PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
SUCI INDAH SARI
NIM 160721614454
Proposal skripsi oleh Suci Indah Sari ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
Pembimbing 1,
Pembimbing 2,
i
DAFTAR TABEL
3.1 Struktur Pengembangan Buku Teks Geografi materi mitigasi bencana alam
berbasis Spasial-Ecologycal .................................................................. 23
3.2 Rangkuman Aktivitas Model ADDIE .................................................... 25
3.3 Validator ahli ………………..........……………...................................... 26
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Angket Analisis Kebutuhan ........................................ ....................................... 32
2. Instrumen Validator 3 Ahli ........................................ ....................................... 33
3. Angket Subyek Penelitian ........................................... ....................................... 45
4. Story Board .................................................................. ....................................... 47
iv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan hal-hal yang menjadi dasar pengembangan. Secara
berurutan disajikan (a) latar belakang (b) tujuan penelitian dan pengembangan (c)
spesifikasi produk pengembangan (d) manfaat penelitian dan pengembangan (e)
asumsi dan keterbatasan penelitian (f) definisi operasional.
Buku teks merupakan sumber informasi yang berisikan mata pelajaran tertentu,
disusun secara sistematis untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Kriteria buku teks yang baik yaitu, memiliki organisasi penyajian yang
runtut, disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik, dan efektif untuk
membantu proses belajar (Handoyo & Sukamto, 2019). Isi materi harus disusun
secara konseptual, faktual prosedural dan metakognitif yang dapat menumbuhkan
keterampilan kognitif dan sikap bertanggungjawab terhadap sesama dan lingkungan
hidupnya. Buku teks disusun untuk membuat pembelajaran lebih realistik, menarik,
dan praktis (Festiyed dkk, 2017). Untuk itu, keberadan buku teks menjadi penting
sebagai penunjang dan acuan seorang guru dalam kegiatan pembelajaran (Asrizal &
Dewi, 2018). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian (Sumarmi, 2010) menyatakan
bahwa 90% kegiatan pembelajaran bergantung pada buku teks yang digunakan.
Buku teks yang digunakan dalam proses belajar harus mampu memenuhi
kebutuhan peserta didik dan membantu dalam mencapai kompetensi. Buku teks yang
digunakan dalam pembelajaran diharapkan dapat sesuai dengan perkembangan
pembelajaran. Seperti perkembangan pembelajaran saat ini yaitu pembelajaran abad
ke-21 yang mengharuskan peserta didik untuk memiliki keterampilan 4C yaitu
Critical thinking, Communication skills, Creativity and Innovation, Collaboration.
Selain 4C tersebut peserta didik juga harus mampu membangun pemikiran yang
1
2
terbuka dan adaptif terhadap lingkungan (Ansyar, 2015). Oleh sebab itu buku yang
digunakan sebagai pedoman pembelajaran perlu dikembangkan sesuai dengan
perkembangan pembelajaran. Keterampilan diatas dapat diaktualisasikan pada
kegiatan pembelajaran yang bersifat memberikan pengalaman langsung kepada
peserta didik. Pengalaman langsung bisa didapatkan dari pembelajaran didalam dan
diluar kelas misalnya praktikum, kerja lapangan, survey, wawancara, dan simulasi.
Berdasarkan hasil analisis Kompetensi Dasar pada 3.7 yakni menganalisis jenis
dan penanggulangan bencana alam melalui edukasi, kearifan lokal, dan pemanfaatan
teknologi modern. Selanjutnya pada Kompetensi Dasar 4.7 yakni membuat sketsa,
denah, atau peta potensi bencana wilayah setempat serta strategi mitigasi bencana
menunjukkan bahwa materi tersebut memiliki kekurangan dan ketidaksesuaian
dengan buku teks yang digunakan di sekolah. Kekurangan tersebut dijumpai pada
penyajian informasi, kemampuan berpikir masih tingkat rendah serta belum
memperkuat perspektif keruangan. Adapun kekurangan buku teks pada tujuan KD
yaitu peta yang disajikan berupa peta rawan bencana yang masih hitam putih dan peta
tidak dilengkapi dengan legenda, penyajian contoh bencana dari negeri,
ketidaksesuaian antara penjelasan dengan gambar, kegiatan peserta didik masih
berupa latihan soal pemahaman. Hal ini, sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan (Handoyo & Sukamto, 2019) menyatakan bahwa materi pembelajaran yang
ada pada buku teks SMA, memiliki kelemahan yang membutuhkan perbaikan.
Hasil analisis kebutuhan dari peserta didik kelas XII IPS, Geografi merupakan
mata pelajaran yang banyak hafalan konsep serta teori. Peserta didik menganggap
materi mitigasi bencana alam tidak cukup jika hanya teori dan materi di kelas saja,
namun akan lebih berkesan jika diadakan pembelajaran di luar lapangan maupun
praktik. Materi Mitigasi Bencana Alam sebaiknya diberi simulasi, sebab jika hanya
belajar dikelas, kepekaan dan respon terhadap bahaya kurang dipahami. (Munir,
2012) menyatakan bahwa orang hanya mampu mengingat 20% dari yang dilihat dan
30% dari yang didengar. Tetapi orang dapat mengingat 50% dari yang dilihat, dan
didengar, dan 80% yang dilihat, didengar dan dilakukan. Melalui praktik langsung
3
peserta didik memahami apa yang seharusnya dilakukan pada sebelum, saat dan
pasca bencana dilakukan untuk mengurangi ancaman bahaya yang terjadi. Hal ini
didukung oleh (Bambang Indriyanto, 2013) bahwa Pendidikan Kebencanaan bisa
dikatakan sebagai bentuk dan upaya pengurangan resiko bencana.
