Anda di halaman 1dari 25

SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY

(SETS) LEARNING MODULE: PENANAMAN KARAKTER


PEDULI LINGKUNGAN MELALUI BAHAN AJAR IPA

MAKALAH

Oleh:
Laily Yunita Susanti

NIP. 198906092019032007

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


MARET, 2022
SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY
(SETS) LEARNING MODULE: PENANAMAN KARAKTER
PEDULI LINGKUNGAN MELALUI BAHAN AJAR IPA

MAKALAH

Diajukan kepada Lembaga Penjaminan Mutu UIN KHAS Jember


untuk dipresentasikan dalam seminar diskusi periodik dosen

Oleh:
Laily Yunita Susanti

NIP. 198906092019032007

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


MARET, 2022

i
DAFTAR ISI

Hal

Halaman Judul ........................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................... ii
Daftar Tabel ............................................................................................. iii
Daftar Gambar......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Masalah atau Topik Bahasan ................................................................ 3
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Nilai Karakter Peduli Lingkungan ........................................................ 5
B. Materi Pencemaran Lingkungan ........................................................... 6
C. Penanaman Nilai Karakter Siswa melalui Modul IPA Berbasis SETS .. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 18
B. Saran.................................................................................................. 18
Daftar Rujukan ....................................................................................... 19

ii
DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. KI KD Materi Pencemaran Lingkungan ................................... 7

iii
DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 Peta Konsep Penanaman Karakter Peduli Lingkungan ........ 9


Gambar 2 Fitur pada Modul Identifikasi Perbedaan Lingkungan Bersih
danTercemar ......................................................................... 12
Gambar 3 Fitur pada Modul Identifikasi Zat Pencemar di Lingkungan13
Gambar 4 Fitur pada Modul untuk Menganalisis Dampak dan Upaya
Penanggulangan Pencemaran Lingkungan ......................... 14
Gambar 5 Fitur pada Modul untuk Mengajak Siswa Membuat Eco-brick
dari Limbah Sampah ........................................................... 15
Gambar 6 Teknik Pembuatan Eco-brick ............................................... 16
Gambar 7 Pemanfaatan Eco-brick ......................................................... 17

