PROPOSAL
OLEH:
ROSALIA NIRMALA
NIM: 2019III20019
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) di Kelas
XI TKJ SMK Negeri 1 Sukawati Tahun Pelajaran 2022/2023”. Proposal ini sebagai
syarat untuk mengajukan skripsi pada program starata-1 Program Studi Pendidikan
Mahadewa Indonesia.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Drs. Ida Bagus Oka Sudarsana, M.Pd dan Ibu Ni Luh Putu
Penulis menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga
akhirnya proposal skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan
penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Akhir kata penulis
Penulis
i
PROPOSAL
DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS DAN
MEMENUHI SYARAT-SYARAT UNTUK MENCAPAI
GELAR SARJANA PENDIDIKAN
Menyetujui
Drs. Ida Bagus Oka Sudarsana, M.Pd Ni Luh Putu Yesy Anggreni, S.Pd.,M.Pd
NIP. 19590110 198603 1 002 NIDN. 0828039102
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................iii
Daftar Tabel.............................................................................................................vi
Daftar Gambar..........................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
(Problem Solving)........................................................................14
iii
2.1.2.2 Tujuan Model Pembelajaran Pemecahan Masalah
(Problem Solving)........................................................................16
iv
3.4.2.2 Siklus II.......................................................................................32
DAFTAR RUJUKAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Awal Hasil Belajar Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Siswa Kelas XI
Tabel 1.2 Data Awal Hasil Belajar Produk Kreatif Dan Kewirausahaan
.................................................................................................................6
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
memungkinkan tumbuh dan berkembangnya semua potensi dan sumber daya yang
pengetahuan, keterampilan dan sikap tertentu pada diri setiap individu untuk
akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perbaikan dalam sistem
merupakan suatu yang mendasar bagi setiap warga negara untuk dapat meraih
generasi tua dalam menyiapkan fungsi hidup generasi selanjutnya, baik jasmani
menghadapi era yang semakin canggih agar negeri ini tidak ketinggalan jauh
dengan negara lain. Seperti yang tertuang dalam UU NO.20 tahun 2003 tentang
1
2
berikut:
manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan adanya
yang lebih baik dalam proses belajar sehingga menimbulkan suatu perubahan
perilaku dimana peserta didik yang dulunya belum tahu akan menjadi tahu. Selain
itu, pendidikan memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam
diri peserta didik sehingga akan terjalin interaksi antara guru dengan siswa dalam
proses pembelajaran.
Kualitas proses belajar mengajar sebagai salah satu faktor yang menentukan
keterampilan, nilai, dan sikap. Faktor yang dapat menghasilkan perubahan juga
pembelajaran. Hal ini disebabkan karena hasil belajar dapat dijadikan sebagai
3
tolak ukur untuk mengetahui seberapa jauh perubahan pada diri siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Oleh karena itu, hasil belajar merupakan
faktor yang paling penting dalam proses mengajar. Hasil belajar adalah
2014:5). Siswa dikatakan berhasil dalam belajar apabila telah berhasil mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru sebelumnya. Setiap guru
memilih dan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Guru sebagai salah
Salah satu kegiatan yang sebaiknya dilakukan oleh guru adalah pemilihan
dan penentuan model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan materi ajar
penting dalam proses belajar mengajar adalah model pembelajaran yang dipakai
sebagai berikut:
sebab siswa memiliki minat, motivasi, dan semangat yang berbeda-beda dalam
belajar. Maka dari itu model pembelajaran yang dapat dilakukan adalah model
hanya tentang menerapkan teori dan materi-materi saja, namun pada proses
langsung, belajar berwirausaha dari hal-hal kecil untuk melatih keberanian siswa
Hasil belajar merupakan salah satu indikator untuk melihat sejauh mana
untuk belajar. Di sisi lain, guru juga berperan memanfaatkan potensi dan
siswa.
menjadi kendala di SMK Negeri 1 Sukawati. Dari data yang ditetapkan nilai
pelajaran Produk Kreatif Dan Kewirausahaan 75. Jurusan Produk Kreatif Dan
KKM, 17 orang siswa yang memperoleh nilai diatas KKM. Pada kelas XI RPL
berjumlah 21 orang siswa, 9 orang siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM,
12 orang siswa yang memperoleh nilai diatas KKM. Sedangkan pada kelas XI
TKJ berjumlah 27 orang siswa, 16 orang siswa yang memperoleh nilai dibawah
KKM, 11 orang siswa yang memperoleh nilai diatas KKM. Untuk lebih jelas data
Tabel 1.1
Data Awal Hasil Belajar Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Siswa Kelas
XI SMK Negeri 1 Sukawati Tahun Pelajaran 2022/2023
Berdasarkan tabel 1.1 di atas, dapat diketahui bahwa dari kelas XI TKJ, XI
RPL, dan XI MM 1 yang mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu kelas XI TKJ.