Urgensi pada penelitian kali ini adalah pentingnya melakukan pengembangan
buku teks dengan Spatial-Ecologycal. Hal tersebt idasari oleh hasil analisis peneliti
terhadap kelemahan dan kekurangan materi pada buku teks yang digunakan peserta
didik saat ini. Analisis Spatial digunakan untuk menganalisis keruangan atau daerah
masing-masing melalui peta kerawanan bencana yang disajikan dalam buku teks
digital, konteks dalam spatial mampu memunculkan beragam obyek dan fenomena,
aspek fisik maupun manusia, secara bersama dalam lingkup wilayah tertentu sebagai
informasi yang utuh. Kecerdasan Spatial perlu dikembangkan untuk melatih
kepekaan peserta didik terhadap fenomena dan gejala alam yang ada disekitar.
Sedangkan Ecologycal dapat membantu proses belajar yang lebih menekankan pada
perilaku manusia terhadap lingkungan.
Sesuai dengan kompetensi serta analisis kebutuhan belajar peserta didik maka
pengembangan bahan ajar yang berupa buku teks dikemas dalam bentuk Digital
dengan berbantuan QR Code. QR Code yang dapat membantu guru dalam
menentukan media yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, hal ini sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan (Lee, 2011) dengan QR Code maka dapat
menyesuaikan kebutuhan kelas dan tampilan buku lebih menarik dengan kemudahan
untuk menggunakan. Oleh sebab itu peneliti akan melakukan pengembangan buku
teks digital geografi menggunakan QR Code pada materi mitigasi bencana alam
dengan Spatial-Ecologycal. Keberadaan buku teks digital ini dapat menghemat waktu
dan tempat. Selembar kertas yang berisikan barcode kemudian diakses melalui
aplikasi AR Rize dapat memuat buku berbentuk pdf materi mitigasi bencana alam.
Buku teks dilengkapi dengan Link video dan panduan simulasi mitigasi bencana.
4
Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan buku teks digital geografi
menggunakan QR Code pada materi mitigasi bencana alam dengan Spatial-
Ecologycal.
Produk yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah buku teks
digital geografi menggunakan QR Code pada materi mitigasi bencana alam dengan
Spatial-Ecologycal. Adapun spesifikasi produk yang diharapkan dalam penelitian
pengembangan ini adalah:
1. Buku teks berupa buku digital geografi menggunakan QR Code pada materi
mitigasi bencana alam SMA Kelas XI dengan Spatial-Ecologycal.
3. Buku teks dilengkapi dengan link video, foto, video fenomena bencana alam, peta
rawan bencana di Indonesia, dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tentang
erupsi gunung Kelud.
4. Buku teks digital dilengkapi dengan buku panduan pelaksanaan simulasi mitigasi
bencana alam dan penggunaan buku teks digital.
5. Buku teks digital digital dapat diakses melalui aplikasi Arize Ar atau aplikasi
pembaca barcode lainnya
6. Komponen dalam buku teks digital diawali dengan sampul, tujuan pembelajaran,
uraian KD, peta konsep, apersepsi berupa latihan soal yang disusun untuk
membangun kepekaan terhadap lingkungan peserta didik, isi materi, tes
kemampuan, rangkuman, dan daftar rujukan.
5
1) Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sarana yang dapat menunjang
kelancaran kegiatan pembelajaran di sekolah.
2) Bagi Guru Mata Pelajaran Geografi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai buku teks alternatif yang dapat
membantu guru dalam proses pembelajaran untuk membangun pemahaman siswa
secara mandiri serta membantu guru agar tidak kesulitan dalam mencari buku teks
yang sesuai dengan Kurikulum 2013.
3) Bagi Peserta Didik
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber belajar atau referensi dalam proses
pembelajaran sehingga lebih mudah memahami materi mitgasi bencana alam yang
disampaikan oleh guru. Peserta didik tidak merasa bosan dengan mata pelajaran
geografi yang hanya belajar didalam kelas namun peserta didik juga memiliki
pemahaman dan pengalaman diluar kelas.
4) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pembelajaran bagi penulis untuk
mengetahui kondisi nyata yang terjadi di sekolah, mengetahui masalah yang dialami
oleh peserta didik serta mencari solusi pemecahan masalah dengan mengembangkan
buku teks. Manfaat yang didapat oleh peneliti dari hasil penelitian ini yaitu sebagai
pembelajaran dalam mengembangkan produk yang lainnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini terdiri atas deskripsi dan kajian pustaka yang mengungkap kerangka
acuan komprehensif. Penyajian pada bab ini terdiri dari pengertian, karakteristik dan
kelebihan yang ada pada variabel penelitian. Uraian di dalam setiap bagian menjadi
landasan teoritis berjalannya penelitian dan pengembangan ini (Waseso & Saukah,
2010)
Bahan ajar adalah bahan atau alat yang berfungsi untuk membantu proses
pembelajaran yang memberikan petunjuk yang jelas sebagai media penghubung
antara guru dengan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Majid, 2012), suatu bahan ajar mencakup petunjuk belajar,
kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan-latihan, Lembar Kerja
(LK), dan alat evaluasi pembelajaran. Bahan ajar yang baik terdapat penyusunan yang
7
8
Berdasarkan alur diatas terlihat bahwa bahan ajar yang disusun harus
memperhatikan kompetensi dan indikator yang hendak dicapai secara jelas. Bahan
ajar yang dibuat harus mampu mempermudah peserta didik dalam memahami materi
yang akan dikaji dalam pembelajaran. Pemahaman konsep dan penggunanaan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta didik supaya apa yang disampaikan dalam buku
dapat diserap. Petunjuk yang disertai dengan beberapa fakta dalam menyajikan suatu
permasalahan harus berdasarkan peristiwa nyata yang terjadi. Materi yang
disampaikan terdapat pada kegiatan pembelajaran, supaya peserta didik dapat
memahami sesuai dengan versi berfikir masing-masing. Bahan ajar memiliki beragam
jenis, ada yang cetak maupun non-cetak. Menurut (Ali, 2011) bahan ajar dapat
dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:
1) Bahan ajar visual, terdiri dari bahan cetak (printed) seperti handout,buku,
modul, lembar kerja peserta didik, brosur, leftlet, wallchart, booklet, foto
atau gambar, dan bahan ajar nono-cetak seperti e-book, modul atau maket.
2) Bahan ajar audio, seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk
audio
9
Berbagai bentuk dan jenis buku yang digunakan dalam proses pembelajaran
disekolah, terdapat karakteristik dari bahan ajar tersebut. Jenis buku yang digunakan
tentunya memiliki tujuan yang sama yaitu mempermudah peserta didik untuk
memahami materi yang ada didalamnya. Menurut (Lestari, 2008) sesuai dengan
penulisan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2003 bahan ajar memiliki beberapa
karakteristik, antara lain Sellf Instructional, Self Contained, Stand Alone, Adaptive,
dan User Friendly.
1) Sellf Instructional
Bahan ajar harus memiliki petunjuk yang jelas dan mudah dipahami supaya tidak
memberatkan peserta didik dalam menggunakan bahan ajar tersebut. peserta didik
mampu membelajarkan diri sendiri dengan bahan ajar yang dikembangkan, hal ini
yang dimaksud dengan self instructional. Sesuai dengan tujuan dibuatnya bahan ajar,
yaitu peserta didik mampu belajar secara mandiri. Untuk memenuhi karakter self
instruntional, maka didalam bahan ajar harus dijelaskan tujuan yang dirumuskan
secara jelas. Keberadaan bahan ajar diharapkan dapat memudahkan peserta didik
untuk belajar secara tuntas dengan memberikan materi pembelahajaran yang dikemas
kedalam unit kegiatan yang lebih spesifik.
2) Self Contained
Seluruh materi pelajaran yang dipelajari terdapat dalam satu bahan ajar secara
utuh. Tujuan konsep ini adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memperlajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi dikemas dalam satu
bahan aja secara utuh. Pembagian materi harus dilakukan dengan detail sebab untuk
memberikan pemahaman mendalam kepada peserta didik. Penyusunan materi runtut
dan tidak berbelit. Konsep dan bahasa yang digunakan harus logis, tidak terlalu luas
10
dan jelas. Sebuah bahan ajar harus memuat seluruh bagian-bagiannya dalam satu
buku secara utuh untuk memudahkan pembaca mempelajari bahan ajar tersebut.
3) Stand Alone
Bahan ajar yang dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar yang lainnya.
Peserta didik tidak perlu bahan ajar lain untuk mempelajari dan mengerjakan tugas
pada bahan ajar tersebut. Satu bahan ajar mampu memenuhi kebutuhan peserta didik,
adapun membutuhkan bahan ajar lain hanya untuk menunjang dari sedikit materi
yang telah ada pada bahan ajar namun pada hakikatnya bahan ajar ini mampu berdiri
sendiri tanpa bahan ajar lain. Jika peserta didik masih menggunakan dan bergantung
pada bahan ajar lain, maka bahan ajar tersebut belum dikategorikan sebagai bahan
ajar yang stand alone. Artinya, sebuah bahan ajar dapat digunakan sendiri tanpa
bergantung dengan bahan ajar lain.
