SE KABUPATEN JEMBER
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Indah Susilowati
NIM 140210302080
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vi
BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 7
2.1 Pedagogical Content Knowledge (PCK) ................................... 7
2.2 Karakteristik Pedagogical Content Knowledge (PCK) ............. 9
2.3 Komponen Pedagogical Content Knowledge (PCK) ................ 11
2.4 Penelitian Terdahulu tentang Pedagogical Content Knowledge
(PCK) ......................................................................................... 17
2.5 Kerangka Berpikir ..................................................................... 28
BAB 3. METODE PENELITIAN .............................................................. 33
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 33
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 33
3.3 Sampel Penelitian ...................................................................... 34
3.4 Definisi Operasional Variabel ................................................... 34
3.5 Instrumen Penelitian .................................................................. 37
3.6 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 37
3.6.1 Kuesioner .......................................................................... 38
3.6.2 Observasi .......................................................................... 38
3.6.3 Dokumentasi ..................................................................... 39
3.7 Prosedur Pengumpulan Data ..................................................... 39
ii
3.7.1 Persiapan ........................................................................... 39
3.7.2 Pelaksanaan ...................................................................... 39
3.7.3 Analisis Data..................................................................... 39
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 41
LAMPIRAN ................................................................................................. 47
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Komponen dan Elemen-Elemen Spesifik PCK ........................... 11
Tabel 3.1 Komponen dan Indikator Pedagogical Content Knowledge
(PCK) ............................................................................................ 35
Tabel 3.2 Skor Jawaban Skala Likert ............................................................ 38
Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Skor .............................................................. 40
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 32
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A. Matriks Penelitian ................................................................... 47
Lampiran B. Kisi-kisi Kuesioner Pedagogical Content Knowledge
(PCK) ....................................................................................... 48
Lampiran C. Kuesioner Pedagogical Content Knowledge (PCK) ................ 49
vi
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
2
3
3
4
4
5
pendidikan sains), (2) the nature of science and inquiry (hakikat sains dan
inkuiri), (3) quality of learning in science (kualitas pembelajaran sains), (4) the
use of ICT in science and technology education (penggunaan ICT dalam
pembelajaran sains), (5) development of relevant and effective assessment in
science education (pengembangan asesmen yang tepat dan efektif untuk
pendidikan sains), (6) science education in the primary or elementary years
(pendidikan sains mulai dari sekolah dasar), (7) professional development of
science teachers (meningkatkan profesionalisme pendidik).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai tingkat pedagogical content knowledge. Fokus kajian dalam penelitian
ini ditujukan pada pendidik sejarah dan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendidik sejarah se kabupaten Jember. Penelitian yang akan dilakukan
dirumuskan dengan judul “ Kompetensi Pedagogical Content Knowledge (PCK)
Pendidik Sejarah Se Kabupaten Jember”.
5
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
(3) Level 2 menyatakan definisi dengan tepat, menggunakan notasi dengan tepat,
menggunakan semua tipe pertanyaan (deklaratif, prosedural, dan kondisional)
dengan posisi yang tepat, menginterpretasikan dan menggunakan representasi
grafik dan selain grafik, serta melihat koneksi antara topik atau sub unit berbeda
dan melangkah diantara koneksi tersebut dengan cermat.
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
PCK (Stake, 1995). Jenis rancangan penelitian ini yaitu studi kasus kolektif yang
digunakan oleh Stake yang disebut dengan “studi kasus instrumental”. Metode
pengumpulan data yang paling utama adalah observasi kelas. Kuesioner juga
digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk mengumpulkan data biografi dan
kuantitatif. Variasi metode perbandingan konstan (Glaser, 1978) digunakan untuk
membuat dan memodifikasi kode dan tema baru sepanjang tahap analisis
penelitian. Triangulasi data dari observasi kelas, wawancara pendidik, kuesioner
pendidik, dan artefak memperkuat validitas internal temuan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik secara konsisten menghubungkan
muatan ekonomi dengan nilai, mata pelajaran, dan konsep ekonomi serta
keterampilan lainnya. Namun, diskusi otentik, termasuk isu kontroversial, masih
kurang. Penekanan ditempatkan pada pengembangan keterampilan penalaran
ekonomi peserta didik, termasuk aplikasi dunia nyata dari cara berfikir ekonomi
dan model pengambilan keputusan. Pembelajaran instruksional aktif, juga sering
digabungkan, dan konten ekonomi hampir selalu dikaitkan dengan minat dan
pengalaman peserta didik.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Chapoo, Thathong, dan Halim
(2014) dengan judul “Biology Teachers Pedagogical Content Knowledge in
Thailand: Understanding & Practice”. Penelitian tersebut bertujuan untuk
menyelidiki pemahaman dan praktik pendidik. Sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah 3 orang pendidik Biologi yang mengajar di sekolah
menengah (kelas 10) yaitu di sekolah negeri di bawah Kantor Pelayanan
Pendidikan Menengah 24. Peneliti mengumpulkan data penelitian dengan
mewawancarai administrator sekolah yaitu mewawancarai pendidik Biologi dan
peserta didik. Peneliti menggunakan wawancara semi terstruktur untuk
memperoleh data pendidik Biologi. Selain itu peneliti mengambil kuesioner
kepada 3 orang pendidik biologi dan mengamati serta merekam kegiatan
pembelajaran ketiga pendidik Biologi tersebut di dalam kelas. Peneliti
menggunakan luas dan sifat PCK dalam kaitannya dengan Magnusson et al.
(1999) seperti yang diilustrasikan pada PCK. Penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian multi kasus, metode analisis data dimulai dengan analisis
19
20
dalam kasus dan dilanjutkan dengan analisis kasus silang. Triangulasi digunakan
untuk menggambarkan gagasan bahwa peneliti mencoba membuat penjelasan
dengan menggunakan lebih dari satu atau beberapa sumber data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengetahuan konten ketiga pendidik Biologi tersebut masih
kurang memadai dan memiliki beberapa kesulitan dalam pembelajaran di kelas.
Ketidakmampuan pendidik tersebut dalam merancang kegiatan instruksional dan
penilaian yang tepat juga menjadi masalah yang sangat memprihatinkan.
Penelitian dari See (2014) dengan judul “Mentoring and Developing
Pedagogical Content Knowledge in Beginning Teachers” bertujuan untuk menguji
pengaruh pendampingan dalam pengembangan pengetahuan konten pedagogik
(PCK) terhadap pendidik sekolah menengah pertama di Malaysia dalam tiga ranah
yaitu pengetahuan pokok (SMK), pengetahuan pedagogik umum (GPK) dan
pengetahuan tentang konteks (KOC). Populasi dalam penelitian ini terdiri dari
pendidik pemula dan pendidik berpengalaman dari sekolah menengah swasta dan
umum di kabupaten Petaling Utama yang merupakan daerah perkotaan di
Malaysia. Ada 146 pendidik pemula dan 90 pendidik mentor yang berpartisipasi
dalam survei dari 8 sekolah negeri dan 2 sekolah swasta. Metode survei kuantitatif
digunakan dalam penelitian ini untuk mengeksplorasi adanya hubungan, jika ada,
antara pendampingan dan tiga domain PCK. Dua set kuesioner diberikan; satu
untuk pendidik pemula dan satu untuk pendidik berpengalaman lainnya. Data
demografi, pengukuran dukungan PCK dan pendampingan dianalisis dengan
menggunakan statistik deskriptif. Sedangkan hubungan antara pendampingan dan
ketiga domain PCK dianalisis menggunakan regresi linier sederhana. Pendekatan
korelasional ini menentukan berapa banyak efek mentoring PCK namun tidak
menjelaskan hubungan kausal diantara keduanya. Hasilnya menunjukkan bahwa
ada hubungan yang signifikan antara pendampingan dan SMK (β = .302, t (119) =
3.471, p <.05), pendampingan dan GPK (β = .336, t (120) = 3.944, p <. 05), dan
mentoring dan KOC (β = .372, t (119) = 4.387, p <.05). Mentoring memberikan
pengaruh paling besar pada KOC, masing-masing GPK dan SMK. Secara
keseluruhan, ada hubungan yang signifikan antara pendampingan dan PCK
pendidik awal (β = 0,389, t (119) = 4,488, p <.05).
