Oleh :
Elza Seprina
21179003
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL...................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................iv
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah..............................................................................................6
C. Pembatasan Masalah.............................................................................................6
D. Rumusan Masalah.................................................................................................7
E. Tujuan Penelitian...................................................................................................7
F. Manfaat Penelitian.................................................................................................8
BAB II KAJIAN TEORI,PENELITIAN RELEVAN,KERANGKA
KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS.........................................................................9
A. Kajian Teori............................................................................................................9
B. Penelitian Yang Relevan....................................................................................23
C. Kerangka Konseptual..........................................................................................26
D. Hipotesis Penelitian.............................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................29
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................29
B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................................29
C. Populasi dan Sampel Penelitian.........................................................................30
D. Variabel dan Data................................................................................................31
E. Definisi Operasional............................................................................................32
F. Rancangan Penelitian..........................................................................................34
G. Teknik Pengumpulan Data....................................................................................38
H. Instrumen Penelitian.............................................................................................38
I. Teknik Analisis Data..............................................................................................44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................iv
A. Deskripsi Objek Penelitian...................................................................................1
B. Uji Persyaratan Analisis.......................................................................................6
i
1
C. Pengujian Hipotesis...............................................................................................6
D. Pembahasan Hasil Penelitian...............................................................................7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49
ii
1
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Rata-rata nilai UAS siswa MTsN 5 Agam tahun pelajar 2022/2023......3
iii
1
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan salah satu faktor utama dalam pembentukan kualitas yang lebih
belajar mengajar, yaitu proses interaksi antara guru dan siswa (Zuhra et al.,
1
1
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
2
Undang-undang Standar Pendidikan Nasional ini menjadi dasar untuk
yang harus dicapai oleh siswa. Dalam bentuk nyata keberhasilan tersebut
diukur dalam bentuk evaluasi secara kontiniu, seperti ulangan harian, ujian
IPS yaitu proses pembelajaran belum dapat menghasilkan nilai yang baik
dalam artian masih banyak siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimal (KKM) di kelas VII yang ditetapkan sekolah sebesar 75. Berikut
nilai UAS siswa kelas VII MTsN 5 Agam tahun pelajaraan 2022/2023.
11
1
Tabel 1. 1 Rata-rata nilai UAS siswa MTsN 5 Agam tahun pelajar 2022/2023
Dari tabel 1.1 terlihat bahwa nilai rata-rata UAS IPS siswa kelas VII
KKM. Kondisi seperti terlihat dari tabel di atas tentu saja banyak faktor
sarana dan fasilitas, serta sumber belajar yang digunakan oleh guru. Untuk
potensi siswa dimana model belajar harus dititik beratkan pada kegiatan
12
1
dipengaruhi oleh faktor motivasi belajar siswa yang relatif rendah. Dengan
dengan baik dan mengulangi pelajar di rumah. Tetapi jik siswa tidak
memiliki motivasi yang tinggi maka akan menyebabkan siswa akan malas
konsep yang diberikan kepada peserta didik untuk berperan aktif (Putranta,
membantu proses berpikir peserta didik. Salah satu model yang ditawarkan
dapat menjadikan pendidik dalam mengajar akan lebih mudah (Pawari et al.,
13
1
2020), karena dapat menciptakan suasana belajar yang lebih aktif, sehingga
Pertama, Tahap orientasi. Pada tahap ini guru berusaha untuk memusatkan
masalah.
14
1
dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain misalnya IPS, PKn, dll.
gambar atau video yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.,
diatas maka model pembelajaran CLIS dianggap bisa untuk diterapkan pada
pembelajaran IPS di kelas VIII SMP Negeri 1 Buay Pemuka Peliung baik
dari faktor pendidik maupun dari faktor peserta didik. Dari faktor pendidik
15
1
dokumentasi nilai harian peserta didik kelas VIII-2 yang menunjukkan dari
B. Identifikasi Masalah
16
1
tugas.
pelajaran IPS
dan hanya berperan sebagai penerima informasi. Hal ini dapat terlihat
pembelajaran IPS
C. Pembatasan Masalah
yang paling sesuai dengan fenomena yang penulis amati adalah faktor
karena itu penulis mencoba membatasi penelitian ini pada Pengaruh Model
17
1
D. Rumusan Masalah
1. Apakah hasil belajar IPS siswa yang diajarkan dengan model CLIS
konvensional?
2. Apakah hasil belajar IPS siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang memiliki motivasi
belajar rendah?
E. Tujuan Penelitian
mengungkapkan:
pelajaran IPS.
hasil belajar siswa yang motivasi belajar rendah pada mata pelajaran
IPS.
18
1
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru, melalui hasil belajar yang didapat akan dijadikan acuan
19
1
BAB II
KAJIAN TEORI, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA KONSEPTUAL
DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
Malmia et al., 2019). Ini biasanya mewakili sisi kognitif dari hasil kursus,
tingkah laku tertentu, baik yang dapat diamati maupun yang tidak sebagai
et al., 2019; Mahajan & Singh, 2017). Perubahan perilaku yang disini ada
20
1
tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif (sikap) dan psikomotorik
laku dalam diri siswa yang mencangkup 3 aspek yaitu aspek kognitif
Peristiwa belajar yang terjadi pada diri siswa dapat diamati dari
tentu peristiwa belajar terjadi pada tiap individu siswa. Menurut Rifa‟i
dalam belajar, baik faktor dari dalam diri (intern) maupun faktor dari luar
21
1
proses, dan hasil belajar. Kondisi fisik seseorang seperti kesehatan organ
warna akan mengalami kesulitan dalam belajar melukis atau belajar yang
22
1
hasil belajar. Saat siswa akan mempelajari materi belajar yang memiliki
pengurangan.
Selain itu, tempat belajar yang kurang memenuhi syarat, iklim atau
cuaca yang panas dan menyengat, serta suasana lingkungan bising akan
1) Mengingat
23
1
2) Memahami
3) Menerapkan
atau simulasi.
