Disusun oleh :
Judul
Disusun oleh :
Disahkan oleh :
Kepala Sekolah
SMPN 1 PAGUAT
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat
dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Adapun judul laporan
penelitiani ini adalah, ” Peningkatan Hasil Belajar Materi Memahami dan Mencipta
Cerita Fantasi Menggunakan Project Based Learning Siswa Kelas VIIc SMPN 1 Paguat”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan kepada:
(1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato,
(2) Kepala Sekolah SMPN 1 Paguat
(3) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya sehingga laporan penelitian ini
menjadi lebih berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat
khususnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Penyusun
ii
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Memahami dan Mencipta
Cerita Fantasi Menggunakan Project Based Learning Siswa Kelas VIIc SMPN 1 Paguat”.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Memahami dan
Mencipta Cerita Fantasi Menggunakan Project Based Learning Siswa Kelas VIIc SMPN
1 Paguat.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action Research)
yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari: Perencanaan, Pelaksanaan,
Pengamatan, dan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa Project Based Learning dapat Meningkatkan
Hasil Belajar Materi Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi Siswa Kelas VIIc SMPN
1Paguat.
Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Bagi Guru yang mendapatan kesulitan yang
sama dapat menerapkan Project Based Learning untuk meningkatkan Hasil Belajar. (2)
Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka dihaharapkan guru lebih membuat Project
Based Learning yang lebih menarik dan bervariasi.
Kata kunci: Hasil Belajar, Project Based Learning
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
ABSTRAK...........................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 3
BAB V PENUTUP........................................................................................... 41
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 41
5.2 Saran............................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 42
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif dan
efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu dinamika yang
diharapkan. Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di Kelas VIIc SMPN
Paguat, diperoleh informasi bahwa hasil belajar Materi Memahami dan Mencipta Cerita
Fantasi siswa rendah di bawah standar ketuntasan Minimal yaitu dibawah 64.
6
Dengan belajar secara menghapal membuat konsep–konsep Bahasa Indonesia
yang telah diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang
harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang guru. Guru dituntut lebih kreatif dalam
mempersiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
7
1.4 Manfaat Penelitian
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan,
jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak,
ada enam aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar,
ketrampilan membedakan secara visual, ketrampilan dibidang fisik,
ketrampilan komplek dan komunikasi.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama
yaitu:
a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi
belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial
ekonomi, faktor fisik dan psikis.
b.
Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor Memahami dan
Mencipta Cerita Fantasi, terutama kualitas pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana, melalui proses belajar
mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.
9
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar
intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah dan
ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya
mempertahankanya apa yang telah dicapai.
2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan
dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang
lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama
diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,
kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan
kreativitasnya.
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni
mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap)
dan ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri
terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan
mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar, Setelah
tersebut di atas.
10
untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik
dalam melakukan investigasi dan memahaminya.
11
Hambatan Pembelajaran berbasis proyek;
12
10. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik
maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Kelemahan Pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut:
13
peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa
“memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan beriksi tentang aturan main,
pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan
esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, sea
mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian
proyek.
3. Menyusun Jadwal
Pengajar dan peseta didik seca kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat
timeline untuk menyelesaikan proyek, (2) membuat deadline penyelesaian
proyek, (3) membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4)
membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak
berhubungan denga proyek, dan (5) meminta peseta didik untuk membuat
penjelasan (alas an) tentang pemilihan suat cara.
4. Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek
Pengajar bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas
peseta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara
menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar
berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah
proses monitoring, dibuat sebuah rubric yang dapat merekam keseluruhan
aktivitas yang penting.
5. Menguji Hasil
Penilaian dilakukan untuk membantu pengajar dalam mengukur ketercapaian
standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta
didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai
peserta didik, membantu pengajar dalam menyusun strategi pembelajaran
berikutnya.
6. Mengevaluasi Pengalaman
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peseta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses
refleksi dilakukan baik secara individe maupun kelompok. Pada tahap ini
peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalaman
selama menyelesaikan proyek. Pengajar
14
dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja
selama proses pembelakaran sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan
baru (new inquiry) untuk menjawab pemasalahan yang diajukan pada tahap
pertama pembelajaran.