20
21
Penelitian dari Suh dan Park (2017) dengan judul “Exploring the
relationship between pedagogical content knowledge (PCK) and sustainability of
an innovative science teaching approach”. Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi pola umum dalam pedagogical content knowledge dari tiga
pendidik teladan yang secara sukarela mendukung penerapan pendekatan
penyelidikan berbasis argumen. Selain itu penelitian ini dilakukan untuk
mengeksplorasi bagaimana pola umum terkait dengan penerapan berkelanjutan
dari ketiga pendidik tersebut. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 3 orang pendidik kelas 5 di Midwest AS. Kasus dipilih dengan sengaja,
sesuai dengan dua kriteria yaitu: 1) pendidik harus menerapkan pendekatan SWH
(Penulisan Ilmiah Heuristik) paling sedikit lima tahun dan setidaknya dua tahun
tanpa dukungan pengembangan profesional (PD); 2) pendidik harus menunjukkan
tingkat implementasi pendekatan SWH yang tinggi, yang diukur dengan Protokol
Pengamatan Pengajaran Reformed Reformed (RTOP) yang dimodifikasi (Martin
& Hand, 2009; Sawada et al., 2002). RTOP yang dimodifikasi dirancang untuk
mengukur kemajuan pendidik terhadap praktik pembelajaran yang sesuai dengan
fitur penting pendekatan SWH yaitu berpusat pada peserta didik dan berdasarkan
penyelidikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi pendidik sesuai
dengan penelitian berbasis argumen, terutama mengenai bagaimana peserta didik
belajar, sangat penting untuk pelaksanaannya yang berkelanjutan. Orientasi
pendidik sangat terkait dengan dua komponen PCK lainnya yaitu (pengetahuan
tentang pemahaman peserta didik dan pengetahuan tentang strategi instruksional
& representasi), yang saling berinteraksi dengan keberlanjutan pelaksanaan.
Penelitian oleh Olander dan Olander (2013) dengan judul “Professional
Development Through the Use of Learning study: contributions to pedagogical
content knowledge in biology”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan pendekatan pembelajaran pengembangan profesional dimana
para pendidik dan peneliti secara iteratif dan dalam kolaborasi mengembangkan
strategi pengajaran bagi peserta didik di sekolah menengah atas untuk merancang
pembelajaran peserta didik tentang hubungan antara gen dan sifat. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dua pendidik sains, dua peneliti pendidikan,
21
22
dan 27 peserta didik dari dua kelas, yang secara acak dicampur menjadi tiga
kelompok penelitian. Pendidik yang dilibatkan dalam penelitian ini harus
memenuhi persyaratan untuk mengajar biologi pada kelompok usia tertentu dan
memiliki pengalaman mengajar sekitar lima dan sepuluh tahun. Sedangkan
peserta didik yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah peserta didik yang
berusia 17-18 tahun dan telah lulus biologi A. Biologi A yaitu sebuah kursus yang
mencakup "kepentingan relatif faktor keturunan dan lingkungan dalam kaitannya
dengan karakteristik individu" (Terjemahan Badan Nasional Pendidikan, Biologi
A, halaman 28, terjemahan penulis), yang isinya diteliti dalam penelitian ini.
Sebelum mengajar 27 peserta didik dalam intervensi, para pendidik memberikan
tes skrining tertulis tentang pengetahuan konten kepada kelompok peserta didik
yang sebanding (N = 33) pada usia yang sama yang telah menyelesaikan Biologi
A. Para peneliti melakukan analisis kualitatif pra-pertemuan terhadap video
pelajaran yang disahkan sebelum membahas diundangkannya strategi pengajaran
yang direncanakan dengan para pendidik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pertumbuhan pengetahuan konten pendidik terbukti dari kesadarannya yang
meningkat mengenai aspek konten mana yang penting untuk dipelajari dan
karenanya harus bervariasi selama pengajaran.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Gudmundsdottir dan Shulman
(2006) dengan judul “Pedagogical Content Knowledge in Social Studies”.
