Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR


MATERI COULD I HAVE ONE MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS
7.1 MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 12 JAKARTA

Disusun oleh :

Ema Rohimah, S.Pd


NIP. 197110162005012006

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 12 JAKARTA


TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat
dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat terselesaikan. Adapun judul laporan
penelitiani ini adalah, ” Peningkatan Hasil Belajar Materi Could I Have One Melalui
Media Gambar Siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami sampaikan
kepada:

(1) Kepala MTs Negeri 12 Jakarta


(2) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya sehingga laporan penelitian ini
menjadi lebih berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan manfaat
khususnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Jakarta, November 2021

Penyusun

2
ABSTRAK

Penelitian ini berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Could I Have One
Melalui Media Gambar Siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta”.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi
Could I Have One Melalui Media Gambar Siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12Jakarta.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action
Research) yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari:
Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa Media Gambar dapat Meningkatkan
Hasil Belajar Materi Could I Have One Siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta.

Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Bagi Guru yang mendapatan


kesulitan yang sama dapat menerapkan Media Gambar untuk meningkatkan Hasil
Belajar. (2) Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka dihaharapkan guru lebih
membuat Media gambar yang lebih menarik dan bervariasi.

Kata kunci: Hasil Belajar, Media gambar

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................................ii
BERITA ACARA SEMINAR.........................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................iv
ABSTRAK........................................................................................................................................v
DAFTAR ISI....................................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................viii
DAFTAR GRAFIK...........................................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................. 4


2.1 Kajian Teori.................................................................................... 4
2.1.1 Hasil Belajar……………….......................................................... 4
2.1.2 Media Pembelajaran.......................................................................,,,,,,,,, 6
2.1.2.1 Media Gambar……………………………………………..……… 8
2.1.3 Could I Have One ……………………………………………...….. 12

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 15


3.1 Setting Penelitian........................................................................... 15
3.2 Subjek Penelitian............................................................................ 15
3.3 Prosedur Penelitian........................................................................ 15
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 17
3.5 Teknik Analisa Data....................................................................... 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 19


4.1 Hasil Penelitian............................................................................... 19
4.1.1 Deskripsi kondisi awal.................................................................. 19
4.1.2 Deskripsi Hasil siklus I................................................................. 23
4.1.3 Deskripsi Hasil Siklus II.............................................................. 30
4.2 Pembahasan................................................................................... 35

BAB V PENUTUP........................................................................................... 39
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 39
5.2 Saran............................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 40
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................... 41

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa agar

menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila.Dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional juga menyatakan

sebagai berikut:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”

Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling efektif dan

efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai suatu dinamika yang

diharapkan.

Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di Kelas 7.1 MTs Negeri 12

Jakarta, Kabupaten Barito Timur, diperoleh informasi bahwa hasil belajar Materi Could I

Have One siswa rendah di bawah standar ketuntasan Minimal yaitu dibawah 70.

Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan seperti di atas antara lain :

a. Kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman konsep – konsep

Pendidikan Bahasa Inggris masih rendah,

b. Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan

membosankan,

5
c. Siswa tidak termotivasi untuk belajar Pendidikan Bahasa Inggris hanya

sebagai hafalan saja.

Dengan belajar secara menghapal membuat konsep–konsep Bahsa Inggris yang

telah diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus

dihadapi dan diselesaikan oleh seorang guru. Guru dituntut lebih kreatif dalam

mempersiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Dikembangkan, misal dalam pemilihan model pembelajaran yang akan

digunakan dalam pembelajaran sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran. Kesiapan

guru dalam memanajemen pembelajaran akan membawa dampak positif bagi siswa

diantaranya hasil belajar siswa akan lebih baik dan sesuai dengan indikator yang ingin

dicapai. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran

Materi Could I Have One adalah Media Gambar karena siswa dapat terlibat aktif karena

memiliki peran dan tanggung jawab masing–masing, sehingga aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung meningkat.

Media Gambar merupakan suatu metode mengajar dengan membagikan lembar

soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia. Siswa

diharapkan mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang ada.

Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti merasa penting melakukan

penelitian terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, upaya meningkatkan hasil belajar

Materi Could I Have One siswa dilakukan penelitian Tindakan Kelas dengan judul:

“Peningkatan Hasil Belajar Materi Could I Have One Siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12

Jakarta “.

6
1.2 Perumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permsalahan

sebagai berikut: “Bagaimanakah Media Gambar dapat meningkatkan hasil belajar Materi

Could I Have One siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta?”

1.3 Tujuan Penelitian

Meningkatkan hasil belajar Materi Could I Have One menggunakan Media

Gambar siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi peneliti : penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran, membantu untuk

meningkatkan hasil belajar Materi Could I Have One, memberikan alternative

pembelajaran yang aktif, kreatif efektif, dan menyenangkan bagi siswa, serta

meningkatkan mutu pembelajaran Materi Could I Have One.

2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Materi Could I Have One

sehingga pelajaran Materi Could I Have One menjadi lebih sederhana.

3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Pengertian Hasil Belajar

Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah hasil

belajar yaitu :

1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam

aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan,

jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3. Ranah Psikomotorik

Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak,

ada enam aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar,

ketrampilan membedakan secara visual, ketrampilan dibidang fisik,

ketrampilan komplek dan komunikasi.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama

yaitu:

a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,

motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,

ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

8
b.
Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama

kualitas pengajaran.

Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana, melalui proses belajar

mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.

1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah

dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau

setidaknya mempertahankanya apa yang telah dicapai.

2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan

dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang

lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama

diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain,

kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan

kreativitasnya.

4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni

mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap)

dan ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.

5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri

terutama dalam menilai hasil yang dicaPendidikan Bahasa

9
Inggrisnya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar, Setelah

melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai dengan ciri-ciri

tersebut di atas.

2.1.2 Media Pembelajaran


1. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi dapat dipahami

bahwa media adalah perantara atau pengantar dari pengirim ke penerima pesan.

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.

Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup

pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk

tujuan pembelajaran.

Menurut Briggs (dalam Ruston, 2007) media pembelajaran adalah sarana

fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti: buku, film, video,

gambar dan sebagainya. National Education Associaton dalam Sonjaya (2011)

mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam

bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan

10
berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang

cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,

komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi

juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah

komponen integral dari sistem pembelajaran.

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan

kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada

diri peserta didik.

2. Jenis Media Pembelajaran

Dalam www.belajarpsikologi.com (2014) disebutkan ada beberapa

jenis media pembelajaran, diantaranya:

1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, gambar, poster, kartun,


komik

2. Media Audio : radio, tape recorder, dan sejenisnya

3. Projected still media : slide, over head projektor (OHP), dan sejenisnya

4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD), komputer dan

sejenisnya.

Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang menentukan

hasil belajar tetapi ternyata keberhasilan dalam menggunakan media pada proses

pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2)

cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian

dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor

tersebut. Apabila

11
ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran maka

tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.

3. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Ada beberapa tujuan dalam menggunakan media pembelajaran,

diantaranya yaitu :

1. mempermudah proses belajar-mengajar

2. meningkatkan efisiensi belajar-mengajar

3. membantu konsentrasi siswa

4. membangkitkan semangat siswa untuk belajar

Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam pembelajaran.

Menurut Marso (dalam Ruston, 2007), apabila sampai hari ini masih ada guru yang

belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal yaitu perubahan sikap. Dalam

memilih media pembelajaran, perlu disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan

kondisi masing-masing. Dengan perkataan lain, media yang terbaik adalah media

yang ada. Terserah kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara

tepat dilihat dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan

media pembelajaran tersebut.

4. Media Gambar Sebagai Pendukung Proses Pembelajaran

Media gambar adalah media yang dipergunakan untuk memvisualisasikan

atau menyalurkan pesan dari sumber ke penerima. Pesan yang akan disampaikan

dituangkan ke dalam komunikasi visual, di samping itu media gambar berfungsi

pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau

menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak

digrafiskan.

12
Kedudukan media gambar dalam proses belajar mengajar tidak berdiri

sendiri. Media gambar dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran agar materi

dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Menurut Sadiman dalam

www.sekolahdasar.net (2014) mengemukakan ada tiga tahap yang harus diikuti

dalam pemanfaatan media gambar yaitu:

a. Tahap persiapan tahap awal sebelum media gambar dimanfaatkan dalam proses
pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan yaitu tahap pemanfaatan gambar di dalam kelas yang

meliputi cara memperhatikan gambar bagaimana agar seluruh siswa dapat

melihat gambit tersebut dengan maksimal merata. Setiap gambar harus

rnempunyai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai. Jumlah gambar yang akan diperlihatkan kepada siswa harus dibatasi

yaitu dengan memperhatikan satu persatu sesuai dengan materi yang dijelaskan.

c. Tahap tindak lanjut untuk mengetahui keberihasilan proses pembelajaran, yaitu

dengan mengadakan evaluasi dan pemberian tugas-tugas rumah.

Selain tiga tahap pemanfaatan penggunaan media seperti yang dijelaskan

tersebut, Sadiman juga mengungkapkan syarat pemanfaatan media gambar agar

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Syarat tersebut antara lain:

a. Gambar harus autentik. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti

melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya.

b. Ukuran gambar relative.

c. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan

13
kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai

praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak tertarik pada

gambar.

d. Perbuatan. Gambar hendaknya sedang melakukan perbuatan. Siswa akan lebih

tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang sedang bergerak.

e. Gambar hendaklah Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi

nilai gambar. Penggunaan gambar tentu saja disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu gambar haruslah jujur disesuaikan

keadaan sebenarnya, sehingga tidak membingungkan siswa dalam mengubah

pandangan yang abstrak kedalam pandangan yang konkrit.

5. Menggunakan Gambar Dalam Kelas

Penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan anak, baik

dalam hal besarnya gambar, detail, warna dan latar belakang untuk penafsiran.

Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif, memperkaya fakta, dan memperbaiki

kekurang jelasan. Akan tetapi gambar juga bisa menjadi tidak efektif, apabila terlalu

sering digunakan. Gambar sebaiknya disusun menurut urutan tertentu dan

dihubungkan dengan materi pembelajaran yang sesuai.

Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti pengajaran yang

dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari gambar sendiri dalam kegiatan

pengajaran dapat dilakukan dengan cara, menyusun cerita berdasarkan gambar,

mencari gambar-gambar yang lama, atau menggunakan gambar untuk

mendemonstrasikan suatu obyek.

14
Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin penyajiannya

efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar yang terpilih, besar,

dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel, digantung atau diproyeksikan.