Dari 27 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM berjumlah 16 orang dan
siswa yang memperoleh nilai yang memenuhi KKM berjumlah 11 orang, dengan
KKM yang ditentukan sekolah 75. Seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.2
Data Awal Hasil Belajar Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Siswa Kelas XI
TKJ SMK Negeri 1 Sukawati Tahun Pelajaran 2022/2023
menunjukan sebagain besar hasil belajar siswa masih tergolong rendah. KKM
yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 75 dengan jumlah siswa kelas XI TKJ
sebanyak 27 orang. Sedangkan pada data awal siswa kelas XI TKJ menunjukan
bahwa hanya 11 orang siswa yang mampu mencapai KKM dan 16 orang siswa
siswa dalam menerima pelajaran di dalam kelas hal ini disebabkan oleh
menerima apa yang disampaikan oleh guru dalam proses pembelajaran, disamping
pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan, hal ini disebabkan karena kurangnya
variasi model pembelajaran yang diterapkan oleh guru, selain itu mata pelajaran
8
Masalah (Problem Solving) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
yaitu:
kelas
9
dan kewirauahaan.
masalah (problem solving) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) di kelas XI TKJ SMK Negeri
permasalahan yaitu:
Solving) dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produk
(Problem Solving) Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
10
dalam perkuliahan yang akan sangat berguna bagi peneliti sebagai calon guru.
memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar Strata I (SI) pada Program Studi
Mahadewa Indonesia.
mampu berpikir kreatif, berwawasan yang luas, memiliki antusias yang tinggi
siswa menjadi lebih aktif, berwawasan luas, berpikir, kreatif, serta mampu dengan
muda untuk menyerap dan menerima materi dalam proses belajar mengajar di
dalam kelas.
solving). Sehingga guru dapat menggali hasil belajar dan pengetahuan siswa
secara maksimal serta menjadi suatu alternatif dalam proses belajar mengajar
pemilihan metode dan model pembelajaran yang tepat. Serta dapat menjadi dasar
KAJIAN TEORETIK
Pembelajaran sebagai suatu aktivitas yang dilakukan oleh guru dan murid
komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik,
sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid” (Sagala, 2012:61).
Nasional pasal 1 ayat 20, “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan
2012:34).
12
13
merupakan suatu proses interaksi yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik
untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan dari
peserta didik. Sehingga tujuan dari pada pembelajaran tersebut dapat tercapai
secara optimal.
menetapkan salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan guru
dan materi yang diajarkan. Di dalam proses belajar mengajar model pembelajaran
Menurut Amri (2013:4) “Model pembelajaran adalah sebagai suatu desain yang
pembelajaran yang diberikan oleh guru untuk siswa yang dibentuk dalam sebuah
cara atau teknik dengan tujuan agar sebuah pembelajaran tersebut dapat tercapai.
14
Dengan demikian, guru dapat memilih jenis-jenis model pembelajaran yang sesuai
mencari, dan menemukan sendiri informasi dan diolah menjadi konsep, prinsip,
pembelajaran yang digunakan oleh pendidik di kelas, guna membantu siswa untuk
jalan keluar bagi masalah tersebut. Model ini dapat menumbuhkan kecakapan
sedikit demi sedikit siswa akan berkembang secara utuh. Artinya, perkembangan
siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan
learner centered dan berpusat pada suatu masalah oleh peserta didik melalui kerja
kelompok”.
16
dapat tercapai”.