4) Menganalisis
24
1
5) Mengevaluasi
6) Menciptakan
produk. Proses ini adalah fungsi mental yang paling sulit dalam
taksonomi baru.
dan afektif (Susanto et al., 2020). Ranah afektif meliputi (1) menerima,
25
1
atau stimulus tertentu. Peserta didik tidak hanya mau menerima nilai
itu baik atau buruk. Hal ini dapat dicontohkan dengan bersikap jujur
serta pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki. Hal ini dapat
dan afektif karena lebih menonjol, namun penilaian hasil belajar dalam
diteliti.
tidak dapat dilihat dari nilai yang diperolehnya baik berupa angka
26
1
ataupun huruf yang terdapat pada rapornya. Oleh karena itu, untuk
2. Motivasi Belajar
Belajar tidak akan terjadi tanpa ada kemauan dari individu untuk
tindakan.
27
1
untuk bertingkah laku”. Mc. Donald (1987) dalam Hamalik (2009: 158)
tujuan.
sebagai daya penggerak yang telah aktif pada saatsaat tertentu, terutama
28
1
diantaranya teori Maslow, teori Hull dan teori Tujuan (goal) . Adapun
1) Teori Maslow
tertentu, mereka ingin bergeser ke tingkat yang lebih tinggi (Uno 2011:
29
1
2) Teori Hull
30
1
dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yaitu tujuan.
unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan merupakan pemberi arah
timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga
3. Model-Model Pembelajaran
siswa yang diajari oleh guru. Adanya model pembelajaran guru dapat
31
1
ditetapkan.
sangat dipengaruhi oleh sifat materi yang akan digunakan, dan juga
tersebut serta tngkat kemampuan yang dimiliki perta didik. Begitu pula,
32
1
Driver pada tahun 1988. Driver berpendapat bahwa proses belajar anak
science.
33
1
bukan hanya pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada
banyak pengetahuan dari luar sekolah. Oleh karena itu, setiap siswa akan
sebagai berikut:
pembentukan makna oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar
yang terus berlanjut. Jadi siswa memiliki tanggung jawab akhir atas
34
1
b. Pentingnya Konteks
35
1
sendiri.
36
1
37
1
pembelajaran.
38
1
sebagai berikut:
untuk menuliskan apa saja yang mereka ketahui tentang topik yang
yang diajukan oleh guru. Bagi guru tahapan ini merupakan upaya
39
1
40
1
lingkungan.
Konsepsi yang telah diperoleh siswa perlu diberi umpan balik oleh
sebagai berikut:
41
1
hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIII A dan VIII B di SMP
Konvensional.
42
1
Science) pada materi perpindahan kalor siswa kelas VII SMP Negeri
%.
43
1
rata-rata kelas yang menggunakan model CLIS adalah 76,25 dan kelas
thitung 1,8524 > ttabel 1,67356 pada taraf signifikansi 0,05. Dengan
IV SD.
C. Kerangka Konseptual
terjadi di dalam kelas. Namun hal ini bukan berarti proses pembelajaran
44
1
45
1
Proses Pembelajaran
Kelas Eksperimen
\ (Model Proses Kelas Kontrol (Model
Pembelajaran pembelajaran Pembelajaran
CLIS) Konvensional)
Motivasi Motivasi
Hasil Belajar
D. Hipotesis Penelitian
H0 : µA1 = µA2
H1 : µA1 ≠ µA2
46
1
signifikan lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang motivasi
belajarnya rendah.
motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
di MTsN 5 Agam.
Keterangan :
pembelajaran konvensional
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
peneliti.
Januari tahun 2023 sesuai dengan urutan materi dan silabus. Penelitian
48
49
50
1. Populasi
generalisasi terdiri dari objek dan subjek yang menjadi karakteristik dan
ini adalah siswa MTsN 5 Agam kelas VII tahun pelajaran 2022/2023.
Untuk itu dapat diajikan data populasi dalam penelitian pada tabel 3.1
berikut ini:
2. Sampel
populasi (wakil dari populasi atau sebagian dari populasi) yang akan di
hampir sama. Sehingga sebagai sampel adalah siswa kelas VII.C sebagai
Agam.
1. Variabel Penilitian
hal atau sesuatu yang akan menjadi objek peengamatan dalam pnelitian.
sebagai berikut :
perlakuan.
Dalam penelitian ini data yang didapat berupa data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data berupa angka yang dapat diolah dan dianalisis
adalah:
a. Hasil Belajar
Hasil Belajar disini adalah hasil akhir setelah melaksanakan tes hasil
belajar. Tes ang dilakukan adalah tes mata pelajaran IPS berupa
b. Motivasi belajar
E. Definisi Operasional
2) Model konvensional
yang biasa disebut juga dengan teacher center yang diterapkan pada
3) Motivasi Belajar
VII.C dan kelas VII.F MTsN 5 Agam yang mendorong siswa aktif
siswa pada tujuan yang ingin dicapai yang dipengaruhi oleh kegiatan
4) Hasil Belajar
dan posttest guna mendapatkan data hasil belajar berupa nilai tes.