15
Dalam kegiatan ini kamu akan menceritakan kembali isi cerita fantasi
secara berantai.
3. Menelaah Struktur dan Bahasa Cerita fantasi
1) Menelaah Struktur cerita fantasi.
a. Menguraikan Ciri Bagian-bagian Struktur Cerita Fantasi Diskusi
ciri tiap bagian struktur cerita fantasi dari segi isi berdasarkan
contoh pola pengembangan cerita fantasi. (terlampir)
b. Menelaah Variasi Pengungkapan struktur Cerita Fantasi (amati
contoh pola pengembangan struktur cerita fantasi)
c. Menguraikan Ragam alur cerita
Garis besar rangkaian peristiwa merupakan sebuah cerita atau
rangkaian jalinan (alur/plot) cerita biasanya mengikuti pola seperti
bagan di bawah ini. Secara garis besar urutan cerita digambarkan
berikut.
Contoh 1 alur lengkap (dimulai dari orientasi yaitu pengenalan
latar terjadinya, siapa yang mengalami), muncul masalah, masalah
memuncak, pemecahan masalah.
Bagian Awal
Sering juga disebut bagian pengenalan (orientasi),
fungsinya adalah mengantarkan cerita. Pada bagian
dikenalkan latar cerita, tokoh dan watak-wataknya)
Bagian Tengah
Merupakan rangkaian kejadian/peristiwa hingga ke bagian
klimats atau inti cerita. Saat masalah utama diceritakan.
Bagian Akhir
Bagian ini menjawab masalah utama, tentu saja dijawab
dalam bentuk rangkaian peristiwa/kejadian juga. Bagian
terakhir adalah kesimpulan dan penutup cerita.
d. Membuat telaah teks Cerita dari segi Strukturnya
Buatlah telaah struktur teks fantasi dengan melengkapi paparan
berikut! (cerita Belajar dari Gajahmada)
e. Menguraikan prinsip penggunaan Bahasa pada Cerita fantasi.
16
Diskusikanlah ciri penggunaan bahasa pada cerita fantasi, baik
pada bagian orientasi, komplikasi, maupun resolusi!
Bandingkanlah hasil diskusimu dengan kotak info!
f. Menyunting cerita dari segi Bahasa
Kalau sebelumnya banyak membaca karya orang lain, sekarang
saatnya berkreasi! Untuk pemasalahan, cobalah sunting bagian-
bagian yang dicetak tebal tanpa menulis kembali kata-kata pada
bagian tersebut. Perhatikan contoh berikut!
g. Mengelaah hasil melengkapi cerita fantasi
4. Menyajikan Cerita Fantasi
1) Merencanakan Cerita
a. Menemukan ide Penulisan
b. Penggalian ide cerita fantasi dari membaca
c. Membuat rangkaian peristiwa
d. Mengembangkan cerita fantasi
2) Menulis Cerita Fantasi
a. Merencanakan
b. Mengembangkan produk
c. Memberi judul yang menarik
d. Menelaah untuk merevisi
e. Memublikasikan
17
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Siklus I
Pada siklus ini membahas Materi Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan
tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar observasi guru dan
siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis dengan model
pilihan ganda.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan :
18
1) Guru menjelaskan materi Materi Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi secara
klasikal.
2) Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 5 kelompok, masing– masing
kelompok terdiri dari 6-7 orang siswa, kemudian LKS dan siswa diminta untuk
mempelajari LKS.
3) Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai dengan
langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi kelompok, diskusi antar
kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja kelompok siswa saling
membantu dan berbagi tugas. Setiap anggota bertanggung jawab terhadap
kelompoknya.
c. Tahap Observasi
Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek yang
diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan
lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru. Sedangkan peningkatan hasil
belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar siswa.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I dan
menjadi pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya. Pertimbangan yang
dilakukan bila dijumpai satu komponen dibawah ini belum terpenuhi, yaitu sebagai
berikut :
𝐹
𝑃=
� 𝑥 100
�
20
BAB IV
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Rabu 6 september 2022
dari pukul 07.00 s.d 08.20 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri
dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit,
sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 60 menit dan alokasi
kegiatan penutup sebesar 10 menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu
(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa
menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang
dilakukan guru.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami
proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Guru menjelaskan terlebih
dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan dilakukan sehingga siswa tidak
menjadi bingung. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama
siswa yang melakukan perbaikan. Siswa yang hasil temuan kelompok yang
benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari
guru
21
sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi
penguatan.
Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk mengetahui
pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi ceramah,
(2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan
(3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan
gembira.
3. Observasi
22
6 Daya Anugrahno 65 Tuntas
7 Dwi Karunia NSP 65 Tuntas
8 Finays Putut NG 50 Tidak Tuntas
9 Gregorius A 65 Tuntas
10 Josef Alvin G 65 Tuntas
11 Junianto 70 Tuntas
12 Kezia Dwi A 65 Tuntas
13 Kiki Setiani 60 Tidak Tuntas
14 Laura A 70 Tuntas
15 Maria Yunia A L 65 Tuntas
16 Meysa Dieni 50 Tidak Tuntas
17 Mikha Bella D 65 Tuntas
18 Miko Alpindo 65 Tuntas
19 Panji Satria 65 Tuntas
20 Raygestia Z 50 Tidak Tuntas
21 Rayuhadi K 65 Tuntas
22 Rhema Rariu A 75 Tuntas
23 Ria Yari W 55 Tidak Tuntas
24 Rini Astuti 70 Tuntas
25 Rirung Upu A 65 Tuntas
26 Rois Avandi S 50 Tidak Tuntas
27 Stefany Putri W 65 Tuntas
28 Voney Tatau A 70 Tuntas
29 Yeri Santika 65 Tuntas
30 Yoga Prawira 65 Tuntas
31 Yuni Arta T 50 Tidak Tuntas
32 Zaki Rafael 65 Tuntas
Jumlah 2000
Rata-rata 62,5
Ketuntasan Klasikal 75,0% Tidak Tuntas
23
4. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar pada materi Materi Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi Multikultural
dengan menerapkan Project Based Learning ternyata hasil yang didapat nilai rata-
rata sebesar 62,5 dan secara klasikal sebesar 71,9%. Hal ini masih jauh dari
harapan. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada
peningkatan hasil belajar siswa pada materi Materi Memahami dan Mencipta
Cerita Fantasi.
24
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Rabu 20 September
2022 dari pukul 07.00 s.d 08.20 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan
penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit,
sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi
kegiatan penutup sebesar 20 menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu
(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa
menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang
dilakukan guru.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami
proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan
berkaitan dengan Project Based Learning, pertama-tama guru membagi siswa
dalam 6 kelompok dan setiapkelompok terdiri dari 5-6 orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum
penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama
diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja
sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok
kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain
akan ditanyakan pendapatnya
25
terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru
terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan. Siswa yang
hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus
mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan
maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.
Kegiatan akhir siklus I antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk
mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan
Project Based Learning, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran
yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar
dengan bertepuk tangan gembira.
3. Observasi
1) Hasil Belajar Siswa
Partisipasi siswa Kelas VIIc SMPN 1 Paguat ada peningkatan dalam
Kegiatan Pembelajaran pada siklus 1 setelah dilakukan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Project Based Learning. Hal ini dapat dilihat
dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran
meskipun masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses
Kegiatan Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi
pada siklus I, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut
agar mampu diperbaiki pada siklus II dengan harapan semua siswa mampu
meningkatkan hasil belajarnya.