iv
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari fenomena
alam dari segi fakta, konsep, dan hukum yang telah diuktikan keenarannya
melalui serangkaian penelitian. Sains memiliki kekhasan yaitu mempelajari
fenomena alam ditinjau dari fakta atau peristiwa dan huungannya (Serafin, 2014).
Kajian IPA hendaknya memperhatikan ciri-ciri IPA sebagai proses dan IPA
sebagai produk (ilmu integratif) dimana IPA merupakan IPA yang terintegrasi di
SMP/ MTs dan secara terpisah di SMA/MA adalah biologi, fisika, dan kimia
(Ditasari, dkk, 2013).
Tujuan pembelajaran IPA Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah agar siswa mampu: 1) memperoleh
pemahaman tentang berbagai jenis gejala alam, konsep dan prinsip ilmiah,
pembelajaran yang bermanfaat dan aplikatif untuk kehidupan 2) rasa ingin tahu,
sadar dan sikap positif terhadap keterkaitan antara ilmu pengetahuan, lingkungan,
teknologi dan masyarakat dan 3) secara sadar berpartisipasi dalam melestarikan
dan melestarikan lingkungan dan sumber daya alam (Novitasari 2016).
Pembelajaran IPA berbasis SETS bertujuan untuk mendorong siswa agar
memanfaatkan pengetahuan khususnya sains dan teknologi yang dimilikinya
dengan memberikan peran pada lingkungan, dan masyarakat (Listyono, 2012).
Apabila dikaitkan dengan materi Pencemaran Lingkungan dalam Pembelajaran di
SMP/ MTs, banyak sekali permasalahan lingkungan yang dapat terselesaikan
apabila siswa mampu menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Pencemaran
Lingkungan merupakan mata pelajaran pada kelas VII SMP/ MTs yang menuntut
siswa untuk memiliki kompetensi berupa menganalisis terjadinya pencemaran
lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem (Hariyani, 2018). Pembelajaran IPA
berbasis SETS dapat diajarkan melalui penggunaan bahan ajar maupun media
pembelajaran di kelas untuk memudahkan guru mengajarkan visi SETS kepada
siswa (Mahita, 2018).
Pembelajaran berbasis Science, Environment, Technology, and Society
(SETS) atau yang disebut dengan SaLingTeMas adalah pembelajaran yang
membelajarkan siswa untuk menerapkan pengetahuan yang dimilikinya,
khususnya sains teknologi, untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang
ada di lingkungan, yang berdampak pada masyarakat (Sugiyono, dkk, 2017).
Fokus pembelajaran SETS adalah mendorong siswa agar melakukan penyelidikan
dalam mendapatkan pengetahuan sekaligus memberikan solusi terhadap
permasalahan yang muncul di lingkungan dan masyakarat dengan menerapkan
teknologi sehingga muncul timbal balik antara aspek-aspek SETS tersebut
(Khasanah, 2015). Pembelajaran SETS di kelas dapat dilakukan dengan
menggunakan bahan ajar ataupun media pembelajaran untuk memudahkan guru
dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pada Materi Pencemaran Lingkungan
(Hariyani, 2018).
Modul IPA berbasis SETS pada 2 Materi Pencemaran Lingkungan
merupakan salah satu bahan ajar yang bersifat mandiri untuk mengajarkan visi
SETS kepada siswa SMP/ MTs. Modul ini terdiri dari kegiatan-kegiatan
pembelajaran, di mana masing-masing kegiatan pembelajaran tersusun atas
aktivitas pembelajaran, rangkuman, dan tugas. Aktivitas pembelajaran pada modul
disesuaikan dengan pembelajaran berbasis SETS dan dikaitkan dengan materi
Pencemaran Lingkungan. Pada bagian akhir modul terdapat soal evaluasi yang
bertujuan untuk menguji kepahaman siswa terhadap materi Pencemaran
Lingkungan.
Penggunaan Modul IPA berbasis SETS pada Materi Pencemaran
Lingkungan dapat digunakan sebagai sarana bagi guru untuk menanamkan nilai-
nilai karakter kepada siswa, khususnya karakter Peduli Lingkungan (Sugiyono,
dkk, 2017). Berkenaan dengan hal tersebut, dalam makalah ini penulis mengkaji
penanaman nilai-nilai karakter yang dapat dilakukan oleh guru dengan
menerapkan Modul IPA berbasis SETS pada pembelajaran IPA Materi
Pencemaran Lingkungan sehingga output yang tercapai dari pembelajaran materi
tersebut tidak hanya hasil belajar siswa secara kognitif, tetapi juga nilai-nilai
karakter siswa yang berkaitan dengan tanggung jawabnya sebagai seorang saintis
dan warga negara yang peduli lingkungan.

B. Masalah Atau Topik Bahasan


Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada latar belakang, maka
masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana penanaman
nilai-nilai karakter yang dapat dilakukan oleh guru dengan menerapkan Modul
IPA berbasis SETS pada pembelajaran IPA Materi Pencemaran Lingkungan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan yang diangkat oleh peneliti, maka tujuan
penulisan akan diangkat dalam makalah
3 ini adalah untuk mendeskripsikan
penanaman nilai-nilai karakter yang dapat dilakukan oleh guru dengan
menerapkan Modul IPA berbasis SETS pada pembelajaran IPA Materi
Pencemaran Lingkungan.
BAB II PEMBAHASAN

