PROPOSAL SKRIPSI
Disusun Oleh :
PUTRI PADLYA
NIM : 2000884202007
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah..................................................................... 5
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................... 6
1.2. Perumusan Masalah .................................................................... 6
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORETIK
2.1 Literasi Matematika ..................................................................... 8
2.2 Teori Kepribadian ........................................................................ 12
2.3 Hubungan Antara Kemampuan Literasi Dengan Kepribadian
Introvert Dan Ekstrovert ............................................................. 17
2.4 Penelitian Relevan ...................................................................... 19
2.5 Kerangka Konseptual................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Pendekatan .......................................................................... 23
3.2 Latar Penelitian............................................................................ 24
3.3 Instrumen Penelitian .................................................................... 25
3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 26
3.5 Teknik Analisis Data .................................................................... 28
3.6 Jadwal Penelitian ......................................................................... 31
REFERENSI ............................................................................................... 32
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian ...................................................................... 20
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iv
BAB I
PENDAHULUAN
literasi bangsa Indonesia dalam lingkup dunia dapat dilihat dari data PISA. Data
menunjukkan peningkatan yang signifikan, dari 396 di tahun 2012 menjadi 397
poin di tahun 2015. Karena itulah, pemerintah dalam hal ini Kementerian
Literasi Sekolah (GLS). GLS adalah upaya menyeluruh yang melibatkan semua
warga sekolah (guru, peserta didik, orangtua/wali murid) dan masyarakat, sebagai
prosedur, dan fakta, dalam berbagai konteks. Hal ini membantu setiap individu
1
Indonesia telah berpartisipasi dalam program PISA (Programme for
merupakan salah satu asesmen berskala internasional utama dan merupakan salah
Nadiem Makarim menyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh PISA dijadikan
Menurut Kaye dan Rose studi yang dilakukan oleh PISA dapat digunakan untuk
dilakukan PISA salah satunya yakni kemampuan literasi matematika. Studi yang
menghadapi tantangan di masa yang akan datang, yaitu pada abad ke-21 (Janah dkk,
kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran matematika tidak hanya tentang angka, hitungan, atau logika
saja, lebih dari itu matematika ini mempunyai peranan yang penting bagi
pemikiran manusia yang memiliki kaitan erat dengan suatu ide, proses, maupun
2
penalaran. Dalam aspek pembelajaran sendiri matematika. memiliki beberapa
standar yang harus dipenuhi oleh para siswa. National Council of Teachers of
lanjut, kelima standar yang telah ditetapkan oleh NCTM tersebut merupakan
kemampuan tersebut oleh para siswa, diharapkan siswa akan memiliki kemampuan
literasi matematis yang baik pula. Selain penguasaan literasi matematis yang baik,
siswa juga diharapkan mampu menyelesaikan berbagai masalah yang timbul dalam
kesehariannya. Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah pasti akan timbul disetiap
sikap yang kritis. Oleh karena itu literasi matematis ini sangat penting untuk
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yang memengaruhi tingkat
belajar, dan kondisi sosial budaya di rumah; sementara faktor internal yang dapat
memengaruhi kemampuan literasi matematis adalah jati diri atau kepribadian siswa.
introvert dan ekstrovert. Faktor yang paling dominan atau faktor utama yang
3
seperti introvert dan ekstrovert. Faktor psikologis yang dimiliki peserta didik
mampu mempengaruhi minat baca peserta didik. Adapun penelitian yang dilakukan
introvert dan extrovert terdapat perbedaan. Hal tersebut didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Awsalludin (2021:2766) bahwa terdapat perbedaan antara tipe
introvert dan extrovert dapat dilihat dalam pembelajaran. Keragaman tersebut dapat
dilihat berdasarkan pola tingkah laku yang mencolok. Tipe kepribadian extrovert
memiliki ciri-ciri suka mengambil tantangan, tidak suka belajar sendiri, tidak
hal ini adalah siswa dalam memecahkan masalah karena tentunya ada keberagaman
masalah. Kebiasaan seseorang yang dalam hal ini adalah siswa akan mempengaruhi
sikap dan tindakannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tipe
4
kepribadian seseorang bisa menjadi faktor keputusan yang membedakan seorang
siswa dalam memecahkan suatu masalah yang diberikan.( (Putri et all 2020:47).
