Anda di halaman 1dari 36

ASAS-ASAS PENDIDIKAN

TUGAS

Di Ajukan untuk Memenuhi Tugas-Tugas


pada Mata Kuliah Landasan Pendidikan

Oleh
Nandini Humairah Putri
NPM 2206103010036

T Arif Rifqi
NPM 2206103010070

Qatrun Nida
NPM 2206103010038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas taufiq dan hidayah-Nya, serta

dengan limpahan rahmat yang telah diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan

makalah ini dengan judul: “Landasan IPTEK dan Inovasi Pendidikan”. Selawat dan

salam penulis panjatkan kepada junjungan alam yaitu Nabi Muhammad SAW yang

telah memberikan tuntunan kepada umat manusia untuk menjadi generasi yang baik

sesuai tuntunan al-quran dan sunnah.

Dalam menyusun makalah ini, penulis menyadari bahwa adanya kesilapan dan

hambatan yang penulis alami. Namun, berkat arahan dan bimbingan, serta saran dan

masukan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Maka

dengan segala bentuk kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-

dalamnya kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun makalah ini.

DAFTAR IS

ii
I

LANDASAN IPTEK DAN INOVASI PENDIDIKAN...........................................................ii


KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
2.1 Landasan IPTEK..........................................................................................................3
2.1.1 Pengertian Iptek....................................................................................................3
2.2 Inovasi Pendidikan.......................................................................................................6
2.2.1 Pengertian Inovasi Pendidikan..............................................................................6
2.2.2 Tujuan Inovasi Pendidikan...................................................................................8
2.2.3 Prinsip-Prinsip Inovasi Pendidikan.....................................................................11
2.2.4 Sasaran Inovasi Pendidikan.....................................................................................12
2.2.5 Bentuk-Bentuk Inovasi Pendidikan....................................................................15
2.2.6 Masalah-Masalah Dalam Inovasi Pendidikan.....................................................16
2.3 Hubungan IPTEK terhadap Inovasi Pendidikan.........................................................16
2.4 Pengaruh IPTEK terhadap Dunia Pendidikan.............................................................23
2.4.1 Dampak positif teknologi terhadap dunia pendidikan.........................................23
2.4.2 Dampak negatif teknologi dalam dunia pendidikan...........................................26
2.5 Analisis Kasus Iptek dan Inovasi Pendidikan............................................................28
BAB III PENUTUP..............................................................................................................31
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................32

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu penentu dalam meningkatkan kemajuan suatu

bangsa. Melalui pendidikan dapat menjadikan masyarakat memiliki keterampilan,

keahlian, cerdas, serta mampu menghadapi tantangan perubahan dan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).Mengingat pentingnya peranan pendidikan,

maka perlu dilakukan peningkatan kualitas pendidikan. Berbagai upaya yang harus

dilakukan yaitu dengan membuat perubahan dan perkembangan yang menuju kearah

kualitas pendidikan secara terprogram, efektif dan efisien.

Banyak tantangan ataupun persoalan yang dihadapi oleh pendidikan sekarang ini

seperti kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, dikarenakan

semakin banyaknya jumlah penduduk yang memiliki keinginan untuk memperoleh

pendidikan yang layak. Pendidikan yang lebih lama sangat diharapkan seiring semakin

pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan yang menghendaki dasar-dasar pendidikan

yang kuat dan penguasaan kemampuan yang terus menerus serta berkembangnya

teknologi yang mempermudah manusia menguasai dan memanfaatkan alam dan

lingkungan yang sering dianggap sebagai ancaman terhadap kelestarian peranan

manusiawi. Tantangan lain yang datang dari dalam maupun luar sistem pendidikan

diantaranya semakin terbatas dan belum dimanfaatkanya sumber-sumber secara efektif

dan efisien. Belum serasinya kurikulum yang diterapkan dalam sistem pendidikan,

kurangnya kepekaan terhadap perubahan dan tuntutan keadaan baik kini maupun yang

akan datang serta kurangnya kemantapan konsep tentang pendidikan dan interpretasinya

dalam praktik.
2

Dalam memenuhi tuntutan yang kuat untuk meningkatkan kualitas pendidikan

tersebutmaka diperlukan perubahan atau inovasi dalam pendidikan seperti dalam bidang

manajemen pendidikan, metodologi pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru,

dan implementasi kurikulum. Inovasi tersebut perlu dilakukan karena melalui program

inovasi dalam bidang pendidikan, diharapkan kualitas pendidikan dapat terwujud dan

memiliki kesesuaian dengan perubahan yang ada di masyarakat, sehingga pendidikan

mampu mampu menciptakan masyarakat yang madani.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan landasanIPTEK?

2. Apa yang dimaksud dengan inovasi pendidikan?

3. Bagaimana hubungan iptek terhadap inovasi pendidikan?

4. Apa saja pengaruh iptek dalam dunia pendidikan?

5. Bagaimana contoh kasus landasan iptek dan inovasi pendidikan?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengatahui maksud dari landasan IPTEK

2. Untuk mengetahui maksud dari inovasi pendidikan

3. Untuk mengatahui hubungan iptek terhadap inovasi pendidikan

4. Untuk mengetahui pengaruh iptek dalam dunia pendidikan

5. Untuk mengetahui contoh kasus landasan iptek dan inovasi pendidikan


BAB II PEMBAHASAN

2.1 Landasan IPTEK

2.1.1 Pengertian Iptek

Ilmu dalam bahasa indonesia sering kali dipadankan dengan sains (science), jika

disandingkan dengan kata pengetahuan, menjadi ilmu pengetahuan. Ilmu adalah

kesadaran atau pemahaman tentang pengetahuandengan tujuan mencari, mengkaji, dan

manilai suatu hipotesis. Ilmu dapat mengacu pada pengetahuan yang diperoleh melalui

berbagai cara pengajaran dan pengalaman. Bisa dikatakan bahwa ilmu adalah

pengetahuan yang mengandung kebenaran yang dapat dibuktikan kebenarannya.Adapun

pengetahuan merupakan suatu informasi yang disadari dan diketahui seseorang.

Pengetahuan dapat diperoleh dengan cara mengalami atau mendapatkan dari orang lain.

Asal usul manusia adalah akumulasi pengetahuan dari informasi yang tidak akurat, tidak

sistematis, dan tidak berdasar pada teori yang jelas. Manusia mulai menciptakan teori

berdasarkan fakta tentang banyak hal berbeda seiring dengan perkembangan budaya.

Seiring perkembangannya, teori dan fakta digabungkan untuk memahami fenomena

lebih lanjut yang dikuatkan oleh pengalaman.

Beberapa syarat agar sesuatu bisa dikatakan sebagai ilmu, antara lain: a) Bersifat

objektif, b) Metodis yaitu proses yang digunakan untuk menghindari kesalahan pada

saat mencari hakikat kebenaran sesuatu, c) Sistematis yaitu sebuah rincian yang

terstruktur dalam melakukan penilaian terhadap suatu objek dan dapat

menyimpulkannya menjadi lebih sederhana, d) Universal yaitu kebenaran yang

ditemukan setelah melakukan kajian umum, yang artinya dapat diterima oleh semua

3
4

atau sebagian besar lingkungan dan realitas. Jika pengetahuan dikumpulkan secara

objektif, metodis, sistematis, dan global sesuai dengan metode yang digunakan oleh

hukum kausalitas dalam masalah yang dihadapi, maka pengetahuan dan pengalaman

akan menjadi ilmu pengetahuan.