A. Nilai Karakter Peduli Lingkungan dalam


4 Pembelajaran IPA
Karakter merupakan kepribadian manusia yang terbentuk dari internalisasi
berbagai kebaikan dan menjadi dasar bagi cara pandang, berpikir, sikap dan cara
bertindak seseorang. Kebaikan tersebut dapat berupa nilai, moral, dan norma yang
muncul dari pribadi seseorang. Dalam Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter
Bangsa Tahun 2010-2025 disebutkan bahwa karakter merupakan keterpaduan dari
4 paduan, yaitu olah hati, olah raga, olah pikir, serta olah rasa dan karsa. Olah hati
berkaitan dengan keyakinan/ keimanan seseorang, olah piker berkaitan dengan
proses nalar untuk mencari dan menggunakan pengetahuan, olah raga berkaitan
dengan penciptaan aktivitas manusia melalui raga, serta olah rasa dan karsa
berkaitan dengan kreativitas yang tercermin dalam kepedulian terhadap orang lain
dan lingkungan sekitar (Muchtar dan Suryani, 2019).
Nilai-nilai karakter yang bersumber dari Pancasila tersebut dijabarkan
sebagai berikut: 1) Karakter yang bersumber dari olah hati yaitu beriman dan
bertakwa, jujur, amanah, adil, tertib, taat aturan, bertanggung jawab, berempati,
berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkorban dan berjiwa patriotik;
2) Karakter yang bersumber dari olah raga yaitu sportif, tangguh, andal, berdaya
tahan, bersih dan sehat, bersahabat, kooperatif, determinatif, kompetitif, gigih, dan
ceria; 3) Karakter yang bersumber dari olah pikir yaitu cerdas, inovatif, kritis,
kreatif, ingin tahu, produktif, berorientasi ipteks, dan reflektif; dan 4) Karakter
yang bersumber dari olah rasa dan karsa yaitu saling menghargai, kemanusiaan,
gotong royong, kebersamaan, ramah, hormat, toleran, nasionalis, peduli,
kosmopolit, mengutamakan kepentingan umum, cinta tanah air, bangga
mengunakan bahasa dan produk Indonesia, dinamis, kerja keras, dan beretos kerja
(Muchtar dan Suryani, 2019).
Pendidikan Nasional bertujuan untuk menunjukkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi Warga Negara Indonesia
yang demokratis dan bertanggung jawab. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran di sekolah diharuskan untuk
5 mewadahi penanaman nilai-nilai
karakter bagi siswa. Nilai-nilai karakter yang perlu dikembangkan di sekolah di
antaranya adalah: 1) religius, 2) kejujuran, 3) kecerdasan, 4) ketangguhan, 5)
kedemokratisan, 6) kepedulian, 7) kemandirian, 8) berpikir logis, kritis, kreatif,
dan inovatif, 9) keberanian mengambil resiko, 10) berorientasi pada tindakan, 11)
berjiwa kepemimpinan, 12) kerja keras, 13) tanggung jawab, 14) gaya hidup
sehat, 15) peduli lingkungan, 16) percaya diri, 17) keingintahuan, 18) cinta ilmu,
19) kesadaran akan hak dan kewajiban, 20) kepatuhan terhadap aturan sosial, 21)
menghargai karya dan prestasi orang lain, 22) kesantunan, 23) nasionalisme, 24)
kedisiplinan, dan 25) menghargai keberagaman.
Peduli lingkungan merupakan salah satu karakter yang dapat
dikembangkan dari proses pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA. Peduli
lingkungan merupakan suatu tindakan yang selalu berusaha untuk mencegah
kerusakan limgkungan dan melakukan berbagai usaha untuk memperbaiki
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh berbagai faktor (Sugiyono, dkk,
2017). Indikator dari karakter peduli lingkungan adalah merencanakan dan
melaksanakan berbagai kegiatan pencegahan kerusakan lingkungan (Majdi, dkk,
2019). Selain itu, indicator peduli lingkungan adalah pembiasaan memelihara
kebersihan dan kelestarian lingkungan, pembiasaan hemat energi, membangun
saluran pembuangan air limbah dengan baik, penanganan limbah hasil praktik,
memprogramkan bersih lingkungan, dan memelihara lingkungan sekolah (Mahita,
2018).

B. Materi Pencemaran Lingkungan pada Pembelajaran Kimia SMP/ MTs


Materi Pencemaran Lingkungan merupakan salah satu materi yang
diajarkan pada kurikulum IPA SMP/ MTs. Adapun letak materi tersebut di dalam
standar isi KI KD IPA SMP/ MTs ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. KI KD Materi Pencemaran Lingkungan
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Memahami, menerapkan dan 3.8 Menganalisis terjadinya
menganalisis pengetahuan faktual,6 pencemaran lingkungan dan
konseptual, prosedural, dan dampaknya bagi ekosistem.
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora
dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam 4.8 Membuat tulisan tentang
ranah konkret dan ranah abstrak terkait gagasan penyelesaian masalah
pengembangan dari yang dipelajari di pencemaran di lingkungannya
sekolah secara mandiri, bertinda secara berdasarkan hasil pengamatan.
efektif dan kreatif, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
(Sumber: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2013)

