Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN: 2086-4280

Lisnani, Zulkardi, Somakim, & Putri e-ISSN: 2527-8827

Etnomatematika: Pengenalan Bangun Datar Melalui Konteks


Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputera Dewa
Lisnani1*, Zulkardi2, Ratu Ilma Indra Putri3, dan Somakim4

1*Primary Teacher Education, Musi Charitas Catholic University


Jalan Bangau No.60, Palembang, South Sumatera, Indonesia
1*,2,3,4Doctoral Mathematics Education Study Program Student, Sriwijaya University

Jalan Srijaya Negara, Palembang, South Sumatera, Indonesia


1*lisnanipcmtk@yahoo.com; 2zulkardi@gmail.com; 3ratu.ilma@yahoo.com;
4somakim_math@yahoo.com

Artikel diterima: 14-04-2020, direvisi: 25-09-2020, diterbitkan: 30-09-2020

Abstrak
Etnomatematika merupakan integrasi antara kebudayaan dan matematika sebagai salah satu
usaha memperkenalkan budaya dan matematika secara bersamaan. Salah satu bentuk
etnomatematika misalnya bangun bersejarah di kota Palembang yaitu Museum Negeri Sumatera
Selatan Balaputera Dewa. Tujuan penelitian ini yaitu mengeksplorasi hubungan antara
matematika dan budaya dalam seni arsitektur pada Museum Negeri Sumatera Selatan
Balaputera Dewa dan mengenalkan konsep bangun datar melalui konteks Museum Negeri
Sumatera Selatan Balaputera Dewa. Penelitian ini tergolong deskriptif kualitatif dengan studi
pustaka. Subjek penelitian adalah salah seorang petugas Museum. Data dikumpulkan
menggunakan prinsip etnografi melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan
lapangan. Teknik analisis data berupa hasil wawancara dan dokumentasi yang dikaitkan dengan
kebudayaan dan matematika. Hasil penelitian ini yaitu eksplorasi hubungan antara matematika
dan budaya, terutama dalam seni arsitektur pada Museum Negeri Sumatera Selatan Balaputera
Dewa dan adanya konsep matematika yaitu bangun datar dari eksplorasi Museum Negeri
Sumatera Selatan Balaputera Dewa.
Kata Kunci: Etnomatematika, bangun datar, konteks, Museum Negeri Sumatera Selatan
Balaputera Dewa.

Ethnomathematics: Introduction of Plane Figure Through the Context of the


South Sumatra State Museum Balaputera Dewa
Abstract
Ethnomathematics is an integration between culture and mathematics as an effort to introduce
culture and mathematics simultaneously. One form of ethnomathematics, for example, is a
historic building in the city of Palembang, namely the State Museum of South Sumatra
Balaputera Dewa. The purpose of this research is to explore the relationship between
mathematics and culture in architectural arts at the State Museum of South Sumatra Balaputera
Dewa and introducing the concept of flat wakes through the context of the State Museum of
South Sumatra Balaputera Dewa. This research is classified as descriptive qualitative with
literature study. The research subject is one of the museum officers. Data collected using
ethnographic principles through observation, interviews, documentation, and field notes. The
data analysis technique was in the form of interviews and documentation related to culture and
mathematics. The results of this study are the exploration of the relationship between
mathematics and culture, especially in the art of architecture at the State Museum of South
Sumatra Balaputera Dewa and the existence of a mathematical concept, namely the flat shape of
the exploration of the Museum Negeri South Sumatra Balaputera Dewa.
Keywords: ethnomathematics, plane figure, context, South Sumatra State Museum Balaputera
Dewa

