UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT.atas segala limpah rahmat dan
karunia-Nya kepada kita dan tidak lupa kita hibahkan kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad
SAW yang kita harapkan syafa’atnya nanti yaumul kelak. Makalah Etnomatematika, kami akan
menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan perangkat pembelajaran Matematika
berbasis Etnomatematika“. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak
lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua dan Ulfa Annisa Lubis, M.Pd. selaku
dosen pengajar mata kuliah Etnomatematika, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi dan makalah ini selesai pada waktunya.
Makalah ini disusun dengan tujuan agar memperluas pengetahuan para pembaca tentang
pelajaran mengenai Etnomatematika . Harapannya, makalah ini dapat memberikan wawasan
yang lebih luas. Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
Latar Belakang.............................................................................................................................4
Tujuan Masalah............................................................................................................................5
Rumusan Masalah........................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
BAB III...........................................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................................9
Kesimpulan..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan perubahan sikap dan usaha terencana seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan, untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Oleh karena itu konsepsi
pendidikan seharusnya dikombinasikan dengan bauran budaya.
Pembelajaran matematika merupakan sarana berpikir yang jelas dan logis, dapat
memecahkan masalah yang ada di kehidupan sehari-hari, serta membutuhkan
pemahaman konsep yang mendalam. Dalam matematika, setiap konsep berkaitan dengan
konsep lain dan suatu konsep menjadi prasyarat konsepPembelajaran matematika
merupakan sarana berpikir yang jelas dan logis, dapat memecahkan masalah yang ada di
kehidupan sehari-hari, serta membutuhkan pemahaman konsep yang mendalam. Dalam
matematika, setiap konsep berkaitan dengan konsep lain dan suatu konsep menjadi
prasyarat konsep lainnya.
Maka dari itu pembelajaran matematika di kaitkan dengan budaya lokal. Dalam
beberapa kasus penelitian sudah ada yang meneliti pembelajaran matematika berbasis
budaya lokal. Penelitian tentang Etnomatematika pertama kali diperkenalkan pada tahun
1977 oleh D'Ambrosio, yang merupakan seorang matematikawan Brasil. Etnomatematika
merupakan pembelajaran matematika yang terdapat pada kultur budaya, etnomatematika
juga dapat digunakan untuk menerapkan matematika dalam menghadapi lingkungan alam
dan juga pada sistem budaya yang ada. Indonesia mempunyai beragam budaya salah
satunya permainan tradisional.
Etnomatematika memunculkan kearifan budaya sehingga mampu memotivasi
siswa dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika, terdapat
beberapa kemampuan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Diantara kemampuan
matematika tersebut adalah kemampuan literasi matematika.
B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui perangkat pembelajaran matematika yang berbasis budaya.
2. Untuk mengetahui hubungan perangkat pembelajran matematika dengan budaya.
C. Rumusan Masalah
1. apa saja perangkat pembelajaran matematika yang berbasis budaya
2. apa yang dimaksud hubungan perangkat pembelajran matematika dengan budaya.
BAB II
PEMBAHASAN
Tidak bisa dipungkir sebuah ungkapan bahwa matematika merupakan bagian tak
terpisahkan dalam kehidupan seseorang, tentu tidak akan terlepas dari matematika.
Matematika merupakan aspek penting untuk membentuk sikap sehingga tugas pengajar
selain menyampaikan materi matematika dengan baik juga harus dapat membantu
pembentukan sikap peserta didiknya. Budaya kita telah lama ada, namuan banyak siswa
yang tidak tahu budayanya sendiri. Pembelajaran berbasis budaya lokal dalam
pembelajaran matematika merupakan salah satu inovasi dalam menghilangkan anggapaan
bahwa matematika itu kaku. Etnomatika adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk
menjelaskan realitas hubungan antara budaya lokal dan matematika saat mengajar.
Dengan menggunakan pendekatan Etnomatika berbasis budaya lokal itu sangat
membantu guru dalam proses belajar mengajar.
Banyak sekali hal yang dapat diamati di Candi Borobudur. Mengingat kembali
bahwa Candi Borobudur merupakan salah satu peninggalan sejarah yang sangat unik dan
bahkan menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia, maka mulai dari relief, artefak, maupun
struktur candinya, semua hal yang terkandung di Candi Borobudur dapat dijadikan objek
eksperimen matematika untuk peserta didik. Dalam mengembangkan perangkat
pemelajaran berbasis etnomatematika dengan memanfaatkan situs budaya lokal (Candi
Borobudur). Dalam pengembangan perangkat pembelajaran, peneliti melakukan
observasi lapangan terlebih dahulu. Kemudian, semua artefak di amati, dicatat dan
dipikirkan materi apa yang cocok yang dapat memanfaatkan artefak tersebut sebagai
media pembelajaran.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etnomatematika terdiri dari dua kata, etno (etnis/budaya) dan matematika. Itu
berarti bahwa dalam etnomatematika, matematika terkait dengan budaya. Istilah
etnomatematika diperkenalkan oleh D'Ambrosio, seorang matematikawan Brasil pada
tahun 1977. Secara bahasa, awalan “ethno” diartikan sebagai sesuatu yang sangat luas
yang mengacu pada konteks sosial budaya, termasuk bahasa, jargon, kode perilaku, mitos
dan simbol. Kata dasar “mathema” cenderung berarti menjelaskan, mengetahui,
memahami dan melakukan kegiatan seperti pengkodean, mengukur, mengklasifikasi,
menyimpulkan dan permodelan.
Achor, E. E., Imoko, B., & Uloko, E. (2009). Effect of ethnomathematics teaching
approach on senior secondary students’ achievement and retention in locus. Educational
research and review, 4(8), 385-390.