Materi Pencemaran Lingkungan adalah salah satu materi pada mata


pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk siswa kelas VII SMP/MTs.
Pencemaran lingkungan adalah terganggunya lingkungan oleh suatu zat yang
kadarnya melebihi batas normal atau diambang batas, berada pada waktu yang
tidak tepat dan tidak semestinya. Hal ini dapat diartikan bahwa pencemaran
lingkungan adalah masuknya bahan-bahan pencemar ke dalam lingkungan alami
yang dapat mengakibatkan perubahan yang merusak alam. Zat yang
mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Jenis-jenis pencemaran lingkungan
dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya terbagi menjadi tiga macam, yaitu
pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah.

a. Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi pada air yang dikotori oleh zat yang tidak
seharusnya ada. Zat pencemar membuat kualitas air menjadi menurun. Penurunan
kualitas air ditandai dengan perubahan air adanya bau, rasa, dan warna pada air.
Berbagai faktor yang menyebabkan pencemaran
7 air diantaranya, limbah rumah
tangga berupa bahan organik misalnya, sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air
buangan atau kotoran hewan dan manusia, apabila terjadi banjir akan dialirkan ke
sungai dan menuju ke laut dan mengakibatkan bahan pencemar, atau bahan
anorganik misalnya plastik, alumunium, sisa sabun yang dibuang di perairan, dan
botol. Limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai, kanal, dan selokan akan
menyebabkan air menjadi kotor, dangkal, tersumbat sehingga menyebabkan banjir
Limbah pertanian dihasilkan oleh kegiatan pertanian misalnya penggunaan pupuk
dan pestisida kimia. Limbah industri mengandung zat kimia yang menimbulkan
pencemaran air, mengandung logam-logam berat mencemari perairan dan
berbahaya bagi makhluk hidup apabila masuk ke dalam tubuh (Lutfi, 2004).
b. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah suatu kondisi udara yang mengandung
senyawa-senyawa kimia atau subtansi fisik maupun biologi dalam jumlah yang
memberikan dampak buruk bagi makhluk hidup serta merusak keindahan dan
kenyamanan alam. Berbagai pencemaran udara dibedakan menjadi pencemaran
udara primer dan sekunder. Pencemaran primer disebabkan langsung dari sumber
pencemar. Contohnya peningkatan kadar karbon dioksida yang disebabkan oleh
aktivitas pembakaran oleh manusia. pencemaran udara sekunder terjadi
disebabkan oleh reaksi antara substansi-substansi pencemaran udara primer yang
terjadi di atmostfer. Misalnya, pembentukan ozon yang terjadi dari reaksi kimia
partikel-partikel yang mengandung oksigen di udara. Berbagai faktor yang
menyebabkan pencemaran udara yaitu, aktivitas alam yang dapat menyebabkan
pencemaran udara diantaranya kotoran-kotoran yang dihasilkan oleh hewan ternak
mengandung senyawa metana yang dapat meningkatkan suhu bumi dan akibatnya
terjadi pemanasan global. Selain itu, bencana alam seperti meletusnya gunung
berapi menghasilkan abu vulkanik yang mencemari udara dan berbahaya bagi
kesehatan makhluk hidup. Kebakaran hutan menghasilkan karbon dioksida dalam
jumlah banyak dan mencemari udara. Faktor penyebab pencemaran udara akibat
aktivitas manusia diantaranya pembakaran sampah, asap-asap industri, asap
rokok, senyawa kimia buangan seperti CFC, asap kendaraan bermotor, dan lain-
lain.
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah terdapat bahan kimia di dalam tanah oleh
buatan manusia yang merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah dapat
diakibatkan oleh aktivitas pembuangan sampah yang tidak dikelola dengan baik,
kebocoran limbah cair dari industri dan rumah sakit, serta tumpahan minyak, zat
kimia dan limbah. Apabila tanah telah tercemar oleh suatu polutan, maka polutan
tersebut akan mengendap dalam tanah sebagai zat yang beracun. Faktor yang
menyebabkan pencemaran tanah yaitu, sampah-sampah plastik yang sukar hancur,
botol, karet sintetis, pecahan kaca, dan kaleng, deterjen yang bersifat non
biodegradable (secara alami sulit diuraikan), zat kimia dan buangan pertanian,
misalnya insektisida (Retno, 2018).
C. Penanaman Karakter Peduli Lingkungan pada Materi Pencemaran
Lingkungan melalui Modul Pembelajaran IPA Berbasis SETS
Pembelajaran IPA bervisi SETS pada Materi Pencemaran Lingkungan
untuk menanamkan nilai-nilai karakter siswa ditunjukkan pada Gambar 1. berikut:

