JUDUL PENELITIAN
TAHUN 2020
1
2
Pengembangan Inovasi Pembelajaran IPA Berbasis NoS (Nature of Science) for Sustainable
Development Menggunakan TESI (Technology Embedded Scientific Inquiry) untuk
Menumbuhkan Keterampilan dan Karakter Peserta Didik SMP di Abad 21
ABSTRAK
3
KATA PENGANTAR
Kami,
Tim Peneliti
4
DAFTAR ISI
5
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kriteria Penentuan Kualitas Produk
Tabel 2. Hasil Penilaian Produk Perangkat Pembelajaran
6
DAFTAR GAMBAR
7
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
Lampiran 4. Personalia Peneliti
8
BAB I. PENDAHULUAN
9
Untuk dapat berpikir keberlanjutan dibutuhkan keterampilan berpikir dan penguatan
karakter yang mendukung dalam pemecahan masalah pada tiap aspek kehidupan.
Berbagai persoalan dan gejala alam sangat berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA). Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa pengembangan hakikat IPA semakin
beragam dipengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang muncul di abad
21(Tursinawati dan Ari Widodo, 2019: 2). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
harus diimbangi dengan kemampuan manusia untuk memanfaatkan ilmu dan teknologi
tersebut dengan baik dengan memikirkan dampak pada generasi selanjutnya dari tindakan
yang dilakukan saat ini. Menurut Carter (2008) dalam Guliz Karaarslan dan Gage Teksoz
(2016: 8404) bahwa perkembangan sains berubah dalam abad ini dengan perkembangan
ekonomi dan teknologi dan dampak dari globalisasi. Hal ini juga selaras dengan pernyataan
Carter (2008) Guliz Karaarslan dan Gage Teksoz (2016: 8405), “the purpose of SE in the
21st century has been set as to help students make critical judgments about science and
increase their engagement to work for a more socially just, equitable and sustainable
world”. Artinya bahwa tujuan pendidikan sains di abad 21 untuk membantu siswa
membuat keputusan kritis tentang sains dan meningkatkan keterkaitan apa yang dikerjakan
dengan memperhatikan keberlanjutan dunia. Inilah perlunya peran sains dalam
keberlanjutan atau science for sustainable development. Hal ini terutama dirasakan di era
teknologi dan informasi yang semakin pesat berkembang di era revolusi 4.0 dan kurang
memperhatikan aspek untuk berpikir keberlanjutan. Hal ini diperkuat secara global melalui
UNESCO mengenai pentingnya pendidikan untuk pengembangan keberlanjutan atau
Education for Sustainable Development (ESD) yang tertuang dalam Sustainable
Development Goals (SDG) (UNESCO, 2019).
11
Model pembelajaran Technology-Embedded Scientific Inquiry (TESI) merupakan
sebuah model pembelajaran dengan menggunakan teknologi inovatif disertai dengan
penyelidikan ilmiah guna meningkatkan kemamampuan literasi digital dan keterampilan
abad 21. Hal ini selaras dengan yang disampaikan oleh Calik, et al (2013), bahwa
pembelajaran model Technology-Embedded Scientific Inquiry (TESI) berguna dalam
kegiatan eksperiman IPA dengan menggunakan teknologi inovatif. Penggunaan TESI dapat
menumbuhkan keterampilan abad 21. Menurut Muhammad Aqmal Nurcahyo (2016: 87),
penggunaan TESI dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dan literasi
digital. Pemecahan masalah dan literasi digital merupakan keterampilan yang diperlukan di
abad 21.
Penelitian sebelumnya juga mengkaji PCK melalui pengembangan perangkat
pembelajaran berorientasi pedagogy or sustainability untuk menumbuhkan literasi
lingkungan dalam membentuk sikap peduli lingkungan. Selanjutnya, dalam penelitian
sebelumnya juga dikembangkan model pembentukan karakter sikap peduli lingkungan di
sekolah adiwiyata. Literasi lingkungan merupakan salah satu literasi yang dibutuhkan di
era abad 21 dalam revolusi 4.0. Keterampilan dan sikap yang diperlukan di abad 21
meliputi berpikir kritis, kreatif, problem solving, literasi teknologi, literasi ICT. Selain
keterampilan, dimensi afektif dalam pembentukan karakter juga menjadi aspek yang
penting untuk dikuasai oleh peserta didik untuk mempertahankan karakter positif yang
membentengi peserta didik dari pengaruh negatif dari munculnya era revolusi industry 4.0.
Hal ini sesuai yang dituliskan oleh P21 (2011: 9) bahwa pembelajaran abad 21 meliputi
enam komponen. Diperkuat oleh Lamb, Maire, Doecke (2017: 19) bahwa terdapat
sembilan keterampilan kunci abad 21 meliputi berpikir kritis (critical thinking), kreativitas
(creativity), metakognisi (metacognition), pemecahan masalah (problem solving),
kolaborasi (collaboration), motivasi (motivation), keyakinan diri (self-efficacy), berhati
nurani (conscientiousness), ketekunan (grit or perseverance). Dalam diri peserta didik
perlu dikembangkan karakter yang berkaitan dengan sikap keyakinan diri (self efficacy),
sikap rasa ingin tahu (curiosity), dan juga sikap kerjasama atau kolaborasi. Dalam
penelitian ini akan dilakukan inovasi pembelajaran IPA untuk menumbuhkan
keterampilan berpikir dan karakter yang meliputi self efficacy. curiosity, kerjasama dan
sikap peduli lingkungan. Salah satu karakter positif yang krusial untuk dikembangkan
dalam menekan dampak di era revolusi 4.0 adalah sikap untuk berpikir keberlanjutan pada
semua aspek. Masyarakat harus memikirkan keberlanjutan pada generasi selanjutnya dari
12
kegiatan yang dilakukan sebelumnya. Untuk dapat berpikir ke dampak yang akan datang,
keterampilan berpikir peserta didik perlu untuk dikembangkan melalui pembelajaran.
