Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS KESALAHAN SISWA MENGERJAKAN SOAL

CERITA TENTANG BANGUN RUANG LIMAS PADA SISWA


KELAS VIII SMP NEGERI 3 SLOGOHIMO

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan guna Memenuhi Syarat Penulisan Skripsi pada Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh
RIYANA NURWITA FEBRIYANTI
NIM 1851500022

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO
2022

i
ii

PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Analisis Kesalahan Siswa Mengerjakan Soal Cerita


Tentang Bangun Ruang Limas pada Siswa Kelas VIII
SMP Negeri 3 Slogohimo
Nama : Riyana Nurwita Febriyanti
NIM : 1851500022
Program Studi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

telah disetujui oleh dosen pembimbing Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo dan Diterima
sebagai Syarat Penulisan Skripsi Sarjana Pendidikan.

Pada hari :
Tanggal :

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Suyono, M.Si. Dr. Djatmiko Hidajat M.Pd.


NIP 195003012015031220 NIP 19780108122013081196

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Andhika Ayu Wulandari, S.Si. M.Pd.


NIP 198609162015042184

ii
iii

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN..................................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................................v
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Fokus Penelitian.......................................................................................................5

C. Rumusan Masalah....................................................................................................5

D. Tujuan Penelitian.....................................................................................................6

E. Manfaat Penelitian...................................................................................................6

BAB II..................................................................................................................................8
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR.......................................................8
A. Kajian Pustaka..........................................................................................................8

1. Matematika...........................................................................................................8
2. Kesalahan Siswa..................................................................................................9
3. Limas..................................................................................................................11
4. Analisis...............................................................................................................14
5. Soal Cerita..........................................................................................................15
B. Penelitian yang Relevan.........................................................................................16

C. Kerangka Berpikir..................................................................................................20

BAB III..............................................................................................................................21
METODE PENELITIAN...................................................................................................21
A. Pendekatan dan Metode Penelitian........................................................................21

B. Latar Penelitian......................................................................................................21

C. Bentuk dan Strategi Penelitian...............................................................................22

D. Data dan Sumber Data Penelitian..........................................................................23

E. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................................23

iii
iv

F. Validitas Data.........................................................................................................24

G. Teknik Analisis Data..............................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................27

iv
v

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Waktu Pelaksanaan Penelitian..............................................................22

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah merupakan kebutuhan penting bagi kehidupan

seseorang. Pendidikan merupakan salah satu proses mengubah pola pikir

dan perilaku serta kemampuan seseorang untuk melakukan pembaharuan

atau inovasi dalam hidupnya. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun

2003 pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal yang

terpenting dalam pendidikan adalah adanya suatu proses. Karena dengan

proses, kita dapat mengetahui sejauh mana pemahaman kita tentang suatu

pelajaran yang ada. Salah satu proses pendidikan bisa kita temui dalam

pembelajaran matematika.

Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai

dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Matematika menjadi dasar dari

perhitungan yang dalam mengasah siswa menjadi terampil dalam

berhitung. Menurut Kurniasih (2015) matematika memiliki peran dalam

membantu anak-anak memahami proses merubah keadaan nyata ke dalam

bahasa matematika atau istilah yang digunakan adalah mathematizing.

Matematika bukan hanya ilmu tentang hitung menghitung, menghafalkan

1
banyak rumus tetapi matematika mampu membuat kita mengembangkan,

mengaplikasikan dan menggunakannya dengan tepat pada suatu masalah,

misal mampu menyelesaikan soal dengan tepat. Di dalam matematika

banyak terdapat pokok bahasan, seperti trigonometri, bangun datar,

bangun ruang dan masih banyak lainnya. Dari sekian pokok bahasan

tersebut bangun ruang menjadi salah satu pokok bahasan yang dianggap

siswa sulit (Agnindtya, dkk.2014:795). Penyelesaian soal tentang materi

bangun ruang limas tidak hanya memerlukan keterampilan siswa namun

juga melalui daya pikir dan penalaran siswa sendiri. Disinilah letak

kesulitan siswa ketika menyelesaikan persoalan cerita yang berkaitan

dengan bangun ruang limas yang menyebabkan terjadi kesalahan saat

mengerjakan soal tentang limas.

Untuk itu, perlu dilakukan evaluasi atau tes hasil belajar siswa

yang merupakan prestasi belajar dari siswa. Akan tetapi, pada

kenyataannya prestasi belajar matematika siswa relatif rendah.

Rendahnya prestasi belajar matematika ini ditunjukkan antara lain

dengan rendahnya nilai ulangan harian, ulangan semester, maupun Ujian

Nasional (UN) matematika (Andriani, 2013:1).