seseorang dalam hal ini adalah siswa dalam memecahkan masalah karena tentunya
menyelesaikan suatu masalah. Kebiasaan seseorang yang dalam hal ini adalah siswa
akan mempengaruhi sikap dan tindakannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa tipe kepribadian seseorang bisa menjadi faktor keputusan yang membedakan
seorang siswa dalam memecahkan suatu masalah yang diberikan. Sehingga, peneliti
ingin mengkaji lebih lanjut kemampuan literasi matematika yang dimiliki peserta
didik ditinjau dari tipe kepribadian introvert dan extrovert. Hal tersebut dikarenakan
belum ada penelitian yang mengkaji kemampuan literasi matematika peserta didik
masalah.
5
1.3 Pembatasan Masalah
tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
2. Menganalisis kemampuan literasi matematika siswa berkepribadian ekstrovert
2. Bagi guru Sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam merancang proses
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
proses di mana peserta didik sebagai pemecah masalah yang aktif akan terlibat.
suatu benda secara verbal dan kemampuan untuk mengidentifikasi jumlah dari
suatu benda seperti lebih banyak, lebih sedikit, lebih tinggi, atau lebih pendek.
pembelajaran matematika yang penting diperkenalkan sejak usia dini hingga anak
8
2.1.2 Kompentesi Literasi Matematika
Terdapat enam dasar keterampilan literasi, yaitu literasi baca tulis, literasi sains,
literasi digital, literasi numerasi, literasi finansial, literasi budaya, dan literasi
harus diajarkan numerasi sejak kecil agar mereka dapat menggunakan penalaran
informasi dalam berbagai bentuk grafik, tabel, dan diagram, dan (3) menafsirkan
suatu kebutuhan yang sangat penting dan akan bermanfaat untuk kehidupan
diantaranya:
3. Peserta didik mampu mengambil keputusan yang tepat dalam setiap aspek
kehidupan sehari-hari.
9
Menurut Mizaniya (2020). literasi dalam matematika ditandai oleh beberapa
mengikuti dan menilai urutan dalam gagasan; mampu membuat dan mengetahui
gagasan matematika.
bentuk baik lisan, tulisan dan bentuk visual lainnya; memahami hasil pekerjaan
orang lain.
saran-saran.
cara.
10
7. Simbol, yaitu mampu menggunakan operasi simbolik, formal, dan bahasa teknik.
(Fikriyah et al., 2022). Pada indikator merumuskan masalah, soal wajib dipahami
dengan baik oleh siswa. Selain itu, apa yang diketahui dari permasalahan harus
menjelaskan cara yang digunakan saat menyelesaikan soal. Pada indikator terakhir
formulate, employ, dan interpret & evaluate matematika. Ketiga proses utama
menyelesaikan masalah.
sehari-hari.
11
2. Menganalisis informasi yang ditampilkan dari berbagai bentuk (grafik, table,
bagan, dsb.)
keputusan
baik yang bersifat perilaku maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-
lingkungan.
bukan sebagai dasar untuk melakukan penilaiannya baik atau buruk. Bidang studi
empiris ini sangat kompleks dan terus berkembang sampai sekarang. Maksud utama
bidang studi ini adalah untuk mengetahui pola tingkah laku manusia, bukan hanya
untuk digeneralisasi, melainkan lebih dari itu untuk mengethui sejauh mana
seseorang itu berbeda dari yang lain atau sejauh mana manusia itu unik.
dari tiga komponen yaitu id ( naluri), ego ( kesadaran atau aku), superego ( hati
nurani)
12
2. Kaum Behavioristik oleh B.F Skinner memandang bahwa kepribadian sebagai
2019:100-101).
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri orang itu sendiri.
faktor internal ini biasanya merupakan faktor genetis atau bawaan. Faktor genetis
maksudnya ialah bawaan sejak lahir danmerupakan pengaruh keturunan dari salah
satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua orang tuanya atau bisa jadi gabungan
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari orang tersebut. Faktor
sampai dengan pengaruh dari berbagai media sosial atau media informasi.
dan ekstrovert, dimana masing-masing dari pola tindakan yang dimilki oleh
kepribadian introvert dan ekstrovert ini berbeda dan saling bertolak belakang.