26
1 Abel Fajar F 75 Tuntas
2 Adventus Segah K 70 Tuntas
3 Arletha DP 65 Tuntas
4 Amanda S 70 Tuntas
5 Ciko Radita K 55 Tidak Tuntas
6 Daya Anugrahno 70 Tuntas
7 Dwi Karunia NSP 70 Tuntas
8 Finays Putut NG 55 Tidak Tuntas
9 Gregorius A 70 Tuntas
10 Josef Alvin G 70 Tuntas
11 Junianto 75 Tuntas
12 Kezia Dwi A 70 Tuntas
13 Kiki Setiani 65 Tuntas
14 Laura A 75 Tuntas
15 Maria Yunia A L 70 Tuntas
16 Meysa Dieni 55 Tidak Tuntas
17 Mikha Bella D 70 Tuntas
18 Miko Alpindo 70 Tuntas
19 Panji Satria 70 Tuntas
20 Raygestia Z 55 Tidak Tuntas
21 Rayuhadi K 70 Tuntas
22 Rhema Rariu A 80 Tuntas
23 Ria Yari W 65 Tuntas
24 Rini Astuti 75 Tuntas
25 Rirung Upu A 70 Tuntas
26 Rois Avandi S 55 Tidak Tuntas
27 Stefany Putri W 70 Tuntas
28 Voney Tatau A 75 Tuntas
29 Yeri Santika 70 Tuntas
30 Yoga Prawira 70 Tuntas
31 Yuni Arta T 55 Tidak Tuntas
32 Zaki Rafael 70 Tuntas
2) Aktifitas Siswa
Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan
27
belajar yang menerapkan model Project Based Learning pada Materi Memahami
dan Mencipta Cerita Fantasi pada siklus 1 adalah rata– rata 3,00 berarti termasuk
kategori baik. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
28
3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti 27 84 5 16
pembelajaran ini
Tidak
Bermanfaat
Bermanfaat
F % F %
N=Jumlah: 32 orang
29
3) Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran kooperatif tipe Project Based Learning ditunjukan pada tabel 4,
bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Project Based Learning dalam materi pelajaran Memahami dan
Mencipta Cerita Fantasi pada siklus I sebesar 3,00 yang berarti termasuk kategori
baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Learning
Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
Siklus I Keterangan
1. Pesiapan 3,0 Baik
2. Pelaksanaan 3,0 Baik
3. Pengelolaan Kelas 3,0 Baik
4. Suasana Kelas 3,0 Baik
Rata – Rata 3,0 Baik
Keterangan :
4. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar pada Materi Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe Project Based Learning. Oleh karena itu
refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa
pada Materi Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi.
30
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi
Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi. Menurut pengamat, ada beberapa hal
yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian
LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan
sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks
pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara
satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang
diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
3. Deskripsi siklus II
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
Partisipasi siswa Kelas VIIc SMPN 1 Paguat dalam kegiatan belajar mengajar
Pendidikan Bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus II. Hasil
belajar siswa pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Project Based Learning dengan jumlah 32 siswa, terdapat 29 siswa atau 90,6% yang
tuntas dan yang tidak tuntas ada 3 Siswa atau 9,4% yang tidak tuntas dan nilai rata-rata
sebesar 73,3. Data dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.
33
26 Rois Avandi S 65 Tuntas
27 Stefany Putri W 75 Tuntas
28 Voney Tatau A 80 Tuntas
29 Yeri Santika 75 Tuntas
30 Yoga Prawira 75 Tuntas
31 Yuni Arta T 60 Tidak Tuntas
32 Zaki Rafael 75 Tuntas
Jumlah 2345
Rata-rata 73,3
Ketuntasan Klasikal 90,6% Tuntas
Keterangan :
Based Learning
N = Jumlah: 32 orang
2) Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran kooperatif tipe Project Based Learning ditunjukan pada tabel 4,
bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan Project Based Learning
dalam materi pelajaran Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi pada siklus I
sebesar 3,25 yang berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
Siklus II Keterangan
1. Pesiapan 4,0 Sangat Baik
2. Pelaksanaan 3,0 Baik
3. Pengelolaan Kelas 3,0 Baik
4. Suasana Kelas 3,0 Baik
34
Rata – Rata 3,25 Baik
Keterangan :
3) Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar pada Materi Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi dengan menerapkan
model pembelajaran menggunakan Project Based Learning. Oleh karena itu
refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa
pada materi Materi Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi.