4) Adaptive
Bahan ajar adaptif maksudnya adalah bahan ajar yang mampu menyesuaikan
perkembangan ilmu dan teknologi, fleksibel digunakan di berbagai tempat, serta
isimateri pembelajaran dan perangkat lunaknya dapat digunakan sampai kurun waktu
tertentu. Bahan ajar harus memuat materi-materi yang dapat menambah pengetahun
dan informasi terkait kebutuhan dan perkembangan zaman khususnya pada
perkembagan ilmu dan teknologi. Proses pembelajaran semakin menarik jika bahan
ajar yang digunakan mampu memberikan informasi terbaru dengan model yang
terbarukan. Pemahaman peserta didik dituntut untuk semakin berkembang, untuk itu
membutuhkan bahan ajar yang memiliki karakteristik adaptif. Memerankan fungsi
dan perannya dalam pembelajaran yang efektif, bahan ajar perlu dirancang dan
dikembangkan dengan mengikuti kaidah-kaidah elemen yang sesuai. Elemen-elemen
yang harus dipenuhi antara lain konsistensi, format, organisasi, spasi dan font.
5) User Friendly
Bahan ajar hendaknya memenuhi kaidah user friendly, maksudnya adalah mampu
bersahabat dengan pemakainya. Setiap instruksi informasi bersifat membantu dan
11
Textbook mempunyai arti buku pelajaran (Echols & Sadly, 2006). Buku
pelajaran yang digunakan sebagai sumber belajar memuat instruksi dan uraian materi
tentang mata pelajaran tertentu. Buku teks disusun secara sistematis dengan
berpedoman pada kurikulum, dikembangkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
untuk mencapat tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Muslich, 2010) mengemukakan tentang pengertian buku teks
adalah buku pelajaran yang berisikan uraian tentang mata pelajaran atau bidang studi
tertentu, yang disusun secara sistematis dan telah diseleksi berdasarkan tujuan
tertentu, secara khusus difokuskan untuk membantu peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Buku teks merupakan buku acuan wajib yang digunakan di sekolah dalam
proses pembelajaran. Untuk meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik, guru
membutuhkan buku teks yang sesuai dengan karakteristik peserta didik supaya
keberadaan buku teks membantu guru dalam proses pembelajaran. Buku teks yang
ideal memiliki kemampuan untuk membantu dan memudahkan peserta didik untuk
menerima materi, sehingga dapat dijadikan sebuah acuan dalam proses pembelajaran.
Sesuai dengan pengertian dari (Pusat perbukuan, dalam Muslich, 2010) bahwa buku
teks adalah buku yang dijadikan pegangan peserta didik pada jenjang tertentu sebagai
media pembelajaran yang bersifat instructional berkaitan dengan bidang studi tertentu
dan digunakan sebagai penunjang proses pembelajaran. Dalam hal ini buku teks yang
disusun merupakan buku teks Geografi untuk SMA/MA.
Buku teks atau buku pelajaran adalah sekumpulan tulisan yang dibuat secara
sistematis berisi tentang suatu materi pelajaran tertentu, yang disiapkan oleh
pengarang dengan menggunakan acuan kurikulum yang berlaku. Subtansi yang ada
dalam buku, diturunkan dari kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik. Guru
hanya sebagai fasilitator, sedangkan buku merupakan penunjang dalam proses
12
pembelajaran, dengan kehadiran buku teks memungkinkan peserta didik dapat belajar
dari buku tanpa kehadiran guru. Sebagai penunjang proses belajar, buku teks memilik
ciri khusus: (1) buku teks disusun berdasarkan pesan kurikulum pendidikan; (2) buku
teks menyajikan bidang pelajaran dan tujuan tertentu; (3) buku teks berorientasi
kepada kegiatan pembelajaran peserta didik; (4) buku teks dapat mengarahkan
kegiatan mengajar; (5) pola sajian buku disesuaikan dengan perkembangan
intelektual peserta didik; (6) model penyajian buku teks dapat memunculkan
kreativitas dalam belajar (Muslich, 2010).
Buku teks yang baik dapat digunakan sebagai pedoman guru dalam
menyampaikan materi, sebab guru memperoleh pedoman sistematis untuk
melaksanakan proses pembelajaran. Menurut (Muslich, 2010) nilai lebih dari buku
teks bagi seorang guru yaitu buku teks memuat persediaan materi bahan ajar yang
dapat memudahkan guru dalam merencakan kegiatan pembelajaran, dengan ini dapat
membantu guru sehingga pembagian waktu dalam belajar sesuai dengan rencana
yang telah tertulis dalam RPP. Materi buku teks yang menyajikan suatu permasalahan
dilengkapi dengan gambar, peta, diagram dapat membangun sikap kemandirian dalam
diri peserta didik. Petunjuk yang jelas memungkinkan peserta didik untuk
mengerjakan tugas dan memahami informasi dengan mandiri. Jadi seorang guru tidak
lagi dibebankan untuk memberikan ceramah di depan kelas, namun peserta didik
mampu mengerjakan secara mandiri. (Kurniasih, 2014) buku teks sangat bepengaruh
terhadap tingkah laku peserta didik.