Gambar 1. Peta Konsep Penanaman Karakter Peduli Lingkungan melalui


Modul IPA bervisi SETS pada Materi Pencemaran Lingkungan

MATERI
PENCEMARAN
LINGKUNGAN

Factual,
konseptual Permasalahan Solusi

SCIENCE ENVIRONMENT SOCIETY

Modul IPA Berbasis


SETS

Pemanfaatan limbah plastic KARAKTER


menjadi eco-brick PEDULI
LINGKUNGAN

Technology

Berdasarkan Gambar 1., modul IPA berbasis SETS diterapkan pada kegiatan
pembelajaran materi Pencemaran Lingkungan untuk membantu siswa dalam
mencapai kompetensi dasar materi yakni Menganalisis terjadinya pencemaran
lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem. Integrasi pembelajaran SETS dengan
menggunakan modul IPA berbasis SETS berupa kegiatan pemanfaatan limbah
plastik yang berada di lingkungan sekitar sekolah menjadi eco-brick yang

10
kemudian dapat dimanfaatkan menjadi barang yang lebih bermanfaat. Melalui
pengetahuan sains yang dimiliki siswa, siswa diharapkan mampu mengidentifikasi
permasalahan lingkungan yaitu pencemaran lingkungan baik darat, air, maupun
udara. Ditinjau dari aspek teknologi, siswa diharapkan untuk mampu mengatasi
dampak pencemaran dengan cara mengolah limbah pada kondisi lingkungan yang
tercemar menjadi barang bernilai dan berdaya guna. Pemanfaatan sains dan
teknologi tersebut akan memberi dampak secara signifikan pada lingkungan
(environment) karena terjadinya pengurangan limbah pada lingkungan yang
tercemar. Sedangkan bagi masyarakat (society), proses pengubahan limbah
menjadi produk yang lebih bernilai dapat digunakan untuk meningkatkan
keterampilan dan memberikan lingkungan yang lebih bersih.
Pembelajaran IPA bervisi SETS dengan modul dapat disajikan sesuai
dengan karakteristik pendekatan SETS yaitu: 1) identifikasi permasalahan yang
ada di sekitar lingkungan siswa, 2) penggunaan narasumber dan atau sumber
lainnya untuk memperoleh informasi dalam rangka memecahkan permasalahan
lingkungan, 3) keterlibatan siswa secara aktif untuk memecahkan permasalahan,
4) pemusatan pada sains dan teknologi untuk memecahkan masalah, 5) pandangan
mengenai sains sebagai konten lebih dari sekedar konsep-konsep tekstual, 6)
penekanan keterampilan proses sains siswa untuk pemecahan masalah, 7)
pemberian kesempatan kepada siswa untuk berperan dalam masyarakat, dan 8)
pelaksanaan kemandirian bagi siswa untuk belajar memecahkan permasalahan.
Modul IPA berbasis SETS pada materi Pencemaran Lingkungan
menyajikan cara memahami konsep-konsep materi melalui permasalahan
pencemaran lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Identifikasi adanya
pencemaran lingkungan dalam kehidupan sehari-hari pada modul ditunjukkan
pada Gambar 2

11
Gambar 2. Fitur pada Modul untuk Identifikasi Perbedaan Lingkungan Bersih
dan Lingkungan Tercemar

Gambar tersebut mengarahkan siswa untuk membedakan antara lingkungan dan


tercemar, sehingga siswa harus paham indikator pencemaran lingkungan. Selain
memahami indikatornya, siswa juga diminta untuk mengidentifikasi zat pencemar
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.