4.2 Pembahasan
1. Hasil Belajar
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar evaluasi kondisi awal siswa
Kelas VIIc SMPN 1 Paguat untuk Materi Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi
dengan model pembelajaran mengunakan ceramah diperoleh nilai rata – rata kondisi
awal sebesar 62,5 dengan nilai tertinggi adalah 75 terdapat 1 orang dan nilai terendah
adalah 50 terdapat 6 orang dengan ketentusan belajar 71,9% dan yang tidak tuntas
28,1%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa Kelas VIIc SMPN 1
Paguat pada siklus 1 untuk Materi Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi dengan
model pembelajaran, Project Based Learning diperoleh nilai rata – rata siklus 1
sebesar 67,8 dengan nilai tertinggi adalah 80 terdapat 1 orang dan nilai terendah
adalah 55 terdapat 6 orang dengan ketentusan belajar 84% dan yang tidak tuntas 16%.
Berdasarkan data hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II menunjukan
adanya peningkatan hasil belajar siswa Kelas VIIc SMPN 1 Paguat tahun pelajaran
2022/2023 menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu
Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus
II menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu
Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus
II Sudah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Project Based Learning.
2. Aktivitas Siswa
36
Project Based Learning pada materi Memahami dan Mencipta Cerita Fantasi menurut
penilaian pengamat termasuk kategori baik semua aspek aktivitas siswa. Adapun aktivitas
siswa yang dinilai oleh pengamat adalah aspek aktivitas siswa: mendengar dan
memperhatikan penjelasan guru, kerja sama dalam kelommpok, bekerja dengan
menggunakan alat peraga, keaktifan siswa dalam diskusi, memperesentasikan hasil
diskusi, menyimpulkan materi, dan kemampuan siswa menjawab pertanyaan dari guru.
Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan aktivitas siswa yang paling
dominan dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKS dan berdiskusi. Hal ini
menunjukan bahwa siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk
mendapatkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat santoso (dalam anam,
2000:50) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif mendorong siswa dalam
kelompok belajar, bekerja dan bertanggung jawab dengan sungguh–sungguh sampai
selesainya tugas– tugas individu dan kelompok.
37
sedangkan ketidak senangan siswa teerhadap model pembelajran kooperatif tipe
Project Based Learning disebabkan suasana belajar dikelas yang agak ribut.
38
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penggunaan Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Materi Memahami
dan Mencipta Cerita Fantasi Siswa Kelas VIIc SMPN 1 Paguat
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran–
saran, yaitu:
1) Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan Project Based
Learning sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar
kelas.
2) Kepada guru–guru yang ingin menerapkan Project Based Learning disarankan
untuk membikin Project Based Learning yang lebih menarik dan bervariasi.
39
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, Nana. 2012. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Suyatno.
40
PEDOMAN OBSERVASI GURU
YA / ADA
Tidak
No Uraian Kegiatan Kurang ada
Nilai Ket
Baik
baik
1 2 3 4 5 6 7
1 PERSIAPAN
a Silabus
b Program / Rencana Pembelajaran Semester
c Buku nilai : yang memuat nilai ulangan harian,
. ujian blok, ujian remedi, nilai tugas- tugas
lainnya
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
a. Pretest/persepsi
b. Motivasi siswa/mengecek kesiapan
c. Memberitahukan topik pembelajaran :
B. KEGIATAN POKOK
a. Penyiapan Materi Pelajaran
b. Penyiapan Media
c. Penyajian materi
C PENUTUPAN
a. Post Test
b. Membuat rangkuman / kesimpulan
c. Memberikan tugas / Pekerjaan Rumah
Jumlah
Rata – rata
Kesimpulan :.........................................................................................
41
Saran / Pembinaan :.........................................................................................
Pengamat/Observer,
.....................................
Hari/Tanggal :
Kelas :
Materi :
Nama Guru :
Pengamat,
42
………………..………
Responden,
……………………………….
43
DAFTAR HADIR SEMINAR
Hari / Tanggal :
Pukul :
Tempat :
TANDA
NO NAMA UNIT KERJA JABATAN
TANGAN
1 Narasumber
2 Penyaji
3 Moderator
4 Notulis
5 Pembahas I
6 Pembahas II
7 Peserta
8 Peserta
9 Peserta
10 Peserta
11 Peserta
12 Peserta
13 Peserta
14 Peserta
15 Peserta
16 Peserta
Mengetahui:
Kepala Sekolah, Notulis,
44
............................................... .......................................................
NIP. ....................................... NIP. ...............................................
45