direvisi dan layak untuk diuji coba.
b. Uji Coba
Setelah melakukan proses validasi dan didapat prototipe serta instrumen
penelitian yang telah dinyatakan valid, maka dapat dilakukan uji coba
lapangan agar didapat bahan ajar yang praktis dan efektif. Uji coba
dilaksanakan selama satu hari pada tanggal 7 Juli 2022 dengan subjek
penelitian siswa kelas VII-E yang berjumlah 16 siswa. Proses penelitian
dibagi menjadi 3 kegiatan sebagai berikut.
1) Pelaksanaan Pre-Test
Pelaksanaan Pre-Test dilaksanakan mulai pukul 07.30 WIB – 08.00 WIB
atau selama 30 menit. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan
tidak diperkenankan melihat buku.
58

Gambar 4.18 Pelaksanaan Pre-Test


2) Penerapan Bahan Ajar Handout
Penerapan Handout pada proses pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran pada RPP yang telah dirancang.
Selama proses pembelajaran, peneliti berperan sebagai observer dengan
mengamati setiap proses kegiatan dan mengisi lembar observasi serta
mendokumentasikan setiap kegiatan. Kegiatan pelaksanaan dijabarkan
sebagai berikut.
(a) Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dilaksanakan selama 5 menit. Pada kegiatan
ini guru melakukan pembukaan dan berdoa untuk mengawali
pembelajaran, setelah itu memeriksa kehadiran siswa. Selanjutnya
guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dengan
mengajukan pertanyaan terkait materi garis dan sudut. Pada kegiatan
ini siswa memberikan respon yang cukup baik dengan menjawab
pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
(b) Kegiatan Inti
Kegiatan inti dilaksanakan selama 40 menit. Sebagai permulaan
kegiatan ini, guru terlebih dahulu menjelaskan proses pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Sebelumnya guru menunjukkan gambar
bidang petak permainan Dam-daman dan mengajak siswa untuk
bermain terlebih dahulu untuk lebih mengenal permainan Dam-
daman sekaligus diselingi penjelasan mengenai materi garis dan
sudut.
59

Gambar 4.19 Siswa Didampingi Guru Bermain Dam-daman


Setelah bermain guru memberikan arahan kepada siswa untuk
terbagi menjadi 4 kelompok untuk kemudian dibagikan bahan ajar
Handout pada tiap kelompok.
Selanjutnya guru memberikan penjelasan terkait materi pada
Handout. Dan untuk memudahkan penjelasan guru, gambar
permainan Dam-daman ditempel pada papan tulis sehingga siswa
lebih fokus untuk memahami dan menyesuaikan materi pada
Handout. Selama proses pembelajaran, suasana kelas tergolong
kondusif dan siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik.

Gambar 4.20 Guru Menjelaskan Materi Handout


Setelah selesai menjelaskan, siswa diminta untuk mengerjakan soal
latihan yang ada pada Handout dengan mendiskusikan secara
berkelompok.

Gambar 4.21 Siswa Berdiskusi Mengerjakan Soal Latihan


60

Hasil pengerjaan soal latihan Handout dapat dilihat pada lampiran 2.


Setelah selesai mengerjakan latihan soal, guru bersama murid
melakukan pembahasan dan mengoreksi jawaban soal yang telah
dikerjakan. Pelaksanaan kegiatan inti sesuai dengan alokasi waktu
pada RPP yaitu terlaksana selama 40 menit.
(c) Kegiatan penutup
Kegiatan penutup dilaksanakan selama 5 menit. Kegiatan
pembelajaran ditutup dengan mengambil kesimpulan dari
pembelajaran yang telah dilakukan. Kesimpulan dilakukan oleh
siswa secara berkelompok dengan bimbingan guru. Hasil kesimpulan
dapat dilihat pada lampiran 3. Setelah membuat kesimpulan
bersama-sama, guru mengadakan refleksi dengan menanyakan hal-
hal yang belum dipahami dengan baik oleh siswa serta kesan dan
pesan selama mengikuti pelajaran. Dan penerapan pembelajaran
menggunakan bahan ajar Handout ini selesai pada pukul 08.50 WIB.
3) Pelaksanaan Post-Test dan Pengisian Angket Respon Siswa
Setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan Handout, siswa
langsung diminta untuk mengerjakan soal Post-Test yang dilaksanakan
mulai pukul 09.00 WIB – 09.30 WIB atau selama 30 menit. Siswa
mengerjakan soal tes secara individu sesuai dengan materi yang telah
dipelajari sebelumnya.