IPTEK yang dimiliki manusia pada awalnya cukup mendasar,tetapi selama abad

pertengahan berkembang cukup pesat. Perkembangan pikiran manusia didorong

bersama dengan perkembangan teknologi. Hal ini ditunjukan ketika,terlepas dari

kepercayaan lama yang bertentangan, pesawat apollo 11 yang berhasil mendarat dibulan

pada pertengahan abad 20 memberikan bukti konklusif bahwa manusia memang mampu

mendarat di bulan. Perkembangan ilmu pengetahuan masa kini lahir berkat gagasan dan

penemuan para filsuf seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Archimedes, Jhon Dewey dan

lainnya. Perkembangan tersebut menghasilkan temuan baru di bidang sosial, budaya,

ekonomi, politik dan lain sebagainya.

Teknologi menduduki peran penting dalam kehidupan manusia dan pada

dasarnya merupakan implementasi dari ilmu pengetahuan. Teknologi juga dapat dilihat

sebagai cara manusia untuk memenuhi kebutuhan. Tekonologi diciptakan oleh

pemikiran manusia melalui proses ilmiah, untuk mencapai tujuan yang ideal. Tujuannya

adalah untuk membentuk suatu kondisi yang efektif, efisien, dan sinergis bagi pola

perilaku manusia. Salah satu indikator untuk mengukur kemajuan peradaban manusia

adalah laju kemajuan IPTEK. Teknologi dirancangkan untuk meningkatkan kehidupan

manusia dalam segala hal. Teknologi memudahkan manusia untuk memamfaatkan

sumber daya alam yang sudah ada untuk pembangunan, namun sering kali melampaui
5

batas sehingga menyebabkan ketidakseimbangan dalam penggunaannya dan

keserakahan manusia yang menyebabkan terjadinya bencana alam.

IPTEK merupakan hasil dari pemikiran manusia, dan karena sifatnya tidak

memihak masyarakat umum dapat dengan mudah menerima dan mengaksesnya. IPTEK

memudahakan penyampaian informasi,yang dapat menyebabkan perubahan dan

perkembangan dalam budaya. Pemikiran dan cara hidup masyarakat berubah akibat

perkembangan tersebut. Pemamfaatan sumber daya alam akan menjadi tantangan

tersendiri bagi masyarakat jika tidak mampu mengimbanginya, karena ketidakmampuan

warganya untuk memamfaatkan sumber daya alam dalam hal ilmu pengetahuan dan

teknologi, suatu bangsa atau negara dapat mengalami kemunduran.

Potensi besar pendidikan, termasuk sumber daya manusianya, belum

dimamfaatkan secara efektif di indonesia untuk membantu pembangunan industri. Hal

ini ditunjukkan oleh indeks pendidikan, data yang digunakan untuk mengukur indeks

pendidikan terbatas pada data melek huruf dan gross enrolment ratio dari sekolah dasar,

menengah hingga perguruan tinggi (SD, SMPdan PT). IPTEK belum sepenuhnya

dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia khususnya pendidik dan peneliti yang belum

mengembangkan penelitian secara optimal. Pengajar harus terus mengikuti

perkembangan iptek supaya bisa menyampaikan materi pembelajaran yang mutakhir

dan bermanfaat bagi kehidupan peserta didik saat ini dan masa depan. Dengan

demikian, menjadi searah dengan upaya pembaruan kurikulum yang seiring dengan

kemajuan iptek dalam hampir semua bidang kehidupan(Camelia, 2020).


6

2.2 Inovasi Pendidikan


2.2.1 Pengertian Inovasi Pendidikan

Berbicara tentang inovasi mengingatkan kita pada istilah invention dan

discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru, yaitu hasil kreasi

manusia itu sendiri. Benda atau suatu hal yang sebelumnya belum pernah ada atau

ditemukan. Sedangkan discovery adalah penemuan benda atau suatu hal yang

sebelumnya sudah pernah ada, tetapi belum diketahui orang.

Secara etimologi, kata inovasi berasal dari bahasa Inggris yaitu innovation yang

berarti segala hal yang baru atau pembaharuan. Kata inovasi dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia diartikan sebagai pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru,

penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya

(gagasan, metode atau alat). Menurut istilah, inovasi adalah suatu gagasan, ide, praktik,

atau obyek yang dapat dipahami sebagai sesuatu yang baru, atau memodifikasinya dari

sesuatu yang sebenarnya sudah ada (Rusdiana, 2014).

Kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu “paedagogie” yaitu bimbingan

yang diberikan kepada anak. Sedangkan dalam bahasa Inggris pendidikan adalah

“education” yang berarti pengembangan atau bimbingan, sedangkan dalam bahasa

Arab, pendidikan adalah “tarbiyah”. Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang

wajib dilakukan, baik di Indonesia ataupun luar negeri. Menurut istilah, pendidikan

adalah pembelajaran, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki seseorang. Bapak

pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa pendidikan merupakan

menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai

manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan

kebahagiaan yang setinggi-tingginya.


7

Inovasi pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang didasari atas usaha-

usaha sadar, terencana, dan berpola dalam pendidikan untuk mengarahkan sesuai

dengan kebutuhan yang dihadapi dan tuntutan zamannya. Definisi lain tentang inovasi

pendidikan adalah suatu perubahan baru dan kualitatif yang berbeda dari hal (yang ada)

sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai

tujuan tertentu dalam pendidikan. Gagasan baru yang dijadikan sebagai hasil pemikiran

kembali pada inovasi pendidikan haruslah mampu menemukan solusi dari persoalan

yang tidak terpecahkan oleh cara-cara tradisional (Amiruddin & Ananda, 2017).

Tegasnya inovasi pendidikan adalah inovasi (pembaruan) dalam bidang pendidikan atau

inovasi yang dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan, inovasi

pendidikan merupakan suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai

hal baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi

(yang baru) atau discovery (mengubah yg lama) yang digunakan untuk mencapai tujuan

pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan (Syafaruddin, Asrul, &

Mesiono, 2016).

Inovasi dalam dunia pendidikan dapat berupa apa saja, produk ataupun sistem.

Produk misalnya, seorang guru menciptakan media pembelajaran mock up untuk

pembelajaran. Sistem misalnya, cara penyampaian materi di kelas dengan tanya jawab

ataupun yang lainnya yang bersifat metode. Inovasi dapat dikreasikan sesuai

pemanfaatannya, menciptakan hal baru atau mengubahnya menjadi lebih efektif,

memudahkan dalam dunia pendidikan, serta mengarah pada kemajuan.

Konsep dasar inovasi pendidikan menjadi sebuah dasar yang penting untuk

mengupayakan pendidikan bermutu dan terjamin bagi setiap masyarakat yang sedang
8

melakukan dan menjalankan pendidikan dengan sungguh-sungguh. Inovasi pendidikan

yang arahnya untuk membentuk suatu ide pendidikan yang bersifat konstruktif sehingga

dapat memunculkan ide tersebut ke dalam bentuk material dan dapat dituangkan kepada

para pendidik dengan mengharapkan dapat menemukan solusi dari permasalahan

pendidikan ataupun pembelajaran dalam tujuannya.

