Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PENGARUH  PEMBELAJARAN BERBASIS ETNOMATEMATIKA


TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS
SISWA KELAS IX

Septia Ayu Lestari

2030206063

Dosen Pengampu:

Yuli Fitrianti, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG


DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

A. PENDAHULUAN....................................................................................................................1

1. Latar Belakang......................................................................................................................1

2. Ruusan Masalah....................................................................................................................2

3. Tujuan Masalah....................................................................................................................3

4. Manfaat Penelitian................................................................................................................3

B. TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................4

1. Etnomatematika....................................................................................................................4

2. Pembelajaran Berbasis Android...........................................................................................4

3. Kemampuan Pemahaman Matematis...................................................................................5

C. METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................................7

1. Jenis Penelitian.....................................................................................................................7

2. Subjek Penelitian..................................................................................................................7

3. Fokus Penelitian....................................................................................................................7

4. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................................8

5. Teknik Analisis Data............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

ii
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah
semua jenjang di Indonesia (Kadir & dkk, 2019). Karena matematika merupakan ilmu
yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam Peraturan Menteri
Nomor 21 Tahun 2016 disebutkan bahwa pendidikan matematika harus diberikan
pada semua jenjang pendidikan dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang
paling tinggi, yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir logis, kritis, analitis
dalam mengatasi persoalan yang berhubungan dengan realita kehidupan sebagai
rutinitas yang dijalani, serta mempunyai rasa tanggung jawab, cepat tanggap dan
semangat yang tinggi dalam menyikapi berbagai keadaan dan situasi.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang menggunakan konsep
matematika untuk segala hal dalam kehidupannya, karena matematika merupakan
pengetahuan universal yang membantu manusia memahami segala aspek kehidupan
melalui berbagai bentuk pembelajaran. Salah satunya adalah pembelajaran
matematika disekolah yang berbasis etnomatematika.
Etnomatematika pertama kali diajarkan oleh seorang ilmuan bernama
D’Ambrosio dengan maksud dan tujuan untuk memahami bahwa terdapat langkah-
langkah lain yang berbeda dalam matematika, yaitu dengan mempertimbangkan ilmu
matematika yang dikembangkan oleh masyarakat melalui budaya, dimana dalam
setiap aktivitas budaya, masyarakat mendiskusikan praktik matematika yang mereka
gunakan seperti mengukur, menghitung, mengelompokkan, merancang, membilang
dan sebagainya (Aini, 2022). Etnomatematika adalah satu kajian dalam pendidikan
matematika yang menghubungkan matematika dengan budaya dimana siswa tinggal.
Dalam etnomatematika, siswa tidak hanya diajak untuk mengembangkan kemampuan
matematisnya, tetapi juga belajar tentang budaya dan sejarah kehidupannya.Melalui
etnomatematika, guru dapat memberikan pemahaman budaya kepada siswanya
dengan informasi matematika, memungkinkan siswa untuk dengan mudah memahami
informasi dan mencitai budaya asli mereka (Pramesti & dkk, 2021).

1
Selain itu, diharapkan keterampilan belajar matematika siswa dapat diperoleh
melalui pembelajaran berbasis etnomatematika. Hal ini karena siswa menghadapi
masalah yang berkaitan dengan budaya sehari-hari mereka selama pelajaran.
Contohnya termasuk menghitung, menyimpan data, memanipulasi data, dan
menafsirkan data. The National Council of Tecaher of Mathetmatics atau NCTM
dalam Principles and Standard For School Marhematics, menyatakan dalam Prinsip
dan Standar Matematika di Sekolah bahwa metode pendidikan matematika harus
mempromosikan pemecahan masalah, pemikiran, komunikasi, komunikasi, koneksi,
dan representasi (representasi) (Weniarni & dkk, 2022).
Tujuan pendidikan matematika dan salah satu keterampilan yang perlu
dikembangkan dalam kaitannya dengan NCTM adalah kemampuan memahami
matematika. Menurut kurniawan dalam (Aminah & Wahyuni, 2019), pemahaman
matematis adalah kemampuan penting dalam matematika yang meliputi: daya
mengasimilasi materi, mengingat rumus dan konsep matematika dan menerapkannya
pada delapan situasi sederhana atau serupa, memprediksi ketepatan kata, dan
menggunakan rumus teorema solusi .
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sarwoedi, Desi
Okta Marinka, Peni Febriani dan I Nyoman Wirne yang berjudul “Efektivitas
Etnomatematika dalam Meningkatkan Kemampuan Matematika Siswa”. Pada
penelitian tersebut disimpulkan bahwa pembelajaran matematika berbasis
etnomatematika efektif dalam meningkatkan kemampuan pemahaman matematika
siswa. Berdasarkan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan
tersebut pada materi matematika yang berjudul “Pengaruh  Pembelajaran Berbasis
Etnomatematika Terhadap Kemampuan Pemahaman MatematisSiswa Kelas Ix
” yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis etnomatematika
dalam membantu meningkatkan pemahaman matematis siswa kela IX.

2. Ruusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari makalah ini
adalah sebagai berikut:

2
1) Bagaimana pengaruh etnomatematika dalam membantu meningkatkan
kemampuan pemahaman matematis siswa kelas IX?
2) Bagaimana proses pembelajaran berbasis etnomatematika dalam membantu
meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas IX?

3. Tujuan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui Bagaimana pengaruh etnomatematika dalam membantu
meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas IX
2) Untuk menghasilkan proses proses pembelajaran berbasis etnomatematika dalam
membantu meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa kelas IX

4. Manfaat Penelitian
Manfaat yangdiperoleh dari penelitian ini adalah:
1) Bagi Peserta Didik
Pembelajaran berbasis etnomatematika dapat dijadikan media
pembelajaran yang membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan
pemahaman matematis.
2) Bagi Guru
Pembelajaran berbasis etnomatematika dapat dijadikan sebagai bahan ajar
yang lebih menarik.
3) Bagi Peneliti Lain
Dapat menjadi bahan pengembangan dan referensi bagi pembaca yang
akan melakukan penelitian serupa.

3
B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Etnomatematika
Etnomatematika sebagai bidang studi memiliki banyak makna dan interpretasi
yang berbeda. Menurut Pratiwi & Pujiastuti (2020) dalam (Nurlia & dkk, 2021),
Etnomatematika mencakup angka, pola geometris , perhitungan, dll., Yang dianggap
sebagai penerapan pengetahuan dalam matematika . Ini adalah budaya matematika
dan pendidikan matematika yang dapat melibatkan studi yang terlibat. Sedangkan
menurut Muhtadi, Etnomatematika merupakan konsep matematika yang muncul dari
aktivitas sehari-hari masyarakat di lingkungannya (Muhtadi, 2017). Prahmana juga
menjelaskan bahwa etnomatematika adalah ilmu yang mempelajari pemahaman
matematika dan budaya yang saling terkait untuk mengungkapkan hubungan antara
keduanya (Prahmana, 2020).
Menurut Abdullah, etnomatematika merupakan jembatan yang menghubungkan
matematika dengan kehidupan sehari-hari (Abdullah, 2017). Etnomatematika adalah
budaya atau perilaku yang mencakup konsep atau unsur matematika dalam
kehidupan manusia (Krismonita, Sunardi & Yudianto, 2021). Etnomatematika
bertujuan untuk mengenali perspektif yang berbeda dari pengetahuan “matematika”
yang dihasilkan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Etnomatematika adalah
bentuk pembelajaran matematika yang melibatkan budaya untuk membantu guru
dalam proses penyampaian materi yang bersifat kontekstual.

2. Pembelajaran Berbasis Android


Marsigit (2017) dalam (Hardiarti, 2018), mendeskripsikan bahwa Etnomatematika
hanyalah relevan untuk pembelajaran matematika dengan ranah Matematika Sekolah,
dan mendeskripsikan temuan sebagai berikut:
1. Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika Selaras Dengan Hakikat
Matematika Sekolah
b. Matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan
c. Matematika sebagai kreativitas yang memerlukan imajinasi,

4
d. Matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah (problem solving)
e. Matematika sebagai alat berkomunikasi
2. Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika Selaras dengan Hakikat
Siswa
Belajar Matematika Ebbutt dan Straker (1995) dalam (Hardiarti, 2018) ,
memberikan pandangannya bahwa agar potensi siswa dapat dikembangkan secara
optimal, maka asumsi dan implikasi berikut dapat dijadikan sebagai referensi :
a. Murid akan belajar jika mendapat MOTIVASI.
b. Cara Belajar Siswa Bersifat Unik
c. Siswa Belajar Matematika melalui Kerjasama
d. Murid memerlukan konteks dan situasi yang berbeda-beda dalam
belajarnya.