Pembelajaran IPA dibelajarkan sesuai hakikatnya atau Nature of Science (NoS).
Peran teknologi sangat dibutuhkan untuk menunjukkan gejala dan persoalan IPA yang
penting dalam pembentukan konsep atau konseptualisasi. Hal ini menjadi tantangan yang
dirasakan sangat penting dalam pembelajaran daring pada selama pandemi wabah Covid
19. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring, guru dituntut untuk dapat mengemas
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi. Pada penelitian sebelumnya, dilakukan
pengembangan inovasi pembelajaran IPA berbasis teknologi yang terintegrasi dalam
pembelajaran IPA. Inilah pentingnya inovasi pembelajaran IPA berbasis NoS for
sustainable development menggunakan peran teknologi yang terintegrasi dalam
penyelidikan ilmiah atau Technology Embedded Scientific Inquiry (TESI). Hal sesuai
dengan pernyataan bahwa “Science and technology represent central aspects of any
sustainable development, making science and technology education especially responsible
for integrating ESD into teaching and learning” (Eilks, 2015: 150). Artinya bahwa sains
dan teknologi menggambarkan aspek inti dari sustainable development, mengkaitkan sains
dan teknologi terutama dapat mengintegrasikan Educational Sustainable Development
(ESD) ke dalam proses belajar dan mengajar IPA.
Dalam penelitian ini akan dilakukan inovasi pembelajaran IPA berbasis Nature of
Science for sustainable development menggunakan technology embedded scientific inquiry
untuk menumbuhkan keterampilan dan karakter yang meliputi keterampilan berpikir kritis,
kreatif, literasi teknologi, self efficacy. curiosity dan sikap peduli lingkunan. Peta jalan
(road map) penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
13
Penelitian sebelumnya Penelitian yang akan Penelitian selanjutnya
dilakukan
Penerapan inovasi
1. Pengembangan perangkat
Pengembangan inovasi pembelajaran IPA
pembelajaran IPA
pembelajaran IPA berbasis Nature of
berorientasi pedagogy for
berbasis NoS (Nature of Science (NoS) dalam
sustainability untuk
Science) for sustainable praktek di sekolah untuk
menumbuhkan literasi
development menumbuhkan
lingkungan
menggunakan keterampilan dan
2. Model pengembangan
Technology Embedded karakter.
pembelajaran IPA
Scientific Inquiry (TESI)
menggunakan pedagogy for
untuk menumbuhkan
sustainability untuk
keterampilan dan
menemukan pola atau
karakter yang diperlukan
model pengembangan sikap
di era abad 21.
peduli terhadap lingkungan
menuju sekolah adiwiyata.
3. Pengembangan inovasi
pembelajaran IPA berbasis
Technology Embedded
Scientific Inquiry (TESI)
untuk menumbuhkan
keterampilan berpikir dan
karakter
14
penelitian selanjutnya yaitu untuk melihat efektivitas perangkat pembelajaran yang
dikembangkan melalui ujicoba empiris dalam pembelajaran.
sebagai berikut :
15
No. Kategori Indikator
16
No. Kategori Indikator
17
3) Pengetahuan ilmiah merupakan imajinasi dan kreativitas manusia
2. Sustainable Development
Science sustainability adalah isu alam sebagai suatu pendekatan untuk memecahkan
masalah (UNESCO, 2019). Menurut Sebastian Sauve, Sophie Bernord dan Pamela Sloan
(2016: 49), sustainable development is meeting the needs of the present without
compromising the ability of future generations to meet to their own meet. Artinya bahwa
mempertemukan kebutuhan sekarang tanpa membahayakan kemampuan generasi
selanjutnya. Hal ini diperkuat juga oleh Heba El Deghaidi (2012: 2) yang menyatakan
bahwa:
ESD requires a combination of teaching strategies that together allow for transformative
learning in a course with an ESD philosophy and practice. Visioning and creating new
perspectives are important tasks because the transformative role of education is a key issue
in ESD.
Pendidikan pengembangan keberlanjutan membutuhkan kombinasi dalam strategi
mengajar secara bersama sama yang dapat mengubah pembelajaran dengan filosofi dan
praktek.