F. Rancangan Penelitian
1. Desain Penelitian
Pembelajaran CLIS pada siswa kelas VII MTsN 5 Agam. Adapun desain
Hasil
No Kelompok Perlakuan
Belajar
1 Kelas Eksperimen X1 T1
2 Kelas Kontrol X0 T1
Keterangan:
X1 : Perlakuan dengan menggunakan model Children Learning in
Science (CLIS)
X0 : Perlakuan dengan menggunakan model konvensional
A1B1 = Rata-rata hasil belajar dengan menggunakan model CLIS pada siswa
A1B2 = Rata-rata hasil belajar dengan menggunakan model CLIS pada siswa
2. Desain perlakuan
pencapaian hasil belajar dilakukan tes pada kedua kelas yaitu kelas
sama, soal tes secara umum desain perlakuan yang dirancang untuk
1. Pendahuluan 1. Pendahuluan
a. Salam pembuka, absensi siswa a. Salam pembuka, absensi
dan pengelolaan kelas siswa dan pengelolaan kelas
b. Pemberian apersepsi dan b. Pemberian apersepsi dan
motivasi pada siswa dengan motivasi pada siswa
memberikan beberapa c. Menyampaikan judul dan
pertanyaan tujuan pembelajaran
c. Menyampaikan judul dan
tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti 2. Kegiatan inti
a. Orientasi, guru menyajikan a. guru menjelaskan tujuan
masalah nyata melalui vidio pembelajaran
atau gambar. b. Guru menjelaskan pengertian
b. Pemunculan gagasan, guru materi pelajaran
mengajukan pertanyaan- c. Siswa menyimak dan
pertanyaan. memperhatikan
c. Pengungkapan dan Pertukaran d. Dengan metoda tanya jawab
Gagasan,guru memimpin siswa guru memberi contoh soal
berdiskusi menjawab e. Siswa mencatat contoh soal
pertanyaan dan jawaban yang diberikan
d. Pembukaan Pada Situasi oleh guru
Konflik, Mengamati dan f. Guru memberikan latihan
membimbing kegiatan siswa melalui LKS
mencari pengertian ilmiah dan g. Siswa bersama guru
perbedaan konsep awal. menjawab soal-soal latihan
e. Konstruksi gagasan baru dan pada LKS
evaluasi.
f. Penerapan gagasan.
g. Pemantapan gagasan.
3. Penutup 3. Penutup
a. Guru bersama siswa a. Guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang menyimpulkan materi yang
telah dipelajari telah dipelajari
b. Guru memberikan penjelasan b. Guru melakukan evaluasi
untuk minggu depan secara klasikal
c. Guru menutup pelajaran c. Guru menyampaikan materi
bersama siswa dengan pelajaran untuk minggu
membaca hamdallah dan depan
mengucapkan salam d. Guru menutup pelajaran
bersama siswa dengan
membaca hamdallah dan
57
mengucapkan salam
G. Teknik Pengumpulan Data
data motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa. Data motivasi belajar
siswa diperoleh dari tes angket motivasi belajar yang diberikan pada akhir
dengan melakukan tes hasil belajar atau tes akhir setelah membahas materi
siswa.
H. Instrumen Penelitian
atau gejala sosial. Adapun alternatif jawaban yang digunaka dalam skala
Likert penelitian yaiu untuk pernyataan positif, Selalu (SL) yang diberi
58
skor 5, Sering (SR) yang diberi skor 4, Kadang-kadang KD) yang diberi
skor 3, jarang (JR) yang diberi skor 2 dan Tidak Pernah (TP) yang diberi
skor 1. Sedangkan untuk pernyataan neagtif, Selalu (SL) yang diberi skor
1, Sering (SR) yang diberi skor 2, Kadang-kadang (KD) yang diberi skor
3, Jarang (JR) yang diberi skor 4 dan Tidak Pernah (TP) yang diberi skor
Variabel indikator
a. Uji Validitas
atau kecil dari r tabel (untuk n = 32, r tabel = 0,349) maka nomor item
tersebut tidak valid dan sebaliknya bila nilainya positif atau besar dari
r tabel (untuk n = 30, r tabel = 0,349) maka nomor item tersebut valid,
Idris (2012:11).
b. Reliabilitas
sama. Dengan kata lain apakah hasil uji coba memberikan gambaran
mengatakan Jika nilai r Alpha nilainya negatif atau kecil dari r tabel
tes pada siswa kelas non sampel. Uji coba dilakukan untuk
tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran. Materi yang
a. Indeks kesukaran
mudah atau sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak selalu mudah
Ms. Excel. Selain itu untuk menentukan indeks kesukaran soal (TK)
Np
P=
N
61
mudah. Berdasarkan 30 soal yang diberikan pada siswa kelas uji coba,
kategori mudah, dan 6 soal dengan katori sukar yang dirangkum pada
Kategori
No. Nomor Soal
Soal
1 Sukar 4, 10, 12, 20, 23, 26
1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 13, 15, 16, 17, 19, 21, 22, 24,
2 Sedang
25, 27, 28, 29, 30
4 Mudah 2, 11, 14, 18
DP = PA-PB
Dimana:
(jelek sekali)
Sumber : Anas (2009:375)
Berdasarkan hasil analisis uji beda soal pada kelas uji coba terdapat
9 soal dengan daya beda kategori baik, 11 soal dengan kategori daya beda
c. Reliabilitas Tes
Tes yang tidak reliabel dengan sendirinya tidak valid. Uji reabilitas soal
dengan jumlah item (N) soal sebanyak 30 butir dinyatakan soal yang
digunakan reliabel.
a. Analisis Deskriptif
dilakukan untuk mengolah angket yang telah diisi oleh responden sebagai
berikukut:
dijawab)
F
P= X 100 %
N
Dimana :
N = jumlah sampel
4) Mean (Rata-rata)
fi . w
x=∑
fi
Dimana :
x = nilai rata-rata
w = weight
fi = Frekwensi
65
Kategori Pencapaian %
Sangat baik 90-100
Baik 80-89
Cukup 65-79
Kurang 55-64
Sangat kurang 0-54
Sumber : Syahron, 2009:87
b. Analisis induktif
a. Uji Normalitas
sedangkan jika nilai sig (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0,05
b. Uji Homogenitas
atau nilai probabilitas < 0,05 maka varian dari dua kelompok data
probabilitas > 0,05 maka varian dari dua kelompok data sama.
Uji Tukey digunakan untuk melibat efek interaksi yang lebih baik.