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 359


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

I. PENDAHULUAN pengenalan titik dan garis (Nisiyatussani,


Berdasarkan kurikulum 2013 revisi dkk., 2018: 28). Menurut Suryaningrum,
2017, pada pembelajaran matematika di dkk (2020: 97), konsep geometri yang
tingkat sekolah dasar terdapat ruang diimplementasikan di sekolah dasar
lingkup materi yaitu geometri (Kemdikbud, berupa bangun datar (bangun yang
2017). Geometri didefinisikan sebagai berbentuk dua dimensi). Ketika seorang
salah satu materi yang tergolong sukar guru ingin mengajarkan bangun datar
dipahami oleh siswa padahal materi ini kepada siswa, guru mendapatkan
sangat perlu untuk dipelajari oleh siswa. tantangan sendiri untuk bisa
Van de Walle (2010) yang mengungkapkan menyampaikan konsep bangun datar
5 alasan kebermanfaatan geometri yaitu: kepada siswa (Khalil, Farooq, & Cakiroglu,
1) melatih manusia mengapresiasi tentang 2017). Maka, peneliti perlu menyampaikan
dunianya secara utuh; 2) membantu konsep itu menggunakan etnomatematika
mengembangkan kemampuan melalui kontek museum Negeri Sumatera
memecahkan masalah; 3) berperan sentral Selatan Balaputera Dewa.
terhdap bidang matematika lainnya; 4) Di samping itu, berdasarkan
digunakan secara klasikal dalam kehidupan pengalaman peneliti selama melakukan
nyata; 5) materi yang menantang dan penelitian di sekolah tentang bangun
menarik. datar, sebagian besar guru mengajarkan
Salah satu bagian dari materi geometri bangun datar menggunakan bentuk-
adalah bangun datar (Rahmiati, Musdi, & bentuk yang abstrak dan sekedar
Fauzi, 2017; Rahmatina, 2017; Sundawan, memberikan rumus-rumus kepada
Irmawan, & Sulaiman, 2019). Bangun datar siswanya. Sehingga, salah satu usaha yang
tersusun atas kumpulan titik, garis, dan dapat dilakukan untuk menjembatani
bidang sehingga terbentuk bangun dua antara konsep matematika yang bersifat
dimensi (Lisnani, 2020: 1). Bangun datar abstrak yaitu melalui penggunaan
terdiri dari bangun datar segitiga, etnomatematika (Brandt & Chernoff,
segiempat, dan lingkaran. Segiempat 2015). Etnomatematika memiliki potensi
terdiri dari konsep dan definisi geometri untuk membantu siswa mengembangkan
abstrak yang diperlukan untuk minat yang lebih signifikan dalam belajar
memecahkan hal yang terkait dengan matematika (Ogunkunle & George, 2015;
penggunaan geometri dalam kehidupan Haryanto, Nusantara, Subanji, & Rahardjo,
nyata (Nisiyatussani, 2018: 28). Salah satu 2017; Dewita, Mujib, & Siregar, 2019).
lingkup geometri yang dipelajari yaitu Etnomatematika diartikan suatu bidang
bangun datar. Konsep dan ide bangun yang mempelajari usaha yang dilakukan
datar sebenarnya sudah diperkenalkan seseorang dikarenakan adanya perbedaan
sejak kecil kepada anak-anak berupa budaya dengan tujuan untuk menelaah,

360 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Lisnani, Zulkardi, Putri, & Somakim e-ISSN: 2527-8827

melafalkan, dan menerapkan konsep Hartono, 2018) dan etnomatematika


berkaitan antara budaya dan matematika. terhadap rumah adat di ogan Komering
Didalam etnomatematika menelaah Ulu Sumatera Selatan (Sari, Somakim &
bagaimana cara orang memahami, Hartono, 2018). Jadi, etnomatematika
mengekspresikan dan mengaplikasikan dideskripsikan sebagai bentuk
konsep budaya yang dinyatakan secara pengintegrasian budaya dan matematika
matematis (Hariastuti, 2017: 28). sehingga guru berusaha mengajarkan
Penelitian matematika yang matematika melalui budaya lokal
menggunakan etnomatematika telah setempat agar siswa bisa merasakan
banyak dilakukan oleh peneliti dengan kehadiran matematika di kehidupan nyata
mengaitkan penelitian matematikanya dan mempermudah penerapan
terhadap kebudayaan tertentu berupa pembelajaran matematika bagi siswa.
tradisi, rumah adat, permainan tradisional, Salah satu penggunaan etnomatematika
pakaian tradisional, kerajinan tradisional di dalam pembelajaran bangun datar adalah
suatu daerah tertentu (Haris & Putri, 2014; melalui penggunaan konteks.
Risdiyanti & Prahmana, 2017; Lisnani & Etnomatematika tidak bisa dipisahkan
Asmaruddin, 2018; Ditasona, 2018). Ada dari yang namanya kebudayaan lokal.
beberapa peneliti yang mengekplorasi Kebudayaan lokal dapat berupa produk-
etnomatematika antara lain: 1) Maryati & produk budaya berbentuk artefak seperti
Prahmana (2019) yang mengeksplorasi bangunan tradisional diberi kesempatan
etnomatematika dalam membuat untuk dikembangkan melalui pemikiran
Anyaman Bambu; 2) Ditasona (2018) matematika (Supiyati, Hanum, & Jailani,
mengeksplorasi konsep transformasi 2019: 48). Menurut Rosa & Orey (2016),
geometris menggunakan motif Gorga etnomatematika didefinisikan sebagai
(ornamen di Rumah Batak); 3) Supiyati, bentuk pengaplikasian keterampilan
Hanum, & Jailani (2019) yang matematika, ide, prosedur, dan praktik
mengeksplorasi arsitektur tradisional yang diaplikasikan oleh sekelompok
masyarakat suku sasak. Berdasarkan budaya melalui konteks yang erat dengan
penelitian tersebut dapat dijelaskan lingkungan budaya sekitar sebagai sumber
bahwa budaya dapat digunakan sebagai belajar matematika di sekolah yang
konteks dalam proses belajar matematika. menyebabkan pembelajaran matematika
Disamping itu, ada juga penelitian yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa.
berhubungan langsung dengan Penggunaan konteks kebudayaan lokal
kebudayaan yang ada di Sumatera Selatan erat kaitannya dengan salah satu dari 5
berupa eksplorasi etnomatematika karakteristik Pendidikan Matematika
terhadap kebudayaan warga di kota Realistik Indonesia (PMRI). Salah satu
seberang, Jambi (Fitriani, Somakim & pendekatan yang mengimplementasikan

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 361


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

kontekstual yaitu PMRI (Zulkardi dan Ilma, prasejarah hingga sekarang. Museum
2006; Afriansyah, 2014; Afriansyah & Negeri Sumatera Selatan Balaputera Dewa
Dahlan, 2017; Sarumaha, Putri, & Hartono, ada museum umum yang menyimpan dan
2018; Cahirati, Makur, Fedi, 2020). Salah memamerkan berbagai koleksi menarik
satu konteks kebudayaan lokal yang dapat yang dimiliki museum diantaranya adalah
digunakan yaitu kebudayaan lokal kota koleksi Prasasti Swarnapatra, Arca
Palembang. Palembang merupakan suatu Megalith Batu Gajah, Ibu Mendukung Anal,
kota terbesar di Sumatera Selatan yang Litan Undang-Undang Simbu Cahaya dan
mempunyai kebudayaan yang khas baik lain-lain (Utami, 2018). Hasil dari
dari segi bangunan (arsitektur) maupun penelitian ini dapat menjembatani
dari segi kesenian (Lisnani, 2020: 2). matematika dengan budaya dan dapat
Beberapa kebudayaan kota Palembang diterapkan dalam pembelajaran di kelas.
dari segi arsitektur adalah Masjid Sultan Penelitian ini bertujuan untuk menggali
Mahmud Badaruddin, Museum Negeri keterkaitan antara matematika dan
Sumatera Selatan Balaputera Dewa, budaya, terutama dalam seni arsitektur
Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), pada Museum Negeri Sumatera Selatan
Jembatan Ampera dan Rumah Limas Balaputera Dewa dan mengenalkan
sebagai rumah adat Palembang. bangun datar melalui konteks Museum
Sedangkan dari segi kesenian yaitu berupa Negeri Sumatera Selatan Balaputera
Tari Gending Sriwijaya, Tari Tanggai, dan Dewa.
Dul Muluk.
Museum merupakan bangunan yang II. METODE
menyimpan berbagai benda yang bernilai Metode dalam penelitian berupa studi
sejarah dan budaya sehingga peneliti perlu pustaka dalam bentuk kajian literatur.
menjelajahi etnomatematika secara Jenis penelitian yaitu deskriptif bersifat
mendalam dengan cara mengeksplorasi kualitatif, yaitu penelitian yang
bangunan bersejarah Museum Negeri mengumpulkan dan menjelaskan
Sumatera Selatan Balaputera Dewa karena informasi secara menyeluruh, luas dan
di dalam museum ini tersimpan berbagai mendetail (Prahmana, Kusumah & Darhim,
peninggalan kebudayaan kota Palembang 2017).
dari zaman prasejarah hingga revolusi. Di Selain itu, pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini, peneliti adalah etnografi guna memperoleh
menggunakan konteks berupa Museum gambaran dan analisis budaya yang
Negeri Sumatera Selatan Balaputera menyeluruh melalui penelitian lapangan.
Dewa. Museum ini merupakan salah satu Langkah-langkah yang diterapkan peneliti
museum yang banyak menyimpan sebagai berikut: 1) Kajian terhadap artikel-
peninggalan benda bersejarah dari zaman artikel pada jurnal yang berkaitan dengan

