Artikel ini digunakan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia sebagai pengganti Ujian Akhir
Semester yang dibimbing oleh Eko Adi Sumitro, S.pd , M.pd
OLEH :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WIRARAJA
2021
Adam Ramadhan Rifai
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran bahasa Indonesia di era
globalisasi. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat
penting digunakan karena bahasa merupakan simbol yang di hasilkan menjadi alat
ucap yang biasa digunakan oleh sesama masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari
hampir semua aktifitas kita menggunakan bahasa. Secara sederhana, bahasa dapat
diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati.
Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk
berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
perasaan. Globalisasi merupakan fenomena dalam peradaban manusia yang
bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses
kehidupan manusia. Globalisasi merupakan era terjadinya perubahan masa akibat
pengaruh budaya asing. Saat ini bahasa Inggris menjadi alat komunikasi dalam era
globalisasi. Walaupun demikian, di tengah pengaruh globalisasi tidak sedikit juga
usaha masyarakat Indonesia tetap mempertahankan bahasa Indonesia sebagai
bahasa formal. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka atau sering
dikenal dengan istilah Literature Review. Hasil dari penelitian ini adalah masyakarat
dan pemerintah harus berkerja sama dalam mengembangkan dan mempertahankan
penggunaan bahasa Indonesia, sehingga eksistensi penggunaa bahasa Indonesia di
era globaisasi akan terus dapat ditigkatkan hingga dunia mengetahui akan kuaitas
bahasa Indonesia sendiri.
Abstract
This study was conducted to determine the role of Indonesian in the era of
globalization. In the life of the nation and state, language is very important to use
because language is a symbol that is produced as a speech tool commonly used
by fellow people. In everyday life, almost all of our activities use language. In
simple terms, language can be interpreted as a tool to convey something that
comes to mind. However, furthermore, language is a tool for interacting or a tool
for communicating, in the sense of a tool for conveying thoughts, ideas, concepts
or feelings. Globalization is a phenomenon in human civilization that moves
continuously in a global society and is part of the process of human life.
Globalization is an era of mass change due to the influence of foreign cultures.
Currently, English is a communication tool in the era of globalization. However, in
the midst of the influence of globalization, there are also many efforts by the
Indonesian people to maintain Indonesian as a formal language. This research
uses the literature study method or often known as the Literature Review. The
result of this research is that the community and the government must work
together in developing and maintaining the use of the Indonesian language, so
that the existence of the use of Indonesian in the era of globalization will
continue to be increased until the world knows the quality of the Indonesian
language itself.
Pendahuluan
Sebagai makhluk sosial bahasa tidak dapat dilepaskan dari kehidupan
manusia karena manusia selalu berkomunikasi dan berinteraksi untuk memenuhi
kebutuhanya baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Bahasa
merupakan seperangkat alat yang berfungsi sesuai dengan tujuan digunakanya
bahasa tersebut. Bahasa merupakan sarana manusia untuk berpikir yang
merupakan sumber awal manusia memperoleh pemahaman dan ilmu pengetahuan,
sebagai simbol sebuah pemahaman, bahasa telah memungkinkan manusia untuk
memahami apa yang ada disekitarnya, dan mengantarkan dia memiliki ilmu
pengetahuan dan keahlian.
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bahasa memang sangat penting
digunakan karena bahasa merupakan simbol yang di hasilkan dan menjadi alat ucap
yang biasa digunakan oleh sesama masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari
hampir semua aktifitas kita menggunakan bahasa. Baik menggunakan bahasa
secara lisan maupun secara tulisan dan bahasa tubuh. Bahasa berdiri sebagai
lambang kebanggan dan sebagai lambang identitas dari bangsa.
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan
sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk
beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan
pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa
diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif,
dinamis, beragam dan manusiawi. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak
dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial.
Bahasa mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan
kebutuhan seseorang, karena dengan menggunakan bahasa seseorang juga dapat
mengekspresikan dirinya, fungsi bahasa sangat berabagam. Bahasa digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi, selain itu bahasa juga digunakan sebagai alat
untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi.
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun tertulis.
Bahasa merupakan kenyataan sosial yang dapat dipelajari tanpa
menghubungkan dengan sejarah. Studi yang dilakukan pada suatu waktu tertentu
apakah sekarang atau pada waktu lampau. Hal ini menjelaskan bahwa bahasa
adalah suatu ilmu yang tidak terikat dengan suatu waktu. Sehigga mempelajari
bahasa bukan berdasarkan sejarahnya tetapi waktu yang berkaitan pada saat itu.
Globalisasi sebagai fenomena dalam peradaban manusia yang bergerak terus
dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses kehidupan manusia.
Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi
proses globalisasi. Globalisasi yang terjadi menyentuh seluruhan yang penting dalam
kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru
yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk
kepentingan kehidupan. Globalisasi selalu diperbincangkan oleh banyak orang, di
seluruh dunia.
Globalisasi merupakan era terjadinya perubahan masa akibat pengaruh budaya
asing. Memasuki era globalisasi atau yang lebih dikenal dengan pasar bebas
menuntut setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama
di bidang komunikasi. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris sangat diperlukan baik
dalam menguasai teknologi komunikasi maupun dalam berinteraksi secara langsung.
Sebagai sarana komunikasi global, bahasa Inggris harus dikuasai secara aktif
baik lisan maupun tulis. Seperti yang dikutip dari kompas online yang menjelaskan
bahwa Bahasa Inggris, misalnya, walaupun pemakainya semakin besar sebagai
bahasa kedua, masyarakat suatu negara akan semakin kuat juga
memempertahankan bahasa ibunya.
Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa yang eksistensinya semakin hari
semakin dirasakan penting oleh masyarakat dunia. Hal ini dapat dipahami karena
bahasa Inggris tampil menjadi bahasa dunia dengan penyebaran wilayah
pemakaiannya sangat luas. Oleh karena itu, PBB menjadikan bahasa ini salah satu
bahasa resmi.
Saat ini bahasa Inggris yang merupakan alat komunikasi dalam era globalisasi
menjadi kunci utama keberhasilan seseorang dalam mencapai karier bermasa depan
cerah. Mengingat, komunikasi khususnya dalam bahasa (bahasa internasional)
menjadi jembatan berbagai kegiatan. Dengan kata lain, kemampuan dalam
berbahasa inggris dapat pula dijadikan sebagai investasi (Handayani, 2016).
Melalui pembahasan ini dapat dirumuskan suatu masalah yaitu apa peran
bahasa Indonesia di era globalisasi ini dan penelitian ini menggunakan metode
literatur review yang merupakan sebuah metode sistematis, eksplisit dan
reprodusibel untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan sintesis terhadap karya-
karya hasil penelitian dan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan oleh para peneliti
dan praktisi.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka atau sering dikenal dengan
istilah Literature Review. Manfaat metode ini ialah menghemat waktu dan juga
menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain. Selain itu
juga meneruskan apa yang penelitian sebelumnya telah dicapai sehingga dengan
adanya studi pustaka ini, penelitian yang akan dilakukan dapat membangun di atas
landasan (platform) dari pengetahuan atau ide yang sudah ada. Model analisis
deskrptif digunakan sebagai metode pendukung dalam penelitian ini untuk
menganalisis kesalahan terhadap kaidah kebahasaan. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling.
Defisini studi pustaka adalah mempelajari berbagai buku referensi dan sumber
penelitian yang sejenis yang berguna untuk menemukan landasan teori mengenai
masalah yang akan diteliti (Sarwono, dkk. 2006).
Era globalisasi yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu cepat
menuntut para pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja keras untuk
menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan dengan
masalah pembinaan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barangbarang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
eksternal datanga dari pengaruh negatif bahasa asing (teruatama bahasa Inggris)
berupa masuknya kosakata tanpa proses pembenukan istilah dan penggunaan
struktur kalimat bahasa Inggris.
Era globalisasi ditandai dengan derasnya arus komunikasi yang menuntut para
pengambil kebijakan pada bidang bahasa bekerja lebih keras untuk
menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan dengan
masalah pembinaan bahasa. Walaupun perkembangan bahasa Indonesia yang
terbilang pesat tetapi di sisi lain terdapat peluang dan tantangan terhadap bahasa
Indonesia yang semakin besar pula. Arus globalisasi dapat menimbulkan
pengubahan sosial yang dalam sewaktu-waktu akan menjelma dalam perilaku sosial,
baik perilaku sosial positif maupun perilaku sosial negatif. Selain itu, arus globalisasi
juga akan berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung akan memperkaya
khasanah bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia di era globalisasi, suka tidak suka pasti terkena pengaruhnya.
Setiap pengaruh tentu akan menghasilkan suatu hal yang positif maupun negatif.
Pengaruh positif bahasa Inggris terhadap bahasa Indonesia, yaitu menambah
khasanah perbendaharaan bahasa Indonesia dengan adanya kata serapan (Marsudi
dan Zahrok, 2015). Bahasa dapat berkembang karena adanya kontak dengan
bahasa dan budaya lain sehingga perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan
dapat diikutinya (Alwi, 2000, hlm. 24). Sementara itu, pengaruh negatifnya, yaitu
7. | Peran Bahasa Indonesia Era Globalisasi
Adam Ramadhan Rifai
Eksistensi Bahasa Indonesia yang merupakan jati diri bangsa Indonesia pada
era globalisasi sekarang ini, perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga
negara Indonesia. Hal ini diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh
pengaruh dan budaya asing yang tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa
Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih harus dihadapi dengan
memertahankan jati diri bangsa Indonesia, termasuk jati diri bahasa Indonesia. Ini
semua menyangkut kedisiplinan berbahasa nasional, dengan mematuhi semua
kaidah atau aturan pemakaian bahasa Indonesia. Dengan disiplin berbahasa
Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk mempertahankan dirinya dari
pengaruh negatif asing atas kepribadiannya sendiri.
Untuk itu, peningkatan fungsi bahasa Indonesia sebagai sarana keilmuan perlu
terus dilakukan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seirama dengan ini, peningkatan mutu pengajaran bahasa Indonesia di sekolah
perlu terus dilakukan. Untuk menyemarakkan penggunaan bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, pemerintah telah menempuh politik kebahasaan, dengan
menetapkan bulan Oktober sebagai Bulan Bahasa (Murti, 2015).
Pembinaan bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan dua jalur, yaitu jalur
pengajaran dan penyuluhan, (Chaer, 2013: viii). Jalur pengajaran dilakukan melalui
sekolah-sekolah formal, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Jalur
penyuluhan dilakukan atau ditujukan untuk masyarakat umum. Materi yang akan
disampaikan tentunya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan demikian jika masyakarat dan pemerintah terus berkerja sama dalam
mengembangkan dan mempertahankan penggunaan bahasa Indonesia, maka
Kesimpulan
Globalisasi dan teknologi informasi telah membawa dampak yang luar biasa
dalam perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia, termasuk dalam bidang
kebahasaan yang menyangkut jati diri bangsa yang diperlihatkan melalui jati diri
bahasa. Eksistensi bahasa Indonesia populer mamng mengganggu eksistensi
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Apalagi dengan pengaruh globalisasi
sekarang yang membuat bahasa Indonesia populer semakin meraja di kalangan
masyarakat. Namun di sisi lain kita tidak bisa mencegahnya apalagi dikalangan anak
remaja karena perkembangan psikologis yang menuntut mereka agar diakui
masyarakat dengan cara mengikuti tren yang ada. Oleh karena itu, kita dapat
meminimalkan dampak negative yang ada dengan cara mulai dari diri sendiri. Yakni,
meningkatkan kembali eksistensi bahasa Indonesia oleh kita sendiri.
bahasa Indonesia, dalam menggunakan bahasa Indonesia. Maka dari itu diperlukan
sebuah kesadaran dari masyarakat, terutama masyarakat Indonesia sebagai
pengguna bahasa Indonesia, dalam menggunakan bahasa Indonesia. Masyarakat
harus lebih bijak dalam memilah-milah bahasa baik dan buruk yang mereka dengar
di internet ataupun media lainnya, sehingga mereka dapat membatasi penggunaan
bahasa alay yang berlebihan.
Daftar Pustaka
Alwi, H., dkk. 2000. Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi: Pemantapan Peran
Bahasa sebagai Sarana Pembangunan Bangsa. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Apriani, S., Setiawan, B., & Saddhono, K. (2018). Penggunaan Bahasa Indonesia
Pada Diskusi Siswa Sma Negeri 4 Surakarta: Kajian Dengan Prinsip Kerja
Sama Grice Dan Relevensinya Sebagai Bahan Ajar Keterampilan. Basastra
Sarwono, J., Arikunto, M., & Arikunto, M. S. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu