DOSEN PENGAMPU
ULFA ANNISA LUBIS, M.Pd
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 Nilai Ekspektasi..............................................................................................2
2.1.2 Nilai Ekspektasi Diskrit...........................................................................2
2.1.2 Nilai Ekspektasi Kontinu.........................................................................3
2.1.3 Sifat – Sifat Nilai Ekspektasi...................................................................4
2.2 Rataan.............................................................................................................5
2.2.1 Rataan Diskrit..........................................................................................5
2.2.2 Rataan Kontinu........................................................................................5
2.3 Varians............................................................................................................6
2.3.1 Varians Diskrit.........................................................................................7
2.3.2 Varians Kontinu.......................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Distribusi probabilitas memiliki berbagai sifat atau karakteristik yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu distribusi. Karakteristik yang bisa
digunakan antara lain rata – rata hitung yang biasa disebut Ekspektasi Matematika
(nilai harapan) dan variansi. Ekspentasi matematika adalah satu konsep penting
dalam teori dasar statistika. Ekspektasi matematika ini menentukan tendensi
sentral dari distribusi probabilitas.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai ekspektasi satu peubah acak,
baik diskrit maupun kontinu.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nilai Ekspektasi
2.1.2 Nilai Ekspektasi Diskrit
Jika X adalah peubah acak diskrit dengan nilai fungsi peluangnya di x
adalah p(x) dan u(X) adalah fungsi dari X, maka nilai ekspektasi dari u(X),
dinotasikan dengan E[u(x)], di defenisikan sebagai :
E[u(x)] = ∑ u ( x ) . p(x )
x
Contoh :
Misalnya fungsi peluang dari peubah acak X berbentuk :
x
p(x) = ; x=1 , 2, 3 , 4 ,5
15
Hitung E(X2 – 1) dan E[X(X + 1)]
Penyelesaian :
a. Berdsarkan defenisi nilai ekspektasi diskrit, maka :
= ∑ ( x −1 ) . p( x )
2
E(X2 – 1)
x
5
x
= ∑ ( x −1 ) .
2
x=1 15
= (1 – 1) (
1
15
¿+ ( 4−1 ) ( )
2
15
+ ( 9−1 )
3
15 ( )
+ ( 16−1 )
4
15 ( ) 5
+ ( 25−1 ) ( )
15
6 24 60 120
=0+ + + +
15 15 15 15
210
E(X2 – 1) = = 14
15
b. Berdasarkan defenisi nilai ekspektasi diskrit, maka :
5
x
= ∑ x ( x+ 1 ) .
x=1 15
= (1) (1 + 1) (
1
15 ( )
¿+ ( 2 ) ( 2+1 )
2
15 ( )
+ ( 3 ) ( 3+1 )
3
15
+ ( 4 ) ( 4+1 ) ( )
4
15
5
+ (5 ) (5+1)( )
15
2
2 12 36 80 150
= + + + +
15 15 15 15 15
280
E[X(X + 1)] =
15
3
2.1.2 Nilai Ekspektasi Kontinu
Jika X adalah peubah acak kontinu dengan nilai fungsi densitasnya di x
adalah f(x) dan u(X) adalah fungsi dari X, maka nilai ekspektasi dari u(X),
dinotasikan dengan E[u(X)]. Didefenisikan sebagai
∞
E[u(X)] = ∫ u ( x ) . f (x) dx
−∞
Contoh :
Misalnya fungsi densitas dari peubah acak X berbentuk :
f(x) = 2(1 – x) ; 0 < x < 1
= 0 ; x lainnya
Hitung E(X2 – 1) dan E[X(X + 1)]
Penyelesaian :
a. Berdasarkan defenisi nilai ekspektasi kontinu, maka :
∞
∞ 1 ∞
0 1 ∞
= ∫ ( x −1 ) . 0 dx +∫ ( x −1 ) .2 ( 1−x ) dx +∫ ( x −1 ) .0 dx
2 2 2
−∞ 0 1
= 0 + 2 ∫ ( x −x −1+ x ) dx +0
2 3
1
1 3 1 4 1 2
= 2 ( x − x −x + x ∫ ¿
3 4 2 x=0
1 1 1
= 2 ( − −1+ ¿
3 4 2
−5
E(X2 – 1) =
6
b. Berdasarkan defenisi nilai ekspektasi kontinu, maka :
∞
0 1 ∞
= ∫ x ( x+1 ) . f ( x ) dx +∫ x ( x +1 ) . f ( x ) dx +∫ x ( x +1 ) . f ( x ) dx
−∞ 0 1
4
0 1 ∞
= ∫ 0 dx +∫ x ( x +1 ) . 2 ( 1−x ) dx +∫ 0 dx
−∞ 0 1
= 0 + 2 . ∫ ( x −x ) dx +0
3
1
1 2 1 4
=2.( x − x ∫ ¿
2 4 x=0
1 1
= 2( − ¿
2 4
1
E[X(X + 1)] =
2
=c. ∑ p( x)
x
= (c) (1)
E(c) = c (terbukti)
Contoh :
Lihat kembali pada soal pada gambar contoh pertama
Hitung E (X2 – 1) dam E [X(X + 1 ) dengan mengguakan sifat – sifat nilai
ekspektasi.
Penyelesaian:
a. E ( X2 – 1) = E ( X2) – E(1)
= E (X2) - 1
= ∑ x . p(x) – 1
2
X
x
=¿. )–1
15
5
1
={( ) ( 1 + 8 + 27 + 64 + 125 )} – 1
15
225
=( )–1
15
= 15 – 1
E ( X – 1) = 14
2
b. E [ X ( X + 1 ) ] = E ( X2 + X )
= E (X2) + E (X)
= 15 + ∑ x . p (x)
x
5
x
= 15 + ∑ x .
x=1 15
1
= 15 + (
) ( 1 + 4 + 9 + 16 + 25 )
15
55
= 15 +
15
280
E[X(X+1)] =
15
Ternyata hasilnya sama dengan hasil perhitungan yang menggunakan defenisi
nilai ekspektasi.
2.2 Rataan
Jika u(X) = X dalam dalam defenisi di nilai ekspektasi diskrit ,maka
memperoleh sebuha ukuran yang di sebut rataan dari peubah acak diskrit X atau
rataan dari distribusi.
Contoh :
Jika sandy mengundi sebuah dadu yang seimbang, maka tentukan rataan
dari munculnya angka mata dadu itu.
Penyelesain :
Misalnya peubah acak X menunjukkan munculnya angka pada mata dadu.
Jadi nilai – nilai yang mungkin dari X adalah { x: x = 1,2,3,4,5,6}, dengan masing
1
– masing nilai mempunyai peluang yang sama yaitu .
6
6
jadi : E(X) = ∑ x . p(x)
x
6
1
=∑x .
x=1 6
1
=(
) ( 1+2+3+4+5+6)
6
21
E(X) = = 3,5
6
Sehingga apabila dadu yang seimbang itu diundi terus – menerus, maka
diharapkan rataan angka pada mata dadu yang akan muncul adalah 3,5.
Jika u(X) = X dalm defenisi nilai ekspektasi kontinu maka kita akan memperoleh
sebuah ukuran yang disebut rataan dari peubah acak kontinu X atau rataan dari
distribusi.
∞
E ( X ) =∫ x . f ( x ) dx
−∞
Contoh :
Misalnya fungsi densitas dari X berbentuk :
f(x) = 20x3 ( 1 – x ) ; 0 < x < 1
=0 ; x lainnya
Hitung E ( X ) !
Penyelesaian :
∞
E(X) = ∫ x . f ( x ) dx
−∞
0 1 ∞
= ∫ x . f ( x ) dx +∫ x . f ( x ) dx+∫ x . f ( x ) dx
−∞ 0 1
0 1 ∞
−∞ 0 1
= 0 + 20 ∫ (x −x )dx + 0
4 5
7
= 20 ( 15 x − 16 x ¿ )
5 6 1
x=0
= 20 ( − )
1 1
5 6
20 2
E(X) = =
30 3
2.3 Varians
Berikut ini akan dijelaskan definisi varians dari sebuah peubah acak yang
berlaku bagi peubah acak diskrit maupun kontinu.
Definisi : Varians
Misalnya X adalah peubah acak, baik diskrit maupun kontinu.
Varians dari X didefinisikan sebagai :
Var ( X ) = E [ X – E(X) ]2
Atau :
Var ( X ) = E (X- μ)2
Varians dari peubah acak X sering dinotasikan dengan σ 2x .
Akar Pangkat dua yang positif dari varians disebut simpangan baku dari
peubah acak X dan dinotasikan dengan σ x .
Contoh :
Misalnya distribusi peluang dari peubah acak X adalah sebagai berikut :
x 1 2 3
p(x) 1 1 1
2 3 6
8
Hitung Var (X).
Penyelesaian :
Berdasarkan Definisi Varians Diskrit, Maka :
Dengan : μ= E ( X )=∑
X
x . p( x)
3
= ∑ x . p(x)
x=1
5 2
= (1 - ¿ . p ( 1 ) +¿
3
2 1 8
= + +
9 27 27
15 5
Var (X) = =
27 9
Contoh :
Misalnya fungsi densitas dari X berbentuk :
f(x) = e− x; x > 0
= 0 ; x lainnya
9
Hitung Var (x)!
