LAPORAN PRAKTIKUM
ALGORITMA PEMROGRAMAN
Modul 6 : Penyajian Data Dalam Grafik
JURUSAN STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2021
i
Daftar Isi
ii
Daftar Gambar
iii
1 Pendahuluan
1.1 Scatterplot
Scatterplot dalam R membutuhkan dua vektor numerik x dan y yang merupakan
koordinat (x,y) setiap titik dalam grafiknya. Scatterplot berguna untuk mengamati
dan menggambarkan hubungan antara dua variabel numerik. Berikut syntax
Scatterplot:
plot(x,y,main=”judul scatterplot”,xlab=”label sumbu x”, ylab =
"label sumbu y",pch =nomor bentuk titik , cex = ukuran titik, col
= "warna titik").
1.2 Boxplot
Boxplot dapat dibuat untuk masing-masing variabel atau untuk variabel-
variabel yang dikelompokkan. Boxplot menampilkan distribusi nilai-nilai
1
kuantitatif dari suatu variabel, nilai rata-rata, kuartil, nilai maksimum minimum,
dan outlier/pencilan. Syntax dari boxplot boxplot(x,main=”judul boxplot”)
dan untuk menambahkan garis rata-rata syntax-nya
abline(h=mean(x),col=”warna garis”).
1.3 Piechart
Piechart merupakan bentuk visualisasi untuk data yang berskala nominal.
Proporsi numerik digambarkan dengan ukuran potongan “pie”. Syntax memberi
label piechart names(x)=vector_nama, dan syntax piechart pie(x, col =
c("warna1", "warna2", "warna3", "warna3"), main = "judul
pieChart").
1.4 Histogram
Untuk membuat histogram, hanya perlu satu vektor numerik. Histogram
berbentuk Batangan yang menampilkan distribusi frekuensi variable. Histogram
adalah visualisasi dari tabulasi frekuensi. Syntax histogram hist(x, breaks =
jumlah kelompok, col = "warna", main = "judul histogram").
1.5 Barplot
Barplot digunakan untuk memberikan visualisasi data kategorik. Tinggi
batangnya proporsional dengan besarnya nilai yang digambarkan. Barplot dapat
digambarkan secara vertical atau horizontal. Syntax membuat tabel frekuensi
a=table(x), syntax barplot barplot(a,main=”judul barplot”,col=”warna
batang”,...)
2
2 Deskripsi Kerja
3
2. Kemudian, data dibersihkan oleh praktikan dan hanya menyisakan tiga variabel
pada data yang akan digunakan.
4
7. Setelah itu, praktikan membuat grafik pie chart dari data pekerjaan orang tua
yang telah disimpan dalam excel, kemudian disalin ke dalam R.
9. Setelah itu, praktikan membuat program grafik pie chart menggunakan sintaks
pie().
5
11. Kemudian, praktikan menuliskan nama objek pada R.
6
3 Pembahasan
3.1 Scatterplot
Praktikan akan membahas soal pada studi kasus yang telah dikerjakan.
Praktikan membuat sebuah program untuk menyajikan data dalam bentuk
grafik Scatterplot. Data yang digunakan diambil dari website BPS, yaitu luas panen,
produksi, dan produktivitas di provinsi, lalu disimpan dalam bentuk excel kemudian
dibersihkan untuk diambil variabel yang diinginkan praktikan. Setelah dibersihkan,
praktikan menyalin data tersebut, kemudian membuka R lalu menggunakan fungsi
read.delim untuk menyalin data dari excel ke R. Kemudian, praktikan membuat
program grafik scatterplotnya, dalam hal ini variabel yang digunakan adalah luas
lahan dan hasil panen.
7
Setelah sintaks dijalankan, hasil grafik seperti pada gambar 3.2. yaitu
berbanding lurus dimana semakin luas lahan yang digunakan, maka hasil panen
semakin banyak.
3.2 Boxplot
Praktikan membuat sebuah program untuk menyajikan data dalam bentuk
grafik Boxplot. Praktikan menggunakan data yang sama seperti grafik Scatterplot.
Variabel yang digunakan untuk menyajikan grafik ini adalah produktivitas, dimana
rata-rata produktivitas ada pada kisaran 46ku/ha.
8
3.3 Pie Chart
Praktikan membuat program untuk menyajikan data dalam bentuk grafik
Pie Chart. Data yang digunakan dalam program ini adalah pekerjaan orang tua
dimana ada yang berprofesi petani, nelayan, PNS, dan wiraswasta.
3.4 Barplot
Praktikan membuat sebuah program untuk menyajikan data dalam bentuk Barplot
dimana praktikan menggunakan data dari nilai fisika pada 15 siswa. Data tersebut
9
disimpan dalam bentuk excel kemudian disalin dan dimasukkan ke dalam R
menggunakan perintah read.delim(“clipboard”). Setelah di salin, kemudian
praktikan membuat sintaks untuk menghasilkan grafik Barplot.
10
3.5 Histogram
Pada grafik Histogram, praktikan menggunakan data yang sama seperti data pada
Barplot yaitu nilai fisika pada 15 siswa. Dalam grafik penyajian data ini yang
ditampilkan adalah frekuensi dari nilai fisika pada 15 siswa. Praktikan
menggunakan perintah hist() untuk membuat grafik histogram, setelah itu
menyalin data dari excel ke R menggunakan perintah
read.delim(“clipboard”).
11
4 Penutup
4.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan soal-soal yang diberikan, praktikan akan
menyimpulkan beberapa point, diantaranya:
1. Praktikan dapat menyelesaikan studi kasus dengan menggunakan R untuk
menyajikan data dalam bentuk grafik.
2. Scatterplot dalam R membutuhkan dua vektor numerik x dan y yang merupakan
koordinat (x,y) setiap titik dalam grafiknya. Scatterplot berguna untuk
mengamati dan menggambarkan hubungan antara dua variabel numerik.
3. Boxplot dapat dibuat untuk masing-masing variabel atau untuk variabel-
variabel yang dikelompokkan. Boxplot menampilkan distribusi nilai-nilai
kuantitatif dari suatu variabel, nilai rata-rata, kuartil, nilai maksimum minimum,
dan outlier/pencilan.
4. Piechart merupakan bentuk visualisasi untuk data yang berskala nominal.
Proporsi numerik digambarkan dengan ukuran potongan “pie”.
5. Untuk membuat histogram, hanya perlu satu vektor numerik. Histogram
berbentuk Batangan yang menampilkan distribusi frekuensi variable.
Histogram adalah visualisasi dari tabulasi frekuensi.
6. Barplot digunakan untuk memberikan visualisasi data kategorik. Tinggi
batangnya proporsional dengan besarnya nilai yang digambarkan.
7. Hasil grafik yang telah dibuat oleh Praktikan:
a. Scatterplot
12
b. Boxplot
13
5 Daftar Pustaka
Rosadi. (2016).
Rosidi, M. (2020). Panduan Lengkap Analisis Statistika Menggunakan R
Commander. https://bookdown.org/moh_rosidi2610/Rcmdr-book/.
Yotenka, R., & Dini, S. K. (2021). Modul Praktikum Algoritma Pemrograman
dengan R.
14