2.2.1 Introvert
sehingga remaja cenderung memilih sendiri atau bertemu dengan sedikit teman.
13
Remaja yang kepribadian introvert mengarahkan remaja ke dunia dalam, remaja
termasuk dalam tipe introvert adalah individu yang berpusat pada dirinya sendiri,
sekitarnya, dan pada umumnya suka berteman, ramah, menyukai pesta, mempunyai
banyak teman, membutuhkan orang lain untuk menjadi lawan bicara mereka, tidak
suka membaca ataupun belajar sendirian, senang humor, selalu siap menjawab,
lingkungan baru yang bertolak dengan tipe kepribadian mereka. Tetapi pada intinya
pribadi introvert yang luwes akan lingkungan baru dan membantu beradaptasi.
hubungan dengan orang lain. Pribadi introvert sering terlihat pasif dan jarang
memperlihatkan emosi dengan ekspresi wajah yang ternyata jusru memiliki cara
tersendiri dalam mengendalikan emosi di hadapan orang lain, sehingga hal ini
banyak dipengaruhi oleh faktor subyektif yang berasal dari dunia batin sendiri,
14
sebaliknya kepribadian ekstrovert memiliki ciri lebih terbuka dan lebih dapat
Menurut Hesti & Media (2021: 6528) indikator kepribadian introvert adalah
memusatkan perhatian pada dunia dalam atau privat. Perilaku menyendiri atau
kurang berinteraksi dengan lingkungan memberikan kesan tidak ramah dan anti
sosial, lebih senang introspektif dan sibuk dengan dunia privasinya. selain itu
individu yang introvert juga mengamati dunia luar dengan cara yang selektif dan
2.2.2 Ekstrovert
tertuju pada dunia luar dan tindakan banyak dipengaruhi oleh lingkungan,
siswa yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert akan lebih senang berinteraksi
bersama siswa lainya dibandingkan dengan siswa yang memiliki tipe kepribadian
introvert. Artinya siswa reguler ekstrovert memiliki peluang yang lebih besar untuk
peluang yang lebih kecil untuk berinteraksi dengan siswa difabel karena mereka
memiliki kecenderungan memusatkan perhatian pada diri sendiri dan tidak suka
15
Tipe kepribadian ekstrovert sering ditandai dengan sifat khas yaitu responsif
terhadap lingkungan sekitarnya, juga kreatif dalam relasinya dengan orang lain,
serta lebih reaktif terhadap dunia luar di sekitarnya dalam upayanya berjuang. Tipe
kepribadian ini lebih cenderung ditandai dengan pengarahan keluar. Seorang yang
tergolong ekstrovert biasanya sangat menyukai bepergian dan juga mempunyai sifat
suka berlaku suka marah dan agresif. Tipe kepribadian ekstrovert adalah tipe
bergaul, sesuai dengan kata hati, dan menyenangkan. Seorang tipe ekstrovert adalah
orang yang berjiwa sosial, lebih banyak berbuat dari pada berkontemplasi. Orang
eksternal, yang ditandai dengan kecenderungan suka pesta, memiliki banyak teman,
ditunjukkan oleh adanya kecenderungan untuk afiliatif yang kuat, labih tertarik
untuk memulai hubungan sosial dengan orang lain, lebih mudah berkomunikasi
secara terkontrol emosinya, field dependent, dan lebih suka menerima perubahan
16
2.3 Hubungan Antara Kemampuan Literasi Dengan Kepribadian Introvert dan
Ekstrovert
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu yang diduga berpengaruh
adalah tipe kepribadian yang dimiliki peserta didik. Mulyadi et all (2020:153)
didik mampu mempengaruhi minat baca peserta didik. Demikian penelitian yang
peserta didik mampu mempengaruhi otak dan hatinya. Adapun penelitian yag
dilakukan Hadi & Subki (2021:8) menunjukkan hasil belajar matematika peserta
didik dengan tipe kepribadian introvert dan extrovert terdapat perbedaan. Hal
tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ningsih & Awsalludin
matematika.
matematika, yang mencakup konsep, prosedur, dan fakta, dalam berbagai konteks.
