Anda di halaman 1dari 18

Makalah

EKSPEKTASI SATU PEUBAH ACAK


(Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistik Matematika)

DOSEN PENGAMPU
ULFA ANNISA LUBIS, M.Pd

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2

ADELIA SEPTIA DAMANIK (2006030002)


AYU SAFITRI (2006030010)
MHD. ILYAS LUBIS (2006030013)
SITI SYAHIRANI (2006030017)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS AL – WASHLIYAH
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
Ekspektasi Satu Peubah Acak.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Ulfa Annisa Lubis, M.Pd pada materi Ekspektasi Satu Peubah Acak, mata
kuliah Statistik Matematika. Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
mengenai Ekspektasi Satu Peubah Acak bagi pendengar dan juga penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ulfa Annisa Lubis, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Statistik Matematika yang telah memberikan tugas
ini guna untuk menambah wawasan dan pengetahuan kami.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 Nilai Ekspektasi..............................................................................................2
2.1.2 Nilai Ekspektasi Diskrit...........................................................................2
2.1.2 Nilai Ekspektasi Kontinu.........................................................................3
2.1.3 Sifat – Sifat Nilai Ekspektasi...................................................................4
2.2 Rataan.............................................................................................................5
2.2.1 Rataan Diskrit..........................................................................................5
2.2.2 Rataan Kontinu........................................................................................5
2.3 Varians............................................................................................................6
2.3.1 Varians Diskrit.........................................................................................7
2.3.2 Varians Kontinu.......................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Distribusi probabilitas memiliki berbagai sifat atau karakteristik yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu distribusi. Karakteristik yang bisa
digunakan antara lain rata – rata hitung yang biasa disebut Ekspektasi Matematika
(nilai harapan) dan variansi. Ekspentasi matematika adalah satu konsep penting
dalam teori dasar statistika. Ekspektasi matematika ini menentukan tendensi
sentral dari distribusi probabilitas.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai ekspektasi satu peubah acak,
baik diskrit maupun kontinu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara penyelesaian nilai ekspektasi ?
2. Apa saja sifat – sifat nilai ekspektasi ?
3. Bagaimana cara penyelesaian rataan ?
4. Bagaimana cara penyelesaian varians ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui cara penyelesaian nilai ekspektasi
2. Untuk mengetahui sifat – sifat nilai ekspektasi
3. Untuk mengetahui cara penyelesaian rataan
4. Untuk mengetahui cara penyelesaian varians

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nilai Ekspektasi
2.1.2 Nilai Ekspektasi Diskrit
Jika X adalah peubah acak diskrit dengan nilai fungsi peluangnya di x
adalah p(x) dan u(X) adalah fungsi dari X, maka nilai ekspektasi dari u(X),
dinotasikan dengan E[u(x)], di defenisikan sebagai :

E[u(x)] = ∑ u ( x ) . p(x )
x

Contoh :
Misalnya fungsi peluang dari peubah acak X berbentuk :
x
p(x) = ; x=1 , 2, 3 , 4 ,5
15
Hitung E(X2 – 1) dan E[X(X + 1)]
Penyelesaian :
a. Berdsarkan defenisi nilai ekspektasi diskrit, maka :

= ∑ ( x −1 ) . p( x )
2
E(X2 – 1)
x

5
x
= ∑ ( x −1 ) .
2

x=1 15
= (1 – 1) (
1
15
¿+ ( 4−1 ) ( )
2
15
+ ( 9−1 )
3
15 ( )
+ ( 16−1 )
4
15 ( ) 5
+ ( 25−1 ) ( )
15
6 24 60 120
=0+ + + +
15 15 15 15
210
E(X2 – 1) = = 14
15
b. Berdasarkan defenisi nilai ekspektasi diskrit, maka :

E[X(X + 1)] = ∑ x ( x+1 ) . p ( x)


x

5
x
= ∑ x ( x+ 1 ) .
x=1 15
= (1) (1 + 1) (
1
15 ( )
¿+ ( 2 ) ( 2+1 )
2
15 ( )
+ ( 3 ) ( 3+1 )
3
15
+ ( 4 ) ( 4+1 ) ( )
4
15
5
+ (5 ) (5+1)( )
15

2
2 12 36 80 150
= + + + +
15 15 15 15 15
280
E[X(X + 1)] =
15

3
2.1.2 Nilai Ekspektasi Kontinu
Jika X adalah peubah acak kontinu dengan nilai fungsi densitasnya di x
adalah f(x) dan u(X) adalah fungsi dari X, maka nilai ekspektasi dari u(X),
dinotasikan dengan E[u(X)]. Didefenisikan sebagai

E[u(X)] = ∫ u ( x ) . f (x) dx
−∞

Contoh :
Misalnya fungsi densitas dari peubah acak X berbentuk :
f(x) = 2(1 – x) ; 0 < x < 1
= 0 ; x lainnya
Hitung E(X2 – 1) dan E[X(X + 1)]
Penyelesaian :
a. Berdasarkan defenisi nilai ekspektasi kontinu, maka :

E(X2 – 1) = ∫ ( x 2−1 ) . f (x)dx


−∞

∞ 1 ∞

= ∫ ( x 2−1 ) . f ( x ) dx+∫ ( x2−1 ) . f ( x ) dx+∫ ( x 2−1 ) . f ( x ) dx


−∞ 0 1

0 1 ∞

= ∫ ( x −1 ) . 0 dx +∫ ( x −1 ) .2 ( 1−x ) dx +∫ ( x −1 ) .0 dx
2 2 2

−∞ 0 1

= 0 + 2 ∫ ( x −x −1+ x ) dx +0
2 3

1
1 3 1 4 1 2
= 2 ( x − x −x + x ∫ ¿
3 4 2 x=0
1 1 1
= 2 ( − −1+ ¿
3 4 2
−5
E(X2 – 1) =
6
b. Berdasarkan defenisi nilai ekspektasi kontinu, maka :

E[X(X + 1)] = ∫ x ( x+1 ) . f ( x ) dx


−∞

0 1 ∞

= ∫ x ( x+1 ) . f ( x ) dx +∫ x ( x +1 ) . f ( x ) dx +∫ x ( x +1 ) . f ( x ) dx
−∞ 0 1

4
0 1 ∞

= ∫ 0 dx +∫ x ( x +1 ) . 2 ( 1−x ) dx +∫ 0 dx
−∞ 0 1

= 0 + 2 . ∫ ( x −x ) dx +0
3

1
1 2 1 4
=2.( x − x ∫ ¿
2 4 x=0
1 1
= 2( − ¿
2 4
1
E[X(X + 1)] =
2

2.1.3 Sifat – Sifat Nilai Ekspektasi


i. Jika c adalah sebuah konstanta, maka E(c) = c.
ii. Jika c adalah sebuah konstanta dan u (X) adalah fungsi dari X, maka
E[c.u(X)]= c.E [u(X)]
iii. Jika c1 dan c2 adalah dua buah konstanta dan u1 (X) dan u2 (X) adalah dua
buah fungsi dari X, maka :
E[c1 . u1 (X) + c 2 . u2 (X) ] = c1 . E [u1 (X)] + c 2 . E [u2 (X) ]
Bukti :
Misalnya X adalah peubah acak diskrit dengan nilai fungsi peluang dari X di x
adalah p(x).
i. E(c) = ∑ c . p(x)
x

=c. ∑ p( x)
x

= (c) (1)
E(c) = c (terbukti)
Contoh :
Lihat kembali pada soal pada gambar contoh pertama
Hitung E (X2 – 1) dam E [X(X + 1 ) dengan mengguakan sifat – sifat nilai
ekspektasi.
Penyelesaian:
a. E ( X2 – 1) = E ( X2) – E(1)
= E (X2) - 1
= ∑ x . p(x) – 1
2