12
Gambar 3. Fitur pada Modul untuk Identifikasi Zat Pencemar di Lingkungan

Dari kegiatan identifikasi zat pencemar, siswa diarahkan untuk mencari


narasumber dan atau sumber lainnya untuk memperoleh informasi dalam rangka
memecahkan permasalahan lingkungan.
Selanjutnya, setelah mengidentifikasi adanya permasalahan lingkungan
siswa juga diminta untuk menganalisis dampaknya seperti ditunjukkan pada
Gambar 4.

13
Gambar 4. Fitur pada Modul untuk Menganalisis Dampak dan Upaya
Penanggulangan Pencemaran Lingkungan

Dalam hal ini, siswa mempelajari konsep-konsep pencemaran lingkungan bukan


hanya sebagai konsep yang sifatnya tekstual namun juga kontekstual sesuai
permasalahan yang ada. Setelah menganalisis dampak dan upaya dari pencemaran
lingkungan, siswa kemudian diajarkan untuk memanfaatkan limbah dari
pencemaran lingkungan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.
Salah satu kegiatan dalam modul IPA berbasis SETS yang mengarahkan
kepada siswa untuk memecahkan masalah pencemaran lingkungan adalah
pembuatan eco-brick dari sampah atau limbah pencemaran yang ada di
lingkungan sekolah dan rumah seperti ditunjukkan pada Gambar 5.

14
Gambar 5. Fitur pada Modul untuk Mengajak Siswa Membuat Eco-brick dari
Limbah Sampah

Eco-brick berasal dari dua kata yaitu ecology dan brick yang berarti bata ramah
lingkungan. Penyebutan bata disebabkan karena produk tersebut dapat digunakan
sebagai bata alternatif dalam mendirikan bangunan. Eco-brick digunakan sebagai
pengganti bata yang lebih efisien dan ramah lingkungan serta dapat mengurangi
sampah plastic yang ada di lingkungan. Pembuatan eco-brick dari limbah sampah
melibatkan siswa secara aktif untuk memecahkan permasalahan yaitu pencemaran
lingkungan. Kegiatan tersebut selain dapat mengurangi volume sampah di
lingkungan, juga bermanfaat karena menghasilkan produk yang bernilai dan
berdaya guna.
Pembuatan eco-brick dari limbah sampah juga memacu siswa
menggunakan sains dan teknologi untuk memecahkan masalah seperti
ditunjukkan pada Gambar 6.

15
Gambar 6. Teknik Pembuatan Eco-brick

Berdasarkan Gambar 6 tersebut, pembuatan eco-brick memanfaatkan teknologi


yang sangat sederhana untuk mengubah limbah yang krang bermanfaat menjadi
produk yang lebih bermanfaat. Pembuatan eco-brick juga memperkuat
keterampilan proses sains siswa untuk pemecahan masalah.
Produk yang dihasilkan dari kegiatan pembuatan Eco-Brick dari Limbah
Sampah sebagai contoh ditunjukkan pada Gambar 7.

16
Gambar 7. Pemanfaatan Eco-brick

Berdasarkan Gambar 7 tersebut, eco-brick selain dapat dimanfaatkan sendiri oleh


siswa juga dapat digunakan untuk menghasilkan produk yang bermanfaat untuk
masyarakat sehingga kegiatan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berperan dalam masyarakat dan kemandirian bagi siswa untuk belajar
memecahkan permasalahan lingkungan.

17
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran materi Pencemaran Lingkungan menggunakan modul
IPA berbasis SETS memberikan kegiatan belajar berupa pemanfaatan limbah
sampah menjadi eco-brick. Kegiatan belajar tersebut membantu guru untuk
menanamkan karakter peduli lingkungan yang memiliki indikator-indikator
berupa merencanakan dan melaksanakan berbagai kegiatan pencegahan
kerusakan lingkungan, pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian
lingkungan, pembiasaan hemat energi, membangun saluran pembuangan air
limbah dengan baik, penanganan limbah hasil praktik, memprogramkan
bersih lingkungan, dan memelihara lingkungan sekolah.