Model Pembelajaran Problem Solving adalah salah satu model pembelajaran yang
bagi siswa.
http://hitamandbiru.blogspot.com/2012/08/metode-pemecahan-
masalah-problem.html#ixzz2Qcy1wRVc).
berpikir siswa agar lebih kritis dalam menanggapi suatu informasi dan materi,
pembelajaran problem solving, tentu saja guru harus membuat desain atau
skenario pembelajaran, sebagai pedoman umum dan sekaligus alat kontrol dalam
pelaksanaannya.
solving) menurut Syaiful Bahri Djamarah (2014: 137) adalah sebagai berikut:
proses belajar. Memahami pengertian hasil belajar secara garis besar harus bertitik
tolak pada pengertian belajar itu sendiri. Belajar adalah suatu proses perubahan
19
menuntut keaktifan, baik guru maupun siswa. Pengertian hasil belajar merupakan
proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan
dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkah
keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf, kata,
atau simbol.
Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Menurut Woordworth dalam
laku sebagai akibat dari proses belajar. Hasil belajar adalah kemampuan aktual
yang diukur secara langsung, hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan
mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai.
keseluruhan pola perilaku baik yang bersifat kognitif, afektif maupun psikomotor
suatu nilai yang diperoleh peserta didik secara keseluruhan yang mencakup aspek
kegiatan belajar melalui tes yang diberikan guru untuk dijadikan ukuran atau
pembelajaran. Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut
1) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari siswa, yang termasuk
ke dalam faktor ini adalah:
a. Faktor jasmaniah, yaitu meliputi: faktor kesehatan dan cacat
tubuh
b. Faktor psikologis, yaitu meliputi: intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif.
c. Faktor kelelahan
2) Faktor eksternal, yang termasuk ke dalam faktor ini adalah:
a. Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga.
b. Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah pelajaran dan waktu
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan
tugas rumah.
c. Faktor masyarakat
Masyarakat sangat berpengaruh terhadap belajar siswa karena
keberadaannya siswa dalam masyarakat. Seperti kegiatan siswa
dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat.
Menurut Wasliman (Susanto, Ahmad, 2016:12) hasil belajar yang dicapai
oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
peningkatan.
yang diketahui hasil belajar siswa pada mata Pelajaran Produk Kreatif dan
kemampuan siswa dalam menerima materi yang disampaikan oleh guru, kurang
konsentrasi siswa dalam menerima mata pelajaran dalam kelas, tidak adanya
sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk mengatasi hal tersebut maka
dapat berhasil apabila ada kerja sama antara siswa yang dituntut untuk selalu aktif
dan guru sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan dalam belajar. Guru
yang lengkap dan sumber belajar yang diperlukan oleh siswa untuk membantu
berpikir dalam penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:
24
solving yang dikaitkan dengan mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, serta buatlah strategi pembelajaran yang
bervariasi agar kelas menjadi kondusif. Belajar akan lebih bermakna jika peserta
sehingga materi tersebut akan lebih menarik dan pemahaman mereka pun semakin
yang telah diadakan dalam berbagai sumber untuk menentukan tanggapan dasar
bentuk kalimat pernyataan”. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
Masalah (Problem Solving) untuk meningkatkan Hasil Belajar Produk Kreatif dan
METODE PENELITIAN
PTK merupakan bagian dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru di
pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati tingkat
guru atau berdasarkan arahan guru yang kemudian dilakukan oleh peserta didik
dalam konteks pekerjaan guru maka penelitian tindakan yang dilakukan tersebut
tindakan kelas, yang sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, yang bertujuan
26
27
permasalahan nyata yang terjadi didalam kelas sekaligus mencari jawaban ilmiah
Produk Kreatif dan Kewirausahaan Pada Kelas XI TKJ SMK Negeri 1 Sukawati
Sukawati, Gianyar.
bulan Mei 2023. Waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal pelajaran Produk
Dalam penelitian ini sebagai subjek penelitian adalah seluruh peserta didik
kelas XI TKJ SMK Negeri 1 Sukawati yang terdiri dari 27 orang peserta didik.
awal yang dilakukan yaitu diketahui bahwa hasil belajar mata pelajaran produk
28
kreatif dan kewirausahaan di kelas kurang maksimal, dimana masih banyak siswa
yang memperoleh nilai dibawah KKM yang telah ditentukan oleh pihak sekolah
75.