X
x
=¿. )–1
15

5
1
={( ) ( 1 + 8 + 27 + 64 + 125 )} – 1
15
225
=( )–1
15
= 15 – 1
E ( X – 1) = 14
2

b. E [ X ( X + 1 ) ] = E ( X2 + X )
= E (X2) + E (X)
= 15 + ∑ x . p (x)
x
5
x
= 15 + ∑ x .
x=1 15
1
= 15 + (
) ( 1 + 4 + 9 + 16 + 25 )
15
55
= 15 +
15
280
E[X(X+1)] =
15
Ternyata hasilnya sama dengan hasil perhitungan yang menggunakan defenisi
nilai ekspektasi.

2.2 Rataan
Jika u(X) = X dalam dalam defenisi di nilai ekspektasi diskrit ,maka
memperoleh sebuha ukuran yang di sebut rataan dari peubah acak diskrit X atau
rataan dari distribusi.

2.2.1 Rataan Diskrit


Jika adalah peubah acak diskrit dengan nilai fungsi peluang dari X di x
adalah p(x), maka rataan dari peubah acak X didefenisikan sebagai :
E(X) = ∑ x . p(x)
x

Contoh :
Jika sandy mengundi sebuah dadu yang seimbang, maka tentukan rataan
dari munculnya angka mata dadu itu.
Penyelesain :
Misalnya peubah acak X menunjukkan munculnya angka pada mata dadu.
Jadi nilai – nilai yang mungkin dari X adalah { x: x = 1,2,3,4,5,6}, dengan masing
1
– masing nilai mempunyai peluang yang sama yaitu .
6

6
jadi : E(X) = ∑ x . p(x)
x
6
1
=∑x .
x=1 6
1
=(
) ( 1+2+3+4+5+6)
6
21
E(X) = = 3,5
6
Sehingga apabila dadu yang seimbang itu diundi terus – menerus, maka
diharapkan rataan angka pada mata dadu yang akan muncul adalah 3,5.
Jika u(X) = X dalm defenisi nilai ekspektasi kontinu maka kita akan memperoleh
sebuah ukuran yang disebut rataan dari peubah acak kontinu X atau rataan dari
distribusi.

2.2.2 Rataan Kontinu


Jika X adalah peubah acak kontinu dengan nilai fungsi densitas dari X di x
adalah f(x), maka rataan dari peubah acak X didefinisikan sebagai :


E ( X ) =∫ x . f ( x ) dx
−∞

Contoh :
Misalnya fungsi densitas dari X berbentuk :
f(x) = 20x3 ( 1 – x ) ; 0 < x < 1
=0 ; x lainnya

Hitung E ( X ) !
Penyelesaian :

E(X) = ∫ x . f ( x ) dx
−∞

0 1 ∞

= ∫ x . f ( x ) dx +∫ x . f ( x ) dx+∫ x . f ( x ) dx
−∞ 0 1

0 1 ∞

= ∫ x . 0 dx+∫ x .20 . x (1−x )dx +∫ x . 0 dx


3

−∞ 0 1

= 0 + 20 ∫ (x −x )dx + 0
4 5

7
= 20 ( 15 x − 16 x ¿ )
5 6 1
x=0

= 20 ( − )
1 1
5 6
20 2
E(X) = =
30 3

2.3 Varians
Berikut ini akan dijelaskan definisi varians dari sebuah peubah acak yang
berlaku bagi peubah acak diskrit maupun kontinu.
Definisi : Varians
Misalnya X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu.
Varians dari X didefinisikan sebagai :
Var ( X ) = E [ X – E(X) ]2
Atau :
Var ( X ) = E (X- μ)2
Varians dari peubah acak X sering dinotasikan dengan σ 2x .
Akar Pangkat dua yang positif dari varians disebut simpangan baku dari
peubah acak X dan dinotasikan dengan σ x .

2.3.1 Varians Diskrit


Jika X adalah peubah acak diskrit dan P(x) adalah nilai fungsi peluang dari
X di x, maka Varians dari X didefinisikan sebagai :

Var (X) = ∑ ( x−μ ) . p( x)


2

Contoh :
Misalnya distribusi peluang dari peubah acak X adalah sebagai berikut :
x 1 2 3
p(x) 1 1 1
2 3 6

8
Hitung Var (X).
Penyelesaian :
Berdasarkan Definisi Varians Diskrit, Maka :

Var (X) = ∑ ( x−μ ) . p( x)


2

Dengan : μ= E ( X )=∑
X
x . p( x)

3
= ∑ x . p(x)
x=1

=(1) . p(1) + (2) . p(2) + (3) . p(3)


1
= (1) ( ¿+ ( 2 )
2
1
3 ()
1
+(3)( )
6
10 5
μ= E ( X )= =
6 3
3
Jadi : Var(X) = ∑ ¿ ¿
x=1

5 2
= (1 - ¿ . p ( 1 ) +¿
3
2 1 8
= + +
9 27 27
15 5
Var (X) = =
27 9

2.3.2 Varians Kontinu


Jika X adalah peubah acak kontinu dan f(x) adalah nilai fungsi densitas
dari X di x, maka varians dari X didefinisikan sebagai berikut.

Var (X) = ∫ ¿ ¿. f(x) dx


−∞

Contoh :
Misalnya fungsi densitas dari X berbentuk :
f(x) = e− x; x > 0
= 0 ; x lainnya

9
Hitung Var (x)!

Penyelesaian :
Berdasarkan definisi varians kontinu, maka:

Var (X) = ∫ ¿ ¿. f(x) dx
−∞

Dengan: μ = E(X) = ∫ x . f(x) dx


−∞

0 ∞
= ∫ x . f(x) dx + ∫ x . f(x) dx
−∞ 0

0 ∞

= ∫ x . 0 dx + ∫ x . e−x dx
−∞ 0

= 0 + ∫x .e
−x
dx
0

= lim ∫ x . e dx
−x

b→∞ 0

( )
b

= lim −x . e ❑x=0 +∫ e dx
−x b −x

b→∞ 0

= blim
→∞
¿ (−b .e−b +1−e−b )

= blim −b . e−b +1− lim e−b


→∞ b→ ∞

μ =0+1–0=1

Jadi: Var(X) = ∫ ¿ ¿. f(x) dx


−∞

0 ∞

= ∫ ¿ ¿. f(x) dx + ∫ ¿ ¿. f(x) dx
−∞ 0

0 ∞
= ∫ ¿ ¿. 0 dx + ∫ ¿ ¿. e− x dx
−∞ 0

10

= 0 + ∫ ( x −2 x +1 ) . e dx
2 −x

= lim ∫ ( x −2 x+1 ) . e dx
2 −x

b→∞ 0

b b b

= lim ∫ x .e− xdx −2 . lim ∫ x . e dx + lim ∫ e dx


2 −x −x

b→∞ 0 b→∞ 0 b→∞ 0

Dalil 6.2
Jika c adalah sebuah konstanta, maka Var(c) = 0

Bukti :
Berdasarkan definisi dari perumusan varians, maka:
Var (c) = E [c – E(c)¿2
= E (c – c¿2
= E (0)
Var(0) = 0 (terbukti)

Dalil 6.3
Jika X adalah peubah acak dan c adalah sebuah konstanta, maka:
Var (X + c) = Var(X)

Bukti:
Berdasarkan definisi dari perumusan varians, maka:
Var (X + c) = E[(X + c) - E(X + c)¿2

= E[X + c - E(X) - E(c)¿2

= E[X + c - E(X) - c¿2

= E[X – E(X)¿2

Var(X + c) = Var(X) (terbukti)

Dalil 6.4

11
Jika a dan b adalah dua buah konstanta dan X adalah peubah acak, maka:
Var (aX + b) =a 2 . Var(X)

Bukti:
Berdasarkan definisi dari perumusan varians, maka:
Var (aX + b) = E[(aX + b) – E(aX +b)¿2
= E(aX + b – E(aX) – E(b)¿2
= E[aX + b – a . E(X) – b¿2
= E[(aX – a . E(X)¿2
= a 2 . E[X – E(X)¿2
Var (aX + b) = a 2. Var(X) (terbukti)

Contoh :
Misalnya farah mengundi sebuah dadu yang seimbang. Jika peubah acak X
menyatakan kuadrat dari munculnya angka pada mata dadu, maka hitunglah
a. Var(2X).
1
b. Var( X – 1)
2

Penyelesaian:
Disribusi peluang dari X berbentuk

X 1 4 9 16 25 36
P(x) 1 1 1 1 1 1
6 6 6 6 6 6

Berdasarkan definisi rataan diskrit, maka:

i. E(X) = ∑ X . p( x )
x

12
1 1 1 1 1 1
= (1) ( ) + (4) ( ) + (9) ( ) + (16) ( ) + (25) ( ) + (36) ( )
6 6 6 6 6 6
1 4 9 16 25 36
= + + + + +
6 6 6 6 6 6
91
E(X) =
6

Berdasarkan definisi nilai ekspetasi diskritt, maka:

E( X 2 ) = ∑ X . p(x)
2
ii.
x

1 1 1 1 1
= (1) ( ¿ + (16) ( ¿ + (81) ( ¿ + (196) ( ¿ + (625) ( ¿ +
6 6 6 6 6
1
(1296) ( ¿
6
1 16 81 196 625 1296
= + + + + +
6 6 6 6 6 6
2215
E(X) =
6

2215 8281 5009


Maka: Var(X) = - =
6 36 36

a. Var(2X) = 4 . Var(X)
5009
= (4) ( )
36
5009
Var(2X) =
36

1 1
b. Var( X-1) = . Var(X)
2 4
1 5009
=( ¿( ¿
4 36
1 5009
Var ( X-1) =
2 144

Contoh :

Misalnya fungsi densitas dari X berbentuk:


g(x) = 1; 0 < x < 1

13
= 0; x lainnya

Hitung Var (3X) dan Var(2X + 10).


Penyelesaian:
Berdasarkan definisi rataan kontinu, maka:

i. E(X) = ∫ x . g ( x ) dx
−∞

0 1 ∞

= ∫ x . g ( x ) dx + ∫ x . g ( x ) dx + ∫ x . g ( x ) dx
−∞ −∞ 1

0 1 ∞

= ∫ x .0 dx + ∫ x .1 dx + ∫ x . 0 dx
−∞ 0 1

1 2 1
=0+ x ¿ x=0 + 0
2
1
E(X) =
2

Berdasarkan definisi nilai ekspektasi kontinu, maka:

ii. E(X) = ∫ x 2 . g ( x ) dx
−∞

0 1 ∞

= ∫x 2
. g ( x ) dx + ∫ x . g ( x ) dx + ∫ x . g ( x ) dx
2 2

−∞ −∞ 1

0 1 ∞

= ∫ x .0 dx + ∫ x
2 2
.1dx + ∫ x .0 dx
2

−∞ 0 1

1 2
=0+ x ]+0
3

1
E( X 2 ) =
3

Jadi Var(X) = E( X 2 ) – [E(X)¿2

1 1
= -
3 4

1
Var(X) =
12

14
Sehingga:

a. Var(3X) = 9 . Var(X)
1
= (9) ( )
12
9
Var(3X) = =4
12

b. Var(2X + 10) = Var(2X)


= 4 . Var(X)
1
= (4) ( )
12
1
Var(2X + 10) =
3

15

Anda mungkin juga menyukai