- Jika Ftabel besar dari pada Fhitung (Ftabel > Fhitung) maka kita akan
- Jika Ftabel lebih kecil dari pada Fhitung (Ftabel<Fhitung) maka kita akan
dengan kata lain siswa yang diajar dengan model pembelajaran CLIS
secara signifikan berbeda dari hasil belajar siswa yang diajar dengan
H0: µB1 = µB2 Hasil belajar ekonomi siswa yang memiliki motivasi
kualo banda mua Tiku, Kec. Tanjung Mutiara, Kab. Agam, Sumatera Barat,
Indonesia. Sekolah ini didirikan pada tahun 1982 dengan nama MTsN
Lubuk Basung, dan kemudian pada tahun 2000, nama sekolah diubah
69
70
11 Daerah Nagari
12 Status Negeri
13 Status Akreditasi A
14 Tahun Berdiri 1982
15 Kegiatan belajar mengajar Pagi
16 Status bangunan madrasah Pemerintah
17 Luas tanah madrasah 10.000 m2
a. Yang sudah bersertifikat 9.332 m2
b. Yang belum bersertifikat 668 m2
18 No sertifikat tanah No. 85/1994 dan No.00255/Tiku
selatan/2015
19 Luas bangunan madrasah 3.639 m2
20 Jumlah rombangan belajar 22 rombel
21 Terletak di lintasan Kecamatan
22 Organisasi penyelenggara Pemerintah
Sumber : data MTsN 5 Agam tahun 2022
syariat.
Islam.
71
dan Teknologi
hidup.
lokal
b. Tahfizh Qur’an
c. Forum Annisa’
72
4. Fasilitas Kelas
a) Ruang kelas
c) Papan tulis
oleh motivasi belajar tinggi dan rendah adalah desain penelitian yang
masing dua level. Dalam desain ini, setiap subjek atau partisipan akan
Tujuan dari desain faktorial 2x2 ini adalah untuk melihat pengaruh
terhadap variabel yang diamati. Dalam kasus ini, variabel yang diamati
dapat berupa prestasi belajar siswa, motivasi belajar, atau keterlibatan siswa
Alat dan bahan penelitian eksperimen semu faktorial desain 2x2 pada
yang dipengaruhi oleh motivasi belajar tinggi dan rendah dapat terdiri dari
adalah:
7 di MTsN 5 Agam yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas 7.F sebagai
2. Alat pengukur: Alat pengukur dapat berupa tes dan kuesioner. Tes
3. Materi ajar: Materi ajar yang digunakan dalam penelitian ini sama
untuk kedua kelas, yaitu materi ajar Kelangkaan dan Kebutuhan kelas
modul, dan presentasi power point. Media ini digunakan dalam proses
a) Prosedur penelitian
dalam penelitian. Pada kasus ini, subjek penelitian adalah siswa kelas
7 di MTsN 5 Agam, yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas 7.F sebagai
yaitu:
motivasi tinggi
motivasi rendah
75
belajar.
rata-rata yang lebih tinggi dari nilai tengah atau median dapat
rendah dari nilai tengah atau median dapat dianggap sebagai motivasi
diperoleh dari tes soal IPS. Selain itu, diambil juga data terhadap
dari kuesioner.
C. Implementasi Penelitian
Kelas Eksperimen
1. Pertemuan Pertama
dengan guru memberikan pre test. Pre test ini dilakukan dengan
dijawab oleh semua peserta didik lalu guru mengabsen peserta didik
antara konsep awal mereka dengan konsep ilmiah yang ada dalam
pertemuan selanjutnya.
2. Pertemuan kedua
sampai pukul 14.00. Pada pertemuan kedua, pada saat proses belajar
pada buku teks pelajaran dan terdapat perbedaan antara konsep awal
mereka dengan konsep ilmiah yang ada dalam buku teks. Kemudian
ilmiah tersebut.
80
3. Pertemuan ke tiga
sampai pukul 08.55. Pada pertemuan ketiga, pada saat proses belajar
4. Pertemuan ke empat
melakukan tes akhir pada siswa berupa post test selama 35 menit.
Pada saat ujian berlangsung kondisi kelas sangat tenang dan siswa
1. Pertemuan Pertama
dengan guru memberikan pre test. Pre test ini dilakukan dengan
sikap disiplin dan menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
2. Pertemuan Kedua
membaca salam yang dijawab oleh semua peserta didik lalu guru
3. Pertemuan Ketiga
membaca salam yang dijawab oleh semua peserta didik lalu guru
4. Pertemuan Keempat
jam yang sama, yaitu pada hari Rabu tanggal 15 Februari 2023, jam
yang dijawab oleh semua peserta didik lalu guru mengabsen peserta
melakukan tes akhir pada siswa berupa post test selama 35 menit.