18
Goal 3. Ensure healthy lives and promote well-being for all at all ages
Goal 4. Ensure inclusive and equitable quality education and promote lifelong learning
opportunities for all
Goal 5. Achieve gender equality and empower all women and girls
Goal 6. Ensure availability and sustainable management of water and sanitation for all
Goal 7. Ensure access to affordable, reliable, sustainable and modern energy for all
Goal 8. Promote sustained, inclusive and sustainable economic growth, full and
productive employment and decent work for all
Goal 9. Build resilient infrastructure, promote inclusive and sustainable
industrialization and foster innovation
Goal 10. Reduce inequality within and among countries
Goal 11. Make cities and human settlements inclusive, safe, resilient and sustainable
Goal 12. Ensure sustainable consumption and production patterns
Goal 13.Take urgent action to combat climate change and its impacts
Goal 14. Conserve and sustainably use the oceans, seas and marine resources for
sustainable development
Goal 15. Protect, restore and promote sustainable use of terrestrial ecosystems,
sustainably manage forests, combat desertification, and halt and reverse land
degradation and halt biodiversity loss
Goal 16. Promote peaceful and inclusive societies for sustainable development,
provide access to justice for all and build effective, accountable and inclusive
institutions at all levels
Goal 17. Strengthen the means of implementation and revitalize the global partnership
for sustainable development
Burmeister et al. (2012) dalam Ingo Eilks (2015: 153) menyatakan empat model
dasar untuk integrasi pendidikan sains dan sustainable development: Model 1: Adopting
Principles from Sustainable Practices in Science and Technology for Hands-on Science
Education Laboratory Work
Model 2: Adding Sustainable Science as Content in the Science and Technology
Curriculum
Model 3: Using Controversial Sustainability Questions for the Socio-scientific Issues
Driven Science Education
Model 4: Science Education as a Part of ESDDriven School Development
20
Menurut Ebenezer, Kaya and Ebenezer (2011) dalam Calik, M. (2013: 224)
bahwa “technology-embedded scientific conceptualisation, involves understanding
subject matter knowledge, and testing and clarifying conceptual ideas”.
Teknologi pada konseptualisasi ilmiah melibatkan pengetahuan materi yang diperoleh
melalui inkuiri dan menilai serta klarifikasi konsep yang mengarahkan untuk
memperdalam penguasaan materi.
2. Scientific Investigation
Menurut Ebenezer, Kaya and Ebenezer (2011) dalam Calik, M. (2013: 224)
bahwa:
technology-embedded scientific investigation, focuses on critical abilities of students
to study issues that have personal meaning, formulate researchable questions or
testable hypotheses, demonstrate the logical connections between the scientific concepts
guiding a hypothesis and the design of an experiment, and designing and conducting
scientific investigations.
Teknologi pada kegiatan ilmiah antara lain merumuskan masalah, hipotesis, merancang
percobaan dan melakukan percobaan. Guru perlu mengembangkan keterampilan ilmiah
dengan berbagai teknologi antara lain mengukur, melakukan percobaan,
mengumpulkan data.
3. Scientific Communication
Menurut (Ebenezer, et al., 2011) dalam Calik, M. (2013: 224) bahwa “ technology-
embedded scientific communication, involves communicating research process,
research results and knowledge claims via classroom discourse.
Dalam aspek ini, teknologi dalam komunikasi ilmiah melibatkan proses
mengkomunikasikan proses penyelidikan, hasil dan pengetahuan melalui diskusi dan
presentasi dengan respon yang kritis.
Menurut Sheffied & Mc Ilvenny (2014: 53) bahwa bentuk teknologi yang dapat
digunakan antara lain website, avatar, padlet, scoop It, concept map/Mind maps.
Menurut Langitasari, Effendy, Fajaroh (2018: 3), peran inquiry dengan bantuan
teknologi adalah
The results of a study reported that inquiry can improve students conceptual
understanding, students achievement, science process skills, students ability to
construct knowledge, make learning more meaningful because the concept can
be stored in students long term memory and it can improve scientific
communication skills. (Tuan, et al, 2005; Yousefzadeh, et al, 2007; Blanchard,
et al, 2010).
21
Menurut Sheffiel & McIlvenny (2014: 53), bentuk teknologi yang dapat
digunakan dalam inquiry antara lain:
1. Website
2. Avatar
3. Padlet
4. Scoop it
5. Concept map
C. Keterampilan Berpikir
Menurut Fadel (2008: 14), keterampilan abad 21 meliputi critical
thinking, problem solving, creativity, innovation, communication dan
collaboration. Hal ini sesuai yang dituliskan oleh P21 (2011: 9) bahwa
pembelajaran abad 21 meliputi enam komponen. Diperkuat oleh Lamb, Maire,
Doecke (2017: 19) bahwa terdapat sembilan keterampilan kunci abad 21
meliputi berpikir kritis (critical thinking), kreativitas (creativity), metakognisi
(metacognition), pemecahan masalah (problem solving), kolaborasi
(collaboration), motivasi (motivation), keyakinan diri (self-efficacy), berhati
nurani (conscientiousness), ketekunan (grit or perseverance).
22
dan menginterpretasi data dalam kegiatan inquiry ilmiah. Sedangkan berpikir kreatif
adalah proses berpikir yang menghasilkan gagasan asli atau orisinal, konstruktif,
dan menekankan pada aspek intuitif dan rasional (Johnson, 2000).
Menurut Joyce (1992) dalam (Liliasari, 2012: 22), keterampilan berpikir
kritis diperlukan oleh siswa sebagai modal dasar untuk memahami berbagai hal,
diantaranya memahami konsep dalam disiplin ilmu. Fisher (2001) dalam Liliasari,
2012: 23), berpikir kritis adalah suatu sikap yang cenderung untuk
mempertimbangkan dan memikirkan suatu masalah yang timbul dari pengalaman.