Penyelesaian :
Berdasarkan definisi varians kontinu, maka:
∞
Var (X) = ∫ ¿ ¿. f(x) dx
−∞
0 ∞
= ∫ x . f(x) dx + ∫ x . f(x) dx
−∞ 0
0 ∞
= ∫ x . 0 dx + ∫ x . e−x dx
−∞ 0
= 0 + ∫x .e
−x
dx
0
= lim ∫ x . e dx
−x
b→∞ 0
( )
b
= lim −x . e ❑x=0 +∫ e dx
−x b −x
b→∞ 0
= blim
→∞
¿ (−b .e−b +1−e−b )
μ =0+1–0=1
0 ∞
= ∫ ¿ ¿. f(x) dx + ∫ ¿ ¿. f(x) dx
−∞ 0
0 ∞
= ∫ ¿ ¿. 0 dx + ∫ ¿ ¿. e− x dx
−∞ 0
10
∞
= 0 + ∫ ( x −2 x +1 ) . e dx
2 −x
= lim ∫ ( x −2 x+1 ) . e dx
2 −x
b→∞ 0
b b b
Dalil 6.2
Jika c adalah sebuah konstanta, maka Var(c) = 0
Bukti :
Berdasarkan definisi dari perumusan varians, maka:
Var (c) = E [c – E(c)¿2
= E (c – c¿2
= E (0)
Var(0) = 0 (terbukti)
Dalil 6.3
Jika X adalah peubah acak dan c adalah sebuah konstanta, maka:
Var (X + c) = Var(X)
Bukti:
Berdasarkan definisi dari perumusan varians, maka:
Var (X + c) = E[(X + c) - E(X + c)¿2
= E[X – E(X)¿2
Dalil 6.4
11
Jika a dan b adalah dua buah konstanta dan X adalah peubah acak, maka:
Var (aX + b) =a 2 . Var(X)
Bukti:
Berdasarkan definisi dari perumusan varians, maka:
Var (aX + b) = E[(aX + b) – E(aX +b)¿2
= E(aX + b – E(aX) – E(b)¿2
= E[aX + b – a . E(X) – b¿2
= E[(aX – a . E(X)¿2
= a 2 . E[X – E(X)¿2
Var (aX + b) = a 2. Var(X) (terbukti)
Contoh :
Misalnya farah mengundi sebuah dadu yang seimbang. Jika peubah acak X
menyatakan kuadrat dari munculnya angka pada mata dadu, maka hitunglah
a. Var(2X).
1
b. Var( X – 1)
2
Penyelesaian:
Disribusi peluang dari X berbentuk
X 1 4 9 16 25 36
P(x) 1 1 1 1 1 1
6 6 6 6 6 6
i. E(X) = ∑ X . p( x )
x
12
1 1 1 1 1 1
= (1) ( ) + (4) ( ) + (9) ( ) + (16) ( ) + (25) ( ) + (36) ( )
6 6 6 6 6 6
1 4 9 16 25 36
= + + + + +
6 6 6 6 6 6
91
E(X) =
6
E( X 2 ) = ∑ X . p(x)
2
ii.
x
1 1 1 1 1
= (1) ( ¿ + (16) ( ¿ + (81) ( ¿ + (196) ( ¿ + (625) ( ¿ +
6 6 6 6 6
1
(1296) ( ¿
6
1 16 81 196 625 1296
= + + + + +
6 6 6 6 6 6
2215
E(X) =
6
a. Var(2X) = 4 . Var(X)
5009
= (4) ( )
36
5009
Var(2X) =
36
1 1
b. Var( X-1) = . Var(X)
2 4
1 5009
=( ¿( ¿
4 36
1 5009
Var ( X-1) =
2 144
Contoh :
13
= 0; x lainnya
i. E(X) = ∫ x . g ( x ) dx
−∞
0 1 ∞
= ∫ x . g ( x ) dx + ∫ x . g ( x ) dx + ∫ x . g ( x ) dx
−∞ −∞ 1
0 1 ∞
= ∫ x .0 dx + ∫ x .1 dx + ∫ x . 0 dx
−∞ 0 1
1 2 1
=0+ x ¿ x=0 + 0
2
1
E(X) =
2
ii. E(X) = ∫ x 2 . g ( x ) dx
−∞
0 1 ∞
= ∫x 2
. g ( x ) dx + ∫ x . g ( x ) dx + ∫ x . g ( x ) dx
2 2
−∞ −∞ 1
0 1 ∞
= ∫ x .0 dx + ∫ x
2 2
.1dx + ∫ x .0 dx
2
−∞ 0 1
1 2
=0+ x ]+0
3
1
E( X 2 ) =
3
1 1
= -
3 4
1
Var(X) =
12
14
Sehingga:
a. Var(3X) = 9 . Var(X)
1
= (9) ( )
12
9
Var(3X) = =4
12
15