Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS DI ERA

GLOBALISASI

Dafi Firmansyah

Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Sebelas Maret

Email : dafifirmansyah@gmail.com

Abstrak

Bahasa Melayu merupakan akar dari bahasa Indonesia. Ketika Belanda singgah di Indonesia,
bahasa Melayu pun digunakan sebagai bahasa resmi kedua dalam korespondensi dengan orang lokal.
Akhirnya, bahasa Melayu dan bahasa Belanda bersaing semakin ketat. Bahasa Inggris pertama kali
digunakan pada awal abad pertengahan Inggris yang pada awalnya adalah bahasa Jerman bagian
barat. Bahasa Inggris sekarang bukan lagi hal yang sangat tidak biasa, tapi bahasa Inggris telah
menjadi norma terutama di era globalisasi. Mampu berbicara dengan baik dan lancar bahasa Inggris
tidak lagi menjadi nilai tambah, namun sudah menjadi tuntutan atau kebutuhan bagi setiap orang di
era globalisasi saat ini. Ini karena pengaruh bahasa Inggris di hampir semua aspek dalam kehidupan.

Kata kunci: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu pengetahuan, Peran Bahasa.

Abstract

Malay is the root of Indonesian. When the Dutch stopped in Indonesia, the Malay language was used
as the second official language in correspondence with local people. Finally, Malay and Dutch
languages competed increasingly tightly. English was first used in early medieval England which was
originally western German. English is no longer a very unusual thing, but English has become the
norm especially in the era of globalization. Being able to speak well and fluently in English is no
longer an added value, but has become a demand or need for everyone in the current era of
globalization. This is because of the influence of English in almost all aspects of life.

Keywords: Indonesian Language, English Language, Science, Language Role.


PENDAHULUAN Era globalisasi dikenal sejak akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Bahasa memegang peranan penting
Globalisasi dapat diartikan sebagai “dunia
dalam kehidupan manusia karena bahasa
yang menyempit” atau terbukanya batas
merupakan alat komunikasi manusia dalam
ruang dan waktu antar bangsa. Adanya
kehidupan sehari – hari. Dengan bahasa
proses saling keterkaitan dan
seseorang dapat menyampaikan ide,
mempengaruhi antar manusia di seluruh
pikiran, perasaan atau informasi kepada
dunia, dalam segala aspek kehidupan.
oranglain, baik secara lisan maupun
Menurut Gannon, globalisasi merujuk
tulisan. Hal ini sejalan dengan pemikiran
pada meningkatnya ketergantungan antara
para ahli bahwa bahasa adalah alat
pemerintah, perusahaan bisnis, organisasi
komunikasi antar anggota masyarakat
nirlaba, dan penduduk secara individu.
berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh
alat ucap manuisia. Bahasa dipergunakan Manusia dengan mudah berpindah
pada sebagian besar aktivitas manusia, tempat dengan waktu yang relatif singkat,
tanpa bahasa manusia tidak dapat dan melintasi pulau bahkan benua. Hal itu
mengungkapkan perasaannnya, mendukung pula perkembangan industri
menyampaikan keinginan, memberikan dan perdagangan dunia. Buah-buahan
saran dan pendapat, bahkan sampai tingkat dapat diekspor kemanapun dengan kualitas
pemikiran seseorang yang berkaitan kesegaran yang masih tetap terjaga. Kita
dengan bahasa. Semakin tinggi sebagai orang Indonesia dapat dengan
penguasaan bahasa seseorang, semakin mudah menikmati kiwi New Zealand, ikan
baik pula penggunaaan bahasa dalam kemasan kaleng dari Jepang, ataupun keju
berkomunikasi. Menurut  (Isriani Hardini Belanda. Masuknya perusahaan asing
& Puspitasari 2012:183) dalam bukunya beserta produknya ke suatu negara akan
Strategi Pembelajaran Terpadu memberikan dampak besar terhadap
perekonomian negara tersebut. (Nasional,
Bahasa adalah sistem simbol bunyi
2008:4)
yang bermakna dan berartikulasi
(dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat Fungsi bahasa Indonesia sebagai
arbitrer dan konvensional, yang dipakai bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
sebagai alat berkomunikasi oleh masih berperan penting walaupun sekolah-
sekelompok manusia untuk melahirkan sekolah tertentu sudah menggunakan
perasaan dan pikiran (Wibowo, 2001:3). bahasa pengantar bahasa asing, seperti
bahasa Inggris. Penggunaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar akan teknologi. Artinya bahasa Inggris
memudahkan persamaan persepsi digunakan untuk berkomunikasi dan
mengenai ilmu pengetahuan yang diekstrak dalam sains dan teknologi.
dipelajari. Namun, seiring dengan abad Sepertinya sebagian besar menggunakan
globalisasi bahasa Indonesia nyaris bahasa Inggris, dan bahkan beragam
terpinggirkan oleh penggunaan bahasa dokumen dan pedoman teknis untuk
Inggris. Untuk menjadi bahasa pengantar penggunaan dan peningkatan perangkat
dalam pendidikan sebuah bahasa harus yang bisa berbahasa Inggris. (Maurais,
berkembang pesat sejalan dengan 2003 dalam Seong, Penghayatan Bahasa
perkembangan ilmu pengetahuan dan dan Pembinaan Jati Diri Kebangsaan)
teknologi (Mulyana & Rakhmat 1990:21). 
METODE PENELITIAN
Bahasa inggris merupakan bahasa
Penelitian ini menggunakan
internasional yang sangat luas
metode studi pustaka atau sering dikenal
penggunaannya.  (Brumfit, 2001:35)
dengan istilah Literature Review. Manfaat
“English is an international language that
metode ini ialah menghemat waktu dan
it is the most widespread medium of
juga menghindari kesalahan-kesalahan
international communication”. Sebagai
yang pernah dilakukan oleh orang lain.
bahasa international, bahasa inggris
Selain itu juga meneruskan apa yang
digunakan sebagai sarana komunikasi
penelitian sebelumnya telah dicapai
antara bangsa yang memiliki bahasa yang
sehingga dengan adanya studi pustaka ini,
berbeda – beda. Perbedaan bahasa pertama
penelitian yang akan dilakukan dapat
tidak akan menghalangi orang-orang
membangun di atas landasan (platform)
dalam berkomunikasi seperti bahasa
dari pengetahuan atau ide yang sudah ada.
inggris. Bahasa Inggris merupakan salah
Model analisis deskrptif digunakan sebagai
satu alat komunikasi yang digunkan secara
metode pendukung dalam penelitian ini
lisan maupun tulisan. Bahasa inggris
untuk menganalisis kesalahan terhadap
adalah bahasa asing yang sering digunakan
kaidah kebahasaan. Teknik pengambilan
di Indonesia bahkan telah diajarkan di
sampel dalam penelitian ini menggunakan
sekolah-sekolah.
cluster random sampling.
Bahasa Inggris tidak hanya sebagai
Defisini studi pustaka adalah
persyaratan akademis untuk penguasaan
mempelajari berbagai buku referensi dan
terbatas dalam aspek pengetahuan bahasa,
sumber penelitian yang sejenis yang
tapi juga sebagai bahasa sains dan
berguna untuk menemukan landasan teori tidak terbawa arus oleh pengaruh
mengenai masalah yang akan diteliti dan budaya asing yang tidak sesuai
(Sarwono, dkk. 2006) dengan bahasa dan budaya bangsa
Indonesia. Pengaruh alat
HASIL DAN PEMBAHASAN
komunikasi yang begitu canggih
a. Bagaimana peran Bahasa harus dihadapi dengan
Indonesia di era global memertahankan jati diri bangsa
Eksistensi penggunaan Indonesia, termasuk jati diri bahasa
bahasa Indonesia sudah terlihat Indonesia. Ini semua menyangkut
sejak zaman penduduan Jepang, kedisiplinan berbahasa nasional,
seperti yang dijelaskan ST. dengan mematuhi semua kaidah
Alisjahbana dalam PELLBA 5 atau aturan pemakaian bahasa
(1992:7) bahwa pada tahun 1942 Indonesia. Dengan disiplin
Jepang telah mendirikan Komisi berbahasa Indonesia akan
Bahasa Indonesia yang membantu bangsa Indonesia untuk
pekerjaannya dipusatkan pada mempertahankan dirinya dari
Kantor Bahasa Indonesia. Adapun pengaruh negatif asing atas
tugas tugas Kantor Bahasa kepribadiannya sendiri.
Indonesia pada saat itu Untuk itu, peningkatan
mencimptakan istilah baru duni fungsi bahasa Indonesia sebagai
ilmu dan segala cabang kehidupan sarana keilmuan perlu terus
modern, membkukan bahasa itu dilakukan sejalan dengan
dengan menentukan kata-kata baru perkembangan ilmu pengetahuan
dalam surat kabar,pidato,dan dan teknologi. Seirama dengan ini,
sebagainya, an tugas terakhir peningkatan mutu pengajaran
menciptakan suatu tata bahasa bahasa Indonesia di sekolah perlu
baku. terus dilakukan. Untuk
Eksistensi Bahasa Indonesia menyemarakkan penggunaan
yang merupakan jati diri bangsa bahasa Indonesia dengan baik dan
Indonesia pada era globalisasi benar, pemerintah telah menempuh
sekarang ini, perlu dibina dan politik kebahasaan, dengan
dimasyarakatkan oleh setiap warga menetapkan bulan Oktober sebagai
negara Indonesia. Hal ini Bulan Bahasa (Murti, 2015).
diperlukan agar bangsa Indonesia
Pembelajaran bahasa kekurang pahaman pemakai bahasa
Indonesia dilakukan supaya terhadap bahasa yang dipakainya
kemampuan siswa dalam dan pengajaran bahasa yang kurang
berkomunikasi menggunakan sempurna (Setyawati, 2010:15-16).
bahasa Indonesia dengan baik dan Selain itu, kesalahan berbahasa
benar secara lisan maupun tulisan bisa juga terjadi karena adanya
meningkat. Dalam pembelajaran kontak bahasa. Hal ini disebabkan,
bahasa Indonesia, terdapat empat semua mahasiswa penutur bahasa
keterampilan berbahasa yaitu asing tersebut termasuk dwi bahas
keterampilan menyimak, membaca, awan. Seperti yang diungkapkan
berbicara, dan menulis. Keempat oleh (Kushartanti, 2005:58) bahwa
keterampilan berbahasa ini saling terjadinya kontak bahasa
berkaitan dan tidak dapat disebabkan adanya kedwi bahasaan
dipisahkan antara satu dengan yang atau keaneka-bahasaan. Kesalahan
lainnya. (Apriani, dkk 2012) berbahasa tersebut bisa terjadi
Dalam Kajian disemua aspek keterampilan
Sosiolingustik Pemakaian Bahasa berbahasa, yaitu keterampilan
Mahasiswa Asing dalam menyimak, berbicara, membaca,
Pembelajaran Bahasa Indonesia dan menulis, baik dari segi
untuk Penutur Asing (BIPA) di linguistik, seperti fonologi,
Universitas Sebelas Maret, mengtip morfologi, serta sintaksis, maupun
bahwa pemakaian bahasa Indonesia dari segi nonlinguistik, yaitu
sebagai bahasa kedua bagi maknadan isi. (Saddhono, 2012)
mahasiswa penutur bahasa asing
pun tidak lepas dari kesalahan. b. Bagaimana peran Bahasa Inggris
Makin tinggi jumlah kesalahan, di era global
makin rendah tingkat pencapaian Untuk memelihara,
tujuan pembelajaran bahasanya. melindungi, dan mewujudkan
Oleh karena itu, tentunya harus ada bahasa Indonesia agar tetap dicintai
upaya menekan sekecil-kecilnya dan digunakan oleh bangsa
kesalahan berbahasa yang Indonesia, Pemerintah Republik
dilakukan. Kesalahan berbahasa Indonesia melalui Undang-Undang
bisa terjadi karenaadanya banyak Sistem Pendidikan Nasional
hal,misalnya pengaruh bahasa ibu, (SISDIKNAS) menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar Adanya pengaruh bahasa
dalam setiap level pendidikan asing. Kesalahan akibat
Nasional. Hal itu sebagaimana terpengaruh bahasa asing ini
dicantumkan dalam UU RI Nomor misalnya dalam hal pilihan kata
20 tahun 2003 tentang atau diksi. Menurut guru, para
SISDIKNAS, BabVII, Ps 33, ayat siswa masih menganggap bahwa
1 berbunyi “Bahasa Indonesia bahasa Jawa bukanlah bahasa asing
Pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga dalam penggunaannya
Pada Era Globalisasi (Daimun) pun seakan tidak ada ketentuan-
sebagai bahasa negara menjadi ketentuan lain yang harus
bahasa pengantar dalam pendidikan diperhatikan. Padahal, jika
Nasional”. Sebagai implementasi mempelajari bahasa Indonesia,
dari UU SISDIKNAS tersebut, maka bahasa Jawa juga termasuk
pemerintah menetapkan Kurikulum bahasa asing apalagi bahasa Inggris
Nasional dan Garis-Garis Besar (Ariningsih, dkk 2012).
Program Pengajaran Bahasa Dalam pergaulan
Indonesia untuk setiap tingkatan internasional, negara yang lebih
sekolah yang ada di seluruh kuat dari segi ekonomi, politik,
Indonesia. pertahanan dan keamanan akan
Di samping lebih mudah mempengaruhi sebuah
menggembirakan, penggunaan negara yang sedang berkembang.
bahasa Indonesia pada era Pilihan bahasa yang digunakan
globalisasi ini perlu dipertanyakan, untuk menyampaikan pesan, bukan
sebab dengan diberlakukannnya bahasa nasional dari negara yang
perdagangan bebas antar negara, sedang berkembang itu, melainkan
batas tritorial secara geografis bahasa internasional, dan bahasa
menjadi tidak terlalu penting lagi. internasional yang paling kuat saat
Sekat-sekat selama ini dianggap ini adalah bahasa Inggris
sebagai penghalang sudah mulai (selanjutnya disingkat BING).
berangsur-angsur hilang. Dalam hubungan kebahasaan
Pemicunya adalah masuknya semacam ini, sebuah bahasa
informasi secara bebas ke seluruh nasional dari sebuah negara
sudut ruangan yang ada di seluruh berkembang akan dengan mudah
penjuru dunia ini (Daimun, 2013). dipengaruhi oleh BING dalam
bentuk punggutan istilah. Jika reluctance keengganan. Kedua,
pengaruh itu dibiarkan tanpa pemunggutan terjemahan harfiah
kendali, niscaya bahasa penerima dimaksudkan bahwa bentukan baru
itu akan berada pada posisi dalam bahasa sasaran didasarkan
terancam. atas bentuk bahasa sumber: fast
Pemunggutan atau food makanan cepat saji
peminjaman dalam bahasa dapat (Wayan, 2012)
digolongkan menjadi pemunggutan c. Bagaimana menyikapi
langsung dan pemunggutan keberadaan bahasa Indonesia
taklangsung. Pemunggutan dan bahasa Inggris di Indonesia
langsung berarti kosakata atau Persaingan global semakin
istilah dari bahasa sumber langsung membuat setiap manusia di muka
diserap dengan cara penyesuaian bumi ini berlomba – lomba untuk
ejaan ke dalam bahasa sasaran: menjadi yang lebih baik. setiap
effective efektif. Dewasa ini manusia harus bisa menjadi mobile
pemunggutan BING ke dalam BI decession maker. Tidak hanya itu,
sehari-hari, baik wacana lisan waktu yang menjadi pemakan
maupun wacana tulisan, banyak zaman nomor satu di dunia pun
diwarnai pungggutan langsung memaksa manusia untuk bisa thing
tanpa mengalami penyesuaian outside the box.
ejaan, melainkan diambil langsung Menanggapi pernyataan
dari kosakata aslinya, antara lain: diatas (Mugni, 2014) dalam
snack, coffee break, M.C, proposal, Eksistensi Bahasa Indonesia
budget, complicated. Sebagai Bahasa Nasional dan
Dalam pemunggutan Perkembanganya di Era Globalisai.
taklangsung, kosakata atau istilah Bahasa sebagai alat komunikasi
dari bahasa sumber diterjemahkan memiliki fungsi sebagai sumber
ke dalam bahasa sasaran dengan informasi yang berperan penting
dua cara: pemunggutan makna dan dalam kehidupan manusia, bahasa
terjemahan harfiah. Pertama, juga digunakan untuk
pemunggutan makna berarti bahwa menyampaikan sesuatu hal,
kosakata atau istilah bahasa sumber gagasan, ide kepada orang lain agar
diterjemahkan ke dalam bahasa bisa memahami apa yang kita
sasaran, tetapi dengan makna baru: inginkan. Di era globalisasi ini
bangsa indonesia dituntut untuk pengetahuan dan teknologi yang
ikut berperan di dalam dunia sangat cepat dapat membuat
persaingan bebas, baik di bidang pergeseran pada bahasa Indonesia.
politik, ekonomi, maupun Apalagi biasanya teknologi
teknologi. informasi (TI) banyak yang
Konsep-konsep dan istilah menggunakan bahasa Inggris
baru di dalam pertumbuhan dan sebagai pengantar pemrograman.
perkembangan ilmu pengetahuan Dalam penerapannya teknologi
dan teknologi (IPTEK) secara tidak informasi jarang yang
langsung memperkaya khasanah menggunakan bahasa Indonesia
bahasa Indonesia. sebagai bahasa komunikasi.
Dengan demikian, semua Ini menyebabkan peralihan
produk budaya akan tumbuh dan dari bahasa Indonesia sebagai