Gambar 4.22 Pelaksanaan Post-Test


Setelah melakukan Post-Test, siswa diminta untuk mengisi angket respon
siswa yang bertujuan untuk melihat respon siswa terkait penggunaan
Handout bernuansa etnomatematika selama proses pembelajaran.
61

4.2 Penyajian Data Uji Coba


Uji coba pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 juli 2022 di kelas VII-E
SMP Negeri 1 Puger. Pada uji coba didapatkan beberapa data meliputi data hasil
observasi keterlaksanaan Handout, data hasil angket respon siswa dan data hasil
tes siswa yang masih berupa data mentah. Penyajian data uji coba dipaparkan
sebagai berikut:
1. Data Uji Kepraktisan
Data uji kepraktisan diperoleh dari hasil observasi keterlaksanaan Handout
dalam proses pembelajaran dan hasil angket respon siswa. Data yang telah
dikumpulkan disajikan pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.8 Data Observasi Keterlaksanaan Handout
No Aspek yang diamati Skor
1 Guru melakukan pembukaan dengan salam
pembuka dan berdoa untuk mengawali 5
pembelajaran
2 Guru memeriksa kehadiran peserta didik 5
3 Guru mengaitkan materi pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta 5
didik dengan materi sebelumnya
4 Guru mengingatkan kembali materi
4
prasyarat dengan bertanya
5 Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari materi yang akan 4
dipelajari
6 Guru mengajukan pertanyaan terkait materi
4
sesuai isi handout
7 Guru menjelaskan proses pembelajaran 4
8 Guru dan siswa bermain untuk lebih
mengenal permainan tradisional Dam- 5
daman
9 Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok 5
10 Guru membagikan handout kepada tiap
5
kelompok
11 Guru menunjukkan gambar bidang petak
5
permainan Dam-daman di depan kelas
12 Guru memberikan penjelasan terkait materi
garis dan sudut dengan permainan Dam- 5
daman
13 Siswa memperhatikan penjelasan guru 4
62

dengan isi materi handout


14 Guru meminta siswa mengerjakan soal yang
terdapat pada handout dengan 5
mendiskusikan secara berkelompok
15 Guru bersama siswa membahas soal latihan
5
dengan tanya jawab
16 Siswa menyimak pembahasan soal dan
4
mengoreksi jawaban yang telah dikerjakan
17 Siswa dibantu guru membuat kesimpulan
4
dari hasil pembelajaran.
18 Guru mengadakan refleksi 4
Skor Rata-rata 4,5
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh data observasi keterlaksanaan Handout oleh
observer dengan skor rata-rata 4,5.

Tabel 4.9 Data Angket Respon Siswa


Aspek Penilaian
Responden Isi Kemenarikan Bahasa Kebermanfaantan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
AAM 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
AEP 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5
AMZ 4 3 3 2 3 4 4 5 3 2 4 4 5 4 3
AP 4 3 3 5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5
A 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5
DBM 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4
FMA 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
MM 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5
NS 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
NERJ 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4
NGE 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 5
RNP 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3
SM 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
SNF 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
WMS 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5
ZDAP 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3
Rata-rata tiap butir 4,5 4,0 4,0 4,4 4,4 4,3 4,5 4,6 4,5 4,5 4,6 4,3 4,6 4,5 4,5
Rata-rata tiap aspek 4,2 4,4 4,5 4,5
Skor Rata-rata 4,4
63

Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh data angket respon siswa dengan


skor rata-rata 4,4.
64

2. Data Uji Keefektifan


Uji keefektifan diperoleh dari data hasil belajar siswa melalui nilai Post-Test
dan Pre-Test. Berikut disajikan data hasil Post-Test dan Pre-Test siswa:
Tabel 4.10 Data Tes Hasil Belajar Siswa
Nilai
No. Nama
Pre-Test Post-Test
1 AAM 20 100
2 AEP 80 100
3 AMZ 60 100
4 AP 50 95
5 A 80 85
6 DBM 55 80
7 FMA 70 75
8 MM 100 100
9 NS 80 95
10 NERJ 40 100
11 NGE 60 100
12 RNP 60 100
13 SM 60 100
14 SNF 65 100
15 WMS 70 75
16 ZDAP 80 100
**
Skor rata-rata Expression 64.38
is faulty **
Berdasarkan tabel 4.10 didapat data tes hasil belajar siswa dari rata-rata Pre-
Test dengan skor 64,38 dan rata-rata Post-Test dengan skor 94,06.
65

4.3 Analisis Data


Setelah pelaksanaan proses uji coba sehingga diperoleh data mentah yang
meliputi: (1) data hasil observasi keterlaksanaan Handout pada proses
pembelajaran, (2) data angket respon siswa, dan (3) data hasil tes siswa. Data-data
tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan bahan
ajar Handout yang dikembangkan. Berikut pemaparan tentang analisis data hasil
pengembangan Handout.
1. Analisis Kepraktisan Handout
Kepraktisan Handout dianalisis melalui hasil observasi keterlaksanaan
Handout dan hasil angket respon siswa. Berikut hasil analisis kepraktisan
Handout:
Tabel 4.11 Analisis Hasil Observasi Keterlaksanaan Handout
Aspek yang diamati Skor Kategori

Guru melakukan pembukaan dengan salam


pembuka dan berdoa untuk mengawali 5 Sangat Baik
pembelajaran
Guru memeriksa kehadiran peserta didik 5 Sangat Baik
Guru mengaitkan materi pembelajaran yang
akan dilakukan dengan pengalaman peserta 5 Sangat Baik
didik dengan materi sebelumnya
Guru mengingatkan kembali materi prasyarat
4 Baik
dengan bertanya
Guru memberikan gambaran tentang manfaat
4 Baik
mempelajari materi yang akan dipelajari
Guru mengajukan pertanyaan terkait materi
4 Baik
sesuai isi handout
Guru menjelaskan proses pembelajaran 4 Baik
Guru dan siswa bermain untuk lebih mengenal
5 Sangat Baik
permainan tradisional Dam-daman
Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok 5 Sangat Baik
Guru membagikan handout kepada tiap
5 Sangat Baik
kelompok
Guru menunjukkan gambar bidang petak 5 Sangat Baik
66

permainan Dam-daman di depan kelas


Guru memberikan penjelasan terkait materi
5 Sangat Baik
garis dan sudut dengan permainan Dam-daman
Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
4 Baik
isi materi handout
Guru meminta siswa mengerjakan soal yang
terdapat pada handout dengan mendiskusikan 5 Sangat Baik
secara berkelompok
Guru bersama siswa membahas soal latihan
5 Sangat Baik
dengan tanya jawab
Siswa menyimak pembahasan soal dan
4 Baik
mengoreksi jawaban yang telah dikerjakan
Siswa dibantu guru membuat kesimpulan dari
4 Baik
hasil pembelajaran.
Guru mengadakan refleksi 4 Baik
Skor Rata-rata 4,5

Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh analisis data hasil observasi keterlaksanaan