Berdasarkan data PISA tahun 2009, Hasna (2015) diperoleh hasil

bahwa hampir setengah siswa Indonesia (43,5%) tidak mampu

menyelesaikan soal PISA paling sederhana. Sekitar sepertiga siswa

Indonesia yaitu (33,1%) hanya bisa mengerjakan soal dari soal

kontekstual yang diberikan secara eksplisit serta semua data yang

2
dibutuhkan untuk mengerjakan soal diberikan secara tepat. Hanya 0,1%

siswa Indonesia mampu mengembangkan dan mengerjakan pemodelan

matematika yang menuntut keterampilan berpikir dan penalaran.

Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam soal cerita

pada matematika juga masih rendah. Kebanyakan dari siswa masih

belum bisa memahami soal cerita yang mereka hadapi sehingga siswa

belum bisa mengerti maksud dan tujuan dari soal tersebut. oleh karena

itu siswa perlu mengerti lebih dalam bagaimana cara memecahkan

masalah yang benar dan baik sehingga siswa mampu mencari solusi dan

jawaban dengan benar dan runtut dari soal yang mereka peroleh.

Menurut Polya (1957) ada 4 langkah penyelesaian masalah, yaitu :


1) Memahami masalah, 2) Menentukan rencana strategi penyelesaian

masalah, 3) Menyelesaikan strategi penyelesaian masalah, dan 4)

Memeriksa kembali jawaban yang diperoleh. Kenyataannya banyak

siswa yang mengeluh tentang sulitnya memecahkan soal cerita

tentang limas sehingga banyak siswa yang mengalami kesalahan

dalam menyelesaikan soal cerita yang diberikan. Menurut Filayati

(2019) menyatakan bahwa ada beberapa hal kesulitan yang dialami

oleh siswa dalam menyelesaikan soal cerita limas seperti: 1)

Menyatakan suatu masalah, 2) Membuat sketsa gambar/lainnya, 3)

Menentukan apa yang ditanya, 4) Memahami informasi yang ada, 5)

Membuat pemisalan, 6) Membuat model matematika, 7) Tidak

cermat dalam menghitung, 8) Kesalahan dalam menulis angka.

3
Banyak kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal

bisa menjadi petunjuk sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu

materi. Kesalahan yang dilakukan siswa harus segera mendapat

pemecahan masalah yang tuntas. Pemecahan dapat diketahui dengan cara

mengetahui jenis kesalahan yang dialami siswa dan mengetahui faktor

penyebab kesalahan yang dilakukan siswa. Selanjutnya dapat diupayakan

alternatif pemecahannya, sehingga mengurangi kesalahan yang sama di

kemudian hari.

Pada pokok bahasan geometri bangun ruang limas adalah salah

satu materi yang diajarkan dalam pelajaran matemtika kelas VIII. Bentuk

limas banyak sekali seperti limas segi empat, limas segitiga, limas segi

lima dan lain sebagainya. Dimana banyak siswa yang masih bingung dan

mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal cerita. Siswa belum

mampu menggambarkan secara jelas maksud dari soal cerita tersebut.

Siswa belum mampu menggambar sebuah bangun limas dari soal cerita

tersebut, sehingga banyak terjadi kesalahan-kesalahan dalam

menyelesaikan soal cerita.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa dan guru, masih

ada siswa yang bingung tentang penyelesaian soal cerita tentang bangun

ruang limas, mulai dari rumus hingga penyelesaian soal cerita mengenai

materi bangun ruang limas. Siswa kurang memahami konsep dasar

tentang bangun ruang limas, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam

mengerjakan soal cerita yang berkaitan tentang materi bangun ruang

4
limas.

Dengan adanya materi tentang bangun ruang limas ini siswa

diharapkan dapat menemukan volume limas berdasarkan soal cerita yang

dikaitkan dalam kehidupan nyata dengan rumus-rumus yang mudah

diingat. Dengan dilakukan sebuah analisa kesalahan-kesalahan yang

dilakukan oleh siswa dapat diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi

kesalahan-kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita limas dan

diharapkan bisa membantu mengatasi sehingga dapat meningkatkan nilai

siswa.

Dari uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang berkaitan dengan masalah tersebut dengan judul Analisis Kesalahan

Siswa menyelesaikan soal cerita tentang bangun ruang limas pada siswa

kelas VIII SMP Negeri 3 Slogohimo.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini pemahaman materi tentang

penggambaran soal cerita tentang limas dan pengimplentasian gambar

limas kedalam soal cerita di kelas VIII SMP Negeri 3 Slogohimo

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus penelitian yang diuraikan diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apa yang menyebabkan siswa kurang bisa menggambarkan limas dari

soal cerita tersebut ?