85
Penelitian ini dilakukan pada dua kelas di yang tediri atas kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Adapun kelas eksperimen pada penelitian ini
kelas kontrol pada penelitian ini berjumlah 32 orang siswa yang berasal dari
kelas 7.F di MTsN 5 Agam. Pada dua kelas diberikan pretes sebelum
belajar siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan baik di kelas eksperimen
NILAI
No. Nama Siswa
Pre-Test Post-Test
1 DZAKY HIBRIZY 57 57
2 AGUNG RAMADHAN.S 50 60
3 AIRA YULIANI 70 53
4 DENIS KURNIAWAN 77 80
5 RIAN 53 57
6 MUHAMMAD ROHID ADIB ZAKI 47 70
7 LUKHIANA DHIRA OKTAVIA 50 50
8 M. HASAN SADIKIN 70 63
9 NURUL AZURA 50 70
10 FACHRI MUFID 50 73
11 MUHAMMAD RANGGA AZHAR 63 63
12 DWI FANESHA MEISI 47 57
13 NUR DIANA 40 77
14 RAHIL SYAPUJI 53 63
15 MUHAMAD RAFFI 57 50
16 FADILA RIZKI ANANDA 57 53
17 HANAFI AKILA IBINDRA 60 77
18 MUHAMMAD ASSEGAF NOSA 70 50
19 WULANDARI 57 67
20 AUREL SARIFAHTUL JANNAH 63 53
21 DHIVAINY ZAHRATUL SITHA 40 77
22 PUTRA RAMADAN 57 67
23 AURA SYAMREN KYOTO 77 80
86
Nilai
No Nama Siswa
Pre-test Post-test
1 DAVI ANDRI PILIANG 73 70
2 ABDUL RAAFI SIDIQ 43 60
3 ADISTIYA LIRA PUTRI 80 90
4 M. FARIS ALNODI. E 40 77
5 OLIVIA PUTRI 57 73
6 M. RIZKI FAUZI 83 83
7 RAFA ADITYA FADLI 60 87
8 TASHIA AULIA FITRI 53 73
9 SAKTI KURNIAWAN 57 80
10 FHADHILA RAHMAN 57 73
11 IBNU SALIM 50 80
12 NADINDA 50 73
13 INTAN NATASYA WINDI 70 83
14 MUHAMMAD OUREL ARRAHMAN 47 73
15 USNA WATI 63 77
16 IQBAL WIRA FERNANDA 57 73
17 KAHNISA AFRIANI 70 87
18 ELLY SYAFIRA 87 83
19 MUHAMMAD BAYU SAPUTRA 30 80
20 ADITYA ATTARIQ EFFENDI 63 67
21 UMUL MAQHFIRAH 57 77
22 WILZA DESPIA 60 77
23 ALFHARIDNO 60 57
24 RADIT FEBRIAN EFENDI 50 80
25 SELMA DIANI PUTRI 67 70
26 AL HAMAD ALIF 60 63
27 DANISA PUTRI 60 60
28 M. FAHRI 63 80
29 WIDIA HENDRA NINGSIH 63 77
87
30 M . RIZKI RAFANDI 80 83
31 AISYAH SUKMA. RAHMADANI 80 77
32 NABILA JULIANTI 57 77
RATA - RATA 61 76
Sumber : Data primer (2023)
pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol. Dimana pada kelas
(pretes) yaitu 58. Sedangkan setelah diberi perlakuan yang berbeda pada
kedua kelas dihasilkan perubahan nilai dimana pada kelas eksperimen rata-
rata nilai siswa setelah perlakuan (postes) yaitu 76 sedangkan pada kelas
kontrol nilai rata-rata siswa setelah perlakuan (postes) yaitu 65 lebih tinggi
meningkatkan hasil belajar siswa, dan hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol baik pada nilai pretes
maupun postes.
awal siswa pada kedua kelas sampel sebelum proses belajar mengajar
berlangsung. Soal pre test yang digunakan dalam penelitian ini sama
untuk kelas eksperimen yakni di kelas 7.C dan kelas kontrol yakni di
88
kelas 7.F. Nilai pretest siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Tabel 4. 3 Distribusi frekuensi hasil belajar pre test siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Frekuensi (Fo) Frekuensi (%) Keterangan
Kelas
KKM Eksperime Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Interval
n
30 – 38 75 1 0 3,125 0 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
39 – 47 75 3 5 9,375 15,625 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
48 – 56 75 4 7 12,5 21,875 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
57 – 65 75 15 12 46,875 37,5 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
66 – 74 75 4 4 12,5 12,5 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
75 – 83 75 4 4 12,5 12,5 Tuntas Tuntas
84 - 92 75 1 0 3,125 0 Tuntas Tuntas
Rata-rata 61 58
Modus 57 57
Median 60 57
Nilai Minimum 30 40
Nilai Maximum 87 77
Standar Deviasi 12,57047 10,65917
Rumus :
1. Jangkauan (Range)
= 30 – 87
= 57
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 64
= 6,96 ~ 7
P = R/K
= 57 / 7
89
= 8,14
Dari tabel tersebut pada kelas eksperimen nilai terendah yang diperoleh
siswa adalah 30 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 87,
Data hasil belajar siswa IPS kelas 7.C yang yang diberikan
siswa , skor tertinggi 87, skor terendah 57 dan rata-rata skor 76.
Sedangkan hasil belajar siswa siswa IPS kelas 7.F yang diberikan
terdiri dari 32 siswa , skor tertinggi 83, skor terendah 50 dan rata-rata
skor 65. Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas Eksperimen dan
Tabel 4. 3 Distribusi frekuensi hasil belajar post test siswa kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Frekuensi (Fo) Frekuensi (%) Keterangan
Kelas
KKM Eksperime Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Interval
n
50 – 56 75 0 6 0 18,75 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
57 – 63 75 4 9 12,5 28,125 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
64 – 70 75 3 10 9,375 31,25 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
71 – 77 75 13 4 40,625 12,5 Tuntas Tuntas
78 – 84 75 9 3 28,125 9,375 Tuntas Tuntas
85 – 91 75 3 0 9,375 0 Tuntas Tuntas
Rata-rata 76 65
Modus 77 67
Median 77 70
Nilai Minimum 57 50
Nilai Maximum 87 83
Standar deviasi 7,828931 9,305306
Rumus :
1. Jangkauan (Range)
= 50 – 87
= 37
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 64
= 6,96
P = R/K
= 37 / 7
91
=5
hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa kelas kontrol
nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 92, sedangkan pada kelas
kontrol nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50 dan nilai tertinggi
kelas kontrol.
antara nilai pre test dengan nilai post test yang diperoleh oleh kedua
perhitungan nilai pre test dan post test dapat diketahui bahwa terjadi
92
kelas kontrol. Hal ini terlihat dari nilai post test lebih tinggi dari nilai
pre test. Berdasarkan tabel ini, juga dapat dilihat rata-rata gain score
sedangkan rata-rata gain score hasil belajar siswa yang belajar dengan
Hal ini dapat dilihat bahwasannya nilai rata-rata gain lebih tinggi pada
Pada setiap kelas pada penelitian ini akan disajikan secara deskriptif
motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol pada mata pelajaran
konvensional diperoleh rata-rata (4,2), dimana skor tertinggi (225) dan nilai
tertinggi (229) dan skor terendah (180). Sedangkan hasil Total pencapaian
bawah ini :
belajar mahasiswa pada kelas kontrol yang diukur dari delapan indikator
termasuk dalam kategori baik yaitu sebesar 80,2. Jika dilihat berdasarkan
94
terendah.
termasuk kedalam kategori sangat baik. Hal ini ditunjukkan dari siswa kelas
sekelas, siswa juga merasa tertantang dengan tugas yang diberikan guru dan
berusaha mencari serta menyelesaikan soal – soal yang belum diajarkan oleh
dari usaha dalam menyelesaikan masalah berada pada kategori sangat baik.
capaian tertinggi kedua yaitu sebesar 85,1 termasuk kedalam kategori sangat
baik. Hal tersebut ditunjukkan dari siswa kelas kontrol yang merasa senang
belajar IPS karena metode mengarjar guru, selain itu siswa juga suka jika
guru memberikan tugas yang lebih bervariasi karena merasa tertantang dan
dilihat dari indikator cepat bosan pada tugas yang berulang-ulang berada
pada kategori baik yaitu sebesar 84,9. Hal tersebut menunjukkan bahwa
siswa kelas kontrol memiliki minat belajar yang baik dilihat dari siswa yang
pelajaran IPS dari berbagai sumber dan membaca buu atau sumber belajar
dengan tuntas walaupun memiliki kendala dan siswa juga merasa senang
jika guru hadir tepat waktu sehingga rata-rata motivasi belajar kelas kontrol
pada kategori baik sebesar 84,5. Hal tersebut menunjukkan siswa kelas
kontrol memiliki kemandirian belajar yang baik dilihat dari siswa yang
tetap lanjut belajar walaupun guru tidak masuk pada jam pembelajaran.
Siswa juga percaya diri dengan jawaban sendiri, mengerjakan LKS tanpa
disuruh guru dan memiliki jadwal belajar mandiri di rumah sehingga rata-
rata motivasi belajar siswa kelas kontrol dilihat dari kemandirian belajar
berada pada kategori baik sebesar 84,1. Hal tersebut menunjukkan siswa
mendapat kritikan dari orang lain yang berpedoman dari buku. Siswa juga
dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan juga mau
diskusi sehingga rata-rata motivasi belajar siswa kelas kontrol dilihat dari
pada ketgori baik sebesar 83,9. Hal tersebut menunjukkan siswa kelas
kontrol memiliki keuletan dalam belajar dilihat dari siswa yang tetap
belum dipahami. Siswa merasa tidak puas jika belum bisa mengerjakan
tugas IPS dan ketika menemukan soal yang sulit siswa teteap berusaha
kelas kontrol dilihat dari keuletas dalam belajar berada pada kategori baik.
Indikator tekun belajar siswa kelas kontrol yaitu sebesar 83,6 dengan
belajar siswa kelas kontrol dilihat dari ketekunan belajar berada pada
kategori baik.
tingkat capaian terendah siswa kelas kontrol yaitu sebesar 83,8 dengan
kategori baik. Hal tersebut menunjukkan keyakinan terhadap suatu hal siswa
kelas kontrol dilihat dari siswa yang mendapat nilai tinggi pada mata
pelajaran IPS dan tidak mudah terpengaruh oleh jawaban teman dalam
mengerjakan tugas. Siswa juga merasa tugas yang mereka kerjakan sudah
dari buku-buku IPS. Siswa merasa yakin dengan kemampuan yang dimiliki
belajar siswa kelas kontrol dilihat dari keyakinan terhadap suatu hal berada
baik yaitu sebesai 84,6. Jika dilihat berdasarkan data dapat diuraikan
baik. Hal ini ditunjukkan dari siswa kelas eksperimen yang gemar
merasa tertantang dengan tugas yang diberikan guru dan berusaha mencari
serta menyelesaikan soal – soal yang belum diajarkan oleh guru. Siswa juga
rata-rata motivasi belajar siswa kelas eksperimen dilihat dari usaha dalam
berada pada kategori baik sebesar 85,5. Hal tersebut menunjukkan siswa
kelas kontrol memiliki kemandirian belajar yang baik dilihat dari siswa
tetap lanjut belajar walaupun guru tidak masuk pada jam pembelajaran.
Siswa juga percaya diri dengan jawaban sendiri, mengerjakan LKS tanpa
disuruh guru dan memiliki jadwal belajar mandiri di rumah sehingga rata-
rata motivasi belajar siswa kelas eksperimen dilihat dari kemandirian belajar
yang berpedoman dari buku. Siswa juga dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru dan juga mau menerima saran / pendapat yang
99
pada ketgori baik sebesar 84,8. Hal tersebut menunjukkan siswa kelas
eksperimen memiliki keuletan dalam belajar dilihat dari siswa yang tetap
belum dipahami. Siswa merasa tidak puas jika belum bisa mengerjakan
tugas IPS dan ketika menemukan soal yang sulit siswa teteap berusaha
kelas eksperimen dilihat dari keuletas dalam belajar berada pada kategori
baik.
pada kategori baik yaitu sebesar 84,8. Hal tersebut menunjukkan bahwa
siswa kelas eksperimen memiliki minat belajar yang baik dilihat dari siswa
memperoleh materi pelajaran IPS dari berbagai sumber dan membaca buu
atau sumber belajar atas kemauan sendiri. Siswa juga berusaha untuk
juga merasa senang jika guru hadir tepat waktu sehingga rata-rata motivasi
100
belajar kelas eksperimen dilihat dari indikator minat belajar berada pada
ketegori baik.
capaian tertinggi kedua yaitu sebesar 84,8 termasuk kedalam kategori sangat
baik. Hal tersebut ditunjukkan dari siswa kelas eksperimen yang merasa
senang belajar IPS karena metode mengarjar guru, selain itu siswa juga suka
jika guru memberikan tugas yang lebih bervariasi karena merasa tertantang
dan dapat memacu kreatifitas. Siswa juga senang ketika guru mengajarkan
eksperimen dilihat dari indikator cepat bosan pada tugas yang berulang-
terhadap suatu hal siswa kelas eksperimen dilihat dari siswa yang mendapat
nilai tinggi pada mata pelajaran IPS dan tidak mudah terpengaruh oleh
jawaban teman dalam mengerjakan tugas. Siswa juga merasa tugas yang
capaian terendah pada siswa kelas kontrol yaitu sebesar 84,3 dengan
belajar siswa kelas eksperimen dilihat dari ketekunan belajar berada pada
kategori baik.
Belajar Siswa
dan rendah adalah sebagai berikut. Pertama, membaca angket yang telah
diisi siswa. Kedua, mengidentifikasi setiap pertanyaan pada angket, jika ada
yang tidak diisi oleh siswa, angket tersebut diminta untuk dilengkapi
kembali. Ketiga, memberikan skor ada setiap pernyataan angket yang telah
diurutkan dari tertinggi sedang dan terendah, kemudian dihitung berapa total
motivasi belajar rendah kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
rendah pada kelas kontrol berjumlah 8. Hal ini dapat simpulkan bahwa
motivasi yang tertinggi pada kelas motivasi belajar kelas eksperimen dan
Kemudian hasil belajar rendah pada kelas kontrol berjumlah 6. Hal ini
dapat simpulkan bahwa hasil belajar yang tertinggi pada kelas hasil belajar
kelas eksperimen dan kontrol terdapat pada urutan hasil belajar kelas
eksperimen sedang sebanyak 25 siswa lebih tinggi dari pada hasil belajar
kelompok motivasi belajar dan hasil belajar. Berikut dapat sajikan hasil
Rekapitulasi Rata-rata
90
50
10
Tinggi Sedang Rendah Rata-rata
Motivasi Belajar Eksperi- 97 90 82 89.666666666
men 6667
Motivasi Belajar Kontrol 99 92 80 90.333333333
3333
Hasil Belajar Eksperimen 88 77 62 75.666666666
6667
Hasil Belajar Kontrol 74 62 52 62.666666666
6667
pada kelas eksperimen dengan rata-rata 97. Siswa dengan motivasi belajar
sedang pada kelas eksperimen dengan rata-rata 90. Siswa dengan motivasi
belajar rendah pada kelas eksperimen dengan rata-rata 82. Dengan skor
deviasi sebesar 12, dengan skor maksimal diperoleh sebesar 229 dan skor
minimal 180. Siswa dengan motivasi belajar tinggi pada kelas kontrol
dengan rata-rata 99. Siswa dengan motivasi belajar sedang pada kelas
kontrol dengan rata-rata 92. Siswa dengan motivasi belajar rendah pada
kelas eksperimen dengan rata-rata 80. Dengan skor total yang diperoleh
belajar pada kelas kontrol memperoleh standar deviasi sebesar 16, dengan
105
skor maksimal diperoleh sebesar 225 dan skor minimal 175. Dapat
dengan posisi yang tertinggi terdapat pada motivasi kelas kontrol dengan
rata-rata 88. Siswa dengan hasil belajar sedang pada kelas eksperimen
dengan rata-rata 77. Siswa dengan motivasi belajar rendah pada kelas
eksperimen dengan rata-rata 62. Dengan skor total yang diperoleh dari
rata-rata motivasi belajar kelas eksperimen sebesar 76. Hasil belajar pada
maksimal diperoleh sebesar 90 dan skor minimal 60. Hasil belajar tinggi
pada kelas kontrol sebesar 74. Selanjutnya hasil belajar sedang pada kelas
kontrol berjumlah sebesar 62. Kemudian hasil belajar rendah pada kelas
kontrol berjumlah 52. Hasil belajar pada kelas kontrol memperoleh standar
minimal 50. Hal ini dapat simpulkan bahwa hasil belajar yang tertinggi
pada kelas hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol terdapat pada urutan
Motivasi Sumber :
Motivasi Hasil Belajar
Hasil Belajar Tinggi Data
No Tinggi Kelas
Kelas Kontrol Kelas
Kelas Kontrol Eksperimen
Eksperimen
1 209 77 206 87
2 210 50 207 83
3 212 67 207 80
4 214 53 209 67
5 214 77 210 77
6 215 67 213 77
7 217 80 215 57
8 217 63 215 80
9 218 67 215 70
10 218 70 216 63
11 218 70 217 60
12 219 60 218 80
13 221 67 218 77
14 223 83 220 83
15 224 70 228 77
16 225 70 229 77
∑ 3474 1089 3443 1192
Rerat
215 75
a 217 68
Primer , 2023
Perolehan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol dengan total siswa yang
eksperimen dengan total siswa 16 orang yang memiliki motivasi tinggi memiliki rata-
rata hasil belajar 75.Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar siswa yang memiliki motivasi tinggi pada pembelajaran menggunakan model
CLIS dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi menggunakan model pembelajaran
Motivasi
Motivasi Hasil Belajar
Hasil Belajar Rendah
No Rendah Kelas
Kelas Kontrol Kelas
Kelas Kontrol Eksperimen
Eksperimen
1 175 57 180 70
2 176 60 185 60
3 179 53 189 90
4 180 80 190 77
5 183 57 192 73
6 184 70 193 83
7 185 50 195 87
8 185 63 195 73
9 187 70 198 80
10 191 73 200 73
11 192 63 200 80
12 194 57 201 73
13 195 77 203 83
14 195 63 203 73
15 202 50 203 77
16 204 53 205 73
∑ 3007 996 3132 1225
Rerat
188 62 196 77
a
Perolehan rata-rata hasil belajar siswa pada kelas kontrol dengan total siswa yang
eksperimen dengan total siswa 16 orang yang memiliki motivasi rendah memiliki
1. Uji Normalitas
108
< 0,05 maka data tidak berdistribusi normal, sedangkan jika nilai sig
21:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
normal dimana nilai signifikansi 0,11 > 0,05, kemudia kelompok data
dengan nilai signifikansi 0,133 > 0,05. Begitu juga dengan data kelas
kontrol dengan motivasi rendah memiliki nilai signifikansi 0,2 > 0,05.
nilai signifikansi 0,632 > 0,05. Begitu juga dengan data kelas kontrol
110
G. Pengujian Hipotesis
effect) antara kolom dan baris atau antara variabel bebas model
siswa. Berikut output uji analisis varian dua jalur sama menggunakan
Squares
Model_Pembelajaran 305,638
* 305,638 4,175 ,075
Motivasi
Total 323174,902 64
diterapkan.
hasil analisis data secara statistik yang perlu dikaji lebih lanjut untuk dapat
penerimaan hipotesis.
salah satu model yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar. Jadi,
Selain itu jenis materi dalam penelitian ini bersifat konsep dan prinsip.
menuju pembangunan ide baru atau ide yang lebih ilmiah. Dengan
dalam penelitian ini. Hal ini didukung oleh pendapat Ilmi dalam jurnal
ini.
oleh guru dan monoton. Hal ini menunjukkan bahwa siswa pada kelas
model konvensional.
memiliki motivasi tinggi akan memiliki hasil belajar yang lebih baik
Namun, pada siswa yang memiliki motivasi yang rendah terjadi hal
model pembelajaran yang tepat akan memiliki hasil belajar yang lebih
pembelajaran sesuai arahan dan tidak begitu sulit bagi siswa dalam
hasil yang berbeda. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar
kelas eksperimen.
penelitian yang dilakukan (Józsa et al., 2019) dan (Liu & Hou, 2018).
motivasi, cara asuh orang tua terhadap prestasi belajar pada remaja
positif terhadap hasil belajar Penelitian yang dilakukan (Liu & Hou,
Motivasi Balajar
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Suatu interaksi
terjadi bila faktor yang satu berpengaruh pada faktor yang lain dalam
siswa. Artinya hasil belajar siswa menjadi lebih baik ada kalanya
karena motivasi belajar siswa itu sendiri dan ada kalanya hasil belajar
belajar siswa. Menurut Ary (1982) interaksi bisa terjadi antara dua
variabel yaitu apabila terjadi pengaruh yang berbeda dari salah satu
121
dua variabel jika kedua variabel memiliki pengaruh yang sama. Jika
yang lebih baik dalam begitu juga dengan siswa yang memiliki
belajar tidak saling tergantung antara satu dengan yang lainnya dalam
tinggi.
dari pada hasil belajar siswa yang memiliki motivasi rendah. Hal ini
ini dikarenakan setiap tahap dan proses belajar yang ada dalam model
faktor siswa, sarana dan prasarana, alat dan media yang tersedia, serta
faktor lingkungan..
yang ada dalam model CLIS. Selain itu, peneliti juga membutuhkan
waktu yang cukup lama untuk mengkondisikan siswa agar bisa duduk
pada kelas kontrol, siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi
68.
belajar yang tinggi dan siswa yang memiliki motivasi belajar yang
dengan melihat grafik dari uji ANOVA dua arah yang dilakukan.
125
ditolak maka tidak perlu melakukan analisis lebih lanjut (Uji Tukey).
hasil belajar siswa. Ini diduga disebabkan oleh beberapa kendala dan
Alten, D. C. D. van, Phielix, C., Janssen, J., & ... (2019). Effects of flipping the
classroom on learning outcomes and satisfaction: A meta-analysis. In
Educational Research …. Elsevier.
Anwar, M., Wahyuni, A., & Hamid, A. (2017). Penerapan pembelajaran CLIS
(children learning in science) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa ….
Arisantiani, N. K., Putra, M., & ... (2017). Pengaruh model pembelajaran
childrens learning in science (CLIS) berbantuan media lingkungan terhadap
kompetensi pengetahuan IPA. Journal of Education ….
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JET/article/view/11774
127
Sains Siswa SMA Pada …. JIPFRI (Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Dan
Riset ….
Józsa, K., Kis, N., & Barrett, K. C. (2019). Mastery motivation, parenting, and
school achievement among Hungarian adolescents. European Journal of
Psychology of Education. https://link.springer.com/article/10.1007/s10212-
018-0395-8
Liu, Y., & Hou, S. (2018). Potential reciprocal relationship between motivation
and achievement: A longitudinal study. School Psychology International.
https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0143034317710574
Malmia, W., Makatita, S. H., Lisaholit, S., Azwan, A., & ... (2019). Problem-
based learning as an effort to improve student learning outcomes. In Int. J.
Sci. Technol …. academia.edu.
Matondang, Z., Djulia, E., Sriadhi, S., & Simarmata, J. (2019). Evaluasi Hasil
Belajar. books.google.com.
Mursalin, W., Bardi, S., & Abdi, A. W. (2016). Pengaruh penggunaan model
pembelajaran children learning in science terhadap hasil belajar IPS terpadu
di SMP Negeri 1 Meureudu Kabupaten Pidie Jaya tahun …. … Ilmiah
Mahasiswa Pendidikan ….
http://www.jim.unsyiah.ac.id/geografi/article/view/1730
Palittin, I. D., Wolo, W., & Purwanty, R. (2019). Hubungan motivasi belajar
dengan hasil belajar siswa. Magistra: Jurnal Keguruan ….
Pawari, O., Sinta, V., & Rohmah, M. (2020). Implementasi Model Pembelajaran
Children Learning in Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Peserta Didik Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Buay …. UTILITY: Jurnal Ilmiah
Pendidikan …. http://journal.unha.ac.id/index.php/utility/article/view/633
Prabawa, H. W., Sutarno, H., Kusnendar, J., & ... (2018). Learning basic
programming using CLIS through gamification. Journal of Physics ….
128
Putranta, H. (2018). Model pembelajaran kelompok sistem perilaku: Behavior
system group learning model. books.google.com.
Susanto, R., Rachmadtullah, R., & ... (2020). Technological and pedagogical
models: Analysis of factors and measurement of learning outcomes in
education. In Journal of Ethnic and …. academia.edu.
Zhang, G., Xu, Y., Shen, X., & Dillig, I. (2021). UDF to SQL translation through
compositional lazy inductive synthesis. … of the ACM on Programming
Languages.
Zuhra, F., Hasan, M., & Safitri, R. (2017). Model pembelajaran learning cycle 7e
berbantuan buku saku terhadap hasil belajar siswa SMA. Jurnal Pendidikan
Sains Indonesia.
129
130