Display gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin, menjadikan ruangan

menarik, memotivasi siswa, meningkatkan minat, perhatian, dan menambah

pengetahuan siswa.

6. Kelebihan Media Gambar

Beberapa kelebihan dari penggunaan media gambar antara lain:

1. Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistic menunjukkan pokok masalah

dibanding dengan media verbal semata.

2. Gambar dapat mengatasi masalah batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda,

objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa, anak-anak

dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya. Air

terjun niagara atau danau toba dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto.

Peristiwa-peristiwa yang terjtdi di masa lampau, kemarin atau bahkan menit

yang lalu kadang kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau foto

sangat bermanfaat dalam hal ini.

3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau

penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat

disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.

4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia

beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan ke salahpahaman.

5. Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan

15
peralatan yang khusus.

2.1.3 Materi Could I Have One

1. Let’s Start

When you feel hungry, you see your friend takes some breads. What will
you say to her? In this unit, you will learn expressions of asking and giving
someone. Have you ever made fried rice by yourself? In this unit you will also
learn how to make something. Let’s study!
(disediakan Task 1 sampai dengan Task 9)
2. Task 10.
Procedural Text
Procedural text is a text that give some clues of to do something through a
series of actions. The purpose procedural text is tell the reader how to do or
make something. The information is presented in a logical sequence of
events which is broken up into small sequenced steps. These text are usually
written in the present tense. The most common example of a procedural text
is a recipe.
The characteristics of procedural text are:
- It uses simple present tense, it is usually imperative sentence;
- It uses temporal conjunctions, such as first, second, next, then,
finally;
- It uses action verb,, such as add, pour, mix. The
generic Structure
- The goal of the activity
- List of materials
- List of equipment
- Step/method needed to accomplish the goal

3. Task 11

How to make cake cookies


Ingredients
- 1 box of your favourite cake mix

16
- 1 or 2 eggs
- ½ cup vegetable oil
- 1 tsp vanilla (optional)
- 12 oz. chocolate or orther flavoured chips (optional)
- ¾ cup nuts (bag)

Steps:
- Preheat oven to 180 C Prepare cookie sheets by spraying with non-stick
spray or lining with baking paper.
- Combine cake mix, 1 or 2 eggs, and ½ cup of vegetable oil in a large
bowl. If you used an unflavoured cake mix like yellow or white then add
1 tsp. of vanilla. Mix thoroughly with a large spoon.
- Mix in chocolate chips or nuts if desired.
- Spoon teaspoonfuls of the mixture on to cookie sheets, abaut a dozen
cookies per sheet. They will spread when baking, so leave some room
between each cookie.
- Bake for 8 or 10 minutes.
- Let cool and then take off cookie sheet using a spatula. Place onto a wire
rack to cool completely.

4. Task 13

How to make cocoa coffee


Ingredient:
- 1 cup milk, soymilk or water.
- 1 serving’s worth of dark chocolate cocoa mix.
- 1 serving’s worth of instant coffee.
- ½ tsp. ground cinnamon.
Steps:
- Bring the liquid to a simmer. (if you’re in an office or orther space
without a stove, use the microwave’s “Beverage” setting. If you’re
camping, bring it to a simmer over the campfire).
- Place cocoa mix and instant coffee granules I amounts for one serving.

17
- Add cinnamon to the mug. And the stir in small amount of to
create a paste.
- Gradually add the rest of the milk, stirring as you go.
- Serve hot
( disiapka Task 14 sampai dengan Task 17)

5. Task 18

How to Make Fried Rice


Steps:
- Toss the vgetables into the pan for abaout 3 minutes.
- Prepare 4 cups of cooked rice, if you haven’t done so already.
- Add the eggs and scamble with the orther ingredients.
- Put fried rice on a dish and it’s ready to serve!
- Incorporate the cooked chicken or shrimp into the rest of the ingredient
(optional)
- Wash the vegetables.
- Put a bit more oil into the frying pan.
- Add oil and turn the burner on, setting to medium heat.
Write your arrangement:
- Prepare 4 cups of cooked rice, if you haven’t done so already.
- Wash the vegetables.
- Add oil and turn the burner on, setting to medium heat.
- Toss the vegetables into the pan for 3 minutes
- Incorporate the cooked chicken or shrimp into thr rest of the
ingredients (optional)
- Put a bit more oil into frying pan

18
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Seting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs Negeri 12 Jakarta Kabupaten

Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah, yang berada di luar kota sekitar 14 km dari

kota Kabupaten. MTs Negeri 12 Jakarta Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan

Tengah mempunyai fasilitas yang hampir lengkap dengan adanya Perpustakaan yang

cukup memadahi, Laboratorium IPA, Laboratorium Komputer dan lain-lain. Dengan

jumlah guru sebanyak 17 orang Guru Tetap terdiri dari 7 guru laki-laki dan 10 guru

perempuan serta 3 Tenaga administrasi.

3.2 Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta, Kabupaten

Barito Timur, Kalimantan Tengah dengan jumlah siswa sebanyak 25, yang terdiri dari 11

siswa laki – laki dan 14 siswa perempuan.

3.3 Prosedur Penelitian

Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada

bulan September sampai dengan Nopember 2014. Penelitian ini pada materi Materi

Could I Have One Multikultural diajarkan.Penelitian ini direncanakan sebanyak 2

siklus masing – masing siklus 1 kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan desain

Penelitian Tindakan Kelas dengan Siklus.

