Disusun Oleh :
Semester V A
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB I ....................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 4
BAB II ..................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
D. Subgraf ................................................................................................................... 13
E. Penyajian Graf....................................................................................................... 15
BAB III.................................................................................................................................. 39
PENUTUP ............................................................................................................................. 39
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 39
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep graf yang sederhana dapat digunakan untuk menggambarkan suatu hubungan
antara objek-objek. Graf juga dapat digambarkan dengan berbagai cara. Teori graf
mempunyai banyak aplikasi di berbagai disiplin ilmu, seperti kimia, fisika, teknik, teknologi
komputer, ekonomi, dan masih banyak yang lain untuk memudahkan menyelesaikan
permasalahan. Teori graf juga berkaitan dengan beberapa cabang ilmu matematika yang
lainnya, misalnya matrik, metode numerik, peluang, topologi, dan kombinatorika. Aplikasi
graf yang begitu luas menjadikan graf dapat digunakan di berbagai disiplin ilmu maupun
kehidupan sehari-hari untuk memodelkan permasalahan.
Teori graf pertama kali dikenalkan pada tahun 1736 oleh seorang matematikawan
Swiss bernama Leonhard Euler. Teori graf pertama muncul digunakan untuk menyelesaikan
masalah jembatan Konigsberg yang tidak bisa dipecahkan dengan menggunakan pendekatan
matematika klasik. Ia menggambarkan sebuah diagram untuk menggambarkan jembatan
Konigsberg dan dengan bantuan diagram tersebut permasalahan terpecahkan (Harris dkk,
2008).
Secara sederhana, graf merupakan himpunan titik dan sisi. Sedangkan secara formal,
graf didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V (G), E (G)). (V(G)) adalah himpunan tak
kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik. Sedangkan (E(G)) adalah himpunan
pasangan tak berurutan dari titik-titik yang berbeda di (V(G)) yang disebut sisi (Abdussakir
dkk, 2009). Hal khusus, apabila (E(G)) = ∅ (tidak memiliki sisi) maka dalam kasus ini
dinamakan graf kosong (empty graph).
Secara garis besar pokok permasalahan yang berhubungan dengan graf dapat
diklasifikasikan menjadi empat bagian, yaitu: 1) Masalah eksistensi, yang berhubungan
dengan kemungkinan adanya suatu graf yang dapat dibuat atau dibangun; 2) Masalah
konstruksi, yang berhubungan dengan pembentukan atau pengkonstruksian suatu graf; 3)
Masalah enumerasi, yang berhubungan dengan penghitungan atau pencacahan graf; dan 4)
Masalah optimasi, yang berhubungan dengan pengambilan keputusan (Aldous & Wilson,
2004).
BAB II
PEMBAHASAN
Pada masa Kirchoff dan Coyley juga telah lahir dua hal penting dalam teori graph.
Salah satunya berkenaan dengan konjektur empat warna, yang menyatakan bahwa untuk
mewarnai sebuah atlas cukup dengan menggunakan empat macam warna sedemikian
hingga tiap negara yang berbatasan akan memiliki warna yang berbeda. Para ahli teori
graph berkeyakinan bahwa orang yang pertama kali mengemukakan masalah empat warna
adalah A.F. Mobius (1790 – 1868) dalam salah satu kuliahnya di Tahun 1840. Sepuluh
tahun kemudian, A. De Morgan (1806 – 1871) kembali membahas masalah ini bersama
ahli-ahli matematika lainnya di kota London. Dengan demikian tulisan De Morgan
dianggap sebagai referensi pertama berkenaan dengan masalah empat warna. Masalah
empat warna ini menjadi sangat terkenal setelah Coyley mempublikasikannya Tahun 1879
dalam Proceedings of the Royal Geographic Society volume pertama.
Hal lain yang penting untuk dibicarakan sehubungan dengan perkembangan teori
graph adalah apa yang dikemukakan oleh Sir W.R. Hamilton (1805 – 1865). Pada Tahun
1859 dia berhasil menemukan suatu permainan yang kemudian dijualnya ke sebuah pabrik
mainan di Dublin. Permainan tersebut terbuat dari kayu berbentuk dodecahedron
beraturan yakni berupa sebuah polihedron dengan 12 muka dan 20 pojok. Tiap muka
berbentuk sebuah pentagon beraturan dan tiap pojoknya dibentuk oleh tiga. Graph
digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek
tersebut. Menurut catatan sejarah , masalah jembatanKonigsbergadalah permasalahan
yang pertama kali menggunakan graf (tahun 1979).
