Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nafisah Izzati

NIM : 190210402094

Kelas :C

Mata Kuliah : Menulis

Topik: Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Peekembangan Bahasa Indonesia

Latar Belakang:

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengertian bahasa secara umum dapat didefenisikan
sebagai lambang, serta pengertian bahasa menurut istilah adalah alat komunikasi yang berupa
sistem lambang yang dihasilkan oleh alat ucap pada manusia. Menurut Pateda (1987:4)
dijelaskan bahwa bahasa merupakan saluran untuk menyampaikan semua yang dirasakan,
dipikirkan, dan diketahui seseorang kepada orang lain. Bahasa juga memungkinkan manusia
dapat bekerja sama dengan orang lain dalam masyarakat. Hal tersebut berkaitan erat bahwa
hakikat manusia sebagai makhluk sosial memerlukan bahasa untuk memenuhi hasratnya. Bahasa
berperan meliputi segala aspek kehidupan manusia. Termasuk salah satu peran tersebut adalah
untuk memperlancar proses sosial manusia.

Menurut Wibowo, bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi
(dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat
berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Dari
penjelasan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa, bahasa adalah sarana komunikasi antara
orang satu dengan orang yang lain untuk melakukan pertukaran informasi.

Sebagai masyarakat Indonesia tentunya kita menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional, yang berfungsi sebagai alat komunikasi yang memiliki peran sebagai perantara
informasi. Namun, pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mulai bergeser
digantikan oleh pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan sebutan bahasa gaul..

Semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat
modern, perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa
Indonesia yang merupakan bahasa nasional bangsa Indonesia, bahasa persatuan, dan bahasa
pengantar dalam dunia pendidikan.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa gaul memiliki pengaruh kuat
terhadap perkembangan berbahasa Indonesia, umumnya dalam hal bertutur kata. Bahasa yang
digunakan oleh remaja ini muncul dari kreativitas mengolah kata baku dalam bahasa Indonesia
menjadi kata tidak baku dan cenderung tidak lazim.

Pemakaian bahasa gaul dapat terlihat di iklan televisi, lirik lagu remaja, novel remaja,
jejaring sosial dan lain-lain. Inilah kenyataan bahwa tumbuhnya bahasa gaul ditengah
keberadaan bahasa Indonesia sulit untuk dihindari, hal ini karena pengaruh perkembangan
teknologi serta pemakaiannya oleh sebagian besar remaja sehingga cepat atau lambat bahasa
Indonesia akan tergeser keberadaannya. Maka dari itu untuk menghindari pemakaian bahasa gaul
yang sangat luas di masyarakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi
bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Peta Lingkup: Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia peta
lingkupnya yaitu mencangkup tentang bahasa dan budaya. Berdasarkan pemaparan di atas,
dapat disusun untuk menjawab pertanyaan mengenai:

1. Fenomena Penggunaan Bahasa Gaul


2. Ciri-ciri Bahasa Gaul
3. Fakto-faktor pendukung populernya Bahasa Gaul di kalangan remaja
4. Bagaimana pengaruh penggunaan Bahasa Gaul terhadap Bahasa Indonesia
5. Bagaimana cara mengatasi perkembangan dan pemakaian Bahasa Gaul terhadap remaja.

Butir-Butir Masalah:

1. Fenomena Penggunaan Bahasa Gaul

Menurut Mulyana (dalam Sari 2015 : 2 ), bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang
mempunyai arti yang khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang
lazim ketika digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu. Selain bahasa gaul dahulu
masyarakat popular dengan bahasaprokem. Menururt Pusat Bahasa dan Sastra (dalam Hilaliyah
2010 : 2) Bahasa prokem biasa juga disebut sebagai bahasa sandi, yaitu bahasa yang dipakai dan
digemari oleh kalangan remaja tertentu.

Bahasa gaul merupakan salah satu cabang bahasa dari bahasa Indonesia. Bahasa gaul
umumnya mulai muncul di kalangan masyarakat pada tahun 1980 –an. Pada tahun 1980 – an
bahasa gaul lebih dikenal dengan bahasa prokem. Bahasa prokem saat itu digunakan oleh
kalangan pergaulan preman. Penggunaan bahasa prokem ini dapat dikatakan sebagai kode yang
digunakan oleh kelompok tertentu. Dapat dikatakan sebagai kode karena makna dari bahasa
prokem setiap kelompok dapat berbeda – beda. Makna dari bahasa tersebut hanya diketahui oleh
anggota kelompok tersebut saja. Pada awalnya penggunan bahsa prokem ini bertujuan untuk
merahasiakan isi obrolan dari kelompok tertentu.