1. Siklus I

Pada siklus ini membahas subkonsep Materi Could I Have One.

a. Tahap Perencanaan
19
Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan

tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar observasi guru dan

siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis dengan model

pilihan ganda.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini dilakukan :

1) Guru menjelaskan materi Materi Could I Have One secara klasikal.

2) Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 5 kelompok, masing– masing

kelompok terdiri dari 5 orang siswa, kemudian LKS dan siswa diminta untuk

mempelajari LKS.

3) Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai dengan

langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi kelompok, diskusi antar

kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja kelompok siswa saling

membantu dan berbagi tugas. Setiap anggota bertanggung jawab terhadap

kelompoknya.

c. Tahap Observasi

Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek yang

diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan

lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru. Sedangkan peningkatan hasil

belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar siswa.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I dan

menjadi pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya.

20
Pertimbangan yang dilakukan bila dijumpai satu komponen dibawah ini belum

terpenuhi, yaitu sebagai berikut :

1. Siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 65 %.

2. Ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan

individual yang diambil dari tes hasil belajar siswa.

2. Siklus II

Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan dalam

merencanakan siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus

I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap siklus I.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam PTK ini

yaitu :

a. Observasi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan seorang kolaborator

untuk merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.

b. Tes hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

Instrumen yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri

dari:

1. Lembar Test / ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa.

3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh Guru.

21
3.5 Teknik Analisa Data

Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif, seperti

berikut ini :

1. Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan Belajar

siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi

Materi Could I Have One dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif

tipe Media Gambar. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara individual

jika siswa tersebut mampu mencapai nilai 70.

Ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 70 ini

jumlahnya sekitar 85% dari seluruh jumlah siswa dan masing – masing di

hitung dengan rumus,menurut Arikunto (2012:24) sebagai berikut:

𝐹
𝑃= 𝑥 100%

Dimana : P = Prosentase
F = frekuensi tiap aktifitas N
= Jumlah seluruh aktifitas

22
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Deskripsi kondisi Awal

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran

Tipe Media Gambar pada Materi Could I Have One sub. Disamping itu guru

juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi

aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar. Sebelum

pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan

lembar observasi.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Rabu, 1 September 2021

dari pukul 07.00 s.d 08.20 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri

dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit,

sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi

kegiatan penutup sebesar 20 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu

(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking

berupa menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan

materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang

dilakukan guru.

23
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami

proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan

berkaitan dengan Media Gambar, pertama- tama guru membagi siswa dalam 5

kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum

penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama

diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja

sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok

kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain akan

ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika

terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang

melakukan perbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan

mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa

yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.

Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk mengetahui

pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi Media

Gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru

dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan

bertepuk tangan gembira.

c. Observasi

Partisipasi siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta ada peningkatan dalam

Kegiatan Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan

24
penerapan model pembelajaran menggunakan Media Gambar. Hal ini dapat dilihat

dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun

masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan

Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada kondisi awal,

maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu

diperbaiki pada siklus I dengan harapan semua siswa mampu meningkatkan hasil

belajarnya.

Partisipasi siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta dalam kegiatan belajar

mengajar Bahasa Inggris. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kondisi

awal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal tidak dengan penerapan Media Gambar

dengan jumlah 25 terdapat 15 siswa atau 60 % yang tuntas dan yang tidak tuntas

ada 10 Siswa atau 40% yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata sebesar 70,8. Data

dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel.1 hasil ulangan harian kondisi awal

No Nama Siswa Nilai Keterangan


1 Abdul Qodir Jailani 70 Tuntas
2 Ahmad Baihaki 65 Tidak Tuntas
3 Alif Faisal Rizki 70 Tuntas
4 Anayla 70 Tuntas
5 Azizah Nur Fitri 80 Tuntas
6 Devina Siti Sarah 65 Tidak Tuntas
7 Hafiz Muhamad Ridwan 75 Tuntas
8 Hanuna Mutia 80 Tuntas
9 Kayla Zahwa 70 Tuntas
10 Mahesa Maulana 75 Tuntas
11 Mayfina Kirani Putri 70 Tuntas
12 Muhammad Dani Ghifarilla 85 Tuntas
13 Muhammad Husein 60 Tidak Tuntas
14 Nabeel Mahfooza 80 Tuntas
15 Nailah Wisyahfikri 65 Tidak Tuntas
16 Nisriinaa Zaida 65 Tidak Tuntas
17 Novy Nurbaiti 80 Tuntas
18 Rafii Salim Susilo 65 Tidak Tuntas
19 Raisya Rahmania 65 Tidak Tuntas

25
20 Reina Rahma Isniaty 60 Tidak Tuntas
21 Salsabil Adzra` Ramadhani 75 Tuntas
22 Shinta Amalia Citra 70 Tuntas
23 Tayadya Biba Ritadwa 75 Tuntas
24 Wildan Raditya Pratama 60 Tidak Tuntas
25 Zahra Azzura 75 Tuntas
Jumlah 1770
Rata-rata 70,8
Ketuntasan Klasikal 60%

d. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar pada materi Materi Could I Have One Multikultural dengan menerapkan

Media Gambar ternyata hasil yang didapat nilai rata-rata sebesar 70,8 dan secara

klasikal sebesar 60%. Hal ini masih jauh dari harapan. Oleh karena itu refleksi

yang dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada

materi Materi Could I Have One.

Pada kondisi awal terdapat kekurangan pemahaman siswa pada materi

bahan Materi Could I Have One. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang

menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS

sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna.

Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks pembelajaran, seperti

bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok

tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat

evaluasi di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru

untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas,

selanjutnyaakan diterapkan pada siklus I. Untuk

26
masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap

kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan

cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih

memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang saling

bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti

memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Materi Could I Have One

khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh

kelompok dalam diskusi. Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini

penjelasannya dibantu oleh pengamat.

4.1.2 Deskripsi hasil siklus 1

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran

Tipe Media Gambar dengan Materi Could I Have One. Disamping itu guru

juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi

aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar. Sebelum

pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan

lembar observasi.

e. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 22

September 2021 dari pukul 07.00 s.d 08.20 WIB. Kegiatan pembelajaran yang

dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk

27
kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan

inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu

(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking

berupa menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan

materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang

dilakukan guru.

Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami

proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan

berkaitan dengan Media Gambar, pertama- tama guru membagi siswa dalam 6

kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum

penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama

diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja

sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok

kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain akan

ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika

terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang

melakukan perbaikan. Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan

mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa

yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.

28
Kegiatan akhir siklus I antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan

Media Gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru

dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan

bertepuk tangan gembira.

f. Observasi

1) Hasil Belajar Siswa

Partisipasi siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta ada peningkatan

dalam Kegiatan Pembelajaran pada siklus 1 setelah dilakukan penerapan

Media Gambar. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa

terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil

masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung.

Dengan adanya masalah yang terjadi pada siklus I, maka kami bersama

pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu diperbaiki pada

siklus II dengan harapan semua siswa mampu meningkatkan hasil

belajarnya.

Partisipasi siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta dalam kegiatan belajar

mengajar Pendidikan Bahasa Inggris. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa

pada siklus I. Hasil belajar siswa pada siklus I dengan penerapan model

pembelajaran menggunakan Media Gambar dengan jumlah siswa 25 orang,

terdapat 20 siswa atau 80% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 5 Siswa

atau 20% yang tidak tuntas. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

29
Tabel.2 hasil ulangan harian siklus I

No Nama Siswa Nilai Keterangan


1 Abdul Qodir Jailani 75 Tuntas
2 Ahmad Baihaki 70 Tuntas
3 Alif Faisal Rizki 80 Tuntas
4 Anayla 80 Tuntas
5 Azizah Nur Fitri 80 Tuntas
6 Devina Siti Sarah 65 Tidak Tuntas
7 Hafiz Muhamad Ridwan 80 Tuntas
8 Hanuna Mutia 85 Tuntas
9 Kayla Zahwa 70 Tuntas
10 Mahesa Maulana 80 Tuntas
11 Mayfina Kirani Putri 75 Tuntas
12 Muhammad Dani Ghifarilla 100 Tuntas
13 Muhammad Husein 65 Tidak Tuntas
14 Nabeel Mahfooza 90 Tuntas
15 Nailah Wisyahfikri 70 Tuntas
16 Nisriinaa Zaida 70 Tuntas
17 Novy Nurbaiti 85 Tuntas
18 Rafii Salim Susilo 65 Tidak Tuntas
19 Raisya Rahmania 70 Tuntas
20 Reina Rahma Isniaty 65 Tidak Tuntas
21 Salsabil Adzra` Ramadhani 85 Tuntas
22 Shinta Amalia Citra 80 Tuntas
23 Tayadya Biba Ritadwa 80 Tuntas
24 Wildan Raditya Pratama 65 Tidak Tuntas
25 Zahra Azzura 90 Tuntas
Jumlah 1920
Rata-rata 76,8
Ketuntasan Klasikal 80%

2) Aktifitas Siswa

Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan

belajar yang menerapkan model Media Gambar pada Materi Could I Have One

pada siklus 1 adalah rata–rata 3,04 berarti termasuk kategori baik. Data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang

mereka jalani dengan menggunakan Media Gambar digunakan angket yang

diberikan kepada siswa setelah seluruh proses pembelajaran

30
selesai. Hasil angket respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Media

Gambar, ditunjukan pada tabel 3 di bawah ini yang merupakan rangkuman hasil

angket tentang tanggapan 8 siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe

Media Gambar yang diterapkan selama kegiatan pembelajaran materi Materi

Could I Have One, siswa secara umum memberikan tanggapan yang positif

selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan senang, siswa juga merasa

senang dengan LKS yang digunakan, suasana kelas, maupun cara penyajian

materi oleh guru, dan model pembelajaran yang baru mereka terima, selama

kegiatan pembelajaran berlangsung siswa juga merasa senang karena bisa

mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa memperoleh manfaat dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar.

Tabel 3 Respons siswa terhadap model pembelajaran menggunakan Media


Gambar
No Uraian Tanggapan Siswa

. Senang Tidak Senang

F % F %

1. Bagaimana perasaan kamu selama 24 96 1 4

mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?