Pada tahun 1736, Leonard Euler adalah orang pertama yang berhasil menemukan
jawaban masalah tersebut dengan pembuktian yang sederhana ( melalui karya tulisnya
seven Bridges of Koningsberg).Timbulah pertanyaan oleh Euler.Dalam pembuktiannya
Euler menyederhanakan situasi jembatan Koningsberg menjadi suatu diagram.Karena itu
sebelum sampai pada definisi akan dijelaskan syarat dari suatu himpunan. Tiap pojok dari
dodecahedron tersebut dipasangkan dengan sebuah kota terkenal seperti London, New
York, Paris, dan lain-lain. Masalah dalam permainan ini adalah, kita diminta untuk
mencari suatu rute melalui sisi-sisi dari dodecahedron sehingga tiap kota dari 20 kota yang
ada dapat dilalui tepat satu kali. Walaupun saat ini masalah tersebut dapat dikategorikan
mudah, akan tetapi pada saat itu tidak ada seorang pun yang bisa menemukan syarat perlu
dan cukup dari eksistensi rute yang dicari.
Kurang lebih setengah abad setelah masa Hamilton, aktivitas dalam bidang teori
graph dapat dikatakan relatif kecil. Pada Tahun 1920-an kegiatan tersebut muncul kembali
yang dipelopori oleh D. Konig. Konig berupaya mengumpulkan hasil-hasil pemikiran
para ahli matematika tentang teori graph termasuk hasil pemikirannya sendiri, kemudian
dikemasnya dalam bentuk buku yang diterbitkan pada Tahun 1936. Buku tersebut
dianggap sebagai buku pertama tentang teori graph. Tiga puluh tahun terakhir ini
merupakan periode yang sangat intensif dalam aktivitas pengembangan teori graph baik
murni maupun terapan. Sejumlah besar penelitian telah dilakukan, ribuan artikel telah
diterbitkan dan lusinan buku telah banyak ditulis. Di antara orang terkenal yang banyak
berkecimpung dalam bidang ini adalah Claude Berge, Oysten Ore, Paul Erdos, William
Tutte, dan Frank Harary.
Kalau V= V(G) dan E ( E(G)), maka dari definisi diatas suatu graf dapat dinotasikan
sebagai berikut :
Contoh :
G = (V,E) atau ( V(G), E(G)),
Gambar Graf G= (V(G), E(G)
Gambar : Jembatan utama di Koningsberg
B. JENIS – JENIS GRAF DAN CONTOH TERAPAN GRAF
1. Jenis – Jenis Graf
2. Kalau dilihat dari banyaknya simpul dan banyaknya jalur yang menghubungkan dua
simpul maka graf itu ada 2 jenis yaitu, graf sederhana dan graf tak sederhana.
Graf Umum
Jika pada graf itu memiliki jalur ganda dan loop (gelang)
3. Berdasarkan jumlah simpul pada suatu graf, maka secara umum graf dapat digolongkan
menjadi dua jenis :
4. Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dibedakan atas 2 jenis :
Graf tak berarah (undirected graph)
Graf yang setiap jalurnya tidak mempunyai arah disebut graf tak berarah.
1. Berelasi (adjacent)
Dua buah simpul dikatakan berelasi bila keduanya terhubung langsung
2. Bersisian (Incidency)
Suatu sisi dikatakan bersisian (berinsinden) dengan suatu simpul tersebut dengan, jika
sisi itu menghubungkan simpul tersebut dengan simpul lain
5. Derajat(Degree)
Derajat suatu simpul pada graf tidak berarah adalah jumlah sisi yang bersisian dengan
simpul tersebut, kecuali loop pada simpul yang mempunyai loop dihitung2.Derajat dari
simpul dinotasikan dengan “der(v)”.
D. Subgraf
Subgraf dari suatu graf G didefinisikan sebagai sebuah graf dengan verteks –
verteksnya adalah himpunan bagian tak kosong dari himpunan verteks graf G dan rusuk –
rusuknya adalah juga himpunan bagian dari himpunan rusuk graf G dimana setiap rusuk di
dalam subgraf itu yang bersesuaian dengan rusuk di graf G memiliki verteks – verteks ujung
yang sama. Salah satu permasalahan yang penting di dalam subgraf ini adalah mengenai
bagaimana untuk menghitung dan membentuk seluruh subgraf yang dapat dibentuk dari suatu
graf.
Contoh Soal
1. Dalam graf gambar 5.9.1 (a) dan 5.91 (b), apakah H merupakan subgraph G?
Penyelesaian :
a. V (H) = {v2,v3} dan V (G) = {v1, v2,v3}, sehingga V (H) ⊆ V(G).
E(H) = { e4} dan E (G) = {e1, e2, e3, e4} Sehingga E (H) ⊆ E (G) .
Garis e4 di H merupakan loop pada v2 dan garis e4 juga merupakan loop pada v2 di G.
Maka H merupakan subgraph G.
b. H bukan merupakan subgraph G karena meskipun V(H) = V (G) = { v1, v2,v3} dan
E(H) = E(G) = {e1, e2, e3, e4}, tetapi grais e4 dalam H tidak menghubungkan titik yang
sama dengan garis e4 dalam G. Dalam H, garis e4 merupakan loop di v3, sedangkan
dalam G, garis e4 merupakan loop dalam v2.
2. Perhatikan graf di bawah ini. Dan tentukan semua subgraph G yang dapat digambarkan!
Penyelesaian:
G terdiri dari 2 simpul dan 2 jalur. Subgraf G yang mungkin dibentuk terdiri dari 1 atau 2 dan
0,1 atau 2 jalur. Semua subgraph G yang mungkin dibuat dapat di gambarkan pada gambar
5.9.3 (a),(b),(c).
E. Penyajian Graf
Graf dapat disajikan dalam bentuk diagram seperti yang telah diberikan sebelum ini.
Selain itu graf juga disajikan dalam bentuk matriks seperti berikut ini :
1. Matriks berelasi (adjacency matrix)
Andaikan G = (V,E) adalah graf sederhana dengan banyak simpul V adalah n.
Misalakan simpul-simpuldari G adalah𝑣1 ,𝑣2 , ….𝑣𝑛 . Matriks berelasi A dari suatu graf G
adalah matriks nol-satu x n dengan 1 sebagai antri 𝑎𝑖𝑗 jika𝑣1 dan 𝑣𝑗 berelasi. Artinya (𝑣𝑖 ,
𝑣𝑗 ) ∈ E. dan 0 sebagai antri dari 𝑎𝑖𝑗 . Jika 𝑣𝑖 dan 𝑣𝑗 tidak berelasi artinya (𝑣𝑖 , 𝑣𝑗 ) ∈ E.
Dengan kata lain matriks berelasi adalah :
Matriksnya adalah
A = [𝑎𝑖𝑗 ],
𝑎𝑖𝑗 = 1, jika simpul I dan j berelasi
0, jika simpul I dan j tidak berelasi
Contoh :
Gunakan matriks pendekatan untuk menyajikan graf yang ditunjukan pada gambar
berikut:
Jawab :
Apabila urutan simpul-simpulnya adalah a,b,c, d maka 𝑣1 = 𝑎 ,𝑣2 = 𝑏 , 𝑣3 = 𝑐 ,𝑣4 =𝑑 .
Dari gambar di atas diperoleh E {ab, ac, bc, bd} maka matriksnya adalah sebagai
berikut :
Berarti 𝑎12 = 𝑎21 = 1, 𝑎13 = 𝑎31 = 1, 𝑎23 = 𝑎32 = 1, dan 𝑎24 = 𝑎42 = 1 sedangkan
lainnya entrinya 0.
Derajat simpul i:
Untuk graf tak berarahd(𝑣𝑖 ) = ∑𝑛𝑗=1 𝑎𝑖𝑗
Untuk graf berarah 𝑑𝑖𝑛 (𝑣𝑗 ) = jumlah nilai pada kolom j = ∑𝑛𝑖=1 𝑎𝑖𝑗
𝑑𝑜𝑢𝑡 (𝑣𝑗 ) = jumlah nilai pada baris I =∑𝑛𝑗=1 𝑎𝑖𝑗
A = [𝑎𝑖𝑗 ],
𝑎𝑖𝑗 = 1, jika simpul bersisian dengan simpul j
0, jika simpuli tidak bersisian dengan simpul j
3. Matriks tertanggaan (Adjacency matrix)
Soal
1. Gambarlah matriks berelasi berikut ini :
1 2 3 4
1 0 0 1 1
2 0 0 1 1
3 1 1 0 0
4 1 1 0 0
F. GRAF ISOMORFIK
Dua buah graf yang sama tetapi secara geometri berbeda disebut graf yang saling isomorfik.
Defenisi Graf Isomorfik :
Dua buah graf, G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika terdapat korespondensi satu-satu
antara titik-titik keduanya dan antara sisi-sisi keduanya, sedemikian sehingga hubungan
kebersisian tetap terjaga. Dengan kata lain, misalikan sisi e bersisian dengan simpul u dan v
di G1, makasisi e’ yang berkoresponden di G2 harus bersisian dengan simpul u’ dan v’ yang
di G2. Dua buah graf yang isomorfik adalah graf yang sama, kecuali menamaan simpul dan
sisinyasaja yang berbeda. Ini benar karena sebuah graf dapat digambarkan dalam banyak cara.
Contoh 1.1
Dua buah graf pada gambar diatas juga merupakan graf isomorfik. Simpul a,b,c dan e
di G1 masing-masimg berkoresponden dengan simpul x,y,w,v dan z di G2. Masing-masing
simpul yang disebutkan itu berderajat 3,2,3,3 dan 1.
Contoh lain graf isomorfik :
Gambar 1.3. (a) dua buah graf isomorfik dan (b) tiga buah graf isommorfik
Untuk melihat bahwa dua graf diatas adalah graf isomorfik, kita dapat menunjukkan bahwa
matriks bertentangannya kedua graf yang sama. Matriks ketenggaan untuk kedua buah graf
yang isomorfik pada gambar di atas sebagai berikut :
Dari defenisi isomorfik diatas kita menyimpulkan dua buah graf isomorfik memenuhi ketiga
syarat berikut :
1. Mempunyai jumlah simpul yang sama
2. Mempunyai jumlah sisi yang sama
3. Mempunyai jumlah simpul yang sama berderajat tertantu
Contoh yang bukan graf isomorfik :
Graf planar yang digambarkan dengan sisi – sisi yang tidak saling berpotongan disebut graf
bidang (plane graph)
Contoh soal :
Tentukan graf planar dari graf dibawah ini :
H. GRAF HAMILTON
1. Lintasan Hamilton
Ialah lintasan yang melalui tiap vertex di dalam graf tepat satu kali.
⚫ Suatu graf terhubung G memiliki Sirkuit Hamilton bila ada sirkuit yang
mengunjungisetiap titiknya tepat satu kali (kecuali titik awal dan titik akhir).
1. TSP atau Traveling Salesman Problem adalah salah satu masalah distribusi
yang cukuplama dibahas dalam kajian optimasi.
2. Masalahnya adalah bagaimana seorang salesman mengunjungi seluruh
kota di suatu daerah dan kembali ke kota awal keberangkatan dengan
aturan bahwa tidak boleh adakota yang dikunjungi lebih dari satu kali.
3. Berikut adalah aturan-aturan yang mengidentifikasikan bahwa
permasalahan tersebutadalah TSP:
⚫ Perjalanan dimulai dan diakhiri di kota yang sama sebagai kota asal sales.
⚫ Seluruh kota harus dikunjungi tanpa satupun kota yang terlewatkan.
⚫ Salesman tidak boleh kembali ke kota asal sebelum seluruh kota terkunjungi.
⚫ Tujuan penyelesaian permasalahan ini adalah mencari nilai optimum
dengan meminimumkan jarak total rute yang dikunjungi dengan
mengatur urutan kota.
2. Traveling Salesman Problem
⚫ TSP atau Traveling Salesman Problem adalah salah satu masalah distribusi yang cukup
lama dibahas dalam kajian optimasi.
⚫ Masalahnya adalah bagaimana seorang salesman mengunjungi seluruh kota di suatu
daerah dan kembali ke kota awal keberangkatan dengan aturan bahwa tidak boleh ada
kota yang dikunjungi lebih dari satu kali.
a 12 b
5 9
10 8
d 15 c
a 1 b a 1 b a b
2 2
5 9 5 9
1 8 1 8
0 0
d 1 c d 1 c d c
5 5
a 12 a b
12 b
a
5 b 9 5 9
10 8
10 8
d c
d 15 c d
15
I1 = (a, b, c, d, a) bobot = 10 + 12 + 8 + 15 = 45
I 2 = (a, c, d, b, a) bobot = 12 + 5 + 9 + 15 = 41
I3 = (a, c, b, d, a) bobot = 10 + 5 + 9 + 8 = 32
2. Graf lingkaran
Adalah graf sederhana yang setiap simpulnya berderajat dua. graf lingkaran dengan n simpul
dilambangkan dengan Cn.
4. Graf bipartite
Graf G yang mempunyai simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunann bagian V1 dan V2,
sedemikian sehingga setiap sisi pada g menghubungkan sebuah simpul di V1 kesebuah simpul di V2
disebut graf bipartit dan dinyatakan sebagai G (V1, V2 )
Apabila dalam graf bipartite, setiap titik dalam V1 berhubungan dengan setiap titik dalam V2, maka
graf disebut graf bipartite lengkap
Jika V1 terdiri dari m titik , V2 terdiri darin titik, maka notasi graf bipartite lengkapnya.
Contoh Soal:
1. Apakah graf dibawah ini merupakan graf lengkap? Mengapa!
Penyelesaian:
Graf pada gambar diatas bukan graf lengkap karena ada pasangan simpul yang tidak dihubungkan jalur,
yaitu pasangan simpul a dan c.
2. Selidiki, manakah di antara graf-graf pada gambar di bawah ini merupakan graf Bipartit:
Penyelesaian:
Pada Graf G:
Karena Graf G = (V,E) dengan V = { a,b,c,d,e,f } dimana V = dengan = dan = { d,e,f } . Setiap simpul
di G menghubungkan satu simpul di dengan satu simpul di tidak ada pasangan simpul yang berelasi.
Maka graf G adalah graf Bipartit.
Pada Graf G:
Karena Graf H = ( V,E) dengan V = { 1,2,3,4,5 } dimana V = dengan = dan = { 3,5,6 }. Setiap simpul
di H menghubungkan satu simpul di dengan satu simpul di, tetapi ada pasangan simpul di yang berelasi
yaitu simpul 1 dan 2 berarti graf H bukan graf Bipartit.
J. GRAF TERHUBUNG DAN KOMPONEN GRAF TERHUBUNG
1. Graf Terhubung
Graph terhubung adalah dua buah simpul 𝑉1 dan simpul 𝑉2 disebut terhubung jika terdapat lintasan
dari 𝑉1 ke 𝑉2. G disebut graf terhubung (connected graph) jika untuk setiap pasang simpul 𝑉𝑖 dan 𝑉𝑗 dalam
himpunan V terdapat lintasan dari 𝑉𝑖 ke 𝑉𝑗 .
Contoh :
2
1 3
4
Pada contoh tersebut pada graf tersebut terdapat simpul 1,2,3, dan 4. Dari simpul 1 ke simpul 4 tidak
terdapat garis yang menghubungkannya secara langsung. Akan tetapi ada lintasan yang
menghubungkannya. Yaitu dari simpul 1 ke simpul 3 lalu ke simpul 4. Begitupun dari simpul 1 ke simpul
2. Dengan demikian graf tersebut disebut dengan graf terhubung.
Announcements : Lalu bagaimana jika ada simpul atau sebagian graf yang terpisah ?
Maka graf jenis tersebut disebut Graf Tak Terhubung (disconnected graph).
Contoh :
2. Upgraph (Subgraph)
Misalkan 𝐺 = (𝑉, 𝐸) adalah sebuah graf. 𝐺1 = (𝑉1 , 𝐸1 ) adalah upagraf (subgraph) dari 𝐺 jika 𝑉1 ⊆ 𝑉
dan 𝐸1 ⊆ 𝐸. Komplemen dari upagraf 𝐺1 terhadap graf 𝐺 adalah graf 𝐺2 = (𝑉2 , 𝐸2 ) sedemikian sehingga
𝐸2 = 𝐸 − 𝐸1 dan 𝑉2adalah himpunan simpul yang anggota-anggota 𝐸2 bersisian dengannya.
Pada graf berarah, komponen terhubung kuat (strongly connected component) adalah upagraf
terhubung kuat dari graf G yang tidak terdapat di dalam upagraf terhubung kuaat dari G yang lebih besar.
Apabila ruas suatu graf berarah mempunyai suatu bobot, graf berarah tersebut
dinamakan suatu jaringan atau network.
Beberapa Pengertian dalam graf berarah :
• Derajat ke luar (out degree) suatu simpul adalah banyaknya ruas yang mulai / keluar dari
simpul tersebut. d (v1 )
• Derajat ke dalam (in degree) suatu simpul adalah banyaknya ruas yang berakhir / masuk ke
d (v1 )
simpul tersebut.
d i
(vi ) d (vi )
i
• Simpul berderajat ke dalam = 0 disebut sumber (source), sedangkan simpul berderajat ke
luar = 0 disebut muara (sink).
• Pengertian Walk, Trail, Path (Jalur) dan Sirkuit (Cycle) berlaku pula pada graf berarah,
dimana harus sesuai dengan arah ruas. Kalau tidak sesuai dengan arah ruas-nya, maka disebut
sebagai semi walk, semi path atau semi trail.
