Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan bahasa Sunda
Bandung dan basa Sunda Karawang tilikan leksikostatistika dan grotokonologi
dengan tinjauan Linguistik Historis Komparatif. Leksikostatistik dapat dibatasi
sebagai: suatu teknik yang berusaha menemukan keterangan-keterangan (data-data)
untuk suatu tingkat waktu yang agak tua dalam bahasa guna menentukan usia
bahasa dan pengelompokan bahasa-bahasa. Glotokronologi adalah suatu teknik
dalam dialektologi yang berusaha mengadakan pengelompokkan
dengan mengutamakan penghitungan waktu atau penghitungan usia bahasa-bahasa
kerabat. Objek yang menjadi data penelitian ini adalah bahasa Sunda Bandung dan
basa Sunda Karawang. Tujuan dari penilitian ini mengetahui data bahasa Sunda
Bandung dan basa Sunda Karawang membandingkan bahasa Sunda Bandung dan
basa Sunda Karawang .Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Dalam
metode kuantitatif ini, dicari persentase kognat dari sejumlah (100-200) kosakata
dasar swadesh. Data diambil dengan menggunakan daftar kosa kata dari bahasa
Sunda Bandung dan bahasa Sunda Karawang yang mengacu pada daftar kosakata
Swadesh. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara kepada
narasumber. Hasil dari penelitian ini adalah presentase kata yang serumpun yaitu
78%, waktu berpisah yaitu 821 tahun, standar kesalahan 0,0414, lama waktu
setelah menghitung jangka kesalahan yaitu 698, jangka kesalahan 1199 tahun, dan
derajat kekerabatan bahasa 11,494. Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini
adalah perbandingan antara Bahasa Sunda Bandung-Karawang memiliki tingkat
kekerabatan yang dapat dihitung menggunakan leksikostatistika dan grotokonologi.
.
|2
Abstract
This research aims to describe the comparison of the Sundanese language of
Bandung and Sundanese base Karawang lexicostatistics and grotokonologi views
with Comparative Historical Linguistic review. Lexicostatistics can be limited as:
a technique that attempts to find information (data) for a somewhat older level of
time in language to determine language age and grouping of languages.
Glotochronology is a technique in dialectology that attempts to group by
prioritizing the calculation of the time or age of relatives' languages. The objects
of this research data are the Sundanese language of Bandung and the Sundanese
base of Karawang. The purpose of this research is to find out the data of
Sundanese language in Bandung and Sundanese base in Karawang comparing
Sundanese language in Bandung and Sundanese base in Karawang. The method
used is quantitative method. In this quantitative method, we find the percentage of
cognates from a number of (100-200) basic vocabulary swadesh. Data is taken
using a list of vocabularies from Sundanese Bandung and Sundanese Karawang
that refer to the Swadesh vocabulary list. The technique used in this study was an
interview with informants. The results of this study are the percentage of cognate
words that is 78%, the separation time is 821 years, the standard error is 0.0414,
the length of time after calculating the error term is 698, the error term is 1199
years, and the degree of kinship is 11,494. The conclusion that can be drawn from
this study is the comparison between the Sundanese language Bandung-Karawang
has a level of kinship that can be calculated using lexicostatistics and
grotokonologi.
Diketahui:
Kata Positif = 78
n = 100
r = 86% (0,86)
1. Presentase kata yang sama (kecap nu sadapuran)
C=
= 78% (0,78)
Jadi, presentase kata yang sama antara bahasa Sunda Bandung dan bahasa Sunda
Karawang adalah 78% = 0,78.
2. Waktu berpisah
t=
Jadi, waktu berpisah bahasa Sunda Bandung dan bahasa Sunda Karawang adalah 821
tahun.
9
Standar Kesalahan
S=
= = = = = 0,0414246304
Jadi, lamanya waktu setelah dihitung jangka kesalahan adalah 698 tahun.
Jangka kesalahan
Untuk menghitung waktu ke belakang dimulai dari tahun 2020
Jadi, jangka kesalahan berpisahnya bahasa Sunda Bandung dan bahasa Sunda
Karawang ada dalam:
1. 821 taun ± 123 tahun, artinya di antara (821+123) tahun dan (821-123) tahun ke
belakang, atau
2. Dalam tahun 1199 SM ± 123 tahun, berarti antara 1199 tahun sesudah dan
sebelum 123 SM.
D= = 0,014 x
= 0,014 x 821
= 11,494
Jadi, derajat bahasa tingkat kekerabatan bahasa Sunda Bandung dan bahasa Sunda
Karawang termasuk keluarga (family) atau sarumpun (stock).