Senang Tidak Senang

F % F %

2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :

a. Materi pelajaran 25 100 0 0

b. Lembar kerja siswa (LKS) 23 92 2 8

c. Suasana Belajar di Kelas 24 96 1 4

31
d. Cara penyajian materi oleh guru 25 100 0 0

Sulit Tidak Sulit

F % F %

3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti 23 92 2 8

pembelajaran ini

Tidak
Bermanfaat
Bermanfaat

F % F %

4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat 25 100 0 0

bagi kamu ?

Baru Tidak Baru

F % F %

5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 25 100 0 0

Ya Tidak

F % F %

6. Apakah kamu menginginkan pokok 24 96 1 4

bahasan yang lain menggunakan Media

Gambar?

Keterangan :

F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran


Menggunakan Media Gambar
N=Jumlah: 25 orang

3) Aktifitas Guru

Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan

pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar ditunjukan pada

32
tabel 4, bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Media Gambar dalam materi pelajaran Could I Have One pada

siklus I sebesar 2.93 yang berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada

tabel di bawah ini.

Tabel 4. Data Hasil Ulangan Harian menggunakan Media Gambar


Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
RPP I Keterangan

1. Pesiapan 3,0 Baik

2. Pelaksanaan 2,5 Baik

3. Pengelolaan Kelas 2,5 Baik

4. Suasana Kelas 3,0 Baik

Rata – Rata 2,75 Baik

Keterangan :
0 - 1,49 = kurang baik
1,5 - 2,49 = Cukup
2,5 - 3,49 = Baik
3,5 - 4,0 = Sangat Baik

g. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar pada Materi Could I Have One dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Media Gambar. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan

difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada Materi Could I Have One.

Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi Could

I Have One. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini

terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian

tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak

melakukan hal–hal di luar konteks

33
pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara

satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang

diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru

untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas,

selanjutnyaakan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti

menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil

kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang

terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi

pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan

temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan

lebih detail tentang Materi Could I Have One khususnya untuk pertanyaan

yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi. Disamping

itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

4.1.3 Deskripsi data siklus II

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran

Tipe Media Gambar dengan memperbaiki kekurangan pada siklus I pada materi

Materi Could I Have One. Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja

Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa.

Selanjutnya, guru membuat tes hasil

34
belajar.Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer

mendiskusikan lembar observasi.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Senin 13 Oktober

2014 dari pukul 07.00 s.d 08.20 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan

terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan

penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit,

sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi

kegiatan penutup sebesar 20 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu

(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking

berupa menyanyi, (3)menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan

materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang

dilakukan guru.

Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami

proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan

berkaitan dengan Media Gambar, pertama- tama guru membagi siswa dalam 5

kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum

penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama

diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja

sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa.Perwakilan setiap kelompok

kemudian membacakan hasil diskusi

35
kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait

jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru

terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang

hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus

mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan

maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.

Kegiatan akhir siklus II antara lain: (1)melakukan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi

Media Gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang

baru dilakukan dan (3)siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan

bertepuk tangan gembira.

a. Observasi

1) Hasil Belajar Siswa

Partisipasi siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta ada peningkatan dalam

Kegiatan Pembelajaran pada siklus II setelah dilakukan penerapan model pembelajaran

kooperatif menggunakan Media Gambar. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan

respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil

masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung.

Partisipasi siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta dalam kegiatan belajar

mengajar Pendidikan Bahasa Inggris. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus

II. Hasil belajar siswa pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Media Gambar dengan jumlah 25 siswa, terdapat 23 siswa atau 95% yang tuntas

dan yang tidak tuntas ada 2 Siswa atau 5% yang

36
tidak tuntas dan nilai rata-rata sebesar 80,6. Data dapat dilihat pada tabel 5 dibawah

ini.

Tabel.5 Hasil ulangan harian pada siklus II

No Nama Siswa Nilai Keterangan


1 Abdul Qodir Jailani 80 Tuntas
2 Ahmad Baihaki 70 Tuntas
3 Alif Faisal Rizki 85 Tuntas
4 Anayla 80 Tuntas
5 Azizah Nur Fitri 90 Tuntas
6 Devina Siti Sarah 80 Tuntas
7 Hafiz Muhamad Ridwan 80 Tuntas
8 Hanuna Mutia 85 Tuntas
9 Kayla Zahwa 80 Tuntas
10 Mahesa Maulana 80 Tuntas
11 Mayfina Kirani Putri 80 Tuntas
12 Muhammad Dani Ghifarilla 100 Tuntas
13 Muhammad Husein 65 Tidak Tuntas
14 Nabeel Mahfooza 100 Tuntas
15 Nailah Wisyahfikri 70 Tuntas
16 Nisriinaa Zaida 70 Tuntas
17 Novy Nurbaiti 85 Tuntas
18 Rafii Salim Susilo 80 Tuntas
19 Raisya Rahmania 80 Tuntas
20 Reina Rahma Isniaty 65 Tidak Tuntas
21 Salsabil Adzra` Ramadhani 85 Tuntas
22 Shinta Amalia Citra 80 Tuntas
23 Tayadya Biba Ritadwa 80 Tuntas
24 Wildan Raditya Pratama 75 Tuntas
25 Zahra Azzura 90 Tuntas
Jumlah 2015
Rata-rata 80,6
Ketuntasan Klasikal 95%

Keterangan :
F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Media
Gambar
N = Jumlah: 25 orang

2) Aktifitas Guru

Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan

pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar ditunjukan pada

37
tabel 4, bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan Media Gambar dalam

materi pelajaran Could I Have One pada siklus I sebesar

2.93 yang berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Data Peniliaian pengelohan pembelajaran menggunakan


Media Gambar
Skor pengamatan
No. Aspek yang diamati
Siklus II Keterangan

1. Pesiapan 3,25 Baik

2. Pelaksanaan 2,75 Baik

3. Pengelolaan Kelas 2,75 Baik

4. Suasana Kelas 3,0 Baik

Rata – Rata 3,125 Baik

Keterangan :

0 - 1,49 = kurang baik


1,5 - 2,49 = Cukup
2,5 - 3,49 = Baik
3,5 - 4,0 = Sangat Baik

3) Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar pada Materi Could I Have One dengan menerapkan model pembelajaran

menggunakan Media Gambar. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan

difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Materi Could I

Have One.

Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi Could

I Have One. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini

terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian

38
LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan

sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal – hal di luar konteks

pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara

satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang

diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru

untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas,

selanjutnya akan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti

menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan

agar semua LKS terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul

menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru,

agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan

masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang materi

Could I Have One khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu

dijawab oleh kelompok dalam diskusi.Disamping itu untuk masalah yang ketiga

ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

4.2 Pembahasan

1. Hasil Belajar

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar evaluasi kondisi awal siswa

Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta untuk Materi Could I Have One sub (1) Pengertian

Pergerakan Nasional dan (2) Latar Belakang Munculnya Pergerakan Nasional dengan

model pembelajaran mengunakan Media Gambar diperoleh nilai rata – rata kondisi

awal sebesar 68,29 dengan nilai tertinggi adalah 80

39
terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 50 terdapat 1 orang dengan ketentusan belajar

58,8% dan yang tidak tuntas 41,2%. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar

siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta pada siklus 1 untuk Materi Could I Have One

sub (2) Kerja Sama di Lingkungan Sekolah dengan model pembelajaran, Media Gambar

diperoleh nilai rata – rata siklus 1 sebesar 74,12 dengan nilai tertinggi adalah 85 terdapat

1 orang dan nilai terendah adalah 60 terdapat 2 orang dengan ketentusan belajar 76,5%

dan yang tidak tuntas 23,5%.

Sedangkan pada siklus II untuk materi Materi Could I Have One sub (3) Kerja

Sama di Lingkungan Kelurahan/Desa diperoleh nilai rata – rata siklus II sebesar 81,8

dengan nilai tertinggi adalah 100 terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 68 terdapat 1

orang dengan ketuntasan belajar 88,2% dan yang tidak tuntas 11,8%. Siswa yang tidak

tuntas baik pada siklus I maupun pada siklus II adalah siswa yang sama, ini disebabkan

siswa tersebut pada dasarnya tidak ada niat untuk belajar dan sering tidak masuk sekolah.

Berdasarkan data hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II menunjukan adanya

peningkatan hasil belajar siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta tahun pelajaran

2014/2015 menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu

Could I Have One. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II menunjukan

peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu Could I Have One. Hal ini

disebabkan pada siklus I dan siklus II Sudah menerapkan model pembelajaran kooperatif

menggunakan Media Gambar.

2. Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang menerapkan

Media Gambar pada materi Could I Have One menurut penilaian

40
pengamat termasuk kategori baik semua aspek aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa

yang dinilai oleh pengamat adalah aspek aktivitas siswa: mendengar dan memperhatikan

penjelasan guru, kerja sama dalam kelommpok, bekerja dengan menggunakan alat

peraga, keaktifan siswa dalam diskusi, memperesentasikan hasil diskusi, menyimpulkan

materi, dan kemampuan siswa menjawab pertanyaan dari guru.

Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan aktivitas siswa yang paling

dominan dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKS dan berdiskusi. Hal ini

menunjukan bahwa siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk

mendapatkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat santoso (dalam anam,

2000:50) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif mendorong siswa dalam

kelompok belajar, bekerja dan bertanggung jawab dengan sungguh–sungguh sampai

selesainya tugas– tugas individu dan kelompok.

3. Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Media Gambar

Kemampuan guru dalam pengelolaan model pembelajaran kooperatif

menggunakan Media Gambar menurut hasil penilaian pengamat termasuk kategori

baik untuk semua aspek. Berarti secara keseluruhan guru telah memiliki kemampuan

yang baik dalam mengelola Media Gambar pada Materi Could I Have Onel. Hal ini

sesuai dengan pendapat Ibrahim (2000), bahwa guru berperan penting dalam

mengelola kegiatan mengajar, yang berarti guru harus kreatif dan inovatif dalam

merancang suatu kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga minat dan motivasi siswa

dalam belajar dapat ditingkatkan. Pendapat lain yang mendukung adalah piter (dalam

Nur dan Wikandari 1998).

41
Kemampuan seorang guru sangat penting dalam pengelolaan pembelajaran sehingga

kegiatan pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien.