5
2. Faktor apa saja yang menyebabkan siswa mengalami kesalahan

menggambarkan limas dari soal cerita tersebut?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian yang telah diuraikan diatas, maka

tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan tentang penggambaraan limas dari suatu soal cerita

2. Mendeskripsikan faktor yang menyebabkan siswa mengalami

kesalahan dalam menggambarkan limas dari soal cerita.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dengan diadakanya penelitian ini, dapat diharapkan

sebagai berikut;

1. Manfaat Teoritis

Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran tentang analisis kesalahan siswa tentang menyelesaikan soal

cerita tentang bangun ruang limas.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Sebagai salah satu membantu siswa untuk megurangi kesalahan-

kesalahan dalam menyelesaikan materi yang berkaitan dengan

bangun ruang khusunya limas. Sehingga diharapkan kelak siswa

menjadi lebih mudah untuk menyelesaikan materi tersebut.

b. Bagi Guru

6
Sebagai salah satu referensi untuk mengetahui kesalaha yang

dialami oleh siswa dalam materi bangun ruang khususnya limas.

Sebagai gambaran untuk mengetahui faktor yang menjadi

penyebab siswa mengalami kesalahan pada materi bangun ruang

limas, sehingga dapat dicarikan solusi untuk mengatasinya.

c. Bagi Sekolah

Adanya penelitian ini diharapkan dapat memanfaatkan hasil

penelitian ini untuk mengembangkan kompetensi guru untuk lebih

mempersiapkan siswa ke dalam persaingan global.

d. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan serta wawasan bagi peneliti pada

analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita tentang

materi bangun ruang limas.

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Matematika

Matematika merupakan cabang ilmu yang dipelajari disemua tingkat satuan

Pendidikan (Jana, 2018). Tanpa kita sadari banyak hal-hal yang berkaitan dengan

matematika. Misalnya, bentuk bangunan rumah, gedung termasuk dalam geometri

dimensi dua maupun tiga, perhitungan diskon saat berbelanja di supermarket

dengan konsep aritmatika, susunan nomor handphone yang berbeda dari satu

nomor dengan nomor yang lain merupakan beberapa contoh matematika dalam

kehidupan sehari-hari (Munaji & Setiawahyu, 2020).

Menurut Ruseffendi matematika adalah ilmu tentang struktur yang

terorganisasikan. Matematika juga membahas fakta-fakta dan hubungan-hubungan

serta membahas ruang dan bentuk. Pendapat lain mengatakan, matematika adalah

pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, serta bahasa yang

menggunakan istilah yang didefinisikan secara cermat, jelas, akurat,

representasinya dengan simbol yang padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai

ide daripada mengenai bunyi (Andriani, Suastika, & Sesanti, 2017).

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu

tentang struktur yang terorganisasikan serta membahas ruang dan bentuk yang

saling berkesinambungan tentang kehidupan manusia.

8
2. Kesalahan Siswa

Kesalahan adalah suatu kekeliruan yang diperbuat oleh seseorang dalam hal

ini yaitu peserta didik dalam menyelesaikan tugas yang telah dipercayakan padanya

(Yulia, Fauzi,& Awaluddin, 2017).

Menurut Wiyartimi kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal

matematika antara lain sebagai berikut :

a. Kesalahan konsep, yaitu kesalahan siswa dalam menafsirkan dan menggunakan

konsep matematika.

b. Kesalahan prinsip, yaitu kesalahan siswa dalam menafsirkan dan menggunakan

rumus matematika.

c. Kesalaha operasi, yaitu kesalahan siswa dalam menggunakan operasi dalam

matematika.

d. Kesalahan karena kecerobohan, yaitu kesalahan siswa karena salah dalam

perhitungan.

Kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita telah

dikelompokkan oleh beberapa ahli. Salah satunya adalah teori Newman. Teori

Newman meyebutkan beberapa kesalahan yang dilakuka oleh siswa, antara lain:

a. Kesalahan Membaca (readig error), merupakan kesalahan yang dilakukan oleh

siswa karena tidak dapat membaca kata kunci atau simbol yang ada pada soal.

b. Kesalahan Memahami Masalah (comprehension error), merupakan kesalahan

yang dilakukan oleh siswa ketika siswa mampu membaca dengan lancarr namun

tidak bisa menentukan permasalahan apa yang harus diselesaikan.

c. Kesalahan Trnasformasi (transformation error), merupakan suatu kesalahan

yang dilakukan oleh siswa karena tidak mampu menentukan operasi atau

prosedur dalam menyelesaikan suatu soal dengan tepat.

