PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
NASRAWATI
A1G117016
1
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
NASRAWATI
A1G1117016
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .ii
DAFTAR ISI ............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................3
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................4
E. Spesifikasi Produk yang di Kembangkan.............................................4
F. Asumsi Pengembangan.........................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................38
LAMPIRAN....................................................................................................41
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam
kehidupan manusia, oleh karena itu pendidikan sangat penting dan hak
bagi setiap orang. Menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003
pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif dalam
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Kosim, 2011).
(Gasong, 2018) menyatakan bahwa belajar merupakan upaya yang
dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku,
baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif
sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.
Pendidikan juga merupakan pilar terbesar dalam misi
pengembangan di setiap sekolah dalam sebuah Negara serta segala
sesuatu yang berkaitan dengan seluruh aspek yang ada pada diri manusia,
mulai dari fisik, mental dan moral. Oleh karena itu untuk
mengembangkan potensi dalam diri yakni dengan pendidikan yang
bermutu atau pendidikan yang mampu menghasilkan siswa yang unggul
di bidangnya masing-masing dalam menghadapi tantangan global dan
persaingan bebas yang semakin ketat (Rusmaini, 2014).
Di dalam proses pendidikan, matematika menjadi salah satu mata
pelajaran yang dimasukan dalam kurikulum sekolah dasar, hal ini
dikarenakan matematika merupakan ilmu tentang logika mengenai
bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan dengan
satu sama lainnya (Fitriani & Permana, 2019). Hal tersebut sejalan dengan
pendapat James and James (Rahmah, 2013:3), bahwa matematika adalah
ilmu logika yang berhubu ngan dengan bentuk, susunan, bilangan, dan
konsep yang memiliki banyak keterkaitan satu sama lain. Selain itu,
1
2
anak yaitu bahan ajar yang berbasis cerita bergambar, karena bahan ajar
yang seperti ini dapat menarik minat belajar siswa sebab terdapat gambar-
gambar yang menarik dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian juga konsep-konsep matematika dasar akan lebih muda
dipahami oleh siswa apabila di bantu dengan media bahan ajar berbentuk
cerita bergambar untuk memperjelas konsep bersifat abstrak tersebut.
Berdasarkan permasalahan diatas, peneliti berupaya
mengembangkan sebuah bahan ajar yang berisi materi matematika
berbasis cerita bergambar. Hal ini memudahkan guru dan siswa dalam
proses belajar mengajar. Cerita bergambar menjadi salah satu solusi yang
dapat digunakan sebagai sumber belajar yang memfasilitasi guru dalam
pembelajaran dikelas. Isi dan konsep bahan ajar yang disusun diharapkan
mampu membantu siswa dalam memahami materi matematika secara
mendalam dan menyenangkan serta membantu siswa mengaitkan materi
yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uraian diatas, Peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengembangan bahan ajar matematika berbasis
cerita bergambar pada siswa kelas III SD Negeri 6 Lasalepa kabupaten
Muna”.
B. Rumusan Maasalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan
masalahnya yaitu Bagaimana mengembangkan bahan ajar matematika
berbasis cerita bergambar pada siswa kelas III SD Negeri 6 Lasalepa
kabupaten Muna?
C. Tujuan Pengembangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pengembangan
bahan ajar ini yaitu untuk mengembangkan bahan ajar matematika
berbasis cerita bergambar/komik pada siswa kelas III SD Negeri 6
Lasalepa kabupaten Muna.
4
D. Manfaat Pengembangan
1. Manfaat Teoritis
a) Pengembangan bahan ajar ini dapat digunakan untuk panduan
pembelajaran pada mata pelajaran matematika di kelas oleh guru
dan siswa.
b) Untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi siswa, sebagai pengalaman baru dalam pembelajaran
matematika menggunakan bahan ajar yang menarik sehingga
menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
b) Bagi guru, sebagai salah satu alternatif dalam melaksanakan
proses pembelajaran matematika dengan bahan ajar yang terbaru
dan menarik.
c) Bagi sekolah, memberi masukan dalam menentukan bahan ajar
yang layak dan sesuai untuk mendukung pembelajaran matematika
disekolah agar siswa menyukai pelajaran matematika.
d) Bagi peneliti, sebagai suatu pengalaman berharga sebagai calon
guru yang nantinya dapat dijadikan masukan untuk
mengembangkan bahan ajar.
e) Bagi peneliti lain, sebagai motivasi untuk mengadakan penelitian
yang lebih mendalam tentang fokus pengembangan bahan ajar.
f) Bagi instrument pendidikan, sebagai referensi bagi peningkatan
dan perbaikan kualitas pendidikan yang dilaksanakan.
E. Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Produk yang dikembangkan berupa bahan ajar berbentuk media cetak
yang berbasis cerita bergambar pada mata pelajaran matematika yang
disusun sesuai kurikulum 2013.
2. Bahan ajar ini terdiri dari tiga bagian dan memuat beberapa komponen
yaitu:
5
7
8
3. Model Thiagarajan
Thiagarajan (dalam Sugiyono 2019:37) mengemukakan bahwa,
langkah-langkah penelitian di singkat dengan 4D, yang merupakan
perpanjangan dari Define, Design, Devolepment dan Dissemination.
11
5. Model PIE
Model PIE merupakan akronim dari Plan, Implement, dan
Evaluate. Model ini dikembangkan oleh Timothy J.Newby, Donald A.
Stepich, dan James D. Lehman. Model ini di khususkan untuk
pengembangan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik dan
siswa dalam pembelajaran (Muhammad Yaumi 2018:91)
Bahan ajar berbasis cerita bergambar memuat pesan melalui ilustrasi dan
teks tertulis menggunakan gaya bahasa yang mudah dimengerti serta
dilengkapi dengan gambar yang merupakan kesatuan dari cerita untuk
menyampaikan sebuah gagasan. Hakim (Yayuk, 2018) mengungkapkan
fungsi dan pentingnya bahan ajar berbasis cerita bergambar yaitu : 1)
Membantu anak belajar tentang dunia dan keberadaannya, 2) Membantu
menstimulasi imajinasi anak, 3) Membantu perkembangan emosi anak, 4)
Membantu anak belajar tentang orang lain serta hubungan yang terjadi
dengan pengembangan perasaan, 5) Membantu anak memperoleh
kesenangannya dalam belajar.
penulis, penerbit yang disertai gambar grafis untuk mendukung daya tarik
pembaca.
b. Halaman Preliminaries
Halaman preliminaries merupakan halaman pendahuluan yang
sangat perlu disertakan sebelum informasi atau isi utama buku
disampaikan, peletakannya tepat diantara cover dan isi buku. Halaman
preliminaries dapat terdiri atas: 1) Halaman judul, berisi judul, sub-judul,
nama penulis, nama penerjemah, hingga penerbit, 2) Halaman kosong,
biasanya terletak dibalik halaman prancis yang tidak memuat informasi
apapun. Beberapa penerbit memanfaatkan halaman ini untuk
menampilkan undang-undang hak cipta, 3) Catatan hak cipta (Copyright),
pada halaman ini memuat judul buku, nama penulis, pemilik hak cipta
hingga tim publikasi seperti desainer sampul dan ilustrasi, 4) Halaman
tambahan berisi prakata atau kata pengantar dari penulis, 5) Daftar isi.
c. Bagian Utama (Isi)
Bagian isi ini tentu saja bagian yang memuat dan membahas
informasi atau materi inti dari buku tersebut. Beberapa bagian yang
menyusun Bagian Inti atau isi ini antara lain: 1) Pendahuluan merupakan
sebagai awalan sebelum pembaca membaca pokok permasalahan
sehingga pembaca mengetahui mengapa pokok permasalahan tersebut
perlu dibahas, 2) Judul bab sebuah buku biasanya terdiri dari beberapa
bab dimana masing-masing bab membahas mengenai topik umum
tertentu, 3) Penomoran bab, 4) Alinea atau paragraf ini merupakan bagian
dimana penulis menuangkan isi atau apa yang hendak disajikan 5)
Perincian, deskripsi mengenai objek agar pembaca tidak bingung terhadap
objek yang sedang dibahas, biasanya untuk objek atau istilah asing, 6)
Kutipan, 7) Ilustrasi, 8) Judul lelar yaitu ditempatkan diatas atau dibawah
teks biasanya berisi judul buku atau judul bab atau nama pengarang
sebuah buku, 9) Inisial, penegasan awalan huruf atau kalimat pada
masing-masing bab dilakukan dengan mencetak tebal dan membuat
ukuran sebuah huruf lebih besar dari huruf lainnya.
