TUGAS KELOMPOK
Kelompok 4:
1. Ade Wahyudi_21416287205054
2. Ahmad Musthofa_21416287205017
3. Maulinda Kusnadi_21416287205019
4. Nitha Purnamasari_21416287205058
5. Rizki Hermawan_21416287205052
2021
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT., atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan suatu makalah tentang
PERMASALAHAN DALAM TRANSFORMASI DI DUNIA PENDIDIKAN
SEBELUM, SEDANG DAN SESUDAH PANDEMI COVID-19 dengan sebaik-
baiknya.
Kami menyadari masih banyak sekali kekuarangan dari isi makalah ini.
Karena itu, kami mengharapkan masukkannya untuk melengkapi kekurangan di
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.
Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Nadya Putri Saylendra, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pengampu mata
kuliah Etika Profesi Guru yang telah mencurahkan waktu dan tenaganya
untuk membaca dan mengoreksi makalah ini.
2. Kedua orang tua dari tim penyusun.
3. Teman-teman dari program studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarnegaraan
Tim Penyusun
3
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................................................................
Kata Pengantar..........................................................................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................................................
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB 3 PEMBAHASAN...........................................................................................................................................
1. Sebelum Pandemi
2. Awal Mula COVID-19 Masuk
3. Transformasi Pendidikan dari Luring ke Daring
4. Melanjutkan Transformasi Pendidikan dan Kemajuan Kebudayaan
5. Strategi Pendidikan dalam Transisi Menuju Era Pasca Pandemi
BAB 4 PENUTUP......................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................
4
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pandemi Covid-19 berdampak besar pada berbagai sektor, salah satunya
pendidikan. Dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya.Pendidik
harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun
peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut mendesain
media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring
(online).Ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (Covid-19).Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat
personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi
jaringan internet. Pendidik dapat melakukan pembelajaran bersama di
waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp
(WA), telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai
media pembelajaran.Dengan demikian, pendidik dapat memastikan peserta
didik mengikuti pembelajaran dalam waktu bersamaan, meskipun di
tempat yang berbeda. Pendidik pun dapat memberi tugas terukur sesuai
dengan tujuan materi yang disampaikan kepada peserta didikKondisi
pandemi Covid-19 ini mengakibatkan perubahan yang luar biasa,
termasukbidang pendidikan. Seolah seluruh jenjang pendidikan 'dipaksa'
bertransformasi untuk beradaptasi secara tiba-tiba drastis untuk melakukan
pembelajaran dari rumah melalui media daring (online). Ini tentu
bukanlah hal yang mudah, karena belum sepenuhnya siap. Problematika
dunia pendidikan yaitu belum seragamnya proses pembelajaran, baik
standar maupun kualitas capaian pembelajaran yang diinginkan. Berbagai
aplikasi media pembelajaran pun sudah tersedia, baik pemerintah maupun
swasta. Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 9/2018 tentang Pemanfaatan Rumah Belajar. Pihak
swasta pun menyuguhkan bimbingan belajar online seperti ruang guru,
Zenius, Klassku, Kahoot, dan lainnya. Akses-akses tersebut dapat
5
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar
dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses
dan sumber teknologi yang memadai. Istilah teknologi pendidikan sering
dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran. Bila teori belajar dan
pembelajaran mencakup proses dan sistem dalam belajar dan pembelajaran,
teknologi pendidikan mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses
mengembangkan kemampuan manusia.
Teknologi pendidikan adalah Penelitian dan aplikasi terhadap ilmu perilaku dan
teori pembelajaran, dan penggunaan pendekatan sistem untuk menganalisis,
mendesain, mengembangkan, menerapkan, mengevaluasi, dan mengatur
penggunaan teknologi untuk membantu menyelesaikan masalah pembelajaran.
Istilah teknologi instruksional lebih menekankan pada pendekatan ilmiah dan
sistematis terhadap penyelesaian masalah instruksional, dan teknologi pendidikan
fokus kepada penggunaan dan pendayagunaan seni dan teknologi untuk
mendukung pembelajaran.
Teknologi dalam pendidikan adalah semua alat atau fasilitas yang digunakan
dalam proses pendidikan yang dilakukan. Teknologi dalam pendidikan diartikan
sebagai mekanisme untuk mendistribusikan pesan, termasuk sistem pos, siaran
radio dan televisi, telepon, satelit dan jaringan komputer.
7
BAB 3
PEMBAHASAN
1. Sebelum Pandemi
Sebelum Pandemi kemajuan teknologi menuntut manusia untuk secara
cepat beradaptasi mengikuti perubahan jaman, yang secara implisit juga
menuntut tersedianya sumber daya manusia yang mampu memenuhi
kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang mengikuti kemajuan
teknologi tersebut. Dalam hal ini diperlukan mutu pendidikan yang
mampumencetak manusia agar dapat bersaing untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak. Adanya ketidakcocokan antara pendidikan dan
lapangan kerja menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah
pengangguran di Indonesia. Tentunya hal ini menjadi fenomena sosial
yang harus segera diselesaikan pemerintah dan instansi pendidikan.
Harapannya nantinya ada relasi antara pendidikan dan kebutuhan nyata
sesuai perkembangan cepat zaman. Permasalahan mutu pendidikan juga
harus diukur melalui kompetensi tenaga pengajar. Dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, disebutkan bahwa standar
kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi
utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Sekalipun
secara formal telah memiliki sertifikat pendidik, banyak guru
yangkompetensi pedagogik dan profesionalnya tidak memadai. Hasil uji
kompetensi guru secara nasional rata-rata hanya mencapai
pendidikan,”tuturMendikbud.