Buku teks digital merupakan wujud buku teks yang disusun secara sistematis
dan praktis kedalam bentuk digital. Buku teks digital disusun sebagai upaya
memenuhi kebutuhan peserta didik di era millennial ini, dengan tujuan untuk
membantu seorang Guru dalam proses pembelajaran. Buku teks digital yang akan
dimanfaatkan sebagai sumber belajar tidak hanya berupa serangkaian teks materi,
namun diberit ambahan berupa gambar, video, Link. Adapun beberapa keunggulan
buku digital menurut (Pradana, 2013) (1) pembelajaran dengan buku digital lebih
menarik, (2) tujuan pembelajatan dapat dirumuskan dengan jelas, (3) penyajian
13
materi tersusun secara sistematis dengan materi yang dilengkapi dengan media
interaktif, (4) petunjuk penggunaan lengkap dan sistematis, (5) animasi video dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, (6) soal latihan dan isi materi dikemas dengan
desain menarik sehingga peserta didik lebih tertarik, (7) membantu dalam
mempersiapkan media untuk mengajar bagi guru dan media belajar mandiri bagi
peserta didik.
2.2. QR Code
QR merupakan singkatan dari Quick Respon yang artinya respon cepat. Sesuai
dengan tujuan dibuatnya untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan
mendapatkan respon yang cepat pula (Soon, 2008). Simbol ini dikembangkan oleh
Denso Wave yang merupakan anak perusahaan dari Toyota, sebuah perusahaan
Jepang tahun 1994. Awalnya QR Code digunakan untuk pelacakan kendaraan untuk
manufacturing, dan saat ini sudah digunakan untuk komersil yang dioperasikan lewat
Smartphone. QR Code sudah mendapatkan standarisasi internasional ISO/IECI8004
dan Jepang JIS-X-0510 (Denso, 2011).
b) Format information, berisi informasi tentang error correction level dan mask
pattern
g) Quiet zone, daerah kosong pada bagian terluar yang mempermudah dalam
mengenali QR oleh sensor CCD
Manfaat QR Code menurut (Denso, 2011) yaitu (1) kapasitas tinggi dalam
menyimpan data, terdapat 7.089 angka dalam satu QR Code (2) ukuran yang kecil
tidak memerlukan ruang besar, (3) dapat mengoreksi kesalahan, tergantung pada
tingkat koreksi kesalahan yang dipilih (4) banyak jenis data seperti angka, abjad,
simbol, karakter bahasa Jepang, Cina dan Korea, (5) kompensasi distorsi (6)
kemampuan menghubungkan, sebuah QR Code dapat dibagi hingga 16 simbol yang
lebih kecil agar sesuai dengan ruang.
Ecologycal sebagai bagian dari perilaku manusia, interaksi antara manusia dengan
lingkungan yang menyebabkan suatu fenomena dapat terjadi disebuah ruang.
Pendekatan spasial adalah cara pandang atau analisis yang menekankan pada
ruang sebagai penekanannya. Keberadaan ruang dalam perspektif geografi dilihat dari
pola, proses dan struktur (Yunus, HS 2004 dalam jurnal Handoyo dan Sukamto,
2019). Kerangka analisis spasial disusun untuk menjawab pertanyaan, What? (apa itu
struktur ruang), Where? (dimana persebaran struktur ruang itu berada), When? (kapan
struktur ruang itu terbentuk), Why? (mengapa struktur ruang itu terbentuk), How?
(bagaimana struktur ruang itu dapat terbentuk), Who? (siapa yang mengalami dampak
dan manfaat) (Handoyo dan Sukamto, 2019)
berupa bencana yang disebabkan oleh alam itu sendiri melainkan sebuah kesalahan
terhadap pengelolaan alam tersebut.
BAB III
Analysis
Design
Develompment
Implementation
Evaluation
Tabel 3.1 Struktur Pengembangan Buku Teks Geografi materi mitigasi bencana alam
berbasis Spasial-Ecologycal
Uji coba produk kepada peserta didik kelas XII IPS MAN 1 Kediri, kemudian
mengukur validitas Buku Teks dan kelayakan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh
masukan tentang Buku Teks dan selanjutnya akan dilakukan analisis deskriptif dari
hasil pengamatan. Uji coba dilakukan pada kelompok besar yaitu seluruh peserta
didik kelas XII IPS yang telah menerima materi mitigasi bencana alam. Kemudian
dilakukan revisi dan perbaikan. Tahap ini dilakukan dengan menguji kelayakan buku
teks dengan menilai kesesuaian isi materi, media dan bahasa. Tujuan dari
implementasi ini adalah untuk mencari tingkat keefektifan buku teks dengan Spatial-
Ecological.
Persiapan uji coba melalui koordinasi dengan pendidik dan peserta didik.
Terdapat dua langkah persiapan yang dilakukan yaitu, menyiapkan pendidik Guru
Geografi MAN 1 Kediri berupa pemberian pemahaman materi dan sistematika
penelitian. Tahap kedua adalah mempersiapkan peserta didik sebelum proses uji coba
bertujuan untuk kelancaran pengambilan data.
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penyusunan pengembangan Buku Teks,
dari hasil uji coba kemudian dilakukan evaluasi dari masukan, kritik dan saran yang
diberikan oleh subjek uji coba. Tahap evaluasi meliputi tiga langkah yaitu,
menentukan kriteria evaluasi, memilih alat yang digunakan dalam proses evaluasi dan
melakukan evaluasi. Terdapat tiga kriteria evaluasi menurut (Branch 2009) yaitu,
evaluasi persepsi, evaluasi pembelajaran dan evaluasi kemampuan. Sedangkan alat
yang digunakan dalam evaluasi berupa kuisioner, survey, wawancara, ujian,
pertanyaan terbuka, latihan, observasi, permainan peran, simulasi, tugas autentik,
daftar cek kinerja, penilaian atasan, dan pengamatan sebaya.
digunakan yaitu angket dengan perhitungan skala Likert. Langkah selanjutnya adalah
memberikan lembar validasi kepada validator dan peserta didik.