20
d. Bagian Postliminary
Bagian Postliminary ini merupakan bagian akhir untuk menutup isi
buku. Diletakan antara bagian utama dengan cover belakang buku. Bagian
postliminary ini terdiri atas: 1) Catatan penutup, biasanya berisi
kesimpulan atau ringkasan atau penambahan materi atau informasi yang
relevan, 2) Daftar istilah atau glossary, 3) Lampiran, 4) Indeks, berupa
daftar istilah yang terdapat dalam buku yang disertai dengan halaman
kemunculan istilah tersebut tanpa disertai arti dan disusun secara alfabetis
agar mempermudah pencarian, 5) Daftar pustaka, 6) Biografi penulis.
E. Penelitian Relevan
Penelitian mengenai bahan ajar berbasis cerita bergambar/komik ini
bukanlah yang pertama kali melainkan sudah pernah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya. Peneliti melakukan penelitian mengenai pengembangan bahan
ajar matematika berbasis cergam pada siswa kelas III SD Negeri 6 Lasalepa.
Adapun beberapa rujukan referensi penelitian relevan yang digunakan pada
penelitian ini sebagai pembanding adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Mardati (2017) yang berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar Matematika Dengan Pendekatan
Kontekstual Pada Materi Bangun Datar Untuk Mahasiswa PGSD”.
Berdasarkan analisis pengembangan, bahan ajar matematika ini
dinyatakan baik oleh tim ahli dengan skor 178 dari skor maksimal 230
dan persensate 82,88 %. Dengan demikian Bahan Ajar yang telah
dikembangkan ini layak untuk digunakan sebagai bahan ajar dalam
pembelajaran matematika untuk Mahasiswa PGSD.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Shukmawati (2017) dengan judul
penelitian “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Cergam dan
Problem Based Learning Muatan Matematika Materi Bangun Ruang
Siswa Kelas VI”. Berdasarkan hasil uji kevalidan yang dilakukan oleh
ahli materi didapatkan persentase sebesar 95% sedangkan ahli media
didapatkan persentase sebesar 100% sehingga dapat dikatakan bahwa
Bahan Ajar Berbasis Cergam dan Problem Based Learning sangat valid
21
walaupun masih harus didominasi oleh operasional konkret. Oleh sebab itu,
perlu dikembangkannya bahan ajar yang dapat menarik minat siswa untuk
aktif dalam proses pembelajaran.
Penggunaan cerita bergambar pada bahan ajar matematika bertujuan untuk
menarik minat siswa dalam belajar serta memudahkan dalam pemecahan soal
khususnya yang berbentuk cerita tak bergambar. Adapun pengembangan
bahan ajar ini dilakukan untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada dan dipakai dalam pembelajaran
khususnya bahan ajar BSE oleh satuan pendidikan dasar SD Negeri 6
Lasalepa dengan menghasilkan produk pengembangan berupa bahan ajar
berbasis cerita bergambar/komik
Model pengembangan bahan ajar yang di gunakan adalah model
pengembangan ADDIE, model ini terdiri dari lima tahap yaitu: 1) Analysis
(analisis), 2) Design (perancangan), 3) Development (pengembangan), 4)
Implementation (implementasi, 5) Evaluation (evaluasi).
23
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian dan
pengembangan atau research & Devolepment. Sugiyono (2019:28)
menyatakan bahwa metode penelitian ini digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Sejalan dengan hal
tersebut. Emzir (dalam Rayanto, 2020) menyatakan bahwa metode penelitian
dan pengembangan merupakan suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan aktivitas yang berhubungan dengan penemuan baru dan
menggunakan pengetahuan yang baru ditemukan tersebut untuk memenuhi
permintaan serta teknik ini melibatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
matematika. Dalam pengembangan ini akan dihasilkan produk berupa bahan
ajar berbasis cergam atau cerita gambar pada mata pelajaran matematika.
B. Desain Penelitian Pengembangan
Desain pengembangan ini disesuaikan dengan model ADDIE, yakni model
desain pembelajaran yang dilakukan untuk menghasilkan suatu sistem
pembelajaran yang mempunyai cakupan luas serta berlandasan pada
pendekatan sistem yang efektif dan efisien serta prosesnya yang bersifat
interaktif yakni hasil evaluasi setiap fase dapat membawa pengembangan
pembelajaran ke fase selanjutnya.