Handout dengan skor rata-rata 4,5. Sesuai kategori kepraktisan yang
ditetapkan berdasarkan tabel 3.4 mengenai kriteria kepraktisan produk, maka
data observasi keterlaksanaan Handout termasuk dalam kategori sangat
praktis.
Tabel 4.12 Analisis Hasil Angket Respon Siswa
Responden Rata-rata Kategori
** Sangat Praktis
AAM Expression
is faulty **
AEP 4,1 Praktis
AMZ 3,5 Praktis
** Sangat Praktis
AP Expression
is faulty **
A ** Sangat Praktis
67

** Sangat Praktis
DBM Expression
is faulty **
FMA 4,9 Sangat Praktis
MM 4,6 Sangat Praktis
** Sangat Praktis
NS Expression
is faulty **
NERJ 4,6 Sangat Praktis
** Sangat Praktis
NGE Expression
is faulty **
** Praktis
RNP Expression
is faulty **
** Sangat Praktis
SM Expression
is faulty **
SNF 4,7 Sangat Praktis
** Sangat Praktis
WMS Expression
is faulty **
ZDAP 4,1 Praktis
Skor Rata-rata 4,4 Sangat Praktis

Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh data angket respon siswa dengan skor rata-
rata 4,4. Sesuai kategori kepraktisan yang ditetapkan berdasarkan tabel 3.4
mengenai kriteria kepraktisan produk, maka data angket respon siswa
termasuk dalam kategori sangat praktis.
Dari hasil analisis kepraktisan Handout diperoleh data hasil observasi
keterlaksanaan Handout dan hasil angket respon siswa termasuk dalam
68

kategori sangat praktis, sehingga dapat dinyatakan bahwa bahan ajar Handout
yang dikembangkan telah memenuhi aspek kepraktisan.
2. Analisis Keefektifan Handout
Keefektifan Handout dianalisis berupa hasil tes siswa, meliputi hasil Post-
Test dan Pre-Test. Analisis keefektifan Handout dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 4.13 Analisis Hasil Tes Siswa
Nilai
Nama N-Gain Klasifikasi
Pre-Test Post-Test

AAM 20 100 1,0 Tinggi


AEP 80 100 1,0 Tinggi
AMZ 60 100 1,0 Tinggi
AP 50 95 0,9 Tinggi
A 80 85 0,25 Rendah
DBM 55 80 0,55 Sedang
FMA 70 75 0,16 Rendah
MM 100 100 - -
NS 80 95 0,75 Tinggi
NERJ 40 100 1,0 Tinggi
NGE 60 100 1,0 Tinggi
RNP 60 100 1,0 Tinggi
SM 60 100 1,0 Rendah
SNF 65 100 1,0 Tinggi
WMS 70 75 0,16 Rendah
ZDAP 80 100 1,0 Tinggi
Skor Rata-Rata 0,78

Berdasarkan tabel 4.13 skor rata-rata yang diperoleh adalah 0,78. Sesuai
kategori keefektifan yang ditetapkan berdasarkan klasifikasi rata-rata N-Gain
pada tabel 3.5, maka hasil tes siswa memenuhi klasifikasi dengan tingkat
69

efektifitas tinggi. Sehingga dapat dinyatakan bahwa bahan ajar Handout yang
dikembangkan telah memenuhi aspek keefektifan.
Dari hasil validasi dan analisis data uji coba dapat kita ketahui jika bahan ajar
Handout yang dikembangkan telah memenuhi ketiga aspek yang dibutuhkan,
yaitu valid, praktis, dan efektif.
BAB V
KAJIAN DAN SARAN

5.1 Kajian Poduk yang Telah Dikembangkan


Pada penelitian pengembangan dihasilkan sebuah bahan ajar berupa Handout
bernuansa etnomatematika dengan permainan tradisional Dam-daman untuk
memahami materi garis dan sudut. Penelitian pengembangan bahan ajar Handout
ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Puger pada siswa kelas VII-E dengan
menggunakan model pengembangan Plomp yang dimodifikasi menjadi 4 tahapan
yaitu tahap investigasi awal (prelimenary investigation), tahap desain (design),
tahap realisasi/konstruksi (realization/construction), dan tahap tes, evaluasi dan
revisi (test, evaluation and revision). Hasil pengembangan bahan ajar Handout
bernuansa etnomatematika ini dilihat dari kualitas pengembangan yang terdiri dari
3 aspek yang harus dipenuhi yaitu aspek kevalidan, aspek kepraktisan, dan aspek
keefektifan.
1. Aspek kevalidan dilihat dari hasil validasi ahli terhadap produk bahan ajar,
RPP, dan instrumen penelitian. Dari hasil validasi Handout oleh ahli media
diperoleh skor 4,5 dengan kategori sangat valid dan hasil validasi oleh ahli
materi dengan skor 4,7 dengan kategori sangat valid. Pada penilaian validasi
RPP diperoleh skor 4,8 sehingga terkategori sangat valid. Instrumen lain yang
digunakan pada proses penelitian juga divalidasi. Hasil validasi lembar
observasi keterlaksanaan Handout diperoleh skor 4,8 dengan kategori sangat
valid, validasi angket respon siswa mendapat skor 4,8 dengan kategori sangat
valid, dan validasi lembar soal tes dengan skor 4,7 sehingga terkategori
sangat valid.
2. Aspek kepraktisan bahan ajar Handout diperoleh dari hasil observasi
keterlaksanaan Handout dengan perolehan skor 4,5 dengan kategori sangat
praktis. Selain itu, aspek kepraktisan Handout juga dilihat dari hasil angket
respon siswa. Perolehan skor untuk angket respon siswa yaitu 4,4 dengan
kategori sangat praktis.
3. Aspek keefektifan bahan ajar Handout yang dikembangkan diperoleh dari
hasil analisis tes siswa. Dari hasil analisis diperoleh rata-rata N-Gain sebesar
0,78 sehingga memiliki tingkat efektifitas tinggi.
71

Berdasarkan pemaparan tersebut sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa


bahan ajar Handout bernuansa etnomatematika dengan permainan tradisional
Dam-daman dalam memahami materi garis dan sudut yang dikembangkan telah
memenuhi aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Sehingga bahan ajar
Handout pengembangan dapat dinyatakan sebagai bahan ajar yang valid, praktis,
dan efektif.

5.2 Saran Pemanfaatan


Berdasarka penelitian pengembangan yang telah dilakukan, maka peneliti
memiliki beberapa saran berikut:
1. Bagi para peneliti selanjutnya diharapkan untuk lebih meningkatkan kualitas
produk pengembangan dan dikembangkan pada materi matematika lain
dengan cakupan materi yang lebih luas maupun pada mata pelajaran lain.
2. Bagi para peneliti selanjutnya lebih dioptimalkan dalam proses
pengembangan bahan ajar dan lebih kreatif dalam mengembangkan bahan
ajar bernuansa etnomatematika maupun kearifan lokal lain pada bahan ajar
untuk proses pembelajaran.
3. Bagi para peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat menyebarluaskan
produk pengembangannya ke ranah yang lebih luas terutama pada sekolah
yang memerlukan bahan ajar untuk pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Aini, E. P., Masykur, R., & Komarudin, K. 2018. Handout Matematika


Berbantuan Etnomatematika Berbasis Budaya Lokal. Desimal: Jurnal
Matematika, 1(1): 73-79.
Avval, F. Z., Jarahi, L., Ghazvini, K., & Youssefi, M. 2013. Distribution of
Handouts in Undergraduate Class to Create More Effective Educational
Environment. International Journal of Education and Research, 1(12): 1–6.
Dahlan, J. A., & Permatasari, R. 2018. Development of Instructional Materials
Based on Ethnomathematic in Mathematics Learning in Junior High School.
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 2(1): 133-150.
Gunawan, S., Lamada, M., & Anita Octavia, S. 2021. Seminar Nasional Hasil
Pengabdian Kepada Masyarakat. Seminar Nasional Pengabdian Kepada
Masyarakat, 851–858. https://ojs.unm.ac.id/semnaslpm/article/view/18284.
Habibati, H., Nazar, M., & Septiani, P. D. 2019. Pengembangan Handout
Berbasis Literasi Sains Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit.
Jurnal IPA & Pembelajaran IPA, 3(1): 36-41.
Hake, R. 2002. Analyzing Change/ Gain Score. Indiana: Indiana University.
Imswatama, A., & Lukman, H. S. 2018. The effectiveness of mathematics teaching
material based on ethnomathematics. International Journal of Trends in
Mathematics Education Research, 1(1): 35-38.
Jamil, A. F., Cahyono, H., & Ayu, M. S. 2021. Pengembangan Handout
Matematika Bercirikan Kearifan Lokal Untuk Meningkatkan Kemampuan
Literasi Matematis. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan
Matematika, 10(1): 48-62.
Kusnaeni, Pasaribu, M., & Werdhiana, I. K. 2017. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Fisika Kelas X Dengan Model Plomp Di SMA Negeri 5 Palu.
e-Jurnal Mitra Sains Volume 5 No 1
Mardeni, P. R., Azmi, J., & Linda, R. 2021. Pengembangan Lembar Kegiatan
Peserta Didik (LKPD) Berbasis RMS (Reading, Mind Mapping, and
Sharing) pada Pembelajaran Kimia. Jurnal Pijar Mipa, 16(1): 8–12.
Mulyatiningsih, E. 2012. Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Muzamzam. 2013. Penggunaan Metode Pembelajaran Students Centered
Learning (SCL) Berbasis Handout Pada Kompetensi Dasar, Universitas
Negeri Semarang, Indonesia.
Nainggola, M. C. 2018. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Dengan Menggunakan Handout Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif
Biologi Siswa Kelas VIII3 SMP Negeri 20 Pekanbaru Tahun Ajaran
73

2016/2017 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Riau).


Nugroho, A., Lazuardi, D. R., & Murti, S. 2019. Pengembangan Bahan Ajar Lks
Menulis Pantun Berbasis Kearifan Lokal Siswa Kelas Vii Smp Xaverius
Tugumulyo. KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, Dan
Pengajarannya, 5(1): 1.
Panglipur, I. R., & Putra, E. D. 2019. Identifikasi Level Kinerja Novice Melalui
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa (Interpretasi, Analisis). Prismatika: Jurnal
Pendidikan Dan Riset Matematika, 2(1): 43–50.
Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press.
Prastowo, A. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press.
Prastowo, A. 2015. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press.
Pratiwi, J. W., & Pujiastuti, H. 2020. Eksplorasi etnomatematika pada permainan
tradisional kelereng. Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, 5(2): 1-12.
Purwanto, K, & Rahmawati, A. 2017. Pengembangan Handout untuk Siswa Kelas
V SDN 14 Koto Baru pada Materi Bermain Drama. Jurnal Tarbiyah, 24 (1):
143.
Rochmad, R. 2012. Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Matematika, Kreano Jurnal Matematika Kreatif_ Inovatif Vol 3, No 1
Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sugiono. 2015. Metode Penelitian pendidikan. Bandung: Alfa Beta
Sukmadinata, N. S. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Sutini, A. 2018. Meningkatkan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini Melalui
Permainan Tradisional. Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,
4(2): 67–77.
Wijayanto, Z. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
Berbasis Etnomatematika Pada Keraton Yogyakarta. SOSIOHUMANIORA:
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Dan Humaniora, 3(1): 80–88.
Lampiran 1 Daftar Nilai Semester Genap Kelas 7E

Anda mungkin juga menyukai