Penelitian studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pengetahuan
pedagogis pada pendidik pemula dan pendidik veteran. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 2 orang pendidik, yaitu pendidik pemula dan pendidik
veteran. Kedua pendidik tersebut mengajar ilmu sosial di sekolah menengah atas
tepatnya di daerah Teluk San Fransisco. Harry adalah seorang pendidik veteran
yang telah mengajar selama tiga puluh tujuh tahun (37 tahun). Harry mengajar
mata pelajaran sejarah dan juga mata pelajaran sosial lainnya. Sedangkan Chris
adalah seorang pendidik pemula yang sedang dalam program pendidikan pendidik
belajar menjadi pendidik studi sosial. Chris baru saja lulus dalam antropologi dari
sebuah universitas swasta di California Utara. Keahlian Chris dalam antropologi
adalah antropologi budaya dan evolusi manusia. Data untuk penelitian ini terdiri
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
pendidik juga diperhatikan. Data diperoleh melalui Core dan bahan transportasi
material. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif dan
kuantitatif dengan menggunakan desain triangulasi serentak (Concurrent
triangulation design) (Creswell, 2016). Kemampuan calon pendidik biologi secara
bertahap meningkat dari waktu ke waktu, dari pre PCK menjadi Growing PCK.
Dari hasil tersebut dapat ditentukan bahwa model tersebut efektif untuk
meningkatkan calon pendidik PCK, model calon guru pendidikan perlu dilakukan
secara bertahap dan terstruktur pengalaman awal kepada calon pendidik untuk
berinteraksi dan mendapatkan pengalaman di sekolah, misalnya dengan tahap
observasi, menyiapkan rencana pelajaran bersama pendidik, co-teaching, dan
pengajaran nyata melalui pengenalan awal sejak awal calon pendidik sudah
memiliki pengetahuan tentang sekolah dan peserta didik serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan tugas pendidik. Pedagogical Content Knowledge (PCK) akan
terus berkembang, oleh karena itu perlu adanya pembangunan berkelanjutan bagi
pendidik, misalnya melalui MGMPs atau kegiatan lainnya.
Penelitian lain yaitu penelitian dari Margiyono dan Mampouw (2011)
dengan judul “Deskripsi Pedagogical Content Knowledge Guru pada Bahasan
tentang Bilangan Rasional”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
kompetensi pendidik Madrasah Tsanawiyah tentang bilangan rasional berdasarkan
komponen pedagogical content knowledge. Penelitian dilakukan pada 6 Madrasah
Tsanawiyah PSA se-kabupaten Semarang di mana responden terdiri dari 6
pendidik matematika dan 48 peserta didik kelas VII. Data PCK pendidik
dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan pedoman wawancara yang
diadaptasi dari Anwar (2010) dan Mampouw (2011). Untuk mengetahui
pemahaman tentang bilangan rasional menurut kategori pemahaman, peserta didik
dites menggunakan soal-soal tes yang diadaptasi dari Stump (1999). Hasil
wawancara pendidik ditabulasi berdasarkan kategori PCK untuk selanjutnya
dianalisis. Kecenderungan data dan ciri khas yang muncul dari responden
pendidik dilaporkan sebagai hasil penelitian. Hasil tes peserta didik diperiksa dan
diklasifikasikan menurut jawaban benar, salah atau tidak menjawab untuk masing-
masing kategori yang dibuat. Hasil tes ini digunakan untuk melengkapi PCK
27
28
28
29
29
30
30
31
31
Kerangka Berpikir
32
Pedagogical Content Knowledge
Pendidik
Komponen Indikator
5.1 Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik,
intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial
budaya
5) Pengetahuan Peserta 5.2 Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu
didik & 5.3 Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik dalam mata pelajaran yang
diampu
Karakteristiknya 5.4 Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang
diampu
5.5 Melakukan identifikasi karakteristik belajar peserta didik
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
3.6.1 Kuesioner
Kuesioner digunakan dalam penelitian ini tujuannya adalah untuk
memperoleh data kuantitatif tentang kemampuan pedagogical content knowledge
pendidik sejarah. Jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup
dengan menggunakan skala Likert. Digunakannya skala Likert dalam penelitian
ini karena skala Likert tidak hanya digunakan untuk mengukur sikap tetapi juga
dapat digunakan untuk mengukur persepsi, minat, motivasi, kegiatan dan
pelaksanaan program. Skala Likert yang digunakan terdiri dari 5 pilihan jawaban.