Desain pengembangan menurut model ADDIE (Analysis-Design-Develop-
Implement-Evaluate). Adapun gambaran dari 5 tahapan model ADDIE adalah
sebagai berikut:
24
25
Analysis
Evaluation
Design
Implementation Develop
siswa berdasarkan wawancara dengan guru kelas III yakni Ibu Hartina
S.Pd, juga berisi informasi yang mengenai bahan ajar yang digunakan
selama ini masih dalam bentuk narasi tanpa disertai gambar-gambar yang
menarik, Peneliti kemudian menentukkan gagasan sebagai solusi. Solusi
tersebut berupa pengembangan bahan ajar matermatika berbasis cergam
(cerita bergambar) yang jarang digunakan di kelas penelitian sebelumnya.
Hasil wawancara tersebut dijadikan sebagai dasar analisis kebutuhan
disertai angket yang diberikan pada guru dan siswa. Angket tersebut
adalah angket kebutuhan yang didalamnya berisi pilihan-pilihan rencana
yang akan diwujudkan ke dalam bahan ajar. Pada tahap ini, peneliti juga
menginformasikan guru terkait materi yang dibutuhkan berdasarkan
silabus dan bermanfaat untuk kebutuhan perolehan nilai pada pelajaran
matematika selanjutnya. Berikut ini rincian matematika yang akan
dikembangkan dalam bahan ajar matematika berbasis cerita bergambar.
Tabel 3.1
Mata Materi
Kompetensi Dasar Indikator
Pelajaran Pembelajaran
Matematika 3.1 Melakukan 3.1.1 Menuliskan Bilangan
penjumlahan dan bilangan secara secara panjang
pengurangan. panjang dalam dalam bentuk
bentuk ribuan, ribuan,
ratusan, puluhan ratusan,
dan ribuan. puluhan dan
satuan.
3.2.1 Menentukan nilai Nilai tempat
3.1Melakukan tempat sampai
penjumlahan dan dengan ribuan.
pengurangan.
Mata Materi
Kompetensi Dasar Indikator
Pelajaran Pembelajaran
bilangan dengan
meminjam.
3.2 Melakukan operasi 3.5.1 Menuliskan contoh Operasi hitung
hitung perkalian operasi hitung perkalian
dan pembagian. perkalian.
Hasil kebutuhan
Penetapan bahan ajar yang analisis bahan ajar
dikembangkan
Perbaikan
produk
Perbaikan akhir
pada mata pelajaran Matematika. Pada tahap ini model pembelajaran yang akan
dijalankan memasuki tahap penerapan langsung kepada siswa yang telah
ditentukan. Tahapan ini dilaksanakan dengan melakukan uji langsung terhadap
kelompok-kelompok kecil, untuk kemudian diukur hasilnya setelah penerapan
dilaksanakan. Bagian terakhir dari langkah ini ialah penerapan terhadap kelompok
besar dimana sebelumnya telah dilakukan revisi produk dari penerapan terhadap
kelompok kecil.
Langkah terakhir pada model pengembangan bahan ajar berbasis cerita
gambar ini ialah langkah Evaluasi. Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan dari bahan ajar berbasis cergam atau cerita gambar yang
telah dikembangkan dan diimplementasikan. Hasil dari pengetahuan terhadap
kelebihan dan kelemahan tersebut selanjutnya akan diperbaiki baik dengan
penambahan ataupun pengurangan jika ditemukan kelemahan. Pengetahuan
terhadap kelebihan model ini akan terus dikembangkan agar semakin baik.
D. Defenisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang tepat dari sebuah istilah di
dalam hipotesis, yang menjalankan operasi-operasi untuk mengamati dan
mengukur proses atau fenomena yang didefinisikan (Wade et al., 2016, p. 39).
Definisi operasional akan menentukan cara yang akan ditempuh untuk meneliti
dan mengukur suatu gejala. Berikuti adalah definisi operasional dalam
penelitian dan pengembangan ini.
