Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nazhati Mu’tabiroh

Smt/Prodi : 1/PAI C

NIM : 19104010117

Pentingnya Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar.

Seiring berkembangnya zaman, dimana globalisasi berpengaruh pada beberapa aspek


kehidupan terutama pada bidang komunikasi misalnya. Sebagian dari kita tidak sadar
akan pentingnya bagaimana cara berkomunikasi yang benar, agar penyampaian suatu
informasi dapat diterima dengan baik. Contohnya penggunaan bahasa yang sesuai dan
tepat dapat mempengaruhi bagaimana kita berkomunikasi. Karena bahasa sendiri
memiliki fungsi penting dalam komunikasi.

Bahasa adalah alat pertama kali kita akan mengenal sifat seseorang. Dengan kata lain,
bahasa adalah cerminan diri seorang. Baik buruknya sebuah bahasa yang ia pakai, akan
menjadi sebuah alat ukur baik atau buruk sifat orang tersebut. Penggunaan bahasa yang
santun, mencerminkan ia adalah orang yang berbudi dan berkepribadian baik.

Adapun ciri – ciri dari bahasa baku :


1. Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola
kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang
ikuti.
2. Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang
dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa
Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti
aturan ini.
4. Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada
lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku
adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah.
Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalau/ dan bukan
/kalo/.
5. Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan
bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan
komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar
atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.

Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah
untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan. Penggunaan bahasa yang benar
dapat mengacu pada kaidah-kaidah berbahasa dalam Ejaan yang Disempurnakan
(EYD).

Penggunaan bahasa yang baik dan benar secara tersirat akan mencerminkan latar
belakang dan kepribadian penuturnya. Sebagai masyarakat terpelajar, sudah
semestinya kita dapat mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam masyarakat nasional maupun internasional.

Bahasa juga dapat menjadi alat kekerasan verbal seperti memaki, memfitnah,
menghasut, dan lain sebagainya. Di Indonesia hal ini kerap kali terjadi bahkan perilaku
ini sudah menjadi maklum bagi sebagian besar para remaja. Selain bahasa kekerasan
verbal, era sekarang ini juga menjadi tren bagi sebagian kalangan yang lebih suka
menggunakan bahasa asing atau bahasa gaul yang cenderung tidak terpola dengan baik.
Saat ini banyak sekali remaja yang menciptakan bahasa gaul melalui bahasa baku yang
dipelesetkan. Sehingga terkadang orang dewasa atau orang tua yang lahir jauh sebelum
zaman milenial tidak mengerti dan memahami bahasa yang dikatakan oleh para remaja
tersebut.

Bahasa-bahasa gaul biasanya lahir melalui media sosial dimana para remaja
menggunakan media tersebut untuk mengakses informasi, namun tak jarang juga
bahasa gaul muncul karena asal bicara. Misalnya pada sebuah akun gosip instagram
yang menuliskan kata 'tercyduk' pada sebuah postinganya yang artinya 'tertangkap'
menjadi viral dan kemudian dipakai para remaja untuk berkomunikasi sehari hari.

Penyebab penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja ini dikarenakan kurangnya


kecintaan para remaja terhadap bahasa Indonesia. Manusia bisa karena terbiasa, jika
anak-anak remaja itu sudah terbiasa mengucapkan dan menuliskan kata-kata yang
salah dalam berkomunikasi, maka selanjutnya akan salah. Hal ini akan membuat
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tidak akan dipakai lagi dan akan
mati. Banyak istilah-istilah baru yang mereka ciptakan dengan tujuan agar masyarakat
awam atau orang luar komunitas mereka tidak mengerti dengan apa yang mereka
bicarakan atau yang telah mereka bicarakan. Menurut Wikipedia Indonesia “Bahasa
gaul merupakan bentuk ragam bahasa yang digunakan oleh penutur remaja, waria
untuk mengekspresikan gagasan dan emosinya.”

Seiring dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, menurut pandangan saya
banyak sekali dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap
perkembangan bahasa Indonesia, diantaranya adalah: Eksistensi bahasa Indonesia
terancam terpinggirkan oleh bahasa gaul, menurunnya derajat bahasa Indonesia,
menyebabkan punahnya bahasa Indonesia. Oleh sebab itu kita sebagai remaja penerus
bangsa harus lebih mencintai bahasa indonesia itu sendiri kalau bukan kita, siapa lagi
yang akan melestarikannya.
Sumber

https://www.edutafsi.com/2015/09/ciri-ciri-bahasa-baku.html

http://ikhtisar-ku.blogspot.com/2014/12/pentingnya-berbahasa-indonesia-yang.html

https://www.kompasiana.com/indahpriyanti/59f8601ca208c02a092360f4/munculnya-
bahasa-gaul-dalam-berkomunikasi

Anda mungkin juga menyukai