Literasi matematis ini sangat penting untuk dikuasai setiap siswa dimana nantinya
literasi matematis inilah yang akan membantu pola pikir siswa untuk memecahkan
berbagai masalah yang ada dalam kehidupannya. Jadi dapat dikatakan bahwa
kemampuan literasi matematis ini adalah salah satu bekal bagi siswa untuk
17
matematis ini ternyata tidak diimbangi dengan penerapannya dalam pembelajaran
di sekolah. Selama ini pihak sekolah dinilai kurang dalam mengajarkan literasi
siswa di Indonesia. Selain hal tersebut, kemampuan literasi matematis ini juga dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah faktor tipe kepribadian yang
Dita et all (2022: 11) Tipe kepribadian merupakan salah satu faktor yang
kemampuan numerasi pada tipe kepribadian ekstrovert dan introvert siswa SMP.
Siswa dengan tipe kepribadian ekstrovert mampu memenuhi semua indikator pada
level 1 dan 2. Pada level 3, siswa ekstrovert hanya memenuhi dua dari tiga indikator.
Pada level 4, siswa ekstrovert hanya dapat memenuhi dua dari tiga indikator. Pada
level 5 dan 6, siswa ekstrovert hanya memenuhi satu dari empat indikator.
indikator pada level 1, 2, 3, dan 4. Pada level 5 siswa introvert hanya memenuhi
satu dari empat indikator. Pada level 6, siswa introvert tidak dapat memenuhi
menyelesaikan soal setara PISA konten ruang dan bentuk (space and shape) hanya
mampu mencapai pada level 2 dan kemampuan numerasi subjek introvert hanya
18
2.4 Penelitian Relevan
1. Penelitian oleh Noviana, Muhammad Hilmi & Dhian pada tahun 2023 dengan judul
linear ditinjau dari kepribadian siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
disajikan dalam berbagai gambaran (grafik, tabel, bagan, diagram dan sebagainya);
dan menafsirkan hasil analisis tersebut untuk membuat prediksi dan keputusan.
dalam bentuk tabel berdasarkan permasalahan yang diberikan. Selain itu, penafsiran
hasil analisis dalam membuat keputusan masih belum terperinci secara jelas.
2. Penelitian oleh Amirah, Isbadar & Alifiani pada tahun 2023 dengan judul Analisis
Soal Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Tipe Kepribadian Introvert Dan
matematika peserta didik yang ditinjau dari tipe kepribadian Introvert dan
19
dengan tipe kepribadian extrovert secara keseluruhan kurang mampu dalam
20
yaitu, dengan
membandingkan hasil
tes kemampuan
literasi matematika
dengan hasil
wawancara.
Penelitian yang akan
dilakukan: Data
Collection, Data
Reduction, Data
Display dan
Conclusion Drawing
or Ferivication
Materi
Penelitian terdahulu:
Bangun Ruang Sisi
Datar
Penelitian yang akan
dilakukan: Program
linear.
akan memunculkan karakter dan cara berpikir yang berbeda. Karakter kepribadian
ada dua macam yaitu kepribadian ekstrovert dan introvert. Berdasarkan uraian
daripada itu, penting bagi seorang guru untuk mengetahui tipe kepribadian siswa
21
agar dapat menerapkan metode dan media pembelajaran yang tepat dengan
Siswa kelas XI A
Analisis Kemampuan
literasi matematika
Berdasarkan Tipe
Kepribadian Ekstrovert
dan Introvert
22
BAB III
METODE PENELITIAN
fenomena yang ada, yaitu fenomena alam atau fenomena buatan manusia, atau
masalah, luasnya masalah, dan pentingnya masalah tersebut.( Adiputra et al. 2021)
studi tentang kehidupan organisasi yang berlangsung secara alami dengan peneliti
dan digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti
merupakan instrumen kunci. Objek alamiah adalah objek yang berkembang apa
9).