Pengembangan bahan ajar matematika berbasis cerita bergambar
merupakan serangkaian proses yang dilakukan dalam membuat bahan ajar
yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran. Pengembangan
bahan ajar matematika berbasis cerita bergambar dimaksudkan agar dapat
membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran matematika yang
lebih efektif ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Setelah bahan
ajar matematika berbasis cerita bergambar dikembangkan melalui microsoft
word dan comic life, langkah selanjutnya adalah menguji kelayakan bahan ajar.
Kelayakan bahan ajar tersebut diukur melalui kevalidan produk, kepraktisan
produk, dan keefektifan produk adalah sebagai berikut:
32
Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.
Januari Februari Maret April Mei Juni
No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengumpulan X X
data awal
2. Penyusunan X X
proposal
3. Pembuatan X X X X
Produk
Uji validitas oleh X X X
ahli materi dan
media.
4. Uji lapangan
terbatas.
5. Penyusunan
laporan.
34
35
4 Kurang Baik 2
5 Sangat tidak baik 1
Aspek
No Indikator Jumlah
Penilaian
1 Pembelajaran Relevansi materi dengan Kompetensi 1
Dasar
Materi yang disajikan sistematis 1
Ketepatan struktur kalimat dan bahasa 1
mudah dipahami penggunaan bahasa 1
2 Isi Materi Materi sesuai dengan yang dirumuskan. 1
Materi sesuai dengan kemampuan siswa 1
Gambar yang digunakan sesuai dengan 1
materi
Contoh yang diberikan sesuai materi 1
Total 7
39
Aspek
No Indikator Jumlah
Penilaian
10 Keterkaitan 1
11 Komunikatif 1
12 Meriah 1
Total 13
Data yang akan dihasilkan dari penelitian ini yaitu dari subjek uji coba
(siswa). Data tersebut akan diolah menggunakan teknik analisis deskriptif
persentase, yaitu cara yang digunakan untuk mengubah data kuantitatif menjadi
bentuk presentase kemudian diimplementasikan dalam bentuk kalimat yang
bersifat kualitatif terdiri dari analisis data ahli media, materi dan data uji coba
(siswa).
Adapun rumus yang digunakan untuk data angket per item sebagai
berikut:
x
P= X 100%
x1
Keterangan:
P = persentase yang dicari
x = skor jawaban responden dalam satu item
x1 = skor jawaban maksimal dalam satu item pertanyaan
100% = konstanta
∑x
P= X 100%
∑ x1
Keterangan:
P = Persentase yang dicari
∑x = Jumlah skor jawaban responden secara keseluruhan
∑x1 = Jumlah skor maksimal secara keseluruhan
100% = Konstanta
Adapun hasil penilaian validator dan subjek uji coba tersajikan dalam tabel
berikut ini.
No Presentase Keterangan
1 76% - 100% Sangat layak
2 56% - 75% Layak
3 40% - 55% Belum layak
4 0% - 39% Sangat belum layak
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.24256/jpmipa.v1i2.88
Rahmat, P. S. (2019). Strategi Belajar Mengajar. Scopindo.
Rayanto, Y. H. adi. (2020). Penelitian Pengembangan Model ADDIE dan R2D2.
Lembaga Academic dan Ressearch Institut.
Rusmaini. (2014). Ilmu Pendidikan. 1–15.
Rusmono, & Alghazali, M. I. (2019). Pengaruh Media Cerita Bergambar Dan
Literasi Membaca Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar. JTP - Jurnal
Teknologi Pendidikan, 21(3), 269–282.
https://doi.org/10.21009/jtp.v21i3.13386
Shukmawati. (2017). Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Cergam
dan Problem Based Learning Muatan Matematika Materi Bangun Ruang
Siswa Kelas VI. Universitas PGRI Palembang.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian & Pengembangan (Research and
Development). Alfabeta.
Wade, C., Travis, C., & Mayanne, G. (2016). Psikologi (11th ed.). Penerbit
Erlangga.
Yaumi, M. (2018). Media dan Teknologi Pembelajaran (pertama). Prenamedia
Group.
Yayuk, E. (2018). Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan (4th ed.).
Universitas Muhamadiyah Malang.
Zuriah, N., Sunaryo, H., & Yusuf, N. (2016). IbM Guru Dalam Pengembangan
Bahan Ajar Kreativ Inovatif Berbasis Potensi Lokal. Dedikasi, 13, 40. 1693-
3214