362 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Lisnani, Zulkardi, Putri, & Somakim e-ISSN: 2527-8827

etnomatematika, bangun datar, dan dan dokumentasi terhadap subjek


museum Balaputera Dewa; 2) penelitian.
Mengunjungi Museum Negeri Sumatera
Selatan Balaputera Dewa dan melakukan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
wawancara lisan dengan pihak pengelola Hasil penelitian membuktikan bahwa
museum; 3) Mendokumentasikan hal-hal warga kota Palembang masih melestarikan
yang berhubungan dengan Museum warisan budaya dan sejarah yang ada di
Negeri Sumatera Selatan Balaputera kota Palembang dan provinsi Sumatera
Dewa; 4) Menganalisis hasil dokumentasi Selatan melalui penyimpanan benda-
yang diperoleh lalu mengaitkan hasil benda yang memiliki nilai sejarah dengan
tersebut dengan materi bangun datar. menyimpannya pada Museum Negeri
Teknik pengumpulan data Sumatera Selatan Balaputera Dewa. Tak
menggunakan prinsip-prinsip dalam hanya itu. Museum Negeri Sumatera
etnografi seperti observasi, wawancara, Selatan Balaputera Dewa menjadi sarana
dokumentasi, dan catatan lapangan belajar bagi siswa maupun warga kota
dengan deskripsi etnografi asli (Prabawati, Palembang untuk lebih memahami
2016). Teknik analisis data berupa hasil tentang keterkaitan budaya yang ada
wawancara dan dokumentasi yang dengan matematika. Tak hanya itu,
dikaitkan dengan etnomatematika dan keberadaan museum ini dapat
bangun datar. Penelitian ini dilakukan dari meningkatkan minat siswa dan
Desember 2019 hingga awal Februari memfasilitasi siswa dalam mengaitkan
2020. Subjek dalam penelitian ini adalah konsep bangun datar yang sedang
pihak pengelola museum yang menjadi dipelajari oleh siswa ke dalam situasi dunia
subjek tunggal yang memberikan nyata.
serangkaian informasi tentang museum A. Eksplorasi Hubungan Antara
dan peneliti sendiri yang menganalisis Matematika Dan Budaya Dalam Seni
keterkaitan antara matematika dan Arsitektur Pada Museum Negeri
budaya (etnomatematika). Sumatera Selatan Balaputera Dewa
Prosedur penelitian dilakukan antara Berdasarkan hasil wawancara dan
lain analisis data pra-lapangan, analisis brosur yang diberikan oleh pihak
data selama lapangan, dan analisis data pengelola museum diperoleh informasi
keseluruhan (Brandt & Chernoff, 2015). yaitu brosur yang diberikan oleh pihak
Analisis pra lapangan peneliti pengelola museum seperti Gambar 1
mempersiapkan instrumen penelitian
berikut.
berupa lembar wawancara dan
dokumentasi. Dilanjutkan analisis data
selama lapangan dilakukan wawancara

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 363


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Disarankan untuk menggunakan fitur text box pada MS diantaranya adalah koleksi Prasasti
Word untuk menampung gambar atau grafik, karena
hasilnya cenderun
Swarnapatra, Arca Megalith, Batu
Gajah, Ibu Mendukung Anak, Litan
g stabil terhadap perubahan format dan pergeseran
halaman dibanding insert gambar langsung. Undang-Undang Simbu Cahaya dan lain-
lain. Koleksi benda-benda dipamerkan
dari masa Prasejarah hingga Revolusi
Kemerdekaan. Ruang-ruang koleksi
museum antara lain:
a. Taman Megalith
Salah satu koleksi di Taman Megalith
adalah Arca Ibu Mendukung Anak yang
Gambar 1. Brosur Museum Negeri Sumatera merupakan peninggalan pada masa
Selatan Balaputera Dewa.
megalitik yang menggambarkan
Gambar 1 menjelaskan tentang sejarah, seorang wanita (Ibu) dalam posisi
ruang, dan benda peninggalan sejarah berjongkok sedang medukung anak di
yang tersimpan di Museum Negeri punggung yang melambangkan
Sumatera Selatan Balaputera Dewa “kesuburan” seperti Gambar 2.
sebagai berikut:
1. Museum Negeri Sumatera Selatan
Balaputera Dewa ini merupakan
museum terbesar di Sumatera Selatan
yang menyimpan berbagai peninggalan
sejarah yang terletak di Jalan Srijaya I, at dan pergeseran halaman dibanding
Gambar 2. Arca
insert gambar Ibu Mendukung Anak.
langsung.
No.288 KM 5,5 kota Palembang
dengan luas 23.565 m2. Diresmikan b. Prasejarah Sumatera Selatan
pada tanggal 5 November 1984. Pada Masa plestosen merupakan awal
saat diresmikan museum ini belum kehidupan prasejarah di Sumatera
memiliki nama hingga muncul Selatan ditandai dengan berburu dan
pemikiran pemberian nama mengumpulkan makanan (paleolitik),
“Balaputera Dewa”, seorang raja yang sekitar 20 ribu tahun yang lalu.
membawa kerajaan Sriwijaya c. Bangsal Arkeologi
mencapai puncak kejayaannya”. Pada Bangsal Arkeologi ini ditampilkan
2. Musem Negeri Sumatera Selatan 12 koleksi dari dua periode yaitu arca
“Balaputera Dewa” merupakan prasejarah dan 4 koleksi arca tinggalan
museum umum yang menyimpan dari masa kerajaan Sriwijaya (arca
koleksi-koleksi. Koleksi unggulan Hindu dan Budha). Arca Budha Un-
(masterpiece) yang dimiliki museum finish berasal dari Desa Bingin Jungut

364 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Lisnani, Zulkardi, Putri, & Somakim e-ISSN: 2527-8827

Kabupaten Musi Rawas yang Koleksi-koleksi yang dipamerkan pada


dipahatkan pada posisi bersila dengan masa ini adalah pakaian duplikat tokoh
sikap mudranya memperlihatkan pejuang Dr. A.K. Gani, Kolonel H Barlian,
telapak tangan terbuka yang jari-jarinya Laskar Pejuang dan mata uang.
menghadap ke atas (Witarkamudra). h. Kerajinan Tradisional
Arca Nandi merupakan peninggalan Sumatera Selatan juga dikenal kaya
agama Hindu sebagai kendaraan akan kerajinan tradisional, diantaranya
(Wahana) dewa Siwa berwujud seekor tenun, ukiran, anyaman, dan kerajinan
lembu yang sedang mendekam. lak. Benda-benda tersebut dapat
d. Kerajaan Sriwijaya berfungsi sebagai benda sacral atau
Tinggalan arkeologis masa Sriwijaya profane. Songket merupakan salah satu
merupakan sejarah penting untuk produk unggulan daerah Sumatera
mengetahui letak kerajaan Sriwijjaya Selatan di samping Gebeng, jumputan
sesungguhnya, salah satunya Prasasti dan batik.
Kedukan Bukit ditemukan oleh h. Arsitektur Tradisional Sumatera
Batenberg 29 Oktober 1920 ditepi Selatan
Sungai Tatang, desa Kedukan Bukit di 1) Rumah Limas
kaki Bukit Siguntang Palembang. Rumah Tradisional Sumatera
e. Masa Kesultanan dan Kolonialisme Selatan ini yang sebagian masyarakat
Belanda menyebutnya dengan “Rumah Bari”
Pada masa pemerintahan Pangeran terpamerkan di Museum Negeri
Ario Kesumo (1659-1706 Masehi), Sumatera Selatan. Rumah limas ada
pengakuan Palembang atas kedaulatan sejak masa kesultanan Palembang
Mataram dicabut mengingat kurangnya (pertengahan tahun 1550-1823
perhatian Mataram kepada Palembang Masehi) dan pada awalnya
dan mendirikan Kesultanan Palembang merupakan milik warga keturunan
Darussalam yang berpusat dui lokasi Arab.
bekas Keraton Palembang lama (Kuto Pada tanggal 29 Agustus 1995
Gawang). museum Balaputera Dewa
f. Masa Pendudukan Jepang mendapat kunjungan kepala Negara
Mewakili pada masa ini ada beberapa Belanda, Ratu Beatrix dan Pangeran
koleksi yang dipamerkan yaitu berupa Clans beserta rombongan yang
pedang katana, pakaian Heiho dan berkenan melihat bangsal arca dan
mata uang Jepang. rumah limas. Bank Indonesia
g. Revolusi Kemerdekaan Republik mengabadikan Rumah Limas
Indonesia Tradisional Sumatera Selatan pada
uang Rp.10.000,-.

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 365


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

2) Rumah Ulu
ata
Salah satu rumah tradisional yang p

berkembang di daerah uluan (hulu MUSEUM

sungai musi). Syarat-syarat rumah


ulu yaitu kendi berisi air dari tujuh
sungai sebagai lambang tujuh pintu
jendel
penjuru angin dengan maksud agar a

tahan terhadap bencana alam Gambar 5. Kerangka Bangunan Museum Negeri


gempa bumi. Sumatera Selatan Balaputera Dewa.

Gambar 4 danSelain tempat tinggalatap


5 dideskripsikan rumah ini juga berfung
museum berbentuk trapesium sama kaki,
dibagian bawah atap berbentuk persegi
panjang. Pintu berbentuk persegi panjang.
Pintu dan jendela berbentuk persegi
panjang sedangkan untuk kaca jendela
tuk menggunakan fitur text box pada MS merupakan perpaduan antara antara
WordGambar
untuk menampung
3. Rumahgambar
Ulu. atau
grafik, karena hasilnya cenderung stabil persegi panjang dan setengah lingkaran.
B. Pengenalanterhadap
Bangun Datarformat
perubahan Melalui
dan
pergeseran halaman dibanding insert
Museum juga menggunakan ukiran-ukiran
Konteks Museum Negeri Sumatera
gambar langsung. pada bagian dalam seperti Gambar 6.
Selatan Balaputera Dewa.
Museum ini memiliki bentuk bangunan
yang erat dengan konsep bangun datar
terdapat pada Gambar 4 dan Gambar 5
berikut.

pung gambar atau grafik, karena


Gambar 6. hasilnya
Ukiran cenderung
Kehidupan Masyarakat
stabil terhadap Sumatera
perubahan format dan pergeseran
Selatan.
halaman dibanding insert gambar
Gambar 6 menunjukkan kehidupan
langsung.

masyarakat Sumatera Selatan dan tiga


orang penari Gending Sriwijaya. Ukiran
bar atau grafik, karena hasilnya cenderung yang digunakan adalah ukiran tradisional
Gambar 4. Tampakperubahan
stabil terhadap Depan Museumformat Negeri
dan
pergeseran
khas Melayu, jenis ukiran ini banyak
Sumaterahalaman
Selatandibanding insertDewa.
Balaputera gambar
langsung. tersebar di Sumatera dan sekitarnya.
Bentuk ukuran tersebut menunjukkan
adanya bentuk simetri sebagai unsur
matematika yang melebur dengan budaya.
Ukiran ini menunjukkan bentuk kepedulian

366 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Lisnani, Zulkardi, Putri, & Somakim e-ISSN: 2527-8827

masyarakat kota Palembang untuk Sumatera Selatan Balaputera Dewa


melestarikan kebudayaan yang ada di kota menjadi konsep dalam pembelajaran
Palembang. Adanya unsur bangun datar bangun datar. Penggunaan konteks
tidak hanya ditemui pada Museum Negeri museum ini dapat memudahkan siswa
Sumatera Selatan Balaputera Dewa tapi untuk mempelajari konsep bangun datar
juga pada etnomatematika lain seperti karena dekat dengan kehidupan sehari-
konsep geometri pada Payung Geulis di hari siswa.
Jawa Barat (Muslim & Prabawati, 2020: Dalam upaya mempersiapkan siswa
59) dan konsep transformasi Geometri lebih mudah memahami konsep
pada Batik Sukapura (Mulyani & matematika, khususnya dalam konteks
Natalliasari, 2020: 131). Museum, maka seorang peneliti dapat
merancang sebuah desain pembelajaran
IV. PENUTUP menggunakan Museum Negeri Sumatera
Penelitian ini menunjukkan bahwa Selatan Balaputera Dewa sebagai konteks
masyarakat kota Palembang masih dan menggunakan kegiatan untuk
melestarikan warisan budaya dan benda- menggambar konstruksi museum dan
benda yang bernilai sejarah. Hal ini memperkenalkan konsep bangun datar
terbukti dari adanya koleksi yang ada di secara mendalam.
Museum Negeri Sumatera Selatan yang
beragam mulai dari zaman prasejarah UCAPAN TERIMA KASIH
hingga masa sekarang. Konstruksi Terima kasih kepada Universitas Katolik
bangunan dari Museum Negeri Sumatera Musi Charitas yang telah membantu
Selatan ini merupakan bentuk nyata dari pembiayaan penelitian ini, serta pihak
penggunaan konteks bangun datar yang pengelola Museum Negeri Sumatera
ada di dalam konstruksi bangun datar. Selatan Balaputera Dewa yang
Di dalam konstruksi bangunan yang ada memberikan info tentang museum.
di Museum ini, kita dapat melihat secara
jelas bangun datar persegi, trapesium, DAFTAR PUSTAKA
persegi panjang, setengah lingkaran, dan Afriansyah, E. A. (2014). Addition and
segitiga. Di samping itu, adanya seni ukiran Substraction Numbers up to 10
tradisional Melayu pada konstruksi through PMRI for SD/MI Level
bangunan museum yang menunjukkan Students. International Postgraduate
adanya bentuk pelestarian budaya yang Colloqium of Research in Education 3rd
dilakukan oleh masyarakat kota IPCoRE.
Palembang. Afriansyah, E. A., & Dahlan, J. A. (2017).
Berdasarkan fakta yang diperoleh, maka Design Research in Fraction for
pengunaan konteks Museum Negeri Prospective Teachers. the 5th SEA-DR

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 367


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

(South East Asia Development In Arfak (West Papua-Indonesia):


Research) International Conference Numeracy of Arfak. International
2017 (SEADRIC 2017). Advances in Journal of Scientific & Technology
Social Science. Education, 100, 91-97. Research, 6(09), 325–327.
Brandt, A., & Chernoff, E. (2015). The Khalil, M., Farooq, R. A., Cakiroglu, E.,
Importance of Ethnomathematics in Khalil, U., & Khan, M. D. (2018). The
the Math Class. Ohio Journal of School development of mathematical
Mathematics, 71(71), 31–37. achievement in analytic geometry of
Cahirati, P. E. P., Makur, A. P., & Fedi, S. grade-12 student through geogebra
(2020). Analisis Kesulitan Belajar Siswa activities. EURASIA Journal of
dalam Pembelajaran Matematika yang Mathematics, Science and Technology
Menggunakan Pendekatan education, 14(4), 14531463.
PMRI. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Lisnani & Asmaruddin, S.N. (2018). Desain
Matematika, 9(2), 227-238. Buku Ajar Matematika Bilingual Materi
Dewita, A., Mujib, A., & Siregar, H. (2019). Bangun Datar Menggunakan
Studi Etnomatematika tentang Bagas Pendekatan PMRI Berkonteks
Godang sebagai Unsur Budaya Kebudayaan Lokal. Mosharafa: Jurnal
Mandailing di Sumatera Pendidikan Matematika, 7(3), 345–
Utara. Mosharafa: Jurnal Pendidikan 356.
Matematika, 8(1), 1-12. Lisnani. (2020). Developing Teaching
Ditasona, C. (2018). Ethnomathematics Materials Two-Dimensional Figure-
Exploration of the Toba Community: Based on Palembang Local Cultural
Elements of Geometry Transformation Context. Journal of Physics: Conference
Contained in Gorga (Ornament on Series, 1470, 012063.
Bataks House). Journal of Physics: Maryati, M., & Prahmana, R.C.I. (2018).
Conference Series, 335, 012042. Ethnomathematics: Exploring the
Fitriani, S., Somakim, Hartono, Y. (2018). activities of designing Kebaya Kartini.
Eksplorasi Etnomatematika pada Jurnal MaPan: Jurnal Matematika dan
Budaya Masyarakat Jambi Kota Pembelajaran, 6(1), 11–19.
Seberang. Journal of Medives, 2(1), Mulyani, E., & Natalliasari, I. (2020).
137–144. Eksplorasi Etnomatematik Batik
Haris, D., & Putri, R.I.I. (2011). The role of Sukapura. Mosharafa: Jurnal
context in third graders’ learning of Pendidikan Matematika, 9(1), 131-142.
area measurement. Journal on Muslim, S. K., & Prabawati, S. R. (2020).
Mathematics Education, 2(1), 55–66. Studi Etnomatematika terhadap Para
Haryanto, Nusantara, T., Subanji, & Pengrajin Payung Geulis Tasikmalaya.
Rahardjo, S. (2017). Ethnomathematics

368 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Lisnani, Zulkardi, Putri, & Somakim e-ISSN: 2527-8827

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIII


Matematika, 9(1), 59-70. SMP. Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Nisiyatussani, Ayuningtyas, V., Matematika, 6(2), 267-272.
Fathurrohman, M., & Anriani, N. Risdiyanti, I., & Prahmana, R.C.I. (2017).
(2018). Geogebra Applets Design and Ethnomathematics: Exploration in
Development for Junior High School Javanese culture. Journal of Physics:
Students to Learn Quadrilateral Conference Series, 943, 012032.
Mathematics Concepts. Journal on Rosa, M. & Orey, D. C. (2016). Humanizing
Mathematics Education, 9(1), 27-40. Mathematics through Ethnomodelling.
Ogunkunle, R.A., & George, N.R. (2015). Journal of Humanistic Mathematics,
Integrating ethnomathematics into 6(2), 1–21.
secondary school mathematics Sari, E. F. P., Somakim, & Hartono, Y.
curriculum for effective artisan (2018). Etnomatematika pada
creative skill development. European Kebudayaan Rumah Adat Ogan
Scientific Journal, 11(3), 386–397. Komering Ulu Sumatera Selatan.
Prabawati, M.N. (2016). Etnomatematika Journal of Medives, 2(1), 137–144.
masyarakat pengrajin anyaman Sarumaha, Y. A., Putri, R. I. I., & Hartono, Y.
rajapolah kabupaten tasikmalaya. (2018). Percentage Bar: A Model for
Infinity Journal, 5(1), 25–31. Helping Fifth Grade Students
Prahmana, R.C.I., Kusumah, Y.S., & Darhim. Understand Percentages. Mosharafa:
(2017). Didactic trajectory of research Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2),
in mathematics education using 155-166.
research-based learning. Journal of Sundawan, M. D., Irmawan, W., &
Physics: Conference Series, 893, Sulaiman, H. (2019). Kemampuan
012001. Berpikir Relasional Abstrak Calon Guru
Rahmatina, D. (2017). Penggunaan Matematika dalam Menyelesaikan
perangkat pembelajaran geometri Soal-Soal Non-Rutin pada Topik
ruang berbasis ICT untuk Geometri Non-Euclid. Mosharafa:
meningkatkan kemampuan berpikir Jurnal Pendidikan Matematika, 8(2),
tingkat tinggi mahasiswa. Mosharafa: 319-330.
Jurnal Pendidikan Matematika, 6(1), Supiyati, S., Hanum, F., & Jailani. (2019).
57-68. Ethnomathematics in Sasaknese
Rahmiati, R., Musdi, E., & Fauzi, A. (2017). Architecture. Journal on Mathematics
Pengembangan Perangkat Education, 10(1), 47–58
Pembelajaran Matematika Berbasis Suryaningrum, C. W., Purwanto, Subanji, &
Discovery Learning untuk Susanto, H. (2020). Semiotic Reasoning
Meningkatkan Kemampuan Emerges in Constructing Properties of

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 369


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

A Rectangle: A Study of Adversity Sriwijaya (UNSRI) pada tahun 2016-sekarang.


Pada tahun 1980-1984 menempuh studi di
Quotient. Journal on Mathematics Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Education, 11(1), 95-110 UNSRI pada Program Studi Pendidikan
Utami, R. P. (2018). 5 Tempat Paling Matematika. Pada tahun 1989-1990 menempuh
S2 Ilmu Komputer di Universitas Indonesia
Bersejarah di Palembang, Jembatan sandwich with University of Maryland, USA. Pada
Ampera, Benteng Kuto Besak hingga tahun 1989-1990 (1 tahun di UI dan 1 tahun di UM,
USA) dan meraih gelar M.I.Komp. Kemudian
Tugu Belido.
pada tahun 1999-2002 beliau menyelesaikan S3
Tersedia: https://palembang.tribunne Program on Mathematics Education University of
ws.com/2018/11/06/5-tempat-paling- Twente dan the Freudenthal Institute University of
Utretcht the Netherland.
bersejarah-di-palembang-jembatan-
Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si.
ampera-benteng-kuto-besak-hingga-
tugu-belido. Prof. Dr. Ratu Ilma Indra Putri,
M.Si. adalah seorang Guru
Van de Walle, J. A., Karp, K. S., & Williams, Besar Pendidikan Matematika
J. M. (2010). Elementary and Middle di Universitas Sriwijaya
School Mathematics. Boston: Pearson. (UNSRI) dan Kepala Pusat
Manajemen Penulisan dan
Zulkardi & Putri, R. I. I. (2006). Mendesain Publikasi di UNSRI serta
Sendiri Soal Kontekstual Matematika. Peneliti PISA Matematika. Pada tahun 1987-1992
menempuh S1 Pendidikan Matematika di
Prosiding Konferensi Nasional
Universitas Sriwijaya. Pada tahun 1996-1999
Matematika XIII. Semarang. menempuh S2 Program Studi Statistika di Institut
Pertanian Bogor. Kemudian pada tahun 2007-
2010 menempuh S3 Pengukuran dan Evaluasi
RIWAYAT HIDUP PENULIS Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta.
Lisnani, M.Pd.
Lahir di Palembang, 19 Dr. Somakim, M.Pd.
September 1987. S1 Pendidikan
Fisika di Universitas PGRI Dr. Somakim, M.Pd. adalah
Palembang, tahun 2006 dan seorang dosen Pendidikan
lulus tahun 2010; S2 Pendidikan Matematika di Universitas
Matematika di Universitas Sriwijaya. Pada tahun 1990,
Sriwijaya Palembang, menyelesaikan S1 Pendidikan
Sumatera Selatan; Pada tahun Matematika di Universitas
2019, S3 Doktor Pendidikan Sriwijaya. Pada tahun 1998
Matematika di Universitas menyelesaikan S2 Pendidikan Matematika di
Sriwijaya. Universitas Negeri Surabaya. Kemudian, pada
tahun 2010 menyelesaikan S3 Pendidikan
Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp., M.Sc. Matematika di Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI), Bandung.
Prof. Dr. Zulkardi, M. I. Komp.,
M. Sc. adalah seorang Guru
Besar Pendidikan Matematika
dan Ketua Program Studi
Doktor Pendidikan
Matematika di Universitas

370 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 9, Nomor 3, September 2020
Copyright © 2020 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Anda mungkin juga menyukai