23
3.2 Latar Penelitian
dilakukan di SMAN 1 Tanjung Jabung Barat. dan akan dilakukan pada semester
“Instrumen penelitian adalah suatu alat pengumpul data yang digunakan untuk
mengenai suatu masalah, fenomena alam maupun sosial. Angket pada penelitian ini
24
akan dibuat berdasarkan instrumen penelitian, berikut instrumen penelitian pada
penelitian ini :
yang penting
matematika,
25
3.4 Teknik Pengumpulan Data
menghasilkan hasil penelitian yang tepat dan akuntabel. Berikut ini adalah
1. Tes Tertulis
Tes Tertulis adalah tes yang diberikan kepada siswa dan dijawab secara
tertulis. dan juga merupakan suatu prosedur sistematik yang dibuat dalam
seorang individu atau kelompok guna mendapatkan respon baik berupa lisan,
26
dari masalah didik dapat menentukan nilai
kontekstual maksimum dengan tepat
program linear Diberikan masalah kontekstual,
peserta didik dapat menentukan
nilai minimum dengan tepat
Diberikan masalah kontekstual,
peserta didik dapat menentukan
nilai maksimum dengan tepat
Diberikan masalah kontekstual,
peserta didik dapat menentukan
salah satu nilai variabel yang
mengoptimumkan dengan tepat
2. Angket (Kuisioner)
responden, dalam hal ini subjek penelitian, untuk dijawab. Kuisioner ini adalah
teknik yang efektif jika peneliti sudah dengan yakin mengetahui variabel yang
akan diukur dan mengetahui apa yang diharapkan dari responden. (Sugiyono,
untuk mengumpulkan data dengan cara tanya jawab dan percakapan baik
27
3.5 Teknik Analisis Data
lapangan, selama di lapangan, dan setelah dari lapangan, namun analisis ini
pengumpulan data.
Analisis data dalam penelitian ini didasarkan pada hasil tes tingkat
langkah:
1. Data Collection
peristiwa biasa yang terjadi secara alami, hal ini memungkinkan peneliti
untuk memiliki dasar atau pegangan yang kuat tentang apa yang
28
c. Melakukan wawancara dengan 5 orang siswa sebagai subjek penelitian.
2. Data Reduction
Data yang diperoleh oleh seorang peneliti dari lapangan tentu sangat
didapatkan pun akan semakin banyak dan kompleks. Reduksi data berarti
proses penelitian selanjutnya karena data-data yang ada sudah lebih jelas
dan mudah dipahami. Tahap reduksi data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
setiap subjek.
c. Menganalisis hasil kuisioner yang telah diisi oleh siswa serta menentukan
3. Data Display
29
kategori, flowchart, dan lain sebagainya. Penyajian data dalam penelitian
bentuk tabel.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dalam waktu Lima bulan, mulai bulan
Oktober 2023 sampai februari 2024. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut:
30
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian
Penelitian
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan
Proposal
3 Penyebaran
Kuesioner
4 Analisis dan
Pengolahan Data
31
REFERENSI
32
Hesti & Media (2021) Hubungan Antara Kepribadian Introvert Dengan Kurangnya
Kepercayaan Diri Pada Mahasiswa Unira Yang Aktif Di Organisasi Ekstra
Hmi. E-Journal Binawakya. Vol.16 No.3.
Hadi, H. S., & Subki. (2021). Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa MTs
Ditinjau dari Tipe Kepribadian Extrovert dan Introvert. JMT (Journal of Math
Tadris), 01(01), 1–10.
Janah, S., Suyitno, H., & Rosyida, I. (2019). Pentingnya Literasi Matematika dan
Berpikir Kritis Matematis dalam Menghadapi Abad ke-21. PRISMA, 905-
910.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diakses pada 4 November, 2023.
https://kbbi.web.id/ matematika.html.
Khairun & Mirawati. 2022. Kepribadian Introvert Pada Remaja. Educativo: Jurnal
Pendidikan Vol. 1, No. 2.
Laras, Sekar Anggrayuh & Achmad Rifai. 2019. Pengaruh minat dan motivasi
belajar terhadap hasil belajar peserta didik Di BBPLK Semarang. Jurnal
Pendidikan Nonformal FIP. Vol.4(2): 121-130.
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman. (1994) Qualitative Data Analysis: An
Expanded Sourcebook. California: SAGE Publications..
