Anda di halaman 1dari 6

EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA BATIK MADURA

Moh. Zayyadi
Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Madura
Alamat Jalan Raya Panglegur 3,5 KM Pamekasan
Email: zayyadi@unira.ac.id

Abstrak:
Konsep matematika kadang muncul secara alamiah melalui budaya masyarakat tertentu, melalui
pengetahuan dan pandangan suku atau kelompok masyarakat ataupun individu tertentu tanpa
melalui suatu pendidikan formal.matematika yang bernuansa budaya (etnomatematika) akan
memberikan konstribusi yang sangat besar terhadap pembelajaran matematika. Tujuan penelitian
ini untuk mendeskripsikan konsep-konsep matematika apa saja yang terdapat pada motif batik
Madura dan bagaimana pemanfaatan dalam pembelajaran matematika.Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Instrumen dalam
penelitian ini adalah human instrument, peneliti berhubungan langsung dengan penelitian dan
berperan sebagai pengumpul data melalui pengumpulan data pustaka, wawancara, observasi dan
dokumentasi.Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan analisis data
serta pemaparan data. Hasil penelitian ini berupa konsep-konsep matematika yang terdapat pada
motif Batik Madura adalah:garis lurus, garis lengkung, garis sejajar, simetri, titik, sudut, persegi
panjang, segitiga,lingkaran,jajargenjang dan konsep kesebangunan. Konsep-konsep matematika
yang terdapat motif batik madura tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan dan
memahami konsep matematika melalui budaya lokal.

Kata Kunci :Eksplorasi, Etnomatematika, Batik Madura

PENDAHULUAN Kehadiran matematika yang bernuansa


Madura merupakan pulau kecil di Jawa budaya (etnomatematika) akan memberikan
Timur yang memiliki budaya, cirri khas dan konstribusi yang sangat besar terhadap
berbeda dengan daerah yang lain. Salah pembelajaran matematika, karena pendidikan
satunya pada corak dan seni baju batik yang formal merupakan institusi sosial yang berbeda
dihasilkan seperti halnya motif batik Madura dengan yang lain sehingga memungkinkan
salah satunya motif berserat. Motif-motif terjadinya sosialisasi antar budaya. Dikatakan
dalam Batik Madura terlihat kadang pula bahwa semua pendidikan matematika
menunjukkan beragam konsep-konsep formal adalah suatu proses interaksi budaya
matematika khususnya pada konsep geometri. dan setiap siswa mengalami berbagai konflik
Hal ini menandakan bahwa konsep-konsep budaya dalam proses tersebut. Ide-ide
matematika terutama konsep-konsep geometri, matematika yang muncul secara alami, melalui
secara tidak langsung telah mengakar pada pengetahuan dan pandangan suku atau
masyarakat Madura. Konsep matematika yang kelompok masyarakat tertentu ataupun
diperoleh dari lingkungan sosial budaya dan individu tertentu tanpa melalui suatu
tertanam secara turun temurun ini tentu pendidikan formal. Kamaruddin (2015)
menjadi salah satu modal awal dalam menyatakan konsep-konsep matematika yang
mempelajari matematika sehingga matematika dijumpai pada pemukiman taneyan lanjang
dapat dipelajari lebih mudah oleh masyarakat. dan ukiran Madura yang merupakan hasil
Hanya saja pengetahuan awal tersebut harus kebudayaan yang ada pada masyarakat
diasimilasikan, dikonstruksikan dan Madura.
dikembangkan pada proses belajar matematika Rosa dan Orey (2011) melakukan riset
sehingga nantinya akan menghasilkan tentang ethomatematics. Tujuan dari riset
pengetahuan matematika yang utuh, tertanam mereka adalah bagaimana pembalajaran
dan lebih bermakna. matematika di sekolah lebih mempertimbangan
latar belakang sosiokultural peserta didiknya.

35
36 | IGMA, Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, Hlm 35-40

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa adalah human instrument, yaitu peneliti


ternyata pembelajaran menggunakan berperan sebagai instrumen utama yang tidak
pendekatan sosiokultural membantu peserta dapat diganti/diwakilkan kepada orang lain.
didik mengembangkanintelektual, Dalam hal ini, peneliti berhubungan langsung
pembelajaran sosial, emosional, dan dengan penelitian dan berperan sebagai
politiksiswadengan menggunakanacuanbudaya pengumpul data melalui pengumpulan data
mereka sendiri yang unik yang menghasilkan pustaka, wawancara, observasi dan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dokumentasi.
lebih baik. Teknik analisis data dilakukan dengan
Melalui penelitian ini diharapkan langkah-langkah sebagai berikut :Reduksi data
pengetahuan tentang matematika tidak hanya merupakan langkah untuk mengubah data
stagnant pada pendidikan formal saja tetapi rekaman atau gambar ke bentuk tulisan serta
pembelajaran yang lebih menekankan pada menyeleksi data yang diperlukan dan yang
aspek social masyarakat dan Pemerintah perlu tidak diperlukan kemudian penyajian data
untuk memasukkan etnomatematika dalam mencakup penyusunan data dan
kurikulum sekolah. Dengan memasukkan pengorganisasian data dari informasi yang
etnomatematika dalam kurikulum sekolah akan berhasil dikumpulkan sehingga dapat
memberikan nuansa baru dalam pembelajaran terorganisir dengan baik dan bermakna. Pada
matematika di sekolah dengan pertimbangan tahap ini, peneliti menyajikan data yang
bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai merupakan hasil reduksi data.Setelah data
macam suku dan budaya, dan setiap suku disajikan berdasarkan hasil reduksi data, maka
memiliki cara tersendiri dalam menyelesaikan selanjutnya adalah proses penafsiran data-data
masalah yang dihadapi, seperti halnya suku melalui analisis data. Terakhir, akan
Madura. dipaparkan seluruh hasil analisis data yang
Berdasarkan latar belakang masalah di merupakan representasi dari hasil jawaban
atas, penulis ingin mengadakan penelitian terhadap pertanyaan penelitian yang diteliti.
dengan tujuan untuk mendeskripsikan konsep-
konsep matematika apa saja yang terdapat pada HASIL DAN PEMBAHASAN
motif batik Madura dan bagaimana
pemanfaatan konsep-konsep matematika pada Etnomatematika
motif batik Madura dalam pembelajaran D'Ambrosio (2001) menjelaskan bahwa
matematika. tujuan dari etnomatematika adalah untuk
mengakui bahwa ada cara-cara berbeda dalam
METODE PENELITIAN melakukan matematika dengan
Dalam penelitian ini, peneliti mempertimbangkan pengetahuan matematika
menggunakan penelitian kualitatif dengan akademik yang dikembangkan oleh berbagai
pendekatan etnografi. Etnografi digunakan sektor masyarakat serta dengan
untuk menggambarkan, menjelaskan dan mempertimbangkan modus yang berbeda
menganalisis unsur kebudayaan suatu dimana budaya yang berbeda merundingkan
masyarakat atau suku bangsa.Dalam praktik matematika mereka (cara
menetapkan informan, peneliti memperhatikan mengelompokkan, berhitung, mengukur,
syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk merancang bangunan atau alat, bermain dan
menjadi informan sehingga diperoleh seorang lainnya). Etnomatematika adalah berbagai hasil
informan yang mampu bekerja sama dengan aktivitas matematika yang dimiliki atau
baik. Pemenuhan kriteria atau syarat bagi berkembang di masyarakat, meliputi konsep-
informan dalam penelitian ini sangat penting konsep matematika seperti pada peninggalan
karena tidak semua orang di lokasi penelitian budaya berupa candi dan prasasti, gerabah dan
dapat ditetapkan sebagai informan. peralatan tradisional, satuan lokal, motif kain
Sebagai penelitian kualitatif dengan batik dan bordir, permainan tradisional, serta
pendekatan etnografi, instrumen penelitian ini pola pemukiman masyarakat. Etnomatematika
Zayyadi , Eksplorasi Etnomatematika | 37

adalah hasil aktivitas suatu suku yang matematika harus juga lebih memperhatikan
didalamnya terdapat konsep-konsep dan menekankan aspek kebudayaan lokal.
matematika yang kadang tanpa disadari oleh
masyarakat itu sendiri. Konsep-Konsep Matematika
Etnomatematika yang dijelaskanoleh Konsep adalah ide abstrak yang dapat
DAmbrosio (2001), dapat dikatakan bahwa digunakan untuk mengklasifikasikan atau
terdapat konsep-konsep matematika yang menggolongkan sekumpulan obyek (Skemp,
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. 1987). Konsep terbentuk dari sejumlah
Diantaranya adalah konsep geometri yang pengalaman yang memiliki kesamaan secara
muncul pada seni budaya batik dan permainan umum. Ketika konsep pertama terbentuk, hal
tradisional. Jadi etnomatematika dalam tersebut bisa dikatakan sebagai contoh-contoh
penelitian ini adalah aktivitas suatu masyarakat konsep. Sehingga semakin banyak pengalaman
yang didalamnya terdapat konsep-konsep yang diperoleh semakin banyak pula konsep-
matematika dan menggunakannya kehidupan konsep yang dimiliki. Konsep adalah ide
budaya mereka sendiri. Kajian lain tentang abstrak yang dapat diasimilasikan dan
etnomatematika adalah eksplorasi dan analisis diakomodasikan dengan pengetahuan sehingga
tentang konsep geometri pada hiasan-hiasan dapat mengelompokan dan memberikan nama
dinding di Lesotho dan daerah lain sekitar sekumpulan objek. Dengan demikian, untuk
Afrika Selatan (Gerdes, 1999). Para wanita membentuk suatu konsep memerlukan
Sotho sering membuat hiasan di dinding sejumlah pengalaman yang mempunyai suatu
mereka dengan hiasan yang simetrikal. Hasil kesamaan.
karya ini disebut Litema. Hiasan-hiasan yang Penggunaan nama dalam menghubungkan
disebut Litema ini membentuk bangun-bangun suatu obyek berkaitan dengan proses
yang saling simetri. klasifikasi, yaitu untuk mengenali suatu benda
Dengan demikian, sebagai hasil dari termasuk ke dalam kelas yang sudah ada.
sejarah budaya matematika dapat memiliki Penamaan berperan dalam pembentukan
bentuk yang berbeda-beda dan berkembang konsep baru. Jika nama yang sama muncul dari
sesuai dengan perkembangan masyarakat pengalaman-pengalaman yang berbeda, akan
pemakainya. Konsep matematika secara luas berpengaruh pada pengelompokan pengalaman
yang terkait dengan berbagai aktivitas itu ke dalam pikiran dan mengabstraksi
kehidupan masyarakat, meliputi aktivitas kesamaan intrinsiknya sehingga memisahkan
mengelompokkan, berhitung, mengukur, kelompok mereka sendiri-sendiri. Dengan
merancang bangunan atau alat, bermain, demikian, hubungan antara konsep dan
menentukan lokasi, membentuk pola namanya dapat dibentuk setelah konsep
pemukiman dan lain sebagainya. terbentuk atau dalam proses pembentukannya
Penelitian ini juga sejalan dengan apa Beberapa motif batik Madura dapat
yang lakukan oleh penelitian Stukalenko dkk dijadikan alat untuk memperkenalkan konsep-
(2013) yang memperhatikan potensi lokal konsep matematika seperti halnya konsep-
dalam mengembangkan model pelatihan bagi konsep geometri sehingga mempermudah
guru. Penelitian yang dilakukannya dalam memahami konsep matematika yang
menggunakan pendekatan ethnopedagogical di bersifat abstrak antara lain adalah garis lurus,
wilayah Kazakhstan yang menghasilkan garis lengkung, garis sejajar, simetri, titik,
harmonisasi model pelatihan yang sudut, persegi panjang, segitiga, lingkaran,
mengedepankan pelestarian tradisi budaya jajargenjang dan konsep kesebangunan. Seperti
untuk meningkatkan standar profesi guru. Oleh ini pada gambar-gambar berikut ini:
karena itu, pengembangan pembelajaran
38 | IGMA, Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, Hlm 35-40
Zayyadi , Eksplorasi Etnomatematika | 39

Tabel 1. Hasil Peta Konsep Matematika yang Terdapat pada Batik Madura
No. Konsep Geometri Batik
- Garis lengkung
1. - Sudut Gambar 1
- Titik
- Jajar Genjang
2. - Belah Ketupat Gambar 2
- Simetri
- Titik
- Segitiga
3. Gambar 3
- Konsep Kesebangunan
- Garis Sejajar
- Persegi Panjang
- Garis Sejajar
4. Gambar 4
- Persegi
- Titik
- lingkaran
5. Gambar 5
- Sudut

Berdasarkan Tabel 1 pemanfaatan konsep- abstrak, sederhana ke kompleks, dan dari


konsep matematika yang terdapat dalam mudah ke sulit. Hal ini sesuai Teori
beberapa motif Batik Madura adalah sebagai Ausebel yang menyatakan bahwa
berikut: informasi yang tersubsumsi berakibatkan
1. Dengan menggali informasi dari beberapa peningkatan deferensiasi subsume, jadi
motif Batik Madura seperti halnya memudahkan proses belajar berikutnya
lingkaran, persegi, persegi panjang, jajar untuk materi belajar yang mirip. Di
genjang, dan belah ketupat ini dapat samping itu pembelajaran matematika
mengkonstruk pemikirian atau pemahaman hendaknya disesuaikan dengan kekhasan
siswa. Hal ini lebih berguna daripa dan konsep dan perkembangan berpikir siswa
memberikan pemahaman/pengenalan serta sifat esensial materi dan
secara langsung bentuk dikarenakan siswa keterpakaiannya dalam kehidupan sehari-
hanya memahami dalam bentuk abstraknya hari.
saja dan tidak memahami dalam bentuk
konkrit. Bangun bangun datar tersebut SIMPULAN
dapat digali dari kehidupan budayalokal Berdasarkan analisis data dan pembahasan
semisal pada batik Madura. Konsep di atas, maka dapat disimpulkan bahwa : 1)
kesebangunan, titik dan garis sejajar juga Konsep-konsep matematika yang terdapat pada
terdapat pada motif Batik Madura. pada Motif Batik Madura adalah: garis lurus,
2. Dengan demikian pembelajaran garis lengkung, garis sejajar, simetri, titik,
matematika di kelas akan lebih bermakna sudut, persegi panjang, segitiga, lingkaran,
karena hal ini sudah tidak asing lagi bagi jajargenjang dan konsep kesebangunan. 2).
siswa, sudah dikenal dan terdapat dalam Konsep-konsep matematika yang terdapat
lingkungan budaya mereka sendiri. motif Batik Madura di atas dapat dimanfaatkan
Disamping itu pembelajaran matematika untuk memperkenalkan matematika melalui
hendaknya disesuaikan dengan kekhasan budaya lokal. Dengan demikian pembelajaran
konsep dan perkembangan berpikir siswa matematika di kelas akan lebih bermakna
serta sifat esensial materi dan karena hal ini sudah tidak asing lagi bagi
keterpakaiannya dalam kehidupan sehari- siswa, sudah dikenal dan terdapat dalam
hari. Pembelajaran matematika hendaknya lingkungan budaya mereka sendiri. Konsep-
mengikuti kaidah pedagogik secara umum, konsep matematika yang abstrak akan menjadi
yaitu pembelajaran diawali dari konkret ke konkret apabila merekas udah mengetahui
40 | IGMA, Volume 2, Nomor 2, Maret 2017, Hlm 35-40

konsep matematika pada motif batik Madura khas Madura pada siswa-siswa sehingga akan
tersebut. Pemanfataannya dalam hal ini kita terbangun pengetahuan yang erat dalam
dapat belajar bangun-bangun datar dan sisi-sisi pemikiran mereka karena konsep itu muncul
dari bangun data itu sendiri, mengenal sudut dari budaya mereka sendiri. 2) Diharapkan ada
dan titik serta dua garis sejajar. penelitian lebih lanjut yang mengkaji tentang
Berdasarkan hasil penelitian ini, bagaimana penerapan proses pembelajaran
beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berbasis budaya lokal atau penelitian tentang
adalah: 1) Konsep-konsep matematika pengembangan perangkat suatu model
(etnomatematika) pada motif Batik Madura ini pembelajaran berbasis budaya lokal
dapat digunakan dalam proses pembelajaran (etnomatematika).
utamanya untuk memperkenalkan budaya/ciri

DAFTAR PUSTAKA Rosa, Milton dan Daniel Clark Orey. 2011.


Ethnomathematics: the cultural aspects
DAmbrosio, Ubiratan. (2001) of mathematics. Revista
Ethnomathematics. Link Between Latinoamericana de Etnomatemtica,
Traditions and Modernity. Rotterdam: 4(2). 32-54
Sense Publisher.
Skemp, Richard R. (1990) The Psychology of
Gerdes, Paulus. (1999) Ethnomathematics As Learning Mathematics. Lawrence
New Research Field, Illustrated By Erlbaum Associates
Studies Of Mathematical Ideas In Africa
History. Stukalenko, Nina Mikhailovna, Saule
Ashotovna Murzina, Lisa Naviyevna
Kamarudin, Muhammad. (2015). Eksplorasi Navy, Sandugash Kairkhanovna
Etnomatematika Masyarakat Madura Moldabekova and Almagul
pada Pola Pemukiman Taneyan Doskenovna Raimbekova. 2013.
Lanjang, Thesis, Universitas Negeri Research of Ethnopedagogical
Surabaya. Approach in Professional Training of
Teachers.Life Science Journal;10(11s)

Anda mungkin juga menyukai