Setiap pilihan jawaban memiliki skor 1 (tidak menguasai), skor 2 (kurang
menguasai), skor 3 (cukup menguasai), skor 4 (menguasai), dan sskor 5 (sangat
menguasai).
Tabel 3.2 Skor Jawaban Skala Likert
Skala Likert Skor
Tidak Menguasai (SM) 1
Kurang Menguasai (KM) 2
Cukup Menguasai (CM) 3
Menguasai (M) 4
Sangat Menguasai (SM) 5
3.6.2 Observasi
Metode observasi digunakan dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh data tentang pedagogical content knowledge. Metode observasi
adalah metode yang dilaksanakan secara langsung oleh peneliti untuk mengamati
perilaku dan aktivitas individu-individu di lokasi penelitian. Peneliti dalam
pengamatan ini merekam atau mencatat, baik dengan cara terstruktur maupun
semiterstruktur (Creswell, 2016). Observasi dalam penelitian ini bersifat open-
ended, yaitu peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan umum kepada partisipan
yang memungkinkan partisipan bebas memberikan pandangan-pandangannya
(Creswell, 2016).
38
39
3.6.3 Dokumentasi
Dokumentasi diperlukan dalam penelitian ini adalah untuk memverifikasi
jawaban pendidik pada kuesioner dan sebagai informasi tambahan mengenai
pedagogical content knowledge pendidik sejarah. Data ini diperoleh dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pendidik sejarah.
3.7.1 Persiapan
Tahap ini diawali dengan mencari berbagai literatur dari berbagai sumber
baik dari buku, jurnal, skripsi, maupun sumber lainnya yang terkait dengan
pedagogical content knowledge. Teori yang digunakan oleh peneliti untuk
variabel pedagogical content knowledge adalah teori dari Shulman (1987).
3.7.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan pengambilan data pedagogical content knowledge dilakukan
pada saat kegiatan MGMP Sejarah. Peneliti membagikan lembar kuesioner
kepada pendidik, kemudian memberikan penjelasan tentang tata cara pengisian
kuesioner. Pendidik dipersilahkan mengajukan pertanyaan jika menemukan
kesulitan atau hal yang tidak dimengerti. Selanjutnya pendidik dipersilahkan
untuk memberikan tanggapannya mengenai pernyataan yang terdapat dalam
kuesioner.
39
40
Skor yang diberikan pada setiap pernyataan disesuaikan dengan ketentuan skala
Likert yang digunakan. Setelah proses scoring selanjutnya dilakukan proses
tabulasi. Tabulasi adalah proses memindahkan skor yang terdapat dalam
kuesioner ke dalam tabel yang sudah disiapkan. Tabel yang digunakan
menggunakan program Microsoft Excel 2010. Proses tabulasi dilakukan untuk
memudahkan peneliti melakukan analisis data. Selanjutnya adalah tahap analisis
data menggunakan program SPSS 21 for Windows. Analisis data penelitian ini
menggunakan statistik deskriptif.
40
41
DAFTAR PUSTAKA
41
42
Baumert, J., Kunter, M., Blum, W., Brunner, M., Voss, T., Jordan, A., Klusmann,
U., Krauss, S., Neubrand, M., & Tsai, Yi-M. 2010. Teachers Mathematical
Knowledge, Cognitive Activation in the Classroom, and Student Progress.