Objek penelitian adalah setiap gejala atau peristiwa yang diselidiki. Objek
(guru, dosen dan pendidik lainnya) yang melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran”. Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan siklus, jika satu
tindakan kelas yang digunakan oleh peneliti adalah model pendekatan yang
Gambar 3.1
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Pengamatan
perencanaan
Pengamatan
pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan kelas XI TKJ. Dari hasil wawancara
yang dilakukan bahwa peserta didik kurang maksimal khususnya pada mata
pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan dapat dilihat dari 27 peserta didik,
hanya 11 orang peserta didik yang mencapai KKM dan 16 orang peserta didik
lainnya masih mendapatkan nilai dibawa KKM. Dengan KKM di SMK Negeri 1
Sukawati untuk mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan adalah 75.
30
3.4.2.1 Siklus I
Langkah pokok yang digunakan pada siklus I terdiri dari empat tahap
1. Perencanaan
pembelajaran (RPP)
peserta didik.
2. Pelaksanaan
yang dicapai.
teman kelompoknya.
tersebut.
3. Observasi
selanjutnya.
4. Refleksi
siklus selanjutnya.
3.4.2.2 Siklus II
tindakan pada siklus I berdasarkan hasil refleksi dari siklus I, yang meliputi
permohonan izin penelitian yang diajukan kepada kepala sekolah SMK Negeri 1
Sukawati.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang hasil
belajar produk kreatif dan kewirausahaan siswa kelas XI TKJ SMK Negeri 1
Ditinjau dari sumbernya, maka data yang diambil termasuk jenis data primer
karena data yang diambil secara langsung pada saat dilakukan penelitian. Dan
berdasarkan sifatnya, hasil belajar peserta didik merupakan data kuantitatif karena
data tersebut berbentuk nilai dan angka. Berdasarkan jenis data tersebut, maka
untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.
Metode observasi menurut James dan Dean (dalam Paizaluddin dan Ermalinda,
memperoleh data dengan pengamatan dan mencatat langsung terhadap objek yang
di teliti. Dalam penelitian ini, peneliti membuat format checklist observasi untuk
34
Tabel 3.1
Aktivitas Dan Keterlibatan Siswa
siswa yang memenuhi indikator aktivitas siswa. Jadi persentase skor siswa
tertinggi ideal adalah 100% dan persentase skor siswa yang terendah ideal adalah
0%. Dari data aktivitas yang terkumpul akan dihitung rata-rata persentase aktivitas
Tabel 3.2
Kriteria Skor Hasil Belajar Siswa
(Sumber: Ni Made Wahyuni Dewi, SE Guru mata pelajaran produk kreatif dan
kewirausahaan)
3.5.2 Metode Test
test merupakan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang digunakan
sesudahnya.
1. Test individu adalah test yang dilakukan oleh siswa secara sendiri
atau perorangan.
bersama-sama.
Dokumentasi sebagai salah satu sumber data yang sudah umum digunakan
dalam suatu kegiatan penelitian. Dokumen sebagai sumber data yang dapat
dokumentasi merupakan salah satu cara yang digunakan oleh penelitian untuk
monumental dari seseorang. Jadi pada teknik pengumpulan data dengan dokumen
Pada penelitian ini, peneliti turut mendokumentasi segala sesuatu yang ada
yang dikaji.
kuantitatif analisis ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dari test
essay. Sesuai dengan metode yang digunakan mengolah data dalam penelitian
1. Menskor test
Dimana test diberikan setiap siklus dan test yang digunakan berupa
test essay.
rumus yaitu:
❑
∑
❑
fx
X=
N
37
Keterangan:
X = Nilai Rata-Rata Siswa
❑
∑
❑
fx = Jumlah Hasil Belajar Siswa
N = Jumlah Siswa
sebagai berikut:
(Depdiknas, 2004:54)
Tabel 3.3
Kriteria Skor Aktivitas Belajar Siswa
Skor Predikat
85%-100% Sangat baik
75%-84% Baik
65%-74% Cukup
41%-64% Kurang
0%-40% Sangat kurang
(Depdiknas, 2013.55)
38
acuan patokan di SMK Negeri 1 Sukawati adalah 75. Bila siswa mendapatkan
nilai dibawah 75, maka siswa dinyatakan tidak tuntas, sedangkan siswa yang
39
40