Berpikir kritis menurut Robert Ennis (Fisher, 2001) adalah pengambilan keputusan.
Berpikir kritis lebih berhubungan dengan alasan yang dapat diterima ketika
seseorang mengambil keputusan. Ennis (1985) dalam Liliasari (2012: 22),
mendefinisikan berpikir kritis sebagai cara berpikir reflektif yang masuk akal atau
berdasarkan penalaran yang difokuskan, untuk menentukan apa yang harus diyakini
dan dilakukan.
Menurut Ennis (1985) dalam Goal for A critical Thinking Curriculum,
terdapat lima tahap berpikir dengan masing-masing indikatornya sebagai berikut:1.
Memberikan penjelasan sederhana, meliputi: memfokuskan pertanyaan,
menganalisis pernyataan, dan bertanya dan menjawab pertanyaan tentang suatu
penjelasan; 2. Membuat keterampilan dasar, meliputi: mempertimbangkan apakah
sumbernya dipercaya / tidak, dan mengamati dan mempertimbangkan suatu
laporan hasil observasi; 3. Menyimpulkan, meliputi: mendeduksi dan
mempertimbangkan hasil deduksi, menginduksi dan mempertimbangkan hasil
induksi, membuat dan menentukan nilai pertimbangan; 4. Memberikan penjelasan
lanjut, meliputi: mendefinisikan istilah dan pertimbangan dalam tiga dimensi, dan
mengidentifikasi asumsi; 5. Mengatur strategi dan taktik, meliputi: a) menentukan
tindakan, b) berinteraksi dengan orang lain.
Keterampilan berpikir ini dapat diintegrasikan dalam pembelajaran
dengan merencanakan kegiatan pembelajaran untuk siswa menganalisis
persoalan, merumuskan persoalan, membuat keterkaitan dengan masalah lain,
mempertimbangkan dampak, dan melakukan tindakan pemecahan masalah.
Kegiatan pembelajaran dapat diarahkan ke problem solving methods dengan
inquiry. Cindy L. Lynch and Susan K. Wolcott (2013), langkah untuk
mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui langkah sebagai berikut:
23
Step 1 — identify the problem, relevant information, and uncertainties;
Step 2 — explore interpretations and connections;
Step 3 — prioritize alternatives and communicate conclusions; and
Step 4 — integrate, monitor, and refine strategies for re-addressing the
problem.
D. Pembelajaran IPA
Koballa dan Chiappetta (2010: 105), mendefinisikan IPA sebagai a
way of thinking, a way of investigating, a body of knowledge, dan interaksinya
dengan teknologi dan masyarakat. Dapat disarikan bahwa dalam IPA terdapat
dimensi cara berpikir,cara investigasi,bangunan ilmu dan kaitannya dengan
teknologi dan masyarakat. Hal ini menjadi substansi yang mendasar
pentingnya pembelajaran IPA yang mengembangkan proses ilmiahnya untuk
pembentukan pola pikir peserta didik. Menurut Sund & Trowbridge (1973: 2),
kata science sebagai “both a body of knowledge and a process”. Sains
diartikan sebagai bangunan ilmu pengetahuan dan proses. Lebih lanjut, sains
didefinisikan mempunyai tiga elemen penting yaitu sikap, proses dan produk.
IPA mempunyai objek dan persoalan yang holistik sehingga IPA perlu
disajikan secara holistik. Menurut Hewitt, Paul G and etc (2007: xvi), sains
terintegrasi menyajikan aspek fisika, kimia, biologi, ilmu bumi, astronomi dan
aspek lainnya dari Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam bukunya Conceptual
Integrated Science, IPA terintegrasi disajikan berbasis pendekatan kontekstual
yaitu menghubungkan sains dengan kehidupan sehari-hari, bersifat personal dan
langsung, menempatkan salah satu ide pokok, mengandung pemecahan masalah.
Dalam penyajiannya, IPA disajikan dengan kesatuan konsep.
24
Menurut Trefil, James & Hazen Robert (2007: xii), pendekatan
terintegrasi (An integrated approach) melibatkan proses ilmiah,
mengorganisasikan prinsip, mengorganisasikan integrasi alam dari pengetahuan
ilmiah dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, dalam an
integrated approach ini juga siswa diharapkan mampu mengkaitkan dalam
bidang lain meliputi fisika, astronomi, kimia, geologi, biologi, teknologi,
lingkungan, dan kesehatan keselamatan.
26
proses mengatasi
masalah
27
pembelajaran IPA untuk menumbuhkan keterampilan berpikir dan karakter yang
meliputi self efficacy. curiosity dan kerjasama. Peta jalan (road map) penelitian dapat
digambarkan sebagai berikut:
28
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Design Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan menggunakan metode Research
and Development (R&D) mengacu model Borg dan Gall (1983: 775)
Menganalisis
Menganalisis pembelajaran berbasis
kebutuhan Menganalisis
NOS for sustainable
persoalan development indikator dan
pembelajara Technology tujuan
n IPA Embedded Scientific pembelajaran
Inquiry
Pengembangan
desain perangkat Validasi ahli Revisi I
pembelajaran dan guru IPA
29
Menyusun rencana penelitian yang meliputi mendefinisikan
keterampilan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, merumuskan
tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tersebut, merumuskan
langkah- langkah penelitian, dan melakukan uji kelayakan terbatas.
30
Penelitian ini dibatasi sampai tahap Develop Preliminary Form Of Product
(Pengembangan Draf Produk), tahap selanjutnya akan dilaksanakan pada
penelitian tahun berikutnya.
B. Instrumen-instrumen Penelitian
32
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan Inovasi Pembelajaran IPA
Berbasis NoS (Nature of Science) for Sustainable Development Menggunakan TESI
(Technology Embedded Scientific Inquiry). Keterampilan abad 21 yang
dikembangkan yaitu literasi teknologi. Penelitian ini dilakukan melalui tahap
sebagai berikut:
1. Tahap Define
a. Studi eksplorasi dari observasi pembelajaran IPA pada praktik PPG
Daljab tahap 2 dan 3 tahun 2019 ditemukan kurangnya peran teknologi
dalam pembelajaran. Sebagian besar guru baru menggunakan PPT untuk
menyajikan materi ketika konfirmasi. Belum semua guru memanfaatkan
teknologi untuk menyajikan kasus/ masalah yag mendorong keterampilan
berpikir dan juga rasa ingin tahu (curiosity).
Berdasarkan penelitian sebelumnya, kesadaran dan sikap terhadap
keberlanjutan lingkungan belum berkembang di semua siswa di semua
level sekolah. Bahkan di sekolah adiwiyatapun, kesadaran terhadap
lingkungan untuk keberlanjutan masih perlu untuk terus dikembangkan.
b. Mengidentifikasi kompetensi dasar yang potensi untuk diintegrasikan
dengan teknologi dan komponen sustainable development.
Berdasarkan hasil analisis kompetensi dasar IPA tingkat SMP, topic yang
diambil mengenai sumber energi dan perubahan energi.
c. Menganalisis berbagai pendekatan dan model yang digunakan dalam
pembelajaran IPA denga berbasis Nature of Science (NoS) for sustainable
development dengan menggunakan Technology Embedded Scientific Inquiry
(TESI). Pendekatan yang digunakan STEM (Science Technology,
engineering, Mathematics), project based learning, problem based learning.
d. Mendefinisikan indikator literasi teknologi, keterampilan berpikir.
33
2. Tahap Design
a. Merancang instrumen penelitian
Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi lembar
penilaian perangkat pembelajaran (RPP, LKPD, penilaian). Kisi-kisi
instrument dan lembar penilaian penilaian perangkat pembelajaran
seperti pada lampiran 1.
b. Merancang inovasi pembelajaran IPA berbasis Nature of Science for
sustainable development dengan menggunakan (TESI) Technology
embedded scientific inquiry yang meliputi perangkat pembelajaran (RPP,
LKPD, dan lembar penilaian).
Perangkat yang dikembangkan berbasis TESI yang meliputi tiga
komponen antara lain : scientific conceptualization, scientific
investigation dan scientific communication). Perangkat pembelajaran
dikembangkan berdasar SDG yang sesuai yaitu tujuan ke tujuh “Goal 7.
Ensure access to affordable, reliable, sustainable and modern energy for
all “. Tujuan ini mengarahkan untuk menanamkan bahwa energi dapat
diperoleh oleh semua masyarakat, dan juga menggunakan dengan prinsip
untuk keberlanjutan.
3. Tahap Develop
a. Menvalidasikan produk pada ahli
Produk yang sudah dirancang selanjutnya divalidasi oleh ahli. Berikut
ini data yang dihasilkan dari penilaian perangkat pembelajaran:
34
Tabel 3. Kriteria Penentuan Kualitas RPP
Rumus Rentang Kriteria
36
37
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard I. 1997. Classroom Instruction and Management. USA : McGraw Hill
Company.
Borg, W. R. And Gall, M. D. 1983. Educational Research An Introduction 4th Ed. New York:
Calik, M. 2013. Effect of Technology Embedded Scientific Inquiry on Senior Science Student
Teacher in self Efficacy. Eurasia Journal of Mathematic, Science & Technology
Education. Vol 9 (3), 223-232.
Chiapetta, Eugene L. & Koballa, Thomas R. 2010. Science Instruction in the Middle and
Secondary Schools. NewYork: Pearson.
Cindy L. Lynch and Susan K. Wolcott. 2013. Helping Your Students Develop Critical
Thinking Skills. Diakses 23 Maret 2013. http:// insight. Improvement.impact.
Clough, Michael P. & Olson. 2004. The Nature of Science. Always Part of the Science
Story. The Science Teacher. November 2004, p. 28-3.
Eko Putra Widoyoko. (2011). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan
Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Eliks, Ingo. 2015. Science Education and Education for Sustainable
Developent-Justification, Model, Practices and Perspectives. Eurasia
Journals in Mathematic, Science and Technology Education. 2015,
11(1), 149-158
Fadel, C. 2008. 21 st Century Skills. Paris. Global Lead Education.
Haviz M, Karomah H, Delfita R, . 2018. Revisiting Generic Science Skills As 21st Century.
Skills On Biology Learning. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. JPII 7 (3) (2018) 355-363.