9
d. Kesalahan Proses (process skill error), merupakan suatu kesalahan yang

dilakukan oleh siswa ketika dapat menemuna rumus atau prosedur penyelesaiam

tetapi mengalami kesalahan dalam menghitung atau proses yang tidak lengkap.

e. Kesalahan Penulisan Jawaban Akhir (encoding error), merupakan suatu

kesalahan yang terjadi ketika siswa tidak dapat membuat suatu kesimpulan dari

jawaban yang ditemukan selain itu kesalahan lainya adalah tidak mencantumkan

satuan ukur yang tepat (Labibah, Damayani,& Sary, 2021).

Menurut Lusbiantoro (2014:87) telah membuat rincian yang lebih mendetail

mengenai indikator-indikator kesalahan yang mungkin dilakukan oleh siswa

berdasarkan prosedur analisis kesalahan Newman. Berikut adalah indikator-

indikator kesalahan yang dibuat oleh Lusbiantoro.

Tahapan dalam Indikator


analisis Newman
Tidak dapat membaca kata-kata yang diajukan dalam soal.
Kesalahan
membaca Tidak dapat mengartikan kata-kata yang dianggap sulit yang
(reading) diajukan.
Tidak menuliskan apa yang diketahui dan tidak dapat
menjelaskan secara tersirat.
Tidak memahami kalimat tertentu pada soal yang
diajukan.
Menuliskan hal yang ditanyakan secara singkat sehingga
tidak jelas
Menuliskan hal yang ditanyakan tapi tidak sesuai dengan
yang diminta soal
kesalahan Tidak menuliskan apa yang ditanyakan dan tidak dapat
memahami menjelaskan maksud dari pertanyaan soal.
(Comprehension)
Menuliskan apa yang diketahui dengan simbol-simbol yang
dibuat sendiri dan tanpa keterangan.

10
Tidak mengubah informasi pada soal kedalam
kalimat matematika dan tidak dapat menjelaskan
proses perubahannya.

kesalahan transformasi Tidak tepat dalam memilih rumus atau teori


(Transformation) yang digunakan.

Mengubah informasi pada soal kedalam


kalimat matematika tapi tidak tepat.

Kesalahan dalam komputasi


Kesalahan proses (Process Tidak tepat dalam menjelaskan proses komputasi
Skills) dalam lembar jawaban.
Tidak melanjutkan prosedur penyelesaian

Tidak menuliskan jawaban

Menuliskan jawaban yang tidak tepat


Kesalahan hasil
(Encoding) Menuliskan jawaban yang tidak sesuai dengan
konteks soal

Tidak menyertakan satuan yang sesuai

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kesalahan

adalah suatu kekeliruan yang dilakukan oleh peserta didik dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan.

3. Limas

a. Pengertian limas
Limas adalah bangun ruang yang alasnya berbentuk segi

banyak (segitiga, segiempat, atau segi lima) dan bidang sisi

tegaknya berbentuk segitiga yang berpotongan pada satu titik.

Berikut ini adalah gambar macam-macam prisma segi-n. Seperti

halnya prisma, pada limas juga diberi nama berdasarkan bentuk

bidang alasnya. Jika alasnya berbentuk segitiga maka limas

tersebut dinamakan limas segitiga. Jika alas suatu limas berbentuk

segilima beraturan maka limas tersebut dinamakan limas segilima

beraturan.

Gambar 2. 1
b. Unsur-unsur

1) Sisi/Bidang

Setiap limas memiliki sisi samping yang berbentuk

segitiga. Pada limas segi empat E.ABCD, sisi-sisi yang

terbentuk adalah ABCD (sisialas), ABE (sisi depan), DCE (sisi

belakang), BCE (sisi samping kiri), dan ADE (sisi samping

kanan).

2) Rusuk

Perhatikan kembali limas segi empat E.ABCD Limas

tersebut memiliki 4 rusuk alas dan 4 rusuk tegak. Rusuk alasnya

12
adalah BC, CD,dan DA. Adapun rusuk tegaknya adalah AE,

BE, CE,dan DE.

3) Titik Sudut

Jumlah titik sudut suatu limas sangat bergantung pada

bentuk alasnya. Setiap limas memiliki titik puncak (titik yang

letaknya atas). Limas segitiga memiliki 4 titik sudut, limas

segiempat memiliki 5 titik sudut,limas segilima memiliki 6 titik

sudut, dan limas segi enam memiliki 7 titik sudut.

c. Jaring-jaring limas

Jaring-jaring limas segi empat:

Gambar 2. 2
d. Luas permukaan limas

Gambar 2. 3

Gambar tersebut menunjukkan limas segi empat T.ABCD

13
dengan alas berbentuk persegi panjang dan jaring-jaring limas

segi empat tersebut. Seperti menentukan luas permukaan prisma,

kalian dapat menentukan luas permukaan limas dengan mencari

luas jaring-jaring limas tersebut.