B. Saran
Guru sebaiknya menanamkan nilai-nilai karakter selain karakter
Peduli Lingkungan dengan memanfaatkan penggunaan bahan ajar dan atau
media pembelajaran lainnya berbasis Science Environment Technology and
Society (SETS). Selain itu, penanaman nilai-nilai karakter juga dapat
dilakukan dengan melakukan pendekatan pembelajaran lain yang dilakukan
melalui penggunaan bahan ajar atau media pembelajaran.

18
DAFTAR RUJUKAN

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan dan


Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. (2013). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ditasari, R., Peniati, E., dan Kasmui. Pengembangan Modul Pembelajaran IPA
Terpadu Berpendekatan Keterampilan Proses Pada Tema Dampak Limbah
Rumah Tangga Terhadap Lingkungan Untuk SMP Kelas VIII. Unnes
Science Education Journal (2018) Vol 2, No. 2: 329-336.
Hariyani. M. Pengembangan Modul Biologi Berbasis SETS (Science Environment
Technology and Society) pada Materi Pencemaran Lingkungan untuk
Memberdayaka Berpikir Kritis Siswa Kelas VII SMP/ MTs. (2018).
Skripsi. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Khasanah, N. “Science Environment Technology and Society (SETS) sebagai
Pendekatan Pembelajaran IPA Modern pada Kurikulum 2013, Prosiding
Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam
(2015): 271-277.
Listyono. “Pendidikan Karakter dan Pendekatan Science Environment Technology
and Society (SETS) dalam Perencanaan Pembelajaran Sains”, Jurnal
Phenomenon (2019) Vol. 2 No. 1: 95-107.
Lutfi, A. Pencemaran Lingkungan. (2004) Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Mahita, R. F. Upaya Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Peserta Didik
pada Pembelajaran IPA Bervisi SETS (Science Environment Technology
and Society) di Kelas V SD Negeri 2 Klewor Kemusu Tahun Pelajaran
2017/2018. (2018). Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Majdi, M., Soetisna, U., dan Wahidin. “Pengembangan Modul Biotesitik
Pencemaran Lingkungan untuk Meningkatkan Nilai Karakter Religius dan
Peduli Lingkungan”, Edubiologica (2019) Vol. 7 No. 1: 24-30.

19
Muchtar, A.D., dan Suryani, A. “Pendidikan Karakter Menurut Kemendikbud
(Telaah Pemikiran atas Kemendikbud)”, Jurnal Pendidikan 2019 Vol. 3
No. 2: 50-57.
Novitasari, E, Masykuri, M., dan Aminah, N., S. Pengembangan Modul
Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing Tema Matahari
Sebagai Sumber Energi Alternatif Di Kelas VII SMP/MTs. Jurnal Inkuiri
(2016) Vol 5, No. 1: 112-121.
Retno, R. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Sukoharjo: Hasan
Pratama, (2018), 42.
Serafín, Č. dkk. “Inquiry-Based Instruction in The Context of Constructivism”.
Procedia - Social and Behavioral Sciences (2014) vol. 186: 592 – 599.
Sugiyono, T., Sulistiyorini, S., dan Rusilowati, A. , “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran IPA Bervisi SETS dengan Metode Outdoor Learning untuk
Menanamkan Nilai Karakter Bangsa”, Journal of Primary Education
(2017) Vol. 6 No. 1: 8-20.

20
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

SERTIFIKAT
Nomor: B.141/Un.22/3/PP.00.9/03/2022
diberikan kepada:
LAILY YUNITA SUSANTI, S. Pd., M. Si.
sebagai
PEMATERI
Dalam diskusi periodik dosen dengan judul:
“ Science, Environment, Technology and Society (SETS) Learning Module
Penanaman Karakter Peduli Lingkungan melalui Bahan Ajar IPA ”
Yang diselenggarakan oleh Jurusan Pendidikan Sains Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Mengetahui, Jember, 8 Maret 2022


Dekan FTIK Ketua Jurusan Pendidikan Sains

Prof. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I. Dr. Indah Wahyuni, M.Pd.


NIP 19640511 199903 2 001 NIP 19800306 201101 2 009

Anda mungkin juga menyukai