Mahmud, M. R., & Pratiwi, I. M. (2019). Literasi Numerasi Siswa Dalam
Pemecahan Masalah Tidak Terstruktur. KALAMATIKA Jurnal Pendidikan
Matematika, 4(1), 69–88.
https://doi.org/10.22236/kalamatika.vol4no1.2019pp69-88
Mizaniya, M. (2020). Analisis Materi Pokok Matematika Mi/Sd. AULADUNA:
Jurnal Pendidikan Dasar Islam, 7(1), 98.
https://doi.org/10.24252/auladuna.v7i1a10.2020
Melati, Nelyahardi & Freddi (2022) Pengaruh Kepribadian Terhadap Interaksi
Sosial Siswa di SMA S YPWI Muslimat Kota Jambi. Jurnal Pendidikan
Tambusai. Volume 6 Nomor 2.
Muzaki, Ahmad dan Masjudin. 2019.“Analisis Kemampuan Literasi Matematis
Siswa,” dalam Jurnal Pendidikan Matematika 8, no.3 (2019): 493-502.
Mulyadi, M., Wasim, A. T., Raharjo, A. B., & Suud, F. M. (2020). Pengembangan
Minat Baca Siswa Berbasis Psikologi Pendidikan Islam di Sekolah Dasar.
AL-MURABBI: Jurnal Studi Kependidikan Dan Keislaman, 6(2), 137–155.
Nursyahrurahmah. (2023) Hubungan Antara Kepribadian Introvert Dan Kelekatan
Teman Sebaya Dengan Kesepian Remaja. E-Journal Media. Neliti
Nurhasanah. 2019. Pengembangan Tes Untuk Mengukur Kemampuan Penalaran
Mahasiswa Mata Kuliah Geometri.
Nella &Anas. 2019:100-101). Psikologi Kepribadian Dalam Pendidikan Di
Madrasah. Jurnal Pendidikan Agama Islam Universitas Wahid Hasyim.
Volume 6, No. 1.
33
Ningsih, R. M., & Awalludin, S. A. (2021). Analisis Kemampuan Komunikasi
Matematis Ditinjau dari Tipe Kepribadian Extrovert dan Introvert. Jurnal
Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 5(3), 2756–2767.
National Council of Teachers of Mathematics (NCTM).
PISA (Programme for International Student Assesment). (2020). Programmer for
Internasional Student Assesment (PISA) Result From PISA. [Online].
Diakses dari https://www.oecd..org/pisa/
Putri, Watik Aprilia, and Masriyah (2020). Profil Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Smp Pada Materi Segiempat Ditinjau Dari Tipe
Kepribadian Ekstrovert-Introver.” MATHEdunesa, 392-401.
Sugiyono, (2019) Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
CV. Alvabeta.
Siswoto & Sylene. 2019:62). Hubungan Antara Kepribadian Introvert Dan
Ekstrovert Dengan Speaking Skill Mahasiswa Prodi D III Keperawatan Tahun
Akademik 2017/2018. Jurnal Insight Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Jember. Vol. 14, No. 1.
Sunni M (2020) Pengaruh Kepribadian (Ekstrovert Vs Introvert) Terhadap Perilaku
Hidup Sehat Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta. Program Studi
Pendidikan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta.
Ummu,Yuliana & Ida (2019). Kemampuan Literasi Matematika Berdasarkan Pisa-
Like. Journal of Mathematics and Mathematics education. Vol. 09, No. 2.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 13 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Tandri Patih(2019). Deskripsi Kemampuan Literasi Matematis Siswa Madrasah
Tsanawiyah Negeri Di Kota Kendari. Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian
14, no. 1. https://doi.org/10.31332/ai.v14i1.1109
Yayu, Ghullam, Akhmad & Deni (2023) Kompetensi Literasi dan Numerasi
Berbasis Education for Sustainable Development di Sekolah Dasar. Jurnal
Kajian Penelitian dan Pendidikan dan Pembelajaran, 8 (2).
Zahid, M. Z. (2020). Telaah kerangka kerja PISA 2021 : Era Integrasi
Computational Thinking dalam Bidang Matematika. Prosiding Seminar
Nasional Matematika, 3(2020), 706–713.
34