Luas permukaan limas

= luas persegi ABCD + luas ∆ TAB + luas ∆ TBC + luas ∆ TCD

+ luas ∆ TAD

Jadi, luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas semua sisi

tegak.

e. Volume limas

Gambar 2. 4
Pada gambar 2.4 tersebut menunjukkan limas persegi yang panjang

1
rusuk alasnya 2a. Maka volume limas adalah × luas alas × tinggi
3

4. Analisis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:44) analisis adalah

penyelidikan terhadap suatu peristiwa dan untuk mengetahui keadaan

yang sebenar-benarnya. Sedangkan menurut Wiradi analisis adalah

aktivitas yang memuat kegiatan memilah mengurai, membedakan

14
sesuatu yang kemudian digolongkan dan dikelompokkan menurut

kriteria lalu dicari makna dan kaitannya masing-masing. Menurut Liker

analisis adalah aktivitas dalam mengumpulkan bukti, untuk menemukan

sumber suatu masalah.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahawa analisis adalah

suatu kegiatan untuk mengumpulkan bukti kemudikan menemukan

sumber dari suatu masalah yang terjadi.

5. Soal Cerita

Soal cerita merupakan suatu pertanyaan yang diungkapkan secara

lisan maupun tulisan dari aktivitas sehari-hari, dengan langkah

penyelesaian melalui membaca soal dengan teliti untuk menemukan

kata kunci dalam soal, membedakan yang diketahui dan yang

ditanyakan, menyelesaikan dengat tepat menggunakan aturan

matematika, sehingga diperoleh jawaban yang sesuai dari pertanyaan

yang disajikan (Sirait, Alghadari, & Huda, 2021). Soal cerita adalah

suatu soal matematika yang disajikan dalam bentuk cerita atau

rangkaian kalimat serta memiliki kaitan dengan keadaan yang dialami

oleh peserta didik dalam kehidupan keseharian yang memerlukan

pemecahan masalah (Atmaja, Rokhman, & Utami, 2020).

Menurut Barwel menyatakan bahwa soal cerita merupakan suatu

soal yang telah didesain yang digunakan untuk membantu peserta didik

dalam menghubungkan konsep matematika yang telah dipelajari

disekolah dengan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-

15
harinya (Hidayah, Romadhon, & Yuniar, 2021). Dari berbagai

pengertian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa soal cerita

merupakan suatu soal yang berbentuk cerita kehidupan sehari-hari

guna melatih untuk pemecahan masalah secara matematis.

B. Penelitian yang Relevan

Tujuan penelitian yang relevan dapat digunakan sebagai bahan

referensi penelitian. Dengan penelitian ini dapat menambah informasi

yang berkaitan dengan permasalahan serta persamaan maupun perbedaan

permasalahan yang pernah di teliti.

Adapun beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian

antara lain

1. Penelitian yang dilakukan oleh Toni Hidayat pada tahun 2019 dengan

judul " Analisis Kesalahan Konsep dan Kesalahan Prosedur Dalam

Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Sisi Datar". Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian

adalah siswa kelas IX SMP AlKarim Kota Bengkulu. Pengumpulan

data dilakukan tes diagnostik dan wawancara. Hasil dari penelitian

diperoleh menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan soal bangun ruang

sisi datar, letak kesalahan siswa adalah 1) Letak kesalahan konsep yang

dilakukan oleh siswa adalah kesalahan dalam mengaitkan dua konsep,

salah rumus. 2) letak kesalahan prosedur yang dilakukan oleh siswa

adalah salah menginterprestasi data dalam melakukan operasi, salah

dalam menghitung dan kurang teliti dalam mengerjakan soal. Penelitian

16
yang dilakukan oleh Toni Hidayat memiliki persamaan dan perbedaan

dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu :

a) Persamaan penelitian adalah jenis penelitian yang sama yaitu

penelitian kualitatif dan menganalisis tentang kesalahan siswa.