Penggunaan bahasa prokem oleh preman saat itu tidak digunakan pada situasi dan tempat
yang khusus, melainkan pada situasi dan tempat yang umum. Terlalu seringnya menggunakan
bahasa prokem ini menjadikan orang awam yang bukan anggota kelompok tersebut lama
kelamaan akan mengerti makna dari bahasa sandi tersebut. Pada akhirnya penggunaan bahasa
prokem ini tidak hanya digunakan oleh kalangan anggota kelompok tertentu saja. Namun orang
awam yang bukan anggota dari kelompok tersebut juga mulai menggunakan bahasa prokem
dalam kehidupan sehari – hari mereka. Oleh karena itu makna dari bahasa prokem tidak lagi
menjadi bahasa yang memiliki makna rahasia.

Seiring berjalannya waktu, sejalan dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi


menyebabkan perkembangan bahasa menjadi pesat. Selain perkembangan teknologi komunikasi
ini mendorong perkembangan bahasa, namun juga menimbulkan masalah mengenai keberadaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini didukung dengan mulai munculnya situs jejaring
social di dunia maya yang digunakan oleh masyarakat. Penggunaan jejaring social ini
memudahkan seseorang dalam mengetahui perkembangan bahasa yang ada.

Dengan adanya perkembangan bahasa ini dapat membuat gaya bahasa Indonesia menjadi
bervariasi. Pada awal tahun 2000 istilah bahasa gaul mulai dikenal dan popular terutama
dikalangan remaja.

Saat ini penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari – hari
sudah mulai bergeser digantikan oleh bahasa gaul. Bahasa gaul jika digunakan dalam situasi
nonformal akan dapat dipahami, namun sangat tidak tepat jika penggunaan bahasa gaul ini
digunakan dalam situasi yang formal. Bahasa gaul banyak digunakan oleh kalangan remaja.
Banyaknya pengguna remaja dipicu oleh gengsi dalam diri mereka karena jika tidak mengetahui,
mengerti dan menggukan bahasa gaul maka remaja tersebut akan dianggap ketinggalan jaman
oleh reamja lain.

2. Ciri-ciri Bahasa Gaul

Ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, yaitu: singkat, lincah dan kreatif. Kata-kata
yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui
proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek. Contohnya yaitu:

a. Kosakata Khas

 Aku = Gue, gua


 Kamu = Lu, lo, elu
 Ayah = Bokap
 Ibu = Nyokap
 Pergi = Cabut
 Berlebihan = Lebay
 Tidak lucu = Garing

b. Penghilangan huruf (fonem) awal

 Sama = Ama
 Memang = Emang
 Sudah = Udah
 Saja = Aja

c. Penggantian diftong "au", "ai" dengan "o" dan "e"

 Kalau = Kalo
 Pakai = Pake
 Sampai = Sampe

d. Penggantian huruf "a" dengan "e"


 Cakap = Cakep
 Senang = Seneng
 Benar = Bener
 Sebal = Sebel

e. Pemendekan kata atau kontraksi dari kata/frasa yang panjang:

 Begitu = Gitu
 Begini = Gini
 Bagaimana = Gimana
 Ini = Nih
 Itu = Tuh

f. Penghilangan huruf “h”

 Bohong = Boong
 Habis = Abis
 Hitung = Itung
 Hujan = Ujan

3. Faktor-faktor Pendukung Maraknya Bahasa Gaul di Kalangan Remaja

Perkembangan bahasa gaul di kalangan remaja sangatlah cepat. Karena didukung oleh
beberapa faktor yang cukup berpengaruh terhadap kondisi lingkungan remaja. Antara lain :

 Adanya bahasa gaul ditandai dengan menjamurnya internet dan situs-situs jejaring sosial
yang berdampak signifikan terhadap perkembangan bahasa gaul. Penikmat situs-situs jejaring
sosial yang kebanyakan adalah remaja, menjadi agen dalam menyebarkan pertukaran bahasa
gaul. Tulisan seorang remaja di situs jejaring sosial yang menggunakan bahasa ini, akan
dilihat dan bisa saja ditiru oleh ribuan remaja lain. Misalnya, facebook, twitter, friendster,
instagram dan lain sebagainya.
 Karena pengaruh lingkungan. Umumnya para remaja menyerap dari percakapan orang-orang
dewasa di sekitarnya, baik teman sebaya atau keluarga.
 Peran media:
a. Media Elektronik yang menggunakan istilah bahasa gaul dalam film-film khusunya film
remaja dan iklan, misal dari adegan percakapan di televisi. Artinya bahasa gaul tidak
hanya terjadi karena kontak langsung antara masyarakat itu sendiri, tapi sebagian besar
karena “disuapi” oleh media.
b. Media Cetak, misalnya bahasa yang ada dalam majalah, surat kabar atau koran. Selain
itu, pembuatan karya sastra remaja misalnya cerpen atau novel yang umumnya
menggunakan bahasa gaul.