Heba El Deghaidy. 2012. Education for Sustainable Development: Experiences from Action
Research with Science Teacher: https://www.researchgate.net/publication/272538217
Karaarslanab, Güliz and Teksözb, Gaye. 2016. Integrating Sustainable Development Concept
into Science Education Program is not enough; We Need Competent Science Teachers
for Education for Sustainable Development – Turkish Experience. International
Journal of Environmental & Science Education. Vol. 11, No.15, 8403-8424.
Lamb, Maire & Doecke. 2017. Key Skills for the 21st Century: an evidence based review.
Australia: NSW Government Victoria University.
Hewitt, Paul G & etc. 2007.Conceptual Integrated Science. Pearson Education: US.
38
Liliasari. 2012. Pengembangan alat ukur berpikir kritis pada konsep termokimia untuk siswa
SMA Peringkat atas dan Menengah. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, ISSN 2089-
4392, Volume 1 Nomor 1 April 2012.
39
LAMPIRAN
1) Instrumen penelitian
2) Personalia peneliti
40
A. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Nomor
No Aspek yang Dinilai Indikator
Item
a. Tujuan pembelajaran
Perumusan Tujuan dirumuskan secara jelas
3 b. Menunjukkan komponen 4-5
Pembelajaran
Audiens, Behaviour,
Condition, Degree.
a. Metode/pendekatan yang
dilakukan bermuatan NOS for
Pemilihan Model, sustainable development
5 Pendekatan, Metode b. Metode/pendekatan/model 9-11
pembelajaran yang dipilih
Pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran berbasis TESI
(Technology Embedded
Scientific Inquiry)
41
Nomor
No Aspek yang Dinilai Indikator
Item
c. Kegiatan pembelajaran
mengandung aspek NOS for
sustainable development
a. Kegiatan pembelajaran
menunjukkan karakteristik
TESI yaitu scientific
conceptualization
b. Kegiatan pembelajaran
menunjukkan karakteristik
TESI scientific investigation
c. Kegiatan pembelajaran
menunjukkan karakteristik
7 Kegiatan Pembelajaran TESI yaitu scientific 14-18
communication
d. Kesesuaiaan langkah-
langkah pembelajaran
dengan model pembelajaran
yang digunakan
e. Kegiatan pembelajaran
mengarahkan peserta didik
untuk memiliki
keterampilan di abad 21
42
Tabel 7. Kisi-Kisi Lembar Penilaian Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Nomor
No Aspek yang Dinilai Indikator
item
43
B. Instrumen Penelitian
CURRICULUM VITAE
A. IDENTITAS DIRI
JabatanFungsional Lektor
NIP/NIK 198306232009122005
NIDN 0023068303
Program Studi Pendidikan IPA
BidangIlmu Pendidikan IPA
Sub BidangIlmu Pembelajaran IPA
BidangKepakaran IPA Terintegrasi
Sub BidangKepakaran Metode Pembelajaran IPA
TempatdanTanggalLahir Magelang, 23 Juni 1983
AlamatRumah Perum Puri Margomulyo Asri 014
Sayegan Sleman Yogyakarta
NomorTelp/Fax (0274)2880115
Nomor HP 081328213361
Alamat Kantor Prodi Pendidikan IPA,FMIPA UNY
Alamat e-mail zuzie_23@yahoo.com,
susilowati@uny.ac.id
Lulusan yang S1 = 80 orang
telahdihasilkan
1. IPA 1, IPA 2, IPA 3
2. Biologi Dasar 1, Biologi Dasar 2
3. Pendidikan IPA
4. IPA Terintegrasi dan
Pembelajarannya
Mata kuliah yang diampu 5. IPA Dasar
6. Media Pembelajaran IPA 1
7. Kajian Penelitian Pendidikan
IPA
8. Biologi Manusia dan Gizi
9. Manajemen Berbasis Sekolah
A. RIWAYAT PENDIDIKAN
Program S1 S2
Nama PT UNY UNY
44
BidangIlmu/Keahlian Pendidikan Biologi Pendidikan Sains
TahunMasuk 2002 2007
Tahun Lulus 2006 2009
JudulSkripsi/ Tesis/ Penerapan Modified Pelaksanaan
Disertasi Free Inquiry untuk Pembelajaran IPA
Meningkatkan Sekolah Menengah
Kemampuan Pertama Rintisan
Melaksanakan Bertaraf
Percobaan di SMA N 2 Internasional
Sleman Daerah Istimewa
Yogyakarta
NamaPembimbing/ Sukarni Hidayati, M.Si Prof. Dr. Djohar,
Promotor Suratsih, M.Si. M.S
B. PENGALAMAN MENGAJAR
Mata Kuliah Program Institusi/Jurusan/Program Sem / Tahun
Pendidika studi Akademik
n
Praktikum Media S1 Prodi Pendidikan IPA Gasal
Pembelajaran I 2012/2013
IPA Terintegrasi dan S1 Prodi Pendidikan IPA Genap/
Pembelajarannya 2012/2013
Praktikum IPA S1 Prodi Pendidikan IPA Genap
Terintegrasi dan 2012/2013
Pembelajarannya
Praktikum Biologi S1 Prodi Pendidikan IPA Genap
Dasar 2 2012/2013
Biologi Dasar 2 S1 Prodi Pendidikan IPA Genap
2012/2013
IPA 2 S1 Pendidikan IPA Genap
2014/2015
Praktikum IPA 2 S1 Prodi Pendidikan IPA Genap,
2012/2013
Praktikum IPA S1 Prodi Pendidikan IPA Genap
Terapan 2012/2013
IPA 3 S1 Prodi Pendidikan IPA Gasal,
2013/2014
Praktikum Teknik S1 Pendidikan IPA Gasal
Pengelolaan 2013/2014
laboratorium IPA
Praktikum IPA 3 S1 Pendidikan IPA Gasal,
2013/2014
Praktikum S1 Prodi Pendidikan IPA Gasal
Pendidikan IPA 2013/2014
IPA 1 S1 Pendidikan IPA Gasal
2013/2014
Praktikum IPA 1 S1 Prodi Pendidikan IPA Gasal
2013/2014
IPA Dasar S1 Prodi Pendidikan IPA Gasal
2013/2014
Praktikum IPA Dasar S1 Prodi Pendidikan IPA Gasal
2013/2014
Biologi Dasar 1 S1 Prodi Pendidikan IPA Gasal
45
2013/2014
Praktikum Biologi S1 Prodi Pendidikan IPA Gasal
Dasar 1 2013/2014
Biologi Manusia dan S1 Pendidikan IPA Genap
Gizi 2015/2016
Kajian Hasil S1 Pendidikan IPA Genap
Penelitian Pendidikan 2014/2015
IPA
Media Pembelajaran S1 Pendidikan IPA Genap
IPA 1 2015/2016
Manajemen Berbasis S1 Pendidikan IPA Gasal
Sekolah 2015/2016
C. PENGALAMAN PENELITIAN
Skim Keterlibat
Tahun JudulPenelitian
Penelitian an
46
Terintegrasi Menggunakan
Model Project Based
Learning dan Problem
Based Learning untuk
Meningkatkan
Keterampilan Proses dan
Keterampilan Berpikir
Kritis (Critical Thinking)
Siswa SMP. (Ketua)
47
SMP Berbasis Pedagogic
Content Knowledge
untuk Meningkatkan
Keprofesionalan Guru
(Tahun pertama)
48
Purworejo, Kebumen,
Magelang,Temanggung
2012 Pelatihan Digitalisasi Fakultas Narasumber
Perangkat dan Media
Pembelajaran IPA untuk
Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran di Era
Baru (Anggota)
2012 Pelatihan Implementas Fakultas Narasumber
Pendidikan Karakter
Terintegrasi dalam
Pembelajaran IPA dan
Membangun Kultur
Sekolah di SMP Depok
Sleman (Anggota)
2013 Diklat Penyusunan PPM Reguler Ketua dan
Integrated Science Universitas Narasumber
Worksheet bagi Guru-
guru IPA SMP
Kabupaten Sleman
Menyongsong
Implementasi Kurikulum
2013.
49
untuk Mengatasi
Miskonsepsi Guru IPA.
50
Calon
Guru
2015 Analisis Susilowat Jurnal Tahun III, No. FMIPA
Pedagog i Pendidikan 1, Juni 2015 UNY
ical Purwanti Matematika ISSN:1410-
Content Widhy H dan Sains 1866
Knowle
dge
Guru
IPA
SMP
Kelas
VIII
dalam
Impleme
ntasi
Kurikul
um 2013
F. SEMINAR
51
Instructional Negeri
Design Yogyakarta
53
Keterangan :
* Tingkat :Lokal, Nasional, Internasional
G. PELATIHAN PROFESIONAL
54
Kurikulum
2013 SMP/MTs
untuk Dosen
LPTK
2016 Intensive UNY 8 July-5 August Lokal
English Course 2016
2016 on
Academic
Writing
2016 English UNY 26 May 2016 UNY
Workshop on
Academic
Writing
Keterangan :
* Tingkat :Lokal, Nasional, Internasional
Susilowati, M.Pd.Si
NIP. 198306232009122005
55
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Tahun Jenis/Nama Kegiatan Tempat
2014 Seminar dan lokakarya Ruang Abdullah Sigit
Implemetasi Kurikulum 2013 Kampus FIP UNY
Sekolah Dasar
2014 Workshop RPP Kurikulum SDN Kotagede V Yogyakart
2013 dan Pelatihan
pembuatan bahan ajar
2014 Pelatihan manajemen dan Lab IPA, FMIPA UNY
pengelolaan Lab IPA SMP/MTs
se DIY dan Magelang
2014 Workshop Bedah SKL Ujian KKG MI Bidang Studi Sains
Sekolah Mapel IPA MIN Krincing Secang
Magelang
2014 Pelatihan merancang strategi KKG MI Bidang Studi Sains
pembelajaran tematik dengan MIN Krincing Secang
pendekatan saintifik Magelang
2014 Sosialisasi Kurikulum 2013 SDIT MTA Gemolong,
bagi Orang Tua peserta Didik Sragen
kelas 2 dan 5 SD
2015 Pelatihan manajemen dan Lab IPA, FMIPA UNY
pengelolaan Lab Sains
kabupaten Pangandaran
2015 Narasumber Bedah Kisi-kisi UKG Dinas Pendidikan Kabupaten
dan Latihan Soal-soal UKG Bantul (5 Nopember 2015)
2015 Narasumber Bedah Kisi-kisi UKG SMP N 1 Pandak Bantul (6
dan Latihan Soal-soal UKG Nopember 2015)
2015 Narasumber pendidikan dan SMA Taman Madya
Pelatihan Penulisan Jurnal dan Yogyakarta
Publikasi Ilmiah Bagi Guru 28-30 April dan 4 Mei 2015
SMA dan SMK Kota
Yogyakarta Tahun 2015
2015 Melaksanakan kegaiatan PPM Lab Pendidikan IPA FMIPA,
sebagai pemateri dengan judul UNY
“Penanganan Limbah dan 21-25 Juni 2015
Sanitasi laboratorium serta
Penggunaan dan Perawatan
KIT Panas
56
2016 Narasumber Kegiatan MIN Krincing Magelang
pendampingan Penyusunan 25 Februari 2016
Kurikulum 2013 Tingkat SD/MI
2016 Narasumber kegiatan SMK N 2 Kota Yogyakarta 15
Workshop Penetapan KKM September 2016
Mata Pelajaran di SMK N 2
Yogyakarta
2016 Menyajikan materi “Desiminasi SMP N 3 Tempel, 3
Hasil Penelitian Pembelajaran September 2016
IPA Pengintegrasian Potensi
Lokal dalam Pembelajaran
IPA”
PENGHARGAAN/PIAGAM
Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi
2 April 2005 Satyalancana Karya Presiden RI (Susilo
Satya Bambang Yudoyono)
57
PENGHARGAAN/PIAGAM
Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi
Agustis 2015 Piagam Akademisi Rektor UNY (Prof. Dr.
Berprestasi II Tingkat Rahmad Wahab, M.Pd.,
Universitas M.A)
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Jenis/ Nama Organisasi Jabatan/jenjang
keanggotaan
1994-sekarang Himpunan Fisika Anggota
Indonesia cabang
Jateng-DIY
2014-2019 Asosiasi Pendidikan IPA Wakil Bendahara
Indonesia
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Biodata ini adalah benar dan apabila
terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
58
CURRICULUM VITAE
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. Zuhdan K. Prasetyo, M.Ed.
5 NIDN 0015045505
7 E-mail zuhdan@uny.ac.id
2. Micro Teaching S1
59
9. English for Science S1
18. Sains SD S2
60
Riwayat Pendidikan
Program S1 S2 S3
Nama P.T. IKIP Yogyakarta, FMIPA University of Universitas
Houston College Pendidikan
of Education, Indonesia
Texas, USA Bandung
Bidang Ilmu Pendidikan Fisika Curriculum & Pendidikan IPA
Instruction-in
Primary Science
Education
Tahun Masuk 1977 1994 2000
Tahun Lulus 1984 1995 2004
Judul Skripsi/ Studi Perbandingan Antara Basic Concept of Model
Tesis/Disertasi Prestasi Siswa Mondok dan Science A Perkuliahan
Siswa Ikut Orang Tua Sendiri Curriculum Guide untuk
di SMA Muh 2 Yogyakarta for an Indonesian Meningkatkan
Undergraduate Kemampuan
Core Course Mengajar IPA
Mahasiswa Calon
Guru Sekolah
Dasar
Pembimbing Drs. Wahyu Wardjana, M.Pd. Prof. Dr. John M. Prof. Dr. H.
/Promotor Ramsey Achmad A.
Hinduan, M.Sc.
61
3. 2017 Rekonstruksi Bahan Ajar Kurikulum
2013 Bermuatan Nature Of Science (NOS) untuk
Optimalisasi Keterampilan Berpikir dan Sikap DIPA –
Ilmiah Peserta Didik Sebagai Implementasi FMIPA 20
UNY
Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran IPA
SMP
62
DIPA UNY Rp. 5
Implementasi Kurikulum 2013: Pengembangan
Juta
Bahan Ajar IPA SMP Berbasis Scientific
2. 2017
Method untuk Meningkatkan High Order
Thinking Skills
URL:
http://iopscience.iop.org/article/10.1088/1742-
6596/909/1/012057/pdf
63
URL:
https://media.neliti.com/media/publications/12
0079-EN-the-development-of-science-domain-
based.pdf
64
URL:
https://journal.uny.ac.id/index.php/jipi/article/v
iew/4530/3902
Universitas
Sebelas Maret
65
5. Seminar Nasional Pendidikan Kesiapan dan Peran Pemangku 18-19 Maret
Tahun 2016 (diselenggarakan Kepentingan Pendidikan Kota 2016,
Pemerintah kota Jayapura Jayapura di Tengah-Tengan LPMP Propinsi
dengan Program Magister MEA Papua
Manajemen Pendidikan
UNCEN)
66
11. Seminar Nasional IPA V – Analisis Content Materi IPA SD 26 April 2014
Scientific Learning dalam pada Buku Guru dan Buku di FMIPA
Konten dan Konteks Kurikulum Siswa Tema Kegemaranku UNNES
2013 dalam Kurikulum 2013 Semarang
67
I. Pengharhaan Dalam 10 Tahun Terakhir
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya, untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan usulan pendirian program studi baru S3 Pendidikan IPA Program
Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
68
69