b) Perbedaan penelitian adalah pada teknik pengumpulan data yaitu

Toni Hidayat menggunakan tes diagnostik dan wawancara,

sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan tes, wawancara dan dokumentasi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh I Gede Sumadiasa pada tahun 2014

dengan judul "Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5 Dolo

Dalam Menyelesaikan Soal Luas Permukaan dan Volume

Limas"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A. Pengumpulan data

dilakukan dengan menggunakan tes tertulis dan wawancara. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa penyebab siswa melakukan kesalahan

dalam menyelesaikan soal tentang luas permukaan dan volume limas

yaitu siswa kurang memahami konsep luas permukaan dan volume

limas, siswa kurang teliti dan terampil dalam menyelesaikan soal,

kondisi lingkungan yang rawan konflik serta kurangnya penggunaan

alat peraga. Penelitian yang dilakukan oleh I Gedde Sumadiasa

memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang akan

dilakukan yaitu :

17
a) Persamaan penelitian adalah jenis penelitian yang sama yaitu

penelitian kualitatif dan menganalisis kesalahan siswa.

b) Perbedaan penelitian adalah teknik pengumpulan data yaitu I Gede

Sumadiasa menggunakan tes tertulis dan wawancara, sedangkan

teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes,

wawancara dan dokumentasi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Khamida Siti Nur Atiqoh pada tahun

2019 dengan judul “Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan

Masalah Pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar”. Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian

adalah siswa kelas VIII B. Pengumpulan data dilakukan dengan

menggunakan tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

penyebab kesalahan adalah 1) kurang memahami soal, 2) belum mampu

mengaplikasikan materi bangun ruang sisi datar pada soal pemecaha

masalah, 3) kurang teliti dalam melakukan perhitungan, 4) tidak

memeriksa hasil perhitungan kembali, 5) kesalahan dalam imajinasi

ruang, 6) belum mampu menggunakan ide-ide geometri dalam

menyelesaikan soal, 7) kurang memahami berlakuya operasi pada

aljabar, 8) kurang teliti dalam memasukan data ke variabel, 9)

kurangnya ketrampilan dalam merencanakan penyelesaian, 10) kurang

memahami konsep luas sisi tegak pada prisma. Penelitian yang

dilakukan oleh Khamida Siti Nur Atiqoh memiliki persamaan dan

perbedaan dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu :

18
1. Persamaan penelitian adalah jenis penelitian yang sama yaitu

penelitian kualitatif dan menganalisis tentang kesalahan siswa.

2. Perbedaan penelitian adalah pada teknik pengumpulan data yaitu

Khamida Siti Nur Atiqoh menggunakan tes dan wawancara,

sedangkan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan tes, wawancara dan dokumentasi.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Djatmiko Hidajat, Diah Arum

Pratiwi, Afif Afghohani pada rtahun 2019 dengan judul “Analisis

Kesulitan Dalam Penyelesaian Masalah Ruang Dimensi Dua”.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP N 4 Tawangsari.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan hasil tes dan

wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kesulitan

memahami perintah soal, 2) Kesulitan belajar konsep awal pada

bangun ruang, 3) Kesulitan menemukan rumus yang digunakan

dan 4) Kesulitan menghitung.

Penelitian yang dilakukan memiliki persamaan dan perbedaan

dalam penelitian yang akan dilakukan yaitu :

1. Persamaan penelitian adalah jenis penelitian yang sama yaitu

penelitian kualitatif dan membahas bangun ruang.

2. Perbedaan penelitian adalah membahas kesulitan siswa

mengenai bangun ruang dimensi dua sedangkan peneliti

mengenai kesalahan siswa mengenai limas khususnya.

19
Berdasarkan pernyantaan diatas, penelitian terkait tentang analisis

kesalahan sangat penting untuk dilakukan dan dikembangkan agar guru

dapat mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam

mengerjakan suatu soal dan guru dapat memilihh strategi belajar yang

tepat unttuk meminimalisir kesalahan siswa dalam mengerjakan soal.

C. Kerangka Berpikir

Matematika adalah suatu ilmu yang memeiliki peranan penting untuk

membentuj pola pikir peserta didik, sehingga mereka dituntut memiliki

kemampua matematis guna sebagai alat pemecahan masalah. Pola pikir

yang terbentuk membutuhkan proses latihan yang bertahap. Soal – soal

dalam matematika bisa mejadi latihan peserta didik dalam melatih

kemampuan matematis siswa dalam pemecahan masalah.

Soal cerita matematika adalah salah satu materi yang dianggap sulit

oleh sebagian siswa karena jauh lebih kompleks dibanding soal biasa.

Banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam mengerjakan soal

contohnya kurang cermat memahami soal, kurang teliti memahami konsep

soal, kesalahan menulis rumus, dan masih banyak lainnya.

20
Kondisi Awal

Matematika adalah pelajaran yang sulit.