Subyek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII IPS MAN
1 Kediri, karena kelas XII IPS telah menerima materi mitigasi bencana alam sehingga
uji coba dan analisis kebutuhan dilakukan untuk melihat hasil peningkatan
pemahaman peserta didik terhadap materi mitigasi bencana alam sebelum dan
sesudah pengembangan buku teks dilakukan. Pemilihan sekolah dilakukan
berdasarkan hasil analisis peta erupsi gunung Kelud dari tahun 1991 hingga 2014,
daerah sekolah merupakan daerah terdampak dan perlu dilakukan simulasi untuk
materi mitigasi bencana alam khususnya bencana erupsi gunung meletus.
26
196206021987011001
Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu angket. Penelitian ini
menggunakan dua jenis angket. Angket yang pertama diberikan kepada peserta didik
untuk mengetahui kebutuhan pembelajaran berdasarkan karakteristik pengguna.
Analisis kebutuhan dilakukan sebelum menyusun produk buku teks. Selanjutnya,
diberikan angket kepada peserta didik yang kedua untuk menilai hasil produk pada
tahap uji coba. Selain itu, angket diberikan kepada validator sebagai penilaian
terhadap produk pengembangan. Angket validator diisi dengan memberikan checklist
serta kritik dan saran pada kolom jawaban yang tersedia.
Jumlah skor yang telah diperoleh kemudian diubah menjadi persentase dengan
rumus sebagai berikut.
Keterangan:
P : Persentase
∑X : Total skor
∑Xi : Total skor maksimal
DAFTAR RUJUKAN
Andina E. (2011). Buku digital dan pengaturannya. Aspirasi 2(1):119-146. (Diakses pada 10
Oktober 2019)
Andi. (2011). Pengertian Bahan Ajar. Jakarta: National Centre for Competency Based
Training. Dari https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/JPB/article/view/8044
Ariadi. (2011). Analisis dan Perancangan Kode Matriks Dua Dimensi Quick Response (QR)
Code. Skripsi diterbitkan. Universitas Sumatera Utara.
Bednarz, R.S. dkk. (2011). The components of spatial thinking: empirical evidence. Procedia
Social and Behavioral Sciences. International Conference: Spatial Thinking and
Geographic Information Sciences. (Available online at www.sciencedirect.com).
D. Tilman & P. Kareiva. 1998. Spatial Ecology: The Role of Space in Population Dynamics
and Interspecific Interactions (MPB-30).
Della, A.P. & Falkenberg, D.B. 2019. Pteridophytes as ecological indicators: an overview.
Hoehnea 46: e522018. Dari http://dx.doi.org/10.1590/2236-8906-52/2018.
Departemen Pendidikan Nasional, 2003. Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Balai
Pustaka
Fertiyed, dkk, 2017. Tudi pengalaman guru-guru MTSN 6 pesisir selatan dalam penulisan
karya tulis ilmiah guna meningkatan iptek masyarakat serta mewujudkan guru yang
professional. Jurnal Eksakta Pendidikan (Jep). Vol 1 No 2. Dari
http://jep.ppj.unp.ac.id/index.php/jep/article/download/64/34
Handoyo & Sukamto, 2019, Conceptual Models of Learning Material Development Based on
the Spatial Perspective, Advances in Social Science, Education and Humanities
Research, volume 320. Dari https://www.atlantis-press.com/proceedings/icskse-
18/sessions/2708
28
29
Junaedi, F & Sukmono, 2018. Menggagas Jurnalisme Optimis dalam Pemberitaan tentang
Bencana. Jurnal Ilmu Komunikasi. Volume 15, Nomor 1.107-120. Dari
https://www.researchgate.net/publication/325532982_Menggagas_Jurnalisme_
Optimis_dalam_Pemberitaan_tentang_Bencana
Kurniasih,Sani.2014. Strategi – Strategi Pembelajaran. Alfabeta:Bandung:64
Lee, J dan Bednarz, R. (2012). Components of Spatial Thinking: Evidence from a Spatial
Thinking Ability Test. Journal of Geography, 111:1, 15-26, DOI:
10.1080/00221341.2011.583262 tersedia di http://www.sciencedirect.com/
science/article/pii/S1877042811013711.
Lee, J., Lee, I., & Kwon, Y. 2011. Scan & Learn! Use of Quick Response Code &
Smartphones in a Biology Field Study. The American Biology Teacher. 73(8), 485-
492. Dari http://www.sciencedirect.com/ science/article/pii/S1877042811013711.
Lestari, Ika. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi: Sesuai dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Padang: Akademia.
Munir. 2013. Multimedia: Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Munir, dkk (2011). Pengembangan Aplikasi QR Code Generator dan QR Code Reader dari
Data Berbentuk Image. Bandung. Konferensi Nasional Informatika – KNIF.
