49
1 2 3
Try Suprayo , Nuryusri , Muchamad Subali Noto
Universitas Swadya Gunung Jati Cirebon
Suprayotry@gmail.com
Abstrak
Etnomatematika adalah kajian tentang corak khusus atau warna tertentu matematika yang hidup dan
berkembang di masyarakat. Etnomatematika merupakan matematika yang muncul atau digunakan
oleh kelompok masyarakat budaya, seperti masyarakat perkotaan dan pedesaan, kelompok buruh,
anak-anak dari usia tertentu, masyarakat adat, dan lainnya. Pertanian merupakan budaya sekaligus
mata pencaharian sebagian besar masyarakat Indonesia utamanya Masyarakat Desa Suranenggala
Kidul dan Gegesik Cirebon. Dalam kegiatan bertani, terdapat istilah-istilah matematika yang
digunakan, mulai dari satuan maupun konsep matematika dasar. Penelitian ini bertujuan untuk
menunjukkan adanya keterkaitan antara budaya dengan matematika yang dapat digunakan sebagai
pendekatan pembelajaran di sekolah dan termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif metode
etnografi. Data penelitian didapatkan dengan proses observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil observasi awal menunjukan bahwa kegiatan masyarakat petani Desa Suranenggala
Kidul dan Gegesik Cirebon memuat unsur-unsur matematika berupa satuan tertentu seperti satuan
panjang, satuan luas, dan satuan volume, serta matematika dasaryang dapat digunakan sebagai media
atau pendekatan dalam pembelajaran matematika di sekolah. Oleh sebab itu, perlu diteliti lebih lanjut
mengenai etnomatematika masyarakat petani di kabupaten Cirebon utamanya di daerah Suranenggala
Kidul dan Gegesik.
Pendahuluan
Matematika adalah ilmu yang hidup dan berkembang masyarakat, namun sebagian
masyarakat sering tidak menyadari telah menggunakan ilmu matematika dalam
kehidupan sehari-hari. Sejalan dengan pendapat Ubayanti dkk (2016) bahwa
matematika sesungguhnya digunakan oleh setiap orang di dalam kegiatannya sehari-
hari. Kecenderungan tersebut menganggap bahwa matematika hanyalah mata
pelajaran yang dipelajari di bangku sekolah. Padahal matematika ada bersama dalam
kegiatan sehari-hari, misalnya dalam bermain, transaksi jual-beli, menghitung,
mengukur, membandingkan, mengurutkan, dan merancang bangunan merupakan
pengetahuan yang mengaplikasikan konsep matematika.
49
Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika, Unswagati, Cirebon, 10 Maret 2018
50
Pertanian di Indonesia bukanlah hal yang asing lagi, karena Indonesia merupakan
negara agraris yang artinya sebagian besar penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani khususnya Cirebon. Secara geografis Cirebon adalah wilayah propinsi
Jawa Barat yang terletak dibagian timur dan merupakan batas, sekaligus pintu
gerbang dengan Provinsi Jawa Tengah. Dalam sektor pertanian Cirebon merupakan
daerah produsen padi dan beras. Bicara padi tidak dapat dipisahkan dengan sawah.
Sawah adalah tempat yang memiliki bentuk tertentu dan merupakan tempat padi di
tanam. Dalam aktivitas pertanian baik dalam proses menanam maupun panen, telah
50
Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika, Unswagati, Cirebon, 10 Maret 2018
51
ditemukan berbagai konsep matematika yang secara tidak sadar masyarakat sudah
menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, seperti membilang, mengukur,
menghitung, satuan luas, satuan panjang, dan satuan volume. Aktivitas-aktivitas
etnomatematika yang ada dalam pertanian dapat diintegrasikan ke dalam proses
pembelajaran. Contohnya, pembuatan bahan ajar dengan menggunakan pendekatan
etnomatematika pertanian untuk memahami konsep matematika dasar dan geometri.
Oleh karena itu, dalam jurnal ini akan dibahas mengenai ―Studi Etnomatematika
Masyarakat Petani di Kabupaten Cirebon‖.
Metode
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif yang bertujuan untuk
mengidentifikasi aspek-aspek matematika yang ada pada kebudayaan Masyarakat
Petani di Kabupaten Cirebon. Menurut Moleong (2012), penelitian kualitatif
bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
bersifat alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode etnografi. Etnografi merupakan usaha yang
dilakukan untuk menjelaskan kebudayaan atau aspek-aspek. Metode penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan deskripsi dan analisis yang mendalam tentang
kebudayaan berdasarkan penelitian lapangan yang intensif. Daerah penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Desa Suranenggala Kidul dan Gegesik yang
merupakan desa yang ada di Kabupaten Cirebon. Data penelitian didapatkan dengan
proses observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil observasi awal
menunjukan bahwa kegiatan masyarakat petani Desa Suranenggala Kidul dan
Gegesik Cirebon memuat unsur-unsur matematika berupa satuan tertentu seperti
satuan panjang, satuan massa, satuan luas, dan satuan volume, serta konsep
matematika dasar.
Hasil Kajian
Menurut hasil observasi awal dapat diketahui bahwa aktivitas bertani masyarakat
Desa Suranenggala Kidul dan Gegesik Cirebon terdapat aktivitas matematika yang
muncul. Aktivitas matematika tersebut antara lain membilang, mengukur, dan
menghitung. Aktivitas tersebut ada di dalam tahapan-tahapan bertani dari mulai
penanaman sampai pemanenan dan pada lahan yang digunakan untuk menanam padi.
51
Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika, Unswagati, Cirebon, 10 Maret 2018
52
sudah siap untuk ditanam. Sedangkan bentel satuan yang digunakan untuk
membilang satu ikat benih padi yang sudah diarit.
Gegula Bentel
Gambar 1. Aktivitas membilang pada proses penanaman padi
Aktivitas mengukur muncul ketika masyarakat petani melakukan proses panen,
dimana pada proses panen tersebut petani melakukan pembagian lahan dengan buruh
tani untuk mempermudah proses panen dan juga proses pembagian upah. Pembagian
lahan pun menggunakan istilah seperti hasta, depa, dan belek, serta pengukuran
dalam menakar beras pun menggunakan istilah yaitu sebatok wolu, seter, sekocel,
dan sedangan.
Hasta digunakan untuk membagi suatu lahan yang panjangnya kurang lebih
sepanjang tangan orang dewasa, sedangkan depa adalah istilah untuk membagi lahan
yang panjangnya sekitar ujung tangan kanan dan tangan kiri orang dewasa ketika di
rentangkan. Kemudian belek yaitu istilah yang digunakan untuk membagi lahan
sepanjang suatu bambu yang memiliki panjang tertentu.
Selain itu aktivitas mengukur pun dapat ditemukan pada saat masyarakat melakukan
kegiatan menakar beras, dimana masyarakat menggunakan istilah-istilah tertentu
yang tergolong unik karena batok kelapa sebagai acuannya, seperti sebatok wolu
yang apabila dikonversikan yaitu sebanyak dua batok kelapa, kemudian seeter
dimana memiliki banyak empat batok kelapa, dan sekocel adalah istilah yang setara
dengan enam buah batok kelapa, terakhir yaitu sedangan dengan jumlah batok
sebanyak delapan batok kelapa.
Terdapat banyak sekali aktivitas mengukur dalam budaya bertani yang ada pada
masyarakat petani di Kabupaten Cirebon khususnya di Desa Suranenggala Kidul dan
Gegesik. Aktivitas ini dapat dijumpai pula pada tahapan penanaman padi. Proses
penanaman padi dilakukan dengan jarak tertentu dan diukur dengan menggunakan
alat yang dinamakan kenca. Kenca yang digunakan dijadikan patokan penanaman
padi agar tidak saling berdekatan. Ukuran panjang kenca bermacam-macam, salah
satunya adalah legowo loro dan legowo papat. Legowo loro merupakan ukuran yang
digunakan ketika padi ditanam lajur pertama dan kedua dengan jarak satu kilan
tangan orang dewasa kemudian lajur kedua dengan lajur ketiga jaraknya satu
52
Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika, Unswagati, Cirebon, 10 Maret 2018
53
setengah kilan. Sedangkan legowo papat ukuran yang digunakan ketika padi ditanam
lajur pertama sampai keempat jaraknya satu kilan dan lajur keempat dengan lajur
kelima jaraknya satu setengah kilan.
53
Prosiding SNMPM II, Prodi Pendidikan Matematika, Unswagati, Cirebon, 10 Maret 2018
54
Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat lebih teliti lagi dalam memilih
subjek penelitian sehingga informasi yang diperoleh dapat sesuai dengan apa yang
diinginkan pada tujuan penelitian serta lebih tanggap terhadap jawaban yang
diberikan subjek penelitian sehingga data yang diperoleh lebih mendalam.
Daftar Pustaka
Ubayanti, dkk. 2016. Eksplorasi Etnomatematika pada Sero (set net): Budaya
Masyarakat Kokas Fak Fak Papua Barat. Jurnal Ilmiah Matematika dan
Pembelajarannya. Vol 2(1). Hal 11-17.
54