Selanjutnya, pada 3 November 2020, Kemendikbud meluncurkan Merdeka
Belajar Episode Keenam: Transformasi Dana Pemerintah untuk
Pendidikan Tinggi yang diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko
Widodo. Kebijakan ini diluncurkan dalam rangka mendukung visi
Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM)
unggul, salah satunya melalui transformasi pendidikan tinggi agar mampu
mencetak lebih banyak lagi talenta-talenta yang mampu bersaing di tingkat
dunia.Mendikbud mengatakan Merdeka Belajar Episode Keenam lahir
dengan fokus pada pembangunnan SDM unggul di jenjang pendidikan
tinggi. “Perguruan tinggi di Indonesia baik negeri maupun swasta harus
bergerak lebih cepat agar dapat bersaing di tingkat dunia,” terangnya.
Menutup taklimat media, Mendikbud mengingatkan pentingnya mengingat
cita-cita bersama. “Tujuan Merdeka Belajar adalah pendidikan berkualitas
bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.
Direktur Sekolah Dasar berharap dengan upaya dan strategi yang sudah
dilakukan akan melahirkan perubahan perilaku di pasca pandemi nanti.
Seperti terlahirnya penguatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
pemanfaatan teknologi dalam mendukung pembelajaran (pengelolaan,
asesmen, dan sumber belajar) menjadi menyeluruh, sehingga
menimbulkan kecakapan dalam pemanfaatan teknologi seperti kecermatan,
ketelitian, disiplin dan kehati-hatian. Selain itu diharapkan dapat
18
Aspek yang ketiga adalah perpustakaan dan aplikasi belajar yang harus
tetap dijaga dan dipelihara. Apalagi di tengah pandemi ini sekolah harus
memiliki aplikasi belajar yang bisa diberikan untuk anak.
“Melalui perpustakaan dan aplikasi belajar, anak didik kita tidak hanya
mendapatkan referensi belajar dari ibu gurunya, melainkan dari berbagai
akses media,” imbuhnya. Usman Djabbar, M.Pd., Ketua Komunitas Guru
Belajar Nusantara mengatakan, ada tiga warisan pandemi yang tidak boleh
dihilangkan di satuan pendidikan. Pertama, guru harus belajar dan berbagi.
Kedua, budaya inovasi seperti melakukan pembelajaran melalui project
based learning. “Dan yang terakhir, warisan teknologi pendidikan yaitu
memahami konsep verifikasi perbandingan sistensi uji coba produksi,
pengetahuan, kesempatan berkolaborasi dengan ekosistem yang berbeda
dengan menggunakan teknologi. Ketiganya ini adalah warisan pandemi
19
yang jangan sampai hilang begitu saja ketika belajar tatap muka sudah
kembali,” katanya. (Hendriyanto)
20
BAB 4
PENUTUP
Kesimpulan
“Pembelajaran daring menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dengan situasi
Indonesia yang memiliki ribuan pulau. Bagaimana teknologi dapat digunakan,
bagaimana penyediaan akses internet pada daerah-daerah terpencil dimana barang
elektronik tanpa akses internet pun masih menjadi suatu kemewahan. Ini
merupakan tantangan bagi semua pihak, saat ini kita harus bekerja keras bersama
bagaimana membawa teknologi menjawab permasalahan nyata yang terjadi pada
mahasiswa dan pelajar yang kurang beruntung dalam hal ekonomi maupun
teknologi yang berada di daerah-daerah terpencil,” lanjutnya.
Dari sejumlah contoh kasus di atas menunjukkan telah tumbuhnya kreativitas dan
inovasi pembelajaran oleh para guru sebagai respon terhadap pandemi. Pada
inovasi tersebut dapat ditemukan sejumlah perubahan penting yang bukan sekedar
perubahan teknologi tapi juga perubahan nilai, antara lain;
pembelajaran adalah seni. Seni para guru mengolah dan menata semua komponen
pembelajaran sehingga terjadi harmoni sesuai dengan ritme dan gaya belajar
siswa, pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan. Terdapat beberapa
kemiripan permasalahan yang dihadapi, antara lain; tidak meratanya
kepemilikan gadget, terbatasnya ketersediaan kuota internet, serta motivasi
belajar siswa yang menurun. Menghadapi kondisi yang bervariasi tersebut, para
guru telah melakukan pembelajaran secara bervariasi sesuai dengan kondisi siswa.
Artinya, guru telah memperhatikan kebutuhan belajar siswa secara individual. Hal
ini sejalan dengan rekomendasi Unicef, kita tidak bisa menerapkan satu solusi
untuk semua.
22
DAFTAR PUSTAKA
( https://www.sman2pklkerinci.sch.id/hello-world/ )
Kemdikbud Karbar
( https://dikti.kemdikbud.go.id/kabar-dikti/kabar/tantangan-dunia-pendidikan-di-
masa-pandemi/ )
Ian Kendari
(https://iainkendari.ac.id/index.php/content/detail/dinamika_pembelajaran_daring
_pada_masa_pandemi_covid)
Bbc
( https://www.bbc.com/indonesia/dunia-57590872 )
Unpad
( https://www.unpad.ac.id/2020/11/pandemi-covid-19-percepat-transformasi-
pendidikan-di-perguruan-tinggi/ )
KEMENDIKBUD
( https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/01/kemendikbud-sampaikan-
capaian-tahun-2020-dan-sasaran-tahun-2021 )
( http://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/strategi-pendidikan-menuju-era-
pasca-pandemi )