Perhatikan Contoh graf G berikut :
Titik v1 adalah titik awal e1, titik v2 adalah titik akhir e1. Arah garis dari v1 ke v2.
Pada graf berarah terdapat 3 pengertian keterhubungan, yakni :
• Terhubung lemah, jika terdapat suatu semi path antara setiap 2 simpul dari D.
• Terhubung unilateral, jika antara setiap 2 simpul u dan v dari D, terdapat jalur dari u ke v
atau dari v ke u.
• Terhubung kuat, jika antara setiap 2 simpul u dan v dari D, terdapat jalur dari u ke v dan
dari v ke u.
• Suatu graf yang tidak memuat sirkuit berarah disebut ASIKLIK.
Contoh soal
Tentukan lintasan berarah dari v1 ke v2
Jawaban :
P1 = V1,V3,V4,V5
L. GRAF EULER
1. Sirkit Euler
Lintasan euler ialah lintasan yang melalui masing-masing edge didalam graf tepat satu kali.
Sirkuit euler adalah sirkuit dimana setiap titik dalam graf G muncul paling sedikit satu kali dan
setiap garis muncul tepat satu kali.
Sebuah perjalanan euler (Euler cycle) pada graph G adalah sebuah cycle sederhana yang melalui
setiap edge di G hanya sekali.
Latar belakang :
Masalah 7 jembatan yang menghungkan 4 kota. Apakah mungkin seseorang berjalan
mengunjungi kota yang dimulai dan diakhiri pada tempat yang sama dengan melintas 7
jembatan masing-masing tepat satu kali?
Contoh soal :
1. Tentukan sirkuit euler dari graf dibawah ini !
2. Tentukan lintasan euler pada graf dibawah ini !
M. LINTASAN DAN SIRKUIT
1. Lintasan dan Sirkuit Euler
Definisi : Lintasan Euler ialah lintasan yang melalui masing-masing sisi di dalam graf
tepat satu kali. Bila lintasan tersebut kembali ke simpul asal, membentuk lintasan tertutup
(sirkuit), maka lintasan tertutup ini dinamakan sirkuit Euler. Jadi, sirkuit Euler ialah sirkuit
yang melewati masing-masing sisi tepat satu kali.
Graf yang mempunyai sirkuit Euler dinamakan graf Euler.
Graf yang mempunyai lintasan Euler dinamakan juga graf semi Euler.
Contoh: Lintasan Euler gbr (a) : 3, 1, 2, 3, 4, 1 1 3 4 2
Teorema
Graf terhubung tak berarah G adalah:
1. Graf Euler jika dan hanya jika setiap simpul di dalam graf tersebut berderajat genap.
2. Graf semi Euler jika dan hanya jika di dalam graf tersebut terdapat tepat dua simpul
berderajatganjil.
Graf terhubung berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap
simpul memiliki derajat masuk dan derajat keluar sama
4. Teorema-teorema Hamilton
Teorema 8.6 (Teorema Dirac): Syarat cukup supaya graf
buah simpuladalah graf Hamilton ialah bila derajat tiap simpul paling sedikit n/2 untuk
setiap simpul di G.
Teorema 8.7: (Teorema Ore): Jika G adalah graf sederhana dengan n buah simpul
sedemikian setiap simpul tidak bertetangga u dan v,
maka G adalah Graf Hamilton.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori graf dalam matematika dan ilmu komputer adalah cabang kajian yang mempelajari sifat-
sifat "graf". Ini tidak sama dengan "Grafika". Graf merupakan sekumpulan objek terstruktur
di mana beberapa pasangan objek mempunyai hubungan ataupun keterkaitan tertentu.
Graf merupakan gambar atau pola dari penghubungan antara himpunan elemen- elemen tidak
kosong yang disebut titik (vertex) dengan himpunan pasangan tidak terurut titik-titik tersebut
yang disebut sisi (edge). Graf digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk
mendeskripsikan model persoalan dan menggambarkannya secara konkret dan jelas. Selain
itu graf juga dipergunakan untuk mempermudah menyelesaikan berbagai macam persoalan-
persoalan yang sulit diselesaikan dengan perhitungan dan pertimbangan biasa. Dalam era
digital, teori Graf bermanfaat untuk menciptakan link yang ada di internet, algoritme,
transportasi, kecerdasan buatan, GPS, serta banyak hal lainnya.