4. Respons siswa Terhadap pembelajaran menggunakan Media Gambar Berdasarkan

hasil angket respons siswa terhadap model pembelajran

kooperatif tipe Media Gambar yang diterapkan oleh peneliti menunjukan bahwa siswa

merasa senang terhadap materi pelajaran. LKS, suasana belajar dan cara penyajian

materi oleh guru. Menurut siswa, dengan model pembelajaran kooperatif tipe Media

Gambar mereka lebih mudah memahami materi pelajaran interaksi antara guru dengan

siswa dan interaksi antar siswa tercipta semakin baik dengan adanya diskusi,

sedangkan ketidak senangan siswa teerhadap model pembelajran kooperatif tipe Media

Gambar disebabkan suasana belajar dikelas yang agak ribut.

Seluruh siswa (100%) berpendapat baru mengikuti pembelajran dengan Media

Gambar. Siswa merasa senang apalagi pokok bahasan selanjutnya menggunakan

Media Gambar, dan siswa merasa bahwa model pembelajaran kooperatif

menggunakan Media Gambar bermanfaat bagi mereka, karena mereka dapat saling

bertukar pikiran dan materi pelajaraan yang didapat mudah diingat.

42
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatiftipe menggunakan Media Gambar, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

Penggunaan Media Gambar dapat meningkatkan hasil belajar Materi Could I Have

One Siswa Kelas 7.1 MTs Negeri 12 Jakarta.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran–

saran, yaitu:

1) Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan Media Gambar

sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar kelas.

2) Kepada guru–guru yang ingin menerapkan Media Gambar disarankan untuk

membikin Media gambar yang lebih menarik dan bervariasi.

43
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Arikunto,

Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara

Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional.


Jakarta: Depdiknas

--------------. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

--------------.2005. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.


Jakarta: Depdiknas

-------------. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.


Jakarta: Depdiknas

-------------. 1999. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang


Pendidikan. Jakarta: Depdikbud

Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: University Press. Kemdiknas.2011.Membimbing

Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:


Kemdiknas

-------------. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif


Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Kemdiknas

Ngalim, Purwanto. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT


Remaja Rosda Karya

Ngalim, Purwanto. 2003. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.


Bandung:PT Remaja Rosda Karya

Sudjana, Nana. 2012. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Suyatno. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe MEDIA GAMBAR. Surakarta: Tiga


Serangkai

44
PEDOMAN OBSERVASI GURU

1. Nama Sekolah : .........................................................................


2. Nama Guru : .........................................................................
3. Mata Pelajaran :...........................................................................
4. Kelas / Semester : .........................................................................
5. Hari / Tanggal : .........................................................................

YA / ADA Tida
Ni
No Uraian Kegiatan Bai Kuran k Catatan
k g baik ada l
ai
1 2 3 4 5 6 7
1 PERSIAPAN
a Silabus
b Program / Rencana Pembelajaran Semester
c Buku nilai : yang memuat nilai ulangan harian,
. ujian blok, ujian remedi, nilai tugas-
tugas lainnya
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
a. Pretest/persepsi
b. Motivasi siswa/mengecek kesiapan
c. Memberitahukan topik pembelajaran :
B. KEGIATAN POKOK
a. Penyiapan Materi Pelajaran
b. Penyiapan Media
c. Penyajian materi
- Pengelompokkan siswa
- Pembagian kartu soal dan kartu
-Siswa mengerjakan soal secara
-Siswa mencari jawaban yang cocok
dengan cara
-Siswa mencatat jawaban pada buku
C PENUTUPAN
a. Post Test
b. Membuat rangkuman / kesimpulan
c. Memberikan tugas / Pekerjaan Rumah
Jumlah
Rata – rata

Kesimpulan :..............................................................................................
Saran / Pembinaan :..............................................................................................

Pengamat/Observer,

...................................

45
PEDOMAN OBSERVASI SISWA
Hari/Tanggal :
Kelas :
Materi :
Nama Guru :

NO ASPEK PENGAMATAN KOMENTAR KET


1 Memperhatikan penjelasan Guru

2 Mempelajari LKS dengan


sungguh-sungguh
3 Melakukan kegiatan sesuai LKS

4 Mencatat hasil kegiatan sesuai


LKS
5 Diskusi kelompok tentang hasil
kegiatan
6 Menyusun hasil kegiatan

7 Mempresentasikan hasil kegiatan


kelompok
8 Menghargai gagasan teman

9 MenyamPendidikan Bahasa
Inggriskan gagasan pada
kelompok
10 Mengambil keputusan/ kesimpulan
kelompok
11 Member tanggapan pada
kelompok lain
12 Bertanggung jawab dan disiplin
kerja
13 Memcatat hasil kesimpulan

Pengamat,

………………..………

46
LEMBAR RESPONDEN SISWA
Nama Siswa :…………………………………..
Kelas :…………………………………..
Hari/Tanggal :…………………………………..
NO URAIAN YA TIDAK KET
1 Apakah kamu merasa senang selama mengikuti
kegiatan pembelajaran ini ?
2 Apakah kamu merasa senang terhadap Materi
pelajaran?
3 Apakah kamu merasa senang menggunakan Lembar kerja
siswa (LKS)?
4 Apakah kamu merasa senang Suasana Belajar di
Kelas ini?
5 Apakah kamu merasa senang Cara penyajian materi oleh
guru?
6 Apakah kamu merasa sulit Mengikuti pembelajaran
ini?
7 Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi kamu ?

8 Apakah pembelajran ini baru bagi kamu?

9 Apakah kamu menginginkan pokok bahasan yang lain


menggunakan model kooperatif tipe
MEDIA GAMBAR?
JUMLAH

Responden,

……………………………….

47
48

Anda mungkin juga menyukai