Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

INDIGENOUS ARTIFACTS FROM REMOTE AREAS, USED


TO DESIGN A LESSON PLAN FOR PRESERVICE MATH
TEACHERS REGARDING SUISTANBLE EDUCATION
Tugas Mata Kuliah Etnomatematika
Dosen Pengampu : Dr. Imam Rofiki,M.Pd

Oleh:
Vinka Daniyah Salsabila (18190036)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK
IBRAHIM MALANG
2021
 Link url artikel: https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e06417
 Kajian abstrak: Semua guru belum tentu dapat mendistribusikan
ilmu secara merata di era kualitatif dan kuantitatif pada daerah terpencil.
Adaptasi, kreatif, dan inovatif para guru dibutuhkan. Maka dari itu dalam
artikel ini mengatakan bahwa universitas perlu mempersiapkan guru pra-
jabatan di daerah terpencil ini. Artikel ini mengkaji artefak asli dari
lokasi-lokasi yang berkaitan dengan matematika sehingga dapat
menghasilkan rencana pembelajaran yang dapat digunakan. Data diambil
dari orang-orang pribumi di wilayah pegunungan di perbatasan
Yohyakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Hal-hal yang dianalisis adalah
artefak yang relasional dan kurikulum matematika. Berdasarkan hasil
yang diperoleh oleh peneliti, artefak dapat dimasukkan ke dalam materi
pembelajaran matematika di kelas.
 Kajian Pendahuluan: Artikel ini membahas berbagai cara untuk
membekali guru pra-jabatan untuk mengeksplorasi dan menggunakan
artefa dari masyarakat adat untuk mempersiapkan rencana pembelajaran
matematika mereka. Dan dalam artikel ini, bekal tersebut dituangkan
dalam beberapa poin diantaranya:
1. Guru matematika pra-jabatan
2. Lingkungan matematika masyarakat adat dalam pendidikan
3. Rencana pelajaran guru matematika pra-jabatan untuk pendidikan
berkelanjutan
4. Etika mencari dan memanfaatkan kearifan lokal
 Kajian Metodologi:
1. Desain Penelitian: Menggunakan pendekatan kualitatif karena
disesuaikan dengan studinya untuk mengungkapkan pengetahuann
asli dan membantu guru pra-jabatan untuk merancang rencana
pembelajaran matematika. guru pra-jabatan dapat mengambil
kursus atau terlibat langsung dengan penelitian sebagai asisten
peneliti.
2. Partisipan Penelitian: Dua orang lansia dari komunitas penelitian
peserta. Serta melibatkan guru matematika pra-jabatan yang
merupakan anggota dari perusahaan adat masyarakat. Kemudian,
peneliti juga mendapat persetujuan dari masyarakat adat, komite
Universitas dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian dan
masyarakat adat dari dusun Bateng, Jati.
3. Pengumpulan Data: Penelitian ini dilakukan dengan observasi dan
wawancara kepada komunitas adat. Data dikumpulkan dari
masyarakat adat yang berada di perbatasan Yogyakarta dan Jawa
Tengah, yaitu pegunungan dan penduduknya. Bahan yang diteliti
yaitu kentonga, padasan, batik tapih, dsb. Selain itu peneliti juga
mengambil gambar untuk mendokumentasukan artefak. Lama
durasi wawancara sekitar 30 menit per hari selama dua hari.
Pertanyaannya meliputi: sejarah dan kegunaan artefak, proses
pembuatan artefak, ukuran setiap artefak. Selain mengamati,
melakukan wawancara dan merekamnya, peneliti juga memotret
dan mengukur artefak.
4. Analisis Data: analisis data menggunakan prosedur kualitatif.
Analisis ini menghasilkan interpretasi data atau nilai matematika
yang ada di keraifan lokal. Dan analisis data ini melibatkan
masyaraka adat.
 Kajian Hasil:
Hasil dari artikel ini disajikan dalam beberapa poin diantaranya:
1. Artefak asli dan objek matematika yang terkait dengannya.
 Rumah adat di perbatasan antara Yogyakarta dn Jawa
Tengah. Dari rumah adat ini yang diteliti adalah atapnya
yang berkaitan dengan matematika dalam bentuk trapesium
sama kaki. Dan masalah yang bisa diangkat adalah area
trapesium.
 Kentongan yang berbentuk tabung. Masalah yang bisa
diangkat adalah volume kentongan dan luas permukaan.
 Padasan (alat untuk meletakkan air yang digunakan mandi
atau berwudlu) yang berbentuk bola terpotong. Masalah yang
dapat diangkat adalah volume dan luas permukaan.
Yang mana kajian dari beberapa artefak ini disajikan secara detail dan
rinci dalam bentuk tabel.
2. Menjelajahi materi pembelajaran dari artefak asli
Dalam bagian ini, peneliti menjelaskan dalam beberapa poin
disertau tabel untuk lebih jelasnya.
 RPP Matematika dengan konteks “atap”
 RPP Matematika dalam konteks “padasan”
 RPP Matematika dalam konteks “kentongan”
 Kajian Diskusi: Pendidikan berkelanjutan di daerah terpencil
bergantung pada kreativitas masyarakat dan guru dalam mempersiapkan
rencana pembelajaran. Penggunaan objek yang sudah dikenal membuat
siswa merasa bahwa budayanya adalah bernilai dan perlu dilestarikan.
Selain itu, cara ini juga membuat pembelajaran matematika lebih
bermakna. Oleh karena itu, guru pra-jabatan perlu dilatih menyusun RPP
yang berkaitan dengan materi lingkungan yang ada, dan menyusun RPP
nya secara adaptatif, kreatif dan inovatif untuk mempromosikan
pendidikan di daerah terpencil.
1. Batasan Peneliti: hanya dua guru pra-jabatan yang terlibat.
Observasi juga dibatasi pada artefak tertentu. Tidak semua artefak
tidak cocok dan berkaitan dengan matematika.
2. Rekomendasi Untuk Penelitian Selanjutnya: pengetahuan adat
telah meningkat, studi ini perlu diadakan pengulangan dimasa
mendatang, karena akan lebih banyak studi lagi diterbitkan di
tahun-tahun mendatang.
3. Kesimpulan: artefak pribumi mungkin mirip dengan objek
matematika. hal ini dianggap sebagai metafora atau analogi dekat
dengan objek matematika. oleh karena itu artefak asli memiliki
peluang untuk pendidikan yang berkelanjutan pendidikan di
daerah terpencil. Oleh karena itu perlunya guru pra-jabatan untuk
mengintegrasikan pengetahuan lokal ke dalam pengajaran mereka.

Anda mungkin juga menyukai