3. Kemampuan Pemahaman Matematis


Menurut Skemp, pemahaman matematis didefinisikan sebagai kemampuan untuk
menghubungkan simbol-simbol matematika dan simbol-simbol yang berkaitan
dengan ide-ide matematika dan mengubahnya menjadi penalaran logis (Ferdianto &
Ghanny, 2014). Sejalan dengan Skemp, Kusuma menyatakan bahwa kemampuan
memahami matematika adalah kemampuan siswa untuk memahami informasi yang
diajarkan kepadanya dan bahwa siswa tidak hanya mengingat apa yang telah
dipelajari, tetapi juga mengubah, menginterpretasikan dan menalar (Kusuma, 2013).
Henriana, Rohaeti, dan Sumarno (2017) berpendapat bahwa pemahaman
matematis adalah bagian penting dari matematika dan meliputi: menyerap materi,
mengingat rumus dan konsep matematika dan menerapkannya pada situasi sederhana
atau serupa, memperkirakan ketepatan kata, dan menggunakan model sebagai teori
untuk memecahkan masalah (Henriana, Rohaeti, & Sumarno, 2017).
Pemahaman Matematis (KPM) penting bagi siswa karena kemampuan ini
merupakan persyaratant untuk memiliki Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
(KPMM), ketika seseorang belajar matematika agar dapat atau mampu memahami
konsep-konsep, jadi orang mulai Untuk mengembangkan pemikiran matematika
lainnya, di mana adalah kemampuan memecahkan masalah matematika.

5
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
pemahaman matematis adalah kemampuan siswa dalam memahami makna, konsep
dan fenomena. Dengan memahami, kita dapat memprediksi, menjelaskan,
menafsirkan, membuat keputusan, menerapkan prinsip untuk memecahkan masalah.
Tidak hanya itu, kita dapat menghubungkan satu metode dengan metode lainnya dan
menyusunnya kembali dalam bentuk lain yang mudah dipahami yang dapat
digunakan dalam banyak soal matematika.
 Indikator Kemampuan Pemahaman Matematis
Lestari, K.E. & Yudhanrgara,M.R. 2015 menyatakan bahwa indikator
kemampuan pemahaman matematis, yaitu:
1. Mengidentifikasikan dan membuat contoh dan bukan contoh,
2. Menerjemahkan dan menafsirkan makna simbol, grafik, tabel, diagram,
gambar, serta kalimat matematika,
3. Memahami dan menerapkan ide matematis, dan
4. Membuat suatu eksplorasi (perkiraan).

6
C. METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatifj. Penelitian kualitatif
adalah pengumpulan ddata pada suatu latar alamiah denggan maksud menafsirkan
fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball (Anggito & Setiawan,
2018)
Jenis penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran berbasis
etnomatematika dalam membatu meningkatkan kemampuan pemahaman matematis
siswa kelas IX

2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil
penelitian. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut subjek penelitian adalah
responden, yaitu orang yang memberi respon atas suatu perlakuan yang diberikan
kepadanya (Fitrah & Luthfiyah, 2018). Dalam penelitian ini yang akan menjadi
subjek penelitian adalah siswa/i kelas IX di SMP Bina Cipta Kota Palembang.

3. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif sekaligus
membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana yang tidak
relevan. Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini lebih didasarkan pada tingkat
kepentingan atau urgensi dari masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. Penelitian
ini akan difokuskan pada “Pengaruh  Pembelajaran Berbasis Etnomatematika
Terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis” yang objek utamanya adalah
“etnomatematika”

7
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan metode yang dipakai untuk mengumpulkan
data-data penelitian. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah sebagai berikut:
a. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui teks-teks
tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, e-book, artikel-artikel (Nurhadi
& dkk, 2021). Dalam penelitian ini dokumntasi berupa pengambilan gambar oleh
peneliti sebagai bukti telah melaksanakan penelitian dan memperkuat hasil
penelitian.
b. Tes
Tes merupakan sebuah pertanyaan-pertanyaan yang dberikan kepada
siswa untuk mendapatkan jawaban dari bentuk tertulis. Dalam hal ini, peneliti
akan menggunakan hasil tes belajar yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana kemampuan awal siswa dan setelah mempelajari materi dengan diberikan
perlakuan.
c. Observasi
Observasi merupakan salah satu metode asesmen psikologi yang utama,
selain daripada wawancara. Pada penelitian akan menggunakan partiipal
observation. Hal ini dikarenakan peneliti akan terlibat didalam objek yang akan
diamati yakni sebagai pengajar.

5. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian kualtatif dengan menggunaan analisis
naratif.. Dalam teknik analisis naratif, peneliti mesti mencari cara agar suatu ide atau
cerita dapat dikomunikasikan dengan jelas kepada pihak-pihak yang berwenang.
Metode penelitian ini biasanya digunakan dalam menyusun tingkat kepuasan atau
penilaian pelanggan, proses operasional, perasaan karyawan terhadap perusahaan, dan
sebagainya.
Pada penelitian ini nilai-nilai dari tes yang telah dilakukan akan dianalisis
sehingga nanti akan didapatkan kesimpulan mengenai pengaruh pembelajaran

8
berbasis etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan pemahaman matematis
siswa kelas IX.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aini, I. (2022). EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA. Jember: Mualimin.

Aminah, N., & Wahyuni, I. (2019). KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. Cirebon: LovRinz
Publishing.

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.

Hadi, S., & Novaliyosi. (2019). TIMSS INDONESIA (TRENDS IN INTERNASIONAL


MATHEMATICS AND SCIENCE STUDY). Program Studi Magister Pendidikan
Matematika Universitas Siliwangi, 562.

Hardiarti, S. (2018). PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS


ETNOMATEMATIKA. Prosiding Seeminar Nasonal Pendidikan Matematika
Etnomanesia, 20-38.

Hermaini, J. (2020). ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS


PESERTA DIDIK DITINJAU DARI MINAT BELAJAR. Riau: UIN SUSKA RIAU.

Jainuri, M. (2014). Kemampuan Pemecahan Masalah. Academia Edu.

Kadir, & dkk. (2019). Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika II (SNPMAT II).
Universitas Halu Oleo Press.

Lubis, Z., & dkk. (2019). Panduan Pelaksanaan Penelitian Sosial. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mayasari, D. (2020). Program Perencanaan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta:


Deepublish.

n.p. (2021). MODUL WORKSHOP PEMBELAJARAN MATEMATIKA 1. n.p: NEM.

Nuriana Rachmani Dewi, A. S. (2022). DASAR DAN PROSES PEMBELAJARAN


MATEMATIKA. n.p: Lakeisha.

10
Nurlia, & dkk. (2021). Strategi Pembelajaran: Integrasi Ritual Sigajang Laleng Lipa Sarat
Makna Dalam Peningkatan High Order Thinking Skills (HOTS). Media Sains Indonesia.

Pramesti, S. L., & dkk. (2021). Computational Thinking dan Literasi Matematika dalam
Tantangan Asesmen Nasional. Pekalongan: PT Nasya Expandingg Management.

Rahmawati, P. (2018). Mengenal Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa


Perbatasan. Ponorogo: Uwwais Inspirasi Indonesia.

Setiawan, A. (2019). Belajar dan Pembelajaran. Uwais Inspirasi Indonesia.

Siyoto, S. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. n.p: Literasi Media Publishing.

Sumartini, T. S. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa. Jurnal


Pendidikan Matematika STKIP Garut, 149.

Sumartini, T. S. (2016). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa melalui


Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garu, 150.

Weniarni, L., & dkk. (2022). Etnomatematika 1. Pekalongan: PT Nasya Expanding Management.

11

Anda mungkin juga menyukai