Konsep dasar inovasi pendidikan tidak muncul begitu saja, namun ada sebuah

fenomena-fenomena yang menjadikan inovasi pendidikan harus diciptakan dan

dikembangkan dengan sempurna walaupun prosesnya akan lama. Adapun fenomena

yang mendasari terbentuknya konsep dan dasar inovasi pendidikan sebagai berikut:

a. Masih Banyaknya para pendidik yang masih menggunakan metode yang bersifat

tradisional. Hal ini dibuktikan dengan guru yang gagap menghadapi perubahan

kondisi saat era pandemi seperti ini banyak guru yang ketinggalan bahkan kalah

dengan siswanya.

b. Sebagian besar pendidik maupun peserta didik bahkan masyarakat di Indonesia

saat menghadapi pandemi ini mereka dipaksa dan terpaksa harus mengikuti

modernitas budaya yang hampir seluruhnya menggunakan digital yang

terkoneksi dengan jaringan internet (Putra, Susilawati, & Elhaq, 2021).

2.2.2 Tujuan Inovasi Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “tujuan” memiliki arti arah,

sesuatu yang dituju, maksud, dan tuntutan. Menurut istilah tujuan berarti penjabaran

atau implementasi dari pernyataan misi sesuatu hal yang akan dicapai atau apa yang

akan dihasilkan dalam jangka waktu suatu perencanaan yang dapat diukur untuk

mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dengan sebelum inovasi.


9

Adapun tujuan inovasi pendidikan adalah efisiensi, relevansi, dan efektivitas

mengenai sasaran jumlah anak didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan

yang sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan anak didik, masyarakat, dan

pembangunan) dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, dan waktu dalam

jumlah sekecil-kecilnya. Adapun arah tujuan inovasi pendidikan tahap demi tahap,

yaitu:

a. Mengejar ketertinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan ilmu dan teknologi

sehingga semakin lama pendidikan di Indonesia semakin berjalan sejajar dengan

kemajuan tersebut.

b. Mengusahakan terselenggarakannya pendidikan sekolah dan luar sekolah bagi

setiap warga negara. Misalnya, meningkatkan daya tampung usia sekolah SD,

SLTP, SLTA, dan PT. Di samping itu, akan diusahakan peningkatan mutu yang

dirasakan semakin menurun saat ini. Dengan sistem penyampaian yang baru,

peserta didik diharapkan menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan terampil

memecahkan masalahnya sendiri.

Terdapat dua tujuan utama inovasi lain di dalam dunia pendidikan. Kedua tujuan

tersebut adalah:

1. Pembaruan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah

pendidikan.

Majunya bidang teknologi dan komunikasi sekarang ini dapat memberikan

pengaruh positif terhadap kemajuan di bidang lain, termasuk dalam dunia pendidikan.

Tugas pembaruan pendidikan yang terutama adalah memecahkan masalah-masalah

yang dijumpai dalam dunia pendidikan, baik dengan cara yang konvensional maupun
10

dengan cara yang inovatif. Titik pangkal pembaruan pendidikan adalah masalah

pendidikan yang aktual, yang secara sistematis akan dipecahkan dengan cara inovatif.

Masalah-masalah pendidikan yang perlu dipecahkan melalui inovasi tersebut adalah:

a. Kurang meratanya pelayanan pendidikan.

b. Kurang serasinya kegiatan belajar dengan tujuan.

c. Belum efisien dan ekonomisnya pendidikan.

d. Belum efektif dan efisiennya sistem penyajian.

e. Kurang lancer dan sempurnanya sistem informasi kebijakan.

f. Kurang dihargainya unsur kebudayaan nasional.

g. Belum kokohnya kesadaran, identitas dan kebanggaan nasional.

h. Belum tumbuhnya masyarakat yang gemar belajar.

i. Belum tersebarnya paket pendidikan yang memikat, mudah dicerna dan

mudah diperoleh.

j. Belum meluasnnya kesempatan kerja pembuatan dan pemanfaatan teknologi

komunikasi.

2. Upaya mengembangkan pendidikan yang lebih efektif dan ekonomi.

Manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak dikenal.

Manusia juga selalu berusaha dan mampu melakukan sesuatu dengan cara yang baru,

yang sebelumnya tidak dikenal dan bahkan lebih sempurna. Dengan kreativitas dan

usaha yang tidak henti-hentinya, manusia menemukan sesuatu dengan cara baru yang

mengantarkan pada kehidupan yang lebih baik seperti sekarang ini. Pembaruan

pendidikan dilakukan dalam upaya problem solving yang dihadapi dunia pendidikan

yang selalu dinamis dan berkembang. Sifat pendekatan yang diperlukan untuk
11

pemecahan masalah pendidikan yang kompleks dan berkembang itu harus berorientasi

pada hal-hal yang efektif dan murah serta peka terhadap timbulnya masalahmasalah

baru di dalam pendidikan (Hadi, Syaifullah, & Yusuf, 2022).

2.2.3 Prinsip-Prinsip Inovasi Pendidikan

Peter M. Drcker (2022), dalam buku inovasi pendidikan mengemukakan

beberapa prinsip inovasi, yaitu sebagai berikut:

a. Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang

terbuka. Artinya, inovasi hanya dapat terjadi apabila mempunyai kemampuan

analisis.

b. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual, artinya yang bermula dari keinginan

untuk menciptkan sesuatu yang baru yang dapat diterima masyarakat.

c. Inovasi harus dimulai dengan yang kecil, tidak semua inovasi dimulai dengan

ide-ide besar yang tidak terjangkau oleh kehidupan nyata manusia. Keinginan

yang kecil untuk memperbaiki suatu kondisi atau kebutuhan hidup ternyata

kelak mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap kehidupan manusia

selanjutnya.

d. Inovasi diarahkan pada kepemimpinan atau kepeloporan. Inovasi selalu

diarahkan bahwa hasilnya akanmenjadi pelopor dari suatu perubahan yang

diperlukan. Apabila tidak demikian maka intensi suatu inovasi kurang jelas dan

tidak memperoleh apresiasi dalam masyarakt (kholifah, Subakti, & Chamidah,

2021).
12

2.2.4 Sasaran Inovasi Pendidikan

Usaha perubahan pendidikan dalam inovasi pendidikan tidak dapat berdiri

sendiri, tetapi harus melibatkan semua unsur yang terkait di dalamnya, yaitu inovator,

penyelenggara inovasi seperti guru dan peserta didik. Keberhasilan inovasi pendidikan

dapat ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk oleh masyarakat serta kelengkiapan

fasilitas. Fakto utama yang perlu mendapatkan perhatian dalam inovasi pendidikan ini

adalah guru, peserta didik, kurikulum dan fasilitas, dan tujuan/program.

1. Guru

Guru yang berkompeten dan memiliki kreativitas yang tinggi diperlukan agar

dunia pendidikan dapat lebih inovatif. Agar belajar lebih menarik dan mudah dimengerti

maka guru harus mempunyai cara menyampaikan pembelajaran yang sesuai dengan

peserta didik. Peran guru pada inovasi di sekolah sangat dipengaruhi oleh tatanan

pembelajaran yang dilakukan di kelas. Sejumlah kepentingan peserta didik harus tetap

memerhatikan suatu langkah tindakan untuk berinovasi.

Langkah-langkah atau tindakan perubahan yang dilaksanakan oleh seorang guru

dipengaruhi oleh beberapa aspek kompetensi yang harus dicapai, seperti merencanakan

pembelajaran, menerapkan pembelajaran, melaksanakan tugas-tugas administratif,

mengembangkan kemampuan pribadi, mengembang kemampuan peserta didik. Pada

pelaksanaan pendidikan guru berperan sebagai ujung tombak sebagai pihak yang sangat

berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kelangsungan proses belajar mengajar di

kelas maupun efeknya di luar kelas sangat ditentukan oleh kepiawaian dan kewibawan

guru, mampu membawa peserta didik pada tujuan yang hendak di capai harus pandai

dilakukan oleh seorang guru.


13

Kewibawan guru dapat dibentuk oleh beberapa hal, yaitu:

a) Materi yang diajarkan dan dikuasai

b) Situasi dan kondisi peserta didik disesuaikan dengan metode mengajar

c) Hubungan antar individu, baik dengan peserta didik maupun antar sesama guru

dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti administtrator,

misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat sekitar.

d) Keterampilan dan pengalaman guru (Mawati, et.al, 2020)

Dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan dan

mengarahkan peserta didik agar mencapai tujuan secara optimal maka guru menempati

posisi kunci dan strategis. Dalam segi intelektualnya guru harus mampu menjadi

informator, organizer, motivator, dan evaluator bagi terciptanya proses pembelajaran

yang dinamis dan inovatif seperti yang diinginkan.

2. Peserta didik

Berpusat pada minat dan kebutuhan peserta didik merupakan prioritas paling

tinggi di sekolah. Sehingga sekolah memberikan pelayanan atau mengabdi untuk

kepentingan peserta didik sesuai dengan tujuan dari pendidikan di sekolah tersebut dari

semua unit pekerjaan di sekolah. Peserta didik memegang peran yang sangat dominan

pada objek utama pendidikan. Peserta didik dapat menentukan keberhasilan belajar

dengan pelayanan yang diberikan oleh sekolah dengan menggunakan inteligensi, daya

motorik, pengalaman, kemauan, dan komitmen yang timbul dalam dirinya tanpa

paksaan. Peserta didik dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan agar semua ini

terjadi, meskipun hanya mengenalkan kepada meraka tujuan perubahan, mulai dari

perencanaan hingga sampai pelaksanaan.


14

3. Kurikulum

Program pengajaran dan perangkat yaitu kurikulum pendidikan, lebih sempit

lagi kurikulum sekolah, merupakan pendoman dalam pelaksanaan pendidikan dan

pengajaran di sekolah. Dalam proses belajar dan mengajar di sekolah, kurikulum

sekolah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan sehingga dalam pelaksanaan

inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain

dalam pendidikan. Inovasi pendidikan tidak berjalan sesuai dengan tujuan inovasi tanpa

kurikulum. Semua perubahan yang hendak diterapkan dalam inovasi pendidikan, harus

sesuai dengan perubahan kurikulum. Dapat dikatakan bahwa perubahan kurikulum

diikuti dengan pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan keduannya akan

bejalan searah.

4. Fasilitas

Fasilitas tidak dapat diabaikan dalam proses pendidikan khusunya dalam proses

belajar mengajar, termasuk sarana dan prasarana pendidikan. Dalam inovasi pendidikan,

kelangsungan inovasi yang akan diterapkan diperngaruhi oleh fasilitas. Pelaksanaan

inovasi pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik dengan tidak adanya fasilitas.

5. Lingkungan sosial masyarakat

Lingkup sosial masyrakat tidak secara langsung terlibat dalam perubahan, tetapi

bisa membawa dampak baik positif maupun negatif, dalam pelaksanaan pembaharuan

pendidikan, dalam menerapkan inovasi pendidikan. Masyrakat terlibat dalam

pendidikan baik secara langsung atau tidak langsung. Hal ini disebabkan, apa yang akan

dilakukan dalam pendidikan sebenarnya untuk mengubah masyarakat menjadi lebih

baik, terutama masyarakat tepat peserta didik itu berasal. Inovator dan pelaksanaan
15

inovasi dalam melaksanaan inovasi pendidikan akan membantu dengan adanya

keterlibatan masyarakat (Mawati, et.al, 2020).

2.2.5 Bentuk-Bentuk Inovasi Pendidikan

Inovasi pendidikan menjadi topik yang selalu hangat dibicarakan dari masa ke

masa. Isu ini muncul tetkala orang membicarakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan

pendidikan. Dalam inovasi pendidikan, secara umum dapat diberikan dua buah model

inovasi baru, yaitu sebagai berikut:

1. Top-down model

Top-down model adalah inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak

tertentu sebagai pimpinan/atasan yang diterapkan kepada bawahan, seperti

halnya inovasi pendidikan yang dilakukan oleh kemendiknas dan kemenag

selama ini. Inovasi seperti yang dilakukan di depdiknas disponsori oleh

lembaga-lembaga asing yang cenderung merupakan “Topdown Inovation”.

Inovasi ini sengaja diciptakan oleh atasan sebagai usaha untuk meningkatkan

mutu pendidikan atau pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan.

Contoh inovasi yang dilakukan oleh depdiknas adalah cara belajar siswa aktif

(CBSA), guru pamong, sekolah persiapan pembangunan, sekolah kecil, sistem

pengajaran modul, sistem belajar jarak jauh, dan lain-lain.

Inovasi pendidikan yang berupa top-down model tidak selamanya

berhasil dengan baik. Hal ini disebabkan oleh banyak hal antara lain penolakan

pelaksana, seperti guru yang tidak dilibatkan secara penuh, baik dalam

perencanaan maupun pelaksanaan.

2. Bottom-up model
16

Inovasi yang lebih berupa bottom-up model dianggap sebagai suatu inovasi yang

langgeng dan tidak mudah berhenti karena pelaksana dan pencipta sama-sama terlibat,

mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaan. Oleh karena itu, masing-masing

bertanggung jawab terhadap keberhasilan suatu inovasiyang mereka ciptakan. Bottom-

up model adalah model inovasi dan hasil ciptaan dari bawah serta dilaksanakan sebagai

upaya meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan. Model inovasi yang

terciptakan berdasarkan ide, pikiran, kreasi, dan inisiatif dari sekolah, guru atau

masyarakat yang umumnya disebut model bottom-up innovation (Girsang, et.al, 2022).

2.2.6 Masalah-Masalah Dalam Inovasi Pendidikan

Empat masalah pokok yang harus diperbaharui dalam pendidikan, diantaranya:

a. Kuantitas dan pemerataan kesempatan belajar. Masalah ini mendapatkan

prioritas utama yang perlu ditangani, yaitu dengan menciptakan sistem

pendidikan yang mampu menampung anak didik sebanyak mungkin di berbagai

daerah.

b. Kualitas; kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, dan kurangnya fasilitas

pendidikan memengaruhi merosotnya mutu pendidikan.

c. Relevansi; kurang sesuainya materi pendidikan dengan menyusun kurikulum

baru.

d. Efisiensi dan keefektifan; pendidikan harus diusahakan agar memperoleh hasil

yang baik dengan anggaran dana dan waktu yang sedikit (Haeran, et.al, 2020).

2.3 Hubungan IPTEK terhadap Inovasi Pendidikan

IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Seseorang yang

dapat memperoleh informasi melalui ilmu pengetahuan dan teknologi dan


17

menggunakannya untuk memperoleh wawasan dan keahlian yang lebih luas dalam

bidang teknologi. Dalam bidang pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat

memberikan suatu perubahan yang lebih baik, daya saing yang tinggi sehingga

menjamin memberikan kebanggaan terhadap negeri tercinta secara kompeten. Suatu

proses memperoleh, keterampilan, dan kebiasaan yang dilakukan oleh sekelompok

orang atau oleh satu orang dan diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya

disebut pendidikan. Melalui pendidikan inilah manusia mempelajari ilmu pengetahuan

yang sebelumnya tidak diketahui sampai menjadi tahu (Mulyani & Haliza, 2021).

Proses pendidikan mengalami peningkatan semenjak berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi di bidang pendidikan. Teknologi telah menyebakan banyak

perubahan dari waktu ke waktu.Perubahan topik termasuk bagaimana siswa belajar,

bagaimana guru mengajar, dan sumber belajar siswa. Empat pilar proses pembelajaran

adalah learning to know (belajar memahami pengetahuan), learning to do (belajar

mengetahui keterampilan), learning to be develop themselves (belajar mengembangkan

diri), dan learning to live together (belajar hidup bermasyarakat). Menghadapi abad ke-

21, unesco merekomendasikan pendidikan berkelanjutan (seumur hidup) berdasarkan

empat pilar tersebut. Seorang guru harus mampu menguasai dan menerapakan teknologi

informasi dan komunikasi bertujuan untuk memenuhi empat pilar pendidikandi era

globalisasi saat ini.

Dengan adanya kebutuhan akan penelitian dan pelaksanaan maka kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi di bidan pendidikan merupakan bidang yang harus dikejar

untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Aspek pendidikan yang paling utama

adalah kemampuan sekolah untuk menampung guru dan siswa dengan


18

mengkoordinasikan dan mengatisipasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

khususnya di bidang pendidikan. Siswa perlu menerapkan dan meningkatkan

keterampilan dan sikap ilmiahnya sedini mungkin. Dengan mengelola lebih cermat

kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa, opstimismenya terhadap ilmunya, dan

bagaimana pemamfaatan komunikasi dan teknologi telah menghasilkan hasil baru dari

pengujian dan penelitian yang telah dipelajari. Tidak hanya bagi peserta didik bagi

kecerdasan dan inovatif serta kereligiusan seseorang dalam setiap perkembangan

dirinya di alam semesta. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut

manusia untuk mengembangkan diri agar dapat mengikuti perkembangan zaman dan

mampu mengoperasikan teknologi dan komunikasi yang berkembang di era 4.0 saat ini.

Pendidik dan peserta didik khusunya harus mampu mengoperasikan teknologi tersebut.

Pada era TIK seperti sekarang, guru harus sangat melek teknologi karena siswa

yang akan dihadapkan di era TIK seperti sekarang adalah siswa yang lahir dan

berkembang di era digital. TIK memiliki dampak yang signifikan bagi siswa. Karena

siswa pada dasarnya ingin menjadi ahli teknologi. Mereka memperlakukan internet dan

ponsel seperti kebutuhan pokok. Instagram dan whatsapp adalah platform media sosial

yang sangat populer dikalangan pelajar. Ini menunjukan bahwa meskipun iswa saat ini

mahir sangat mahir dalam bidang teknologi, namun tidak demikian dengan gurunya.

Sampai saat ini masih saja ditemukan guru yang kurang melek akan teknologi.

Akibatnya, sering terjadi kesenjangan antara peserta didik dan pendidik yang tidak

menggunakan teknologi di ruang kelas mereka. Pendekatan yang baik adalah bagaimana

mengintegrasikan teknologi dengan pendidikan dan menghilangkan segala kesenjangan


19

yang ada. Dengan mengenali minat peserta didik dan memanfaatkan minat-minat itu,

hubungan pendidik peserta didik dapat meningkat.

Berkenaan dengan bahan ajar berbasis STEM Problem Based Learning melalui

whatsapp group dengan memanfaatkan instagram pada pembelajaran titrasi asam-basa,

penggunaan E-LKPD dengan 3D Pageflip berbasis Problem Based Learning, peserta

didik harus memiliki literasi digital yang baik sebagai ukuran kualitas kerja peserta

didik di lingkungan digital Menjadikan teknologi sebagai hal yang penting dalam

kehidupan di era 4.0. Dalam menghadapi perubahan dunia yang semakin cepat, ilmu

sains sangat penting diintegrasikan dengan teknologi. Guru harus bisa mempersiapkan

siswanya untuk hidup di abad digital, salah satunya menggunakan pengetahuan mereka

tentang materi pelajaran, pembelajaran dan teknologi untuk memfasilitasi pengalaman

yang dipelajari siswa tingkat lanjut, kreativitas, dan inovasi dalam situasi tatap muka

dan virtual. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan guru untuk peningkatan layanan

dalam situasi tatap muka dan virtual (online) melalui Model Blended Learning, yang

selanjutnya disingkat dengan MBL. Penerapan Model Blended Learning (MBL) dalam

pembelajaran, Blended Learning Approach Initiating Application in Primary

School,Blended Learning Dalam Pengembangan Pembelajaran Suatu Tuntutan Guna

Memperoleh Keterampilan Abad Ke-21.

Model pembelajaran adalah bentuk atau desain spesifik yang dirancang secara

sistematis berdasarkan teori belajar atau landasan pemikiran bagaimana siswa belajar

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran adalah model pembelajaran,

untuk membantu peserta didik untuk mendapatkan informasi, ide, keterampilan, nilai-

nilai, kemampuan berfikir, dan dapat mengaktualisasi diri, juga diajarkan kepada
20

peserta didik bagaimana belajar yang efektif dan sistematis hingga kedepan dihasilkan

peserta didik yang dapat meningkatkan kemampuannya belajar lebih mudah dan efektif

dalam keilmuan dan keterampilan, karena mereka sudah mendapatkan proses

pembelajaran yang tuntas. Secara sederhana blended learning bermakna pola

pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau penggabungan antara satu

pola pembelajaran dengan pola pembelajaran yang lainnya. Blended learning

merupakan salah satu ide pendidikan terbaru dalam perkembangan globalisasi dan

teknologi. Banyak institusi atau praktisi yang telah mengembangkan dan memberikan

definisi dengan bahasa mereka sendiri, sesuai dengan tipologi praktek blended learning

itu sendiri.

Adapun 4 prinsip pokok pembelajaran abad ke-21 antara lain sebagai berikut:

1. Instruction should be student-centered

Dimana pengembangan pembelajaran seharusnya menggunakan pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa. Siswa ditempatkan sebagai subjek

pembelajaran yang secara aktif mengembangkan minat dan potensi yang dimilikinya.

Siswa tidak lagi dituntut untuk mendengarkan dan menghafal materi pelajaran yang

diberikan guru, tetapi berupaya mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilannya,

sesuai dengan kapasitas dan tingkat perkembangan berpikirnya, sambil diajak

berkontribusi untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang terjadi di masyarakat.

2. Education should be collaborative.

Dalam hal ini siswa harus diajarkan untuk bisa berkolaborasi dengan orang lain.

Berkolaborasi dengan orang-orang yang berbeda dalam latar budaya dan nilai-nilai yang

dianutnya. Dalam menggali informasi dan membangun makna, siswa perlu didorong
21

untuk bisa berkolaborasi dengan teman-teman di kelasnya. Dalam mengerjakan suatu

proyek, siswa perlu dibelajarkan bagaimana menghargai kekuatan dan talenta setiap

orang serta bagaimana mengambil peran dan menyesuaikan diri secara tepat dengan

mereka.

3. Learning should have context.

Dijelaskan bahwa pembelajaran tidak akan banyak berarti jika tidak memberi

dampak terhadap kehidupan siswa di luar sekolah. Oleh karena itu, materi pelajaran

perlu dikaitkan dengan kehidupan sehari hari siswa. Guru mengembangkan metode

pembelajaran yang memungkinkan siswa terhubung dengan dunia nyata (real world).

Guru membantu siswa agar dapat menemukan nilai, makna dan keyakinan atas apa yang

sedang dipelajarinya serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.

Guru melakukan penilaian kinerja siswa yang dikaitkan dengan dunia nyata.

4. Schools should be integrated with society

Dalam upaya mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang bertanggung

jawab, sekolah seharusnya dapat memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam lingkungan

sosialnya. Misalnya, mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat, dimana siswa dapat

belajar mengambil peran dan melakukan aktivitas tertentu dalam lingkungan sosial.

Siswa dapat dilibatkan dalam berbagai pengembangan program yang ada di masyarakat,

seperti: program kesehatan, pendidikan,lingkungan hidup, dan sebagainya. Selain itu,

siswa perlu diajak pula mengunjungi panti-panti asuhan untuk melatih kepekaan empati

dan kepedulian sosialnya (Rahayu, Iskandar, & Abidin, 2022).

Di dalam proses pendidikan ada beberapa teknologi yang dapat digunakan yang

disebut dengan Media Teknologi Pembelajaran. Media berasal dari kata "medius" yang
22

berarti tengah, pengantar atau perantara. Dalam Bahasa Arab media yaitu "wasail atau

wasilah" yang berarti perantara atau pengantar dari pengirim ke penerima pesan. Jadi

mediapembelajaran adalah suatu alat yang dapat mengantarkan atau menyalurkan pesan

dari pengirim kepada penerima informasi yang dapat merangsang niat, perasaan,

pikiran, perhatian dan minat terhadap siswa agar proses belajar menjadi lebih baik dan

efektif.

Bagi pendidik (guru) dan peserta didik, penggunaan teknologi media dalam

proses pendidikan memiliki berbagai mamfaat. Misalnya ketika seorang guru

menggunakan alat teknologi untuk menyampaikan suatu konsep, anak-anak lebih

memahaminya dan memilki keinginan yang jauh lebih besar untuk belajar. Keunggulan

media pembelajaran antara lain penyampaian informasi yang lebik, pembelajara yang

lebih jelas dan menarik, lingkungan belajar yang dinamis, efesien waktu dan sumber

daya, serta hasil pembelajaran yang lebih berkualitas. Selain itu, media pendidikan yang

efektif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berikut ini beberapa contoh media

teknologi pembelajaran dalam pendidikan antara lain:

1. Kelas Online (E-Learning)

Media teknologi pembelajaran yang pertama adalah media kelas online atau E-

learning (elektronik Learning). Media ini dapat dilakukan dimana dan kapan saja dalam

jaringan. E-learning adalah suatu proses pembelajaran yang menggunakan media

internet, intranet, atau media dalam jaringan yang menjamin tersampainya bahan atau

materi pembelajaran kepada siswa. Internet Based disebut juga proses pembelajaran

dengan jarak jauh yang bisa dilakukan kapan dan dimana saja menggunakan internet.
23

Pembelajaran jarak jauh merupakan proses pembelajaran terpisah antara pendidik dan

peserta didik yang menggunakan jaringan dan bersumber dari internet.

Kelas online sangatlah mendorong kolaborasi dan keterlibatan dan dapat

menjadi alat motivsi bagi para siswa dan pelajar. E-Learning lebih cenerung terhadap

penggunaan teknologi melalui internet yang dapat mengirimkan serangkaian solusi

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran kelas online

menggunakan aplikasi antara lain, yaitu moodle, zoom meeting, video atau audio

pembelajaran, dan google classromm.

2. Kelas Offline (tatap muka)

Kita tahu bahwa Offline berarti proses pembelajaran yang dilakukan secara tatap

muka atau langsung antara pendidik dengan peserta didik. Dalam proses pembelajaran

tatap muka sekarang, pendidik tidak hanya menyampaikan materi berdasarkan buku,

tetapi bisa dilakukan dengan cara mempresentasikan dengan LDC proyektor yang

dibantu oleh sebuah komputer atau laptop. Hal ini dapat membuat proses belajar

semakin aktif yang mendorong minat bagi siswa (Mulyani & Haliza, 2021).

2.4 Pengaruh IPTEK terhadap Dunia Pendidikan

2.4.1 Dampak positif teknologi terhadap dunia pendidikan

Dengan adanya teknologi tentunya membuat pendidikan ini menjadi sangat

mudah. Semua orang akan lebih mudah dalam belajar apapun tanpa adanya halangan

karna jauh. Sekolah dan perguruan tinggipun mudah untuk mencari informasi yang

dilakukan di rumah dan dapat menjangkau di beberapa daerah, siswa yang mengikuti

pembelajaran daring dengan mudah. Teknologi untuk meningkatkan kualitas mutu

pendidikan, perangkat dalam pendidikan yang interaktif merupakan jalan untuk


24

meningkatkan pendidikan dengan menginteraksikan teknologi ke dalam kelas.

Teknologi dikatakan sebagai pusat sumber daya yang bagus sebagai penunjang dalam

proses pengajaran dan pembelajaran. Hal ini tertulis dalam permendiknas no 41 tahun

2007 tentang kompotensi lulusan standar isi, maka prinsip pembelajaran yang

digunakan pada point ke-13 yang berbunyi “pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Teknologi

sebagai penetapan memilih strategi efisiensi dan efektifitas pembelajaran.

Teknologi sebagai penetapan memilih strategi pembelajaran, bahan dan

penerapan media yang di gunakan, guna untuk meningkatkan pembelajaran. Penerapan

teknologi bermamfaat bagi pendidikan yaitu:

a) Munculnya media massa, sebagai sumber ilmu pengetahuan dan pusat

pendidikan, seperti jaringa internet, labotarium komputer sekolah dan lain-lain.

Dampak dari hal ini yaitu guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu pengetahuan,

sehingga siswa dalam belajar tidak perlu terpaku terhadap informasi yang

diajarkan oleh guru, tetapi juga bisa mengakses materi pembelajaran langsung

dari internet. Oleh karena itu guru disini bukan hanya sebagai pengajar tetapi

juga sebagai pembimbing siswa untuk mengarahkan dan memantau jalannya

pendidikan, agar siswa tidak salah arah dalam menggunakan media informasi

dan komunikasi dalam pembelajaran.

b) Munculnya metode-motode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa

dan guru dalam proses pembelajaran.

Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat

siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, karena materi tersebut


25

dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak, dan dapat dipahami secara mudah

oleh siswa.

c) Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka

Selama ini, proses pembelajaran yang kita kenal yaitu adanya pembelajaran yang

disampaikan hanya dengan tatap muka langsung, namun denga adanya kemajuan

teknologi, proses pembelajaran tidak harus mempertemukan siswa dengan guru,

tetapi bisa juga menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.

d) Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan

teknologi.

Dulu ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis

terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual.

Namun setelah adanya perkembangan iptek, semua tugasnya yang dulunya

dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi

sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu denga menggunakan media

teknologi, seperti komputer, yang dapat mengolah data dengan memamfaatkan

sebagai program yang telah di instalkan.

e) Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat.

Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan,

salah satu contohnya yaitu, penggadaan soal ujian, dengan adanya mesin foto

copy untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang banyak tentu

membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan kalau dilakukan secara

manual (Jamun, 2018).


26

2.4.2 Dampak negatif teknologi dalam dunia pendidikan

Teknologi bagi pendidikan selain berpengaruh positif, namaun ada juga

pengaruh negatif nya. Dalam dunia pendidikan keterampiln berbicara dan komunikasi

ini merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki. Ketika pembelajaran

melalui internet maka komunikasi akan berkurang, oleh sebab itu mereka lebih

cenderung berinteraksi dengan teknologi. Di dalam duni pendidikan pasti ada beberapa

masalah yang bisa terjadi yang dilakukan oleh peserta didik maupun guru, masalah yang

dimaksud adalah pengaruh negatif yang mungkin bisa terjadi karena seperti semua yang

kita tahu bahwa teknologi zaman sekarang di era milenial ini sangat canggih jadi semua

apapun yang ada di dunia teknologi bisa diakses dan ini menjadi suatu permasalahan

yang ada. Dalam beberapa contoh berikut ini menjadi pengaruh negatif yang dilakukan

oleh peserta didik maupun guru:

a) Seringnya siswa atau mahasiswa yang sering mengakses sesuatu di interne,

maka dapat dikhawatirkan mereka jika memamfaatkan apa yang ada diteknologi

informasi namun tidak dengan optimal melainkan mereka mengunakannya untuk

hal yang lain atau mereka malah mengakses informasi yang mengandung hal

yang tidak baik, seperti pornografi dan game online. Hal ini yang menjadi

kekhawatiran oleh guru maupun orang tua siswa tersebut, karena dalam hal itu

bisa merusak pikiran mereka dan membuat pendidikanya terganggu.

b) Bagi Peserta didik mereka dapat terkena information overload, yakni mereka

dapat mengakses semua yang ada dan mereka dapat menemukan informasi yang

mereka cari secara terus menurus seperti membuka hal-hal yang berbau

pornografi yang dapat menimbulkan pada diri mereka sebuah kecanduan untuk
27

megakses pornografi tersebut dan juga game online yang membuat mereka rela

menghabiskan uang hanya untuk game tersebut dan yang jadi masalah adalah

kesehatan mata peserta didik tersebut karena terlalu sering menatap layer

monitor dan juga dapat menganggu kegiatan belajar mereka danitu sangat

merugikan bagi mereka dan bahkan mereka bisa meningalkan kewajiban wajib

mereka yaitu sholat karena terlalu asyik bermain game online.

c) Banyak dari siswa atau mahasiswa yang menjadi pecandu dunia maya atau

internet, hal ini yang menebabkan adanya perilaku apatis terhadap sesuatu hal

yang baru, maka dari itu dalam penggunaan internet harus ada sebuah benteng

atau filter dalam melakukan aksesnya. Selain itu adanya perhatian orang tua atau

adanya pengawasan orang tua adalah peran penting dalam menanamkan pola

pikir dalam kehidupan seorang anak.

d) Dalam teknologi terdapat Tindakan kriminal (Cyber Crime). Namun tidak hanya

di dunia teknologi aja, namun di dalam dunia pendidikan hal ini juga dapat

terjadi dan bisa menjadi maslah yang serius di dunia Pendidikan, misal ada siswa

atau mahasiswa yang mencuri dokumen atau aset yang bersifat rahasia atau

penting yang berisi tentang sebuah tatanan yang ada di pendidikan yang

sesungguhnya asset itu dirahasiakan seperti dokumen yang mengenai ujian

akhir, nilai, dan presensi yang di lakukan dengan media yang dapat di akses

melalui internet (Maritsa, et.al, 2021).

Seiring bertumbuhnya seorang remaja maka makin banyak hal yang ingin di

ketahui oleh remaja dan juga mencari jati dirinya dan mereka mencoba untuk mengikuti

pola pikir dan tingkah laku seperti orang dewasa, dan mereka para remaja mulai
28

mengikuti apa yang orang dewasa kerjakan setiap hari melalui internet mereka bisa

mencari hal-hal apa saja yang biasa di kerjakan oleh orang dewasa seperti membeli

narkoba atau menonton video pornografi, seebnarnya seja remaja mereka sudah mulai

menyalahgunakan teknologi seperti mengajak tawuran melalui media sosial, saling ejek

antar sekolah dan yang lainya. Dan yang berperan unntuk mencegah pengaruh negatif

adalah peran dari para orang tua dan juga guru untuk di sekolahan dengan mengurangi

pengunaan handphone atau teknologi yang lainya setiap hari dan jangan menyarankan

anak untuk keluar tengah malam karena itu adalah sumber dari pengaruh negatif

tersebut.

2.5 Analisis Kasus Iptek dan Inovasi Pendidikan

Kemajuan teknologi telah memberikan inovasi baru dalam perbaikan kebijakan

pendidikan di secara global, termasuk Indonesia. Semakin banyak negara maju yang

menjadikan kemajuan teknologi dalam platform inovasi pendidikannya, kebijakan

pendidikan nasional terus mengalami pembaharuan inovasi dalam bidang teknologi

pembelajaran. Platform ini kemudian memunculkan inovasi sistem pembelajaran baru

berbasis website, pembelajaran jarak jauh berbasis online. Teknologi berperan penting

dalam perubahan yang terjadi dalam pendidikan, sejumlah penelitian telah menunjukkan

bagaimana konsep pendidikan kreatif dapat diwujudkan menggunakan kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi (TIK). TIK dapat meningkatkan metode

pembelajaran lebih fleksibel berbasis website (Zen, 2019).

Proses pendidikan telah berkembang maju sejak munculnya ilmu pengetahuan

dan teknologi ke arah inovasi pendidikan, dan banyak hal yang terkadang berubah

akibat teknologi. Cara seorang guru mengajar, bagaimana murid belajar, dan materi
29

pembelajaran yang terus diperbarui hanyalah beberapa contoh dari perubahan yang

mungkin terjadi. Meski hanya memanfaatkan teknologi, pelaksanaan edukasi dapat

dilakukan dengan mudah berkat alat-alat seperti Google Meet, aplikasi Zoom, dan

berbagai media lainnya (Rosmana, et.al, 2022).

Namun, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga membawa dampak

negatif bagi kemajuan dunia pendidikan, salah satunya adalah tenaga pengajar yang

tidak mampu memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran, banyaknya kendala

ekonomi siswa yang tidak mampu melangsungkan pendidikan berbasis teknologi

dengan standar pembelajaran misalnya seperti penggunaan handphone/laptop sebagai

media pembelajaran sehingga akan menimbulkan kesenjangan sosial, siswa menjadi

candu terhadap keberadaan dunia maya sehingga hilangnya rasa empati terhadap orang

lain, pembelajaran secara mendiri menyebabkan pengalihan peran guru sebagai pengajar

karena dianggap mampu untuk mendapatkan ilmu secara individu, dan terciptanya

manusia yang individualistis serta menipisnya rasa peradaban manusia dengan manusia

lainnya, terutama guru dan orang tua.

Dampak buruk lainnya yang terjadi akibat penggunaan teknologi berbasis

internet, siswa menjadi malas belajar. Dengan adanya teknologi yang semakin canggih

yang mempermudah proses belajar bagi siswa terkadang membuat siswa menjadi malas

karena sudah adanya kemudahan tersebut, bahkan dengan teknologi tersebut, mereka

lebih memilih untuk bermain game ataupun sosial media dibandingkan membuka buku

dan belajar (Mulyani & Haliza, 2021).

Sangat penting untuk mengambil tindakan untuk mengatasi masalah yang

muncul dan menjadi inovasi baru dalam pendidikan berbasis sains dan teknologi untuk
30

mengatasi tantangan yang muncul. Ketika sekolah menggunakan teknologi untuk

melaksanakan pendidikan, hendaknya mendukung pembelajaran dengan menyediakan

infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, seperti komputer dan laptop, jaringan

internet, dan infocus, agar pembelajaran berjalan dengan lancar. Memiliki akses ke

sumber daya yang baik, pengajaran yang bermakna, dan dukungan budaya bagi

pendidik dan siswa. Faktor yang paling utama ialah dukungan dan dorongan semua

pihak, baik sekolah, guru, dan siswa, untuk melaksanakan pembelajaran dengan bantuan

teknologi komunikasi dan informasi. Materi ini dapat berupa bahan pembelajaran

interaktif bidang teknologi, dan guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam

menggunakan alat dan sumber digital dalam kegiatan belajar mengajar.


BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teknologi Menduduki Peran Penting Dalam Kehidupan Manusia Dan

Pada Dasarnya Merupakan Implementasi Dari Ilmu Pengetahuan. Inovasi

Pendidikan Adalah Inovasi (Pembaruan) Dalam Bidang Pendidikan Atau

Inovasi Yang Dilakukan Untuk Memecahkan Masalah-Masalah Pendidikan.

Proses pendidikan telah berkembang maju sejak munculnya ilmu pengetahuan

dan teknologi ke arah inovasi pendidikan, dan banyak hal yang terkadang

berubah akibat teknologi. Cara seorang guru mengajar, bagaimana murid belajar,

dan materi pembelajaran. Bagi pendidik (guru) dan peserta didik, penggunaan

teknologi media dalam proses pendidikan memiliki berbagai mamfaat.Namun,

Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Juga Membawa Dampak Negatif

Bagi Kemajuan Dunia Pendidikan seperti penggunaan teknologi berbasis

internet di dalam pendidikan, siswa menjadi malas belajar. oleh karena itu siswa

harus memiliki kemampuan untuk memamfaatkan teknologi dengan baik.

31
DAFTAR PUSTAKA

Amiruddin, A., & Ananda, R. (2017). Inovasi Pendidikan: Melejitkan Potensi


Teknologi Dan Inovasi Pendidikan. Medan: Widya Puspita.

Camelia, F. (2020). Analisis Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam


Pengembangan Kurikulum. Jurnal Pendidikan, 5 (1).

Girsang, E, E, S., Kurniawan, A., Sarjana, S., Akbar, A, M., Lotulung, V, C., Maksum,
R, N, M., Rafid, R., Jumini, S., & Nawaw I. (2022). Konsep Inovasi Pendidikan.
Padang: Get Press Indonesia.

Hadi, H, M., Syaifullah, S., & Yusuf, F, W. (2022). Inovasi Pendidikan Agama Islam.
Jurnal Mu’allim, 4 (1).

Haeran, S, S., Mainuddin, M, P, I., Muhibullah, M., Umami, R., Syatriadin, S., &
Syahid, M. (2022). Gagasan Konsep Inovasi Pendidikan. Tasikmalaya: Edu
Publisher.

Jamun, Y,M. (2018). Dampak Teknologi terhadap Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan


Kebudayaan Missio, 10 (1).

Kholifah N., Subakti, H., & Chamidah, D. (2021). Inovasi Pendidikan. Yogyakarta:
Yayasan Kita Menulis.

Maritsa, A., Salsabila, H, U., Wafiq, M., Anindya, R, P., & Ma’shum, A, M. (2021).
Pengaruh Teknologi dalam Dunia Pendidikan. Jurnal Penelitian dan Kajian
Sosial Keagamaan,18 (2).

Mawati, T, A., Rasinus, P, A, Y., Simarmata, J., Saputro, C, N, A, C, D., Purba, B.,
Sudono, P, E, R, W, M., Karwato, P, B., & Prasetya, B, A. (2020). Inovasi
Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Mulyani, F., & Haliza, N. (2021). Analisis Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 3 (1).

Putra, J, N, A., Susilawati, S., & Elhaq, A, A. (2021). Inovasi Pendidikan: Konsep
Dasar, Tujuan, Prinsip-Prinsip, dan Implikasinya terhadap PAI. Jurnal
Pendidikan dan Pimikiran Keagamaan, 22 (1).

Rahayu, R., Iskandar, S., & Abidin Y. (2022). Inovasi Pembelajaran Abad 21 dan
Penerapannya di Indonesia. Jurnal Basicedu, 6 (2).

Rosmana, P, S., Iskandar, S., Kiranti, D, I., Febriyanti, I., Farradhillah, S, Q, A., & Sari,
Y. (2022). Urgensi Pengembangan Kurikulum dalam Pendidikan Siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 8 (1).

Rusdiana, R. (2014). Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

32
33

Syafaruddin, S., Asrul, A., & Mesiono, M. (2016). Inovasi Pendidikan: Suatu Analisis
terhadap Kebijakan Baru Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.

Zen, Z. (2019). Inovasi Pendidikan Berbadis Teknologi Informasi: Menuju Pendidikan


Masa Depan. Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 6 (2).

Anda mungkin juga menyukai