American Educational Research Journal, 47(1), 133-180.
Bransford, J., Darling-Hammond, L., & LePage, P. 2005. Introduction. In L.
Darling-Hammond & J. Bransford (Eds.), Preparing teachers for a
changing world (pp. 1–39). San Francisco: Jossey-Bass.
Bransford, J. D., Derry, S. J., Berliner, C. D., & Hammerness, K. 2005. Theories
of learning and their roles in teaching. In L. Darling-Hammond & J.
Bransford (Eds.), Preparing teachers for a changing world (pp. 40–87).
San Francisco: Jossey-Bass.
Chiappetta, E. L., Fillman, D. A., & Sethna, G. H. 1993. Do Middle School Life
Science Textbooks Provide a Balance of Scientific Literacy Themes?.
Journal of Research in Science Teaching, 30(2), 787–797.
Chapoo, S., Thathong, K., & Halim, L. 2014. Biology Teachers Pedagogical
Content Knowledge in Thailand: Understanding & Practice. Social and
Behavioral Sciences, 116, 442-447.
Cresswell, J. H. 2016. Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif,
Kuantitatif, dan Campuran Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dahar, R. W & N. Siregar. 2000. Pedagogi Materi Subyek: Meletakkan Dasar
Keilmuan dari PBM. Disampaikan pada Seminar Staf Dosen FPMIPA
dalam Rangka Mensosialisasikan Pedagogi Materi Subyek.
Fananta, M. R., Umbara, T., & Hastuti, S. D. 2018. In-Service Professional
Development on Supporting Elementary Teachers Pedagogical Content
Knowledge and Efficacy through Inquiry-Based Teacher Training. SHS
Web of Conferences, 42(8).
Fensham, P. J. 2008. Science Education Policy-Making: Eleven emerging issues.
Paris: UNESCO Publishing.
Glaser, B. G. 1978. Theoretical sensitivity: Advances in the methodology of
grounded theory. Mill Valley, CA: The Sociology Press.
Grossman, P. L., & McDonald, M. 2008. Back to the future: Directions for
research in teaching and teacher education. American Educational
Research Journal, 45(1), 184–205.
Grossman, P. L., & Schoenfeld, A. 2005. Teaching subject matter. In L. Darling
Hammond, J. Bransford, P. LePage, K. Hammerness & H. Duffy (Eds.),
Preparing teachers for a changing world: What teachers should learn and
be able to do (pp. 201–231). San Francisco: Jossey-Bass.
42
43
43
44
44
45
Reynolds, M. C. (Ed.). 1989. Knowledge base for the beginning teacher. New
York: Pergamon Press.
Ridwan. 2004. Skala Pengukuran Variable-Variable Penelitian.
Bandung:Alfabeta.
Riggs, I. M., & Enochs, L. G. 1990. Toward the development of an elementary
teacher's science teaching efficacy belief instrument. Science Education,
74(6), 625-637.
Rosyid, A., Aisyah; & Baya’a, N. 2016. Technological Pedagogical Content
Knowledge: Sebuah Kerangka Pengetahuan bagi Guru Indonesia di Era
MEA. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan, 446-454.
Sari, A. N. I. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Teorema
Pythagoras Berbasis Pendekatan Pemecahan Masalah yang Mengacu Pada
Learning Trajectory dan Berorientasi Pada Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Sawada, D., Piburn, M. D., Judson, E., Turley, J., Falconer, K., Benford, R., et al.
2002. Measuring reform practices in science and mathematics classrooms:
The reformed teaching observation protocol. School Science and
Mathematics, 102(6), 245-253.
Schmidt, D. A., et al. 2010. Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPACK): The Development and Validation of an Assessment Instrument
for Preservice Teachers. Journal of Research on Technology in Education,
42(21), 123-149.
See, N. L. M. 2014. Mentoring and Developing Pedagogical Content Knowledge
in Begining Teachers. Social and Behavioral Sciences, 123, 53-62.
Shulman, L. S. 1986. Those whounderstand: Knowledgegrowth in teaching.
Educational Researcher, 15(2), 4-14.
Shulman, L. S. 1987. Knowledge and Teaching: Foundations of the New Reform.
Havard Educational Review, 57(1), 1-21.
Stump, Sherly. 1999. Secondary Mathematics Teachers’ Knowledge of Slope.
Mathematics Education Research Journal, 11(2).
Suh, J. K., & Park, S. 2017. Exploring the relationship between pedagogical
content knowledge (PCK) and sustainability of an innovative science
teaching approach. Teaching and Teacher Education, 64, 246-259.
Suryawati, E., Firdaus, L. N., & Yosua, H. 2014. Analisis Keterampilan
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPCK) Guru Biologi
SMA Negeri Kota Pekanbaru. Jurnal Biogenesis, 11(1), 67-72.
45
46
46
47
RUMUSAN
JUDUL VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA METODE PENELITIAN
MASALAH
Pedagogical Bagaimana 1. Pedagogical 1. Pengetahuan materi Pendidik Sejarah 1. Jenis penelitian
Content pedagogical content Content pembelajaran se kabupaten deskriptif kuantitatif
Knowledge knowledge pendidik Knowledge 2. Pengetahuan pedagogik Jember 2. Pengumpulan data
(PCK) sejarah se kabupaten 2. Pendidik umum menggunakan kuesioner
Pendidik Jember? Sejarah se 3. Pengetahuan kurikulum tertutup dengan skala
Sejarah Se kabupaten 4. Pengetahuan konten Likert
Kabupaten Jember pedagogik 3. Penentuan responden
Jember 5. Pengetahuan peserta menggunakan teknik
didik dan random sampling
karakteristiknya 4. Analisis data
6. Pengetahuan konteks menggunakan statistik
pembelajaran deskriptif
7. Pengetahuan tentang
tujuan, nilai dan filosofi
pembelajaran
47
48
48
49
A. Identitas Responden
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin :
3. Usia :
4. Tempat Mengajar :
5. Bidang Studi/Guru Kelas :
6. Lama Masa Kerja :
7. Pendidikan Terakhir :
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan atas pengalaman bapak/ibu, berilah tanda centang (√) pada salah satu
alternatif jawaban yang paling merefleksikan presepsi bapak/ibu pada setiap
pernyataan. Instrumen Pedagogical Content Knowledge pendidik disusun dengan
mengunakan skala likert.
49
50
No. Pernyataan TM KM CM M SM
1. Melakukan analisis materi berdasarkan tingkat
kesulitannya
2. Pemahaman materi yang diajarkan
3. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan
mata pelajaran yang diampu
4. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode
dan teknik pembelajaran yang mendidik secara
kreatif dalam mata pelajaran yang diampu
5. Memahami prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum
6. Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu
7. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk
mencapai tujuan
8. Memahami prinsip-prinsip perancangan
pembelajaran yang mendidik
9. Mengembangkan komponen-komponen rancangan
pembelajaran
10. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap,
baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium,
maupun lapangan
11. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di
kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan
memperhatikan standar keamanan yang
dipersyaratkan
12. Menggunakan media pembelajaran dan sumber
belajar yang relevan dengan karakteristik peserta
didik dan mata pelajaran yang diampu untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara utuh
50
51
No. Pernyataan TM KM CM M SM
13. Memahami karakteristik peserta didik yang
berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-
emosional, moral, spiritual, dan latar belakang
sosial budaya
14. Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata
pelajaran yang diampu
15. Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik
dalam mata pelajaran yang diampu
16. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik
dalam mata pelajaran yang diampu
17. Melakukan identifikasi karakteristik belajar
peserta didik
18. menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran
untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi
secara optimal
19. menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran
untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik,
termasuk kreatifitasnya
20. Memahami prinsip-prinsip perancangan
pembelajaran yang mendidik
21. Mengembangkan komponen-komponen rancangan
pembelajaran
22. Merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling
terkait
23. Mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran
yang sistematis
51