Hal tersebut dikarenakan karena siswa beranggapan bahwa matematika


adalah pelajaran yang sulit untuk dipahami (Farahsanti & Exacta, 2017:48)

Permasalahan

Banyak siswa yang merasa kesulitan memecahkan suatu soal cerita yang
berkaitan dengan limas

Solusi

Untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam


menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan limas. Dengan cara latihan
soal setiap hari dan harus bisa membayangkan gambar limas itu seperti apa.

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan materi soal


cerita bangun ruang
2. Untuk mengetahui faktor penyebab kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita bangun ruang

Analisis Kesalahan Siswa Mengerjakan Soal Cerita Tentang Bangun Ruang


Limas pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Slogohimo

21
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

Arikunto (2013:36) penelitian deskriptif pada umumnya hanya

memaparkan saja gambaran yang terjadi pada fenomena, yang dalam hal

ini adalah kegiatan yang di teliti kemudian di ambil kesimpulan. Penelitian

ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan dan

menggambarkan mengenai analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan

soal cerita tentang bangun ruang limas di SMP Negeri 3 Slogohimo.

B. Latar Penelitian

1. Subjek Penelitian

Sampling dilakukan dengan teknik purposive sampling adalah

teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tetentu

(Sugiono dalam Wulandari, 2020:57). Berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan tertentu. Subjek dalam pelitian ini diambil berdasarkan

atas saran dan pertimbangan dari guru mata pelajaran matematika di

kelas VIII SMP Negeri 3 Slogohimo.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Slogohimo yang

beralamatkan Dusun Bandung RT 002 RW 004, Watusomo, Kec.

Slogohimo, Kab. Wonogiri Jawa Tengah 57694.

22
3. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan terhitung mulai dari Desember 2022

sampai dengan Maret 2023 di SMP Negeri 3 Slogohimo.

Tabel 3. 1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

Bulan/Tahun
No Kegiatan Desember Januari Februari Maret
2022 2023 2023 2023
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 Konsultasi Proposal
4 Revisi Proposal
5 Penyusunan Instrumen
6 Pengumpulan Data
7 Analisis Data
Konsultasi Penyusunan
8
Laporan Penelitian
Penyusunan Laporan
9
Penelitian

C. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan data yang dianalisis

berupa data kualitatif, sehingga dalam suatu penelitian tidak ada

hipotesis. Dana yang dihasilkan adalah deskriptif yang berupa kata-kata

tertulis atau lisan.

2. Strategi Penelitian

Strategi adalah suatu cara dalam melaksanakan suatu proyek cara

suatu cara untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini, strategi yang

digunakan adalah studi kasus. Studi kasus adalah strategi dalam

23
penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu

program, peristiwa proses atau sekelompok individu. Kasus-kasus

dibatasi oleh waktu dan aktivitas serta peneliti mengumpulkan informasi

secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan

data berdasarkan waktu yang di tentukan (Kusumastuti& Khoiron,

2019:8).

D. Data dan Sumber Data Penelitian

1. Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti baik yang berupa fakta

maupun angka (Arikunto, 2013:161). Dalam penelitian ini data

diperoleh melalui hasil tes dan hasil wawancara dengan subjek

penelitian.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data tersebut

di peroleh (Arikunto, 2013:16). Sumber data dalam penelitian ini adalah

siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Slogohimo.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lengkap digunakan teknik pengumpulan

data yang sesuai. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

tes tertulis, wawancara dan dokumentasi.

1. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,

24
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Arikunto, 2013:193). Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

tes dalam bentuk uraian sebanyak 5 soal terkait materi bangun ruang

limas. Tes diberikan kepada setiap subjek penelitian dengan tipe yang

sama.

2. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawacara

kepada narasumber guna memperoleh informasi (Arikunto, 2013:198).

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara

secara langsung. Subjek yang telah ditentukan akan diberi pertanyaan

terkait langkah pernyelesaian masalah sesuai pedoman wawncara

yang telah dibuat dan merekam wawancara tersebut. Tujuan dari

wawancara adalah melengkapi dan mendukung informasi data yang

telah diperoleh dari hasil tes.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekaman

audio, foto saat wawancara bersama narasumber. Teknik dokumentasi

ini bertujuan sebagai pelengkap dan penguat data yang diperoleh

selama penelitian.

F. Validitas Data

Validitas data dalam penelitian kualitatif merupakan proses uji

keabsahan data-data penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengecek

keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah suatu

25
teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu (Kusumastuti & Khoiron, 2019:76). Pada penelitian ini

menggunakan triangulasi metode. Pengujian dilakukan kepada sumber

yang sama tetapi teknik pengumpulan data yang digunakan berbeda, misal

dokumentasi, tes atau wawancara. Bila terdapat hasil dari pengumpulan

data yang berbeda maka peneliti akan mengkonfirmasikan ulang kepada

sumber data. Teknik ini dimasuksudkan untuk memperoleh subjek ataupun

informasi dari subjek yang mendalam, jelas dan valid.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data mencakup kegiatan yang dimulai dari pengerjaan

data, menyusun data, membagi menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintensiskan, menemukan pola yang tersusun dan menemukan apa

yang penting, apa yang dipelajari dan membuat keputusan untuk

dilaporkan (Salim & Syahrum, 2012). Dalam penelitian teknik analisis

yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses penyelesaian, penyederhanaan,

pemfokusan, pengabstraksian, dan pentransformasian data. (Arikunto,

2013:29). Pada proses reduksi data peneliti akan memilih data yang

akan dikelompokkan dan data mana yang tidak terpakai dalam

penyajian data. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

26
yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan

pengumpulan data.

27
b. Penyajian data

Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang memberi

kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam

penelitian kualitatif penyajian data biasanya dalam bentuk bagan, uraian

singkat, hubungan antar kategori, dan lain-lain. dalam penelitian ini

peneliti menyajikan data ke bentuk deskriptif dan tabel untuk

mempermudah pembaca dalam memahaminya.

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dari temuan data yang diperoleh.

Kesimpulan ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang

telah ditentukan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: PT Rineka Cipta.
Atiqoh, K. S. N. (2019). Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan
Soal Pemecahan Masalah Pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi
Datar. ALGORITMA Journal of Mathematics Education, 1(1), 63-73.
Atmaja, A., Rokhman, M. S., & Utami, W. B. (2020). Analisis Kemampuan
Koneksi Matematika Dalam Mengerjakan Soal Cerita. Journal
Inovasi Pendidikan Matematika (Vol.2, No.2), 77-91.
Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni, Matematika Konsep dan Aplikasinya
untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008), hal. 225
Hidayat, T. (2019). Analisis kesalahan konsep dan kesalahan prosedur
dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar. Jurnal Equation:
Teori Dan Penelitian Pendidikan Matematika, 2(2), 105-115.
Sumadiasa, I. G. (2014). Analisis kesalahan siswa kelas VIII SMP Negeri 5
Dolo dalam menyelesaikan soal luas permukaan dan volume
limas. Aksioma, 3(2), 197-208.
Sumadiasa, I. G. (2014). Analisis kesalahan siswa kelas VIII SMP Negeri 5
Dolo dalam menyelesaikan soal luas permukaan dan volume
limas. Aksioma, 3(2), 197-208.
Susanto, D., Kurniawan, T., Sihombing, S. K., Salim, E., Radjawane, M.
M., Salmah, U., & Wardani, A.K. (2021). Matematika untuk
SMA/SMK Kelas X. Jakarta Pusat: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementrian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Utami, R. W., Endaryono, B. T., & Djuhartono, T. (2018). Kemampuan
Peserta Didik Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika. Faktor
Jurnal Ilmiah Kependidikan (Vol. 5, No.3), 187-192.
Yulia, R., Fauzi, & Awaluddin. (2017). Analisis Kesalahan Siswa
Mengerjakan Soal Matematika di Kelas V SDN 37 Banda Aceh.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (Vol.2, No.1), 124-
131.
Farahsanti, I., & Exacta, A. P. (2016). Pendekatan pembelajaran
metakognitif dengan media flash swishmax pada pembelajaran
matematika SMP. JP2M (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Matematika), 2(2), 48-56.
Kholishoh, F. N., Pramudya, I., & Kurniawati, I. (2017). Analisis Kesalahan
dalam Menyelesaikan Soal Cerita dengan Fong’s Schematic Model
For Error Analysis pada Materi Volume Prisma dan Limas ditinjau
dari Gender Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Kartasura Tahun
Ajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Solusi, 1(1), 16-35.
Filayati, U. U. (2019). Analisis kesalahan siswa dalam memecahkan soal
cerita pada materi limas ditinjau dari gaya belajar. Jurnal Inovasi
Pembelajaran Matematika (JIPM), 1(1), 1-10.
Hidajat, D., Pratiwi, D. A., & Afghohani, A. (2019, October). Analisis
kesulitan dalam penyelesaian permasalahan ruang dimensi dua.
In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika II (SNPMAT
II): Pembelajaran Matematika dalam Era Revolusi Industri 4.0 (p.
82). Universitas Halu Oleo Press.

30

Anda mungkin juga menyukai