4. Pengaruh Penggunaan Bahasa Gaul terhadap Bahasa Indonesia.

Sekarang ini, masyarakat terutama kalangan remaja banyak sekali yang menggunakan
bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian
bahasa gaul ini. Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyrakat, kita
seharusnya menanamkan kecintaan dalam diri generasi para pemuda terhadap pemakaian bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat luas. Seiring
dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, banyak sekali pengaruh yang ditimbulkan
dari bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa diantaranya
syaitu ebagai berikut:

a. Eksistensi Bahasa Indonesia Terancam menurun Oleh Bahasa Gaul.

Aktivitas berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Jika generasi
penerus negeri ini kian menurun terhadap pemakaian bahasa Indonesia maka mungkin bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa akan semakin pudar. Dalam kondisi
demikian, diperlukan pembinaan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti
gaya bahasa yang seperti itu. Pengaruh globalisasi dalam identitas bangsa tergambar pada
perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan
bahasa gaul.

b. Menurunnya Derajat Bahasa Indonesia.

Bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan dalam berkomunikasi menyebabkan para
remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari. Oleh karena
itu bahasa Indonesia semakin pudar bahkan dianggap kuno di mata para remaja dan juga
menyebabkan turunnya derajat bahasa indonesia.

c. Menyebabkan punahnya Bahasa Indonesia.

Pemakaian bahasa gaul yang semakin populer di kalangan remaja merupakan sebuah
petunjuk yang sangat serius terhadap bahasa indonesia dan pertanda semakin buruknya
kemampuan berbahasa generasi muda di zaman sekarang. Sehingga tidak dapat dipungkiri suatu
saat bahasa Indonesia bisa hilang karena tergeser oleh bahasa gaul di masa yang akan datang.

5. Mengatasi Perkembangan dan Pemakaian Bahasa Gaul terhadap Remaja

Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas dimasyarakat terutama para
remaja, perlu adanya usaha saat ini untuk menanamkan dan menumbuh kembangkan pemahaman
dan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.
Para orangtua, guru dan pemerintah dituntut dalam menanamkan dan menumbuh kembangkan
pemahaman dan kecintaan anak-anak terhadap bahasa Indonesia. Dengan demikian, pemakaian
bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan masa mendatang akan semakin
meningkat. Berikut ada hal-hal yang perlu dilakukan untuk mengatasi perkembangan dan
pemakaian Bahasa Gaul terhadap Remaja aantara lain:

a. Menyadarkan masyarakat Indonesia terutama para penerus bangsa, bahasa Indonesia


sebagai bahasa nasional harus diutamakan penggunaannya. Dengan demikian, mereka
lebih mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar daripada
bahasa gaul.
b. Menanamkan semangat persatuan dan kesatuan dalam diri generasi bangsa dan juga
masyarakat luas untuk memperkukuh bangsa Indonesia dengan penggunaan bahasa
Indonesia. Sebagaimana yang kita ketahui, bahasa Indonesia merupakan bahasa
pemersatu yang dapat kita gunakan untuk merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dengan menanamkan semangat, masyarakat Indonesia akan lebih mengutamakan bahasa
Indonesia daripada menggunakan bahasa gaul.
c. Meningkatkan pengajaran bahasa Indonesia di sekolah dan di perguruan tinggi. Para
siswa dan mahasiswa dapat diberikan tugas praktik berbahasa Indonesia dalam bentuk
dialog dan monolog pada kegiatan bermain drama, dalam bentuk diskusi kelompok,
penulisan artikel dan makalah dan juga dalam bentuk penulisan sastra seperti cerita
pendek dan puisi. Dengan praktik-praktik berbahasa Indonesia dapat mengembangkan
kreativitas berbahasa Indonesia mereka dan juga dapat membiasakan mereka berbahasa
Indonesia secara baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai