Anda di halaman 1dari 4

FENOMENA PENGGUNAAN BAHASA GAUL REMAJA JAKARTA

SELATAN (JAKSEL)

Misli Latifah1, Nada Keysha Dila2, Nandita Syahwallistiana3

Unniversitas Pamulang1,2,3
mislilatifah@gmail.com1, nadakeyshaa@gmail.com2, nanditasyahwa.a@gmail.com3

Abstrak. Bahasa merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia, dengan bahasa
manusia dapat salling berkomunikasi. Selain itu bahasa digunakan untuk menyampaikan
sebuah ide, gagasan, pendapat, perasaan dan pikiran kepada orang lain. Bahasa juga
merupakan alat untuk mengembangkan diri. Dimasa sekarang penggunaan bahasa sangat
bervariasi, karena adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat, salah satunya dengan
mencampurkan dua bahasa. Tujuan penelitian yaitu (1) untuk mengetahui bagaimana
fenomena penggunaan bahas gaul di kalangan remaja Jakarta Selatam yang sempat viral (2)
untuk mengetahui bagaimana pengaruh bahasa asing terhadap remajaa Jakarta Selatana dan
(3) untuk mengetahui penggunaan kosakata bahasa inggris apa saja yang dipakai oleh anak
Jakrta Selatana. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dimana
prosedur penelitian atau pemecahan masalah yang diselidiki dengan gambaran subjek atau
objek yang digunakan berupa orang yaitu remaja dari Jakrta Selatan. Kesimpulan dari
penelitian yang telah dilaksanakan adalah (1) penggunaan bahasa gaul anak Jaksel dengan
cara mencampurkan bahasa Inggris dengan Bahasa Indonesia seperti penggunaan kata which
is, basically dan literally (2) dampak dari campur aduknya bahasa Indonesia-Inggris bagi
generasi milenial (3) pentingnya membedakan konteks pemakaian Bahasa bagi remaja.
Kata Kunci : which is, basically, literally, viral
Abstract. Language is an important thing in human life, with language humans can
communicate with each other. In addition, the language used to convey an idea, ideas,
opinions, feelings and thoughts to others. Language is also a tool for self-development.
Nowadays, the use of language varies greatly, due to very rapid technological developments,
one of which is by mixing two languages. The research objectives are (1) to find out how the
phenomenon of the use of slang among teenagers in South Jakarta, which has gone viral (2)
to find out how the influence of foreign languages on South Jakarta teenagers and (3) to find
out what English vocabulary is used by South Jakarta children. This type of research uses
descriptive research methods, where research procedures or problem solving are
investigated with a description of the subject or object used in the form of people, namely
teenagers from South Jakarta. The conclusions from the research that has been carried out
are (1) the use of South Jakarta children's slang by mixing English with Indonesian such as
using the word which is, basically and literally (2) the impact of mixed Indonesian-English
for millennials (3) the importance of differentiating the context of language use for
teenagers.
Keywords : which is, basically, literally, viral
PENDAHULUAN
Bahasa merupakan lambang kebanggaan dan kebangsaan, indentitas nasional, alat
perhubungan antar manusia, antar daerah, antar budaya, sebagai alat pemersatu suku, budaya
dan bahasa di Nusantara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah suatu sistem
lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat berinteraksi dengan manusia, alat untuk berfikir,
serta menyalurkan arti kepercayaan di masyarakat. Selain sebagai alat komunikasi maupun
berinteraksi, bahasa juga memiliki arti penting sebagai metode pembelajaran pada lingkup
bahasa itu sendiri.
Bahasa mengambil peran yang sangat penting dan merupakan identitas suatu bangsa.
Indonesia sendiri mempunyai banyak bahasa, yang semakin memperjelas identitas negara
kita dengan negara lain, bahasa yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia. Di era
globalisasi ini, banyak remaja yang lebih sering menggunakan bahasa asing, salah satunya
bahas Inggris. Hampir semua negara menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa
internasional. Tidak terkecuali di Indonesia tentunya, bahkan bahasa Inggris dijadikan
sebagai pelajaran wajib yang harus dipelajari sesua siswa di hampir semua tingkatan sekolah
bahkan sampai perguruan tinggi kita masih menemui pelajaran bahasa Inggris.
Beberapa tahun terakhir, bahasa Indonesia banyak mengalami penambahan kosakata
yang sangat beragam. Kosakata baru tersebut muncul akibat dari penggunaan bahasa sehari-
hari yang dianggap gaul dan lebih mudah diucapkan. Sehingga lebih sering digunakan dalam
keseharian, terutama oleh para remaja. Dengan adanya penambahan kosakata, keberagaman
bahasa Indonesia semakin berlimpah, terlepas dari pemikiran masyarakat yang menganggap
bahwa dengan adanya penambahan kosakata baru dapat merusak kebakuan bahasa Indonesia.
Asal-usul penggunaan bahasa gaul ini awali sejak tahun 70-an yang digunakan oleh
Bramacorah atau penjahat saat berkomunikasi agar orang-orang diluar komunitas mereka
tidak memahami hal-hal yang mereka bicarakan. Lama kelamaan kebiasaan mereka ditiru
oleh anak-anak muda, bahkan banyak muncul variasi bahasa baru. Pada akhirnya muncul
tanggapan masyarakat bahwa bahasa gaul digunakan untuk menunjukkan eksistensi mereka.
Mereka yang tidak menggunakan bahasa gaul dianggap ketinggalan zaman atau kuno. Seiring
berjalannya waktu dan perubahan generasi, penggunaan bahasa gaul semakin bervariatif
sesuai selera anak-anak muda di generasi tersebut.
Contoh penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja adalah penggunaan bahasa anak
Jakarta Selatan yang memiliki ciri khas perpaduan antara bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris. mencampur bahasa Indonesia dan Inggris dalam satu kalimat, hal ini dilatarbelakangi
karena tingginya penggunaan bahasa Inggris selain bahasa Indonesia. Karena adanya dua atau
lebih bahasa yang hidup di kalangan masyarakat kita, mau tidak mau ini menjadi salah satu
fenomena yang terjadi, dan itu umum terjadi pada tempat-tempat di mana beberapa bahasa
hidup berdampingan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, dimana prosedur penelitian atau
pemecahan masalah yang diselidiki dengan gambaran subjek atau objek dalam penelitian
dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya. Dimana subjek penelitian ini adalah
remaja di Jakarta Selatan. Sementara objeknya mengenai penggunaan Bahasa campuran
Inggris-Indonesia atau biasa disebut dengan Bahasa gaul di kalangan remaja Jakarta Selatan.
Pendekatan deskriptif juga bertujuan membuat deskripsi yang akurat, factual dan
sistematis mengenai subjek dari penelitian ini yaitu tentang penggunaan bahasa gaul
dikalangan remaja Jakarta Selatan. Untuk mengetahui pemakaian bahasa pada remaja Jakarta
Selatan, kita menggunakan cara pengumpulan data. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data dengan 2 cara, yaitu (1) studi dokumentasi dan (2) analisis wacana.

PEMBAHASAN
Bahasa merupakan sarana manusia untuk berpikir dan merupakan sumber awal
manusia memperoleh pemahaman dan ilmu pengetahuan. Sebagai simbol sebuah
pemahaman, bahasa memungkinkan manusia untuk memahami apa yang ada disekitarnya,
dan mengantarkan manusia untuk memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian. Kedudukan dan
fungsi bahasa indonesia sudah dibekukan, pembakuan ini terjadi sejak dilaksanakannya
Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia. Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia
dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-
kanak sampai dengan perguruan tinggi.
Di indonesia saat ini banyak sekali remaja yang menggunakan bahasa asing atau
bahasa gaul dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan para remaja ini mulai menciptakan bahasa-
bahasa gaul yang digunakan dikalangan mereka, para remaja membuat bahasa Indonesia
menjadi bahasa gaul dengan cara memplesetkan bahasa Indonesia atau dengan
mencampurkan bahasa asing dengan bahasa Indonesia.
Sebenarnya bahasa gaul sudah ada sejak lama, namun penyebutan istilah bahasanya
yang berbeda. Dahulu bahasa gaul lebih dikenal sebagai baahasa prokem, bahasa prokem
popular sekitar tahun 1980-an. Awalnya bahasa gaul digunakan oleh kelompok-kelompok
tertentu saja, bahasa gaul hanya digunakan oleh beberapa kelompok tertentu dengan tujuan
awal yaitu agar hanya anggota kelompok tersebut saja yang mengetahui maknanya. Setiap
kelompok memiliki ciri khas bahasa gaul mereka sendiri, sehingga orang yang bukan anggota
kelompok tersebut tidak akan mengetahui makna bahasa yang mereka gunakan dalam
berkomunikasi.
Bahasa gaul dapat dikatakan sebagai kode-kode tertentu yang hanya dimengerti oleh
beberapa orang saja. Bahasa gaul ini memunculkan istilah-istilah baru, munculnya istilah-
istilah baru ini dikarenakan adanya perubahan bahasa sehingga memiliki makna yang berbeda
dengan makna asli bahasa Indonesia. Namun karena terlalu sering menggunakan bahasa gaul,
mengakibatkan orang-orang disekitar kelompok tersebut mengamati bahasa mereka. Mereka
yang bukan anggota kelompok lama kelamaan akan memahami dan mengerti bahasa yang
mereka gunakan karena sering mendengarkan bahasa tersebut.
Di era sekarang bahasa gaul merupakan hal yang lumrah dikalangan remaja, karena
mereka biasa menggunakan bahasa gaul di kehidupan sehari-hari. Bahasa gaul dapat berupa
percampuran bahasa asing dengan bahasa Indonesia ataupun memodifikasi bahasa Indonesia
sehingga memiliki makna yang berbeda. Fenomena yang sempat viral saat ini adalah bahasa
gaul remaja Jakarta selatan, dimana mereka mencampurkan bahasa Inggris dengan bahasa
Indonesia
Fenomena yang pernah viral di kawasan Jakarta, lebih tepatnya Jakarta Selatan yaitu
tentang penggunakan bahasa Indonesia yang mereka campur dengan bahasa Inggris atau bisa
disebut bahasa gaul slang anak Jaksel. Beberapa waktu belakangan, which is, basically,
literally mendadak populer dan menjadi bahasa anak Jakarta Selatan. Penggunaan bahasa
campuran ini juga diidentikkan dengan lokasi geografis Jakarta Selatan. Sebenarnya kata-kata
ini adalah bentuk kosakata dasar dan biasa dalam bahasa Inggris, namun kata-kata ini
menjadi populer lantaran banyak dicampur dengan bahasa Indonesia.
Pengamat sosial budaya dari Universitas Indonesia Devie Rahmawati menilai
fenomena ini muncul bukan tanpa alasan. Menurut Devie, mencampur bahasa merupakan
lambang hierarki yang menunjukkan status sosial, pendidikan, dan kehormatan. Devie
menjelaskan di era global ini, berbahasa Inggris yang merupakan bahasa internasional
merupakan sebuah keniscayaan yang tak bisa dihindari. Setiap orang dituntut untuk bisa
berbahasa internasional agar dapat berhubungan dan bernegosiasi dengan siapa saja di
seluruh dunia. Di Indonesia, Devie menyebut bahasa Inggris ini diaplikasikan dengan
mencampurkannya dengan bahasa ibu.

Anda mungkin juga menyukai