Muslich, Masnur. 2010. Text Book Writing: Dasar-dasar Pemahaman dan Pemakaian Buku
Teks. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Kelas X SMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013). Skripsi diterbitkan. UPI.
Bandung
Pocheville, Arnaud. (2015). The Ecological Niche: History and Recent Controversies.
10.13140/RG.2.1.3205.8405.
Syamsul Maarif et al., (2012) Kontestasi Pengetahuan dan Pemaknaan tentang Ancaman
Bencana Alam, Jurnal Penanggulangan Bencana Volume 3 Nomor 1, Tahun 2012, hal
1-13, 1 tabel. Dari https://www.bnpb.go.id/uploads/migration/pubs/480.pdf
Pradana, dkk. 2013. Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Kelas Virtual. Jurnal Informatika
dan Multimedia.Vol.6 No1. Dari http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/10620
Ridwan, dkk, 2010. Mengamankan Single Identity Number (SIN) Menggunakan QR Code
dan Sidik Jari. Internetworking Indonesia Journal. ISSN: 1942-9703 Vol.2/No.2. Dari
https://www.researchgate.net/publication/296877154_Mengamankan_Single_Id
entity_Number_SIN_Menggunakan_QR_Code_dan_Sidik_Jari
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Waseso, Mulyadi Guntur & Ali Saukah, 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Malang:
Universitas Negeri Malang.
Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen. Yogyakarta. (Online). Dari
http://library.fis.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=2535
31
LAMPIRAN
32
No. Pertanyaan
1. Apa mata pelajaran yang kamu sukai?
2. Apa kamu menyukai mata pelajaran geografi?
3. Pada materi apa yang membuat kamu menyukai geografi?
4. Apa yang kalian ingat pada materi kebencanaan?
5. Berapa nilai ulangan harian kalian pada materi kebencanaan?
6. Apakah dari tampilan buku geografi yang kalian punya cukup menarik?
7. Pada materi kebencanaan apakah perlu ditambahi konten, seperti gambar, contoh dan fakta
lapangan. Jadi dibeberapa penjelasan disertai dengan gambar dan fakta yang ada disekitar.
Misalnya, pada pembahasan longsor jatuhan. Akan dibahas pengertian longsor jatuhan seperti
apa, kemudian diberi contoh gambar untuk longsor jatuhan yang diberi keterangan tempat
biasanya terjadi longsoran.
8. Pada pembahasan mitigasi bencana, jika ditambah dengan praktik simulasi mitigasi bencana apa
pendapat kalian?
9. …….. yang pada intinya buku saku untuk simulasi mitigasi bencana.
10.
Saran
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
33
LEMBAR VALIDASI
PENGEMBANGAN BUKU TEKS DIGITAL GEOGRAFI MENGGUNAKAN QR
CODE PADA MATERI MITIGASI BENCANA ALAM DENGAN SPATIAL-
ECOLOGYCAL
UNTUK AHLI BAHASA
Kepada Yth,
Bapak
Dosen Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra
Universitas Negeri Malang
Dengan hormat,
Dalam rangka penulisan skripsi sebagai syarat kelulusan Strata 1 pada
Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang,
peneliti melakukan pengembangan dengan judul “Pengembangan Buku Teks Digital
Geografi Menggunakan QR Code pada Materi Mitigasi Bencana Alam Dengan
Spatial-Ecologycal”.
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kesediaan Bapak untuk memberikan
penilaian berkaitan dengan kelayakan media terhadap bahan ajar yang peneliti
kembangkan dengan memberi saran dan komentar untuk perbaikan pengembangan
produk. Jawaban dan saran dari Bapak sangat bermanfaat bagi peneliti dalam
mengembangkan produk yang layak dan berkualitas baik.
Demikian permohonan ini saya buat. Atas perhatian dan kerjasam Bapak, saya
ucapkan terima kasih.
Peneliti
Suci Indah Sari
34
2. Keefektifan Kalimat
3. Kebakuan Istilah
D. Kesesuaian 6. Kesesuaian
dengan tingkat perkembangan
perkembangan intelektual peserta didik
peserta didik
7. Kesesuaian dengan
tingkat perkembangan
emosional peserta didik
9. Ketepatan ejaan
35
C. Kesimpulan
Pengembangan Buku Teks Digital Geografi Menggunakan QR Code pada Materi
Mitigasi Bencana Alam dengan Spatial-Ecologycal ini layak*:
1. Layak digunakan di lapangan tanpa revisi.
2. Layak digunakan di lapangan dengan revisi.
3. Tidak layak digunakan di lapangan.
*lingkari salah satu
Malang, _________________
Ahli Bahasa
NIP.
37
LEMBAR VALIDASI
PENGEMBANGAN BUKU TEKS DIGITAL GEOGRAFI MENGGUNAKAN QR
CODE PADA MATERI MITIGASI BENCANA ALAM DENGAN SPATIAL-
ECOLOGYCAL
UNTUK AHLI MEDIA
Kepada Yth,
Bapak Drs. Djoko Soelistijo, M.Si
Dosen Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang
Dengan hormat,
Dalam rangka penulisan skripsi sebagai syarat kelulusan Strata 1 pada
Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang,
peneliti melakukan pengembangan dengan judul “Pengembangan Buku Teks Digital
Geografi Menggunakan QR Code Pada Materi Mitigasi Bencana Alam Dengan
Spatial-Ecologycal”.
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kesediaan Bapak untuk memberikan
penilaian berkaitan dengan kelayakan media terhadap bahan ajar yang peneliti
kembangkan dengan saran dan komentar untuk perbaikan pengembangan produk.
Jawaban dan saran dari Bapak sangat bermanfaat bagi peneliti dalam
mengembangkan produk yang layak dan berkualitas baik.
Demikian permohonan ini saya buat. Atas perhatian dan kerjasam Bapak, saya
ucapkan terima kasih.
Peneliti
Suci Indah Sari
38
1. Kemenarikan tampilan
desain fisik bahan ajar
9. Keefektifitasan jumlah
halaman buku
39
C. Kesimpulan
Pengembangan Buku Teks Digital Geografi Menggunakan QR Code Pada Materi
Mitigasi Bencana Alam Dengan Spatial-Ecologycal ini dinyatakan*:
4. Layak digunakan di lapangan tanpa revisi.
5. Layak digunakan di lapangan dengan revisi.
6. Tidak layak digunakan di lapangan.
*lingkari salah satu
Malang, _________________
Ahli Media
LEMBAR VALIDASI
PENGEMBANGAN BUKU TEKS DIGITAL GEOGRAFI MENGGUNAKAN QR
CODE PADA MATERI MITIGASI BENCANA ALAM DENGAN SPATIAL-
ECOLOGYCAL
UNTUK AHLI MATERI
Kepada Yth,
Bapak Syamsul Bachri, S.Si, M.Sc., Ph.D
Dosen Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang
Dengan hormat,
Dalam rangka penulisan skripsi sebagai syarat kelulusan Strata 1 pada
Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang,
peneliti melakukan pengembangan dengan judul “Pengembangan Buku Teks Digital
Geografi Menggunakan QR Code Pada Materi Mitigasi Bencana Alam Dengan
Spatial-Ecologycal”.
Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kesediaan Bapak untuk memberikan
penilaian berkaitan dengan kelayakan media terhadap bahan ajar yang peneliti
kembangkan dengan memberi saran dan komentar untuk perbaikan pengembangan
produk. Jawaban dan saran dari Bapak sangat bermanfaat bagi peneliti dalam
mengembangkan produk yang layak dan berkualitas baik.
Demikian permohonan ini saya buat. Atas perhatian dan kerjasam Bapak, saya
ucapkan terima kasih.
Peneliti
Suci Indah Sari
42
3. Kedalaman materi
7. Keakuratan gambar,
diagram dan ilustrasi
8. Keakuratan notasi,
symbol, dan ikon.
12. Kemutakhiran
pustaka
Indikator Saran
Butir Penilaian Komentar
Penilaian
20. Kemampuan
mendorong siswa
memahami hubungan
antara pengetahuan yang
dimiliki siswa dengan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
C. Kesimpulan
Pengembangan Buku Teks Digital Geografi Menggunakan QR Code Pada Materi
Mitigasi Bencana Alam Dengan Spatial-Ecologycal *:
7. Layak digunakan di lapangan tanpa revisi.
8. Layak digunakan di lapangan dengan revisi.
9. Tidak layak digunakan di lapangan.
*lingkari salah satu
Malang, _________________
Ahli Materi
Nama :
Sekolah :
Keterangan:
1 = Sangat kurang setuju
2 = Kurang setuju
3 = Cukup setuju
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
Kriteria
No Indikator Penilaian
1 2 3 4 5
1. Buku teks digital mempermudah belajar
2. Materi yang disajikan sudah jelas
3. Materi sudah lengkap
4. Menyajikan contoh fenomena nyata di lingkungan
5. Penyajian unsur gambar dan ilustrasi
6. Penyajian video
7. Penyajian infografis
46
8. Penyajian peta
9. Penyajian informasi dalam link atau tautan
10. Desain buku teks digital menarik
11. Perintah kegiatan siswa dalam buku teks digital sudah jelas
12. Kotak informasi (keruangan) sudah jelas
13. Latihan soal membantu memahami materi
14. Buku teks digital mudah di akses
15. Buku teks digital efisien tidak memerlukan tempat dan biaya
Penggunaan QR Code memudahkan dalam penggunaan buku
16.
teks
Penggunaan Augmented Reality dalam buku teks memudahkan
17.
mendapatkan informasi tambahan
Saran:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Kediri……….
Subjek Penelitian
*nama terang
B A H A N A J A R G E O G R A F I
STORY BOARD
Pengembangan Buku Teks Digital
Ecologycal
edukasi, kearifan lokal, dan pemanfaatan Persebaran wilayah rawan bencana alam
4.7 Membuat sketsa, denah, dan/atau peta Lembaga-lembaga yang berperan dalam
S P E S I F I K A S I B U K U T E K S D I G I T A L
bencana alam. Soal diturunkan dari Klik link atau tautan untuk