berkembang pula sesuai dengan bahasa negara menjadi bahasa
pertumbuhan dan perkembangan Inggris yang merupakan bahasa
ilmu pengetahuan dan teknologi Internasional. Dilihat dari realitas
itu, termasuk bahasa Indonesia, ini menyebabkan perkembangan
sekaligus berperan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi
prasarana berpikir Dan sarana membawa dampak yang positif dan
pendukung pertumbuhan dan negatif
perkembangan IPTEK itu sendiri. Zaman sekarang, hanya bisa
Tanpa peran bahasa, ilmu menggunakan satu bahasa saja
pengetahuan dan teknologi tidak sangatlah sulit untuk bisa masuk
akan dapat berkembang. dalam global competition. Apalagi
Implikasinya di dalam posisi negara kita yaitu sebagai
pengembanga daya nalar, negara berkembang yang masih
menjadikan bahasa sebagai memerlukan bantuan dan
prasarana berpikir modern. Oleh kontribusi dari negara lain
karena itu, jika cermatdalam khususnya negara maju. Dengan
menggunakan bahasa, kita akan apakah agar kontribusi itu bisa
cermat pula dalam berpikir karena diterima ? apalagi kalaubukan
bahasa merupakancermin dari daya “bahasa” . Setiap individu
nalar (pikiran). Di era globalisasi setidaknya bisa menggunakan
ini dan dengan perkembangan ilmu bahasa asing atau bahasa
internasional. Kita tahu bahwa berbahasa yang “pokoknya
bahasa internasional Bahasa mengerti”. Penurunan akibat
Inggris, untuk bisa berinteraksi dan ketidaksetiaan ini dapat ditemukan
berkomunikasi dengan orang dari dalam berbagai macam produk
negara lain, orang tersebut pasti industri, nama-nama perusahaan,
menggunakan bahasa asing. Tidak tema-tema dalam berbagai kegiatan
terkecuali orang indonesia. Bahasa dan sebagainya. Nama produk
inggris, dimana merupakan bahasa industri sabun misalnya Lifebuoy,
asing di negara indonesia Lux, Dettol, Vaseline, Bee and
mempunyai peranan besar bagi Flower, Oilum, dan sebagainya.
indonesia itu sendiri. Pengaruh Nama-nama produksi sampo,
yang diberi pun beraneka ragam, misalnya Pantene, Sunsilk, Rejoice,
ada yang memberikan pengaruh Natur, Tresemme, dan sebagainya.
positif dan tidak jarang juga ada Berdasarkan data-data
yang meberikan pengaruh negatif. berbahasa Indonesia di atas,
Pada saat ini, umumnya kepatuhan, keteguhan, dan
masyarakat lebih banyak menyukai ketaatasasan penggunaan bahasa
kata-kata asing (bahasa Inggris) Indonesia saat ini menunjukkan
dalam berhasanya daripada semakin rendahnya rasa setia
berbahasa Indonesia asli dengan masyarakat Indonesia terhadap
baik dan benar. Anehnya, mereka bahasa bangsanya. Secara tegas
berpendapat bahwa penggunaan dan jelas dicantumkan dalam
bahasa Inggris tersebut supaya Undang-Undang Nomor 24 Tahun
lebih mengena ke semua golongan 2009 Pasal 36 ayat (3) Bahasa
masyarakat dan juga penggunaan Indonesia wajib digunakan untuk
bahasa Inggris dianggap lebih nama bangunan atau gedung,
kreatif, efektif, dan mudah jalan, apartemen atau permukiman,
dipahami. Kesetiaan masyarakat perkantoran, kompleks
Indonesia terhadap bahasa perdagangan, merek dagang,
Indonesia terjadi „peremehan‟ lembaga usaha, lembaga
(penurunan sikap positif). Dalam pendidikan, organisasi yang
hal ini, (Chaer 2010:8) didirikan atau dimiliki oleh warga
menegaskan, bahwa sifat suka negara Indonesia atau badan
meremehkan tampak pada perilaku
hukum Indonesia (Marsudi & Ariningsih, N. E., Sumarwati, S., &
Zahrok 2015) Saddhono, K. (2012). Analisis
Kesalahan Berbahasa Indonesia
KESIMPULAN
dalam Karangan Eksposisi Siswa
Bahasa adalah perangkat Sekolah Menengah Atas.
komunikasi yang paling krusial, dan Basastra, 1, 130-141.
sekarang bahasa Inggris telah
Assapari, Mugni. (2014). Eksistensi
mendominasi semua aspek dalam hal
Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa
komunikasi. Hampir semua perangkat
Nasional dan Perkembanganya di
elektronik menggunakan bahasa Inggris.
Era Globalisai. Jurnal Prasi, 09,
Sebagian besar negara di Asia juga
29-37
menggunakan bahasa Inggris sebagai
media pengajaran dan menjadikan bahasa Brumfit, C. (2001). Individual Freedom in
Inggris sebagai bahasa kedua setelah Language Teaching: Language
bahasa nasional mereka. Maka dari itu Education and Applied Linguistics.
diperlukan sebuah kesadaran dari Oxford University Press
masyarakat, terutama masyarakat
Daimun . (2013). Pembelajaran Bahasa
Indonesia sebagai pengguna bahasa
Indonesia pada Era Globalisasi.
Indonesia, dalam menggunakan bahasa
Jurnal Bahasa dan Seni, 14, 30-42
Indonesia. Masyarakat harus lebih bijak
dalam memilah-milah bahasa baik dan Hardini, I., & Puspitasari, D. (2012).

buruk yang mereka dengar di internet Strategi pembelajaran terpadu.

ataupun media lainnya, sehingga mereka Yogyakarta: Familia.

dapat membatasi penggunaan bahasa alay Marsudi, & Zahrok, Siti. (2015). Kesetiaan
yang berlebihan. Berbahasa Indonesia

DAFTAR PUSTAKA Dipertanyakan di Era Globalisasi.


Jurnal Sosial Humaniora, 09, 95-
Apriani, S., Setiawan, B., & Saddhono, K.
105
(2018). Penggunaan Bahasa
Indonesia Pada Diskusi Siswa Sma Mulyana, D., & Rakhmat, J.

Negeri 4 Surakarta: Kajian Dengan (1990). Komunikasi antarbudaya.

Prinsip Kerja Sama Grice Dan Remaja Rosdakarya.

Relevensinya Sebagai Bahan Ajar Murti, Sri. (2015). Eksistensi Penggunaan


Keterampilan. Basastra, 6. Bahasa Indonesia di Era
Globalisasi. Prosiding Seminar
Nasional Bulan Bahasa, 177-184

Nasional, U. (2008). Bahasa Indonesia.


Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional

Prastika, Wayan. (2012). Pengaruh Bahasa


Asing terhadap Bahasa Indonesia
dan Bahasa Daerah: Peluang atau
Ancaman?. Jurnal Kajian Bali, 02,
141-164.

Saddhono, K. (2012). Kajian


Sosiolingustik Pemakaian Bahasa
Mahasiswa Asing dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia
untuk Penutur Asing (BIPA) di
Universitas Sebelas Maret. Kajian
Linguistik dan Sastra,  24, 176-186.

Sarwono, J., Arikunto, M., & Arikunto, M.


S. (2006). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu

Seong, T. K., (2008). Penghayatan Bahasa


dan Pembinaan Jati Diri
Kebangsaan (Nasional). 

Wibowo, W. (2001). Manajemen


Bahasa. Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai